Anda di halaman 1dari 18

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian berhubungan dengan usaha untuk mengetahui sesuatu

dan usaha untuk mencari tahu jawaban atas segala sesuatu atau

beberapa permasalahan. Berhubungan dengan hal tersebut pendekatan

terhadap penelitian yang didasarkan pada asumsi-asumsi filosofis tentang

tujuan ilmu pengetahuan dan sifat realistis. Banyak peneliti beroperasi

terutama dalam suatu pendekatan tetapi, banyak juga yang

menggabungkan dengan unsur-unsur lain..Untuk mencapai hasil

penelitian yang baik maka penelitian harus dilakukan secara objektif

sesuai dengan permasalahan yang terjadi di masyarakat.

Kegiatan penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode

ilmiah memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai, sebagaimana yang

diungkapkan oleh Neuman (2017:44) “every research has a purpose and

usefulness. In general there are three purposes, namely exploring a new

topic, describing a social phenomenon, or explaining why something

occurs.” (setiap penelitian memiliki tujuan dan kegunaan. Secara umum

ada tiga tujuan, yaitu menjelajahi topik baru, menggambarkan fenomena

sosial, atau menjelaskan mengapa sesuatu terjadi).

Menurut Neuman (2017:44) Penelitian memiliki tiga tujuan yaitu;

mengeksplorasi topik baru, menggambarkan fenomena sosial, dan

48
49

menjelaskan mengapa suatu hal dapat terjadi. Selanjutnya, Neuman

(2017:35) membagi tiga jenis tujuan dari penelitian, yaitu penelitian

eksplorasi, penelitian deskriptif, penelitian penjelasan. Neuman

menjelaskan :

Based on the goal, the research can be divided into three types,
such as exploratory research, that is a research in which the
primary purpose is to examine a little understood issue or
phenomenon to develop preliminary ideas and move toward
refined research questions by focusing on the “what”
question. Descriptive research is research where the primary
purpose is to “ Paint a picture” using words or number and to
present profile, a classification of types, or an outline of steps
to answer question such as who, when, where, and how.
Whereas an explanatory research is research with the primary
purpose on is to explaining, why events occur and building,
elaborating, extending or testing the theory.( Berdasarkan tujuan,
penelitian dapat dibagi menjadi tiga jenis, seperti penelitian
eksplorasi, yang merupakan penelitian yang tujuan utamanya
adalah untuk memeriksa masalah yang dipahami atau fenomena
untuk mengembangkan ide-ide awal dan bergerak ke arah
pertanyaan penelitian yang disempurnakan dengan berfokus
pada "apa". Penelitian deskriptif adalah penelitian yang tujuan
utamanya adalah untuk "menggambarkan" menggunakan kata-
kata atau angka dan untuk menyajikan profil, klasifikasi jenis,
atau garis besar langkah-langkah untuk menjawab pertanyaan
seperti siapa, kapan, di mana, dan bagaimana. Sedangkan
penelitian explanatory adalah penelitian dengan tujuan utama
pada adalah untuk menjelaskan, mengapa peristiwa terjadi dan
bangunan, menguraikan, memperpanjang atau pengujian teori).

Menurut Bhattacherjee (2012:35) dalam bukunya bahwa:

Research design is a comprehensive plan for data collection in an


empirical research project. It is a “blueprint”for empirical research
aimed at answering specific research questions or testing specific
hypotheses, and must specify at least three processes:
1. The data collection process
50

2. The instrument development process


3. The sampling process

Uraian diatas menyatakan bahwa desain penelitian adalah rencana

komprehensif untuk pengumpulan data dalam sebuah proyek penelitian

empiris. Hal tersebut merupakan "cetak biru" untuk penelitian empiris yang

bertujuan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian yang spesifik

atau pengujian hipotesis tertentu, dan harus menentukan setidaknya tiga

proses, yaitu proses pengumpulan data, proses pengembangan

instrumen, dan proses pengambilan sampel.

Sedangkan menurut Wallman (2011:1) metode penelitian yaitu:

Research methods are a range of tools that are used for different
types of inquiry, just as a variety of tools are used for doing
different practical jobs, for example, a pick for breaking up the
ground or a rake for clearing leaves. In all cases, it is necessary to
know what the correct tools are for doing the job, and how to use
the to best effect.

Kutipan tersebut menyatakan bahwa metode penelitian adalah

alat-alat yang digunakan untuk berbagai jenis penyelidikan, seperti alat

yang digunakan untuk melakukan pekerjaan praktis yang berbeda. Dalam

semua kasus, perlu untuk mengetahui apakah alat tersebut dapat

digunakan untuk melakukan pekerjaan, dan bagaimana menggunakannya

untuk efek yang terbaik.

Woody dalam Nazir (2011:13) mengungkapkan bahwa penelitian


adalah sebagai;

A method to find the truth which is also critical thinking. Research


includes providing a definition and redefinition of the problem,
formulate hypotheses or answer while, make conclusions and at l
51

east conduct careful testing on all the conclusions to determine


whether it fits with the hypothesis.)(Sebuah metode untuk
menemukan kebenaran yang juga berpikir kritis. Penelitian
termasuk didalamnya menyediakan definisi dan redefinisi
masalah, merumuskan hipotesis atau menjawab sementara,
membuat kesimpulan dan setidaknya melakukan pengujian pada
semua kesimpulan untuk menentukan apakah itu cocok dengan
hipotesis)

Selanjutnya, Almack dalam Nazir (2011:36) mendefinisikan bahwa

metode ilmiah adalah “how to apply the principles of logic to the discovery,

validation, and explanation of the truth”. (bagaimana untuk menerapkan

prinsip logika dalam penemuan, validasi, dan penjelasan tentang

kebenaran).

Suatu penelitian memerlukan studi desain yang akan dilakukan

untuk memfasilitasi pencapaian tujuan dari penelitian. Dalam penelitian ini

peneliti menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif

induktif. Penelitian kualitatif menurut Neuman (2017:157-158) adalah:

Qualitative researcher develops theory during the data collection


process. this more inductive method means that theory is built from
data or grounded in data. many researchers use grounded theory. it
makes qualitative research flexible and lets data and theory
interact. qualitative researchers remain open to the unexpected,
are willing to change the direction or focus of a research project,
and may abandon their original research question in the middle of
a project. (penelitian kualitatif mengembangkan teori selama proses
pengumpulan data. Metode yang lebih induktif ini berarti bahwa
teori dibangun dari data atau didasarkan pada data. Banyak peneliti
menggunakan grounded theory. Itu membuat penelitian kualitatif
fleksibel dan memungkinkan data dan teori berinteraksi.
Penelitian kualitatif tetap terbuka untuk yang tak terduga, bersedia
untuk mengubah arah atau fokus dari proyek penelitian, dan
52

mungkin meninggalkan pertanyaan penelitian asli mereka di


tengah-tengah proyek).

Oleh karena itu, penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan

induktif adalah metode yang berawal dari fakta-fakta empirik, konkrit

dalam menemukan suatu kebenaran yakni dengan meneliti yang

menggambarkan keadaan suatu objek, sistem pemikiran, dan hubungan

antara fenomena, sehingga menghasilkan kesimpulan yang bersifat

umum. Dalam penelitian ini peneliti mendeskripsikan Kinerja Dinas

Pariwisata Provinsi Riau dalam pengembangan keterampilan sumber

daya aparatur pariwisata di Provinsi Riau. Hal ini dilaksanakan dengan

cara mengklasifikasikan, menganalisis dan menyimpulkan data baru

disimpulkan dari khusus ke umum.

3.2. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian memberikan gambaran tentang konteks

yang berkaitan dengan fokus penelitian, memuat sifat atau aspek dari

objek yang memiliki variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan ditarik kesimpulannya.

Selanjutnya Sunggono (2011:11) memaparkan bahwa ruang

lingkup penelitian menggambarkan batas penelitian, mempersempit

permasalahan dan membatasi area penelitian juga menunjukan secara

pasti faktor-faktor mana yang akan diteliti dan mana yang tidak, atau untuk
53

menentukan apakah semua faktor yang berkaitan dengan penelitian akan

diteliti ataukah akan dieleminasi sebagian.

Berdasarkan pendapat-pendapat diatas, agar penelitian ini lebih

terarah dan sesuai degan judul yang diajukan maka yang menjadi fokus

peneliti dalam skripsi ini adalah mengenai Kinerja Dinas Pariwisata dan

Ekonomi Kreatif Dalam Pengembangan Keterampilan Sumber Daya

Aparatur Pariwisata di Provinsi Riau. Untuk memperjelas ruang lingkup

penelitian tersebut, dapat digambarkan dalam tabel 3.1 berikut:


54

Tabel 3.1

Ruang Lingkup Penelitian

Konsep Variabel Dimensi Indikator


Kinerja Dinas Kinerja 1. Input 1. Anggaran
Pariwisata Dalam 2. Sumber Daya Manusia
Pengembangan 3. Sarana/prasarana
Keterampilan
Sumber Daya 2. Process 1. Kecermatan
Aparatur 2. Ekonomis
Pariwisata 3. Output 1. Hasil yang di dapat

4. Outcomes 1. Kegunaan hasil

5. Benefit 1.Manfaat
Pengembangan
Keterampilan Aparatur

6. Impact 1.Dampak
Pengembangan
Keterampilan aparatur

Pengembangan 1. Pendidikan 1. Tingkat Pendidikan


2. Kualitas kesempatan
memperoleh
pendidikan

2. Pelatihan 1. Jenis pelatihan yang


dilaksanakan
2. Kuantitas pelaksanaan
pelatihan per tahun

Sumber: 1.Mahsun (2016)


2. Malayu S. P. Hasibuan (2014)
55

3.3. Informan
Informan penelitian yaitu orang yang memiliki informasi yang

berkaitan dengan permasalahan yang diteliti yang dimanfaatkan untuk

mendapatkan informasi mengenai situasi serta kondisi dari permasalahan

yang diteliti.

Menurut Neuman (2017:405-406) Fokus dan Sampel adalah:

 Focusing
The field researcher first gets a general picture, focuses on a few
specific problems or issues. A researcher decides on specific
research question and develops hypotheses only after being in the
field and experiencing it firsthand. At first, everything may be
relevant: later, however, he or she selectively focuses attention on
specific question and themes.(peneliti lapangan pertama kali
mendapat gambaran umum, berfokus pada beberapa masalah
tertentu. Seorang peneliti memutuskan pada pertanyaan penelitian
yang spesifik dan mengembangkan hipotesis hanya setelah berada
di lapangan dan mengalami secara langsung. Pada awalnya,
segala sesuatu yang mungkin relevan: kemudian, ia selektif
memfokuskan perhatian pada pertanyaan dan tema tertentu).

 Sampling
Field research sampling differs from survey research sampling,
although sometimes both use snowball sampling. )(pengambilan
sampel di lapangan penelitian berbeda dari sampel penelitian
survei, meskipun kadang-kadang keduanya menggunakan
snowball sampling).
Seorang informan atau aktor kunci dalam penelitian lapangan

adalah seseorang dalam peranan resmi atau tidak resmi yang

menceritakan dan menginformasikan tentang lapangan. Menurut Neuman

(2017:411) Informan penelitian lapangan yang ideal memiliki empat

karakteristik:
56

1. The informant who is totally familiar with the culture and in


position to witness significant events makes a good informant.
He or she lives and breathes culture and engages in routines
in the setting without thinking about them. The individual has
years of intimate experience in the culture; he or she is not a
novice.
2. The individual is currently involved in the field. Ex-members
who have reflected on the field may provide useful insights,
but the longer they have been away from direct involvement,
the more likely it is that they have reconstructed their
recollections.
3. The person can spend time with the researcher. Interviewing
may take many hours, and some members are simply not
available for extensive for interviewing.
4. Nonanalytic individuals make better informant. A nonanalytic
informant is familiar with and uses native folk theory or
pragmatic common sense. This is in contrast to the analytic
member; who pre analyzes the setting, using categories from
the media or education. Even members educated in the social
sciences can learn to respond in a nonanalytic manner, but
only if they set aside their education and use the member
perspective.

Peneliti menerjemahkan bahwa:


1. Penting siapa yang benar-benar akrab dengan budaya dan
dalam posisi untuk menyaksikan peristiwa membuatnya
menjadi seoarang informan yang baik. Ia hidup dan bernapas
budaya dan terlibat dalam kebiasaan yang telah diatur tanpa
berpikir tentang mereka. Individu memiliki pengalaman dekat
dengan budaya; ia bukanlah seorang pemula.
2. Individu yang saat ini terlibat dalam bidang tersebut. Mantan
anggota yang telah mencerminkan dapat memberikan
wawasan yang berguna, tetapi semakin lama mereka telah
terlibat langsung, semakin besar kemungkinan itu adalah
bahwa mereka telah direkonstruksi pengalaman mereka.
3. Orang bisa meghabiskan waktu dengan peneliti. Wawancara
dapat mengambil banyak waktu, dan beberapa anggota tidak
hanya tersedia untuk wawancara ekstensif.
4. Individu yang bebas analitik membuat informan yang lebih
baik. Informan bebas analitik akrab menggunakan teori rakyat
asli atau pragmatis akal sehat. Hal ini berbeda dengan anggota
57

analitik, yang belum menganalisis pengaturan, menggunakan


ketegori dari media atau pendidikan. Bahkan para anggota
dididik dalam ilmu-ilmu sosial dapat belajar untuk tanggapan
secara analitis bebas, tetapi hanya jika mereka menyisihkan
pendidikan mereka dan menggunakan perspektif anggota.

Tabel 3.2

Informan Penelitian

JUMLAH
NO INFORMAN
(orang)
1 Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Riau 1

2 Sekretaris Dinas Pariwisata Provinsi Riau 1


Kepala Bidang Destinasi Wisata Dinas Pariwisata
3 1
Provinsi Riau
Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata
4 1
Provinsi Riau
Kepala Sub Bagian Keuangan Dinas Pariwisata
5 1
Provinsi Riau
Kepala Seksi Ekonomi Kreatif Berbasis Media, Desain
6 1
dan IPTEK
7 Staf Dinas Pariwisata Provinsi Riau 4
Kelompok Sadar Wisata Bono di Kabupaten Pelalawan
8 1
Provinsi Riau
Jumlah 11
Sumber: Diolah oleh Peneliti
58

3.4. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

Pengumpulan data merupakan tahap yang penting dalam suatu

penelitian. Kemampuan peneliti dalam mengumpulakan data dalam

jumlah dan kualitas yang tepat akan sangat berpengaruh pada

peranannya dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan pembuatan

kebijakan.

3.4.1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara peneliti dalam mencari data

di lapangan yang berkaitan dengan maslah peneliti berupa fakta, data,

dan informasi valid serta objektif di lapangan. Oleh karena itu tanpa

mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan

mendapatkan data yang memenuhi standar yang ditetapkan.


Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling

strategis dalam penelitian karena tujuan dari penelitian adalah

mendapatkan data. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

data kualitatif. Data ini diperoleh melalui teknik pengumpulan data melalui

wawancara (interview) dan dokumentasi (taking notes). Untuk dapat

memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis

menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:


1. Interview (Wawancara)
Menurut Moleong (2013:186). “Wawancara adalah percakapan

dengan maksud tertentu”. Percakapan tersebut dilakukan oleh dua pihak,

yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang

terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan


59

itu. Wawancara ini berguna untuk memperoleh keterangan atau informasi

dari subyek penelitian. Teknik wawancara dimaksudkan untuk

mengumpulkan data primer yang dilakukan melalui wawancara secara

mendalam (indepth interview) dengan memakai pedoman wawancara

(interview guide) sebagai instrumen. Pedoman wawancara sebagai telaah

dokumentasi.
.Penjelasan di atas menyimpulkan bahwa dalam penelitian ini,

wawancara yang dilakukan adalah wawancara langsung dengan memakai

pedoman wawancara. Artinya pewawancara mendatangi lokasi informan

dan melakukan komunikasi dengan bertatap muka dimana pewawancara

telah membuat pokok-pokok pertanyaan yang akan diajukan kepada

informan.

2. Observasi (Observation)
Menurut Kothari (2004:96) observasi adalah “The most commonly

used method specially in studies relating to behavioral sciences. Under

the observation method, the information sough by way of investigator’s

own direct observation without asking from the respondent.” Maksudnya

adalah Observasi merupakan metode yang paling umum digunakan

secara khusus dalam studi yang berkaitan dengan ilmu perilaku.

Berdasarkan metode observasi, informasi dilihat dengan cara pengamatan

langsung dari penyidik itu sendiri tanpa meminta dari responden.

3. Taking notes (Dokumentasi)


Menurut Neuman (2017:398) yang menyatakan bahwa:
“Most field research data are in the from of field notes. Full field
notes can contains maps, diagrams, photographs, interviews, tape
60

recordings, video tapes, memos, objects from the field, notes


jotted in the gield and detailed notes writen away from field.
Writing notes is often boring, tedious work that requires self-
dicipline”.

Peneliti mengartikan bahwa sebagian besar data penelitian

lapangan dari catatan. Catatan-catatan lapangan penuh dapat berisi peta,

diagram, foto-foto, wawancara, rekaman, kaset video, memo, obyek dari

lapangan, menuliskan catatan itu sering mebosankan, pekerjaan

memerlukan disiplin diri.

3.4.2. Instrumen Penelitian


Instrumen penelitan adalah alat untuk melakukan penelitian yang

pada prinsipnya adalah mengukur fenomena alam dan sosial yang

diamati. Dalam penelitian kualitatif, alat atau instrument utama

pengumpulan data adalh manusia, yaitu peneliti sendiri atau orang lain

yang membantu peneliti. Pengertian instrument atau alat peneliti disini

tepat karena menjadi segalanya dari keseluruhan prosese penelitian.


Khotari (2004:5) megemukakan bahwa “qualitative approach to

research is concerad with subjective assessment of attitudes, opinions

and behaviour. Research in such a situation is a function of researcher’s

insight and impressions”. Peneliti sebagai human instrument berfungsi

sebagai pembuat fokus penellitian, memilih informan sebagai sumber

data, pengumpulan data, menilaikualitas data, menganalisa data, dan

menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya


Moelong (2013:168) mengatakan bahwa. “Kedudukan peneliti

dalam penelitian kualitatif cukup rumit. Ia sekaligus merupakan


61

perencana, pelaksana pengumpulan data, analisis, penafsir data, dan

pada akhirnya ia menjadi pelapor hasil penelitiannya.”


Peneliti sebagai human instrument berfungsi sebagai pembuat

fokus penellitian, memilih informan sebagai sumber data, pengumpulan

data, menilaikualitas data, menganalisa data, dan menafsirkan data dan

membuat kesimpulan atas temuannya.

Berdasarkan penjelasan diatas, dapat dikatakan bahwa penelitian

kualitatif dibangun berdasarkan keterlibatan peneliti dengan melakukan

sendiri perencanaan, pengumpulan hingga menganalisis data dan

pelaporan hasil penelitian. Hal ini menjadikan peneliti sebagai instrumen

utama dalam penelitian kualitatif.

3.5. Teknik Pengukuran Pengabsahan Data

Dalam penelitian kualitatif menggunakan metode deskriptif peneliti

berusaha menggambarkan keadaan sebenarnya dilapangan dengan

menyajikan kumpulan data. Data yang telah dikumpulkan oleh peneliti

tentu harus di cek kebenarannya agar dapat teruji keabsahan datanya

atau validitas datanya.


Menurut Creswell (2016:296) “validitas merupakan salah satu

kekuatan penelitian kualitatif dan didasarkan pada penentuan apakah

temuan yang didapat akurat dari sudut pandang peneliti, partisipan atau

pembaca”.
62

Masih dalam buku yang sama, Creswell (2016:296) menambahkan

tentang validitas dalam penelitian kualitatif yakni “validitas kualitatif

merupakan upaya pemeriksaan terhadap akurasi hasil penelitian dengan

menerapkan prosedur-prosedur tertentu”.

Dalam menguji keakuratan data dalam penelitian maka terdapat

strategi-strategi validitas data atau keabsahan data, menurut Creswell

(2016:269-271) terdapat 8 (delapan) strategi validitas untuk memeriksa

hasil keakurasian hasil penelitian yakni:

1. Triangulasi
2. Menerapkan member checking
3. Membuat deskripsi yang padat
4. Mengklarifikasi bias yang mungkin dibawa dalam penelitian
5. Menyajikan informasi yang berbeda atau negatif
6. Memanfaatkan waktu yang raltif sama
7. Melakukan tanya jawab dengan sesama rekan
8. Mengajak seorang auditor

Peneliti akan menggunakan strategi triangulasi dalam menguji

keabsahan data dalam penelitian ini. Triangulasi menurut Creswell

(2016:296) yakni:

mentriangulasi sumber data informasi yang berbeda dengan


memeriksa bukti-bukti yang berasal dari sumber tersebut dan
menggunakannya untuk membangun justifikasi tema-tema secara
koheren. Jika tema-tema dibangun berdasarkan sejumlah sumber
data atau perspektif dari partisipan, maka proses ini dapat
menambah validitas penelitian.
Triangulasi data yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah

triangulasi konsep, sumber data dan waktu.

1. Konsep
63

Untuk menguji keabsahan data dilakukan dengan cara


mengecek data beberapa informan dengan teknik yang sama.
2. Sumber data
Dalam menguji keabsahan data dilakukan dengan cara
mengecek data pada informan yang sama dengan teknik yang
berbeda.
3. Waktu
Waktu adalah faktor yang dapat mempengaruhi kualitas data.
Data yang didapati dengan teknik wawancara pada pagi hari
kemungkinan akan berbeda jika dilakukan pada siang hari atau
malam hari.

3.6. Teknik Analisis Data

Penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah penelitian deskriptif

dan dalam menganalisis data digunakan analisia kualitatif. Berikut adalah

teknik analisis data menurut Neuman (2017:41) yaitu:

1. Data Reduction
Data reduction means summarizing and selecting the impotant
pieces of data and informations relevant to and supporting to
the study’s object and discarding the unnecessaries.
2. Display Data
Research data colleted will be presented in the from of brief
descriptions, tabels, charts, relations berween categories,
flowcharts and the like.
3. Conclusion Drawing/Verification
Conclusions presented are still provisional and will change if
not found strong evidence and support the next stage of data
collection. But if the conclusions put forward in the earli stages,
supported by evidence of vaild and consistant when research
back to the field to collect data, the conclusions put forward a
creadible conclusion.

Peneliti menerjemahkan:

1. Reduksi Data
Reduksi data berarti meringkas dan meilih potongan penting
data dan informasi yang relevan dan mendukung ke objek
studi tersebut dan membuang yang tidak penting.
64

2. Tampilan Data
Data penelitian yang dikumpulkan akan disajikan dari
deskriptsi singkat, tebel, grafik, hubungan antara kategori,
diagram alur dan sejenoisnya.
3. Gambaran Kesimpulan/verifikasi
Kesimpulan disajikan ini masih sementara dan akan berubah
jika tidak ditemukan bukti kuat dan mendukung tahap
berikutnya dalam tahap awal, didukung oleh bukti sah dan
konsisten kapan penelitian kembali ke lapangan untuk
mengumpulkan data, kesimpulan dikemukakan adalah
kesimpulan yang kredibel.

Dalam teknik pengumpulan data ini yang pertama dilakukan

adalah reduksi data yang mana disini peneliti memilih bagian-bagian data

yang penting dari sebuah informasi yang relevan yang berguna untuk

mendukung penelitian terhadap objek tersebut. Tahap selanjutnya setelah

peneliti mengumpulkan data, peneliti harus menyajikan data tersebut

secara deskriptif dapat menggunakan kolom, grafik, diagram, atau matriks

yang bertujuan untuk memudahkan informasi agar dapat dipahami. Tahap

terakhir yaitu mengambil kesimpulan yang mana kesimpulan dapat diambil

serta ditampilkan apabila data tersebut disertai oleh bukti yang kuat dan

sah maka kesimpulan tersebut sudah kredibel

3.7. Lokasi dan Jadwal Penelitian


3.7.1. Lokasi Penelitian

Untuk menyesuaikan dengan fokus yang akan diteliti dan untuk

mendapatkan kelengkapan data-data, maka peneliti mengambil tempat

penelitian di Dinas Pariwisata Provinsi Riau.


65

3.7.2. Jadwal Penelitian

Tabel 3.3

Jadwal Penelitian dan Penyusunan SkripsiWasana Praja

Tahun Akademik 2017/2018

SEPT OKT NOV DES JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI
NO. KEGIATAN 2016 2016 2016 2016 2017 2017 2017 2017 2017 2017 2017
123 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Bimbingan
1.
UP
2. Seminar UP
Pembekalan
3.
Penelitian
Pelaksanaa
4.
n Penelitian
Bimbingan
5.
Skripsi
Pengumpula
6.
n Skripsi
7. Ujian Skripsi
Perbaikan
dan
8.
Pengumpula
n Skripsi
Sumber : Kalender Akademik IPDN T.A. 2017/2018
Keterangan : = Pelaksanaan Kegiatan

Anda mungkin juga menyukai