Anda di halaman 1dari 2

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Hasil Pengamatan

Tabel IV.1.1 Data Hasil Pengamatan


Sampel Percobaan Proses Perubahan Warna
Ditambahkan 1 Susu menjadi Hijau
2,5 gram susu gram selenium + 15 Destruksi kemudian menjadi
ml H2SO4 hitam coklat
Aquades 100 ml + Tidak ada
Hasil Destruksi Destilasi
NaOH 50% 50 ml perubahan warna
HCl 0,1 N 50 ml + Bening menjadi
Hasil Destilasi Titrasi
3 tetes indikator PP merah muda

Didapatan volume titrasi sebanyak 9,5 ml


Sedangkan titrasi blanko sebanyak 11,04 ml

IV.2 Pembahasan
Protein merupakan molekul yang sangat besar atau makrobiopolimer yang
tersusun dari monomer yang disebut asam amino. Ada 20 asam amino standar, yang
masing-masing terdiri dari sebuah gugus karboksil, sebuah gugus amino, dan rantai
samping (disebut sebagai grup "R"). Grup "R" ini yang menjadikan setiap asam amino
berbeda, dan ciri-ciri dari rantai samping ini akan berpengaruh keseluruhan terhadap
suatu protein. Ketika asam amino bergabung, mereka membentuk ikatan khusus yang
disebut ikatan peptida melalui sintesis dehidrasi, dan menjadi polipeptida atau protein.
Dalam pengujian bahan pangan, protein tinggi cukup membutuhkan waktu
pemanasan atau destruksi yang lama hal ini karena kandungan didalamnya harus dipecah
lebih banyak. Contoh bahan pangan dengan protein tinggi adalah Susu. Susu memiliki
kadar yang berbeda beda tergantung dengan cara perhitungan proteinnya. Dalam sampel
yang praktikan gunakan, kami menggunakan sampel susu fullcream ultramilk. Dimana
didalam kemasan tertera kandungan dalam 250 ml mengandung 6 gram protein. Dalam
hal ini kita akan menguji ulang apakah mengandung 6 gram juga dengan metode kjeldahl.
Proses percobaan ini dilakukan dengan penimbangan 2,5 gram susu cair dan
kemudian dimasukkan ke labu kjeldahl. Setelah itu ditambahkan 1 gram selenium, dan
15 ml H2SO4 dimana pada proses ini disebut destruksi. Destruksi merupakan proses
pemecahan protein atau perusakan, yang nantinya setelah dipanaskan, warna hitam yang
ada pada saat penambahan selenium dan H2SO4 berubah warna menjadi kuning
kecoklatan (bening). Setelah mengalami pemanasan dan berubah warna, Hasil Destruksi
tersebut didinginkan dan diberi aquades sebanyak 100 ml serta NaOH 50% sebanyak 50
ml. Setelah itu kita masukkan dalam alat destilasi, atur suhu dan sesuaika dengan
temperature. Siapkan HCl dalam Erlenmeyer sebanyak 50 ml, dan tambhakn 3 tetes
indikator PP. Dimana Erlenmeyer ini digunakan untuk menampung hasil destilasi dari
susu tersebut. Setelah mengalami destilasi, ambil 10 ml larutan hasil destilasi dan
menyiapkan NaOH 0,05 N dalam buret. Kemudian larutan Erlenmeyer diberi tambahakn
2 tetes indikator PP. Dimana akan dititrasi bersama NaOH yang sudah terpasang dalam
buret.
Dalam proses-proses tersebut berlaku reaksi :
1. Reaksi pada tahap Destruksi

(CHON) + H2SO4 CO2 + H2O + (NH4)2SO4

2. Reaksi pada tahap Destilasi

(NH4)2SO4 + 2NaOH 2NH3 + Na2SO4 + 2H2O

2NH3 + H2SO4 (NH4)2SO4

3. Reaksi pada tahap Titrasi

H2SO4 + 2NaOH Na2SO4 + 2H2O

Dari hasil titrasi diperoleh volume titrasi sebesar 9,5 ml, dimana jika dimasukkan
dalam rumus perhitungan maka kadar N dalam susu sebesar 0,43%. Sedangkan kadar
protein yang diperoleh sebesar 2,68%. Jika dikonversikan ke gram maka dalam 2,5 gram
susu fullcream terdapat 0,067 gram protein.
Disebutkan dalam kemasan dalam 250 ml mengandung 6 gram protein, berarti
dalam 2,5 gram susu sebanyak 0,6 gram protein. Dari hasil percobaan tersebut maka
kandungan dalam hasil percobaan dengan fakta adalah mendekati dalam kata lain dapat
dikatakan sesuai.

Anda mungkin juga menyukai