Almatsier, Sunita (2001), Prinsip dasar ilmu gizi, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
Sediaoetama, Prof. Dr. Achmad Djaeni, M. Sc., (2010), Ilmu gizi untuk mahasiswa dan
1. Karbohidrat.
A. Jenis-jenis karbohidrat
Karbohidrat merupakan komponen zat gizi yang tersusun oleh atom karbon,
hidrogen, dan oksigen dengan rasio CnH2nOn. Karbohidrat dikelompokkan kedalam
tiga kelompok besar yaitu:
1. Monosakarida.
Monosakarida (C6H12O6) merupakan gula paling sederhana dan terdiri dari molekul
tunggal. Monosakarida tidak dapat di hidrolisasi menjadi bentuk yang lebih
sederhana. Tata nama monosakarida tergantung dari gugus fungsional serta letak
gugus hidroksil penyusunnya. Monosakarida yang mengandung satu gugus aldehida
disebut aldosa (contoh glukosa), sedangkan monosakarida yang mengandung
gugus keton disebut "ketosa" (contoh fruktosa).
Fruktosa. Disebut juga dengan levulosa atau gula buah. Fruktosa banyak ditemukan
pada makanan yang juga merupakan sumber glukosa dan sukrosa, yaitu madu dan
buah-buahan. Fruktosa merupakan gula yang paling manis dibandingkan dengan
jenis gula sederhana lainnya. Dalam kadar yang sama anda dapat membandingkan
sendiri antara anggur manis dan larutan gula manakah yang lebih manis. Galaktosa.
Merupakan gula yang tidak ditemukan dalam bentuk bebas di alam, tetapi harus
dihidrolisasi terlebih dahulu dari disakarida laktosa (gula dalam susu).
2. Oligosakarida.
Merupakan polimer monosakarida, terdiri dari 2 sampai 10 monosakarida dan pada
umumnya bersifat larut air. Oligosakarida dengan dua molekul monosakarida disebut
disakarida, dengan tiga molekul disebut trisakarida, sedangkan dengan empat
molekul disebut tetrasakarida. Ikatan antara dua molekul monosakarida dinamakan
ikatan glikosidik. Ikatan ini terbentuk antara gugus hidroksil dari atom C no 1 (disebut
juga karbon anomerik) pada monosakarida pertama dengan gugus hidroksil pada
atom C (umumnya pada atom C no. 4) pada monosakarida berikutnya, dengan
melepas 1 mol air.
Sebagaimana disampaikan sebelumnya, disakarida terdiri dari 2 jenis monosakarida.
Contoh disakarida adalah:
Maltosa
Sukrosa, dan
Laktosa.
Salah satu sifat umum dari molekul disakarida adalah sifat pereduksi yang
ditentukan dengan ada atau tidaknya gugus hidroksil (OH) bebas yang reaktif.
Gugus hidroksil yang reaktif pada aldosa (seperti glukosa) terletak pada karbon
nomor satu (anomerik), sedangkan pada ketosa (seperti fruktosa), gugus hidroksil
yang reaktif terletak pada karbon nomor dua.
3. Polisakarida.
Serangkaian monosakarida yang membentuk polimer ikatan glikosidik rantai panjang
akan membentuk molekul baru, yaitu polisakarida. Polisakarida dalam bahan
makanan berfungsi sebagai penguat tekstur (selulosa, hemiselulosa, pektin, lignin),
dan sebagai sumber energi (pati, dekstrin, glikogen, fruktan).
Pati. Merupakan polisakarida utama yang terdapat pada tanaman, terutama pada
tanaman yang merupakan pangan pokok seperti serelia dan umbi-umbian. Pati
terdapat dalam dua bentuk yaitu amilosa dan amilopektin.
Glikogen. Merupakan bentuk simpanan karbohidrat utama pada jaringan hewan,
terutama terdapat pada organ hati dan jaringan otot.
Dekstrin. Merupakan produk antara hidrolisis pati menjadi maltosa dan akhirnya
menjadi glukosa. Dekstrin bersifat lebih mudah larut dan lebih manis dari pati biasa.
Salah satu hasil proses degradasi pati adalah sirup jagung yang dibuat dari pati
jagung dan biasa digunakan untuk meningkatkan viskositas pada proses pembuatan
roti, bir, es krim atau buah-buahan dalam kaleng.
Selulosa. Merupakan komponen utama dinding sel pada tanaman. Seperti halnya
pati, selulosa merupakan homopolisakarida glukosa, tetapi dengan ikatan
glikosidik β-(1,4)-D-glukosa.
Karbohidrat dalam makanan merupakan zat gizi yang cepat menyuplai energi
sebagai bahan bakar untuk tubuh, terutama jika tubuh dalam keadaan lapar.
Makanan yang merupakan sumber karbohidrat diantaranya adalah serealia, umbi-
umbian, sayuran dan buah-buahan. Kita akan merasa bertenaga kembali saat
setelah mengkonsumsi pangan sumber karbohidrat.
B. Fungsi karbohidrat.
1. Sumber energi.
2. Pemberi rasa manis.
3. Pengatur metabolisme lemak.
4. Menghemat fungsi protein.
5. Sumber energi utama bagi otak dan susunan syaraf pusat.
6. Membantu mengeluarkan fases.
2. Protein.
Protein berasal dari kata Yunani Proteos yang berarti "yang utama". Istilah ini
pertama kali diperkenalkan oleh seorang ahli kimia asal Belanda Gerardus Mulder,
yang berpendapat bahwa protein adalah zat yang paling penting dalam setiap
organisme. Protein merupakan komponen penyusun tubuh terbesar kedua setelah
air yaitu sebesar 17% susunan tubuh orang dewasa. Sementara itu air 63%, lemak
13% dan lainnya sebesar 1%. Protein memiliki peran penting sebagai komponen
fungsional dan struktural pada semua sel tubuh. Enzim, zat pengangkut, matriks
intraseluler, rambut, kuku jari merupakan komponen protein. Protein memiliki fungsi
khas yang tidak dapat digantikan oleh zat gizi lain, yaitu sebagai zat pembangun dan
pemelihara sel-sel jaringan tubuh.
Asam amino merupakan kesatuan gugus yang mengandung satu gugus asam
(Karboksil -COOH), satu gugus basa (Amino -NH2), satu gugus radikal (-R), serta
satu atom hidrogen (-H). Gugus R merupakan unsur pembeda antar asam amino,
yaitu membedakan dalam hal ukuran, bentuk, muatan dan aktivitas protein.
Dalam membentuk protein, asam-asam amino berkaitan satu sama lain dengan
ikatan peptida, yaitu ikatan C-O-N-H dengan melepaskan satu molekul air. Satu
molekul protein dapat terdiri 12-18 asam amino. Terdapat kurang lebih 20 jenis
asam amino, 10 diantaranya bersifat esensial.
2. Klasifikasi Protein
Protein dapat diklasifikasikan dalam berbagai bentuk, yaitu menurut kemampuan
tubuh dalam menyintesis, struktur susunan molekul, kelarutan, keterikatan dengan
senyawa lain, serta berdasarkan kelengkapan kandungan zat gizi.
2) Protein Globular
Yaitu protein yang berbentuk bola, bersifat mudah larut dan berubah akibat adanya
garam, basa dan asam, serta mudah terdenaturasi.
Albumin: bersifat larut dalam air, terkoagulasi oleh panas, terdapat dalam
telur, serum, laktalbumin susu.
Globulin: tidak larut dalam air, tetapi larut dalam garam encer, terkoagulasi
oleh panas, terdapat dalam otot, serum, kuning telur (ovoglobulin), serta
kacang-kacangan (legumin)
Glutelin: larut dalam asam/basa encer, tidak larut dalam pelarut netral,
glutenin gandum, orizein beras.
1. Protein lengkap
2. Protein setengah lengkap
3. Protein tak lengkap
3. Fungsi Protein
Telur
Ikan
Daging (pangan hewani)
Kacang-kacangan / biji-bijian (pangan nabati)
3. Lemak
Lemak dikenal juga dengan istilah lipida, seperti halnya karbohidrat dan protein,
lemak juga mengandung unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O), hanya
saja pada lemak proporsi oksigen lebih kecil dibandingkan dengan kandungan
karbon (C) dan hidrogen (H). Dalam proses metabolismenya, lemak memerlukan
lebih banyak oksigen dan menghasilkan energi lebih banyak dari karbohidrat dan
protein.
Lemak bersifat tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik seperti eter,
benzena, dan kloroform. Secara umum istilah lemak lebih menunjukkan lemak
dalam bentuk padat pada suhu kamar atau sekitar 23 derajat celcius, sedangkan
lemak dalam bentuk cair dalam suhu kamar lebih umum dikenal sebagai minyak.
Lemak bentuk padat banyak ditemukan pada sumber hewani, sedangkan lemak
dalam bentuk cair/minyak banyak ditemukan pada sumber nabati.
1. Fungsi Lemak
Sumber energi
Pembawa vitamin larut lemak
Sumber asam lemak esensial
Sebagai pelindung bagian tubuh penting
Memberi rasa kenyang dan kelezatan pada makanan
Penghemat Protein
Memelihara suhu tubuh.
ZAT GIZI MIKRO :)
MINERAL MIKRO
Mineral mikro terdapat dalam jumlah sangat kecil di dalam tubuh ,namun
mempunyai peranann esensial untuk kehidupan,kesehatan,dan reproduksi.
Kandungan mineral mikro bahan makanan sangat bergantung pada
konsentrasi mineral mikro tanah asal bahan makanan tersebut. Widya Karya
Gizi Nasional tahun 1998 telah menetapkan Angka Kecukupan Rata-rata
Sehari untuk mineral mikro besi(Fe),seng(Zn),iodium(I),dan selenium(Se). Di
AS selain itu ditetapkan juga angka antarbatas sementara yang dianggap
aman dan cukup untuk dikonsumsi bagi mineral mikro
tembaga(Cu),mangan(Mn),fluor(F),Khrom(Cr),dan molibden(Me). Sedangkan
kebutuhan manusia akan mineral mikro arsen(As), nikel(Ni),silikon(Si),dan
baron(Bo) masih dalam penelitian.
a) Besi(Fe)
Besi merupakan mineral mikro yang paling banyak terdapat didalam tubuh
manusia dan hewan yaitu sebanyak 3-5 gram didalam tubuh manusia
dewasa. Besi mempunyai beberapa fungsi esensial didalam tubuh :
Sebagai alat angkut oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh
Sebagai alat angkut elektron didalam sel
Sebagai bagian terpadu berbagai reaksi enzim didalam jaringan tubuh
Absorpsi, Transplantasi dan Penyimpanan Besi
Besi dalam makanan terdapat dalam bentuk besi-hem seperti terdapat dalam
hemoglobin dan mioglobin makanan hewani,dan besi non-hem dalam
makanan nabati. Besi –hem diabsorpsi ke dalam sel mukosa sebagai
kompleks porfirin utuh. Agar dapat di absorpsi ,besi non-hem didalam usus
halus harus berada dalam bentuk terlarut. Taraf absorpsi besi diatur oleh
mukosa saluran cerna yang ditentukan oleh kebutuhan tubuh.
FUNGSI BESI
Dalam keadaan terduksi bvesi kehilangan dua elektron,oleh karena itu
mempunyai dua sisa muatan positif.Besi dalam bentuk dua ion bermuatan
positif ini adalah bentuk fero.Dalam keadaan teroksidasi,besi kehilangan tiga
elektron,sehingga mempunyai sisa tiga muatan positif yang dinamakan
bentuk feri.Karena dapat berada dalam dua bentuk ion ini,besi berperan
dalam proses respirasi sel,yaitu sebagai kofaktor bagi enzim-enzim yang
terlibat di dalam reaksi oksidasi-reduksi.
Metabolisme energi. Di dalam tiap sel, besi bekerja sama dengan rantai
protein-pengangkut-elektron,yang berperan dalam langkah-langkah akhir
metabolisme energi. Sebagian besar besi berada di dalam hemoglobin,yaitu
molekul protein mengandung besi dari sel darah merah dan mioglobin
didalam otot. Hemoglobin di dalam darah membawa oksigen dari paru-paru
keseluruh tubuh dan membawa kembali karbon dioksida dari seluruh sel ke
paru-paru untuk dikeluarkan dari tubuh. Mioglobin berperan sebagai resorvir
oksigen;menerima, menyimpan dan melepas oksigen didalam sel-sel otot.
Sebanyak kurang lebih 80% besi tubuh berada di dalam hemoglobin.
Selebihnya terdapat di dalam mioglobin dan protein lain yang mengandung
besi. Menurunnya produktivitas kerja pada kekurangan besi disebabkan oleh
2 hal yaitu :
Pelarut obat-obatan. Obat-obatan tidak larut air oleh enzim mengandung besi
dapat dilarutkan hingga dapat dikeluarkan oleh tubuh.
Bayi : 3-5 mg
Balita : 8-9 mg
Anak sekolah : 10 mg
Remaja laki-laki : 14-17 mg
Remaja perempuan : 14-25 mg
Dewasa laki-laki : 13 mg
Dewasa perempuan :14-26 mg
Ibu hamil : +20 mg
Ibu menyusui : +2 mg
Nilai besi terhadap bahan makanan(mg/100gr)
Bahan makanan Nilai Fe Bahan makanan Nilai Fe
Anemia gizi disebabkan oleh kekurangan zat gizi yang berperan dalam
pembentukan hemoglobin, baik karena kekurangan konsumsi atau karena
gangguan absorpsi. Zat gizi yang bersangkutan adalah besi, proteiin,
peridoksin (vit.B6) yang berperan sebagai katalisator dalam sintesis hem di
dalam molekul hemoglobin,vit.C yang mempengaruhi absorpsi dan pelepasan
besi dari transferin ke dalam jaringan tubuh,dan vit.E mempengaruhi
stabilitas membran sel darah merah. Sebagaian anemia gizi adalah
anemia gizi besi.penyebab anemia gizi besi terutama karena makanan yang
dimakan kurang mengandung besi, terutama dalam bentuk besi-hem.
Disamping itu pada wanita karena kehilangan darah karena haid dan
persalinan.
Seng (Zn)
Bahwa seng esensial untuk kehidupan telah diketahui sejak lebih dari
seratus tahun yang lalu. Peranannya dalam pertumbuhan normal pada hewan
telah didemonstrasikan melakukan penelitian metabolisme seng pada
manusia. Tubuh mengandung 2-2,5 tersebar gr seng yang tersebar
hampir disemua sel. Sebagian besar seng berada di dalam hati, pankreas,
ginjal, otot dan tulang. Jaringan yng banyak mengandung seng adalah
bagian-bagian mata, kelenjar prostat, spermatozoa, kulit, rambut dan kuku. Di
dalam cairan tubuh, seng terutama merupakan ion intraseluler. Seng di dalam
plasma hanya merupakan 0,1 % dari seluruh seng di dalam tubuh yang
mempunyai masa pergantian yang cepat.
Ekskresi Seng
Fungsi Seng
Bayi : 3-5 mg
1-9 tahun : 8-9 mg
10-> 60 tahun : 15 mg (baik pria maupun wanita)
Ibu hamil : + 5 mg
Ibu menyusui : + 10 mg
Sumber Seng
Iodium ( I )
Iodium ada didalam tubuh dalam jumlah sangat sedikit yaitu sebanyak
kurang lebih0,00004 % dari berat badan atau 15-23 mg yang digunakan untuk
mensintesis hormon tiroksin, tetraiodotironin, dan triodotironin. Hormon ini
diperlukan untuk pertumbuhan normal, perkembangan fisik dan mental
hewan.
Fungsi Iodium
Bayi : 50-70 µg
Balita dan anak sekolah: 70-120 µg
Remaja dan dewasa : 150 µg
Ibu hamil : + 25 µg
Ibu menyusui : + 50 µg
Sumber Iodium
Laut merupakan sumber utama iodium. Oleh karena itu makanan laut
berupa ikan, udang dan kerang serta ganggang laut merupakan sumber
iodium yang baik. Salah satu cara penanggulangan kekurangan iodium ialah
melalui fortifikasi garam dapur dengan iodium.
Tembaga ( Cu )
Fungsi Tembaga
Krom dalam bentuk Cr+++ diabsorpsi sebanyak 10% hingga 25%. Bentuk lain
krom hanya diabsorpsi sebanyak 1%. Mekanisme absorpsi belum diketahui
dengan pasti. Absorpsi dibantu oleh asam-asam amino yang mencegah krom
mengendap dalam media alkali usus halus. Jumlah yang diabsorpsi tetap
hingga konsumsi sebanyak 49 ug, setelah itu ekskresi melalui urin meningkat.
Ekskresi melalui urin meningkat oleh konsumsi gula sederhana yang tinggi,
aktifitas fisik berat atau trauma fisik.
Seperti halnya besi, krom diangkut oleh transferin. Bila tingkat kejenuhan
transferin tinggi, krom dapat diangkut oleh albumin.
Fungsi Krom
Sumber
Selenium (SE)
Fungsi Selenium
Berdasarkan fungsi
Setiap zat gizi memiliki fungsi yang spesifik. Masing-masing zat gizi tidak dapat berdiri
sendiri dalam membangun tubuh dan menjalankan proses metabolisme. Namun zat
gizi tersebut memiliki berbagai fungsi yang berbeda.
Sebagai sumber energi zat gizi bermanfaat untuk menggerakkan tubuh dan proses
metabolisme di dalam tubuh. Zat gizi yang tergolong kepada zat yang berfungsi
memberikan energi adalah karbohidrat , lemak dan protein. Bahan pangan yang
berfungsi sebagai sumber energi antara lain : nasi, jagung, talas merupakan sumber
karbohidrat; margarine dan mentega merupakan sumber lemak; ikan, daging, telur
dan sebagainya merupakan sumber protein.
Ketiga zat gizi ini memberikan sumbangan energi bagi tubuh. Zat-zat gizi tersebut
merupakan penghasil energi yang dapat dimanfaatkan untuk gerak dan aktifitas fisik
serta aktifitas metabolisme di dalam tubuh. Namun penyumbang energi terbesar dari
ketiga unsur zat gizi tersebut adalah lemak.
Zat gizi ini memiliki fungsi sebgai pembentuk sel-sel pada jaringan tubuh manusia. Jika
kekurangan mengkonsumsi zat gizi ini maka pertumbuhan dan perkembangan
manusia akan terhambat. Selain itu zat gizi ini juga berfungsi untuk menggantikan
sel-sel tubuh yang rusak dan mempertahankan fungsi organ tubuh. Zat gizi yang
termasuk dalam kelompok ini adalah protein, lemak, mineral dan vitamin. Namun zat
gizi yang memiliki sumber dominan dalam proses pertumbuhan adalah protein.
Proses metabolisme di dalam tubuh perlu pengaturan agar terjadi keseimbangan. Untuk
itu diperlukan sejumlah zat gizi untuk mengatur berlangsungnya metabolisme di
dalam tubuh.
Tubuh perlu keseimbangan, untuk itu proses metabolisme yang terjadi di dalam tubuh
perlu di atur dengan baik. Zat gizi yang berfungsi untuk mengatur proses
metabolisme di dalam tubuh adalah mineral, vitamin air dan protein. Namun yang
memiliki fungsi utama sebagia zat pengatur adalah mineral dan vitamin.
PENYAKIT
Mikrolitiasis Alveolus Paru
Penyakit yang jarang ditemui ini etiologinya belum diketahui. Seringkali mulainya
selama masa kanak-kanak,tetapi manifestasi klinisnya dapat terlambat
sampai bebrapa tahun kemudian. Mikrolitiasis alveolus paru ditandai dengan
batu intra-alveolus yang tersebar luas, dan membentuk pola khas pada
roentgenogram. Sering kali penyakit ini diketahui ketika mengambil
roenrgenogram untuk penyakit yang tidak ada kaitannya atau ketika gejala-
gejala masih minimal. Diagnosis pasti memerlukan biopsy paru.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Gizi adalah zat-zat yang dibutuhkan untuk pertumbuhan, metabolisme, dan fungsi-
fungsi tubuh lainnya.
Gizi makro adalah gizi yang menyediakan kalori atau energi.
Istilah makro itu berasal dari Yunani yang berarti besar, digunakan karena gizi makro
itu dibutuhkan dalam jumlah yang besar.
Ada tiga kelas dasar dari gizi makro: protein, karbohidrat, dan lemak.
Fungsi utama dari gizi makro itu adalah menyediakan energi, yang dihitung sebagai
kalori.Gizi makro juga memiliki peranan spesifik dalam memelihara tubuh dan
berkontribusi pada rasa, tekstur dan penampilan makanan, yang membantu membuat
diet jadi lebih bervariasi dan nikmat.
Klasifikasi Karbohidrat
Fungsi Dan Peranan Karbohidrat
Karbohidrat memiliki beberapa peranan penting dalam menentukan karakteristik
bahan makanan, misalnya rasa, warna dan tekstur, dalam tubuh, karbohidrat berperan
dalam mencegah timbulnya ketosis, pemecahan protein tubuh yang berlebihan,
kehilangan mineral dan membantu metabolisme lemak dan protein
FUNGSI LAINNYA DARI KARBOHIDRAT DIANTARANYA ADALAH SEBAGAI BERIKUT :
Sumber energi
Protein – sparer, Sebagai Penghemat Protein
Regulasi metabolisme lemak (Sebagai Pengatur Metabolisme Lemak)
Karbohidrat tertentu (laktosa) berperan dalam membantu pertumbuhan
Melancarkan ekskresi sisa makanan / Membantu Pengeluaran Feses
untuk cadangan tenaga (yang terbentuk dalam simpanan lemak);memberikan rasa
kenyang.
Suatu zat digolongkan KH apabila molekulnya tersusun oleh atom carbon (C), hidrogen
(H) dan oksigen (O) dengan perbandingan 1:2:1.
SUMBER KARBOHIDRAT
Sumber Karbohidrat secara kompleks terbagi menjadi dua kelompok yaitu:
Menurut RDI, antara 50 sampai 55% kalori seharusnya berasal dari karbohidrat dan 20-
35 g serat diet per hari seharusnya dikonsumsi oleh semua orang yang berusia dua
tahun keatas. Sumber-sumber karbohidrat asupan itu antara lain:
Monosaccharides: buah, berries, sayuran dan madu.
Disaccharides: gula dapur, gula beet, gula tebu dan buah-buahan.
Polyols: Isomalt.
Oligosaccharides: grains dan sayuran.
Starch polysaccharides: sereal, whole grain, nasi, pasta, kentang, peas, jagung dan
legume.
Non-starch polysaccharides: serat diet misalnya cellulose, hemicelluloses, pectins dan
gums.
KECUKUPAN KARBOHIDRAT
Menurut Hardinsyah dan Briawan (1994), kontribusi energi dari karbohidrat terhadap
asupan energi disarankan 60-80%.
Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi (2004), secara umum komposisi energi dari
karbohidrat adalah sebesar 50-65%,.
Lembaga Kanker Amerika menganjurkan makan 20-30 g serat sehari.
DEFISIENSI KARBOHIDRAT
Kekurangan karbohidrat dalam jangka panjang dapat menyebabkan terjadinya gizi
kurang
Bisa menyebabkan beberapa penyakit serisu misalnya maramus(penyakit yang sering
mengenai anak balita (di bawah lima tahun)), hypoglisemia (penyakit akibat
kekurangan glukosa dalam darah) dan lain-lain
KELEBIHAN KARBOHIDRAT
Beberapa masalah yang berkaitan dengan kelebihan karbohidrat diantaranya adalah
o Menurunkan asupan zat gizi lain, Karies gigi,
o Memicu Penyakit Jantung Sampai Diabetes, Obesitas,
o Mengganggu Proses Metabolisme Tubuh,
o Serat terlalu banyak mengganggu penyerapan mineral ,
o Konsumsi alkohol menurunkan napsu makan, mengganggu proses pencernaan dan
penyerapan zat gizi,
o Intoleransi laktosa diare, dan kram perut
PROTEIN
Protein merupakan komponen fungsional dan struktural utama sel-sel dalam tubuh.
Protein adalah zat yang tersusun dari berbagai asam amino. Defenisi Protein Protein
adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar tubuh sesudah air.
1/5 bagian tubuh adalah protein, separuhnya ada dalam otot , 1/5 di dalam tulang dan
tulang rawan, 1/10 dalam kulit, dan selebihnya dalam jaringan lain dan cairan tubuh.
Semua enzim, zat pembawa (carrier) dalam darah, matriks intraseluler, dan sebagian
besar hormon tersusun atas protein.
Protein menyusun sekitar 20% dari berat badan normal orang dewasa Protein di dalam
tubuh diubah menjadi asam amino. Asam amino diedarkan melalui pembuluh darah dan
jantung. Dari 26 macam asam amino, tubuh kita membutuhkan 10 macam asam amino
yang tidak dapat dibuat dalam tubuh kita. Jika satu saja dari kesepuluh itu tidak ada,
maka tubuh akan mengalami gangguan seperti HO (hongeoredema) atau busung lapar,
yaitu tertimbunnya cairan dalam jaringan tubuh. Sedangkan kekurangan protein yang
diderita oleh bayi disebut kuasiorkor. Kelebihan asam amino tidak dapat disimpan dan
akan dirombak menjadi urea.
Asam Amino Asam Amino Senyawa lain yang
No
Essensial Non Essensial diklasifikasikan sebagai Asam Amino
1 Threonine Glycine Asam Hydroksiglutamat
2 Valin Alanine Hydroksilysine
3 Tryptophan Serine Hydroksiproline
4 Isoleucine Cystein* Thyroxine
5 Leucine Tyrosine* Norleucine
6 Lysine Asam Aspartat Cystine*
7 Phenylalanine Asam Glutamat
8 Methionine Proline
9 Histidine Asparagine
10 Arginine* Glutamine
Fungsi Protein
Di dalam tubuh protein memiliki fungsi yang sangat penting, yaitu :
Memperbaiki protein jaringan tubuh yang aus terpakai (Katabolisme)
Membangun jaringan baru (anabolisme) terutama pada periode pertumbuhan (bayi,
anak-anak, remaja dan kehamilan).
Sumber energi, yaitu menghasilkan 4 kkal/ gram protein.
Berperan dalam berbagai sekresi tubuh (enzim dan hormon)
Mengatur proses osmotik antar/dari berbagai cairan tubuh (jika kekurangan :
menyebabkan oedema).
Transportasi (Hb dalam darah) & Pembekuan darah dan mempengaruhi keturunan
Mengatur keseimbangan asam basa dalam darah dan jaringan-jaringan (sifat amfoter
protein, sebagai “buffer”)
Berperan dalam transpor zat gizi, contoh: lipoprotein untuk transpor trigliserida,
kolesterol, fosfolipida dan vitamin larut lemak.
Membantu pembentukan antibodi, berperan dalam mencegah tubuh dari penyakit.
Manfaat Protein
Protein bagi tubuh adalah sebagai zat pembangun, misalnya pada anak-anak sangat
berperan untuk perkembangan tubuh dan sel otaknya. Sedangkan pada orang dewasa,
apabila terjadi luka, memar dan sebagainya, maka protein dapat membangun kembali
sel-sel yang rusak. Isoflavon yang terkandung dalam kacang kedelai adalah senyawa
glikosida yang larut dalam air dan bersifat anti aging (anti penuaan dini). Dan anti
oxidant (anti radikal bebas).
Angka Kecukupan
Gizi (AKG) tahun
2004
Padi-padian dan hasilnya relative rendah dalam protein,tetapi karena dimakan dalam
jumlah baanyak, member sumbangan besar terhadap konsumsi
protein sehari.Bahan Makanan hewani kaya dalam protein bermutu tinggi,tetapi hanya
merupakan 18,4 % konsumsi protein rata-rata penduduk Indonesia.
No Golongan Pangan Protein BDD (%)
(gr)
1 Daging Daging sapi 18.8 100
2 Daging kerbau 18.7 100
3 Daging kambing 16.6 100
4 Telur Telur bebek 13.1 90
5 Telur ayam 12.8 90
6 Ikan Ikan kembung 22.0 80
7 Ikan bandeng 20.0 80
8 Ikan mujair 18.7 80
9 Ikan mas 16.0 80
10 Kacang-kacangan Kacang kedelai 34.1 100
11 Kc. Tanah, kupas kulit 25.3 100
12 Kacang hijau 22.2 100
13 Padi-padian Beras ketan hitam 7.0 100
14 Beras giling 6.8 100
15 Beras ketan putih 6.7 100
16 Buah Cempedak 3.0 30
17 Durian 2.5 22
18 Pisang raja uli 2.0 75
19 Sayuran Jamur kuping kering 16.0 100
20 Daun singkong 6.8 87
21 Gula Gula merah tebu 0.4 100
22 Gula pasir 0.0 100
23 Minyak/Lemak Lemak kerbau 1.5 100
24 Minyak kelapa 1.0 100
25 Margarine 0.6 100
26 Minyak kelapa sawit 0.0 100
Menurut RDI, antara 10 sampai 35% kalori itu seharusnya berasal dari protein.
Makanan-makanan yang menjadi sumber protein antara lain:
Protein hewani: Daging, ungguas, ikan, telur, susu, keju dan yogurt menyediakan
protein biologis bernilai tinggi karena mengandung semua asam amino essensial.
Protein nabati: Tumbuhan, legumes, grains, kacang-kacangan, biji-bijian dan sayuran
menyediakan protein biologis bernilai rendah.
Namun, dengan mengombinasikan berbagai sumber tumbuhan di dalam makanan yang
sama seringkali menghasilkan suatu campuran dari nilai biologis yang lebih tinggi.
Contoh kombinasi tersebut misalnya nasi, pasta atau manioc, chickpeas dengan roti,
lentil dengan kentang, sayuran dengan sereal.
Kwashiorkor
Menurut penelitian University of Maryland Medical Center, penyakit bernama unik ini
biasanya menimpa anak-anak di usia remaja. Umumnya gejalanya antara lain kelelahan
yang luar biasa, muncul bengkak di perut, terjadinya retensi cairan, sering mengalami
diare, kondisi emosional labil sehingga sulit menahan emosi dan masih banyak lagi
lainnya. Jika pada marasmus penderitanya cenderung kurus maka pada Kwashiorkor,
tampilan penderita terlihat normal. Tapi jangan salah, jika penyakit ini tidak segera
ditindak lanjuti, penderita yang masih remaja akan terhalang pertunbuhannya,
mengalami ganguan kognisi bahkan mengalami cacat mental.
Cachexia
Penyakit akibat kekurangan protein ini muncul dengan gejala seperti terjadinya
penipisan otot rangka, terjadinya degradasi protein, terdapat penurunan berat badan
yang ekstrem, memicu penyakit kanker ganas di lambung, hati, usus, dan lain-lain.
Mereka yang terkena Cachexia selalu merasa lelah meski hanya beraktifitas ringan saja.
Menurut American Journal of Clinical Nutrition, penyakit Cachexia ini bisa mengarah
pada kematian jika tidak ditangani secara serius.
• Kelebihan
Protein secara berlebiha tidak menguntungkan bagi tubuh. Makanan yang tinggi
protein biasanya tinggi lemak sehingga dapat dapat menyebabkanobesitas.
Kelebihan protein tidak baik, karena dapat mengganggu metabolisme protein yang
berada di hati. Ginjal pun akan terganggu tugasnya, karena bertugas membuang hasil
metabolisme protein yang tidak terpakai.
Jika kadar protein terlalu tinggi kalsium dapat keluar dari tubuhsehingga menjadi
penyebab osteoporosis.
Karena protein merupakan makanan pembentuk asam, kelebihan asupan protein
akan meningkatkan kadar keasaman tubuh, khususnya keasaman darah dan jaringan.
Kondisi ini disebut asidosis. Gangguan pencernaan, seperti kembung, sakit mag,
sembelit, merupakan gejala awal asidosis, dehidrasi, diare, kenaikan amoniak darah,
kenaikan ureum darah, dan demam.
Pencegahan Penyakit yang Ditimbulkan oleh Protein
Bagi seseorang yang telah dewasa, penyakit kekurangan protein bisa ditanggulangi
dengan mengkonsumsi protein secara cukup dan rutin. Hal itu bisa dilakukan dengan
mengubah menu makanan setiap hari, konsumsi makanan yang mengandung protein
yang banyak misalnya daging, telur, buah-buahan dan sayuran. minuman bergizi juga
tidak boleh dilupakan misalnya susu sapi, madu, minyak zaitun dan lainnya.
Sedangkan bagi balita, penyakit ini bisa dicegah dengan menunda masa penyapihan
yang prematur, dengan tetap memberikan air susu ibu yang eksklusif, memberikan
makanan pendamping bagi bayi yang mencukupi kebutuhan proteinnya, serta
melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala.
Itulah pembahasan kita mengenai berbagai penyakit akibat kekurangan protein.
Diharapkan bagi anda dan para ibu agar memperhatikan asupan makanan. Perbanyak
makanan yang mengandung protein bila mengalami salah satu penyakit kekurangan
protein. Cara lainnya untuk menanggulangi kekurangan / kelebihan protein,
maka dapat dilakukan upaya penanggulangan sebagai berikut :
Pemantauan Status Gizi (PSG) masyarakat.
Pemberian Makanan Tambahan (PMT).
Pemantauan garam beryodium.
Pemberian kapsul vitamin A.
Pemberian tablet Fe.
Pengumpulan data KADARZI.
LEMAK
1 g lemak dapat memberikan sumbangan energi sebesar 9 kkal,
Lemak dan minyak berperan penting dalam menjaga kesehatan tubuh manusia
Meningkatkan jumlah energi serta menambah lezatnya suatu hidangan
Klasifikasi lemak bisa dilihat dari sumbernya, yaitu yang berasal dari hewan dan
tumbuh-tumbuhan.Dapat juga dibedakan berdasarkan penglihatan, yaitu lemak yang
jelas-jelas terlihat (seperti minyak, mentega) dan yang tidak terlihat (misalnya dalam
susu, telur).
Klasifikasi Asam Lemak menurut Ada Tidaknya Ikatan Rangkap
Asam Lemak Jenuh (Saturated Fatty Acid) (CnH2nO2)
Asam Lemak Tak Jenuh Tunggal (Mono Unsaturated Fatty Acids) (CnH2n-2O2),
Asam Lemak Tak Jenuh Jamak (Poly Unsaturated Fatty Acid) (CnH2n-jumlah ikatan x 2 O2)
Fungsi Lemak
Lemak berfungsi sebagai sumber energi yang efisien, sumber asam lemak esensial,
pelarut vitamin, pembentuk struktur jaringan dan sebagainya Kita katakan essensial,
artinya jenis lemak yang tidak dapat diproduksi tubuh sendiri sehingga harus
mendapatkannya melalui makanan yang kita makan.
Sumber lemak
Ada beberapa macam lemak pada makanan vegetarian yaitu lemak jenuh (saturated)
yang merugikan kesehatan karena meningkatkan kolesterol. Lemak ini banyak
terdapat pada mentega, produk-produk berbahan susu, minyak kelapa, dan
minyak sawit.
Bahan makanan Kandungan Bahan makanan Kandungan
lemak lemak
Minyak kacang tanah 100.0 Mie kering 11.8
Lemak sapi 90.0 Telur ayam 11.5
Margarin 81.0 Susu Kental Manis 10.0
Kacang tanah kupas 42.8 Adpokat 6.5
Kelapa tua, daging 34.7 Ikan segar 4.5
Tepung susu 30.0 Durian 3.0
Daging sapi 14.0 Beras setengah giling 1.1
Kecukupan Lemak
kontribusi energi dari lemak sebaiknya tidak melebihi dari 25%,
konsumsi energi dari asam lemak jenuh sebaiknya tidak melebihi 10%
konsumsi PUFA minimal 3% dari intake energi
konsumsi asam lemak tidak jenuh trans tidak lebih dari 2% dari intake energi
Defisiensi dan Kelebihan Lemak
Defisiensi lemak dalam tubuh akan mengurangi ketersediaan energi dan mengakibatkan
terjadinya katabolisme/perombakan protein, dapat menyebabkan kurang gizi
Defisiensi asam lemak akan menyebabkan terganggunya pertumbuhan, terjadinya
kelainan pada kulit, umumnya pada balita terjadi luka “eczematous” pada kulit.
Akibat kekurangan lemak antara lain; depresi, dyslexia (anak yang sulit membaca), sulit
konsentrasi, autis, merasa lelah, daya ingat yang lemah dan problem pada perilaku
Kelebihan lemak mengakibatkan Obesitas,Peningkatan Kadar Lemak Darah ,
meningkatkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah pada usia dewasa, dan
Penyakit Kanker
Pencegahan
Efek-efek negatif potensial yang berhubungan dengan gizi makro itu adalah jika mereka
tidak dikonsumsi dalam jumlah yang cukup, yang mungkin akan mengakibatkan suatu
gangguan kekurangan gizi, yang mempengaruhi fungsi tubuh.
Beberapa pencegahan itu juga dianjurkan dalam hal komsumsi berlebihan dari gizi
makro tertentu. Misalnya, makanan-makanan yang mengandung gula atau starch itu
diurai oleh enzim-enzim dan bakteri di dalam mulut yang memproduksi asam, yang
menyerang email gigi.
Air liur biasanya menyediakan suatu proses perbaikan yang membentuk ulang email.
Tapi saat makanan-makanan mengandung karbohidrat itu terlalu sering dikonsumsi,
maka proses perbaikan itu juga menjadi sulit dan kerusakan gigi mungkin terjadi.
Untuk lemak, konsumsi yang berlebihan mengarah pada overweight dan obesitas.
Kelebihan lemak itu tidak cuma disimpan dibawah kulit, tapi juga di saluran-saluran
darah dan organ-organ lain, sehingga menyumbat aliran darah dan merusak organ-
organ misalnya jantung.
Pencegahan itu juga dibutuhkan bagi orang-orang yang menghindari semua makanan
yang berasal dari hewan karena mereka mungkin kesulitan untuk memenuhi kebutuhan
mereka akan protein.
Interaksi
Asupan protein, lemak dan karbohidrat yang cukup itu essensial bagi pertumbuhan,
perkembangan dan pemeliharaan tubuh, tapi tidak seperti gizi mikro (vitamin dan
mineral) dimana suatu defisiensi atau kelebihan spesifik bisa berhubungan dengan
suatu penyakit, hubungan antara gizi makro dengan penyakit nutrisional itu jauh lebih
sulit untuk dipahami.
Itu terutama karena gizi makro berinteraksi satu sama lain dan dengan zat-zat di dalam
tubuh dalam suatu cara yang sangat sulit untuk digambarkan secara akurat. Mereka
juga inter-convert, sambil semuanya berkontribusi pada asupan energi.
Orang umumnya bisa menikmati suatu makanan yang bervariasi tanpa mengalami
masalah. Tapi untuk sebagian orang, interaksi dari makanan tertentu atau komponen-
komponennya dengan tubuh mungkin menyebabkan efek-efek negatif yang berkisar
dari gatal-gatal ringan dikulit sampai alergi parah.
Pengobatan
Dalam kasus reaksi alergi, satu-satunya cara untuk merawat orang-orang yang sensitif
adalah dengan mengeliminasi komponen-komponen makanan dari diet.
Dalam kasus ketidak toleranan terhadap makanan, membatasi makanan menjadi sajian-
sajian yang lebih kecil mungkin cukup untuk menghindari gejala-gejala.
Jumlah kalori yang dibutuhkan untuk memperbaiki atau mempertahankan berat badan
itu tergantung pada beberapa faktor, termasuk usia dan level aktivitas.
Itulah kenapa kondisi-kondisi misalnya kekurangan gizi dan obesitas itu membutuhkan
perawatan profesional, dan seharusnya diawai oleh seorang dokter yang bekerja sama
dengan seorang ahli gizi.
Komplikasi
Suatu komplikasi umum dari ketidak seimbangan asupan gizi makro adalah diabetes,
suatu gangguan metabolic dimana tubuh tidak bisa mengatur level glucose dengan
benar. Tidak ada bukti bahwa konsumsi gula itu berhubungan dengan pengembangan
semua jenis diabetes.
Namun, saat ini ada bukti yang bagus bahwa obesitas dan ketidakaktifan fisik itu
meningkatkan kemungkinan berkembangnya diabetes non-insulin dependent, yang
biasanya terjadi di usia pertengahan.
Pengurangan berat badan itu biasanya diperlukan menjadi target utama asupan bagi
orang-orang dengan diabetes non-insulin dependent.
Mengonsumsi berbagai jenis makanan karbohidrat itu adalah suatu bagian yang bisa
diterima dari diet semua penderita diabetes, dan penyertaan makanan-makanan rendah
index glycaemic itu bermanfaat karena membantu mengatur kontrol glucose darah.