Anda di halaman 1dari 3

PEMERIKSAAN PASIEN TB

PARU
No. dokumen : /PPT/KES/I/2019
SOP No. revisi :
Tanggal terbit : 07 Januari 2019
Halaman : 1/2
PUSKESMAS
Murni, S.ST
PADANG TIJI NIP:1919740101 200503 2 005

1. Pengertian Adalah suatu penyakit yang menyerang organ paru- paru yang disebabkan
oleh bakteri yang bernama Mycrobacterium Tuberculosa.
2. Tujuan Prosedur ini bertujuan sebagai acuan pelayanan pasien TB paru diruang
pemeriksaan TB dan LAB.
3. Kebijakan Tentang penanggung jawab pelayanan berdasarkan sop.
4. Referensi Depkes RI (2014) Pedoman Nasional Pengendalian Tuberculosis. Jakarta:
Kementrian Kesehatan.
5. Alat dan a. ATK.
bahan b. APD.
c. Kartu TB 06.
d. Pot Sputum.
e. OAT.
f. Rekam medik pasien.

6. Langkah- 1. Pasien dipersilahkan masuk keruang TB.


langkah 2. Petugas anamesa dan pemeriksaan fisik.
3. Apabila pada anamesa pasien mengatakan sudah menderita batuk lebih
dari 2 minggu atau gejala TB lainnya, maka petugas memberikan pot
sputum dan sarankan pasien untuk melakukan pemeriksaan laboratorium
tes BTA.
4. Petugas memberi rujukan internal ke Laboratorium.
5. Pasien diberi penjelasan sesuai dengan hasil pemeriksaan sputum.
6. Untuk pasien dengan hasil BTA positif diberikan pengobatan dengan
OAT kategori I, dan untuk pasien dengan BTA negative dan rongsent
mendukung diberikan pengobatan dengan kategori III sesuai berat badan
pasien.
7. Dengan dosis pemberian sesuai tabel sebagai berikut :
Tabel 01. pemberian obat TB Paru sesuai BB pasien
Berat Badan Tahap Insentif tiap hari Tahap Lanjutan 3 kali
selama 65 hari RHZE seminggu selama 16
(150/75/400/275) minggu RH (150 /150)
30-37 kg 2 tablet 4 Blister 2 tablet 2 Blister
38-54 kg 3 tablet 4 Blister 3 tablet 2 Blister
55-70 kg 4 tablet 4 Blister 4 tablet 2 Blister
>71 kg 5 tablet 4 Blister 5 tablet 2 Blister

Setelah pengobatan tahap intensif akhir bulan ke II, dilakukan


pemeriksaan BTA, bila hasil negative dilanjutkan tahap lanjutan.
8. Bila hasil pemeriksaan pada akhir tahap intensif negative dilanjutkan
tahap lanjutan, kemudian diperiksa dahak ulang pada akhir bulan ke V,
bila hasil negative dilanjutkan pengobatannya, dan dilakukan
pemeriksaan ulang pada akhir bulan ke VI atau akhir pengobatan.
9. Bila hasil pemeriksaan pada bulan ke VI negative dan pada awal
pengobatan positif pasien dinyatakan sembuh.
10. Bila pada akhir pengobatan hasil negative dan pada awal pengobatan
negative dengan rongsent positif pasien dikatakan pengobatan lengkap.
11. Apabila Hasil BTA Positif pada pasien kambuh atau gagal atau putus
berobat ,di obati katagori 2.
12. Apabila hasil BTA menunjukkan negative namun ada curiga TB beri
antibiotic spectrum luas, bila ada perbaikan bukan TB, bila tidak ada
perbaikan foto thorac.
7. Bagan air -

8. Hal-hal 1. Mengevaluasi perbaikan kliniks pasien sebelum dan sesudah


yang perlu Pengobatan.
di perhati 2. Konsultasi gizi untuk perbaikan berat badan.
kan 3. Pelaksanaan Scrining HIV untuk setiap pasien TB.

9. Unit terkait 1. Tb Paru/ Kusta.


2. Laboratorium.

10. Dokumen 1. Formulir rujukan internal.


terkait 2. Formulir rujukan laboratorium.
3. Formulir rujukan eksternal.
4. Rekam medik pasien.
11. Rekaman
historis
No Yang diubah Isi Tanggal Mulai
Perubahan Diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai