Anda di halaman 1dari 1

FPK Gencarkan pengembangan SARPRAS Demi Peningkatan

Kualitas Perkuliahan
Proses perkuliahan memang tidak pernah lepas dari kebutuhan sarana dan prasarana (sarpras)
yang menjadi peran penting sebagai penunjang proses perkuliahan yang lebih baik. Pengaruh
sarpras yang tinggi untuk proses perkuliahan yang berkualitas membuat pimpinan fakultas
berusaha untuk terus melengkapi sarpras di fakultas.

“Sudah memenuhi kriteria, idealnya di seluruh ruang kuliah ada sarana prasana yang nyaman
untuk pembelajaran, ada meja, ada kursi, ada papantulis,” ujar pria yang menjabat sebagai
kepala sub bagian (kasubag) fakultas Psikologi dan Kesehatan (FPK) ketika ditanya mengenai
kriteria sarana dan prasarana.Terhitung mulai bulan September kemarin perbaikan sudah mulai
dilakukan seperti pengecatan gedung, pemasangan AC setiap ruang, hingga perbaikan saluran
kabel listrik.

Para pimpinan fakultas sedang gencarnya memperjuangkan untuk setiap kelas terdapat 1 AC 1
LCD dan 1 whiteboard, agar mahasiswa tidak perlu lagi memimjam di akademik untuk LCD.
Proses pengajuan LCD setiap ruang kelas kepada rektorat sudah diajukan setahun yang lalu oleh
pihak fakultas, tetapi hingga sekarang belum terrealisasikan oleh pihak rektorat karena kendala
keuangan.

Controlling AC selalu dilakukan setiap hari oleh Mansyur selaku kasubag FPK untuk
meminimalisasikan kerusakan yang terjadi. Munawwir yang menjabat sebagai wakil dekan II
mengatakan bahwa AC yang lama rencananya akan di lepas kerena sudah tidak layak pakai,
tetapi karena kendala tidak ada gudangnya membuat hal ini tidak segera dilakukan.
Penambahan tong sampah di fakultas juga rencananya akan ditambah di setiap lantai agar
kebersihan tetap terjaga. Bagian kebersihan adalah pekerjaan outsourcing yang mana bukan
pihak fakultas yang membayar tetapi rektorat, jadi fakultas hanya mendapat manfaatnya.

Untuk penunjangan sarana dan prasarana yang lebih baik kedepannya, Mansyur mengharapkan
seluruh pihak yang terlibat dalam proses perkuliahan, bisa langsung mengajukan kepada beliau
jika terdapat masalah dengan sarpras di fakultas untuk di tindak lanjuti.

“Harapannya adalah fakultas psikologi menjadi fakultas yang mandiri tidak ada gabungan
dengan kesehatan kareana selama gabung maka fakultas psikologi tidak akan mendapat
akreditasi yang naik, sehingga kedepannya muncul pasca sarjana psikologi,”penuturan harapan
fakultas kedepannya oleh pria yang dulunya pernah menjabat sebagai kepala staf di Fakultas
Dakwah.

Anda mungkin juga menyukai