Anda di halaman 1dari 4

LITOSFER

GUNUNG MELETUS

Disusun oleh:
Rafi Wahyustisyo
XII IPS

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 13 DEPOK

Jl. PedurenanCisalak Pasar RT 04/02, Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat

Telp. 021-22851004 Web: www.sman13depok.weebly.com


Sebuah gunung berapi di dekat Manila, Filipina,
memuntahkan abu vulkanik yang cukup besar pada Minggu
(12/1/2020). Abu vulkanik tersebut keluar dari mulut
Gunung Taal, setinggi 15 km (9 mil) ke langit.

Hal ini menyebabkan , sekolah dan kantor pemerintahan-pun


ditutup.
Taal merupakan salah satu gunung berapi aktif di dunia.
Yang membuatnya unik adalah gunung di provinsi Batangas, ini merupakan gunung api terkecil yang
aktif di dunia.

Ia berada di tengah danau sekitar 70 km (45 mil) selatan dari pusat ibu kota, Manila. Pihak berwenang
mengatakan ada risiko bahwa letusan itu dapat menyebabkan tsunami dari danau.

"Taal adalah gunung berapi yang sangat kecil, tetapi juga gunung berapi yang berbahaya," kata Renato
Solidum, kepala Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina (Phivolcs).

"Ini unik karena merupakan gunung berapi di dalam gunung berapi," katanya, seperti dilansir dari
Reuters, Senin (13/1/2020).
Lembaga itu menaikkan tingkat bahaya yang ditimbulkan oleh gunung berapi menjadi 4 dari
kemungkinan sebelumnya yaitu 5. Berarti letusan berbahaya dapat terjadi dalam beberapa jam hingga
beberapa hari.

Sebagai salah satu gunung berapi paling aktif di Filipina, Taal telah meletus lebih dari 30 kali dalam lima
abad terakhir, paling baru terjadi pada 1977. Sebelumnya, sebuah letusan pada 1911 menewaskan 1.500
orang dan satu dari 1754 bertahan selama beberapa bulan.

Menurut Dewan Pengurangan Risiko Bencana Nasional dan Dewan Manajemen Filipina, sekitar 8.000
penduduk pulau di mana Gunung Taal berada tengah dievakuasi. Setidaknya hingga saat ini sudah ada
6.000 orang diarahkan pemerintah untuk keluar dari zona bahaya itu.

Filipina terletak di Ring of Fire/Cincin Api, lingkar gunung berapi yang mengelilingi Samudra Pasifik
juga rentan terhadap gempa bumi

Litosfer adalah kulit terluar dari planet berbatu. Litosfer berasal dari kata Yunani, lithos (λίθος) yang
berarti berbatu, dan sphere (σφαῖρα) yang berarti padat.

Litosfer berasal dari kata lithos artinya batuan, dan sphere artinya lapisan. Secara harfiah litosfer adalah
lapisan Bumi yang paling luar atau biasa disebut dengan kulit Bumi. Pada lapisan ini pada umumnya
terjadi dari senyawa kimia yang kaya akan Si02, itulah sebabnya lapisan litosfer sering dinamakan lapisan
silikat dan memiliki ketebalan rata-rata 30 km yang terdiri atas dua bagian, yaitu Litosfer atas (merupakan
daratan dengan kira-kira 35% atau 1/3 bagian) dan Litosfer bawah (merupakan lautan dengan kira-kira
65% atau 2/3 bagian).
Litosfer Bumi meliputi kerak dan bagian teratas dari mantel Bumi yang mengakibatkan kerasnya lapisan
terluar dari planet Bumi. Litosfer ditopang oleh astenosfer, yang merupakan bagian yang lebih lemah,
lebih panas, dan lebih dalam dari mantel. Batas antara litosfer dan astenosfer dibedakan dalam hal
responnya terhadap tegangan: litosfer tetap padat dalam jangka waktu geologis yang relatif lama dan
berubah secara elastis karena retakan-retakan, sedangkan astenosfer berubah seperti cairan kental.

Litosfer terpecah menjadi beberapa lempeng tektonik yang mengakibatkan terjadinya gerak benua akibat
konveksi yang terjadi dalam astenosfer.

Konsep litosfer sebagai lapisan terkuat dari lapisan terluar Bumi dikembangkan oleh Barrel pada tahun
1914, yang menulis serangkaian paper untuk mendukung konsep itu. konsep yang berdasarkan pada
keberadaan anomali gravitasi yang signifikan di atas kerak benua, yang lalu ia memperkirakan
keberadaan lapisan kuat (yang ia sebut litosfer) di atas lapisan lemah yang dapat mengalir secara konveksi
(yang ia sebut astenosfer). Ide ini lalu dikembangkan oleh Daly pada tahun 1940, dan telah diterima
secara luas oleh ahli geologi dan geofisika. Meski teori tentang litosfer dan astenosfer berkembang
sebelum teori lempeng tektonik dikembangkan pada tahun 1960, konsep mengenai keberadaan lapisan
kuat (litosfer) dan lapisan lemah (astenosfer) tetap menjadi bagian penting dari teori tersebut.

Terdapat dua tipe litosfer

 Litosfer samudra, yang berhubungan dengan kerak samudra dan berada di dasar samdura
 Litosfer benua, yang berhubungan dengan kerak benua

Litosfer samudra memiliki ketebalan 50-100 km, sementara litosfer benua memiliki kedalaman 40-200
km. Kerak benua dibedakan dengan lapisan mantel atas karena keberadaan lapisan Mohorovicic

Material Pembentuk Litosfer

Litosfer tersusun atas tiga macam material utama dengan bahan dasar pembentukannya adalah Magma
dengan berbagai proses yang berbeda-beda. Berikut merupakan material batuan penyusun litosfer,

Batuan Beku (Igneous Rock)

Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari magma pijar yang membeku menjadi padat, dengan
sekitar 80% material batuan yang menyusun batuan kerak Bumi adalah batuan beku. Berdasarkan tempat
terbentuknya magma beku. batuan beku dibagi menjadi tiga macam,

- Batuan Beku Dalam (Plutonik/Abisik)

Batuan beku dalam terjadi dari pembekuan magma yang berlangsung perlahan-lahan ketika masih berada
jauh di dalam kulit Bumi. Contoh batuan beku dalam adalah granit, diorit, dan gabbro.

- Batuan Beku Gang/Korok (hypabisal)

Batuan beku korok terjadi dari magma yang membeku di lorong antara dapur magma dan permukaan
Bumi. Magma yang meresap di antara lapisan-lapisan litosfer mengalami proses pembekuan yang
berlangsung lebih cepat, sehingga kristal mineral yang terbentuk tidak semua besar. Campuran kristal
mineral yang besarnya tidak sama merupakan ciri batuan beku korok.
- Batuan Beku Luar(vulkanik)

Batuan beku luar terjadi dari magma yang keluar dari dapur magma membeku di permukaan Bumi
(seperti magma hasil letusan gunung berapi). Contoh batuan beku luar adalah : basalt, diorit, andesit,
obsidin, scoria, batuan apung (pumice).

Batuan Sedimen (Sedimentary Rock)

Batuan Sedimen merupakan batuan mineral yang telah terbentuk dipermukaan Bumi yang mengalami
pelapukan. Bagian - bagian yang lepas dari hasil pelapukan tersebut terlepas dan ditansportasikan oleh
aliran air, angin, maupun oleh gletser yang kemudian terendapkan atau tersedimentasi dan terjadilah
proses diagenesis yang menyebabkan endapan tersebut mengeras dan menjadi batuan sedimen. Batuan
Sedimen berdasar proses pembentukannya terdiri atas,

1. Batuan Sedimen Klastik


2. Batuan Sedimen Kimiawi
3. Batuan Sedimen Organik

Berdasar tenaga yang mengangkutnya Batuan Sedimen terdiri atas,

1. Batuan Sedimen Aeris atau Aeolis


2. Batuan Sedimen Glasial
3. Batuan Sedimen Aquatis
4. Batuan Sedimen Marine

Batuan Malihan (Metamorf)

Batuan Malihan terbentuk karena terjadinya penambahan suhu atau penambahan tekanan yang tinggi dan
terjadi secara bersamaan pada batuan sedimen.

Struktur Lapisan Kerak Bumi

Di dalam litosfer terdapat lebih dari 2000 mineral dan hanya 20 mineral yang terdapat dalam batuan.
Mineral pembentuk batuan yang penting, yaitu Kuarsa (Si02), Feldspar, Piroksen, Mika Putih (K-Al-
Silikat), Biotit atau Mika Cokelat (K-Fe-Al-Silikat), Amphibol, Khlorit, Kalsit (CaC03), Dolomit
(CaMgCOT3), Olivin (Mg, Fe), Bijih Besi Hematit (Fe2O3), Magnetik (Fe3O2), dan Limonit (Fe3OH2O).
Selain itu, litosfer juga terdiri atas dua bagian, yaitu lapisan Sial dan lapisan Sima. Lapisan Sial yaitu
lapisan kulit Bumi yang tersusun atas logam silisium dan alumunium, senyawanya dalam bentuk SiO2 dan
Al2O3. Pada lapisan sial (silisium dan alumunium) ini antara lain terdapat batuan sedimen, granit, andesit,
jenis-jenis batuan metamorf, dan batuan lain yang terdapat di daratan benua. Lapisan Sima (silisium
magnesium) yaitu lapisan kulit Bumi yang tersusun oleh logam silisium dan magnesium dalam bentuk
senyawa SiO2 dan MgO lapisan ini mempunyai berat jenis yang lebih besar daripada lapisan sial karena
mengandung besi dan magnesium yaitu mineral ferro magnesium dan batuan basalt. Batuan pembentuk
kulit Bumi selalu mengalami siklus atau daur, yaitu batuan mengalami perubahan wujud dari magma,
batuan beku, batuan sedimen, batuan malihan, dan kembali lagi menjadi magma.

Anda mungkin juga menyukai