Npm : 17111096
Prodi : Manajemen Reguler Sore
Kelas : 2a Manajemen Sore
Dosen : Nepi Pahlevi
Mata Kuliah : Pengantar Ekonomi Makro
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pajak
Pajak merupakan sumber anggaran pendapatan negara yang paling pokok. Perpajakan
menyangkut dua masalah pokok, yaitu bagaimanakah sistem administrasi membiayai
pengadaan dan penyediaan barang dan jasa kolektif yang sukar dapat disediakan melalui
mekanisme pasar serta bagaimanakah membiayai program-program yang dapat
menghindarkan akibat sampingan dalam mekanisme pasar.
Ada beberapa alasan mengapa kebutuhan akan perpajakan itu timbul. Alasan pertama adalah
bahwa sistem administrasi perlu menyediakan barang dan jasa kolektif. Alasan kedua, sistem
administrasi perlu mengambil langkah-langkah untuk mengatasi kegagalan-kegagalan
tertentu dari mekanisme pasar sehingga langkah-langkah yang diambil itu mencerminkan
mekanisme perencanaan. Alasan ketiga, berkaitan dengan pemerataan dalam pembagian
pendapatan. Alasan keempat, adanya ketidaksempurnaan pasar. Ada sumber lain dari
pengeluaran yang dilaksanakan oleh sistem administrasi yaitu yang berkaitan dengan campur
tangan sistem administrasi yang timbul dari kegagalan mekanisme perencanaan pasar.
Memberikan pengertian pajak akan berkaitan dengan masalah yang dapat menjelaskan fungsi
dari pajak dengan keyakinan bahwa pengartian tersebut mencakup segi-segi pokok yang
terkandung di dalamnya. Sistem administrasi melakukan penarikan pajak bukan semata-mata
untuk memperoleh dana akan tetapi juga dapat mengawasi pengeluaran dari sistem kegiatan
sosial sehingga permintaan konsumsi dan investasi dari sistem administrasi ditambah dengan
permintaan konsumsi dan investasi dari sistem kegiatan sosial akan sama dengan pendapatan
pada tingkat kesempatan kerja tertentu.
2.2 Tujuan Perpajakan
Sistem politik pada umumnya berfungsi dalam membuat keputusan dan menafsirkan nilai-
nilai yang ada dalam dan dibutuhkan oleh sistem kegiatan sosial untuk dapat mengatur
pembagian pendapatan yang lebih merata. Perpajakan diperlukan untuk membiayai berbagai
pengeluaran negara.
Tujuan dari perpajakan adalah untuk menekan konsumsi dan investasi dari sistem kegiatan
sosial sehingga sistem administrasi dapat menyediakan barang dan jasa publik, sosial atau
kolektif dan dapat memberikan subsidi kepada golongan miskin tanpa menimbulkan inflasi
dan kesukaran dalam neraca pembayaran.
Fungsi pokok dari perpajakan adalah untuk menekan berbagai permintaan akan kapasitas
produktif dari sistem kegiatan sosial. Dengan demikian, perpajakan mempunyai tujuan lain,
di samping sebagai sumber pendapatan negara. Perpajakan yang eifisien dilaksanakan dengan
suatu cara yang dapat membantu pembagian pendapatan yang lebih merata, dapat membantu
untuk memberikan dorongan tingkat pertumbuhan ekonomi dan memperkuat kebijaksanaan
pengeluaran anggaran yang dilaksanakan oleh sistem administrasi.
2.3 Prinsip Perpajakan
A. Prinsip Pengenaan Pajak
Soal prinsip pengenaan pajak yang baik telah dikemukakan oleh A. Smith dengan cannon of
taxation dan para ahli keuangan lainya. Suatu sistem pajak yang baik haruslah memenuhi
kriteria, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Distribusi dari beban pajak harus adil, setiap orang harus membayar sesuai dengan
“bagiannya yang wajar”.
2. Pajak-pajak harus sedikit mungkin mencampuri keputusan-keputusan ekonomi.
3. Pajak-pajak haruslah memperbaiki ketidakefisienan yang terjadi di sektor swasta,
apabila instrumen pajak dapat melakukannya.
4. Struktur pajak haruslah mampu digunakan dalam kebijakan fiskal untuk tujuan
stabilisasi dan pertumbuhan ekonomi.
5. Sistem pajak harus dimengerti oleh wajib pajak.
6. Administrasi pajak dan biaya pelaksanaannya haruslah sesedikit mungkin.
7. Kepastian.
8. Dapat dilaksanakan.
9. Dapat diterima, Suatu sistem pajak yang baik adalah suatu sistem pajak yang adil.
Konsep keadilan ini sifatnya relatif, sehingga harus dijelaskan lebih lanjut. Dalam bidang
perpajakan konsep keadilan menjadi dua klasifikasi, yaitu keadilan datar (horizontal equity)
dan keadilan tegak (vertical equity). Yang dimaksud dengan keadilan datar adalah pengenaan
pajak dimana setiap orang yang kedaannya sama haruslah menderita beban pajak yang sama
besarnya. Sedangkan keadilan tegak adalah situasi dimana orang yang keadaannya berbeda
adalah haruslah menderita beban pajak yang berbeda pula.
B. Prinsip Pemanfaatan Dalam Perpajakan
Menurut prinsip ini,setiap orang haruslah membayar pajak sebesar manfaat yang dia terima
dari aktivitas pmerintah. Dari definisi tersebut dapat dilihat bahwa prinsip manfaat sesuai
dengan insidens Keseimbangan Anggaran, kedua-duanya berdasarkan pertukaran model suka
rela (voluntary exchange model). Dalam hal ini pengenaan pajak dapat didasarkan pada
kriteria efisiensi, yaitu dimana tingkat produksi ditentukan pada biaya marginal sama dengan
harga.
C. Prinsip Kemampuan Membayar
Menurut prinsip ini, setiap orang haruslah membayar bagiannya (pajak) sesuai dengan
kemampuannya untuk membayar. Prinsip ini tidak mempunyai dasar ilmiah karena
didasarkan pada sesuatu yang sangat abstrak. Untuk dijadikan suatu prinsip perpajakan yang
operasional maka prinsip ini juga harus menggunakan suatu ukuran operasional untuk
mengukur kemampuan seseorang untuk membayar pajak. Tiga ukuran yang biasanya dipakai
untuk mengukur kemakmuran seseorang (atau kemampuan seseorang membayar pajak)
adalah:
1. Pendapatan
2. Pengeluaran konsumsi
3. Kekayaan
BAB III
PEMBAHASAN