Anda di halaman 1dari 40

UNIVERSITAS INDONESIA

Tugas Individu
Etika Profesi dan Tata Kelola Korporat

Dosen Pengajar:
Drs. Ruddy Koesnadi M.Ak.

Ditulis oleh:
Ghesna Larasati S. (1906340344)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


PROGRAM STUDI PPAk
JAKARTA
2019
STATEMENT OF AUTHORSHIP

“Kami yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa /tugas terlampir adalah murni hasil
pekerjaan kami sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang kami gunakan tanpa menyebutkan
sumbernya.

Materi ini tidak/belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan untuk tugas pada mata ajaran
lain kecuali kami menyatakan dengan jelas bahwa kami menyatakan menggunakannya.

Kami memahami bahwa tugas yang kami kumpulkan ini dapat diperbanyak dan atau
dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.”

Nama NPM Tanda Tangan

Ghesna Larasati Sunatriyo 1906340344

Mata Ajaran : Etika Profesi dan Tata Kelola Korporat


Judul Tugas : Tugas individu, analisis OECD G/20 pada PT Semen Indonesia
Dosen : Drs. Ruddy Koesnadi M.Ak.
Tanggal : 17 December 2019

Demikian Statement of Authorship ini dibuat dengan sebenar-benarnya.


DAFTAR ISI

Latar Belakang…………………………………………………………………………………...1
Pembahasan………………………………………………………………………………………5
Kesimpulan………………………………………………………………………………………29
Daftar Pustaka……………………………………………………………………………………38
BAB 1
LATAR BELAKANG

1. PT Semen Indonesia, Tbk.


PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, sebelumnya bernama PT Semen Gresik
(Persero) Tbk merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri semen. Diresmikan
di Gresik pada tanggal 7 Agustus 1957 oleh Presiden RI pertama dengan kapasitas
terpasang 250.000 ton semen per tahun. Pada tanggal 8 Juli 1991 saham Semen Gresik
tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (kini menjadi Bursa Efek Indonesia)
serta merupakan BUMN pertama yang go public (kode: SMGR) dengan menjual 40 juta
lembar saham kepada masyarakat. Komposisi pemegang saham pada saat itu: Negara RI
73% dan masyarakat 27%. Pada tanggal 17 September 1998, Negara RI melepas
kepemilikan sahamnya di Perseroan sebesar 14%. Kemudian pada tanggal 30 September
1999 komposisi kepemilikan saham berubah menjadi: Pemerintah Republik Indonesia
51,01%, masyarakat 23,46% dan Cemex 25,53%.
Tanggal 18 Desember 2012 Perseroan resmi mengambil alih 70 kepemilikan saham
Thang Long Cement Joint Stock Company (TLCC) dari Hanoi General Export-Import Joint
Stock Company (Geleximco) di Vietnam. Karena hal ini, PT Semen Indonesia tercatat
sebagai BUMN Multinasional yang pertama di Indonesia. Tanggal 20 Desember 2012
Perseroan resmi berperan sebagai Strategic Holding Company sekaligus mengubah nama,
dari PT Semen Gresik (Persero) Tbk menjadi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Tanggal
20 Desember 2013 Perseroan menandatangani akta pendirian Perusahaan patungan PT
Krakatau Semen Indonesia (KSI) yang akan membangun pabrik pengolahan limbah berupa
slag powder sebagai bahan baku pembuatan semen. Selanjutnya pada tanggal 24 Desember
2013, Perseroan melanjutkan proses Transformasi Korporasi dan memantapkan peran
fungsi Strategic Holding dengan membentuk anak perusahaan baru PT Semen Gresik.
Tahun 2016, Perseroan mendirikan PT Semen Indonesia International (SII) dan PT
Semen Indonesia Aceh (SIA), PT Semen Kupang Indonesia (SKI) serta mengubah nama
PT SGG Prima Beton menjadi PT Semen Indonesia Beton (SIB) sebagai bagian dari
rencana ekspansi di bidang persemenan dan nonsemen. Kemudian pada tahun 2017,
Perseroan mendirikan perusahaan patungan di sektor bahan bangunan, yaitu PT Semen

1
Indonesia Industri Bangunan. Selain itu, 2 Pabrik baru Perseroan yaitu Pabrik Rembang di
Jawa Tengah dan Pabrik Indarung VI di Sumatera Barat memasuki masa operasi komersial,
dengan kapasitas masing-masing sebesar 3 juta ton/tahun. Tanggal 12 November 2018,
Perseroan mencatatkan sejarah dengan ditandatanganinya Conditional Sales Purchase
Agreement (CSPA) pengambilalihan 80,6% saham PT Holcim Indonesia Tbk dari
LafargeHolcim Ltd. Transaksi akuisisi dijadwalkan dilakukan pada triwulan pertama tahun
2019.

2. G20/OECD Principles of Corporate Governance


OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development) merupakan
sebuah organisasi internasional dengan tiga puluh negara yang menerima prinsip
demokrasi perwakilan dan ekonomi pasar bebas. Prinsip G20/OECD merupakan prinsip
yang bertujuan untuk membantu mengevaluasi kinerja tata kelola perusahaan. Prinsip ini
awalnya dikembangkan oleh OECD pada tahun 1999 dan diperbarui pada tahun 2004.
G20/OECD kembali direvisi pada tahun 2015 dan menghasilkan 6 prinsip yang dapat
dipakai sebagai acuan untuk mengevaluasi Good Corporate Governance pada satu
perusahaan:

I. Ensuring the basis for an effective corporate governance framework


Prinsip ini menekankan pada peran kerangka tata kelola perusahaan dalam
mempromosikan pasar yang transparan dan adil, serta bagaimana perusahaan dapat
mengalokasikan sumber daya agar efisien. Maka dari itu, prinsip Ini berfokus pada
kualitas dan konsistensi yang berbeda dengan elemen regulasi yang mempengaruhi
praktik tata kelola perusahaan dan pembagian tanggung jawab antara otoritas.
Khususnya, penekanan baru ditempatkan pada kualitas pengawasan dan
pelaksanaan. Prinsip ini juga mencakup bahasan baru tentang peran pasar saham
dalam mendukung tata kelola perusahaan yang baik.

II. The rights and equitable treatment of shareholders and key ownership functions
Prinsip ini mengidentifikasi hak-hak dasar pemegang saham, dimana hak-
hak tersebut mencakup hak atas informasi dan partisipasi yang dapat dilakukan
melalui rapat pemegang saham untuk keputusan-keputusan dalam perusahaan.

2
Prinsip ini juga berurusan dengan pengungkapan struktur kontrol, seperti pemilihan
yang berbeda hak. Masalah baru yang dibahas dalam prinsip ini adalah penggunaan
informasi teknologi pada pertemuan pemegang saham, prosedur persetujuan
transaksi dengan pihak terkait dan partisipasi pemegang saham dalam pengambilan
keputusan tentang remunerasi eksekutif.

III. Institutional investors, stock markets, and other intermediaries


Prinsip ini adalah prinsip baru yang timbul setelah revisi di tahun 2015.
Prinsip ini membahas tentang kebutuhan ekonomi yang sehat secara insentif di
seluruh rantai investasi, dengan berfokus pada investor institusional yang bertindak
dalam kapasitas fidusia. Prinsip ini juga membahas tentang kebutuhan untuk
mengungkapkan dan meminimalkan konflik kepentingan yang mungkin terjadi
seperti kompromi integritas penasihat proksi, analis, broker, peringkat lembaga dan
lainnya yang memberikan analisis dan saran yang relevan kepada investor. Ini juga
mengandung prinsip-prinsip baru sehubungan dengan cross border listing dan
pentingnya harga yang adil dan efektif penemuan di pasar saham.

IV. The role of stakeholders in corporate governance


Prinsip keempat ini mendorong kerja sama yang aktif antara perusahaan dan
pemangku kepentingan dengan menggarisbawahi pentingnya mengakui hak
pemangku kepentingan yang dibentuk oleh hukum atau melalui kesepakatan
bersama. Pada prinsip ini juga mendukung akses pemangku kepentingan terhadap
informasi secara tepat waktu dan secara teratur dan hak mereka untuk mendapatkan
ganti rugi atas pelanggaran hak yang mereka miliki.

V. Disclosure and transparency


Prinsip ini mengidentifikasi bidang-bidang utama dari pengungkapan, seperti
hasil keuangan dan operasi, perusahaan tujuan, kepemilikan saham utama,
remunerasi, pihak terkait transaksi, faktor risiko, anggota dewan, dll. Masalah baru
dalam prinsip ini mencakup pengakuan tren terkini sehubungan dengan item
informasi non-keuangan yang mungkin diberikan perusahaan secara sukarela seperti
dalam laporan manajemen mereka.
VI. The responsibilities of the board

3
Prinsip ini memberikan panduan sehubungan dengan fungsi utama dewan
direksi, termasuk meninjau strategi perusahaan, memilih dan memberikan
kompensasi manajemen, mengawasi akuisisi perusahaan besar dan divestasi, serta
memastikan integritas korporasi sistem akuntansi dan pelaporan keuangan. Masalah
baru dalam hal revisi prinsip ini adalah peran dewan direksi dalam manajemen risiko,
perencanaan pajak dan audit internal. Ada juga hal baru, yaitu merekomendasikan
pelatihan dan evaluasi dewan dan rekomendasi untuk mempertimbangkan
pembentukan komite dewan khusus di Indonesia bidang-bidang seperti remunerasi,
audit dan manajemen risiko.

BAB 2

4
PEMBAHASAN

Berikut adalah penerapan prinsip-prinsip dalam G20/OECD pada PT Semen


Indonesia,Tbk.:

I. Ensuring the basis for an effective corporate governance framework


Tata kelola perusahaan yang efektif membutuhkan hukum, peraturan dan kerangka
institusional yang dapat diandalkan oleh para pelaku pasar ketika mereka membangun satu
hubungan. Kerangka kerja tata kelola perusahaan ini biasanya terdiri dari elemen legislasi,
regulasi, regulasi pengaturan, komitmen sukarela dan praktik bisnis.

A. The corporate governance framework should be developed with a view to its impact on
overall economic performance, market integrity and the incentives it creates for market
participants and the promotion of transparent and well-function markets
Prinsip ini menekankan bahwa lingkungan dari peraturan dan hukum yang baik
adalah kunci untuk hasil ekonomi yang baik pula. Dalam prakteknya yang dimaksud
dengan hal tersebut adalah good corporate governance. PT Semen Indonesia sudah
membuat satu kerangka tata kelola perusahaan dimana tata kelola perusahaan (good
corporate governance) tersebut sudah dituliskan dasar-dasar pelaksanaannya, penerapan
GCG pada perusahaan, juga mekanisme dari GCG itu sendiri, tercatat pada Laporan
Tahunan PT Semen Indonesia halaman 174. Hal ini berarti PT Semen Indonesia sudah
memenuhi poin A.

B. The legal and regulatory requirements that affect corporate governance practices
should be consistent with the rule of law, transparent and enforceable
Jika diperlukan undang-undang atau peraturan baru, maka peraturan tersebut
harus dirancang dengan cara yang membuatnya mungkin untuk diterapkan dan
ditegakkan secara efisien, bahkan harus bisa mencakup semua pihak. PT Semen
Indonesia sudah memenuhi poin ini dengan menuliskan tentang struktur dan mekanisme
tata kelola Perseroannya, ditunjukkan dalam Laporan Tahunan tahun 2018 halaman 180.

C. The division of responsibilities among different authorities should be clearly


articulated and designed to serve the public interest

5
Praktik tata kelola perusahaan biasanya akan dipengaruhi oleh berbagai syarat-
syarat hukum, seperti hukum perusahaan, peraturan sekuritas, standar akuntansi dan
audit, hukum insolvensi, hukum kontrak, hukum perburuhan dan hukum pajak. Selain
itu, tata kelola perusahaan juga sering dipengaruhi oleh hak asasi manusia dan hukum
lingkungan. Penegakan yang efektif juga mensyaratkan untuk mengalokasikan tanggung
jawab untuk pengawasan, implementasi dan penegakan antara otoritas yang berbeda
didefinisikan dengan jelas sehingga kompetensi badan dan lembaga pelengkap dihormati
dan digunakan paling efektif. Pada poin ini, PT Semen Indonesia sudah menuliskan
pembagian tanggung jawab yang berbeda-beda untuk kepentingan publiknya. Jadi, poin
ini sudah terpenuhi oleh PT Semen Indonesia.

D. Stock market regulation should support effective corporate governance


Pasar saham merupakan satu elemen penting dalam penerapan tata kelola
perusahaan. Kualitas aturan dan peraturan pasar saham yang ditetapkan Oleh karena itu,
daftar kriteria untuk emiten dan yang mengatur perdagangan pada fasilitasnya adalah
elemen penting dari kerangka tata kelola perusahaan. PT Semen Indonesia sendiri sudah
menuliskan secara jelas regulasi serta peraturan pada Perseroan mereka dalam Laporan
Tahunannya. Jadi, poin ini sudah dipenuhi oleh PT Semen Indonesia.

E. Supervisory, regulatory and enforcement authorities should have the authority,


integrity and resources to fulfil their duties in a professional and objective manner.
Moreover, their rulings should be timely, transparent and fully explained
Tanggung jawab pengawasan, pengaturan dan penegakan hukum harus dipegang
oleh badan yang secara operasional independen serta bertanggung jawab dalam
melaksanaan fungsi serta kekuasaan mereka, memiliki kekuatan yang memadai, sumber
daya yang tepat, juga kapasitas untuk melakukan fungsi mereka. Poin ini sudah dipenuhi
oleh PT Semen Indonesia karena Perseroan sudah berpedoman pada Undang-Undang
serta peraturan lainnya dalam mengatur hak dan tanggung jawab perorangan ataupun
organ dalam Perseroan.

F. Cross-border co-operation should be enhanced, including through bilateral and


multilateral arrangements for exchange of information

6
Kepemilikan dan perdagangan lintas batas yang tinggi membutuhkan kerja sama
yang kuat antar regulatornya, termasuk melalui bilateral dan pengaturan multilateral
untuk pertukaran informasi. Poin ini sudah dipenuhi, sebab PT Semen Indonesia sudah
beberapa kali melakukan perdagangan lintas batas. Salah satunya adalah kredit modal
kerja.

II. The rights and equitable treatment of shareholders and key ownership function
Investor ekuitas memiliki hak properti tertentu. Misalnya, bagian ekuitas di
perusahaan publik dapat dibeli, dijual, atau ditransfer. Bagian ekuitas juga memberikan hak
kepada investor untuk berpartisipasi dalam laba korporasi, dengan kewajiban terbatas pada
jumlah investasi. Selain itu, kepemilikan suatu bagian ekuitas memberikan hak atas informasi
tentang korporasi dan hak untuk mempengaruhi korporasi, terutama dengan partisipasi dalam
pemegang saham umum rapat dan dengan pemungutan suara.

A. Basic shareholder rights should include the right to: 1) secure methods of ownership
registration; 2) convey or transfer shares; 3) obtain relevant and material information
on the corporation on a timely and regular basis; 4) participate and vote in general
shareholder meetings; 5) elect and remove members of the board; and 6) share in the
profits of the corporation.
Poin ini sudah dipenuhi oleh PT Semen Indonesia. Untuk poin 1, 2, dan 3 dapat
ditemui dalam pencatatan pemegang saham dilindungi oleh regulator pasar modal
(https://www.idx.co.id/investor/perlindungan-investor/), perubahan struktur modal yang
terdapat di Perseroan (https://semenindonesia.com/laporan-tahunan/), situs Bursa Efek
Indonesia (BEI) pada bagian keterbukaan Informasi (https://www.idx.co.id/perusahaan-
tercatat/keterbukaan-informasi/), dan pada laporan tahunan PT Semen Indonesia tahun
2018. Untuk poin 4 yaitu berpartisipasi dan memberikan suara di Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS) ada pada laporan tahunan PT Semen Indonesia tahun 2018 halaman 183.
Sedangkan untuk poin 5 dan 6, dapat dilihat pada laporan tahunan PT Semen Indonesia
halaman 185 pada agenda 8 tentang memberhentikan dan mengangkat direksi dan
komisaris.

7
B. Shareholders should be sufficiently informed about, and have the right to approve or
participate in, decisions concerning fundamental corporate changes such as: 1)
amendments to the statues, or articles of incorporation or similar governing documents
of the company; 2) the authorization of additional shares; 3) extraordinary transaction,
including the transfer of all or substantially all assets, that in effect result in the sale
of the company.
Untuk poin pertama, PT Semen Indonesia sudah menyampaikan akta perusahaan
dan perubahannya pada Laporan Keuangan Tahun 2018 di bagian Catatan atas laporan
keuangan no. 1 halaman 301. Poin kedua dapat dilihat dalam Laporan Tahunan PT Semen
Indonesia pada halaman 62. Sedangkan poin ketiga dapat dilihat pada Laporan Tahunan
PT Semen Indonesia tahun 2018 halaman 358. Jadi, poin ini sudah dapat dipenuhi oleh
PT Semen Indonesia.

C. Shareholders should have the opportunity to participate effectively and vote in general
shareholder meetings and should be informed of the rules, including voting
procedures, that govern general shareholder meetings:

1. Shareholders should be furnished with sufficient and timely information


concerning the date, location and agenda of general meetings, as well as full and
timely information regarding the issues to be decided at the meeting
Hak ini telah dipenuhi oleh PT Semen Indonesia melalui surat pemberitahuan
RUPS tahunan, yang memuat secara lengkap informasi mengenai tanggal, lokasi,
dan agenda rapat umum, serta informasi lengkap dan tepat waktu mengenai masalah
yang akan diputuskan dalam rapat.

2. Processes and procedure for general shareholder meetings should allow for
equitable treatment of all shareholders. Company procedures should not make it
unduly difficult or expensive to cast votes.
Hak untuk berpartisipasi dalam pertemuan adalah fundamental bagi
pemegang saham. PT Semen Indonesia sudah memenuhi hak ini, dapat dibukitkan
dengan transparansi berbagai informasi kepada pemegang saham terkait dengan
pertemuan yang akan dilakukan. Misal dalam RUPS yang telah diumumkan sebulan
sebelum dilaksanakan, tata tertib yang jelas dan memperhatikan hak-hak pemegang

8
saham, serta kemudahan untuk memberi pertanyaan serta memberikan suara
terhadap suatru keputusan.

3. Shareholders should have the opportunity to ask questions to the board, including
questions relating to the annual external audit, to place items on the agenda of
general meetings, and to propose resolutions, subject to reasonable limitations.
Dalam Risalah Hasil RUPS yang dipublikasikan, para pemegang saham
diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan, pendapat, usul dan saran sesuai
dengan mata acara rapat yang dibicarakan. Walaupun tidak di semua mata acara
pemegang saham memberikan pertanyaan, namun kesempatan sudah diberikan.
Maka, poin ini sudah dipenuhi oleh PT Semen Indonesia.

4. Effective shareholder participation in key corporate governance decisions, such


as the nomination and election of board members, should be facilitated.
Shareholders should be able to make their views known, including through votes
at shareholder meetings, on the remuneration of board members and/or key
executives, as applicable. The equity component of compensation schemes for
board members and employees should be subject to shareholder approval.
PT Semen Indonesia sudah melibatkan pemegang saham dalam mengambil
keputusan terkait perubahan anggaran dasar perseroan dan perubahan susunan
pengurus perseroan, hal ini tercantum dalam Risalah RUPS yang ada pada Laporan
Keuangannya. Ada beberapa hal yang dibahas dalam RUPS ini termasuk membahas
penetapan tantiem sesuai tahun buku, gaji dan honorarium dewan komisaris dan
lainnya. Hal ini berarti PT Semen Indonesia sudah memenuhi poin keempat ini.

5. Shareholders should be able to vote in person or in absentia, and equal effect


should be given to votes whether cast in person or in absentia.
Proxy yang dipakai dalam pengambilan keputusan harus dapat diterima
secara umum dan tetap melindungi hak-hak pemegang saham mayoritas ataupun
minoritas. PT Semen Indonesia melakukan voting tertutup in abentia, yaitu
pemegang saham diwajibkan hadir secara fisik dalam RUPS dengan tingkat
kehadiran diatas ¾ dari total pemilik saham. Artinya, poin ini dapat dipenuhi oleh
PT Semen Indonesia.

9
6. Impediments to cross border voting should be eliminated
Pada tata tertib RUPS disebutkan bahwa pemegang dapat diwakilkan oleh
kuasanya. Walaupun demikian, tidak ada peraturan yang menyebutkan secara
spesifik apakah berhubungan dengan pemegang saham asing atau memang kuasa
yang resmi. Begitupula pada Laporan Tahunan PT Semen Indonesia sendiri yang
tidak menyebutkan peraturan mengenai pemegang saham asing. Maka dari itu, poin
ini belum sepenuhnya terpenuhi namun dapat terpenuhi jika peraturan dalam RUPS
itu mencakup pemegang saham asing.

D. Shareholders, including institutional shareholders, should be allowed to consult with


each other on issues concerning their basic shareholder rights as defined in the
Principles, subject to expectations to prevent abuse.
Pada RUPST/LB PT Semen Indonesia sudah memberikan wadah kepada
pemegang saham untuk meminta klarifikasi atas suatu issue atau pertanyaan terkait
keberlangsungan usaha. Hak ini diberikan kepada semua pemegang saham, baik
pemegang saham mayoritas maupun minoritas dimana mereka dapat memberikan
suaranya dalam pengambilan keputusan atas setiap rencana investasi maupun rencana
korporasi lainnya.

E. All shareholders of the same series of a class should be treated equally. Capital
structures and arrangements that enable certain shareholders to obtain a degree of
influence or control disproportionate to their equity ownership should be disclosed.

1. Within any series of a class, all shares should carry the same rights. All investors
should be able to obtain information about the rights attached to all series and
classes of shares before they purchase. Any changes in economic or voting rights
should be subject to approval by those classes of shares which are negatively
affected.
Struktur modal yang optimal pada perusahaan paling baik diputuskan oleh
manajemen dan dewan direksi, yang mana mereka tunduk pada persetujuan
pemegang saham. Poin ini sudah dipenuhi oleh PT Semen Indonesia dan dapat

10
dilihat pada laporan tahunan perusahaan, risalah RUPS dan website perusahaan
www.semenindonesia.com

2. The disclosure of capital structures and control arrangements should be required.


Beberapa struktur modal memungkinkan pemegang saham untuk
melakukan kontrol atas korporasi yang tidak proporsional dengan kepemilikan
saham di perusahaan. Struktur piramida, kepemilikan saham silang dan saham
dengan atau terbatas hak pilih berganda dapat digunakan untuk mengurangi
kemampuan non-kontrol pemegang saham untuk mempengaruhi kebijakan
perusahaan. Poin ini sudah terpenuhi oleh PT Semen Indonesia dan dapat dilihat
dalam Laporan Tahunan PT Semen Indonesia tahun 2018 halaman 30.

F. Related-party transactions should be approved and conducted in a manner that ensures


proper management of conflict of interest and protects the interest of the company and
its shareholders

1. Conflicts of interest inherent in related-party transactions should be addressed.


Potensi penyalahgunaan transaksi pihak terkait adalah masalah kebijakan
yang penting di semua sektor pasar, khususnya pada mereka yang perusahaannya
adalah concentrated corporate ownership dan corporate groups prevail. Poin ini
sudah dipenuhi, terlihat dari PT Semen Indonesia yang menuliskan tentang piutang
lain-lain dengan pihak berelasi.

2. Members of the board and key executives should be required to disclose to the
board whether they, directly, indirectly or on behalf of third parties, have a
material interest in any transaction or matter directly affecting the corporation.
Selain adanya rapat terpisah antara dewan komisaris dan dewan direksi, PT
Semen Indonesia juga mengadakan rapat secara gabungan dimana tujuan dari rapat
tersebut adalah dalam rangka memutuskan suatu kebijakan sesuai batas
kewenangannya, sehingga masing-masing organ tersebut dapat bekerja sesuai
fungsinya masing masing dengan efektif dan efisien. Maka dari itu poin ini sudah
terpenuhi oleh PT Semen Indonesia.

11
G. Minority shareholders should be protected from abusive actions by, or in the interest
of, controlling shareholders acting either directly directly or indirectly, and should
have effective means of redress. Abusive self-dealing should be prohibited.
Dalam RUPS Laporan Tahunan PT Semen Indonesia, dicantumkan bahwa
seluruh pemegang saham, baik pemegang saham mayoritas maupun minoritas
memiliki hak yang sama untuk memberikan suaranya dalam pengambilan keputusan
atas setiap rencana investasi maupun rencana korporasi lainnya. Guna menjamin
terlindunginya kepentingan pemilik saham minoritas, Perseroan menugaskan
Komisaris Independen untuk memastikan seluruh mekanisme pengambilan keputusan
dan pelaksanaan rapat mampu mengakomodir suara pemegang saham minoritas
tersebut. Artinya, poin ini sudah terpenuhi oleh PT Semen Indonesia.

H. Markets for corporate control should be allowed to function in an efficient and


transparent manner.

1. The rules and procedures governing the acquisition of corporate control in the
capital markets, and extraordinary transactions such as mergers, and sales of
substantial portions pf corporate assets, should be clearly articulated and
disclosed so that investors understand their rights and recourse. Transactions
should occur at transparent prices and under fair conditions that protect the
rights of all shareholders according to their class.
PT Semen Indonesia sudah memberi keterangan mengenai segala operasi
perusahaan dibantu oleh Sekretaris Perusahaan dimana ia memiliki fungsi untuk
memberikan pelayanan kepada Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Direksi dan
Stakeholders lainnya termasuk namun tidak terbatas pada investor atas informasi
yang berkaitan dengan kondisi sesuai dengan Anggaran Dasar dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Selain itu PT Semen Indonesia melampirkan
lampiran keuangan konsolidasinya dimana dalam lampiran tersebut dijelaskan
mengenai bagaimana pengungkapan-pengungkapan tersebut dijalankan. Hal ini
menunjukkan bahwa PT Semen Indonesia sudah memenuhi poin.

2. Anti-take-over devices should not be used to shield management and the board
from accountability.

12
Untuk menghindari adanya take over devices oleh dewan dan manajemen,
maka langkah anti take over devices yang dilakukan oleh Komisaris PT Semen
Indonesia membuat beberapa komite yang bertugas membantu mereka yaitu :
1) Komite Audit dimana Komite Audit Perseroan dibentuk oleh dan bertanggung
jawab kepada Dewan Komisaris dengan tujuan utama membantu pelaksanaan
fungsi pengawasan oleh Dewan Komisaris atas pelaporan keuangan, audit
internal dan audit eksternal, pengendalian internal serta kepatuhan atas
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2) Komite Strategi Manajemen Risiko dan Investasi (KSMRI) adalah komite yang
dibentuk Dewan Komisaris untuk membantu Dewan Komisaris melakukan
pengawasan dan memberikan nasehat kepada Direksi atas jalannya pengelolaan
Perseroan baik secara keseluruhan maupun spesifik sesuai dengan peraturan
perundang-undangan dan Anggaran Dasar Perseroan.
3) Komite Nominasi dan Remunerasi (KNR) sebagai organ pendukung Dewan
Komisaris menjalankan tugas berdasarkan Peraturan otoritas Jasa Keuangan
Nomor 34/POJK.04/2014.

III. Institutional investors, stock markets, and other intermediaries


Agar efektif, kerangka hukum dan peraturan untuk perusahaan pemerintahan harus
dikembangkan dengan pandangan pada realitas ekonomi di mana ia berada untuk
diimplementasikan. Prinsip ini merekomendasikan agar investor institusi mengungkapkan
kebijakan mereka sehubungan dengan tata kelola perusahaan. Prinsip ini mengatur tentang
investor institusi, pasar modal, dan perantara lainnya. PT Semen Indonesia dimiliki secara
mayoritas sahamnya oleh Pemerintah Republik Indonesia. Selain itu, terdapat sejumlah
investor yang merupakan investor institusi, yakni dana pensiun, asuransi, bank dan yayasan.
Pada analisis ini, penulis akan menggunakan CIMB sebagai investor institusi, sebagaimana
tercantum di website resmi PT Semen Indonesia bagian informasi saham.

A. Institutional investors acting in a fiduciary capacity should disclose their corporate


governance and voting policies with respect to their investments, including the
procedures that they have in place for deciding on the use of their voting rights.

13
Efektivitas dan kredibilitas atas keseluruhan tata kelola dan pengawasan
perusahaan tergantung pada seberapa besar kesediaan dan kemampuan investor institusi
untuk menggunakan informasi yang mereka miliki. Prinsip ini tidak mengharuskan
investor institusi untuk memiliki hak voting atas saham yang mereka tanamkan,
melainkan menyatakan mengenai pengungkapan bagaimana investor institusi
menggunakan hak kepemilikannya dengan pertimbangan efektivitas biaya.
CIMB sudah memberikan akses penuh untuk melihat tata kelola perusahaannya
melalui website www.cimb.com, selain itu segala peraturan internal juga sudah
disampaikan dalam Laporan Tahunan CIMB dimana untuk tahun 2018 terlihat pada
halaman 187 mengenai internal policies stakeholder.

B. Votes should be cast by custodians or nominees in line with the direction of the
beneficial owner of the shares.
Institusi kustodian yang memegang sekuritas sebagai nominee untuk
pelanggannya tidak diperkenankan untuk memberikan voting atas sekuritas tersebut
kecuali mereka memperoleh instruksi spesifik untuk melakukannya. CIMB sudah
memenuhi poin ini, sebab mereka telah taat terhadap Undang-Undang No. 40 tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas dan Peraturan OJK No. 10/POJK.04/2018 tentang Penerapan
Tata Kelola Manajer Investasi (POJK 10/2018).

C. Institutional investors acting in a fiduciary capacity should disclose how they manage
material conflicts of interest that may affect the exercise of key ownership rights
regarding their investments.
Ketika konflik kepentingan muncul dari hubungan bisnis material, misalnya,
melalui perjanjian untuk mengelola dana portofolio perusahaan, konflik tersebut harus
dilakukan identifikasi dan diungkapkan. Institusi harus mengungkapkan tindakan yang
mereka ambil untuk meminimalkan dampak negatif yang berpengaruh pada kemampuan
mereka untuk menggunakan hak kepemilikan utama. Pada poin ini belum terpenuhi,
karena pada Laporan Tahunannya CIMB belum memberikan keterangan mengenai
benturan kepentingan yang ada di dalam perusahaannya.

D. The corporate governance framework should require that proxy advisors, analysts,
brokers, rating agencies and others that provide analysis or advice relevant to decisions

14
by investors, disclose and minimize conflicts of interest that might compromise the
integrity of their analysis or advice.
Kerangka kerja tata kelola perusahaan harus mengedepankan integritas profesi
seperti analis, broker, lembaga pemeringkat, dan penasehat proksi. Pada laporan
keuangannya, CIMB sudah memenuhi poin ini dengan memberitau struktur tata kelola
perusahaannya, terdapat pada Laporan Tahunan CIMB halaman 110.

E. Insider trading and market manipulation should be prohibited and the applicable
rules enforced.
Insider trading dapat saja memanipulasi pasar modal, oleh karena itu hal tersebut
dilarang oleh peraturan sekuritas, hukum perusahaan dan/atau hukum pidana di sebagian
besar negara. Praktik-praktik ini dapat dilihat sebagai pelanggaran terhadap perusahaan,
karena mereka melanggar prinsip perlakuan yang adil dari pemegang saham. CIMB
sendiri sudah mengeluarkan aturan mengenai insider trading yang dapat diakses melalui
website resmi mereka yaitu https://www.cimb.com/en/who-we-are/corporate-
governance/code-of-conduct.html.

F. For companies who are listed in a jurisdiction other than their jurisdiction of
incorporation, the applicable corporate governance laws and regulations should be
clearly disclosed. In the case of cross listings, the criteria and procedure for
recognising the listing requirements of the primary listing should be transparent and
documented.
PT. Semen Indonesia hanya terdaftar di BEI walaupun mereka memiliki anak
perusahaan yang terdaftar di Vietnam dengan kepemilikan sebesar 70%. Informasi
tersebut dapat dilihat pada Laporan Tahunan PT Semen Indonesia pada halaman 46
tentang Anak Perusahaan.

G. Stock markets should provide fair and efficient price discovery as a means to help
promote effective corporate governance.
Tata kelola perusahaan yang efektif adalah keadaan dimana pemegang saham
harus mampu memantau dan menilai investasi perusahaan mereka dengan
membandingkan apapun yang terkait dengan pasar informasi dan informasi perusahaan

15
tentang prospek dan kinerja. Prinsip ini sudah dipenuhi oleh PT Semen Indonesia dengan
memasukkan informasi saham mereka pada Laporan Tahunan (halaman 13).

IV. The role of stakeholders in corporate governance


Kerangka kerja tata kelola perusahaan harus mengakui hak pemangku kepentingan
yang dibentuk oleh hukum atau melalui kesepakatan bersama dan mendorong kerja sama yang
aktif antara perusahaan dan pemangku kepentingan dalam menciptakan kekayaan, pekerjaan,
juga keberlanjutan yang sehat secara finansial perusahaan. Stakeholder yang akan dibahas
adalah:
1. Pemegang saham (shareholders)
2. Investor’
3. Karyawan (employee)
4. Masyarakat (community)
5. Pelanggan (customer)
6. Mitra kerja (partners)
7. Pemerintah daerah (local government)

A. The rights of stakeholders that are established by law or through mutual agreements
are to be respected.
Hak-hak pemangku kepentingan pada perusahaan biasanya diatur dalam hukum
ataupun berdasarkan kontrak yang ada antara stakeholders dan perusahaan. Hak-hak
tersebut sudah seharusnya dihormati dan diakui. Selain menuliskan di Laporan Tahunan
di bagian ‘Tanggung Jawab Sosial Perusahaan’ pada halaman 262, Perseroan juga sudah
mengeluarkan Pedoman Etika dimana disitu dijelaskan hak-hak para stakeholder beserta
dengan perannya dalam perusahaan.

B. Where stakeholder interests are protected by law, stakeholders should have the
opportunity to obtain effective redress for violation of their rights.
Perusahaan harus mempunyai wadah bagi para stakeholder jika sewaktu-waktu
mereka memiliki komplain pada perusahaan mengenai hak-hak mereka. Dalam hal ini,
PT Semen Indonesia sudah memenuhi kebutuhan para stakeholder dengan menyediakan

16
kontak layanan pengaduan bagi pelanggan yang dicantumkan dalam Laporan Tahunan
halaman 67 bagian ‘Layanan Pelanggan-Semen Indonesia Care Line’.

C. Mechanisms for employee participation should be permitted to develop.


Tingkat partisipasi karyawan dalam tata kelola perusahaan seharusnya
berlandaskan aturan yang dikeluarkan oleh perusahaan, dimana aturan tersebut sudah
didasari hukum yang ada. PT Semen Indonesia sudah dapat memenuhi poin ini dengan
menuliskannya pada Laporan Tahunan halaman bagian ‘Pengembangan Sumber Daya
Manusia’.

D. Where stakeholders participate in the corporate governance process, they should have
access to relevant, sufficient and reliable information on a timely and regular basis.
Para stakeholders yang berpartisipasi pada praktik kerangka kerja tata kelola
perusahaan bisa memiliki akses informasi yang diperlukan untuk memenuhi tanggung
jawab mereka. Informasi tersebut haruslah dapat diandalkan kebenarannya pada periode
tertentu ataupun basis reguler. Untuk membantu stakeholder berpartisipasi dalam tata
kelola korporat PT. Semen Indonesia Tbk., memberikan akses bagi investor maupun
stakeholder mengenai seluruh kegiatan dan hasil yang dimiliki oleh PT. Semen Indonesia
Tbk. melalui website resminya pada kolom hubungan investor
(https://semenindonesia.com/hubungan-investor/). Selain itu, stakeholders juga dapat
menghubungi langsung perusahaan pada area contact investor relation dan mengisi
formulirnya apabila dibutuhkan rapat mengenai agenda tertentu.

E. Stakeholders, including individual employees and their representative bodies, should


be able to freely communicate their concerns about illegal or unethical practices to the
board and to the competent public authorities and their rights should not be
compromised for doing this.
Praktik tidak etis dan ilegal oleh pejabat perusahaan mungkin tidak hanya
melanggar hak-hak pemangku kepentingan tetapi juga merugikan perusahaan serta
pemegang saham dalam hal efek pengambilan keputusan di masa depan. Oleh karena itu,
perusahaan mengatur langkah pengaduan yang dapat dilakukan oleh karyawan, baik
secara pribadi atau melalui badan perwakilan mereka, tentang perilaku ilegal dan tidak

17
etis tersebut. PT Semen Indonesia sudah memenuhi poin ini dengan menuliskan
whistleblowing system pada Laporan Tahunan mereka di halaman 258.

F. The corporate governance framework should be complemented by an effective,


efficient insolvency framework and by effective enforcement of creditor rights.
Perusahaan memiliki kebijakan manajemen risiko yang mengacu kepada
Peraturan Menteri BUMN No.1/M-MBU/2011 tanggal 1 November 2011. Manajemen
risiko merupakan bagian penting dari Good Corporate Governance yang harus
diimplementasikan sehubungan dengan kerangka kerja yang efektif dan efisien kepada
kreditor sebagai salah satu dari banyak pemangku kepentingan.

V. Disclosure and transparency


Pengungkapan informasi perusahaan kepada publik secara periodik pada umumnya
disyaratkan oleh regulator di banyak negara untuk perusahaan publik atau perusahaan privat
yang besar. Public disclosure ada yang bersifat wajib ataupun sukarela. Beberapa perusahaan
menyampaikan public disclosure lebih banyak dari yang disyaratkan oleh regulator untuk
memenuhi kebutuhan pasar atau pemegang saham, sehingga perusahaan tersebut tidak hanya
mengungkapkan mandatory information saja, namun juga mengungkapkan beberapa
voluntary information.

A. Disclosure should include, but not be limited to, material information on:
1. The financial and operating results of the company.
Laporan keuangan yang diaudit menunjukkan kinerja keuangan dan situasi
keuangan perusahaan sesungguhnya adalah sumber informasi yang paling banyak
digunakan untuk melihat satu perusahaan dari dalam. Mereka memungkinkan
pemantauan yang tepat terjadi dan membantu untuk menilai sekuritas perusahaan
tersebut. Poin ini sudah terpenuhi oleh PT Semen Indonesia sebagaimana tercantum
dalam Laporan Tahunan pada halaman 10 (Ikhtisar keuangan & ikhtisar
operasional), serta 117 (Tinjauan Kinerja Operasional)

2. Company objectives and non-financial information.


Selain tujuan komersial, perusahaan didorong untuk melakukan
pengungkapan kebijakan dan kinerja yang berkaitan dengan etika bisnis,

18
lingkungan, masalah sosial, hak asasi manusia serta komitmen kebijakan kepada
publik. Informasi semacam itu mungkin penting bagi investor tertentu dan
pengguna informasi lainnya untuk mengevaluasi hubungan antara perusahaan dan
masyarakat sekitarnya. Poin ini sudah dipenuhi oleh PT Semen Indonesia dengan
mengungkapkannya pada Laporan Tahuan tahun 2018 pada halaman 32 dimana PT
Semen Indonesia mengungkapkan tenang visi, misi dan budaya perusahaannya.

3. Major share ownership, including beneficial owners, and voting rights.


Salah satu hak dasar investor adalah didapatkannya informasi tentang
kepemilikan struktur perusahaan dan hak-haknya. Hak atas informasi tersebut juga
harus mencakup informasi tentang struktur grup perusahaan dan hubungan intra-
grup. Pengungkapan seperti itu harus dibuat secara transparan akan tujuan, sifat dan
struktur kelompok. PT Semen Indonesia sudah mengungkapkan hal ini, tertuang
dalam Laporan Tahunan PT Semen Indonesia tahun 2018 pada halaman 61 dimana
informasi pemegang saham tersedia.

4. Remuneration of members of the board and key executives.


Informasi tentang remunerasi dewan dan eksekutif juga menjadi perhatian
para pemegang saham. Perusahaan umumnya diharapkan untuk mengungkapkan
informasi tentang remunerasi anggota dewan dan eksekutif sehingga investor dapat
menilai biaya dan manfaat dari rencana remunerasi serta kontribusi skema insentif
perusahaan. Poin ini sudah terpenuhi, tertuang dalam Laporan Tahunan PT Semen
Indonesia pada halaman 205 sampai 208.

5. Information about board members, including their qualifications, the selection


process, other company directorships and whether they are regarded as
independent by the board.
Investor memerlukan informasi tentang anggota dewan dan eksekutif untuk
mengevaluasi pengalaman dan kualifikas juga untuk menilai apa saja potensi
konflik kepentingan yang dapat mepengaruhi penilaian mereka. PT Semen
Indonesia sudah memenuhi poin ini dengan menuliskan tentang profil Dewan
Komisaris beserta jajarannya dalam Laporan Tahunan PT Semen Indonesia tahun
2018 dari halaman 50 sampai dengan 57.

19
6. Related party transactions.
Untuk memastikan bahwa perusahaan dijalankan dengan memperhatikan
kepentingan semua investornya, penting bagi perusahaan untuk sepenuhnya
mengungkapkan semua pihak terkait material transaksi dan ketentuan transaksi
tersebut ke pasar secara individual. Poin sudah terpenuhi, tercantum pada Laporan
Tahunan PT Semen Indonesia tahun 2018 halaman 154 serta 416 sampai dengan
426 dimana terdapat laporan keuangan catatan 43.

7. Foreseeable risk factors.


Pengguna informasi keuangan membutuhkan informasi tentang risiko
material yang dapat diperkirakan secara wajar juga dapat mencakup: risiko yang
spesifik atau wilayah geografis di mana perusahaan beroperasi; ketergantungan
pada komoditas; risiko pasar keuangan termasuk tingkat bunga atau resiko mata
uang; risiko yang terkait dengan transaksi derivatif dan rekening administratif;
risiko perilaku bisnis; dan risiko yang berkaitan dengan lingkungan. Hal ini sudah
tercatat pada Laporan keuangan catatan 49 oleh PT Semen Indonesia.

8. Issues regarding employees and other stakeholders.


Perusahaan didorong untuk menyediakan informasi tentang masalah-
masalah utama yang relevan dengan karyawan dan pemangku kepentingan lain
yang mungkin secara material mempengaruhi kinerja perusahaan atau mungkin
berpengaruh signifikan pada mereka. Pengungkapan dapat mencakup hubungan
manajemen / karyawan, termasuk remunerasi, cakupan perundingan bersama, dan
mekanisme untuk perwakilan karyawan, serta hubungan dengan pemangku
kepentingan lain seperti kreditor, pemasok, dan komunitas lokal. Hal ini sudah
diungkapkan oleh PT Semen Indonesia dalam Laporan Tahunan PT Semen
Indonesia tahun 2018 halaman 158-173

9. Governance structures and policies, including the content of any corporate


governance code or policy and the process by which it is implemented.
Perusahaan harus melaporkan praktik tata kelola perusahaan mereka, dan
pengungkapan harus dijadikan kewajiban sebagai bagian dari pelaporan rutin.

20
Pengungkapan struktur dan kebijakan tata kelola perusahaan, termasuk anak
perusahaan yang signifikan, penting untuk penilaian perusahaan pemerintahan dan
harus mencakup pembagian wewenang antara pemegang saham, anggota
manajemen dan dewan. Hal ini sudah tertuang dalam Laporan Tahunan PT Semen
Indonesia tahun 2018 halaman 176 sampai 178.

B. Information should be prepared and disclosed in accordance with high quality


standards of accounting and financial and non-financial reporting.
PT Semen Indonesia sudah membuat 5 (lima) laporan keuangan yang sesuai
dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang berlaku di Indonesia, yang mana
harus terdiri atas:
1. Laporan Posisi Keuangan
2. Laporan Lara/Rugi
3. Laporan Perubahan Ekuitas
4. Laporan Arus Kas
5. Catatan Atas Laporan Keuangan
Sedangkan untuk informasi non-keuangan, Laporan Tahunan PT Semen
Indonesia sudah mengacu pada POJK No. 29/POJK.04/2016 dimana peraturan tersebut
sudah menentukan materi yang harus disajikan dalam laporan tahunan perusahaan
publik.

C. An annual audit should be conducted by an independent, competent and qualified,


auditor in accordance with high-quality auditing standards in order to provide an
external and objective assurance to the board and shareholders that the financial
statements fairly represent the financial position and performance of the company
in all material respects.
Audit laporan keuangan harus dilakukan oleh auditor yang independen,
berkompeten dan memenuhi kualifikasi atau standar tertentu. PT Semen Indonesia
telah mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian dari Kantor Akuntan Publik (KAP)
Satrio Bing Eny & Rekan (member of Deloitte). Deloitte sendiri merupakan salah satu
dari KAP yang masuk dalam jajaran Big Four yang didirikan di Inggris. Oleh sebab
itu, Laporan Keuangan PT Semen Indonesia dapat dipastikan telah bebas dari salah saji

21
material karena auditor yang mengaudit laporan tersebut telah memiliki independensi,
kompetensi, dan memenuhi kualifikasi atau standar.

D. External auditors should be accountable to the shareholders and owe a duty to the
company to exercise due professional care in the conduct of the audit.
PT Semen Indonesia diaudit oleh auditor eksternal yang bernama Muhammad
Irfan dari Kantor Akuntan Publik (KAP) Satrio Bing Eny & Rekan (member of
Deloitte) untuk tahun buku 2018. Muhammad Irfan sendiri sudah memiliki Izin
Akuntan Publik No. AP. 0565, sehingga sudah seharusnya Muhammad Irfan patuh
pada prinsip dasar akuntan publikyang ada.

E. Channels for disseminating information should provide for equal, timely and cost-
efficient access to relevant information by users.
Saluran penyebaran informasi penting dan material terkait perusahaan telah dimuat
dalam website PT Semen Indonesia dalam sub-bagian Hubungan Investor, sehingga
dapat disimpulkan bahwa stakeholders dapat mengakses informasi terkait informasi
seputar PT Semen Indonesia secara mudah, akurat, dan efisien.

VI. The responsibilities of the board


Struktur dan prosedur dewan bervariasi dalam berbagai negara. Beberapa negara
memiliki dewan dua tingkat yang memisahkan fungsi pengawasan dan fungsi manajemen ke
berbagai badan. Bersama-sama mereka memantau strategi perusahaan, terutama pada kinerja
manajerial agar mencapai pengembalian yang memadai untuk pemegang saham, sambil
mencegah konflik kepentingan dan menyeimbangkan persaingan tuntutan pada korporasi.
Agar dewan memenuhi secara efektif tanggung jawabnya, mereka harus mampu
melaksanakan tujuan melalui berbagai pertimbangan yang ada.
A. Board members should act on a fully informed basis, in good faith, with due diligence
and care, and in the best interest of the company and the shareholders.
Prinsip integritas menjadi rambu-rambu dan tameng bagi seluruh elemen
perusahaan agar tidak melakukan perbuatan yang menyimpang. The duty of care atau
prinsip kehati-hatian mengharuskan para dewan untuk bertindak atas dasar prinsip yang
berlaku, informasi yang lengkap dan itikad baik agar keputusan yang diambil memenuhi

22
key corporate information system dan patuh terhadap peraturan. Poin ini sudah dicapai
oleh PT Semen Indonesia dan dapat dilihat dalam Laporan Tahunan PT Semen Indonesia
tahun 2018 halaman 195 sampai 197.

B. Where board decisions may affect different shareholder groups differently, the board
should treat all shareholders fairly.
Prinsip ini menjelaskan bahwa dalam memilih dewan komisaris dan direksi, tidak
diwajibkan seseorang yang mewakili bagian dari perusahaan (orang internal). Namun,
shareholder memiliki kemungkinan untuk menunjuk atau mencalonkan seseorang
sebagai calon dewan komisaris atau direksi. Semen Indonesia memiliki komposisi
Dewan Komisaris yang terdiri dari 1 orang Komisaris Utama, 2 orang Komisaris
Independen, dan 4 orang Komisaris. Poin ini dapat dilihat dalam Laporan Tahunan
halaman 194 dimana PT Semen Indonesia sudah menuliskan komposisi dewan komisaris
mereka. Jadi, poin ini terpenuhi.

C. The board should apply high ethical standards. It should take into account the
interests of stakeholders.
Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Semen Indonesia dalam melaksanakan
tugasnya harus mengedepankan nilai-nilai etika, agar menjadi contoh di lingkungan
perusahaan. Hal ini tercantum dalam Pedoman GCG PT Semen Indonesia dimana mereka
menyatakan bahwa perusahaan berkomitmen untuk menciptakan lingkungan kerja yang
beretika bagi Dewan Komisaris, Dewan Direksi, dan seluruh karyawan yang mengacu
pada ethical sensibility, ethical reasoning, dan ethical conduct. Poin ini sudah terpenuhi.

D. The board should fulfil certain key functions, including:


1. Reviewing and guiding corporate strategy, major plans of action, risk
management policies and procedures, annual budgets and business plans;
setting performance objectives; monitoring implementation and corporate
performance; and overseeing major capital expenditures, acquisitions and
divestitures.

23
Manajemen risiko sangat dibutuhkan untuk menghindari kekeliruan dalam
hal akuntabilitas dan pertanggungjawaban. Selain itu, hal ini penting untuk
mencapai tujuan profil risiko yang baik dari sebuah perusahaan. Poin ini sudah
dipenuhi oleh PT Semen Indonesia dimana Dewan Komisaris memberi arahan
tentang efisiensi biaya. Hal ini dapat dilihat dari Laporan Tahunan PT Semen
Indonesia halaman 197 pada bagian Rekomendasi dan Arahan Dewan Komisaris.
Poin ini sudah terpenuhi.

2. Monitoring the effectiveness of the company’s governance practices and making


changes as needed.

Pengawasan yang dilakukan oleh dewan komisaris dan direksi terhadap


struktur internal perusahaan harus dilakukan secara berkala dan berkelanjutan
untuk menjamin akuntabilitas. Hal ini diungkapkan oleh PT Semen Indonesia pada
pedoman GCG nya dimana dewan komisaris akan dievaluasi setiap tahun pada
saat RUPS oleh para shareholder. Poin ini sudah terpenuhi.

3. Selecting, compensating, monitoring and, when necessary, replacing key


executives and overseeing succession planning.
Dalam struktur perusahaan yang memiliki dewan komisaris dan direksi,
fungsi pengawasan yang dilakukan oleh dewan komisaris adalah kunci sukses dari
pelaksanaan tugas-tugas dan tanggung jawab yang dilakukan oleh direksi di
sebuah perusahaan. Dalam melaksanakan tugasnya, dewan direksi dapat memilih,
memberikan kompensasi, mengawasi, dan jika diperlukan dapat menggantikan
peran direksi. PT Semen Indonesia sudah menjelaskan hal ini dalam pedoman
GCG Semen Indonesia Chapter 5 poin 5.7., dimana kinerja direksi dievaluasi oleh
dewan komisaris dan kemudian diputuskan melalui RUPS. Poin ini sudah
terpenuhi.

4. Aligning key executive and board remuneration with the longer term interests
of the company and its shareholders.
Dalam rangka untuk mencapai tata kelola perusahaan yang baik dewan
komisaris dan direksi dapat menentukan dan mengungkapkan kebijakan
remunerasi. Dalam praktik tata kelola, sebuah perusahaan dapat menerapkan

24
kebijakan malus dan claw-black, yautu memberikan insentif (bonus) di awal
sesuai perjanjian kontrak kepada dewan komisari dan direksi agar kinerjanya lebih
baik. Pada PT Semen Indonesia, penetapan remunerasi anggota Dewan
Komisarisnya ditetapkan melalui RUPS. Hal ini dituliskan oleh PT Semen
Indonesia pada Laporan Tahunan halaman 205 dimana terdapat gambaran singkat
prosedur penetapan remunerasi dewan komisaris. Poin ini sudah terpenuhi.

5. Ensuring a formal and transparent board nomination and election process.


Shareholder harus melakukan pemilihan dan nominasi calon dewan
komisaris dan direksi secara transparan dan terhormat saat RUPS. Calon nominasi
harus memiliki pengetahuan yang cukup, kompeten, dan berpengalaman di
bidangnya. Kriteria untuk calon Dewan Komisaris ditentukan sudah tercatat pada
Laporan Tahunan PT Semen Indonesia halaman 196, sedangkan untuk nominasi
Direksi sudah dijabarkan juga pada Laporan Tahunan di halaman 203.

6. Monitoring and managing potential conflicts of interest of management,


board members and shareholders, including misuse of corporate assets and
abuse in related party transactions.
Fungsi pengawasan paling penting adalah pengendalian internal terhadap
laporan keuangan, penggunaan aset perusahaan, dan mencegah transaksi-transaksi
afiliasi yang tidak wajar. Oleh sebab itu, butuh keberanian dari auditor internal
maupun Dewan Komisaris dan Direksi untuk mengungkapkan aktivitas bisnis
yang tidak beretika. Berdasarkan pedoman GCG Semen Indonesia Chapter 9, para
shareholder perusahaan telah memiliki perlindungan hukum yang legal atas setiap
transaksi yang bersifat material, transaksi afiliasi, dan transaksi lainnya yang
berpotensi menimbulkan konflik kepentingan. Poin ini sudah terpenuhi.

7. Ensuring the integrity of the corporation’s accounting and financial reporting


systems, including the independent audit, and that appropriate systems of
control are in place, in particular, systems for risk management, financial and
operational control, and compliance with the law and relevant standards.
Dewan komisaris dan direksi harus memiliki jiwa kepemimpinan
(leadership) yang baik untuk menjamin bahwa akuntabilitas dan

25
pertanggungjawaban terhadap perusahaan telah dilaksanakan dengan efektif.
Selain itu, perusahaan wajib menaati peraturan regulasi, hukum, pajak, hak asasi,
lingkungan hidup, dan standar-standar yang mengacu pada anti-korupsi, anti-
fraud, pencucian uang, dan anti-suap sesuai dengan OECD anti-bribery
convention. Untuk menjamin integritas laporan keuangan, manajemen risiko, dan
pengendalian operasional, Semen Indonesia telah menuangkannya ke dalam
pedoman GCG perusahaan Chapter 11 tentang prosedur pengendalian dan audit.

8. Overseeing the process of disclosure and communications.


Fungsi dan tanggung jawab dewan komisaris dan direksi dalam
mengungkapkan dan mengkomunikasikan informasi harus dilaksanakan dengan
baik. PT Semen Indonesia sudah memiliki ketentuan-ketentuan tersendiri dalam
pengungkapan informasi material yang dituliskan dalam pedoman GCG
perusahaan chapter 10.

E. The board should be able to exercise objective independent judgement on corporate


affairs.
1. Boards should consider assigning a sufficient number of non-executive board
members capable of exercising independent judgement to tasks where there is a
potential for conflict of interest. Examples of such key responsibilities are
ensuring the integrity of financial and non-financial reporting, the review of
related party transactions, nomination of board members and key executives,
and board remuneration.
Fungsi pengawasan menjadi sangat krusial untuk diimplementasikan
karena semakin kompleksnya kegiatan bisnis perusahaan yang pada saat ini
beroperasi di berbagai daerah baik di dalam negeri maupun di mancanegara
sebagai konsekuensi dari realisasi program pengembangan dan ekspansi bisnis
perusahaan. Ekspansi bisnis tersebut menghadapkan perseroan pada tantangan
yang semakin beragam. PT Semen Indonesia sendiri sedang dan akan terus
mengembangkan bisnisnya, sehingga butuh peraturan ataupun regulasi yang
mengatur baik dalam ataupun luar negeri. Oleh sebab itu, PT Semen Indonesia
sudah membuat Enterprise Risk Management (ERM) dan Corporate Compliance

26
System (CCS) sebagai wujud komitmen terhadap pengelolaan perusahaan secara
profesional dan bertanggung jawab. Hal ini tercatat dalam Laporan Tahunan
halaman 250.

2. Boards should consider setting up specialised committees to support the full


board in performing its functions, particularly in respect to audit, and,
depending upon the company’s size and risk profile, also in respect to risk
management and remuneration. When committees of the board are established,
their mandate, composition and working procedures should be well defined and
disclosed by the board.
Dalam melaksanakan tugasnya untuk melakukan pengawasan secara
efektif, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite-Komite, dan seorang Sekretaris
Dewan Komisaris. Dewan Komisaris membentuk 3 (tiga) Komite yang saling
berhubungan, yaitu Komite Audit; Komite Strategi, Manajemen Risiko dan
Investasi (KSMRI), serta Komite Nominasi dan Remunerasi (KNR). Hal ini
tercantum dalam Laporan Keuangan pada halaman 180.

3. Board members should be able to commit themselves effectively to their


responsibilities.
Komitmen Dewan Komisaris dan Direksi dalam menjalankan tugas dan
tanggung jawabnya tertuang dalam “Surat Pernyataan” yang ditandatangani oleh
masing-masing Dewan Komisaris dan Direksi diatas materai. Hal ini tertulis pada
Laporan Keuangan halaman 197.

4. Boards should regularly carry out evaluations to appraise their performance


and assess whether they possess the right mix of background and competences.
Kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang Dewan Komisaris adalah
merujuk pada UU no. 40 tahun 2007 Perseroan Terbatas pasal 110, yaitu yang
dapat diangkat menjadi anggota Dewan Komisaris adalah orang perseorangan
yang cakap melakukan perbuatan hukum. Sedangkan UU No. 40 tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas pasal 108 bagian kedua tentang Dewan Komisaris
menyatakan ukuran Dewan Komisaris dapat terdiri dari 1 orang atau lebih. PT

27
Semen Indonesia sendiri memiliki 1 orang Komisaris Utama, 2 orang Komisaris
Independen, dan 4 orang Komisaris.

F. In order to fulfil their responsibilities, board members should have access to


accurate, relevant and timely information.
Anggota dewan membutuhkan informasi relevan yang akurat dan terbaru untuk
membantu dalam pengambilan keputusan. Pihak eksekutif dan non-eksekutif di dalam
perusahaan memiliki batasan informasi yang berbeda-beda sesuai dengan kewenangan
dan kapasitas masing-masing. Untuk memperoleh informasi yang tepat, Anggota
Dewan dibantu oleh berbagai Komite yang ada pada PT Semen Indonesia.

G. When employee representation on the board is mandated, mechanisms should be


developed to facilitate access to information and training for employee
representatives, so that this representation is exercised effectively and best
contributes to the enhancement of board skills, information and independence.
Setiap perwakilan pegawai yang ditunjuk dan diberikan kewenangan hukum,
diminta atau secara sukarela harus bertanggung jawab untuk memberikan kontribusi
terhadap independensi, kompetensi, dan tambahan informasi dewan komisaris dan
direksi. Training untuk para karyawan sudah dituliskan oleh PT Semen Indonesia pada
Laporan Tahunan halaman 158 tentang Pengembangan Sumber Daya Manusia.

BAB 3
KESIMPULAN

Prinsip 1 -- Ensuring the basis for an effective corporate governance framework


No. Principles Penerapan Sumber
OECD
Ya Tidak
A. The corporate governance framework should be √ Laporan Tahunan PT
developed with a view to its impact on overall Semen Indonesia
economic performance, market integrity and the hlm 174.

28
incentives it creates for market participants and the
promotion of transparent and well-function markets
B. The legal and regulatory requirements that affect √ Laporan Tahunan PT
corporate governance practices should be consistent Semen Indonesia
with the rule of law, transparent and enforceable hlm 180.
C. The division of responsibilities among different √ Laporan Tahunan PT
authorities should be clearly articulated and designed Semen Indonesia.
to serve the public interest
D. Stock market regulation should support effective √ Laporan Tahunan PT
corporate governance Semen Indonesia.
E. Supervisory, regulatory and enforcement authorities √ Laporan Tahunan PT
should have the authority, integrity and resources to Semen Indonesia.
fulfil their duties in a professional and objective
manner. Moreover, their rulings should be timely,
transparent and fully explained
F. Cross-border co-operation should be enhanced, √ Laporan Tahunan PT
including through bilateral and multilateral Semen Indonesia.
arrangements for exchange of information

Prinsip 2 -- The rights and equitable treatment of shareholders and key ownership function
No. Principles Penerapan Sumber
OECD
Ya Tidak
A. Basic shareholder rights should include the right to: √ - Pencatatan
1) secure methods of ownership registration; 2) pemegang saham
convey or transfer shares; 3) obtain relevant and (https://www.idx.co.i
material information on the corporation on a timely d/investor/perlindun
and regular basis; 4) participate and vote in general gan-investor/),
shareholder meetings; 5) elect and remove members - Perubahan struktur
modal
of the board; and 6) share in the profits of the
(https://semenindone

29
corporation. sia.com/laporan-
tahunan/)
- Keterbukaan
Informasi
(https://www.idx.co.i
d/perusahaan-
tercatat/keterbukaan-
informasi/),
- Laporan tahunan
PT Semen Indonesia
hlm 183.
- Laporan tahunan
PT Semen Indonesia
hlm 185.
B. Shareholders should be sufficiently informed about, √ - Laporan Keuangan
and have the right to approve or participate in, Tahunan, Catatan
decisions concerning fundamental corporate changes atas laporan
such as: 1) amendments to the statues, or articles of keuangan no. 1 hlm
incorporation or similar governing documents of the 301
company; 2) the authorization of additional shares; 3) - Laporan Tahunan
extraordinary transaction, including the transfer of PT Semen Indonesia
all or substantially all assets, that in effect result in hlm 62.
the sale of the company. - Laporan Tahunan
PT Semen Indonesia
hlm 358.
C. Shareholders should have the opportunity to participate effectively and vote in general
shareholder meetings and should be informed of the rules, including voting procedures, that
govern general shareholder meetings:
C.1. Shareholders should be furnished with sufficient and √ - Surat
timely information concerning the date, location and pemberitahuan
agenda of general meetings, as well as full and timely RUPS tahunan
information regarding the issues to be decided at the
meeting
C.2. Processes and procedure for general shareholder √ - Risalah Hasil RUPS
meetings should allow for equitable treatment of all - Laporan Tahunan
shareholders. Company procedures should not make PT Semen Indonesia
it unduly difficult or expensive to cast votes.
C.3. Shareholders should have the opportunity to ask √ Laporan Tahunan PT
questions to the board, including questions relating to Semen Indonesia
the annual external audit, to place items on the
agenda of general meetings, and to propose
resolutions, subject to reasonable limitations.

30
C.4. Effective shareholder participation in key corporate √ - Surat
governance decisions, such as the nomination and pemberitahuan
election of board members, should be facilitated. RUPS tahunan
Shareholders should be able to make their views - Laporan Tahunan
known, including through votes at shareholder PT Semen Indonesia
meetings, on the remuneration of board members
and/or key executives, as applicable. The equity
component of compensation schemes for board
members and employees should be subject to
shareholder approval.
C.5. Shareholders should be able to vote in person or in √ Laporan Tahunan PT
absentia, and equal effect should be given to votes Semen Indonesia
whether cast in person or in absentia.

C.6. Impediments to cross border voting should be √ Laporan Tahunan PT


eliminated Semen Indonesia

D. Shareholders, including institutional shareholders, √ RUPST/LB PT


should be allowed to consult with each other on issues Semen Indonesia
concerning their basic shareholder rights as defined
in the Principles, subject to expectations to prevent
abuse.
E. All shareholders of the same series of a class should be treated equally. Capital structures and
arrangements that enable certain shareholders to obtain a degree of influence or control
disproportionate to their equity ownership should be disclosed.

E.1. Within any series of a class, all shares should carry √ - Risalah RUPS
the same rights. All investors should be able to obtain - website perusahaan
information about the rights attached to all series and www.semenindonesi
classes of shares before they purchase. Any changes a.com
in economic or voting rights should be subject to
approval by those classes of shares which are
negatively affected.
E.2. The disclosure of capital structures and control √ Laporan Tahunan PT
arrangements should be required. Semen Indonesia
hlm 30.
F. Related-party transactions should be approved and conducted in a manner that ensures proper
management of conflict of interest and protects the interest of the company and its shareholders.

F.1. Conflicts of interest inherent in related-party √ Laporan Tahunan PT

31
transactions should be addressed. Semen Indonesia

F.2. Members of the board and key executives should be √ Laporan Tahunan PT
required to disclose to the board whether they, Semen Indonesia
directly, indirectly or on behalf of third parties, have
a material interest in any transaction or matter
directly affecting the corporation.
G. Minority shareholders should be protected from √ RUPS Laporan
abusive actions by, or in the interest of, controlling Tahunan PT Semen
shareholders acting either directly directly or Indonesia
indirectly, and should have effective means of redress.
Abusive self-dealing should be prohibited.
H. Markets for corporate control should be allowed to function in an efficient and transparent
manner.
H.1. The rules and procedures governing the acquisition of √ Laporan Tahunan PT
corporate control in the capital markets, and Semen Indonesia
extraordinary transactions such as mergers, and sales
of substantial portions pf corporate assets, should be
clearly articulated and disclosed so that investors
understand their rights and recourse. Transactions
should occur at transparent prices and under fair
conditions that protect the rights of all shareholders
according to their class.
H.2. Anti-take-over devices should not be used to shield √ Laporan Tahunan PT
management and the board from accountability. Semen Indonesia

Prinsip 3 -- Institutional Investors, stock markets, and other intermediaries


No. Principles Penerapan Sumber
OECD
Ya Tidak
A. Institutional investors acting in a fiduciary capacity √ - website
should disclose their corporate governance and www.cimb.com,
voting policies with respect to their investments,
- Laporan Tahunan
including the procedures that they have in place for
CIMB hlm 187
deciding on the use of their voting rights.
B. Votes should be cast by custodians or nominees in line √ Laporan Tahunan
with the direction of the beneficial owner of the CIMB
shares.

32
C. Institutional investors acting in a fiduciary capacity √ -
should disclose how they manage material conflicts of
interest that may affect the exercise of key ownership
rights regarding their investments.
D. The corporate governance framework should require √ Laporan Tahunan
that proxy advisors, analysts, brokers, rating agencies CIMB hlm 110.
and others that provide analysis or advice relevant to
decisions by investors, disclose and minimize conflicts
of interest that might compromise the integrity of their
analysis or advice.
E. Insider trading and market manipulation should be √ https://www.cimb.co
prohibited and the applicable rules enforced. m/en/who-we-
are/corporate-
governance/code-of-
conduct.html.
F. For companies who are listed in a jurisdiction other √ Laporan Tahunan PT
than their jurisdiction of incorporation, the applicable Semen Indonesia
corporate governance laws and regulations should be hlm 46.
clearly disclosed. In the case of cross listings, the
criteria and procedure for recognising the listing
requirements of the primary listing should be
transparent and documented.
G. Stock markets should provide fair and efficient price √ Laporan Tahunan PT
discovery as a means to help promote effective Semen Indonesia
corporate governance. hlm 13
Prinsip 5 -- Disclosure and transparency
No. Principles Penerapan Sumber
OECD
Ya Tidak
A. Disclosure should include, but not be limited to, material information on:
A.1. The financial and operating results of the company. √ Laporan Tahunan
hlm 10, hlm 117.
A.2. Company objectives and non-financial information. √ Laporan Tahuan PT
Semen Indonesia hlm
32
A.3. Major share ownership, including beneficial owners, √ Laporan Tahunan PT
Semen Indonesia

33
and voting rights. hlm 61
A.4. Remuneration of members of the board and key √ Laporan Tahunan PT
executives. Semen Indonesia hlm
205-208.
A.5. Information about board members, including their √ Laporan Tahunan PT
qualifications, the selection process, other company Semen Indonesia hlm
directorships and whether they are regarded as 50-57.
independent by the board.
A.6. Related party transactions. √ Laporan Tahunan PT
Semen Indonesia hlm
154, hlm 416-426
A.7. Foreseeable risk factors. √ Laporan keuangan
catatan 49
A.8. Issues regarding employees and other stakeholders. √ Laporan Tahunan PT
Semen Indonesia hlm
158-173
A.9. Governance structures and policies, including the √ Laporan Tahunan PT
content of any corporate governance code or policy Semen Indonesia hlm
and the process by which it is implemented. 176-178.
B. Information should be prepared and disclosed in √ Laporan Tahunan PT
accordance with high quality standards of accounting Semen Indonesia.
and financial and non-financial reporting.
C. An annual audit should be conducted by an √ Laporan Tahunan PT
independent, competent and qualified, auditor in Semen Indonesia.
accordance with high-quality auditing standards in
order to provide an external and objective assurance
to the board and shareholders that the financial
statements fairly represent the financial position and
performance of the company in all material respects.
D. External auditors should be accountable to the √ Laporan Tahunan PT
shareholders and owe a duty to the company to Semen Indonesia.
exercise due professional care in the conduct of the
audit.
E. Channels for disseminating information should √ Laporan Tahunan PT
provide for equal, timely and cost-efficient access to Semen Indonesia.
relevant information by users.

34
Prinsip 6 -- The responsibilities of the board
No. Principles Penerapan Sumber
OECD
Ya Tidak
A. Board members should act on a fully informed basis, √ Laporan Tahunan PT
in good faith, with due diligence and care, and in the Semen Indonesia
best interest of the company and the shareholders. hlm 195-197.
B. Where board decisions may affect different √ Laporan Tahunan PT
shareholder groups differently, the board should treat Semen Indonesia
all shareholders fairly. hlm 197
C. The board should apply high ethical standards. It √
should take into account the interests of stakeholders.
D. The board should fulfil certain key functions, including:
D.1. Reviewing and guiding corporate strategy, major √ Laporan Tahunan PT
plans of action, risk management policies and Semen Indonesia
procedures, annual budgets and business plans; hlm 194
setting performance objectives; monitoring
implementation and corporate performance; and
overseeing major capital expenditures, acquisitions
and divestitures.
D.2. Monitoring the effectiveness of the company’s √ Pedoman GCG PT
governance practices and making changes as needed. Semen Indonesia
D.3. Selecting, compensating, monitoring and, when √ Pedoman GCG PT
necessary, replacing key executives and overseeing Semen Indonesia
succession planning. Chapter 5 poin 5.7
D.4. Aligning key executive and board remuneration with √ Laporan Tahunan PT
the longer term interests of the company and its Semen Indonesia
shareholders. hlm 205
D.5. Ensuring a formal and transparent board nomination √ Laporan Tahunan PT
and election process. Semen Indonesia
hlm 196 & 203.
D.6. Monitoring and managing potential conflicts of √ Pedoman GCG
interest of management, board members and
shareholders, including misuse of corporate assets

35
and abuse in related party transactions.
D.7. Ensuring the integrity of the corporation’s accounting √ Pedoman GCG
and financial reporting systems, including the chapter 11
independent audit, and that appropriate systems of
control are in place, in particular, systems for risk
management, financial and operational control, and
compliance with the law and relevant standards.
D.8. Overseeing the process of disclosure and √ Pedoman GCG
communications. chapter 10
E. The board should be able to exercise objective independent judgement on corporate affairs.
E.1. Boards should consider assigning a sufficient number √ Laporan Tahunan PT
of non-executive board members capable of Semen Indonesia hlm
exercising independent judgement to tasks where 250.
there is a potential for conflict of interest. Examples
of such key responsibilities are ensuring the integrity
of financial and non-financial reporting, the review of
related party transactions, nomination of board
members and key executives, and board
remuneration.

E.2. Boards should consider setting up specialised √ Laporan Keuangan


committees to support the full board in performing its PT Semen Indonesia
functions, particularly in respect to audit, and, hlm 180.
depending upon the company’s size and risk profile,
also in respect to risk management and remuneration.
When committees of the board are established, their
mandate, composition and working procedures
should be well defined and disclosed by the board.
E.3. Board members should be able to commit themselves √ Laporan Tahunan PT
effectively to their responsibilities. Semen Indonesia hlm
197.
E.4. Boards should regularly carry out evaluations to √ -
appraise their performance and assess whether they
possess the right mix of background and competences.
F. In order to fulfil their responsibilities, board members √ -
should have access to accurate, relevant and timely
information.

36
G. When employee representation on the board is √ Laporan Tahunan PT
mandated, mechanisms should be developed to Semen Indonesia
facilitate access to information and training for hlm 158.
employee representatives, so that this representation
is exercised effectively and best contributes to the
enhancement of board skills, information and
independence.

DAFTAR PUSTAKA

AI CA EPTKK Module (2015)


Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) (2019). Kode Etik Profesi Akuntan Publik.
https://iapi.or.id/Iapi/detail/237
OECD (2015). G20/OECD Principles of Corporate Governance. OECD Publishing, Paris.
https://www.oecd.org/daf/ca/Corporate-Governance-Principles-ENG.pdf
Semen Indonesia (2018). Laporan Tahunan 2018. https://semenindonesia.com/laporan-tahunan/
Semen Indonesia. Profil Korporasi Semen Indonesia.
https://semenindonesia.com/semenindonesia/
CIMB Laporan Tahunan 2018.
https://www.cimb.com/content/dam/cimb/group/documents/investor-relations/annual-
reports/2018/CIMB-2018-Annual-Report.pdf

37

Anda mungkin juga menyukai