Anda di halaman 1dari 1

Mega proyek reklamasi pulau-pulau buatan dan reklamasi pesisir pantai diteluk Jakarta telah

dimulai. Proyek yang sebelumnya bernama JCDS (Jakarta Coastal Defence Strategies) berganti
nama menjadi tanggul laut raksasa (Giant Sea Wall/ Outer Sea Wall), dan atau juga dinamakan
sebagai proyek NCICD (National Capital Integrated Coastal Development- Pengembangan
Terpadu Pesisir Ibukota Negara).
Dokumen konsep proyek reklamasi Giant Sea Wall atau NCICD yang direncanakan oleh
pemerintah dan pengembang adalah pulau bergambar burung garuda (lambang Negara
Indonesia), yang dalam rencana pembangunannya dibagi dalam tiga tahap/fase (ABC). Dimana
tahap A adalah pekerjaan penguatan dan peninggian tanggul sepanjang 32 km bibir pantai
Jakarta dan telah memulai pekerjaan konstruksi awal (Ground Breaking) pada 9 Oktober 2014
dengan alokasi anggaran lebih dari 1 triliun yang bersumber dari Pemprov DKI Jakarta dan
swasta pengembang.
Tahap B pada proyek Giant Sea Wall atau NCICD adalah pekerjaan pembangunan dinding
laut luar sebelah barat (gambar burung garuda) yang akan dimulai pada tahun 2018, dan
sementara pada rencana tahap C adalah pekerjaan pembangunan dinding laut luar sebelah timur
(berada diutara Tanjung Priuk-Koja-Cilincing) yang akan dimulai setelah tahun 2023.
Pada konsep pembangunan proyek Giant Sea Wall atau NCICD, terdapat rencana pekerjaan
reklamasi 17 pulau buatan, dengan kode nama; pulau A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, L, M, N, O,
P, dan pulau Q. Reklamasi tersebut melibatkan pengembang ternama dari unsur swasta dan
pemerintah yang masing-masing pengembang mendapatkan kapling pantai dan laut untuk
membangun reklamasi pantai dan pulau di lautan, yang diperkirakan menghasilkan lebih dari 51
ribu hektar lahan baru, dengan total perkiraan menelan anggaran mencapai 500-600 triliun.
Pengembang yang telah mengkapling dan menguasai pesisir dan laut Jakarta tersebut diantaranya
adalah grup dari Agung Sedayu (ASG) dan grup dari Agung Podomoro (APG).
Menteri Koordinator Perekonomian mengatakan bahwa rencana proyek Giant Sea Wall atau
NCICD belum dimulai karena potensi dampak besar dan masih perlu dikaji ulang. Menteri
Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP)
menyatakan belum memberikan persetujuan izin.
Pada perkembangannya, rencana reklamasi 17 pulau buatan di pantai utara Jakarta, dalam
pantauan Koalisi Perkotaan Jakarta, terdapat 6 pulau hasil reklamasi yang sudah terwujud dan
sedang berlangsung dikerjakan yang dimulai dari barat yakni pulau A, B, C, D, E, F dan G.
Dimana dan terutama pulau C, D, E, berikut jembatan penghubung dari darat ke pulau sudah
terlihat hasilnya yang dikerjakan lebih dahulu sejak tahun 2011 oleh pengembang PT. Kapuk
Naga Indah (KNI), grup pengembang terbesar Agung Sedayu Grup (ASG).

Anda mungkin juga menyukai