I. IDENTITAS KLIEN
Nama Pasien : Tn.“S”
TL/Umur : 12-01-1958/62 tahun
No.RM : 907763
Jeni Kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Diagnosa Medis : Traumatic Brain Injury
Tanggal Masuk :
Tanggal Pengkajian : 27 Januari 2020
Alamat :
II. STATUS KESEHATAN SAAT INI
1. Keluhan utama/Riwayat kesehatan saat ini :
a. Keluhan utama pada saat dikaji : Penurunan Kesadaran
b. Keluhan Kesehatan Masa Lalu : pasien masuk rumah sakit dengan
penurunan kesadaran sejak 2 hari yang lalu, ada riwayat muntah 2 kali da
nada riwayat keluar darah dari telinga
c. Riwayat Kesehatan Saat Ini:
- Terpasang canul tracheostomy via Simpel Mask 8 liter terdengar suara
tambahan ronchi saat auskultasi
- RR : 22 x/menit
- Terpasang infuse RL 1000ml/24jam
- Terpasang voley kateter urine
- Keadaan umum lemah
- Terdapar lender pada canul tracheostomy
- Terpasang fentanyl 3 cc via syringe pump
- GCS : 7x (E3M4Vx) tepasang canul tracheastomy
- Tanda-tanda vital
BP : 158/96 mmHg RR : 12 x/menit
HR : 123x/menit Temp: 38,˚C
- Saturasi Oksigen : 99 %
III. PENGKAJIAN PRIMER
A. Breathing (B1)
1. Terpasang canul tracheostomy on ventilator mode SIMV, PEEP 5, Fio2
60% terdengar surat tambahan ronchi saat auskultasi
2. Respiratory Rate 22x/menit
3. Saturasi Oksigen 99 %
B. Blood (B2)
1. Blood Preassure 152/82 mmHg
2. Heart Rate 123x/menit
3. Capilary Rate Time < 2 detik
4. Irama jantung reguler
C. Brain (B3)
1. Kesadaran : Sopor
GCS 7x (E3M4Vx) sulit di kaji
2. Pupil isokor (3mm/3mm)
D. Bladder (B4)
1. Terpasang Foley Kateter
2. Produksi Urine/jam : 75ml/jam
3. Warna Kekuningan
E. Bowel (B5)
1. Abdomen datar simetris dextra dan sinistra
2. Peristaltik normal 8 x/menit
3. Terpasang NGT (Naso Gastric Tube)
4. Mukosa bibir tampak kering
F. Musculoskeletal-Integumen (B6)
1. Terdapat luka operasi di kepala
2. Terpasang infuse pada tangan kanan
3. Terpasang fentanyl 3 cc via syringe pump
4. Udem di kepala
5. Turgor kulit baik
IV. PENGKAJIAN SEKUNDER
1. Penyakit yang pernah dialami :
a. Kanak – kanak : Keluarga klien mengatakan tidak pernah menderita
penyakit lain sejak kecil
b. Kecelakaan : Keluarga klien mengatakan tidak pernah mengalami
kecelakaan sebelumnya
2. Alergi : keluarga klien mengatakan klien tidak memiliki alergi
3. Obat-obatan : tidak ada
4. Pola Nutrisi
Sebelum Sakit Saat Sakit
a. Berat Badan : 58,5 a. Jenis diet :
b. Tinggi badan : 165 cm Susu Peptisol 100 cc via NGT
c. Jenis Makanan : nasi + sayur + lauk Bubur saring 150 cc via NGT
d. Makanan yang disukai : semua makan VCO 1,5 sdm via NGT
e. Makanan yang tidak disukai : tidak ada b. Berat badan : 56 kg
f. Nafsu makan : baik c. Tepasang Terpasang NGT (Naso
Gastric Tube)
5. Pola Eliminasi
Sebelum Sakit Saat Sakit
a. Buang Air Besar a. Buang Air Besar :
- Frekuensi : 1-2x/hari - Frekuensi : tidak menentu
- Penggunaan pencahar : tidak - Penggunaan pencahar : tidak
- Waktu : Pagi ada
- Konsistensi : padat - Waktu : tidak menetap
- Warna : kuning (pagi/siang/sore/malam)
b. Buan Air Kecil - Konsistensi : padat
- Frekuensi : ±5–6x/hari - Warna : kuning
- Warna : kuning b. Buang Air Kecil
- Frekuensi : catheter urine
- Warna : kekuningan
- Terpasang foley kateter total
ouput 75cc / jam
6. Pola Tidur dan Istirahat
Sebelum Sakit Saat Sakit
Keluarga pasien mengatakan sebelum Kesadaran menurun
sakit tidur 9-10 jam/hari
- Siang jam : 13.00 – 15.30
- Malam jam : 21.30 – 05.00
6. Pemeriksaan Fisik
- Kesadaran : Sopor
(GCS 7x) Keadaan Umum : lemah
E : merespon terhadap suara : 3
M : menghindar/menjauhi tubuh yang di beri stimulus/ransang nyeri: 4
V : sulit dinilai : X ( terpasang canul tracheostomy)
- Tanda-tanda vital
BP : 158/82 mmHg RR : 12 x/menit
HR : 123x/menit Temp: 38˚C
- Kepala
- Inspeksi :
a) Bentuk kepala : normocephalus/bulat
b) Kesimetrisan muka : tidak simetris dextra dan sinistra
c) Warna/distribusi rambut: rambut hitam dan kotor
d) Terdapat luka operasi
- Palpasi :
Ada nyeri tekan
- Mata
a) Inspeksi :
- Kelopak mata : tidak edema
- Konjugtiva : tidak anemis
- Sclera : tidak ikterus
- Pupil : isokor
- Reaksi terhadap cahaya : ada reflex terhadap cahaya
- Telinga
a) Inspeksi : simetris kiri dan kanan
- Hidung
a) Inspeksi :
- Epitaksis : tidak ada
- Rinore : tidak ada
- Polip : tidak ada
- Terpasang NGT
b) Palpasi :
- Obstruksi : tidak ada
- Sinusitis : tidak ada
- Nyeri tekan : tidak ada
- Mulut dan tenggorakan
- Bibir kering dan pecah-pecah
- Gigi : lengkap
- Peradangan gusi : tidak ada
- Terpasang canul tracheastomy dan terlihat adanya lendir di
tenggorokan
- Pasien terlihat sulit mengeluarkan lendirnya
a) Palpasi
- Tidak adanya pembesaran abnormal pada tonsil
- Leher
a) Inspeksi : Terpasang canul tracheostomy
b) Palpasi :
- Tidak teraba adanya massa
- Tidak ada pembesaran vena jugularis
- Dada, paru-paru, jantung
a) Inspeksi
- Bentuk dada simetris dextra dan sinistra
- Frekuensi pernapasan : 12x/menit
- Pengembangan dada pada waktu benapas simetris dextra dan
sinistra
b) Palpasi : Ada massa dan nyeri tekan
c) Auskultasi :
1) Ada bunyi napas tambahan ronchi
2) Bunyi jantung I murni (lub)
3) Bunyi jantung II murni (dub)
- Abdomen
a) Inspeksi : simetris kiri dan kanan
b) Auskultasi : Bising usus 8x/menit
c) Palpasi : tidak ada nyeri tekan
- Kulit
- Tidak ada lesi, warna kulit sawo matang, ada edema, turgor kulit
- Muskuloskeletal
- Ekstermitas atas
1 1
- Skala morse : 60
VI. Therapy
No Nama obat Dosis Golongan Cara kerjanya
obat
1. Fentanyl 30mcg/ jam NSAID Digunakan untuk pereda nyeri yang
hebat. Obat ini juga sebagai salah
satu obat bius ketika pasien akan
menjalani operasi, dan bekerja
mengubah respon otak dan system
safar pusat terhadap rasa sakit
2. Ketorolac 30 mg/8 jam Salah satu obat dalam kelompok
terapi obat anti inflamasi non
steroid yang digunakan untuk
mengobati peradangan dan nyeri.
Dibandingkan obat lain dalam
kelompin AINS, seperti ibuprofen,
ketorolac lebih efektif dalam
mengatasi nyeri peradangan dan
non peradangan
3. Omeprazole 40mg/24 jam Digunakan untuk meredakan gejala
perut panas, kesulitan menelan dan
batuk yang tak kunjung hilang.
4. Amlodipine 10 mg/12 jam Obat calcium channel blockers
untuk menurunkan tekanan darah
tinggi.
5. Combivent 1 tab/8 jam Anti Combivent adalah obat yang
asmah digunakan untuk mengatasi
penyakit saluran pernafasan, seperti
PPOK atau asma
6. Micardis 80 mg/24 jam Obat calcium channel blockers
untuk menurunkan tekanan darah
tinggi.
7. Pujimin 2 cap/8 jam Pujimin adalah salah satu kapsul
albumin herbal yang mempunyai
kandungan albumin protein tinggi
dari ekstrak ikan gabus
8. Bisprolol 2,5/24 jam Obat penghambat beta blocker yang
digunakan untuk mengobati
beberapa jenis penyakit, seperti
hipertensi, angina pectoris, aritmia,
dan gagal jantung
9 Lasix 20mg/8 jam Vitamin Obat golongan diuretic yang
digunakan untuuk membuang
cairan atau garam berlebih didlam
tubuh melalui urine dan meredakan
pembengkakan yang
disebabkanoleh gagal jantung,
penyait hati, pnenyakit ginjal atau
kondisi terkait
10 Meropenem 1 gram/8jam Vitamin Suplemen atau obat Vitamin C
jam diperlukan untuk perkembangan
dan fungsi bagian tubuh, serta
memainkan peran penting dalam
menjaga fungsi kekebalan tubuh
yang tepat.
11 Amiodaran 200mg/8jam Digunakan untuk mengobati
masalah irama jantung yang tidak
beraturan.obat ini jga dapat
mengembalikan irama jantung
menjadi normal dan
mempertahankan detak jantung
secara beraturan
V. DATA PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium 15/01/2020 22:31:12
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Satuan
WBC 16,7 4.00-10.0 103/ mm3
RBC 3,73 4.00-6.00 106/mm3
HGB 13,3 12.0-16.0 g/dl
HCT 40 37.0-48.0 %
MCV 106 80.0-97.0 Fl
MCH 36 26.5-33.5 Pg
MCHC 34 31.5-35.0 g/dl
PLT 109 150-400 103/ul
MPV 8,1 6.50-11.0 Fl
PCT 0.09 0.15-0.50 %
PDW 13,0 10.0-18.0 Fl
NEU 88,00 52.0-75.0 10˄3/ul
LYM 5,6 19.0-45.0 10˄3/ul
MONO 4,5 2.00-8.00 10˄3/ul
EO 1,1 1.00-3.00 10˄3/ul
BASO 0,13 0.00-0.10 10˄3/ul
Hasil pemeriksaan AGD 07-0102020 pkl 01.17
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Satuan
Ph 7,435 7.35-7,45
So2 98,3 95-98 %
Po2 108.5 80,0-100,0 mmHg
Cto2 9,7 15,8-22,3 Ml/gr
Pco2 50.9 35,0-45,0 Mmhg
Ctco2 36,1 23-27 mmol/l
Hco3 34.5 22-26 mmol/l
Be 10,1 -2 sd +2 mmol/l
Hasil foto rontgen foto leher AP+ lateral tgl 15-01-2020 pkl 16:02:32
1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan adanya jalan nafas buatan dan produksi sekret
2. Penurunan kapasitas adaptif intrakranial berhubungan dengan edema serebral
3. Hipertermi berhubungan dengan ketidakefektifan termoregulasi suhu
4. Defisit perawatan diri ,mandi makan dan BAB/BAK berhubungan dengan kelemahan
5. Risiko infeksi
6. Risiko jatuh
INTERVENSI