Maternitas 1
Maternitas 1
KODOMO CHALLENGE
MENJADI IBU
TUMBUH KEMBANG
PARENTING
KESEHATAN
NUTRISI
VIDEOS
Bagikan :
Prosedur Episiotomi tidak bisa sembarangan. Ada kondisi tertentu yang menyebabkan prosedur ini bisa
dilakukan.
Iklan
Istilah episiotomi masih terdengar asing di telinga. Padahal prosedur episiotomi amat penting diketahui
oleh para ibu hamil yang ingin melahirkan secara normal.
Fakta penting tentang episiotomi
Episiotomi adalah prosedur yang dilakukan dokter untuk melebarkan jalan lahir agar bayi lebih mudah
keluar. Dalam prosedur ini, dokter membuat irisan kecil di area antara vagina dan anus (dikenal sebagai
area perineum).
Prosedur episiotomi pertama kali dikembangkan di Irlandia pada tahun 1974 dan mulai dipraktekkan di
seluruh dunia pada era 1990-an.
Robekan vagina akibat melahirkan memang seringkali terjadi. Tak jarang robekannya cukup parah dan
panjang hingga membuat ibu merasa tidak nyaman atau malah kesakitan.
Artikel Terkait: Stop Mengejan Saat Melahirkan Mengurangi Risiko Robekan di Area Vagina
Prosedur episiotomi dianjurkan untuk menghindari risiko vagina yang robek akibat melahirkan. Namun
demikian, episiotomi juga tidak bisa dilakukan sembarangan.
Episiotomi direkomendasikan pada proses persalinan bermasalah, misalnya bayi yang kesulitan keluar
karena jalan lahir yang terlalu sempit.
Dilansir dari laman Tiny Step, berikut ini adalah situasi di mana prosedur episiotomi dianjurkan untuk
dilakukan:
Fetal Macrosomia, ukuran bayi terlalu besar sehingga sulit keluar dan menyebabkan robekan vagina yang
parah
Kondisi kritis yang dialami ibu atau bayi, atau bahkan keduanya, sehingga dibutuhkan proses persalinan
cepat
Iklan
Kelebihan:
Solusi bagi ibu yang mengalami kesulitan atau komplikasi saat persalinan
Memberi kemudahan bagi ibu yang mengalami kesulitan mendorong bayi saat melahirkan
Kekurangan:
Dapat menyebabkan robekan vagina tingkat ketiga dan tingkat keempat, meski robekan akibat
episiotomi mudah disembuhkan
Dapat membuat hubungan intim terasa sakit, meski proses persalinan sudah lama berlalu
Dapat meninggalkan bekas luka mengerikan di bagian tubuh yang diiris. Pada kasus ekstrim, bisa jadi ada
bekas luka di jaringan endometrium
Jenis-jenis episiotomi
Prosedur episiotomi memiliki dua jenis, yakni mediolateral dan midline.
Episiotomi Mediolateral
Pada prosedur ini, irisan dibuat secara diagonal. Irisan memanjang dari bukaan vagina ke tuberositas
ischial. Irisan ini tegak lurus seperti posisi jarum pada pukul enam tepat.
Episiotomi mediolateral mengurangi risiko robekan di area vagina, terutama jenis robekan parah yang
bersifat membuat kerusakan dalam jangka panjang.Namun demikian, episiotomi jenis ini juga memiliki
kekurangan sebagai berikut:
Episiotomi jenis ini akan membuat irisan dari bukaan vagina dan memanjang hingga ke anus. Irisan ini
memiliki beberapa kelebihan, di antaranya:Irisan dibuat dengan mudah dan tanpa kesulitan
Bila robekannya di tingkat tiga, selain kerusakan di area perineum, bagian anal sfingter (serat otot di
bagian bukaan anus) juga bisa pecah sebagian atau seluruhnya
Pada robekan tingkat keempat, robekan terjadi pada area perineum, anal sfingter dan rektum mukosa
1. Robekan tahap 1
Seperti yang terlihat di dalam gambar, robekan jalan lahir tidak lebar. Hanya di area luar mukosa
perineum (vagina) dan sedikit di bagian dalam vagina. Luka ini akan sembuh tanpa jahitan.
2. Robekan tahap 2
Robekan lebih dalam hingga merobek otot dan kulit. Biasanya akan memerlukan jahitan, namun Anda
bisa memilih untuk membiarkan sembuh secara alami tanpa dijahit.
3. Robekan tahap 3
Robekan lebih dalam dan parah, sehingga memengaruhi kulit dan otot perineum, bahkan mencapai otot
di sekitar anus (anal sphincter). Psti akan membutuhkan jahitan.
4. Robekan tahap 4
Robekan ini lebih dalam dan lebih parah sehingga melebihi otot anus dan dapat mencapai usus. Pada
tahap ini Anda sangat perlu mendapatkan jahitan.
Biasanya, robekan pada tahap 3 dan 4 hanya dialami satu dari 100 wanita. Robekan juga bisa terjadi di
serviks atau di sekitar saluran kemih. Namun biasanya kecil dan tidak perlu jahitan.
Tekanan Saat Bayi Melalui Jalan Lahir. Pada persalinan normal, jalan keluar bayi adalah melalui vagina.
Saat melalui jalan tersebut, kepala bayi akan menekan keras dinding antara rektum dan vagina.
Tekanan-tekanan ini bisa memunculkan trauma pada otot di area tersebut, sehingga membengkak dan
muncul nyeri saat dan usai melahirkan. Biasanya akan lebih terasa pada persalinan normal pertama.
Tetapi jangan khawatir, biasanya dalam 1-2 minggu, nyeri akan hilang dengan sendirinya.
Otot Miss V Robek. Ukuran kepala bayi yang sangat besar sering kali membuat otot Miss V cedera atau
robek. Pasalnya kepala bayi menekan sangat keras di daerah antara Miss V dan rektum sehingga
menciptakan trauma pada daerah tersebut. Tetapi jangan terlalu khawatir, biasanya robekan hanya
terjadi pada bagian epidermis kulit Miss V.
Efeknya, selain muncul nyeri, Ibu pun biasanya kesulitan buang air besar atau buang air kecil. Tapi,
semua akan pulih sekitar seminggu kemudian dan Ibu pun bisa BAB serta BAK secara normal.