Anda di halaman 1dari 17

METODE PENELITIAN DAN LANGKAH-LANGKAH

MENGADAKAN PENELITIAN

Makalah ini Disusun Utuk Menenuhi Tugas


pada Mata Kuliah Metodologi Penelitian

Oleh Kelompok II :
Khozainil Fauza
Lalu Hamdani
Nur Zam Zami

Dosen Pengampu :
Dr.H.S, Arifin, M.Pd.

PRODI S-I MENEJEMEN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH

AL URWATUL WUTSQO – JOMBANG

2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Puji dan syukur kita kehadirat Allah SWT. Atas segala limpahan rahmat
dan taufik serta hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas
kelompok dalam mata kuliah Metodologi Penelitian, dengan judul “Langkah-
Langkah Mengadakan Penelitian dan Metode Penelitian".
Sholawat beserta salam senantiasa tercurahkan kepada nabi Muhammad
SAW. Kepada keluarganya, sahabatnya, kepada pengikutnya yang senantiasa
mencontoh kemuliaan akhlaknya sebagai tauladan hidup.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena, itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun
selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata saya ucapkan terima kasih terutama kepada Dosen pembimbing
Bapak Dr.H.S, Arifin, M.Pd., serta teman- teman sekelas yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT.
Senantiasa meridhoi segala usaha kita. Amin.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Kediri, 5 Februari 2019

Penulis

[i]
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar belakang .............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 1
C. Tujuan .......................................................................................................... 1
BAB II ..................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 2
A. Metode Penelitian......................................................................................... 2
B. Langkah-langkah Penelitian ......................................................................... 7
BAB III ................................................................................................................. 12
PENUTUP ............................................................................................................. 12
A. Kesimpulan ................................................................................................ 12
B. Kritik dan Saran ......................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 14

[ii]
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Dalam melakukan penelitian, para peneliti harus mengikuti langkah-
langkah dan metode penelitian, agar selanjutnya hasil penelitian yang
dihasilkan dapat berkualitas, selain itu peneilitian yang baik sebaiknya tidak
dilakukan dengan cara yang asal-asalan. Namun harus memenuhi aturan yang
sudah ditentukan yakni dengan menyertakan metode-metode yang sesuai
dengan objek yang akan diteliti sehingga akan menghasilkan data-data yang
sesuai pula.
Alur pemikiran penelitian apa pun jenis penelitiannya selalu dimulai dari
adanya permasalahan atau ganjalan, yang merupakan suatu kesenjangan yang
dirasakan oleh peneliti. Kesenjangan tersebut terjadi karena adanya perbedaan
kondisi antara kondisi nyata dengan kondisi harapan. Dengan adanya
kesenjangan ini peneliti mencari teori yang tepat untuk mengatasi
permasalahan itu. Hasil dari penelitiannya akan digunakan untuk mengatasi
permasalahan yang dirasakan. Pada umumnnya alur penalaran untuk berbagai
jenis penelitian sebetulnya sama, yaitu: memilih masalah, merumuskan
masalah, pengumpulan data, analisis data, dan kesimpulan.
Maka dalam makalah ini pemakalah akan mencoba menguraikan satu
persatu mengenai langkah-langkah dan metode dalam melakukan penilitian.
B. Rumusan Masalah
1. Metode apa saja yang di gunakan dalam sebuah penelitian ?
2. Bagaimana langkah-langkah dalam melaksanakan penelitian ?
C. Tujuan
1. Memahami metode-metode dalam penelitian ?
2. Mengetahui langkah-langkah dalam melaksanakan penelitian ?

[1]
BAB II

PEMBAHASAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data
dengan tujuan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan
pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris dan sistematis.1
Berikut akan dijabarkan secara kompleks tentang bentuk-bentuk
konkret dari metode penelitian antara lain:
1. Eksperimen
Penelitian eksperimental merupakan bentuk penelitian percobaan yang
berusaha untuk mengisolasi dan melakukan kontrol setiap kondisi-
kondisi yang relevan dengan situasi yang diteliti kemudian melakukan
pengamatan terhadap efek atau pengaruh ketika kondisi-kondisi tersebut
dimanipulasi. Dengan kata lain, perubahan atau manipulasi dilakukan
terhadap variabel bebas dan pengaruhnya diamati pada variabel terikat.
2. Deskriptif
Penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian yang
ditujukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, yang
berlangsung saat ini atau saat yang lampau. Penelitian ini tidak
mengadakan manipulasi atau pengubahan pada variabel-variabel bebas,
tetapi menggambarkan suatu kondisi apa adanya. Penggambaran kondisi
bisa individual atau menggunakan angka-angka.
Penelitian deskriptif, bisa mendeskripsikan suatu keadaan saja,
tetapi bisa juga mendeskripsikan keadaan dalam tahapan-tahapan
perkembangannya. Dalam penelitian perkembangan ini ada yang bersifat
longitudinal atau sepanjang waktu dan ada yang bersifat cross sectional
atau dalam potongan waktu.
3. Korelasional

1
Hamid Darmadi, Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial (Bandung: Alvabeta, 2014),
40.

[2]
Penelitian korelasi adalah suatu penelitian yang melibatkan
tindakan pengumpulan data guna menentukan, apakah ada hubungan dan
tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih. Adanya hubungan dan
tingkat variabel yang penting, karena dengan mengetahui tingkat
hubungan yang ada, peneliti akan dapat mengembangkannya sesuai
dengan tujuan penelitian.
Penelitian korelasi merupakan bentuk penelitian untuk memeriksa
hubungan diantara dua konsep. Secara umum ada dua jenis pernyataan
yang menyatakan hubungan, yaitu:
a. gabungan antara dua konsep, ada semacam pengaruh dari suatu
konsep terhadap konsep yang lain.
b. hubungan kausal, ada hubungan sebab akibat. Pada hubungan kausal,
penyebab diferensikan sebagai varibel bebas dan akibat
direferensikan sebagai variabel terikat. Pada penelitian korelasi tidak
ada kontrol atau manipulasi terhadap variabel.2
4. Komparatif
Penelitian kausal komparatif atau penelitian ex post facto adalah
penyelidikan empiris yang sistematis dimana ilmuan tidak
mengendalikan variabel bebas secara langsung karena eksistensi variabel
tersebut telah terjadi. Pendekatan dasar klausa komparatif melibatkan
kegiatan peneliti yang diawali dari mengidentifikasi pengaruh variabel
satu terhadap variabel lainnya kemudian dia berusaha mencari
kemungkinan variabel penyebabnya.
Penelitian komparatif membandingkan situasi masa lalu dan saat
ini atau situasi-situasi paralel yang berbeda, khusunya apabila peneliti
tidak memiliki kontrol terhadap situasi yang diteliti. Penelitian ini bisa
memiliki perspektif makro (misal: internasional,nasional) dan mikro
(misal: komunitas, individu).
5. Evaluasi

2
Sanapiah Faisal, Format-Format Penelitian (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2005), 26.

[3]
Penelitian evaluasi merupakan bentuk penelitian yang bertujuan
untuk memriksa proses perjalanan suatu program sekaligus menguraikan
fakta-fakta yang bersifat kompleks dan terlibat di dalam program.
Misalnya adalah keefektifan, efisiensi dan kemenarikan suatu program.
6. Simulasi
Penelitian simulasi merupakan bentuk penelitian yang bertujuan
untuk mencari gambaran melalui sebuah sistem berskala kecil atau
sederhana (model) dimana di dalam model tersebut akan dilakukan
manipulasi atau kontrol untuk melihat pengaruhnya. Penelitian ini mirip
dengan penelitian eksperimental, perbedaannya adalah di dalam
penelitian ini membutuhkan lingkungan yang benar-benar serupa dengan
keadaan atau sistem yang asli.3
7. Survey
Penelitian survey digunakan untuk mengumpulkan data atau
informasi tentang populasi yang besar dengan menggunakan sampel yang
relatif kecil. Populasi tersebut bisa berkenaan dengan orang, instansi,
lembaga, organisasi dan unit-unit kemasyarakatan dan lain-lain, tetapi
sumber utamanya adalah orang.
Desain survey tergantung pada penggunaan jenis kuisoner. Survey
memerlukan populasi yang besar jika peneliti menginginkan hasilnya
mencerminkan kondisi nyata, semakin besar sample survey semakin
memberikan hasil akurat. Penelitian survei memiliki tiga tujuan utama
yaitu menggambarkan keadaan saat itu, mengidentifikasi secara terukur
keadaan sekarang untuk membandinkan, menentukan hubungan kejadian
yang spesifik.4
8. Studi Kasus
Sebuah studi kasus adalah eksplorasi mendalam dari sistem terikat
(misalnya, kegiatan, acara, proses, atau individu) berdasarkan

3
Joko Subagyo, Metode Penelitian dalam Teori dan Praktik (Jakarta: PT. Rineka Cipta,
2015), 83.

4
Hamid. Sosial, 41.

[4]
pengumpulan data yang luas. Studi kasus melibatkan investigasi kasus,
yang dapat didefinisikan sebagai suatu entitas atau objek studi yang
dibatasi, atau terpisah untuk penelitian dalam hal waktu, tempat, atau
batas-batas fisik. Penting untuk memahami bahwa kasus dapat berupa
individu, program, kegiatan, sekolah, ruang kelas, atau kelompok.
Setelah kasus didefinisikan dengan jelas, peneliti menyelidiki mereka
secara mendalam, biasanya menggunakan beberapa metode pengumpulan
data, seperti wawancara, observasi lapangan, dan dokumentasi.
9. Teori Dasar (Grounded Theory)
Grounded Theory merupakan pendekatan yang memungkinkan
peneliti untuk mengembangkan atau menemukan teori yang didasarkan
pada studi fenomena. Dengan menggunakan grounded theory, peneliti
sengaja memilih peserta yang mengalami fenomena yang sedang
dipelajari, menganalisis data (yaitu, wawancara, dokumen, dan catatan),
dan mendekati fenomena yang diteliti tanpa prasangka pengertian.
Kerangka konseptual ini memungkinkan suara peserta muncul ,
mensyaratkan bahwa peneliti mengidentifikasi tema utama atau konsep
dari data peserta dan memberikan jalan untuk mengembangkan teori dari
perspektif peserta .
10. Etnografi
Etnografi adalah analisis mendalam dari kelompok sosial. Data
biasanya dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumen.
Jenis penelitian ini berfokus pada membangun catatan perilaku dan
kepercayaan dari kelompok dari waktu ke waktu. Etnografi
mengharuskan peneliti berpartisipasi, baik sebagai pengamat atau peserta
aktif, waktu interaksi yang cukup lama dengan kelompok yang diteliti.
Kerangka konseptual etnografi adalah bahwa keterlibatan langsung ke
dalam budaya kelompok akan memungkinkan peneliti untuk melihat
dunia dari perspektif kelompok, dan melihat yang akan memberikan
pemahaman tentang perilaku dan keyakinan kelompok.
11. Kultural

[5]
Penelitian kultural (budaya) merupakan penelitian yang dilakukan
atas objek berupa unsur atau gejala budaya dengan menggunakan
perangkat metodologis yang tercakup di dalam ilmu pengetahuan budaya.
Unsur atau gejala budaya adalah unsur atau gejala yang terdapat di dalam
suatu masyarakat yang berkaitan dengan perangkat nilai-nilai, pemikiran,
dan hasil budi daya dalam bentuk interaksi antara masyarakat dengan
lingkungannya atau segi hasil pemikiran atau kreasi anggotanya yang
terungkap dalam wujud tulisan atau benda-benda.5
12. Sejarah
Penelitian historikal merupakan bentuk penelitian yang memiliki
tujuan untuk menggambarkan fakta dan menarik kesimpulan atas
kejadian masa lalu. Data primer dari penelitian ini adalah data yang
bersifat historis, misalnya para arkeolog menggunakan sumber data
berupa dokumentasi tentang masa lalu. Penelitian historikal dapat
digunakan untuk menemukan solusi sementara berdasarkan kejadian
masa lalu dan menggambarkan tren masa kini atau masa depan. Ada dua
pendekatan historokal yaitu pendekatan perspektif yang mempelajari
kegiatan/agenda masa lampau sampai sekarang, dan pendekatan
retroperpektif mempelajari kegiatan/agenda saat ini kemudian
dihubungkan dengan hal serupa di masa lalu.6
13. Etnologi
Penelitian etnologi merupakan penelitian yang fokus kepada
perilaku manusia. Peneliti lebih condong menggunakan interpretasi
langsung dari perilaku subjek yang diteliti daripada melakukan
interpretasi dari segi teoritik. Peneliti harus berusaha untuk tidak nampak
sebagai peneliti, karena bila tidak demikian interpretasi atas data yang
didapat dari responden akan terpengaruh.
14. Penelitian Praktis

5
Subagyo, Metode , 85-86.

6
Hamid. Sosial, 41.

[6]
Penelitian tindakan merupakan bentuk penelitian yang berisi
berbagai macam prosedur untuk menguraikan kasus-kasus yang bersifat
mikro atau khusus. Simpulan dari penelitian tindakan langsung
diberlakukan hanya untuk kasus yang diteliti dan tidak bisa
digeneralisasikan. Penelitian tindakan lebih condok ke metode kualitatif
yang sangat bergantung pada data penagamatan yang bersifat
behavioralistik.7
B. Langkah-langkah Penelitian
1. Memilih Masalah
Besar maupun kecil, sedikit maupun banyak, setiap orang mesti
memiliki masalah. Hanya bedanya, ada masalah yang dapat seketika
diatasi, tetapi ada pula yang memerlukan penelitian. Akan tetapi ada
masalah penelitian yang tidak dapat dipecahkan melalui penelitian karena
berbagai sebab, antara lain karena tidak tersedia datanya.
Memilih masalah bukanlah pekerjaan yang terlalu mudah
terutama,bagi orang-orang yang belum banyak berpengalaman meneliti.
Apabila sudah berpengalaman meneliti, masalah ini akan timbul dalam
bentuk keinginan untuk segera dilaksanakan pemenuhannya.8
2. Studi Pendahuluan
Walaupun sudah diperoleh suatu masalah untuk diteliti, sebelum
menadakan penelitian yang sesungguhnya, peneliti mengadakan suatu
studi pendahuluan, yaitu menjaga kemungkinan diteruskannya pekerjaan
meneliti.
Studi pendahuluan juga dimaksudkan untuk mencari informasi yang
diperlukan oleh peneliti agar masalahnya menjadi lebih jelas
kedudukannya.
3. Merumuskan Masalah

7
Winarno Surachmad, Dasar dan Teknik Research (Bandung: Penerbit Tarsito, 1997),
192.

8
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2014), 47.

[7]
Apabila telah diperoleh informasi yang cukup dari studi
pendahuluan, maka masalah yang akan diteliti menjadi jelas. Agar
penelitian dapat dilaksanakan sebaik-baiknya, maka peneliti harus
merumuskan masalahnya sehingga jelas dari mana harus memulai,
kemana harus pergi dan dengan apa.
4. Merumuskan Anggapan Dasar
Anggapan dasar adalah sesuatu yang diyakini kebenarannya oleh
peneliti yang akan berfungsi sebagai hal-hal yang dipakai untuk tempat
berpijak bagi peneliti didalam melaksanakan penelitiannya. Misalkan kita
akan mengadakan penelitian tentang prestasi belajar siswa, kita
mempunya anggapan dasar bahwa prestasi belajar siswa adalah berbeda-
beda, tidak seragam. Jika prestasi belajar ini seragam, maka bukanlah
variable yang perlu diteliti.
5. Hipotesa
Jika anggapan dasar merupakan dasar pikiran yang memungkinkan
kita untuk mengadakan penelitian tentang permasalahan kita, maka
hipotesa merupakan kebenaran sementara yang ditentukan oleh peneliti,
tetapi masih harus diteliti, dites, dan diuji pula kebenarannya. Hipotesis
merupakan sesuatu dimana penelitian kita condong kesana, sehingga ada
yang menuntut kegiatan kita.
6. Memilih Pendekatan
Pendekatan disini maksudnya metode atau cara mengadakan
penetlitian seperti halnya : eksperimen atau non-eksperimen. Tetapi juga
menunjukkan jenis atau tipe penelitian yang diambil, dipandang dari segi
tujuan misalnya eksploratif, deskriptif atau historis. Masih ada lagi
pandangan dari subjek penelitiannya, missal populasi atau kasus.
Penentuan Pendekatan ini akan sangat menentukan apa variable atau
objek penelitian yanag akan ditatap. dan sekaligus menentukan subjek
penelitian atau sumber dimana kita akan memperoleh data.
7. Menentukan variable dan sumber data
Langkah yang ke-6 ini menjawab pertanyaan apa yang akan diteliti
?, Darimana data diperoleh?

[8]
Kedua pertanyaan tersebut harus didefinisikan dengan jelas supaya
dapat ditentukan alat apa yang akan kita gunakan untuk mengumpulkan
datanya. Kedua langkah ini dilakukan secara bersamaan. Karena begitu
peneliti menyebutkan satu macam apa yang aka ditelitinya, sebaiknya
juga menentukan dari mana data untuk variable tersebut harus diperoleh,
disarankan menggunakan matriks.
8. Menentukan dan Menyusun Instrumen
Setelah peneliti mengetahui pasti ada yang akan diteliti dan dari
mana data bisa diperoleh, maka langkah selanjutnya adalah menentukan
dengan apa data akan dikumpulkan.
Hal ini sangat bergantung dari jenis data dan dari mana data
diperoleh. Contohnya data tingkah laku siswa tentu hanya dapat
diperoleh dari guru yang bergaul sehari-hari dengan siswa melalui
interview maupun kuosioner.
9. Mengumpulkan Data
Apabila peneliti sudah menentukan data apa saja yang akan
dikumpulkan, dari mana data diperoleh dan dengan cara apa, maka
dirinya sendiri sudah mengetahui maupun orang lain yang akan
membatu, sudah mengetahui pasti apa yang berikutnya dilakukan.
Mengumpulkan data merupakan pekerjaan yang sukar, karena apabila
diperoleh data yang salah, kesimpulannya pun juga ikut salah sehingga
hasil penelitiannya menjadi palsu.
10. Analisis Data
Data mentah yang dikumpulkan oleh para peneliti akan ada
gunanya setelah dianalisis. Analisis dalam penelitian merupakan bagian
dalam proses penelitian yang sangat penting, karena dengan analisa
inilah data yang ada akan nampak manfaatnya terutama dengan
memecahkan masalah penelitian dan mencapai tujuan akhir penelitian.9
Tugas menganalisis data tidak seberat mengumpulkan data, baik
dari segi tenaga maupun pertanggung jawabannya. Akan tetapi
menganalisis data membutuhkan ketekunan dan pengertian terhadap jenis

9
Surachmad, Dasar dan Teknik, 195-197.

[9]
data. Jenis data akan menuntut Teknik analisis data. Misalnya hubungan
data nominal tidak dapat dianalisis dengan Teknik korelasi produtct-
moment, tetapi sesuai bila dianalisis dengan teknik chi-kuadrat.
Demikian pula dengan jenis data yang lain.10
11. Menarik Kesimpulan
Langkah ke-10 sebenarnya sudah bisa dibilang langkah terakhir
dalam kegiatan penelitian. Pekerjaan meneliti telah selesai, sehingga
peneliti tinggal mengambil konklusi dari hasil pengolahan data,
dicocokkan dengan hipotesis yang telah dirumuskan. Sesuaikan data
yang terkumpul dengan hipotesis atau dugaan peneliti yang sebelumnya.
Disinilah peneliti bisa merasa lega karena hipotesisnya terbukti, atau
kecewa karena tidak terbukti. Yang harus dimiliki peneliti adalah
kejujuran. Dalam menarik suatu kesimpulan penelitian, ia tidak boleh
mendorong atau mengarahkan agar hipotesisnya terbukti. Tidak
terbuktinya suatu hipotesis bukanlah suatu pertanda bahwa apa yang
dilakukan oleh peneliti itu salah dan harus mempunyai tanggung jawab
terhadap penelitiannya.
12. Menyusun Laporan
Dalam kehidupan sehari-hari sering kita lihat contoh adanya
penemuan-penemuan. Tetapi ada kalanya penemuan itu bukan dari
pekerjaan peneliti. Penemuan itu didapat karena coba-coba, dan setelah
dirasakan manfaatnya lalu langsung digunakan tanpa sempat dituliskan
dalam bentuk laporan.
Kegiatan penelitian menuntut agar hasilnya disusun, ditulis dalam
bentuk laporan penelitian agar hasilnya diketahui orang lain, serta
prosedurnya pun diketahui orang lain sehingga dapat mengecek
kebenaran pekerjaan penelitian tersebut.11
Di dalam menulis laporan penelitian, kita seperti sedang bercerita.
Agar apa yang kita ceritakan dapat dipahami oleh pembaca, maka harus
diperhatikan persyaratan-persyaratan tertentu. Tentu saja penulisan

10
Subagyo, Metode , 87-88.
11
Suharsimi. Prosedur,51.

[10]
laporan penelitian, berbeda dengan aturan menulis cerita novel atau
sejarah. Penelitian adalah suatu kerja ilmiah, maka laporan yang dibuat
harus mengikuti aturan-aturan penulisan karya ilmiah. Serta formatnya
pun harus sesuai dengan ketentuan dan ketetapan pada tiap-tiap fakultas
ataupun perguruan tinggi masing-masing.12

12
Suharsimi. Prosedur, 55.

[11]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Metode penelitian merupakan sekumpulan aturan-aturan tentang kegiatan
dan prosedur yang di gunakan oleh peneliti untuk mengungkapkan suatu
kebenaran dan ketidakbenaran suatu objek yang diteliti, juga merupakan
suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu. Cara ilmiah
berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu
rasional, empiris dan sistematis.
Ada 12 langkah dalam melaksanakan penelitian yaitu :
1. Memilih masalah.
2. Studi pendahuluan.
3. Merumuskan masalah.
4. Merumuskan anggapan dasar.
5. Merumuskan hipotesis.
6. Memilih pendekatan.
7. Menentukan variable dan sumber data.
8. Menentukan dan menyusun instrumen.
9. Mengumpulkan data
10. Analisis data.
11. Menarik kesimpulan.
12. Menulis laporan.
B. Kritik dan Saran
1. Kritik
Makalah ini tentunya memiliki banyak kekurangan, baik dalam hal
isi, maupun dalam sistematika dan teknik penulisannya.
2. Saran
a. Bagi para pembaca dihrapkan mencari sumber-sumber yang lebih
lengkap mengenai topik ini supaya pengetahuan pembaca sekalian
dapat lebih luas.
b. Pembaca juga tentunya diharapkan mampu termotivasi dan
mempraktekan apa yang dibahas dalam makalah ini.

[12]
c. Bagi para pembaca yang akan mengadakan penelitian hendaknya
benar-benar menerapkan langkah-langkah dan metode penelitian
yang sudah di tentukan
d. Bagi penulis berikutnya yang akan mengangkat tema yang sama
dianjurkan untuk mencari sumber yang lebih banyak supaya karya
tulis yang dihasilkan dapat lebih berkualitas

[13]
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2014.

Faisal, Sanapiah. Format-Format Penelitian. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,


2005.

Subagyo, Joko. Metode Penelitian dalam Teori dan Praktik, Jakarta: PT. Rineka
Cipta, 2015.

Surachmad, Winarno. Dasar dan Teknik Research, Bandung: Penerbit Tarsito,


1997.

Darmadi, Hamid. Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial, Bandung: Alvabeta,


2014.

[14]

Anda mungkin juga menyukai