Disusun Oleh :
Duri Asyhari
201903071
Adaptif Maladaptif
K Keterangan :
1. Pola perawatan diri seimbang: saat pasien mendapatkan stressor dan mampu untuk
berperilaku adatif maka pola perawatan yang dilakukan klien seimbang, klien
masih melakukan perawatan diri
2. Kadang melakukan perawatan diri kadang tidak: saat pasien mendapatan stressor
kadang-kadang pasien tidak menperhatikan perawatan dirinya.
3. Tidak melakukan perawatan diri: klien mengatakan dia tidak perduli dan tidak bisa
melakukan perawatan saat stresso (Ade, 2011)
c. Penyebab
1. Faktor Predisposisi
Menurut Tarwoto dan Wartonah (2003) faktor predisposisi deficit perawatan diri
adalah:
a) Perkembangan
Keluarga terlalu melindungi dan memanjakan klien sehingga perkembangan
inisiatif terganggu.
b) Biologis
Penyakit kronis yang menyebabkan klien tidak mampu melakukan perawatan
diri
c) Kemampuan Psikologis menurun
Klien dengan gangguan jiwa dengan kemampuan realitas yang kurang
menyebabkan ketidak pedulian dirinya dan lingkungan termasuk perawatan
diri. Masalah psikologi tersebut contohnya harga diri rendah :
Klien tidak mempunyai motivasi untuk merawat diri, body image: gambaran
individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan diri, misalnya
individu tidak peduli dengan kebersihan dirinya.
d) Sosial
Kurang dukungan dan latihan kemampuan perawatan diri lingkungannya.
Situasi lingkngan mempengaruhi latihan kemampuan dalam perawatan diri.
2. Faktor Presipitasi
Faktor presipitasi deficit perawatan diri adalah kurang penurunan motivasi,
gangguan kognitif atau perceptual, cemas, lelah atau lemah yang dialami individu
sehingga menyebabkan individu kurang mampu melakukan perawatan diri.
f. Akibat
1. Dampak fisik
Banyak gangguan Pemeliharaan Kesehatan (Budiana K, Proses Keperawatan
Kesehatan Jiwa Jilid 2), Gangguan pemelihaaan kesehatan ini bentuknya bisa
bermacam-macam. Bisa terjadinya infeksi kulit (scabies, panu, kurap) dan juga
gangguan yang lain seperti gastritis kronis (karena kegagalan dalam makan),
penyebaran penyakit orofecal ( karena hiegene bab/bak sembarangan) dan lain-
lain.gangguan fisik yang seering terjadi adalah: gangguan integritas kulit,
gangguan membrane mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga dan gangguan
fisik pada kuku
2. Dampak psikososial
Masalah sosial yang berhubungan dengan personal hygine adalah gangguan
kebutuhan aman nyaman ,kebutuhan cinta mencintai, kebutuhan harga diri,
aktualisasi diri dengangguan interaksi sosial (Damaiyanti, 2012)
g. Penatalaksanaan
1. Farmakologi
a) Obat anti psikosis : Penotizin
b) Obat anti depresi : Amitripilin
c) Obat anti ansietas : Diasepam, Bromozepam, Clobozam
d) Obat anti insomnia : Phneobarbital
2. Keperawatan
Asuhan keperawatan yang dapat dilakukan keluarga bagi klien yang tidak dapat
merawat diri sendiri adalah :
a. Meningkatkan kesadaran dan kepercayaan diri
1) Bina hubungan saling percaya.
2) Bicarakan tentang pentingnya kebersihan.
3) Kuatkan kemampuan klien merawat diri.
b. Membimbing dan menolong klien merawat diri.
1) Bantu klien merawat diri
2) Ajarkan ketrampilan secara bertahap
3) Buatkan jadwal kegiatan setiap hari
c. Ciptakan lingkungan yang mendukung
1) Sediakan perlengkapan yang diperlukan untuk mandi.
2) Dekatkan peralatan mandi biar mudah dijangkau oleh klien.
3) Sediakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi klien misalnya,
kamar mandi yang dekat dan tertutup.
h. Pohon Masalah
IsolasiSosial (Cause)
j. Tidakankeperawatan
1. Tindakan kperawatan untuk pasien kurang perawatan diri.
Tujuan:
a. Pasien mampu melakukan kebersihan diri secara mandiri
b. Pasien mampu melakukan berhias/berdandan secara baik
c. Pasien mampu melakukan BAB/BAK secara mandiri
d. Pasien mampu melakukan makan/minum secara mandiri
Tindakankeperawatan
a. Membantu klien dalam perawatan kebersihan diri
Untukmembantu klien dalam menjaga kebersihan diri Saudara dapat melakukan
tahapan tindakan yang meliputi:
1) Menjelasan penting nyaman menjaga kebersihan diri.
2) Menyiapkan alat-alat untuk menjaga kebersihan diri
3) Menjelaskan cara-cara melakukan kebersihandiri
4) Membimbing klien dalam kebersihandiri
b. Membantu pasien berdandan/berhias
1) Untuk pasien laki-laki membantu meliputi :
a) Berpakaian
b) Menyisir rambut
c) Bercukur
2) Untuk pasien wanita, membantu meliputi :
a) Berpakaian
b) Menyisir rambut
c) Berhias
c. Mengajarkan pasien makan / minum secara mandiri
1. Menjelaskan cara mempersiapkan makan / minum
2. Menjelaskan cara makan / minum yang tertib
3. Menjelaskan cara merapikan peralatan makan / minum setelah makan
Aziz, F,dkk. Pedoman Asuhan Keperawatan Jiwa Semarang: RSJD Dr. Amino
Gondhoutomo.2003
Damaiyanti.(2012). AsuhankeperawatanJiwa.Bandung: PT RefikaAditama.
Herman ade. (2011). buku ajar asuhankeperawatanjiwa.yogyakarta: nuhamedika.
Keliat, B.A. 2007. Proses Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC
Fitria, Nita. 2010. Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan dan Strategi
Pelaksanaan Tindakan Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Perry, Potter.2005. Buku Ajar FundamentalbKeperawatan. Jakarta:EGC