Anda di halaman 1dari 14

4.3.1.

Dinding Basement (Dinding Penahan Tanah)


a. Data
1) Borelog 1
Berat tanah = 16,677 kN/m3
Sudut gesek, ϕ = 180
Mutu beton = 25 MPa
Fy = 420 MPa
Tebal dinding = 200 mm
Selimut beton = 75 mm
Tulangan ulir = 16 mm
Tulangan sengkang = 12 mm
2) Borelog 2
Berat tanah = 21,7782 kN/m3
Sudut gesek, ϕ = 270
Mutu beton = 25 MPa
Fy = 420 MPa
Tebal dinding = 200 mm
Selimut beton = 75 mm
Tulangan ulir = 19 mm
Tulangan sengkang = 12 mm
b. Preliminary design
Gambar 4. Dimensi DPT A pada tanah borelog 1

Gambar 4. Dimensi DPT B pada tanah borelog 2


Tabel 4. Dimensi DPT
Dimensi DPT A pada Tanah DPT B pada Tanah
(m) Borelog 1 Borelog 2
X1 1,2 0,7
X2 1,6 1,1
X3 0,6 0,6
d 0,2 0,2
b 3 2
H1 4 4
H2 2 2
H3 - 1,55
c. Perhitungan dalam 3 kondisi (sampel perhitungan DPT 2 pada borelog 2)

Gambar 4.42 Sketsa diagram gaya dalam DPT A

Gambar 4.42 Sketsa diagram gaya dalam DPT B


Bedasarkan teori Rankine (1857) untuk menghitung tekanan tanah aktif
menggunakan persamaan dibawah ini
1−sin ∅
Ka = 1+sin ∅………………………………………………………...…(4.45)
1−sin 27
Ka = 1+sin 27

= 0,38
Ha1 = Ka x (L x q)
= 0,38 x (2 x 14,0096)
= 10,522 kN
Ha2 = ½ x L2 x γ x Ka
= ½ x 1,552 x 21,7782 x 0,38
= 9,824 kN
Ha3 = Gaya terhadap tanah diatas MAT (tinggi tanah 1,55m )
= L1 x L2 x 𝛾b x Ka
= 1,55 x 0,45 x 21,7782x 0,38
= 5,704 kN
Ha4 = Gaya terhadap air MAT (tinggi MAT 0,45 m)
= ½ x L2 x γ x Ka
= ½ x 0,452 x 21,7782 x 0,38
= 0,26 kN

Tabel 4.29 Perhitungan nilai R dan Momen


Jarak ke
No. Luas (m2) Weight (kN/m') titik Pusat Momen
1 0,68 16,32 0,8 13,1
2 1,2 28,8 1 28,8
3 2,2 47,91204 1,45 69,47246
𝛴𝑅 = 93,032 Mo = 111,328

1) Kondisi Guling
Bedasarkan teori Rankine (1857) untuk menghitung tekanan tanah aktif
menggunakan persamaan dibawah ini
Mo = (Ha1 x ½ L) + (Ha2 x 1/3 L) + (Ha3 x ½ L) + (Ha4 x 1/3 L)
= 21,531 kN.m
FKguling = Mb/Mo`
= 111,328/21,531 kN.m
= 5,171 > 3 (Aman)
2) Kondisi Geser
𝜇𝑅
Ka = 𝐻𝑎1+𝐻𝑎2+𝐻𝑎3+𝐻𝑎4
1 𝑥 93,032
= 10,6396+17,6064+5,704+0,2578

= 3,54 > 3 (Aman)


3) Kondisi Keruntuhan Tanah Dasar
a) Analisis qtoe dan qheel
𝑀𝑏−𝑀𝑜
X = 𝑅
111,328 −21,531
= 93,032

= 0,965 m
e = b/2 – X
= 2/2 – 0,965
= 0,0348 m < B/6 (ok)
𝑅𝑣 6𝑒
q = (1 ± )
𝐵 𝑏
𝑅𝑣 6𝑒
qtoe = (1 + )
𝑏 𝑏
93,032 6 𝑥 0,0348
= (1 + )
2 2

= 51,3677 kN/m2
𝑅𝑣 6𝑒
qheel = (1 − )
𝑏 𝑏
93,032 6 𝑥 0,0348
= (1 − )
2 2

= 41,6644 kN/m2
b) Analisis Kapasitas Tanah (Qu)
Qu = C Nc Fcd Fct + q Nq Fqd Fqt + ½ B’ 𝛾2 N𝛾 F𝛾d F𝛾……(4.250)
Nilai Nc, Nq, dan N𝛾 didapat dari interpolasi ϕ = 270 dari Tabel
Terzaghi, maka hasilnya,
Nc = 29.94
Nq = 16,62
N𝛾 = 13,7
Maka,
q = 𝛾2 Htanah…………………………………………………………………………..
= 6,7789 x 2
= 13,5578 kN/m2
B’ = B – 2e………………………………………………….
= 2 – 2 x 0,03484
= 1,9304 m
Fqd = 1 + 2 tan ϕ2 (1 – sin ϕ2)2
(D/B’)……………………………………..
= 1 + 2 tan 27 (1 – sin 27)2 (2/1,9304)
= 1,000994
1−𝐹𝑞𝑑
Fcd = Fqd – (𝑁𝑐 tan ϕ2) …………………………………….
1−1,000994
= 1,000994 – (29,94 tan 27)

= 1,001
F𝛾d =1
2
ϕ0
Fct = Fqt =(1 − ) ………………………………………………….
900

𝐻𝑎1+𝐻𝑎2+𝐻𝑎3+𝐻𝑎4 2
Φ = tan -1 (1 − )
𝛴𝑅

10,6396+17,6064+5,704+0,2578 2
= tan -1 (1 − )
93,032

= 15,80
2
15,80
Fct = Fqt =(1 − )
900

= 0,68
2
ϕ0
F𝛾t = (1 − 0)
ϕ2

15,8 2
= (1 − )
27

= 0,172
Maka setelah faktor – faktor telah di cari maka masukkan ke
persamaan 4.250
Qu = C Nc Fcd Fct + q Nq Fqd Fqt + ½ B’ 𝛾2 N𝛾 F𝛾d F𝛾t
= (0 x 29.94 x 1,001 x 0,68) + (13,5578 x 16,62 x 1,000994
x 0,68) + (½ 1,9304 x 6,7789 x 13,7 x 1 x 0,172)
= 173,9145 kN/m2
c) Cek Kontrol (>3)
Fs = Qu/qtoe
= 173,9145/51,3677
= 3,39 > 3 (Aman)
4) Kesimpulan
Kondisi keruntuhan Tanah
x2 b x3 Kontrol
Jenis Borelog d (m) x1 (m) Kondisi Guling ≥ 3 Kontrol Kondisi Geser ≥ 3 Kontrol
(m) (m) (m) qtoe Qu Qu/qtoe ≥ 3
Borelog 1 0,2 1,2 1,6 3 0,6 7,668227758 Aman 3,484502448 Aman 32,58575544 99,04047925 Aman
Borelog 2 0,2 0,7 1,1 2 0,6 5,170650238 Aman 3,536249251 Aman 51,36765736 173,9144559 Aman

d. Penulangan DPT
1) Desain penulangan lentur pada bagian dinding
a) Tulangan lentur
Perhitungan kebutuhan tulangan didasarkan pada momen lentur
yang timbul pada dinding akibat gaya horizontal yang timbul
dikalikan dengan factor beban sebesar 1,6. Bagian kritis untuk
perhitungan momen lentur adalah pada dasar dinding (pertemuan
dengan telapak) yang dapat dianggap sebagai kantilever dengan
tinggi 1,4 m. Maka:
Ha1 = 1,6 Ka x (L x q)
= 1,6 x 0,38 x (1,4 x 14,0096)
= 10,812 kN
Lengan = H/2 = 1,4/2 = 0,7 m
Ha2 = 1,6 x ½ x L2 x γ x Ka
= 1,6 x ½ x 1,42 x 21,7782 x 0,38
= 10,795 kN
Lengan = H/3 = 1,4/3 = 0,47 m
Ha3 dan Ha4 dapat diabaikan karna tidak berpengaruh pada
pendesainan tulangan pada dinding
Mu = (10,812 x 0,7 ) + (10,795 x0,47)
= 14,23 kN.m
Tebal dinding adalah 200 mm, b = 5000 m dan d = 200 – 75 (selimut)
– 9,5 (setengah diameter tulangan) = 115,5 mm. Maka:
𝑀𝑢
𝑅𝑛 =
∅𝑏𝑑 2
14,23 𝑥 106
=
0,9 𝑥 5000 115,5
= 0,237
0,85 𝑓′𝑐 2𝑅𝑛
𝜌𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 = [1 − √1 − ]
𝑓𝑦 0,85 𝑓′𝑐

0,85 25 2 𝑥 0,237
= [1 − √1 − ]
420 0,85 𝑥 25

= 0,000567
𝐴𝑠𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 = 𝜌𝑏𝑑
= 0,000567 x 5000 x 115,5
= 327,54 mm2
𝐴𝑠𝑚𝑖𝑛 = 0,0015 𝑏𝑑
= 0,0015 x 5000 x 115,5
= 912,45 mm2
Dipasang D19-200 ( As = 1890,2 mm2 > Asmin dan Asperlu)

b) Tulangan horizontal
Sebagai tulangan susut dan suhu. Tulangan horizontal minimum
yang diperlukan pada dasar dinding (d = 200 mm) sesuai SNI
2847:2013 pasal 14.3.3 adalah:
𝐴𝑠𝑚𝑖𝑛 = 0,002 𝑏𝑑
= 0,002 x 5000 x 200
= 2000 mm2
Karena sisi luar dinding penahan tanah senantiasa terekspos dengan
udara luar dan ketebalan dinding lebih dari 250 mm, maka sesuai
SNI 2847:2013 pasal 14.3.4.diperlukan minimal ½ hingga 2/3 dari
luas tulangan horizontal untuk dipasang disisi luar dinding dan
sisanya dipasang pada sisi dalam dinding. Dalam hal ini tebal
dinding 200 mm maka faktor pengalinya adalah 1 dan luas tulangan
yang dibutuhkan (= 2.000 mm2) dan dibagi merata pada kedua sisi
dinding, sehingga masing-masing sisi dinding membutuhkan
1 As = 1000 mm2
Dipasang D16-125 (As = 1608,5 mm2)
Sebagai tulangan vertikal pada dinding sisi luar untuk menumpu
tulangan horizontal, dapat dipasang tulangan D16-125.
c) Desain terhadap geser
Penampang kritis untuk tinjauan geser adalah sejarak d = 115,5 mm
dari dasar dinding. Penampang ini terletak pada 1,5 – 115,5 = 1,285
m dari tepi atas dinding, sehingga:
Ha1 = 1,6 Ka x (L x q)
= 1,6 x 0,38 x (1,285 x 14,0096)
= 10,812 kN
Ha2 = 1,6 x ½ x L2 x γ x Ka
= 1,6 x ½ x 1,2852 x 21,7782 x 0,38
= 10,795 kN
Vu = Ha1 + H
= 10,812 + 10,795
= 21,607
∅𝑉𝑐 = ∅(0,17𝜆√𝑓 ′ 𝑐𝑏𝑤 𝑑)

= ∅(0,17𝜆√25 𝑥 500 𝑥 115,5)


= 403,3 kN
φVc > Vu (Aman)

2) Desain bagian tumit (heel)


Gaya geser dan momen lentur yang dipikul pada bagian tumit
disebabkan oleh timbunan tanah dibelakang dinding, berat air, berat
sendiri bagian tumit, serta berat beban tambahan. Maka:
𝑉𝑢 = 1,2 ((1,7 x 1,5 x 21,7782) + (1,7 x 0,6 x 24) + (1,7 x 0,45 x 6,7789))
+1,6(1,7 x 2 x 14,0096)
= 96,5 kN

∅𝑉𝑐 = ∅(0,17𝜆√𝑓 ′ 𝑐𝑏𝑤 𝑑)


= ∅(0,17𝜆√25 𝑥 500 𝑥 115,5)
= 403,3 kN
φVc > Vu (Aman)
1,7
𝑀𝑢 = 𝑉𝑢 ×
2
1,7
= 96,5 ×
2
= 82,03 kN.m
𝑀𝑢
𝑅𝑛 =
∅𝑏𝑑2
82,03 𝑥 106
=
0,9 𝑥 5000 𝑥 115,5
= 1,37
0,85 𝑓′𝑐 2𝑅𝑛
𝜌𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 = [1 − √1 − ]
𝑓𝑦 0,85 𝑓′𝑐

0,85 𝑥 25 2 𝑥 1,37
= [1 − √1 − ]
420 0,85 25

= 0,00335
𝐴𝑠𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 = 𝜌𝑏𝑑
= 0,00335 x 5000 x 115,5
= 1932,07 mm2
1,4
𝐴𝑠𝑚𝑖𝑛 = 𝑏𝑑
𝑓𝑦
1,4
𝐴𝑠𝑚𝑖𝑛 = 5000 𝑥 115,5
420
= 1925 mm2
Dipasang D22-100 (As=3801,3 mm2 > Asmin dan Asperlu)
Dalam arah tegak lurus dapat dipasang tulangan D22-100

3) Desain bagian ujung kaki (toe)


Bagian ujung kaki dianggap sebagai suatu balok kantilever yang
menerima tekanan tanah seperti tekanan tanah seperti yang dihitung
dalam langkah 1, yang ditampilkan kembali dalam gambar 4.2
Gambar 4.2 detail hitungan
Penampang kritis untuk perhitungan geser diukur sejarak d dari muka
dinting penahan tanah. Besar gaya geser terfaktor yang bekerja dihitung
dari besar tegangan tanah dikali dengan factor 1,6 , dikurangi dengan
berat sendiri bagian ujung kaki hingga sejarak d dari muka dinding
dikalikan dengan factor 1,2. Maka:
51,3677−48,3
𝑉𝑢 = 1,6 (0,585) . ( ) – 1,2 (0,5 x 0,585 x 24)
2

= 38,18 kN
∅𝑉𝑐 = ∅(0,17𝜆√𝑓 ′ 𝑐𝑏𝑤 𝑑)

= ∅(0,17𝜆√25 𝑥 500 𝑥 115,5)


= 403,3 kN
φVc > Vu (Aman)

Penampang kritis untuk perhitungan momen lentur diambil tepat di


depan muka dinding penahan tanah:
0,7 1 0,7 𝑥 2 0,7
𝑀𝑢 = 1,6 [( 6,1 × 0,7 × ) + ( × 0,7 × (51,3677 − 6,1) × )] − 1,2 [0,7 × 0,6 × × 24]
2 2 3 2
= 26,036 kN.m
𝑀𝑢
𝑅𝑛 =
∅𝑏𝑑2
26,036 𝑥 106
=
0,9 𝑥 5000 𝑥 115,5
= 0,434
0,85 𝑓′𝑐 2𝑅𝑛
𝜌𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 = [1 − √1 − ]
𝑓𝑦 0,85 𝑓′𝑐

0,85 𝑥 25 2 𝑥 0,434
= [1 − √1 − ]
420 0,85 25

= 0,00104
𝐴𝑠𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 = 𝜌𝑏𝑑
= 0,00104 x 5000 x 115,5
= 601,5 mm2
1,4
𝐴𝑠𝑚𝑖𝑛 = 𝑏𝑑
𝑓𝑦
1,4
𝐴𝑠𝑚𝑖𝑛 = 5000 𝑥 115,5
420
= 1925 mm2
Dipasang D22-100(As=3801,3 mm2 > Asmin dan Asperlu)
Dalam arah tegak lurus dapat dipasang tulangan D22-100

4) Gambar penulangan struktur dinding penahan tanah ditunjukkan dalam


gambar
Gambar 4. Detail DPT A pada tanah borelog 1
Gambar 4. Detail DPT B pada tanah borelog 2

Anda mungkin juga menyukai