Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN PERSONAL HYEGINE

A. KONSEP MEDIS

1. Definisi Personal Hygiene

Personal Hygiene adalah upaya seseorang dalam memelihara kebersihan

dankesejahteraan dirinya untuk memperoleh kesejah teraan fisik dan fisiologis.

Personal hygiene berasal dari bahasa yunani yaitu personal yang artinya

perorangan dan hygiene berarrti sehat. Kebersihan seseorang adalah suatu tindakan untuk

memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis.

Personal hygiene adalah suatu tindakan memelihara kebersihan dan kesehatan

kulitseseorang untuk awal dalam perlindungan terhadap organisme.

Personal hygiene adalah tindakan perneliharaan kebersihan tubuh perseorangan

yang dapat meningkatkan keselamatan fisik, kenyamanan maupun psikilogis

2. Anatomi dan Fisiologi sistem

a. Kulit

Kulit merupakan pembungkus elastis yang melindungi tubuh dari pengaruh

lingkungan, baik itu cuaca, polusi, temperatur udara dan sinar matahari. Kulit terbagi

menjadi 3 lapisan utama, yaitu epidermis yang tersusun dari stratum korneurn, stratum

lusidurn, stratum granulosus, stratum germinativum, dan stratumbasle. Dermis yang

terdiri dari kelenjar keringat, Kelenjar minyak, rambut, Jaringan lemak, ujung saraf dan

kapiler darah. Pada kulit terdapat ujung-ujung syaraf yang berfungsi sebagai reseptor

yaitu:

a) RasaDingin : Organ dari Krause

b) Rasa Panas : Organ dari ruffini


c) Rasa Raba : Benda-benda dari meissners

d) Rasa Tekan : Benda-benda dari pacini

e) Rasa Nyeri : Ujung saraf bebas

Fungsi Kulit yaitu:

a) Melindungi tubuh

b) Pengaturan suhu tubuh

c) Indera peraba

d) Sebagai alat ekresi

e) Pengatur keseimbangan

Masalah-masalah pada kulit :

a) Kulit Kering

b) Acne

c) Hirsutism (Pertumbuhan rambut yang abnormal)

d) Luka lecet

e) Skin rushes

b. Mata

Mata adalah organ penglihatan yang mendeteksi cahaya. Yang dilakukan mata

yang paling sederhana tak lain hanya mengetahui apakah lingkungan sekitarnya terang

atau gelap. Mata yang lebih komplek dipergunakan untuk memberikan pengertian visual.

Mata memiliki berbagai organ seperti

a) Superior rectusmuscle adalah otot mata bagian atas yang berfungsi menggerakan

mata kita keatas.

b) Sclera adalah bagian pelindung mata yang berwarna putih di bagian luar bola mata.
c) Iris adalah pigmen yang kita bisa melihat warna cokelat atau hitam atau warna biru

jika orang Eropa.

d) Lens adalah media refraksi untuk bisa kita melihat.

e) Kornea adalah bagian paling depan dari fungsi melihat kita. Kornea tidak ada

pembuluh darah dan mempunyai kekuatan yang besar untuk membiaskan sinar yang

masuk ke mata.

f) Arterior Chambers adalah bilik mata depan.

g) Posterior Chambers adalah bilik mata belakang.

h) Conjunctiva adalah lapisan tipis bening yang menghubungkan sklea dan kornea.

i) Inferior rectusmuscle adalah otot mata bagian bawah.

j) Vitreous Chambers adalah aquos humor yang beruap seperti gel yang mengisi bola

mata kita.

k) Retina adalah lapisan yang akan menerima sinar yang di terima oleh mata kita

l) Foveacentralis adalah daerah di retina yang paling tinggi resolusinya untuk

mendapatkan sinar yang masuk ke mata.

m) Opticnerve adalah saraf mata yang menghantarkan sinar ke otak untuk di terjemahkan

sebagai penglihatan yang kita lihat saat ini.

c. Telinga

Telinga merupakan sebuah organ yang mampu mendeteksi aau mengenal suara

dan juga banyak berperan dalam keseimbangan dan posisi tubuh. Telinga terdiri atas 3

bagian, yaitu

a) Telinga Luar

1) Daun telinga (pinna), dan Liang telinga (meatusauditoriuseksternus).


b) Telinga Tengah

1) Tulang landasan (incus),

2) Gendang telinga (membran timpani),

3) Malleus (tulang martil),

4) Tulang sanggurdi (stapes), dan

5) Saluran eustachius.

c) Telinga Dalam

1) Skala timpani,

2) Tingkap oval,

3) Tingkap bulat,

4) Rumah siput (koklea), dan

5) Labirin osea.

d) Hidung

Hidung merupakan salah satu dari panca indra yang berfungsi sebagai indra

pembau. Indra pembau berupa komoreseptor yang terdapat di permukaan dalam

hidung, yaitu pada lapisan lendir bagian atas.

Fungsi Hidung:

1) Menghangatkan udara

2) Sebagai penyaring udara yang masuk

3) Sebagai saluran udara pernapasan

4) Membunuh kuman-kuman oleh leukosit yang terdapat pada selaput lendir


d. Mulut dan gigi

Mulut merupakan organ pencernaan yang pertama bertugas dalam proses

perncernaan makanan. Fungsi utama mulut adalah untuk menghancurkan makanan

sehingga ukurannya cukup kecil untuk dapat ditelan ke dalam perut. Mulut dapat

menghaluskan makanan karena di dalam mulut terdapat gigi dan lidah. Tanpa adanya

gigi, manusia akan sulit memakan makanan yang dimakannya. Gigi tumbuh di dalam

lesung pada rahang memiliki jari ngan seperti pada tulang, tapi gigi bukanlah bagian dari

kerangka. Bagian-bagian gigi yaitu:

 Mahkota gigi adalah bagian gigi yang tampak dari luar rahang,

 Akar gigi adalah bagian gigi yang tertanam di dalam procesusal veolaris,

 Leher gigi adalah bagian gigi antara puncak gigi dan akar gigi yang ditutupi oleh

gusi,

 Email : merupakan zat terkeras di dalam tubuh untuk melapisi mahkota,

 Dentin : lekukan utama pada ujung gigi, menyerupai tulang,

 Sementum : lapisan yang keras di sekelilingi akar, dan

 Pulp : jaringan lembut berisi saraf dan pembuluh darah.

Fungsi gigi yaitu:

o Mengunyah : Biasany agigi molar dan geraham

o Memotong : Gigi Insisivus(seri)

o Merobek : Gigi taring ( Caninus 1 premolar)

e. Genetalia

Genetalia merupakan proses menghasilkan individu barudari organisme

sebelumnya. Organisme bereproduksi melalui 2 cara, yaitu dengan reproduksi


aseksual atau vegetatif yang individunya terbentuk tanpa melakukan peleburan sel

kelamin dan dengan reproduksi seksual atau generatif yang individunya terbentuk

karena melibatkan persatuan sel kelamin atau gamet dari 2 individu yang berbeda

jenis kelaminnya.

a) Pria

Alat reproduksi pada pria terdiri atas sepasang testis, saluran kelamin,

kelenjar tambahan dan penis. Testis : kelenjar kelamin yang berfungsi sebagai

penghasil sperma dan hormon testosteron.

1) Saluran kelamin

o Vasaeferentia merupakan bagian yang berfungsi menampung sperma untuk

disalurkan ke epidermis berjumlah antara 10 – 20 buah.

o Epididimis merupakan saluran berkelok kelok dengan panjang antara 5-6

meter. Saluran ini berfungsi menyimpan sperma untuk sementara (minimal

selama 3 minggu).

o Vas diferens merupakan saluran lurus dengan panjang sekitar 40 cm. Saluran

ini berfungsi menghubungan epididimis dengan uretra pada penis dan bagian

ujungnya terdapat saluran ejakulasi.

2) Kelenjar tambahan

o Vesika seminaris merupakan kantong semen (mani) yang dindingnya

menyekresi cairan lendir yang banyak mengandung fruktosa, sedikit asam

askorbat dan asam amino.

o Kelenjar prostat merupakan bagian berbentuk bulat yang mengelilingi bagian

pangkal saluran uretra.


o Kelenjar cowperi (bulboeretralis) merupakan kelenjar berukuran sebesar butir

kacang yang terletak di bagian proksimal atau pangkal uretra.

b. Wanita

Alat reproduksi pada wanita terdiri atas sepasang ovarium (indung

telur) yang terletak pada rongga perut, saluran telur (oviduk / tuba falopi),

uterus atau rahim, vagina dan organ kelamin bagian luar.

a) Organ kelamin luar

 Kelentit ( klitoris ) struktur yang homolog dengan penis,

 Moonpubis merupakan bagian yang ditumbuhi rambut,

 Vulva yang terdiri dari labiamayora (bibir besar) dan labia minor (bibir kecil),

 Uretra merupakan saluran kemih,

 Lubang vagina merupakan ujung keluar vagina, dan

 Fundus merupakan bagian lipatan paha.

3. Etiologi

a. Karena Sakit,sehingga tidak mampu melakukan sendiri

b. Kurangnya Pengetahuan dan Informasi

c. Keterbatasan Biaya

d. Lingkungan yang Tidak Mendukung

e. Tidak ada nya Fasilitas yang memadai

4. Patofisiologi

a. Terjadinya gangguan integritas kulit

b. Memperbesar resiko penyakit lain yang timbul

c. Mengurangi kemampuan sistem imun alami di kulit


d. Dapat menimbulkan terjadinya proses luka akibat tirah baring

5. Faktor Predisposisi

Menurut Tarwoto Wartonah faktor-faktor yang mempengaruhi personal Hygiene adalah :

a. Body Image

Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan diri misalnya

karena adanya perubahan fisik sehingga individu tidak peduli terhadap

kebersihannya.

b. Praktik sosial

Pada anak-anak selalu dimanja dalam kebersihan diri sehingga kemungkinan akan

terjadi perubahan pola personal hygiene.

c. Status sosioekonomi

Personal hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat gigi,

sampo, alat mandi yang semuanya memerlukan uang untuk menyediakannya.

d. Pengetahuan

Pengetahuan personal hygiene sangat penting karena pengetahuan yang baik dapat

meningkatkan kesehatan. Misalnya pada pasien penderita Diabetes Melitus, ia harus

selalu menjaga kebersihan kakinya.

e. Budaya

Di sebagian masyarakat jika individu sakit tertentu maka tidak boleh dimandikan.

f. Kebiasaan seseorang

Ada kebiasaan orang yang menggunakan produk tertentu dalam perawatan diri

seperti penggunaan sabun, sampo, dan lain-lain.


g. Kondisi Fisik

Pada keadaan sakit tentu kemampuan untuk merawat diri berkurang dan perlu

bantuan untuk melakukannya.

6. Dampak Yang Di Timbulkan

Dampak yang timbul pada masalah personal hygiene meliputi

a. Dampak fisik

Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak terpeliharanya

kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan yang sering timbul adalah gangguan

integritas kulit,gangguan membran mukosa mulut,infeksi pada mata dan telinga dan

gangguan fisik pada luka.

7. Gangguan psikososial

Masalah sosial yang berhubungan dengan personal hygiene adalah gangguan kebutuhan

rasa nyaman, kebutuhan harga diri,aktualisasi diri dan gangguan kebutuhan rasa nyaman,

kebutuhan harga,aktualisasi diri dan gangguan interaksi sosial.

8. Klasifikasi Personal Hyegine

Menurut KDM Tarwoto Wartonah, macam-macam personal hygiene yaitu :

a. Perawatan kulit kepala dan rambut.

Rambut berbentuk bulat panjang, makin ke ujung makinkecil dan ujungnya

makin kecil. Pada bagian dalam berlubangdan berisi zat warna. Warna rambut setiap

orang tidak samatergantung zat warna yang ada didalamnaya.

Rambut dapat tumbuh dari pembuluh darah yang ada disekitar rambut.Rambut

merupakan pelindung bagi kulit kepala dari sengatan matahari dan hawa dingin. Dalam

kehidupan sehari-hari sering nampak pemakaian alat perlindungan lain sepertitopi, kain
kerudung dan masih banyak lagi yang lain.Penampilan akan lebih rapi dan menarik

apabila rambutdalam keadaan bersih dan sehat. Sebaliknya rambut yangdalam keadaan

kotor, kusam dan tidak terawat akan terkesan jorok dan penampilan tidak menarik.

Rambut dan kulit kepala harus selalu sehat dan bersih,sehingga perlu perawatan

yang baik. Untuk perawatan rambutdapat ditempuh dengan berbagai cara namun

demikian carayang dilakukan adalah cara pencucian rambut.

Rambut adalah bagian tubuh yang paling banyak mengandung minyak. Karenaitu

kotoran, debu, asap mudah melekat dengan demikian makapencucian rambut adalah

suatu keharusan. Pencucian rambutdengan shampoo dipandang cukup apabila dilakukan

dua kalidalam seminggu.

Rambut yang sehat yaitu tidak mudah rontok dan patah,tidak terlalu berminyak

dan terlalu kering serta tidak berketombedan berkutu.Tujuan bagi klien yang

membutuhkan perawatan rambut dan kulit kepala meliputi sebagai berikut:

a) Pola kebersihan diri klien normal

b) Klien akan memiliki rambut dan kulit kepala bersih yang sehat

c) Klien akan mencapai rasa nyaman dan harga diri

d) Klien dapat mandiri dalam kebersihan diri sendiri

e) Klien akan berpartisipasi dalam praktik perawatan rambut.

b. Perawatan mata

Pembersihan mata biasanya dilakukan selama mandi dan melibatkan pembersihan

dengan washlap bersih yang dilembabkan kedalam air. Sabun yang menyebabkan panas

dan iritasi biasanya dihindari. Perawat menyeka dari dalam ke luar kantus mata untuk

mencegah sekresi dari pengeluaran ke dalam kantong lakrimal. Bagian yang terpisah dari
washlap digunakan sekali waktu untuk mencegah penyebaran infeksi. Jika klien memiliki

sekresi kering yang tidak dapat diangkat dengan mudah dengan menyeka, maka perawat

dapat meletakkan kain yang lembab atau kapas pada margin kelopak mata pertama kali

untuk melunakkan sekresi. Tekanan langsung jangan digunakan diatas bola mata karena

dapat meyebabkan cedera serius.

Klien yang tidak sadar memerlukan perawatan mata yang lebih sering. Sekresi

bisa berkumpul sepanjang margin kelopak mata dan kantus sebelah dalam bila refleks

berkedip tidak ada atau ketika mata tidak dapat menutup total. Mata dapat dibersihkan

dengan kapas steril yang diberi pelembab normal salin steril. Air mata buatan bisa

diperlukan, dan pesanan untuk itu harus diperoleh dai dokter. Tindakan pencegahan

harus digunakan jika potongan kecil digunakan pada mata karena dapat meyebabkan

cedera kornea.

c. Perawatan hidung.

Klien biasanya mengangkat sekresi hidung secara lembut dengan membersihkan

ke dalam dengan tisu lembut. Hal ini menjadi hygiene harian yang diperlukan. Perawat

mencegah klien jangan mengeluarkan kotoran dengan kasar karena mengakibatkan

tekanan yang dapat mencenderai gendang telinga, mukosa hidung, dan bahkan struktur

mata yang sensitif. Perdarahan hidung adalah tanda kunci dari pengeluaran yang kasar,

iritasi mukosa, atau kekeringan.

Jika klien tidak dapat membuang sekresi nasal, perawat membantu dengan

menggunakan washlap basah atau aplikator kapas bertangkai yang dilembabkan dalam air

atau salin. Aplikator seharusnya jangan dimasukkan melebihi panjang ujung kapas.
Sekresi nasal yang berlebihan dapat juga dibuang dengan pengisap. Pengisap nasal

merupakan kontraindikasi dalam pembedahan nasal atau otak.

d. Perawatan telinga.

Telinga dapat dibagi dalam tiga bagian yaitu bagianpaling luar, bagian tengah,

dan daun telinga. Telinga bagian luar terdiri dari lubang telinga dan daun telinga. Telinga

bagiantengah terdiri dari ruang yang terdiri dari tiga buah ruang tulangpendengaran.

Ditelinga bagian dalam terdapat alatkeseimbangan tubuh yang terletak dalam rumah

siput(Depdikbud, 1986 : 30).Telinga merupakan alat pendengaran, sehingga

berbagaimacam bunyi- bunyi suara dapat didengar. Disamping sebagai alat pendengaran

telinga juga dapat berguna sebagai alatkeseimbangan tubuh. Menjaga kesehatan telinga

dapat dilakukan dengan pembersihan yang berguna untuk mencegah kerusakan dan

infeksi telinga. Telinga yang sehat yaitu lubang telinga selalu bersih,untuk mendengar

jelas dan telinga bagian luar selalu bersih.

e. Perawatan kuku kaki dan tangan.

Kuku terdapat di ujung jari bagian yang melekat pada kulit yang terdiri dari sel-

sel yang masih hidup. Bentuk kuku bermacam-macam tergantung dari kegunaannya ada

yangpipih, bulat panjang, tebal dan tumpul (Depdikbud, 1986:21).Guna kuku adalah

sebagai pelindung jari, alatkecantikan, senjata , pengais dan pemegang (Depdikbud

,1986:22). Bila untuk keindahan bagi wanita karena kuku harusrelatif panjang, maka

harus dirawat terutama dalam halkebersihannya. Kuku jari tangan maupun kuku jari kaki

harus selalu terjaga kebersihannya karena kuku yang kotor dapat menjadisarang kuman

penyakit yang selanjutnya akan ditularkan kebagian tubuh yang lain.


f. Perawatan genetalia.

Perawatan genitalia merupakan bagian dari mandi lengkap. Pasien yang paling

butuh perawatan genitalia yang teliti adalah pasien yang beresiko terbesar memperoleh

infeksi. Pasien yang mampu melakukan perawatan diri dapat diizinkan untuk

melakukannya sendiri. Perawat mungkin menjadi malu untuk memberikan perawatan

genitalia, terutama pada pasien yang berlainan jenis kelamin. Dapat membantu jika

memiliki perawat yang sama jenis kelamin dengan pasien dalam ruangan pada saat

memberikan perawatan genitalia. Tujuan perawatan genitalia adalah untuk mencegah

terjadinya infeksi, mempertahankan kebersihan genitalia, meningkatkan kenyamanan

serta mempertahankan personal higiene.

g. Perawatan kulit seluruh tubuh

Kulit terletak diseluruh permukaan luar tubuh. Secara garis besar kulit dibedakan

menjadi 2 bagian yaitu bagian luar yang disebut kulit ari dan bagian dalam yang disebut

kulit jangat. Kulit ari berlapis-lapis dan secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi

2 kelompok, yaitu lapisan luar yangdisebut lapisan tanduk dan lapisan dalam yang

disebut lapisanmalpighi. Kulit jangat terletak disebelah bawah atau sebelahdalam dari

kulit ari (Depdikbud, 1986:16).

Kulit merupakan pelindung bagi tubuh dan jaringan dibawahnya. Perlindungan

kulit terhadap segala rangsangan dariluar, dan perlindungan tubuh dari bahaya kuman

penyakit. Sebagai pelindung kulitpun sebagai pelindung cairan-cairantubuh sehingga

tubuh tidak kekeringan dari cairan. Melaluikulitlah rasa panas, dingin dan nyeri dapat

dirasakan. Guna kulit yang lain sebagai alat pengeluaran ampas-amps berupa zatyang

tidak terpakai melalui keringat yang keluar lewat pori-pori(Soenarko, 1984:4).


Kulit yang baik akan dapat menjalankan fungsinyadengan baik sehingga perlu

dirawat. Pada masa yang modernsekarang ini tersedia berbagai cara modern pula

berbagai perawatan kulit. Namun cara paling utama bagi kulit, yaitupembersihan badan

dengan cara mandi. Perawatan kulitdilakukan dengan cara mandi 2 kali sehari yaitu pagi

dan sore.Tentu saja dengan air yang bersih. Perawatan kulit merupakankeharusan yang

mendasar (Depdikbud, 1986:23).Kulit yang sehat yaitu kulit yang selalu bersih, halus,

tidakada bercak-bercak merah, tidak kaku tetapi lentur (fleksibel)

h. Perawatan tubuh secara keseluruhan.

Sedangkan menurut KDM Wahit Iqbal Mubarak, SKM dan Ns. Nurul Chayatin,

S.Kep, sama dengan macam personal hygiene menurut KDM Tarwoto Wartonah hanya

saja ditambah dengan :

1) Perawatan gigi dan mulut.

Mulut beserta lidah dan gigi merupakan sebagian dari alat pencerna makanan.

Mulut berupa suatu rongga yangdibatasi oleh jaringan lunak, dibagian belakang

berhubungandengan tengggorokan dan didepan ditutup oleh bibir. Lidahterdapat

didasar rongga mulut terdiri dari jaringan yang lunakdan ujung-ujung syaraf

pengecap. Gigi terdiri dari jaringan kerasyang terdapat di rahang atas dan bawah

yang tersusun rapidalam lengkungan (Depdikbud, 1986:33).

Makanan sebelum masuk ke dalam perut, perludihaluskan, maka makanan

tersebut dihaluskan oleh gigi dalam rongga mulut. Lidah berperan sebagai

pencampur makanan,penempatan makanan agar dapat dikunyah dengan baik

danberperan sebagai indera perasa dan pengecap. Penampilanwajah sebagian

ditentukan oleh tata letak gigi. Disamping itu juga sebagai pembantu pengucapan
kata-kata dengan jelas danterang (Soenarko, 1984: 28).Seperti halnya dengan bagian

tubuh yang lain, makamulut dan gigi juga perlu perawatan yang teratur

danseyogyanya sudah dilakukan sejak kecil. Untuk pertumbuhangigi yang sehat

diperlukan sayur-sayuran yang cukup mineralseperti zat kapur, makanan dalam

bentuk buah-buahan yangmengandung vitamin A atau C sangat baik untuk kesehatan

gigidan mulut.

Gosok gigi merupakan upaya atau cara yang terbaikuntuk perawatan gigi dan

dilakukan paling sedikit dua kali dalamsehari yaitu pagi dan pada waktu akan tidur.

Denganmenggosok gigi yang teratur dan benar maka plak yang adapada gigi akan

hilang. Hindari kebiasaan menggigit benda-benda yang keras dan makan makanan

yang dingin dan terlalupanas (Depdikbud, 1986: 30).Gigi yang sehat adalah gigi

yang rapi, bersih, bercahaya,gigi tidak berlubang dan didukung oleh gusi yang

kencang danberwarna merah muda. Pada kondisi normal, dari gigi dan mulut

9. Manifestasi Klinis/Tanda Dan Gejala

Adapun gejala klinis dari personal hygiene adalah sebagai berikut :

1. Kulit kepala kotor dan rambut kusam,acak-acakan

2. Hidung kotor dan telinga juga kotor

3. Gigi kotor disertai mulut bau

4. Kulit panjang dan tidak terawat

5. Kuku panjang-panjang dan tidak terawat

6. Badan kotor dan pakaian kotor

7. Penampilan tidak rapi


10. Therapy/Tindakan Penanganan

Tindakan yang dapat dilakukan keluarga/perawat bagi klien yang tidak dapat

merawat diri sendiri adalah :

1. Meningkatkan kesadaran dan percaya diri klien

a. Bina hubungan saling percaya

b. Bicarakan tentang pentingnya kebersihan diri

c. Kuatkan kemampuan klien untuk merawat diri

2. Membimbing dan mendorong klien merawat diri

a. Bantu klien merawat diri

b. Ajarkan ketrampilan secara bertahap

c. Buat kegiatan harian setiap hari

d. Ingatkan setiap kegiatan

e. Beri pujian serta kegiatan yang positif

3. Ciptakan lingkungan yang mendukung

a. Sediakan perlengkapan yang dibutuhkan (misal : sabun, odol, baju,dll)

b. Sediakan tempat yang aman dan nyaman bagi klien

4. Sikap keluarga

a. Sabar dan selalu siap membantu

b. Menerima dan memuji setiap upaya klien saat merawat diri

c. Tidak mencela atau menghina

5. Membantu klien untuk melakukan perawatan diri

6. Memberikan health education agar klien tahu dan sadar bahwa kebersihan diri penting

dijaga.
B. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN

1. Pengkajian

a) Identitas pasien

Nama, umur, alamat, pekerjaan, status perkawinan, pendidikan terkahir dan sebagainya.

b) Riwayat Keperawatan

Tanyakan tentang pola kebersihan individu sehari-hari, sarana dan prasarana yang

dimiliki, serta faktor-faktor yang mempengaruhi hygiene personal individu, baik faktor

pendukung maupun faktor penghambat.

c) Pemeriksaan fisik

1) Rambut

 Amati kondisi rambut :

 Keadaan kesuburan rambut

 Keadaan rambut yang mudah rontok

 Keadaan rambut yang kusam

 Keadaan tekstur

2) Kepala

 Amati dengan seksama kebersihan kulit kepala.

 Botak/alopesia

 Ketombe

 Berkutu

 Adakah eritema

 Kebersihan
3) Mata

Amati adanya tanda-tanda ikterus, konjungtiva pucat, sekret pada kelopak mata,

kemerahan atau gatal-gatal pada mata.

4) Hidung

Kaji kebersihan hidung, kaji adanya sinusitis, perdarahan hidung, tanda-tanda pilek,

tanda-tanda alergi, adakah perubahan penciuman, dan bagaimana membran

mukosa.

5) Mulut

Amati kondisi mukosa mulut dan kaji kelembapannya. Perhatikan adanya lesi,

tanda-tanda radang gusi/sariawan, kekeringan atau pecah-pecah.

6) Gigi

Amati adanya tanda-tanda karang gigi, karies, gigi pecah-pecah, tidak lengkap atau

gigi palsu.

7) Telinga

Perhatikan adanya serumen atau kotoran pada telinga, lesi, infeksi atau perubahan

daya pendengaran.

8) Kulit

Amati kondisi kulit (tekstur, turgor, kelembapan) dan kebersihannya. Perhatikan

adanya warna kulit, stria, kulit keriput, lesi atau pruritus.

9) Kuku tangan dan kaki

Amati bentuk dan kebersihan kuku. Perhatikan adanya kelainan atau luka.
10) Genetalia

Amati kondisi dan kebersihan genetalia berikut area perinium. Perhatikan pola

pertumbuhan rambut pubis. Pada laki-laki perhatikan kondisi skrotum dan

testisnya.

11) Tubuh secara umum

Amati kondisi dan kebersihan tubuh secara umum. Perhatikan adanya kelainan

pada kulit atau bentuk tubuh.

2. DIAGNOSA

Menurut nanda 2003, diagnosis keperawatan umum untuk klien dengan masalah

perawatan hygiene adalah Defisit Perawatan Diri. Lebih lanjut diagnosa tersebut terbagi

menjadi empat (kozier, 2004), yaitu :

a. Defisit perawatan diri : mandi/hygiene

b. Penurunan kemampuan dan motivasi merawat diri

3. INTERVENSI

Rencana asuhan keperawatan untuk klien dengan gangguan hygiene personal

harus meliputi beberapa pertimbangan, yaitu hal-hal yang disukai klien, kesehatan klien

serta keterbatasan yang dimilikinya. Selain itu perawat perlu mempertimbangkan waktu

yang tepat untuk memberikan asuhan keperawatan serta fasilitas dan tenaga yang

tersedia. Berikut merupakan contoh rencana tindakan dan rasionalisasi dengan diagnosis

Defisit Perawatan Diri mandi/hygiene dan Penurunan kemampuan dan motivasi

merawat diri.
Dx 1 : Defisit Perawatan Diri mandi/hygiene

Yang berhubungan dengan :

o Kurangnya koordinasi, sekunder akibat (sebutkan)

o Kelemahan otot sekunder akibat (sebutkan)

o Paralisis sebagian atau total, sekunder akibat (sebutkan)

o Keadaan koma

o Gangguan fisual, sekunder akibat (sebutkan)

o Tidak berfungsinya atau hilangnya ekstrimitas

o Peralatan eksternal

o Kelelahan dan nyeri pasca oprasi

o Defisit kognitif

o Nyeri

Kriteria hasil :

Individu akan melakukan aktivitas mandi pada tingkatan yang optimal sesuai dengan

harapan atau mengungkapkan kepuasan atas keberhasilan yang dicapai meski dengan

keterbatasan yang dimiliki.

Indikator :

1. Mengungkapkan kenyamanan dan kepuasan dengan kebersihan tubuh

2. Mendemonstrasikan kemampuan menggunakan peralatan adaptif

3. Menjelaskan faktor penyebab untuk defisit kemampuan mandi

Intervensi umum

1. Kaji faktor penyebab defisit personal hygiene

2. Beri kesempatan klien untuk beradaptasi kembali dengan aktivitas perawatan diri
3. Lakukan intervesi umum untuk klien dengan ketidakmampuan untuk mandi

a) Jaga agar kondisi lingkungan sederhana dan tidak berantakan.

b) Jaga suhu kamar mandi tetap hangat, cari tahu suhu air yang disukai individu.

c) Berikan privasi selama mandi.

d) Observasi kondisi kulit selama mandi.

e) Letakan seluruh peralatan mandi di tempat yang mudah dijangkau.

f) Untuk klien dengan gangguan pengelihatan, letakan seluruh peralatan di dalam

lapang pandang klien atau pada tempat yang paling sesuai untuk klien.

g) Berikan pengaman di kamar mandi (keset, pegangan)

h) Jika klien mampu secara fisik , anjurkan ia untuk menggunkan bak mandi atau

shower , tergantung apa yang digunakan di rumah ( klien harus berlatih di rumah

sakit untuk persiapan pulang ke rumah).

i) Berikan peralatan adaktif sesuai kebutuhan (misal spons dengan tangkai yang

panjang, balok pegangan di dinding kamar mandi, semprotan shower yang dapat

di pegang ).

j) Untuk klien yang kehilangan anggota gerak, inspeksi sisa kaki atau puntung guna

melihat integritas kulit. Mandikan bagian puntung 2 kali sehari dan yakinkan

bagian tersebut kering sebelum dibungkus atau dipasangkan prostesis.

k) Berikan obat pereda nyeri yang bisa mempengaruhi kemampuan untuk mandi

sendiri.
4. Berikan penyuluhan kesehatan dan rujukan, sesuai indikasi.

Rasional :

Ketidakmampuan untuk melakukan perawatan diri menimbulkan perasaan

ketergantungan dan konsep diri yang rendah. Dengan meningkatnya kemampuan

merawat diri, harga diri akan meningkat ( Maherebal, 1998).

Dx 2 : penurunan kemampuan dan motivasi merawat diri.

Tujuan Umum: Klien dapat meningkatkan minat dan motivasinya untuk memperhatikan

kebersihan diri.

Tujuan Khusus : Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat dan

klien dapat mengenal tentang pentingnya kebersihan diri.

Kriteria evaluasi

Klien dapat menyebutkan kebersihan diri pada waktu 2 kali pertemuan, mampu

menyebutkan kembali kebersihan untuk kesehatan seperti mencegah penyakit dan klien

dapat meningkatkan cara merawat diri.

Dalam berinteraksi klien menunjukan tanda-tanda percaya pada perawat:

a. Wajah cerah, tersenyum

b. Mau berkenalan

c. Ada kontak mata

d. Menerima kehadiran perawat

e. Bersedia menceritakan perasaannya


Intervensi

a. Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi terapeutik.

b. Diskusikan bersama klien pentingnya kebersihan diri dengan cara menjelaskan

pengertian tentang arti bersih dan tanda- tanda bersih.

c. Dorong klien untuk menyebutkan 3 dari 5 tanda kebersihan diri.

d. Diskusikan fungsi kebersihan diri dengan menggali pengetahuan klien terhadap hal

yang berhubungan dengan kebersihan diri.

e. Bantu klien mengungkapkan arti kebersihan diri dan tujuan memelihara kebersihan

diri.

f. Beri reinforcement positif setelah klien mampu mengungkapkan arti kebersihan diri.

g. Ingatkan klien untuk memelihara kebersihan diri seperti: mandi 2 kali pagi dan sore,

sikat gigi minimal 2 kali sehari (sesudah makan dan sebelum tidur), keramas dan

menyisir rambut, gunting kuku jika panjang.

4. IMPLEMENTASI

Sesuai dengan intervensi yang dibuat.

5. EVALUASI

Diagnosa 1 : klien tampak bersih dan segar

Diagnosa 2 : klien mempunyai motivasi untuk merawat diri.


DAFTAR PUSTAKA

Aziz Alimul Hidayat , 2002. Pengantar Dokumentasi Proses Keperawatan. EGC : Jakarta

Bouwhuizen, M, 1999.Ilmu Keperawatan.EGC: Jakarta

Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan. 1992. Asuhan Kesehatan Anak dalam Konteks Keluarga.

Departemen Kesehatan: Jakarta.

Wahidiyat, Iskandar. 1985. Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak 2. Bagian Kesehatan Anak FKUI:

Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai