Anda di halaman 1dari 21

REVIEW AKTIVITAS BIOLOGI KURKUMIN DARI KUNYIT

(Curcuma longa)

I. Latar Belakang

Obat tradisional saat ini merupakan salah satu yang menjadi aspek fokus
menjanjikan dalam perkembangan obat baru karena aktivitas biologinya (Newman &
Cragg, 2012; Pandit, Kim, Kim, & Jeon, 2011). Kunyit dalam kedudukan tata nama
tanaman termasuk kedalam kategori sebagai berikut : Kingdom: Plantae;
subkingdom: Viridiplantae; Infrakingdom: Streptophyta; Superdivision:
Embryophyta; Division: Tracheophyta; Subdivision: Spermatophytina; Kelas:
Magnoliopsida; Superorder: Lilianae; Order: Zingiberales; Keluarga: Zingiberaceae;
Genus: Curcuma L; Spesies: Curcuma longa. Kunyit juga terekenal di tempat lain
dan memiliki nama yang berbeda beda seperti di Inggris (Saffron), India (Turmerik),
Bengali (Haldi, Halud), Gujarati (Halada, Haldar), Hindi (Haldi, Hardee), Kashmiri
(Lidar), Punjabi (Haldi, Halja), Malayalam (Mannal, Manjal), Marathi (Halad,
Halede), Sanskrit (Anestha, Bahula), Tamil (Manjal, Mancal) (Chakraborty et al.,
2011). Kunyit memiliki berbagai aktivitas farmakologi seperti anti malaria (Nelson
et al., 2017), anti inflamasi, anti neoplastik (Fadus, Lau, Bikhchandani, & Lynch,
2017), pengobatan alzheimer (Shen, Liu, An, & Ji, 2016), immunomodulator
(Catanzaro, Corsini, Rosini, Racchi, & Lanni, 2018), anti kanker (Vemuri et al.,
2017), gastroprotective (Kwiecien et al., 2019) dan nephroprotective (Hosseini &
Hosseinzadeh, 2018).
.

2. Isolasi, sifat fisika dan kimia kurkumin


Senyawa aktif yang terdapat dapat kunyit adalah kurkumin (77%),
demethoxycurcumin (DMC; 17%), dan bidemethoxycurcumin (BDMC; 3%)
(Chakraborty et al., 2011), selain itu terdapat juga karbohidrat (69,4%), protein
(6,3%), lemak (5,1%), mineral (3,5%), air (13,1%) (Prasad, Gupta, Tyagi, &
Aggarwal, 2014). Struktur kimia dari kurkumin diketahui sebagai diferuloylmethane
atau 1,6-heptadiene-3,5- dione-1,7-bis (4-hydroxy-3-methoxyphenyl) (Kocaadam &
Şanlier, 2017) dengan struktur bangun (C21H20O6) seperti pada gambar. 1 (Pubchem
Open Chemistry Database, 2019). Kurkumin adalah senyawa yang berperan dalam
memberikan efek warna kuning dari Curcuma spp (Dosoky S & Setzer N, 2018).

Gambar 1. Struktur bangun kurkumin (Pubchem Open Chemistry Database, 2019)

Senyawa kurkumin dapat larut dalam aceton, methanol dan ethanol (Goel,
Kunnumakkara, & Aggarwal, 2008). Peningkatan kelarutan kurkumin selain dapat
juga digunakan teknik dispersi padat. Teknik ini dilakukan dengan polyethylene
glycol (PEG) 4000 dan 6000 pada perbandingan (1:1 , 1:4, dan 1:8) (Modasiya &
Patel, 2012), serta dengan penggunaan CO2 + ethanol (Cunico, Acosta, & Turner,
2017). Isolasi kurkumin lainnya adalah dengan menggunakan pelarut dichlormethane
kemudian direflux selama 1 jam sampai didapatkan filtrat, lalu dipanaskan
menggunakan water bath dan residu padatan dilarutkan menggunakan hexane
(Amalraj, Pius, Gopi, & Gopi, 2017). Perlindungan terhadap cahaya harus dilakukan
untuk mencegah terjadinya degradasi pada kurkumin (Prasad et al., 2014).

3. Natural analog kurkumin

Penelitian mengenai aktivitas kurkuminoid (campuran kurkumin) secara in


vitro, in vivo maupun uji klinis sudah banyak dilakukan. Untuk senyawa seperti
kurkumin, DMC dan BDMC juga memiliki aktivitas biologi, seperti kurkumin
berkhasiat sebagai anti inflamasi, anti kanker, demensia, dan antioksidan (Ahmad, Ijaz,
Shabbiri, Ahmed, & Rehman, 2017; Basnet & Skalko-Basnet, 2011; Prasetya, 2019),
DMC dan BDMC berkhasiat sebagai anti kanker (Hatamipour et al., 2018;
Mohankumar et al., 2015). Diantara ketiga senyawa tersebut yang berkhasiat sebagai
anti inflamasi pada aktivasi faktor transkripsi NF-κB serta sebagai antioksidan paling
tinggi adalah kurkumin dibandingkan dengan DMC dan BDMC (Prasad et al., 2014;
Sandur et al., 2007).

4. Aktivitas biologi kurkumin

Turunan kurkuminoid memiliki aktivitas biologi seperti antioksidan, anti


kanker, anti inflamasi, anti mikroba, neuroprotective, cardioprotective, dll . Struktur
dari turunan kurkuminoid dapat dilihat pada gambar 2.
Gambar 2. Struktur turunan kurkuminoid (Randino et al., 2016)

4.1 Aktivitas antioksidan

Kurkumin telah digunakan pada kosmetik yang bertujuan menghindari dari


radiasi sinar UV-B sebagai antioksidan. Tetapi ketidakstabilan kurkumin pada cahaya
maupun panas menjadikannya membutuhkan formulasi khusus dengan tujuan
menghindari berkurangnya konsentrasi atau rusaknya kurkumin dengan membuat
enkapsulasi nanopartikel kurkumin pada ethyl cellulose (EC) dan atau methyl cellulose
(MC) (Suwannateep et al., 2012). Selain itu untuk menignkatkan aktivitas antioksidan
kurkumin dapat juga digunakan ethanol dan katalis gliserol pada enkapsulasi
nanoemulsi minyak biji kapas dengan surfaktan kationik, anionik dan non ionik (Malik,
Ameta, & Singh, 2014)

4.2 Aktivitas anti mikroba

Perkembangan pengobatan kasus infeksi bakteri merupakan salah satu yang


menjadi perhatian di dunia, terkait dengan keamanan, efektivitas serta kebutuhan
penggunaan antibiotik. Salah satu yang dapat dikembangkan dalam pengobatan
penyakit infeksi dengan menggunakan kurkumin yang berpotensi sebagai anti bakteri.
Akan tetapi terdapat kekurangan pada kurkumin yaitu sifatnya yan tidak larut dalam
air (Silva et al., 2018), maka dari itu perlu dilakukan cara yang dapat menutupi
kekurangan tersebut yaitu dengan pembuatan nanopartikel kurkumin dengan
mengkombinasikan asam tannin dan kompleks logam untuk menignkatkan kelarutan
dalam air dan stabilitasnya. Kompleks logam yang digunakan asam tannin dengan FeIII
ataupun asam tannin dengan CuII. Hasilnya pada pengujian S. aureus penghambatan
dari kombinasi kurkumin dengan kompleks asam tannin dan CuII lebih baik
dibandingkan dengan kurkumin dengan kompleks asam tannin dan FeIII (Liao, Yao,
Yu, & Zeng, 2018).

4.3 Neuroprotective kurkumin

Oxidative stress dan peningkatan pembentukan agregasi amyloid-β (Aβ)


merupakan salah satu dari patogenesis gangguan neurodegenerative seperti Alzheimer
(Yuliani, Mustofa, & Partadiredja, 2018) (P. H. Reddy et al., 2018). Akibat yang dapat
ditumbulkan dari Alzheimer adalah demensia (Randino et al., 2016). Penyebab lain
adalah ischemia pada otak yang menyebabkan kematian syaraf bagian CA1
hippocampus (Pluta, Ułamek-Kozioł, & Czuczwar, 2018). Menurut (Yuliani et al.,
2018) efek neuroprotective dari ekstrak ethanol C. longa didapatkan dari peningkatan
kadar antioksidan pada gluthatione (GSH), gluthatione peroxidase (GPx), superoxide
dismutase (SOD), dan enzim catalase (CAT) serta menurunkan kadar
malondialdehyde (MDA). Menurut (P. H. Reddy et al., 2018) pembentukan amyloid-β
(Aβ) secara in vitro. Menurut (Dohare, Garg, Jain, Nath, & Ray, 2008) pemberian
variasi dosis kurkumin setelah 4 jam pemasangan implant pada tikus yang di buat
stroke embolik. Setelah 24 jam dilakukan pembedahan untuk mengetahui kerusakan
saraf, aktivitas motorik dan lokomotor, volume infark, volume edema, kadar nitrat dan
nitrat pada otak, aktivitas myleoperoksidase, GSH dan GPx. Didapatkan hasil pada
kerusakan saraf yang dapat disebabkan karena peningkatan kadar reactive oxygen
species (ROS), nitric oxide (NO) dan peroxynitrate. Menurut (Sahoo, Roy, & Chainy,
2008) kurkumin juga dapat digunakan sebagai antioksidan pada penghambatan
oxidative stress didalam testis hewan model tikus karena meningkatnya kadar L-
thyroxine (T4). Menurut (Tang et al., 2009) meneliti mengenai efektivitas terapi
pemberian kurkumin terhadap pengaruh kerusakan memori spasial [human
immunodeficiency virus (HIV-1)] HIV-1 gp120V3 secara intracerebrovascular (ICV)
yang berkaitan dengan demetia. Potensi antioksidan pada kurkumin beperan dalam
proteksi terhadap homocysteine (Hcy) oxidative stress. Kurkumin juga mampu
membawa super oxide anion (SOA) dari jaringan hippocampus. Perlindungan dari lipid
peroxidase kurkumin berasal dari aktivitas yang dapat menurunkan terjadinya
pembentukan malonilaldehyde (MDA) dan SOA. Selain itu kurkumin juga dapat
mencegah terjadinya kerusakan saraf hcy pada hippocampus tikus. Alzheimer dan
Parkinson juga dapat disebabkan oleh kenaikan hcy (hyperhomocysteinemia).
Perlindungan terhadap hippocampus pada tikus yang dilakukan oleh kurkumin dengan
cara menghambatnya terbentujnya ROS (Ataie, Sabetkasaei, Haghparast, Moghaddam,
& Kazeminezhad, 2010). Menrut (Agarwal, Jain, Agarwal, Mediratta, & Sharma,
2011) efek dari pemberian kurkumin kepada mencit secara oral yang di induksi dengan
pentylenetetrazole dapat menurunkan kadar dari MDA.

Menurut (Yu et al., 2013) pengaruh penghambatan neuronal nitric oxide


synthase (nNOS) / nitric oxide (NO) dari kurkumin berkaitan terhadap peningkatan
fungsi memori amelioration. Pemberian jangka panjang kurkumin secara signifikan
dapat meningkatkan kemampuan fungsi memori. Kurkumin juga memiliki efek
pencegahan terhadap perubahan mood pada pasien dengan gangguan bipolar (Lopresti,
Maes, Maker, Hood, & Drummond, 2014).

4.4 Aktivitas antitumor

Efek penghambatan tumor pada kurkumin juga dilakukan pada Wilm’s tumor
(WT-1) yang berperan terhadap ekspresi gen leukemic K562 yang di mediasi oleh
signalling protein kinase C (PKCa) sebagai factor transkripsi WT-1. Peran kurkumin
adalah dengan memberikan efek anti proliferasi terhadap pengikatan WT-1 dengan
protein promoter, dan menurunkan WT-1 dengan mRNA (Semsri, Krig, Kotelawala,
Sweeney, & Anuchapreeda, 2011). Menurut (Jiang et al., 2012) terdapat hubungan
struktur dan aktivitas anti tumor dari senyawa kurkuminoid dari kunyit dengan
menggunakan MTT (3-4,5-dimethyl thiazol- 2-yl)-2,5-diphenyl tetrazolium bromide
assay. Peran dari kurkumin dalam penghambatan lipolitik pada berbagai stimulasi
adiposan 3T3-L1. Efek anti lipolitik pada kurkumin juga dapat menurukan kadar asam
lemak bebas dalam plasma dan memperbaiki sensitivitas insulin (Xie, Kong, Wu, Li,
& Li, 2012). Penghambatan efek kardiotoksik pada kurkumin akibat dari penggunaan
daunorubicin dikarenakan pengikatan spesifik dengan carbonyl reductase (CBR1)
yang berperan sebagai kofaktor pembentukan daunorubicinol (Hintzpeter, Hornung,
Ebert, Martin, & Maser, 2015).

4.4 Aktivitas antioksidan

Kurkuminoid merupakan salah satu senyawa yang memiliki aktivitas


antioksidan yang tinggi, hal ini telah dibuktikan dengan menguji secara in vitro pada
metode peroksidasi asam linoleat dan phosphomolybdenum (Jayaprakasha,
Jaganmohan Rao, & Sakariah, 2004). Penjelasan mengenai lima perbedaan mekanisme
kurkumin untuk antioksidan seperti single transfer electron (SET), radical adduct
formation (RAF), H atom transfer from neutral curcumin (HAT), H atom transfer from
deprotonated curcumin (HAT-D), dan sequential proton loss transfer electron transfer
(SPLET) dilakukan menggunakan teori kerapatan fungsional. Reaksi antara kurkumin
dengan DPPH merupakan contoh dari mekanisme SPLET dan rekasi antara -OCH3
dengan radikal alkoxyl merupakan contoh dari mekanisme HAT (Galano, Álvarez-
Diduk, Ramírez-Silva, Alarcón-Ángeles, & Rojas-Hernández, 2009) .
Menurut (Kalpravidh et al., 2010) pada hasil evaluasi hematologi yang
dilakukan pada pasien dengan thalassemia beta yang di terapi menggunakan
kurkuminoid selama 12 bulan dengan dosis penggunaan 2 kapsul 250 mg terjadi
penurunan kadar MDA, SOD dan GPx pada sel darah merah. Selain itu kurkuminoid
juga memiliki efek protective terhadap kejadian inflamasi pada hepar dan jantung yang
dilakukan pada hewan. Kurkumin juga dapat mengurangi edema karena albumin,
penghambatan karagenin dan mencegah pembentukan platelet, kemudian dapat juga
digunakan pada pengobatan hepar dan jantung yang di induksi CCl4 dan isoproterenol.
Mekanisme yang ditunjukkan pada anti inflamasi, hepatoprotektor dan kardioprotektor
berkaitan dengn aktivitas antioksidan karena peningkatan oxidative stress.

4.5 Aktivitas antikanker

Menurut (Yodkeeree, Chaiwangyen, Garbisa, & Limtrakul, 2009) terdapat


perbedaan pengaruh antara CUR, DMC dan BDMC terhadap aktivitas dari
plasminogen aktvator, metalloproteinases (MMP), metalloproteinases membrane type
1 (MTI – 1 MMP) pada sel fibrosarcoma. Penghambatan aktivitas invasi sel kanker
yang paling besar adalah BDMC > DMC > CUR. Ketiga senyawa tersebut juga
meunjukkan penghambatan aktivitas dari plasminogen urokinase aktivator, aktivasi
MMP dari sel, dimana yang paling tinggi adalah BDMC kemudian DMC dan terakhir
CUR berdasarkan dari analisis zymography. Pada aktivitas penghambatan pada MMP
menunjukkan DMC > BDMC > CUR. Efek sebagai kemoterapi telah ditunjukkan
melalui peran dari proliferasi sel HCT116 pada kanker kolon. Senyawa tersebut dapat
merusak dari pembentukan spindles dan menginduksi p53 dan p21CIP1/WAF1 pada
kondisi mitotic (Amalraj et al., 2017). Pada sel kanker payudara DMC akan
menghambat dari perpindahan dan invasi MDA-MB 231. MDA-MB 231 merupakan
target dari senyawa DMC dengan menurunkan kadar protein yang berkaitan dengan
degradasi ECM, termasuk metalloproteinase-9 (MMP-9), MTI-MMP, reseptor
aktivator urokinase plasminogen yang berfungsi pada peningkatan kadar urokinase
plasminogen. Selain itu DMC juga dapat menurunkan kadar dari pelepasan molekul
adhesi intraseluler dan reseptor kemokin 4. Hal ini dapat terjadi dikarenakan
pengikatan aktivitas DNA dari nuclear factor kappa-B, yang memediasi pelepasan
MMP, urokinase plasminogen, molekul adhesi intraseluler dan reseptor kemokin 4.
Anti invasi mekanisme DMC terkait dengan modulasi pelepasan invasi protein dari
nuclear factor kappa-B pada MDA-MB 231(Yodkeeree et al., 2009).

4.6 Aktivitas kardioprotektif

Suatu senyawa yang bersifat kardioprotektif merupakan efek yang diharapkan


pada pasien dengan komplikasi diabetik kardiovaskular, infark miokard dan hipertropi
jantung. Menurut (Hong et al., 2010) dilakukan pengujian efek kardioprotektif pada
kurkumin di hewan uji tikus, kemudian setelah pemberian kurkumin dilakukan
pencatatan pada fungsi kardiak, serum biokimia, serta ukuran infak. Efek
kardioprotektif dikaitkan dengan adanya interaksi antara kurkumin dengan resptor
sitokin, interaksi reseptor ECM, focal adhesion, dan kanker kolorektal. Pada kejadian
hipertensi arterial pulomary berkaitan dengan sirkulasi arterial pulmonary, dimana
pada kondisi ini mengalami perubahan aliran menuju arteri pulmonary yang
mengakibatkan kerusakan resistensi vaskular dan dapat berkembang menjadi gagal
jantung. Kurkumin merupakan salah satu senyawa dengan aktivitas anti inflamasi yang
tinggi dan peran ini dikarenakan oleh penghambatan aktivas NF kappa B sebagai
mediator inflamasi (Bronte et al., 2013).

4.7 Aktivitas antivirus dan anti jamur

Menurut (Chen et al., 2010) melaporkan mengenai aktivitas anti virus influenza
dari kurkumin sebesar 90% pada hasil kultur sel dengan pemberian dosis 30 µM.
Kurkumin mengganggu proses perkembangabiakan virus yang pada akhirnya
menghambat proses terjadinya influenza. Proses penghambatan pada virus
digambarkan melalui hasil dari hemaglutinasi pada virus H1N1 dan H6N1. Pada
Candida albicans, kurkumin memiliki efek yang membuat struktur morfologi dari
C.albicans menjadi rusak, hal ini dikarenakan oleh efek anti adhesi pada ALS1 dan
ALS3 yang berkaitan dengan proses pembentuka biofilm (Alalwan et al., 2017).

4.8 Aktivitas pada sistem reproduksi

Infeksi pada sistem reproduksi merupakan kondisi yang dapat terjadi pada
wanita maupun pria yang akan berdampak pada kesehatan reproduksi. Pada wanita
lebih berisko terjadinya infeksi ini, hal ini dikarenakan saluran pada sistem urinary
wanita lebih pendek dibandingkan dengan pria sehingga terjadinya resiko infeksi lebih
tinggi. Selain itu juga pada penggunaan obat kontrasepsi yang dapat mempengeruhi
dari kelenjar pada vagina, sehingga lebih rentan terserang infeksi. Saat ini sedang
dikembangkan produk kontrasepsi yang berasal dari tanaman yang memiliki zat aktif
kurkumin berupa sediaan gel (Patel, Thakkar, Moradiya, Gandhi, & Gohel, 2015). Gel
ini bersifat biodegradable yang terbuat dari Poloxamer dan HPMC K4M yang bersifat
non hormonal, memiliki efek dan durasi panjang, dan diaplikasikan dengan cara
intravaginal. Optimasi dosis digunakan dengan tiga factor yaitu Box Behken Design
(BBD), dimana setiap batch berisikan formula 19.96% Poloxamer 407, 3.83%
Poloxamer 188, 0.91% HPMC K4M yang sudah di optimasi waktu dan efek yang
dapat memberikan nilai tertinggi. Kurkumin juga dapat digunakan pada pengobatan
polycystic ovary syndrome (PCOS) yang dibandingkan dengan clomiphene citrate.
Kurkumin mampu memperbaiki profil hormone, lipid, antioksidan dan status glikemik
pada ovarium model hewan uji yang dibuat menjadi PCOS dengan membuat disfungsi
sel ovari, mengganggu pematangan sel telur yang mempegaruhi pada fertilitas (P. S.
Reddy, Begum, Mutha, & Bakshi, 2016). Menurut (Akinyemi et al., 2015) kunyit
memiliki efek mencegah hipertensi dari hasil biomarker reproduksi pada tikus jantan.
4.9 Aktivitas anti angiogenik dan anti proliferative

Ar turmerone yang merupakan derivat dari kurkuminoid memiliki efek anti


angiogenik sel endothelial mikrovaskular pada percobaan yang pernah dilakukan di
hewan uji zebrafish dan tikus Matrigel plugs. Turmeron juga dapat menghambat
proliferasi, pembentukan sel HMEC-1 dengan konsentrasi non sitotoksik. Efek anti
angiogenik pada zebrafish dengan cara menurunkan ekspresi pengeluaran Angiopoetin
2 dan Tie 2. Pada uji in vivo menggunakan hewan uji tikus Matrigel plugs didapatkan
hasil pada penghambatan pertumbuhan pembuluh darah yang berfungsi sebagai anti
angiogenik (Grace Gar Lee Yue et al., 2015). Pada pengobatan kanker kolon turmerone
juga dapat digunakan serta anti proliferative pada sel endothelial, hal ini menjadikan
turmerone dapat digunakan pada terapi adjuvants (Grace Gar Lee Yue et al., 2016).

4.10 Aktivitas imunomodulator

Menurut (Grace G.L. Yue et al., 2010) fraksi polar pada kunyit memiliki efek
immnuomodulator pada human peripheral blood mononuclear cells (PBMC). Efek ini
dihasilkan dari proliferasi pada PBMC melalui uji penggabungan (methyl-3H)-
thymidine. Berdasarkan hasil ini kunyit memiliki potensi untuk dignakan sebagai terapi
adjuvant pada pasien dengan kemoterapi yang mengalami penurunan daya tahan tubuh.
Selain Ar turmerone terdapat juga α-turmerone yang berasal dari kunyit juga memiliki
aktivitas sebagai anti proliferative pada sel kanker HepG2, MCF-7 dan MDA-MB-231.
Kedua turmerone tersebut memiliki efek stimulatory pada proliferasi PBMC dan
produksi sitokin. Anti proliverative dari α-turmerone dan kurkuminoid memiliki
potensi sebagai pengobatan kemoterapi (Grace G L Yue et al., 2010).
4.11 Aktivitas anti inflamasi

Anti inflamasi merupakan efek yang dimiliki dari BDMC yang merupak derivat
kurkuminoid. Efek ini dihasilkan dari jalur signalling pada heme oxygenase-1 yang
dimediasi peningkatan ion Ca2+ intraseluler, yang kemudian menurunkan aktivitas
calmodulin dependent protein kinase II, regulasi signal ekstraseluler kinase 1 / 2 dan
NF-E2-related factor-2. Menurut (Cooney et al., 2016) kurkumin memiliki kemampuan
aktitivitas anti inflmasi pada kolon di hewan model tikus yang dibuat inflamasi bowel
disease.

5. Kesimpulan

Kurkuminoid pada kunyit merupakan senyawa yang berpotensi dalam berbagai


pengobatan dengan banyaknya aktivitas biologi yang dimiliki. Akan tetapi terdapat
keterbatasan dalam ekstraksi kurkuminoid karena tidak larut dalam air, sehingga dalam
prosesnya dibutuhkan modifikasi dalam hal teknologi kelarutan maupun bentuk sedian.
Aktivitas biologi yang dimiliki kurkumin antara lain antioksidan, anti mikrba,
neuroprotective, anti tumor, anti kanker, kardioprotektif, anti virus, anti jamur,
gangguan pada sistem reproduksi, anti angiogenik dan anti proliferative,
immunomodulator, dan anti inflamasi.
Agarwal, N. B., Jain, S., Agarwal, N. K., Mediratta, P. K., & Sharma, K. K. (2011).
Modulation of pentylenetetrazole-induced kindling and oxidative stress by
curcumin in mice. Phytomedicine, 18(8–9), 756–759.
https://doi.org/10.1016/j.phymed.2010.11.007

Ahmad, W., Ijaz, B., Shabbiri, K., Ahmed, F., & Rehman, S. (2017). Oxidative toxicity
in diabetes and Alzheimer’s disease: Mechanisms behind ROS/ RNS generation.
Journal of Biomedical Science, 24(1), 1–10. https://doi.org/10.1186/s12929-017-
0379-z

Akinyemi, A. J., Adedara, I. A., Thome, G. R., Morsch, V. M., Rovani, M. T., Mujica,
L. K. S., … Schetinger, M. R. C. (2015). Dietary supplementation of ginger and
turmeric improves reproductive function in hypertensive male rats. Toxicology
Reports, 2, 1357–1366. https://doi.org/10.1016/j.toxrep.2015.10.001

Alalwan, H., Rajendran, R., Lappin, D. F., Combet, E., Shahzad, M., Robertson, D., …
Ramage, G. (2017). The anti-adhesive effect of curcumin on Candida albicans
biofilms on denture materials. Frontiers in Microbiology, 8(APR), 1–9.
https://doi.org/10.3389/fmicb.2017.00659

Amalraj, A., Pius, A., Gopi, S., & Gopi, S. (2017). Biological activities of
curcuminoids, other biomolecules from turmeric and their derivatives – A review.
Journal of Traditional and Complementary Medicine, 7(2), 205–233.
https://doi.org/10.1016/j.jtcme.2016.05.005

Ataie, A., Sabetkasaei, M., Haghparast, A., Moghaddam, A. H., & Kazeminezhad, B.
(2010). Neuroprotective effects of the polyphenolic antioxidant agent, Curcumin,
against homocysteine-induced cognitive impairment and oxidative stress in the
rat. Pharmacology Biochemistry and Behavior, 96(4), 378–385.
https://doi.org/10.1016/j.pbb.2010.06.009

Basnet, P., & Skalko-Basnet, N. (2011). Curcumin: An anti-inflammatory molecule


from a curry spice on the path to cancer treatment. Molecules, 16(6), 4567–4598.
https://doi.org/10.3390/molecules16064567

Bronte, E., Coppola, G., Di Miceli, R., Sucato, V., Russo, A., & Novo, S. (2013). Role
of curcumin in idiopathic pulmonary arterial hypertension treatment: A new
therapeutic possibility. Medical Hypotheses, 81(5), 923–926.
https://doi.org/10.1016/j.mehy.2013.08.016

Catanzaro, M., Corsini, E., Rosini, M., Racchi, M., & Lanni, C. (2018).
Immunomodulators inspired by nature: A review on curcumin and Echinacea.
Molecules, 23(11), 1–17. https://doi.org/10.3390/molecules23112778

Chakraborty, P. S., Kaushik, S., Ray, R. K., Yadav, R. P., Rai, M. K., Singh, D., &
Bhakat, A. K. (2011). Cassia fistula - A multicentric clinical verification study.
5(2), 20–29.

Chen, D. Y., Shien, J. H., Tiley, L., Chiou, S. S., Wang, S. Y., Chang, T. J., … Hsu,
W. L. (2010). Curcumin inhibits influenza virus infection and haemagglutination
activity. Food Chemistry, 119(4), 1346–1351.
https://doi.org/10.1016/j.foodchem.2009.09.011

Cooney, J. M., Barnett, M. P. G., Dommels, Y. E. M., Brewster, D., Butts, C. A.,
McNabb, W. C., … Roy, N. C. (2016). A combined omics approach to evaluate
the effects of dietary curcumin on colon inflammation in the Mdr1a-/- mouse
model of inflammatory bowel disease. Journal of Nutritional Biochemistry, 27,
181–192. https://doi.org/10.1016/j.jnutbio.2015.08.030

Cunico, L. P., Acosta, M. C., & Turner, C. (2017). Experimental measurements and
modeling of curcumin solubility in CO2-expanded ethanol. Journal of
Supercritical Fluids, 130, 381–388. https://doi.org/10.1016/j.supflu.2017.06.018

Dohare, P., Garg, P., Jain, V., Nath, C., & Ray, M. (2008). Dose dependence and
therapeutic window for the neuroprotective effects of curcumin in
thromboembolic model of rat. Behavioural Brain Research, 193(2), 289–297.
https://doi.org/10.1016/j.bbr.2008.06.012

Dosoky S, N., & Setzer N, W. (2018). Chemical composition and biological properties
of essential oils of two mint species. Nutrients, 10, 1–42.
https://doi.org/10.4314/tjpr.v12i4.20

Fadus, M. C., Lau, C., Bikhchandani, J., & Lynch, H. T. (2017). Curcumin: An age-
old anti-inflammatory and anti-neoplastic agent. Journal of Traditional and
Complementary Medicine, 7(3), 339–346.
https://doi.org/10.1016/j.jtcme.2016.08.002

Galano, A., Álvarez-Diduk, R., Ramírez-Silva, M. T., Alarcón-Ángeles, G., & Rojas-
Hernández, A. (2009). Role of the reacting free radicals on the antioxidant
mechanism of curcumin. Chemical Physics, 363(1–3), 13–23.
https://doi.org/10.1016/j.chemphys.2009.07.003

Goel, A., Kunnumakkara, A. B., & Aggarwal, B. B. (2008). Curcumin as “Curecumin”:


From kitchen to clinic. Biochemical Pharmacology, 75(4), 787–809.
https://doi.org/10.1016/j.bcp.2007.08.016

Hatamipour, M., Ramezani, M., Tabassi, S. A. S., Johnston, T. P., Ramezani, M., &
Sahebkar, A. (2018). Demethoxycurcumin: A naturally occurring curcumin
analogue with antitumor properties. Journal of Cellular Physiology, 233(12),
9247–9260. https://doi.org/10.1002/jcp.27029

Hintzpeter, J., Hornung, J., Ebert, B., Martin, H. J., & Maser, E. (2015). Curcumin is a
tight-binding inhibitor of the most efficient human daunorubicin reductase -
Carbonyl reductase 1. Chemico-Biological Interactions, 234, 162–168.
https://doi.org/10.1016/j.cbi.2014.12.019

Hong, D., Zeng, X., Xu, W., Ma, J., Tong, Y., & Chen, Y. (2010). Altered profiles of
gene expression in curcumin-treated rats with experimentally induced myocardial
infarction. Pharmacological Research, 61(2), 142–148.
https://doi.org/10.1016/j.phrs.2009.08.009

Hosseini, A., & Hosseinzadeh, H. (2018). Antidotal or protective effects of Curcuma


longa (turmeric) and its active ingredient, curcumin, against natural and chemical
toxicities: A review. Biomedicine and Pharmacotherapy, 99(January), 411–421.
https://doi.org/10.1016/j.biopha.2018.01.072

Jayaprakasha, G. K., Jaganmohan Rao, L., & Sakariah, K. K. (2004). Antioxidant


activities of flavidin in different in vitro model systems. Bioorganic and
Medicinal Chemistry, 12(19), 5141–5146.
https://doi.org/10.1016/j.bmc.2004.07.028

Jiang, J. L., Jin, X. L., Zhang, H., Su, X., Qiao, B., & Yuan, Y. J. (2012). Identification
of antitumor constituents in curcuminoids from Curcuma longa L. based on the
composition-activity relationship. Journal of Pharmaceutical and Biomedical
Analysis, 70, 664–670. https://doi.org/10.1016/j.jpba.2012.05.011

Kalpravidh, R. W., Siritanaratkul, N., Insain, P., Charoensakdi, R., Panichkul, N.,
Hatairaktham, S., … Fucharoen, S. (2010). Improvement in oxidative stress and
antioxidant parameters in β-thalassemia/Hb E patients treated with curcuminoids.
Clinical Biochemistry, 43(4–5), 424–429.
https://doi.org/10.1016/j.clinbiochem.2009.10.057

Kocaadam, B., & Şanlier, N. (2017). Curcumin, an active component of turmeric


(Curcuma longa), and its effects on health. Critical Reviews in Food Science and
Nutrition, 57(13), 2889–2895. https://doi.org/10.1080/10408398.2015.1077195

Kwiecien, S., Magierowski, M., Majka, J., Ptak-Belowska, A., Wojcik, D., Sliwowski,
Z., … Brzozowski, T. (2019). Curcumin: A potent protectant against esophageal
and gastric disorders. International Journal of Molecular Sciences, 20(6).
https://doi.org/10.3390/ijms20061477
Liao, Y., Yao, Y., Yu, Y., & Zeng, Y. (2018). Enhanced Antibacterial Activity of
Curcumin by Combination With Metal Ions. Colloids and Interface Science
Communications, 25(March), 1–6. https://doi.org/10.1016/j.colcom.2018.04.009

Lopresti, A. L., Maes, M., Maker, G. L., Hood, S. D., & Drummond, P. D. (2014).
Curcumin for the treatment of major depression: A randomised, double-blind,
placebo controlled study. Journal of Affective Disorders, 167, 368–375.
https://doi.org/10.1016/j.jad.2014.06.001

Malik, P., Ameta, R. K., & Singh, M. (2014). Preparation and characterization of
bionanoemulsions for improving and modulating the antioxidant efficacy of
natural phenolic antioxidant curcumin. Chemico-Biological Interactions,
222(August), 77–86. https://doi.org/10.1016/j.cbi.2014.07.013

Modasiya, M. ., & Patel, V. . (2012). Studies on solubility of Curcumin. International


Journal of Pharmacy & Life Sciences, 3(3), 1490–1497.
https://doi.org/10.2330/joralbiosci1965.30.54

Mohankumar, K., Sridharan, S., Pajaniradje, S., Singh, V. K., Ronsard, L., Banerjea,
A. C., … Rajagopalan, R. (2015). BDMC-A, an analog of curcumin, inhibits
markers of invasion, angiogenesis, and metastasis in breast cancer cells via NF-
κB pathway-A comparative study with curcumin. Biomedicine and
Pharmacotherapy, 74, 178–186. https://doi.org/10.1016/j.biopha.2015.07.024

Nelson, K. M., Dahlin, J. L., Bisson, J., Graham, J., Pauli, G. F., & Walters, M. A.
(2017). The Essential Medicinal Chemistry of Curcumin. Journal of Medicinal
Chemistry, 60(5), 1620–1637. https://doi.org/10.1021/acs.jmedchem.6b00975

Newman, D. J., & Cragg, and G. M. (2012). Natural Products as Sources of New Drugs
over the 30 Years from 1981 to 2010. J Nat Prod., 75(3), 311–335.
https://doi.org/:10.1021/np200906s.

Pandit, S., Kim, H. J., Kim, J. E., & Jeon, J. G. (2011). Separation of an effective
fraction from turmeric against Streptococcus mutans biofilms by the comparison
of curcuminoid content and anti-acidogenic activity. Food Chemistry, 126(4),
1565–1570. https://doi.org/10.1016/j.foodchem.2010.12.005

Patel, N., Thakkar, V., Moradiya, P., Gandhi, T., & Gohel, M. (2015). Optimization of
curcumin loaded vaginal in-situ hydrogel by boxbehnken statistical design for
contraception. Journal of Drug Delivery Science and Technology, 29, 55–69.
https://doi.org/10.1016/j.jddst.2015.06.002

Pluta, R., Ułamek-Kozioł, M., & Czuczwar, S. J. (2018). Neuroprotective and


neurological/cognitive enhancement effects of curcumin after brain ischemia
injury with alzheimer’s disease phenotype. International Journal of Molecular
Sciences, 19(12). https://doi.org/10.3390/ijms19124002

Prasad, S., Gupta, S. C., Tyagi, A. K., & Aggarwal, B. B. (2014). Curcumin, a
component of golden spice: From bedside to bench and back. Biotechnology
Advances, 32(6), 1053–1064. https://doi.org/10.1016/j.biotechadv.2014.04.004

Prasetya, D. Y. (2019). EFEK EKSTRAK ETANOL TEMULAWAK (Curcuma


xanthorrhiza Roxb.) PADA TIKUS MODEL DEMENSIA: KAJIAN MEMORI
SPASIAL, STATUS ANTIOKSIDAN, DAN GAMBARAN HISTOPATOLOGIK
HIPPOCAMPUS. 1–135. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004

Pubchem Open Chemistry Database. (2019). Pubchem.pdf.

Randino, R., Grimaldi, M., Persico, M., De Santis, A., Cini, E., Cabri, W., …
Rodriquez, M. (2016). Investigating the Neuroprotective Effects of Turmeric
Extract: Structural Interactions of β-Amyloid Peptide with Single Curcuminoids.
Scientific Reports, 6(December), 1–17. https://doi.org/10.1038/srep38846

Reddy, P. H., Manczak, M., Yin, X., Grady, M. C., Mitchell, A., Tonk, S., … Sciences,
H. (2018). Protective Effects of Indian Spice Curcumin Against Amyloid Beta in
Alzheimer’s Disease. J Alzheimers Dis., 61(3), 843–866.
https://doi.org/10.3233/JAD-170512.Protective

Reddy, P. S., Begum, N., Mutha, S., & Bakshi, V. (2016). Beneficial effect of
Curcumin in Letrozole induced polycystic ovary syndrome. Asian Pacific Journal
of Reproduction, 5(2), 116–122. https://doi.org/10.1016/j.apjr.2016.01.006

Sahoo, D. K., Roy, A., & Chainy, G. B. N. (2008). Protective effects of vitamin E and
curcumin on l-thyroxine-induced rat testicular oxidative stress. Chemico-
Biological Interactions, 176(2–3), 121–128.
https://doi.org/10.1016/j.cbi.2008.07.009

Sandur, S. K., Pandey, M. K., Sung, B., Ahn, K. S., Murakami, A., Sethi, G., …
Aggarwal, B. B. (2007). Curcumin, demethoxycurcumin, bisdemethoxycurcumin,
tetrahydrocurcumin and turmerones differentially regulate anti-inflammatory and
anti-proliferative responses through a ROS-independent mechanism.
Carcinogenesis, 28(8), 1765–1773. https://doi.org/10.1093/carcin/bgm123

Semsri, S., Krig, S. R., Kotelawala, L., Sweeney, C. A., & Anuchapreeda, S. (2011).
Inhibitory mechanism of pure curcumin on Wilms’ tumor 1 (WT1) gene
expression through the PKCα signaling pathway in leukemic K562 cells. FEBS
Letters, 585(14), 2235–2242. https://doi.org/10.1016/j.febslet.2011.05.043

Shen, L., Liu, C. C., An, C. Y., & Ji, H. F. (2016). How does curcumin work with poor
bioavailability? Clues from experimental and theoretical studies. Scientific
Reports, 6(February), 1–10. https://doi.org/10.1038/srep20872

Silva, A. C. da, Santos, P. D. de F., Silva, J. T. do P., Leimann, F. V., Bracht, L., &
Gonçalves, O. H. (2018). Impact of curcumin nanoformulation on its
antimicrobial activity. Trends in Food Science and Technology, 72(January 2017),
74–82. https://doi.org/10.1016/j.tifs.2017.12.004

Suwannateep, N., Wanichwecharungruang, S., Haag, S. F., Devahastin, S., Groth, N.,
Fluhr, J. W., … Meinke, M. C. (2012). Encapsulated curcumin results in
prolonged curcumin activity in vitro and radical scavenging activity ex vivo on
skin after UVB-irradiation. European Journal of Pharmaceutics and
Biopharmaceutics, 82(3), 485–490. https://doi.org/10.1016/j.ejpb.2012.08.010

Tang, H., Lu, D., Pan, R., Qin, X., Xiong, H., & Dong, J. (2009). Curcumin improves
spatial memory impairment induced by human immunodeficiency virus type 1
glycoprotein 120 V3 loop peptide in rats. Life Sciences, 85(1–2), 1–10.
https://doi.org/10.1016/j.lfs.2009.03.013

Vemuri, S. K., Banala, R. R., Subbaiah, G. P. V., Srivastava, S. K., Reddy, A. V. G.,
& Malarvili, T. (2017). Anti-cancer potential of a mix of natural extracts of
turmeric, ginger and garlic: A cell-based study. Egyptian Journal of Basic and
Applied Sciences, 4(4), 332–344. https://doi.org/10.1016/j.ejbas.2017.07.005

Xie, X. Y., Kong, P. R., Wu, J. F., Li, Y., & Li, Y. X. (2012). Curcumin attenuates
lipolysis stimulated by tumor necrosis factor-α or isoproterenol in 3T3-L1
adipocytes. Phytomedicine, 20(1), 3–8.
https://doi.org/10.1016/j.phymed.2012.09.003

Yodkeeree, S., Chaiwangyen, W., Garbisa, S., & Limtrakul, P. (2009). Curcumin,
demethoxycurcumin and bisdemethoxycurcumin differentially inhibit cancer cell
invasion through the down-regulation of MMPs and uPA. Journal of Nutritional
Biochemistry, 20(2), 87–95. https://doi.org/10.1016/j.jnutbio.2007.12.003

Yu, S. Y., Zhang, M., Luo, J., Zhang, L., Shao, Y., & Li, G. (2013). Curcumin
ameliorates memory deficits via neuronal nitric oxide synthase in aged mice.
Progress in Neuro-Psychopharmacology and Biological Psychiatry, 45, 47–53.
https://doi.org/10.1016/j.pnpbp.2013.05.001

Yue, Grace G.L., Chan, B. C. L., Hon, P. M., Kennelly, E. J., Yeung, S. K., Cassileth,
B. R., … Lau, C. B. S. (2010). Immunostimulatory activities of polysaccharide
extract isolated from Curcuma longa. International Journal of Biological
Macromolecules, 47(3), 342–347. https://doi.org/10.1016/j.ijbiomac.2010.05.019

Yue, Grace G L, Chan, B. C. L., Hon, P. M., Lee, M. Y. H., Fung, K. P., Leung, P. C.,
& Lau, C. B. S. (2010). Evaluation of in vitro anti-proliferative and
immunomodulatory activities of compounds isolated from Curcuma longa. Food
and Chemical Toxicology, 48(8–9), 2011–2020.
https://doi.org/10.1016/j.fct.2010.04.039

Yue, Grace Gar Lee, Jiang, L., Kwok, H. F., Lee, J. K. M., Chan, K. M., Fung, K. P.,
… Lau, C. B. S. (2016). Turmeric ethanolic extract possesses stronger inhibitory
activities on colon tumour growth than curcumin - The importance of turmerones.
Journal of Functional Foods, 22, 565–577.
https://doi.org/10.1016/j.jff.2016.02.011

Yue, Grace Gar Lee, Kwok, H. F., Lee, J. K. M., Jiang, L., Chan, K. M., Cheng, L., …
Lau, C. B. S. (2015). Novel anti-angiogenic effects of aromatic-turmerone,
essential oil isolated from spice turmeric. Journal of Functional Foods, 15, 243–
253. https://doi.org/10.1016/j.jff.2015.03.030

Yuliani, S., Mustofa, & Partadiredja, G. (2018). The neuroprotective effects of an


ethanolic turmeric (Curcuma longa L.) extract against trimethyltin-induced
oxidative stress in rats. Nutritional Neuroscience, 0(0), 1–8.
https://doi.org/10.1080/1028415X.2018.1447267

Anda mungkin juga menyukai