Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang
Operator-operator telekomunikasi seluler di Indonesia saat ini sedang giat
menggelar teknologi LTE yang memiliki kecepatan fitur serta data rate yang lebih baik
daripada teknologi sebelumnya seperti UMTS dan HSDPA. Penggelaran jaringan LTE
tersebut di Indonesia disebabkan karena perkembangan zaman yang membuat demand
akan trafik layanan data seluler berkecepatan tinggi juga semakin meningkat sehingga
dibutuhkan suatu teknologi seperti LTE untuk mengantisipasi trafik tersebut [7].
Penggelaran jaringan LTE di Indonesia dilakukan di berbagai kota di Indonesia.
Salah satu kota tempat penggelaran jaringan LTE di Indonesia ialah pada wilayah DKI
Jakarta. Sebagai kota urban metropolitan yang memiliki penduduk cukup padat dan
kegiatan aktivitas yang tinggi, tentunya kebutuhan layanan data berkecepatan tinggi
pelanggan seluler pada wilayah tersebut cukup tinggi. Oleh karena itu, penggelaran
jaringan LTE pada wilayah tersebut harus dilakukan perencanaan secara baik agar
dapat memenuhi KPI (Key Performance Indicators) yang telah ditetapkan sehingga
dapat memenuhi kebutuhan layanan data seluler berkecepatan tinggi yang dibutuhkan
oleh pelanggan [38].
Walaupun pada tahap perencanaan jaringan LTE tersebut telah didesain untuk
dapat mencapai KPI yang telah ditentukan, dibutuhkan pemeriksaan kualitas sinyal
setelah jaringan LTE digelar untuk memastikan apakah KPI yang telah ditentukan tetap
tercapai pada kondisi real di lapangan. Pemeriksaan sinyal tersebut dinamakan drive
test. Drive test dilakukan pada saat awal site digelar maupun secara berkala untuk
memastikan kualitas sinyal pada suatu wilayah sesuai dengan KPI yang ada. Hasil data
drive test dapat dinamakan logfile.
Namun hasil logfile yang didapatkan dari drive test pada jaringan LTE yang
telah digelar sering kali diperoleh hasil yang tidak sesuai yang diinginkan pada saat
perencanaan. Oleh karena itu, diperlukanlah optimasi jaringan LTE yang ada untuk
menemukan permasalahan yang terjadi pada jaringan. Engineer dapat melakukan
adjustment dengan cara seperti mengubah parameter tertentu pada konfigurasi,
mengganti perangkat, maupun menambah perangkat. Optimasi bertujuan untuk
meningkatkan pendapatan operator dengan menurunkan biaya capital expenditures dan
biaya operational expenditures, menurunkan tingkat churn rate, serta meningkatkan
rasa loyalitas dan kepercayaan pelanggan seluler terhadap operator [18][19].

1. 2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang ditetapkan dalam penelitian ini antara lain sebagai
berikut:
1. Mengetahui pengaruh skema penggunaan variasi struktur TDD subframe
sebagai rekomendasi pada jaringan yang mengalami low throughput.
2. Mengetahui pengaruh skema physical tuning sebagai rekomendasi pada
jaringan yang mengalami low RSRP.
3. Mengetahui pengaruh skema implementasi higher-order MIMO sebagai
rekomendasi pada jaringan yang mengalami low SINR.
4. Mengetahui dan menganalisis keadaan KPI pada kondisi jaringan sebelum
perbaikan dan setelah perbaikan dengan menggunakan skema penggunaan
variasi struktur TDD subframe, skema physical tuning, dan skema
implementasi higher-order MIMO.

1. 3 Batasan Masalah
Dalam penelitian ini dilakukan pembatasan masalah, antara lain adalah:
1. Daerah yang menjadi penelitian perbaikan jaringan LTE ialah DKI Jakarta yang
memiliki area bermasalah (Jakarta Pusat), menggunakan pendekatan
computation zone yang berupa sampel wilayah dari hasil drive test yang
mengalami permasalahan.
2. Simulasi jaringan LTE dilakukan pada operator Smartfren dengan frekuensi
2300 MHz dengan mode duplexing TDD mengikuti parameter dokumen
engineer parameter.
3. Data hasil drive test yang akan dianalisis menggunakan data pada bulan
September 2016.
4. Perbaikan jaringan dilakukan menggunakan tiga skenario yaitu skenario
penggunaan variasi struktur TDD subframe, skenario physical tuning berupa
pengaturan tinggi dan tilting antena, serta skenario implementasi higher-order
MIMO.
5. Tinjauan perbaikan jaringan hanya sebatas pada layer physical atau layer RF
(Radio Frequency) pada jaringan LTE saja.
6. Parameter output yang ditinjau adalah RSRP, SINR, dan mean throughput.
7. Simulasi perancangan menggunakan software Actix Analyzer dan software
Atoll 3.2.

1. 4 Tujuan Masalah
Setelah dirumuskan beberapa masalah yang didapatkan, maka tujuan dari
penelitian ini antara lain adalah:
Memperoleh kinerja system jaringan LTE yang memenuhi target KPI (Key
Performance Indicator) pada jaringan yang mengalami low throughput, low RSRP,
dan low SINR dengan menerapkan skenario penggunaan variasi struktur TDD
subframe, skenario physical tuning, dan skenario implementasi higher-order MIMO.

1. 5 Metodologi Penelitian
Metode yang digunakan dalam menyelesaikan penelitian ini adalah:
1. Pengukuran Data Lapangan
Penulis melakukan penelitian berdasarkan fakta dan data yang ada pada
lapangan dengan cara melakukan drive test pada cakupan area jaringan LTE.
2. Studi Literatur
Penulisan penelitian ditunjang dengan referensi berupa teori yang mendukung.
Referensi dapat diperoleh dari pengumpulan literatur berupa buku, hasil
penelitian, jurnal, maupun sumber lain dari internet.
3. Metode Diskusi
Metode ini dapat dilakukan dengan melakukan tanya jawab secara langsung
dengan dosen pembimbing maupun dengan para ahli yang kompeten.
4. Simulasi Menggunakan Software
Penulis menggunakan software dalam menemukan permasalahan pada logfile
hasil drive test untuk selanjutnya dilakukan perbaikan pada jaringan. Kemudian
logfile tersebut diproyeksikan pada software simulasi perencanaan jaringan
LTE yang mengikuti parameter kondisi jaringan eksisting sesuai dengan lokasi
pengukuran drive test untuk selanjutnya dilakukan simulasi hasil dari
rekomendasi perbaikan.
5. Analisis Data
Menganalisis hasil simulasi keadaan sebelum melakukan perbaikan dengan
keadaan setelah melakukan perbaikan dengan mengacu pada nilai KPI dengan
parameter yang telah ditinjau agar dapat diketahui adjustment yang telah
dilakukan dapat berhasil meningkatkan kualitas sinyal jaringan.

1. 6 Sistematika Penulisan
Penelitian ini disusun berdasarkan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan tentang latar belakang, identifikasi masalah, batasan


masalah, perumusan masalah, tujuan, metodologi penulisan, serta sistematika
penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI


Bab ini berisi penjelasan tentang teori dasar sistem komunikasi bergerak secara
umum, uraian mengenai teknologi LTE TDD, Key Performance Indicator,
parameter LTE dan skema optimasi pada jaringan LTE.
BAB III METODE OPTIMASI & SIMULASI JARINGAN
EKSISTING LTE
Bab ini membahas mengenai hasil pengukuran drive test yang telah dilakukan
serta simulasi kondisi jaringan eksisting melalui software.

BAB IV ANALISIS OPTIMASI BERDASARKAN HASIL


SIMULASI
Bab ini berisi analisa penyebab low RSRP, low throughput, dan low SINR, serta
analisis parameter tersebut untuk mendapatkan konfigurasi yang optimal.

BAB V PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan dari seluruh isi laporan dan saran yang
berhubungan dengan peningkatan kinerja jaringan LTE berdasarkan data drive
test.

Anda mungkin juga menyukai