Anda di halaman 1dari 10

MINISTRY OF PUBLIC WORKS DAN

HOUSING
DIRECTORATE GENERAL OF WATER RESOURCES
BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI CITARUM

Lokasi Kajian
Pabrik Gistek
Titik Bor
referensi
NA-17 Lereng yang
di kaji

Jalan Akses
Kerja Inlet
Terowongan

1
Lokasi Kajian
Pabrik
Gistek

Lereng yang
di kaji

Jalan Akses
Kerja Inlet
Terowongan

Gambar Kerja
Cross Section Acuan
IN - 9

2
TEORI KAJIAN STABILITAS LERENG
Metode Bishop

W = Berat Total pada irisan


El, Er = Gaya antar irisan yang bekerja secara horizontal pada
penampang kiri dan kanan
Xl, Xr = Gaya antar irisan yang bekerja secara Vertikal pada penampang
kiri dan kanan

TEORI KAJIAN STABILITAS LERENG


Safety Factor (FS) / Faktor Keamanan (Fk)
+ − tan
=
sin
Keterangan :
P = Gaya Normal Total pada irisan
T = Gaya Geser pada dasar irisan
b = lebar dari irisan
l = Panjang dari irisan
= Sudut kemiringan Lereng
u = Tekanan air pori
Fk = Faktor Keamanan

3
TEORI KAJIAN STABILITAS LERENG
Faktor keamanan Thd longsoran lereng
Perbandingan kekuatan geser max yang dimiliki tanah di bidang longsor
dengan tekanan geser yang terjadi diperlukan untuk kesetimbangan.

Secara teoritis tingkat keamanan Fk


Fk > 1 Stabil
Fk = 1 Kritis
Fk < 1 Labil

Dalam praktek lapangan menurut Bowles (1984) yaitu :


Fk > 1,5 Stabil
1,07 < Fk < 1,5 Kritis
Fk < 1,07 Labil

ANALISIS KAJIAN STABILITAS LERENG


Input Data
Penentuan Soil diperlukan data sebagai berikut :
1. Internal Friction Angle =  tanah
2. Kohesi tanah = C
3. Berat volume tanah = 

Untuk keperluan tersebut diambil dari data tanah terdekat yaitu di Na 17, yang
merupakan titik investigasi no. 17 di dekat inlet di dapat hasil sbb ;

1. Top Soil ; C = 0.43 kg /cm2 ,  = 12.5o , tanah = 1.664 t/m3


2. Conglomerate ; C = 10.1 kg /cm2 ,  = 28.68o , dry = 1.450 t/m3 , sat = 1.861 t/m3
3. Sandstone ; C = 2.03 kg /cm2 ,  = 39.79o , dry = 1.496 t/m3 , sat = 1.873 t/m3
4. Dacite ; C = 7 kg /cm2 ,  = 53.13o , dry = 1.496 t/m3 , sat = 1.272 t/m3

Beban Merata : 1. Komplek Pabrik Gistek = 5 t/m2


2. Beban Kendaraan = 2 t/m2
Alat bantu Software untuk analisis adalah (GEO5)

4
FOTO COREBOX

Data Soil Investigasi

5
ANALISIS KAJIAN STABILITAS LERENG
Model Analisis Lereng Acuan

Cross Section AS – IN – 9

ANALISIS KAJIAN STABILITAS LERENG


1. Model Analisis Lereng Eksisting

Beban Merata 5
t/m2

Urugan dan Soil

Unconsolidated
Conglomerate
Basalt
Tuffacious Sandstone

Dacite

6
1a. SF di Tepi Lereng Eksisting

1b. SF Terkecil Lereng Eksisting

7
2. Model Analisis Lereng Galian Miring 105o

Beban Merata 5
t/m2

Top Soil

Unconsolidated Beban Merata 2


Conglomerate t/m2
Basalt
Tuffacious Sandstone

Dacite

2a. SF di Tepi Lereng Miring

8
2b. Terkecil Lereng Miring

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
1. Stabilitas Lereng yang kritis justru terjadi di lapisan Top Soil .
(Fk = 1,36 < 1.50), jadi dilarang membersihkan tanaman (land
Clearing) di daerah top soil
2. Stabilitas keseluruhan lereng untuk lokasi sekitar boiler gistek masih
aman karena FK > 1,5
3. Apabila pada lereng tersebut dilakukan galian untuk jalan kerja (
Access Road) juga masih aman ( dgn lebar jalan 8m dan sudut lereng
75o
Saran
1. Kondisi Lapisan Top soil sampai ini masih relatif stabil. Untuk lereng ini
khususnya pada lapisan top soil jangan dilakukan land clearing, atau
penebangan pohon2 existing.
2. Pada bagian bawah lereng akan dipasang retaining wall sepanjang
± 100 m. Di atas retaining wall, untuk pelaksanaan pekerjaan
memerlukan access road. Apabila ini dilaksanakan disarankan lereng
yang dipotong agar segera diberi proteksi berupa shotcrete dan
rockbolt seperti di outlet, karena sifat tanah tuffacious sandstone di
lokasi ini mudah lapuk.

9
 SEKIAN . . . .

 TERIMA KASIH . . . .

10

Anda mungkin juga menyukai