Anda di halaman 1dari 16

TUGAS INDIVIDU

MATERI KULIAH : DASAR MANAJEMEN KEUANGAN

Dosen : WAHYU HARI PRIHARTONO, SE,MM

‘’MANAJEMEN PERSEDIAAN‘’

Disusun oleh :

Nama : NUR FARID MA’RUF

NPM : 18111218

Prodi : Manajemen 4 A Sore

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI LA TANSA MASHIRO

Rangkasbitung Tahun ajaran 2019


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur patut kita panjatkan ke hadapan tuhan yang maha kuasa karena atas
rahmat dan karunianyalah saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu.
Materi manajemen persediaan ini adalah salah satu materi yang sangat menarik sekali
untuk di bahas karena mencakup masalah kehidupan kita sehari-hari,dan sering kali di antara kita
mengalami kesulitan dalam mengelolah keuanganya serta mengelolah persedian yang ada agar
bias bermanfaat secara maksimal.
Satu harapan saya sehubungan dengan telah tersusunya makalah ini adalah semoga
makalah ini nantinya dapat menjadi bahan referensi bagi kita semua dalam mengatur keuangan
kita sehari-hari ataupun di dalam lingkup kerja nantinya, agar bisa lebih baik nantinya
DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Daftar ISI
Bab I. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat

BAB II Manajemen Persediaan


1.1. Pengertian Manajemen Persediaan
1.2. Jenis-jenis Manajemen Persediaan
1.3. Manfaat Manajemen Persediaan
1.4. Fungsi – fungsi persediaan
1.5. Factor yang mempengaruhi tingkat persediaan
1.6. Metode Manajemen Persediaan

BAB III Penutup


1.1 Kesimpulan
1.2 Saran
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pembuatan makalah ini didasari untuk memenuhi tugas kuliah Manajemen Operasional
sebagai Mata Kuliah wajib yang memiliki bobot 3 SKS. Tujuan dari tugas ini adalah mengerti dan
memahami tentang Inventory Management

1.2 Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari Manajemen persediaan dan fungsinya
2. Mengetahui apa saja Jenis-jenis Manajemen persediaan
3. Mengetahui Manfaat Menajemen Persediaan
4. Fungsi – fungsi persediaan
5. Factor yang mempengaruhi tingkat persediaan
6. Mengetahui Metode Manajemen persediaan

1.3 Manfaat
Makalah ini dibuat dengan tujuan menjelaskan secara lebih rinci dan detail mengenai
manajemen persediaan, fungsi, serta model-model di dalam manajemen persediaan. Dengan
mengetahui hal tersebut, kita dapat mempraktek kan konsep manajemen persediaan di dalam
perusahaan.
BAB II
MANAJEMEN PERSEDIAAN

1.1 Pengertian Manajemen Persediaan


Persediaan (inventory) adalah bahan-bahan atau barang (sumberdaya-sumber daya
organisasi) yang disimpan yang akan dipergunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya :
untuk proses produksi atau perakitan, untuk suku cadang dari peralatan, maupun untuk dijual.
Walaupun persediaan hanya merupakan suatu sumber dana yang menganggur, akan tetapi dapat
dikatakan tidak ada perusahaan yang beroperasi tanpa persediaan.

1.2 Jenis-jenis Manajemen Persediaan

Freddy Rangkuti dalam bukunya “Manajemen Persediaan Aplikasi di Bidang Bisnis”


(2002;8&15) menjelaskan jenis-jenis Persediaan terdiri dari 2 karakteristik :
A. Jenis-jenis Persediaan menurut Fungsi antara lain :
1. Batch Stock,
2. Fluctuation Stock,
3. Anticipation Stock,
B. Jenis-jenis Persediaan menurut Jenis dan Posisi Barang antara lain :
1. Persediaan Bahan Mentah (Raw Material),
2. PersediaanKomponen-Komponen Rakitan (Purchased Parts/Components)
3. Persediaan Bahan Pembantu atau Penolong (Supplies),
4. Persediaan Barang Dalam Proses (Work In Process),
5. Persediaan Barang Jadi (Finished Goods).
Untuk memperjelas keterangan diatas, berikut pengertian beberapa jenis-jenis persediaan
menurut fungsinya dan Persediaan menurut Jenis dan Posisi Barang antara lain sebagai berikut

Jenis-jenis Persediaan menurut Fungsi antara lain :


1. Batch Stock, persediaan yang didakan karena membeli atau membuat bahan-bahan atau
barang-barang dalam jumlah yang lebih besar dari jumlah yang dibutuhkan saat itu.
2. Fluctuation Stock, persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan
konsumen yang tidak dapat diramalkan.
3. Anticipation Stock, persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan yang
dapat diramalkan, berdasarkan pola musiman yang terdapat dalam satu tahun dan untuk
menghadapi penggunaan atau penjualan atau permintaan yang meningkat.

Jenis-jenis Persediaan menurut Jenis dan Posisi Barang antara lain :


1. Persediaan Bahan Mentah (Raw Material), yaitu persediaan barang-barang berwujud, seperti
besi, kayu serta komponen-komponen lainnya yang digunakan dalam proses produksi. Menurut
Handoko (2002) Persediaan bahan mentah (raw materialis), yaitu persediaan barang-barang
berwujud mentah. Persediaan ini dapat diperoleh dari sumber-sumber alam atau dibeli dari para
Supplier atau dibuat sendiri oleh perusahaan untuk digunakan dalam proses produksi selanjutnya
2. Persediaan Komponen-Komponen Rakitan (Purchased Parts/Components), yaitu persediaan
barang-barang yang terdiri dari komponen-komponen yang diperoleh dari perusahaan lain, di
mana secara langsung dapat dirakit menjadi suatu produk.
3. Persediaan Bahan Pembantu Atau Penolong (Supplies), yaitu persediaan barang-barang yang
diperlukan dalam proses produksi, tetapi tidak merupakan bagian atau komponen barang jadi.
4. Persediaan Barang Dalam Proses (Work In Process), yaitu persediaan barang-barang yang
merupakan keluaran dari tiap-tiap bagian dalam proses produksi.
5. Persediaan Barang Jadi (Finished Goods), yaitu persediaan barang-barang yang telah selesai
diproses atau diolah dalam pabrik dan siap untuk dijual atau dikirim kepada pelanggan.
Dari pernyataan diatas dapat diketahui bahwa setiap jenis persediaan memiliki karakteristik
tersendiri dan cara pengelolaan yang berbeda. Persediaan ditujukan untuk mengantisipasi
kebutuhan permintaan. Permintaan ini meliputi: persediaan bahan baku, barang dalam proses,
barang jadi atau produk akhir bahan-bahan pembantu atau pelengkap, dan komponen-komponen
lain yang menjadi bagian keluaran produk perusahaan.

1.3 Manfaat Manajemen Persediaan


Dalam menejemen persediaan sudah tentu ada manfaatnya, berikut merupakan manfaat dari
manajemen persediaan.

A. Memanfaatkan Diskon Kuantitas


Diskon kuantitas diperoleh jika perusahaan membeli dalam kuantitas yang besar.Perusahaan
membeli melebihi kebutuhan sehingga ada yang disimpan sebagai persediaan.

B. Menghindari Kekurangan Bahan (Out Of Stock).


Jika pelanggan datang untuk membeli barang dagangan, kemudian perusahaan tidak mempunyai
barang tersebut, maka perusahaan kehilangan kesempatan untuk memperoleh keuntungan.Untuk
menghindari situasi tersebut, perusahaan harus mempunyai persediaan barang jadi.

C. Manfaat Pemasaran.
Jika perusahaan mempunyai persediaan barang dagangan yang lengkap, maka
pelanggan/calon pelanggan akan terkesan dengan kelengkapan barang dagangan yang kita
tawarkan. Reputasi perusahaan bisa meningkat.Di samping itu jika perusahaan selalu mampu
memenuhi keinginan pelanggan pada saat dibutuhkan maka kepuasan pelanggan semakin baik,
dan perusahaan semakin untung.

D. Peningkatan Tingkat Pelayanan


Pelanggan tidak hanya meminta kecepatan pengantaran tetapi juga ketepatan, kepercayaan,
dan macam-macam pengapalan. Pengintegrasian dengan penjualan meningkatkan pengetahuan
pelanggan akan preferensi pengepakan dan pengiriman, dan memungkinkan otomatisasi untuk
memenuhi instruksi; indetifikasi dari daerah distribusi untuk dibagi antara beberapa pelanggan
atau grup dan mudah untuk menyortir dari staging area dan pergerakan stok. Hal ini menjamin
bahwa produk yang benar berada ditempat yang benar pada waktu yang tepat. Tingkat pelayanan
tertinggi dapat menyediakan pelanggan sehubungan dengan respons yang cepat terhadap
permintaan atau perubahan persyaratan dimana hal ini akan meningkatkan kepuasan pelanggan.

E. Pengontrolan Persediaan yang Lebih Baik


Fleksibilitas dari distribusi dan penyimpanan barang-barang secara menyeluruh
memungkinkan perusahaan untuk memantau dan mengontrol persediaan sesuai dengan bisnis
mereka. Akses yang instan terhadap data-data yang kritis meliputi ketersediaan peresediaan,
jumlah yang ada, jumlah yang harus diorder lagi dan biaya yang dapat diketahui pada saat itu juga
terhadap persediaan untuk direspons secara cepat dalam rangka pengambilan keputusan, sistem
dengan kemampuan mengelolah beberapa lokasi yang berbeda-beda memungkinkan manajemen
dari gudang-gudang yang berbeda-beda dan penelusuran persediaan melalui lot, secara seri atau
menggunakan level.

1.4 Fungsi- Fungsi Persediaan

Fungsi persediaan yaitu untuk menghindari keterlambatan barang, hilangnya barang dan
dengan adanya persediaan, maka operasional perusahaan dapat terus berjalan sehingga pelayanan
terhadap konsumen dapat terus berjalan sehingga pelayanan terhadap konsumen dapat dilakukan
dengan sebaik-baiknya.
Menurut Freddy Rangkuti dalam buku “Manajemen Persediaan Aplikasi di Bidang
Bisnis”, fungsi utama persediaan yaitu :
1. Fungsi Decoupling.
2. Fungsi Economic Lot Sizing.
3. Fungsi Antisipasi.
Dari istilah diatas dapat di uraikan sebagai berikut :
1. Fungsi Decoupling adalah persediaan yang memungkinkan perusahaan dapat memenuhi
permintaan langganan tanpa tergantung pada supplier. Persediaan bahan mentah diadakan agar
perusahaan tidak akan sepenuhnya tergantung pada pengadaannya dalam hal kuantitas dan waktu
pengiriman. Persediaan barang dalam proses diadakan agar departemen-departemen dan proses-
proses individual perusahaan terjaga kebebasannya. Persediaan barang jadi diperlukan untuk
memenuhi permintaan produk yang tidak pasti dari para langganan.Persediaan yang diadakan
untuk menghadapi fluktuasi permintaan konsumen yang tidak dapat diperkirakan atau diramalkan
disebut Fluctuations Stock.
2. Fungsi Economic Lot Sizing. Persediaan Lot Size ini perlu mempertimbangkan penghematan-
penghematan atau potongan pembelian., biaya pengangkutan per unit menjadi lebih murah dan
sebagainya. Hal ini disebabkan karena perusahaan melakukan pembelian dalam kuantitas yang
lebih besar, dibandingkan dengan biaya-biaya yang timbul karena besarnya persediaan (biaya sewa
gudang, investasi, resiko, dan sebagainya).
3. Fungsi Antisipasi. Apabila perusahaan menghadapi fluktuasi permintaan yang dapat
diperkirakan dan diramalkan berdasarkan pengalaman atau data-data masa lalu, yaitu permintaan
musiman.Dalam hal ini perusahaan dapat mengadakan persediaan musiman (Seasional
Inventories).
Selain fungsi-fungsi diatas, menurut Herjanto (1997:168) terdapat enam fungsi penting yang
dikandung oleh persediaan dalam memenuhi kebutuhan perusahaan antara lain:

1. Menghilangkan resiko keterlambatan pengiriman bahan baku atau barang yang dibutuhkan
perusahaan
2. Menghilangkan resiko jika material yang dipesan tidak baik sehingga harus dikembalikan
3. Menghilangkan resiko terhadap kenaikan harga barang atau inflasi.
4. Untuk menyimpan bahan baku yang dihasilkan secara musiman sehingga perusahaan tidak
akan sulit bila bahan tersebut tidak tersedia dipasaran.
5. Mendapatkan keuntungan dari pembelian berdasarkan potongan kuantitas (Quantity
Discount).
6. Memberikan pelayanan kepada langganan dengan tersediaanya barang yang diperlukan

1.5 Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Persediaan


Secara umum besar-kecilnya inventory tergantung pada beberapan faktor :
 Lead time, yaitu lamanya masa tunggu material yang dipesan datang.
 Frekuensi penggunaan bahan selama 1 periode, frekuensi pembelian yang tinggi menyebabkan
jumlah inventory menjadi lebih kecil untuk 1 periode pembelian
 Jumlah dana yang tersedia
 Daya tahan material

Secara khusus faktor-faktor yang mempengaruhi persediaan adalah:


 Bahan baku, dipengaruhi oleh : perkiraan produksi, sifat musiman produksi, dapat diandalkan
pemasok, dan tingkat efisiensi penjadualan pembelian dan kegiatan produksi.
 Barang dalam proses, dipengaruhi oleh: lamanya produksi yaitu waktu yang dibutuhkan sejak saat
bahan baku masuk ke proses produksi sampai dengan saat penyelesaian barang jadi.
 Barang jadi, persediaan ini sebenarnya merupakan masalah koordinasi produksi dan penjualan.

1.6 Metode Manajemen Persediaan

1. Metode EOQ ( Economic Order Quantity )


EOQ atau kuantitas pesanan ekonomis adalah suatu metode untuk menentukan beberapa jumlah
pesanan yang paling ekonomis untuk satu kali pesan
2. Recorder Point
Recorder atau titik pemesanan kembali adalah saat persediaan mencapai titik dimana perlu
dilakukan pemesanan kemali yang dinyatakan dalam persamaan berikut

Titik persamaan kembali = tenggang waktu x pemakaian


3. Safety Stock
Safety stock atau persediaan pengamanan tambahan yang diadakan untuk melindungi atau
menjaga kemungkinan terjadinya kekurangan bahan
4. Sistem ABC
System ABC adalah teknik manajemen persediaan dengan membagai persediaan kedalam tiga
golongansesuai dengan tingkat penurunan kepentingan yang didasarkan pada nilai rupiah pada
investasi masing – masing golongang persediaan

CONTOH KASUS
 Model Economic Order Quantity
1) Contoh Kasus 1
Diketahui sebuah perusahaan memiliki kebutuhan bahan baku sebesar 10.000 unit per tahun. Biaya
pemesanan untuk pengadaan bahan tersebut adalah sebesar Rp 150,-/order. Biaya simpan yang
terjadi sebesar Rp 0,75/u/tahun. Hari kerja per tahun adalah 350 hari. Waktu tunggu (lead time)
untuk pengiriman bahan tersebut selama 10 hari
Pertanyaan:
 Hitunglah EOQ
 Berapa total biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk pengadaan bahan tersebut
 Berapa kali perusahaan melakukan pemesanan dalam 1 tahun
 Berapa lama EOQ akan habis dikonsumsi perusahaan
 Tentukan reorder point (titik pemesanan kembali)

 Jawab
 EOQ = 2x150x10.000 = 2000 unit

0.75

 TC = HxQ/2 + S.D/Q = (0.75 x 2000/2) + (150 x 10000/2000)

= Rp 750,- + Rp 750,- = Rp 1500,-

 Jumlah pemesanan/th = D/Q

= 10000/2000 = 5 kali

 Durasi habisnya EOQ = 350/5 = 70 hari


 Reorder point = L. D/hari kerja setahun

= 10 x (10000/350) = 285. 7 hari

CONTOH KASUS
Sebuah restoran Pizza membutuhkan salah satu bahan utama yaitu bubur keju. untuk membuat

kebijakan pemesanan restoran tersebut telah meiedntifikasi biaya-biaya yang terkait antara lain:

@ Harga bubur keju per/kg Rp. 12.000.-

@ Biaya simpan per/kg pertahun 25% harga beli

@ Biaya pesan beberapa penjumlahan pesanan Rp. 500.000 per satu kali pesan

@ Lt Time 4 hari

diperkirakan pada waktu mendatang permintaa keju adalah 1600 kg per minggu

note:

1 tahun 52 minggu

1 tahun 365 hari

jika perusahaan tidak menggunakan EOQ Hitunglah;

1. Berapa Pensanan pertahun ?

2. Berapa Pesanan harian?

3. Berapakah kebutuhan minimal?

4. Rata-rata persediaan?

5. Total biaya simpan?

6. Berapa kali banyak pesanan?

7. Berapa total biaya pesan?

8. Berapa biaya beli?

9. Berapa total biaya variabel?

10. Berapa biaya total?

JAWABANNYAAAAAA.......
1. Pesanan 1 thn

D = 1600 X 52 = 83.200 Kg/tahun

2. Pesanan per bulan

d = 83.200 : 365 = 228

3. kebuthan min

Q = d.l = 228 4 = 912

4. Rata-rata persediaan

Q/2= 912:2

5. Biaya simpan

Q/2.I.C = 912/2 x 25% x 1200 = 1.386.000

6. Banyaknya pesanan

D/Q = 8323.000/912 = 91.22 kali pesan

7. Biaya pesan

D/Q . So = 91.22 x 500.000 = 45.610.000

8. Biaya beli

D.C = 83.200 x 12.000 = 998.400.000

9. Total biaya varibel

45.610.000 + 1.386.000 = 46.996.000

10. Biaya total

999.400.00 + 46.996.000 = 1.045.396.000

jika perusahaan mengunakan kebijakan EOQ hitunglah;


1. Hitung EOQ;

Q = √2 x D x S
I.C
Q = √2 x 83.200 x 500.000 = 5266,2
25% x 12.000

2. Biaya Pesan;

D/Q . So = 83.200 x 500.000 = 7.899.734


52666

3. Biaya Simpan ;

D/2 x I x C = 5266 . 25% . 12.000 = 7.899.000


2

BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan.
Dari pemaparan diatas maka dapat disimpilkan bahwa Persediaan adalah suatu bagian dari
kekayaan perusahaan yang digunakan dalam rangkaian proses produksi untuk diolah menjadi
barang setengah jadi maupun barang jadi, yang dalam hal ini dapat berupa barang maupun jasa.
Jenis-jenis persediaan terbagi menjadi 2 karakteristik yaitu 1). persediaan sesuai fungsinya
terbagi atas Batch Stock, Fluctuation Stock, dan Anticipation Stock. 2). Persediaan menurut jenis
dan posisi barangnya terdiri dari : Persediaan Bahan Mentah (Raw Material),
PersediaanKomponen-Komponen Rakitan (Purchased Parts/Components), Persediaan Bahan
Pembantu atau Penolong (Supplies), Persediaan Barang Dalam Proses (Work In Process),
Persediaan Barang Jadi (Finished Goods).
Adapun manfaat dari memanajemeni persediaan yaitu sebagai berikut : Memanfaatkan
Diskon Kuantitas, Menghindari Kekurangan Bahan (Out Of Stock), Manfaat Pemasaran,
Peningkatan Tingkat Pelayanan, dan Pengontrolan Persediaan yang Lebih Baik.

Faktor yang mempengaruhi pengendalian bahan baku persediaanya sebagai berikut :


Perkiraan Pemakaian Bahan Baku, Harga Bahan Baku, biaya-biaya persediaan, Kebijaksanaan
pembelanjaan, Pemakaian Bahan, Waktu Tunggu, Model Pembelian Bahan Baku, Persediaan
Pengaman, Pembelian Kembali.

1.2 SARAN
Adapun saran yang bisa kami berikan antara lain :
1. Dalam membuat makalah sebaiknya menggunakan berbagai referensi dari berbagai sumber untuk
menambah informasi tentang Inventory Management
2. Dalam membuat makalah sebaiknya menggunakan bahasa yang baku sesuai dengan EYD
DAFTAR PUSTAKA

Hanafi, M.B.A. Dr. Mamduh M. 2004. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: BPFE.

Syamsuddin, M.A., Drs. Lukman. 2007. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta:

Raja Grafindo Persada.

Brigham, Eugene F. Dan Joel F. Houston. 2001. Manajemen Keuangan.Jakarta:

Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai