Fisiologi :
Dilambung makanan dicerna menjadi bubur (chymus)
diteruskan keusus harus diuraikan oleh enzim-enzim
Chymus terdiri dari 90% air dan sisa makanan yang sukar
dicerna dilanjutkan ke usus besar (colon)
Bakteri mengurai sisa-sisa makanan tadi diserap
kembali, juga air di resorbsi kembali, dimana isi usus
lebih padat
Kalau pencernaan chymus sangat dipercepat, sehingga
air masih banyak tidak diresorbsi maka akan dikeluarkan
melalui tinja
DIARREA
Sebab-Sebab Diare
Terdapat zat-zat kimia dan beberapa penyakit infeksi
kuman sebagai kolera, disentri, tifus yang secara
mekanis ataupun kimiawi merangsang saraf-saraf
otonom dinding usus, dapat menimbulkan refleks untuk
mempercepat paristaltic usus sehingga terjadi diarre.
Dehidrasi
Pada diare hebat kerap disertai muntah-muntah, tubuh
kehilangan banyak air, sehingga mengakibatkan
kekeringan (Dihidrasi).
Gejala dehidrasi > haus, mulut dan bibir kering, kulit
keriput, berkurang air senir and bobot badan.
PENGOBATAN
darurat
Oralit
(NaCl 3,5: KCl 1,5: Na Bicarbonat Air teh
dengan susu sapi (1:2)
Glukosa 20g dalam 1 L air)
Ciri-ciri :
Radang selaput lendirterutama dari usus besar
Kejang-kejang dengan nyeri di perut
Mulas hajad (tenesmus)
Diarre berlendir dengan darah
- Kotrimoxazon > Bactrim (Roche)
- Sulfonamida > Sulfa diazin, Sulfa Guanol
- Antibiotika > Kloramphenikol, Streptomisin
3. Obat-obat Tifus
Kloramphenocol > Drug of choice
Kotrimoxazon > Bactrim (Roche)
Ampisilin dan Amoxicilin
4. Obtipansia
Difenoksilat > Reasec (Jansen), Lomotil (Searle)
Loperamida > Imodium (Jansen)
Kliokinol > Xioform enterovioform
Furazolidin
Karboadsorben > Arang aktif, Norit, Bekarbon (KB)
Penggunaan :
Konstipasi atau Sembelit adalah keadaan pada mana defekasi
terhenti atau berlangsung tidak lancar atau tidak teratur.
Sembelit dapat disebabkan karena kurang minum atau
terlalu sedikit makan bahan makanan yang dapat
memperbesar isi usus , seperti serat-serat sayur mayur
yang tidak dapat dicerna.
Sembelit dapat juga karena ketegangan saraf dan emosi
(Stres) karena orang yang sedang menderita ketegangan
demikian (marah atau cemas)mengalami kejang pada
ususnya.
Bahaya-bahayanya :
1. Absorbsi Bahan-bahan gizi terganggu
2. Sintesis vitamin oleh bakteri dalam usus besar terganggu
3. Mineral-mineral (K, Na) tadak diabsorbsi kembali
Penggolongan
A. Zat-zat yang langsung merangsang saluran usus,
sehingga mempertinggi peristaltiknya dan
mengakibatkan pengeluaran isi usus dengan cepat.
Dibagi dalam dua kelompok:
1. Obat-obat yang merangsang dinding usus besar
Tumbuhan-tumbuhan yang mengandung glukosida-
glukosida (cascara sagrada, senna, rhei dan aloe)
fenolftalen.
2. Obat-obat yang merangsang dinding usus kecil
Tumbuhan-tumbuhan colocynthidis, phodophylly
rhizoma dan jala paeradix.
B. Zat-zat yang memperbesar isi usus
Karena menahan air didalam usus (Refensi air)
Dengan lambatnya resorpsi oleh usus akibatnya ialah
bahwa air dari luar usus sitarik melalui dinding kedalam usus
(Proses osmosa).
Air yang banyak ini merupakan rangsangan mekanik atas
dinding usus yang mempertinggi kegiatan peristaltiknya dan
mengakibatkan pengeluaran isi usus yang telah cair dengan
sangat cepatnya
Misalnya : Gliserol > Sebagai obat pompa (Lavement)
Karena mengandung
Khasiatnya berdasarkan retensi air, sedangkan zat-zat
tidak diserap
Misaklnya : zat-zat lendir sebagai agar, C.M.C dan Tylose.
C. Zat-zat pelicin
Yang mempermudah defikasi karena memperlunak tinja
dan melicinkan jalannya.
Misalnya : parafin cair. Termasuk juga Supposotoria dengan
Gliserin. Laksansia melalui dubur dengan larutan sabun atau
minyak mineral dengan aktifitas permukaan dengan
melunakkan tinja.
Zat-zat tersendiri
1. Tumbuhan mengandung Glikosida Antrakinon
Rhamni Frangulae Cortex
Senna Folium dari pohon Cassia Angusti Folia
Aloe dari tumbuh-tumbuhan Aloe (Aloe Vera)
RheiRadix akar dari Rheum Palmatum (Kelembak)
2. Dantron :Dioksi antara Konon, latizin (Bayer)
3. Fenol Ftalen
4. Bisakodyl : Duccolax (Boehr)
5. Oksi fanisatin : Diastatin, isacen (Roche)
6. Laktosa : Dhuphalac (PH.D)
7. Minyak Kastor : Oleum Ricini, Minyak jarak
8. Kalomel : Mercuro Klarida (Hg2Cl2)
9. Zat-zat mengembang
X Agar-agar
Metil Selulosa (C.M.C)
Psyllium atau plantago : dari tumbuhan plantago yang
mengandung lenoid (Musilago)
10. Parafinum Cair
Parafinum Liquidum
White mineral oil
Liquid Petrolatum