BAB VI Analisis Lingkungan Usaha PDF
BAB VI Analisis Lingkungan Usaha PDF
6.1.1. Manajemen
63
Pengorganisasian di PT Kuala Pangan telah berjalan dengan cukup baik.
Hal ini dapat dilihat dari pembagian kerja untuk setiap manajer yang telah tertulis
dengan jelas. Setiap manajer harus bertanggung jawab terhadap apapun yang telah
menjadi tugasnya dan harus memberikan laporan tertulis terhadap hasil kerjanya
kepada atasannya. Pengelolaan staf di PT Kuala Pangan berjalan lancar setiap
karyawan bekerja pada bidang pekerjaannya masing-masing, namun kadang-
kadang ketika banyaknya pekerja harian yang tidak masuk membuat manajer
menugaskan karyawannya bekerja bukan dibidang pekerjaannya. Untuk
memotivasi karyawannya perusahaan memberikan kenaikan gaji hampir setiap
tahun walaupun kenaikan gaji tersebut tidak besar. Selain kenaikan gaji tersebut
perusahaan tidak memberikan insentif lainnya.
Pengendalian hanya terbatas pada bidang produksi saja, khususnya dalam
hal pengadaan bahan baku dan pengolahan. Pengendalian dalam hal pengadaan
bahan baku penting dilakukan karena terkait langsung dengan proses pengolahan,
sehingga kontinuitas pembuatan produk tetap terjaga. Sama halnya dengan
pengadaan bahan baku, pengendalian dalam pengolahan juga penting dilakukan
karena terkait dengan kualitas atau mutu mie yang dihasilkan.
6.1.2. Pemasaran
64
mie bihun, produk tersebut dikemas dalam plastik dan dikemas kembali dalam
bentuk dus, gambar produk dapat dilihat pada Lampiran 2.
Kemasan produk dincantumkan merek produk, tanggal kadaluarsa,
sertifikasi halal dari MUI, alamat perusahaan, dan berat bersih produk. Hal ini
hampir memenuhi semua kententuan yang harus dicantumkan dalam kemasan.
Berdasarkan undang-undang No. 7 tahun 1998 tentang pangan, label suatu produk
harus memuat sekurang-kurangnya keterangan mengenai:
a. Nama produk
b. Daftar bahan yang digunakan
c. Berat bersih atau isi bersih
d. Nama dan alamat pihak yang memproduksi
e. Keterangan tentang halal
f. Tanggal, bulan dan tahun kadaluarsa
b) Harga
Penetapan harga produk yang dihasilkan oleh perusahaan dipengaruhi oleh
beberapa faktor antara lain rata-rata harga produk sejenis di pasaran biaya yang
dikeluarkan untuk memproduksi produk tersebut. Pemantauan harga produk
sejenis di pasar dimaksudkan agar perusahaan dapat mempertahankan harga
produk yang bersaing. Harga produk juga ditentukan dari biaya produksi yang
dikeluarkan ditambah persentase keuntungan yang ditetapkan oleh perusahaan.
Harga produk untuk mie kering yaitu Rp 62.000 per dus dengan isi 20 kemasan
plastik 200 gram. Harga untuk bihun Rp 50.500 per dus dengan isi 30 kemasan
plastik 70 gram. Selain harga yang ditetapkan, perusahaan juga memberikan harga
khusus bagi para distributor dan juga memberikan potongan harga bagi para
konsumen yang membeli dalam jumlah besar dan untuk para konsumen setianya.
Besarnya potongan harga tersebut biasanya ditentukan oleh volume pembelian
produk oleh konsumen dan lamanya konsumen tersebut berkerjasma dengan
perusahaan. Dengan demikian hubungan dengan konsumen akan menjadi lebih
baik.
c) Distribusi
Distribusi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk
menyalurkan, mengirimkan serta menyampaikan barang yang dipasarkannya
65
kepada konsumen. Secara umum, pihak perusahaan dalam mendistribusikan
produknya melalui distributor yang teletak disetiap kota seperti Jakarta, Bogor,
Pontianak, Bandung, Yogyakarta, Surabaya. Pendistribusian produk tergantung
dari permintaan distributor tersebut. Distributor yang berkerjasama dengan
perusahaan merupakan distributor tetap sehingga proses distribusi produk kepada
konsumen berjalan lancar. Letak perusahaan yang strategis yaitu dekat dengan
jalan tol Jagorawi juga mempengaruhi proses pendistribusian berjalan dengan
lancar.
d) Promosi
Kegiatan promosi belum banyak dilakukan oleh PT Kuala Pangan untuk
memperkenalkan dan menyampaikan produk yang dipasarkannya kepada
konsumen. Kegiatan promosi melalui media cetak pernah dilakukan oleh PT
Kuala pangan namun itu sudah lama sekali dan sekarang sudah tidak dilakukan
lagi. Promosi yang dilakukan sekarang hanya melaui distributor yang
menawarkan produk kepada konsumen. Kegiatan promosi yang sederhana ini
dilakukan karena target konsumen perusahaan hanya hotel, restoran, catering, dan
pedagang pengecer dan perusahaan beranggapan bahwa produknya sudah dikenal
di kalangan konsumen tersebut sehingga tidak perlu mengeluarkan biaya
tambahan untuk promosi. Perusahaan seharusnya dapat memanfaatkan teknologi
internet untuk mempromosikan produknya dengan membuat website. Dengan
demikian produknya akan dikenal lebih luas lagi.
6.1.3. Keuangan
Modal merupakan bagian penting dalam suatu usaha. Modal awal
perusahaan berasal dari modal keluarga yang kemudian setelah berkembang
mengelola pendapatannya sebagai modal untuk menjalankan perusahaan. Dalam
mengembangkan usahanya perusahaan menggunakan modal dari pemilik dan
pinjaman dari bank dengan syarat jaminan. Karena perusahaan merupakan
perusahaan keluarga yang berkembang menjadi besar, perusahaan tidak mencari
investor lain sehingga dalam mengembangkan usahanya perusahaan masih
mengandalkan modal pemilik dan pinjaman dari bank. Sumber modal lainnya
berasal dari pendapatan perusahaan. PT Kuala Pangan selalu mengalami
keuntungan yang meningkat setiap tahunnya sehingga keuntungan yang
66
diperolehnya dapat dijadikan tambahan modal bagi perusahaan. Persentase
keuntungaan Persahaan terhadap pendapatannya berkisar 20-30 persen per tahun.
Sistem pencatatan keuangan PT Kuala pangan sudah dilakukan dengan
baik. Perusahaan memiliki pembukuan keuangan yang selalu diperbaharui sesuai
aliran uang yang masuk dan keluar. Hal ini dilakukan oleh manajer keuangan
yang bertanggung jawab atas segala laporan keuangan perusahaan. Pembukuan
keuangan yang baik dapat mempermudah mendapat pinjaman modal dari bank
dan dapat mempermudah pengambilan keputusan dalam pengembangan usaha dan
penetapan harga produk.
67
Strategi yang diterapkan PT. Kuala Pangan dalam memproduksi masih
berdasarkan pesanan, namun PT Kuala Pangan juga memproduksi untuk
persediaan produk untuk bejaga-jaga jika ada pesanan yang mendadak. Dengan
demikian produksi PT Kuala Pangan masih berdasarkan pesanan.
68
PT Kuala Pangan kadang-kadang melakukan pelatihan bagi para pekerja
hariannya, pelatihan yang dilakukan biasanya pelatihan dibidang produksi agar
para pekerja harian tersebut dapat melakukan proses produksi dan dapat
menggantikan pekerja dibidang produksi ketika tidak masuk.
PT Kuala Pangan memberikan kompensasi kepada para pekerjanya berupa
kenaikan gaji hampir disetiap tahunnnya. Hal ini bertujuan agar para pekerja
harian maupun tetap dapat loyal terhadap perusahaan dan dapat ikut membantu
mengembangkan perusahaan.
6.2.1. Ekonomi
Kondisi ekonomi merupakan faktor yang penting dalam menjalankan
suatu usaha. Faktor ekonomi juga dapat mempengaruhi daya beli dan pola
konsumsi masyarakat. Kondisi ekonomi yang semakin membaik, yang diiringi
dengan peningkatan daya beli masyarakat memungkinkan adanya peningkatan
permintaan pasar terhadap suatu produk. Hal tersebut merupakan peluang baik
bagi prospek pengembangan usaha saat ini dan dimasa akan datang.
Tidak stabilnya kondisi perekonomian Indonesia saat ini memberikan
pengaruh terhadap kecenderungan iklim usaha yang tidak menentu. Salah satu
pendorong ketidakstabilan perekonomian Indonesia yaitu adanya kebijakan
pemerintah yang menaikkan harga bahan baku minyak (BBM). Meskipun sejak
bulan Desember 2008 pemerintah sudah menurunkan harga BBM sebesar Rp
1.500/liter dan solar Rp 1.200/liter. Namun penurunan harga BBM tidak
berpengaruh nyata terhadap harga bahan-bahan pokok, sehingga berdampak pada
kenaikan bahan baku pembuatan mie seperti terigu, harga terigu di indonesia
69
selalu mengalami perubahan, hal ini dapat mengganggu biaya produksi
perusahaan. Perkembangan harga terigu dapat dilihat pada Tabel 8.
Selain kenaikan BBM kenaikan tarif dasar listrik (TDL) pada tahun 2010
juga sangat mepengaruhi perusahaan, kenaikan TDL sekitar 6-15 persen bagi
pengguna industri ini dapat meningkatkan ongkos produksi perusahaan karena
mesin-mesin yang digunakan rata-rata menggunakan listrik untuk beroperasi.
Oleh karena itu, pemerintah harus selalu waspada terhadap fluktuasi harga yang
terjadi sehingga kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah dapat menjamin
kelangsungan hidup para pelaku usaha.
70
6.2.2. Sosial, Budaya, dan Demografi
71
6.2.4. Teknologi
Teknologi merupakan salah satu sumber utama perubahan dengan adanya
inovasi baru. Variabel ini mempengaruhi bahan baku, operasi, serta produk suatu
usaha karena pada dasarnya perubahan teknologi dapat memberikan peluang besar
untuk peningkatan hasil, tujuan, atau bahkan mengancam kedudukan usaha
tersebut.
Teknologi yang terus berkembang memberikan kontribusi bagi keberadaan
PT Kuala Pangan. Faktor teknologi turut membantu PT Kuala Pangan dalam
menjalankan kegiatan operasional sehari-hari, seperti telepon dan mesin faksimil
yang dapat memperlancar kegiatan Perusahaan dalam mempermudah transaksi
jual beli dengan pelanggannya. Selanjutnya kemajuan di bidang transportasi juga
memperlancar kegiatan Perusahaan dalam memasarkan produknya, serta
mempermudah dalam memperoleh bahan baku yang diperlukan.
Perkembangan teknologi dan informasi yang terus berkembang merupakan
peluang bagi usaha PT Kuala Pangan untuk pengembangan usaha di waktu yang
akan datang. Peralatan yang digunakan perusahaan untuk kegiatan produksi belum
menggunakan teknologi yang lebih modern masih semi otomatis. Sedangkan dari
sisi teknologi informasi, saat ini perusahaan belum memanfaatkan fasilitas
internet. Hal ini merupakan tantangan bagi perusahaan kedepan agar dapat
memanfaatkan teknologi dan informasi tepat guna. Dengan begitu perusahaan
dapat memberi kemudahan kepada para pelanggannya dalam mengakses produk
yang dihasilkan, selain itu perusahaan dapat meningkatkan volume penjualannya.
72
Mie Kering dan bihun merupakan produk yang sudah lama dikenal
masyarakat. Proses pembuatannya relatif mudah karena tidak membutuhkan
teknologi yang terlalu canggih. Produk tersebut dapat dibuat dengan
menggunakan peralatan sederhana. Bahan baku pembuatan Mie mudah didapat.
Selain itu modal yang dibutuhkan untuk melakukan usaha pengolahan ini relatif
rendah tergantung besar usahanya dan tidak adanya peraturan pemerintah untuk
memasuki industri ini menyebabkan rendahnya hambatan masuk ke industri mie
ini. Rendahnya hambatan masuk kedalam usaha ini akan menjadi ancaman karena
masuknya pendatang baru potensial yang mampu bersaing pada usaha ini tergolong
cukup tinggi.
73
c) Kekuatan Tawar Menawar Pembeli
Pembeli mempengaruhi industri melalui kemampuan mereka untuk
menekan turunnya harga, permintaan terhadap kualitas atau jasa yang lebih baik
dan memainkan peran untuk melawan satu pesaing dan lainnya. Kualitas produk
dan pelayanan, informasi produk, jumlah pembeli, serta kemudahan konsumen
beralih ke produk pesaing yang sejenis maupun substitusinya adalah faktor-faktor
yang berpengaruh kuat terhadap kekuatan tawar-menawar pembeli.
Pembeli terhadap produk PT Kuala Pangan kebanyakan merupakan
pedagang penyalur, pengusaha restoran, katering, dan pengusah hotel namun tidak
tertutup kemungkinan sampai pada para pedagang pengecer. Banyakna produk
mie kering dan bihun yang beredar di masyarakat membuat daya tawar konsumen
terhadap produk semakin kuat terhadap produk PT Kuala pangan. Untuk
meningkatkan daya tawar produk terhadap konsumen PT Kuala Pangan selalu
memperhatikan mutu dari produknya sehingga konsumen menjadi puas sehingga
loyal terhadap produk perusahaan. Selain itu PT Kuala Pangan selalu menjaga
hubungan baik dengan para kosumennya dengan memberikan pelayanan yang
baik mulai dari pemesanan sampai barang diantarkan sehingga dapat
meningkatkan posisi tawar produk.
d) Ancaman Produk Subtitusi
Keberadaan produk substitusi ini akan membatasi potensi suatu usaha. Jika
suatu usaha tidak mampu meningkatkan kualitas produk, maka laba dan
pertumbuhan usaha tersebut dapat terancam. Produk substitusi ditentukan oleh
banyaknya jumlah produk yang memiliki fungsi yang sama dengan produk usaha
yang dapat mempengaruhi eksistensinya di pasar.
Produk subtitusi yang dapat mengancam produk dari PT Kuala Pangan
yaitu produk yang mudah dibuat dan mengenyangkan seperti mie instan (Indomie,
Mie Sedap, Sarimi), Super Bubur, Spageti instan, soun instan, dan lain-lain.
Tingginya produk substitusi dari mie kering dan bihun memberikan ancaman bagi
perusahaan untuk menguasai pasar dengan inovasi produk, sehingga konsumen
bebas memilih produk yang sesuai dengan selera masing-masing.
74
e) Persaingan Antara Perusahaan Sejenis
Persaingan dalam industri makanan khususnya industri mie sangat
kompetitif. Departemen Perindustrian Republik Indonesia menyebutkan bahwa
hingga tahun 2008, tercatat ada 312 perusahaan yang bergerak di sektor industri
sejenis mie. Beberapa perusahaaan tersebut adalah PT Indofood, PT Wingsfood,
PT Nissin, PT ABC, PT Barokah Inkopontren, PT Jakarna Tama, PT Olagafood,
PT Tiga Pilar Sejahtera, dan lain-lain.
Secara umum, persaingan yang terjadi pada industri mie adalah persaingan
pasar, mutu dan harga jual produk. Persaingan pasar terjadi jika jumlah pelaku
usaha yang beroperasi semakin banyak sehingga para pelaku usaha harus jeli dan
hati-hati dalam menentukan wilayah pemasaran produk yang dihasilkan. Selain
itu, terdapat persaingan mutu produk karena setiap pelaku usaha berlomba-lomba
dalam mempromosikan produk yang dijualnya agar dapat dapat diterima oleh
konsumen baik kualitas rasa, variasi bentuk kemasan maupun ukuran.Oleh karena
itu, agar produknya dapat diterima dengan baik oleh konsumen maka para pelaku
usaha harus mampu melihat selera konsumen terhadap produk yang dihasilkan.
Persaingan harga jual produk juga salah satu faktor persaingan diantara
pesaing yang ada. Biasanya persaingan dalam penentuan harga sering terjadi
sebagai dampak persaingan pasar maupun mutu produk. Persaingan yang terjadi
dalam suatu industri merupakan hal yang wajar, dengan demikian para pelaku
usaha diajak untuk berpikir kreatif dalam memposisikan produknya dengan
sebaik-baiknya.
Dengan persaingan yang kompetitif ini PT Kuala Pangan semakin
terancam oleh kegiatan promosi dan distribusi yang luas yang dilakukan
perusahaan yang telah dikenal seperti PT Wingsfood ataupun PT Indofood.
Walaupun demikian PT Kuala Pangan selalu memperhatikan kualitas dan mutu
produknya, memberikan pelayanan secara maksimal kepada konsumennya serta
memberikan harga khusus bagi konsumen yang setia membeli produknya agar
loyalitas konsumen tetap terjaga.
75