Anda di halaman 1dari 8

Tujuh Kebiasaan Manusia yang Sangat Efektif, untuk pertama kali terbit pada tahun 1989, adalah sebuah

buku pengembangan diri yang ditulis oleh Stephen R. Covey. Buku ini sudah terjual lebih dari 15 juta kopi dalam 38 bahasa
sejak publikasi pertamanya, yang ditandai dengan dirilisnya edisi ulang tahun ke-15 tahun 2004. Covey menyajikan
pendekatan untuk menjadi efektif dalam mencapai tujuan dengan menyelaraskan diri pada apa yang dia sebut sebagai
prinsip etika karakter yang menurutnya universal dan abadi.

7 Kebiasaan
Setiap bab dalam bukunya didedikasikan kepada satu kebiasaan yang diwakili oleh imperatif berikut ini:

Kemenangan pribadi atau kemandirian


Tiga kebiasaan yang pertama mengarahkan pembaca dari ketergantungan menuju kemandirian (kemenangan pribadi):

 Kebiasaan 1: Jadilah Proaktif


Ringkasan: Mengambil inisiatif dalam kehidupan dengan menyadari bahwa keputusan Anda (dan bagaimana mereka
terkait dengan prinsip-prinsip kehidupan) adalah faktor determinasi primer untuk efektifitas dalam kehidupan Anda.
Mengambil tanggung jawab terhadap pilihan yang Anda buat dan konsekuensi berikutnya yang mengikuti. Covey
mengartikan tanggung jawab (resposibility) sebagai response - ability atau kemampuan untuk melakukan respon atas
stimulus yang dihadapi.

 Kebiasaan 2: Mulailah dari Akhir dalam Pikiran


Ringkasan: Temukan diri sendiri dan klarifikasi nilai-nilai karakter dan tujuan hidup Anda yang sangat penting.
Gambarkan/bayangkan karakteristik ideal untuk setiap peran yang berbeda dan hubungan dalam hidup Anda.

 Kebiasaan 3: Dahulukan yang Utama


 Mendahulukan yang utama adalah penciptaan kedua secara fisik. Mendahulukan yang utama artinya
mengorganisasikan dan melaksanakan, apa-apa yang telah diciptakan secara mental (tujuan Anda, visi Anda, nilai-
nilai Anda, dan prioritas-prioritas Anda). Hal-hal sekunder tidak didahulukan. Hal-hal utama tidak dikebelakangkan.
Individu dan organisasi memfokuskan perhatiannya pada apa yang paling penting, entah mendesak entah tidak.
Intinya adalah memastikan diutamakannya hal yang utama.

Ringkasan: Rencanakan, prioritaskan, eksekusi tugas-tugas mingguan Anda berdasarkan skala kepentingannya lebih
dahulu dibandingkan skala urgensinya. Evaluasi apakah usaha yang sudah anda lakukan sudah sesuai dengan nilai karakter
yang Anda inginkan, mendorong Anda semakin dekat pada sasaran, dan memperkaya peranan dan hubungan yang
diuraikan dalam kebiasaan 2.
Mendahulukan yang Utama adalah Indentifikasi Hal yang Telah Anda lakukan beberapa Tahun lalu dan Sudah seperti Apa
Pencapaian Anda saat ini. Apakah yang akan Anda raih untuk waktu kedepannya dan Perubahan seperti Apa yang Anda
Inginkan.
Dalam Konsep Manusia Efektif ini, Anda perlu memahami Matriks Aktivitas yang sangat berpengaruh pada Diri Anda.
Matriks atau Kuadran Kegiatan yang Anda lakoni dalam hidup terbagi menjadi 4 macam yakni:
1. Penting – Mendesak
2. Penting – Tidak Mendesak
3. Tidak Penting – Mendesak
4. Tidak Penting – Tidak Mendesak
Kuadran I : Penting – Mendesak
Kegiatan yang tidak dapat Anda tunda atau hindari dan harus segera direalisasikan agar tidak terjadi kontradiksi
dikemudian. Penting dan Mendesak adalah Kegiatan yang perlu Respon Cepat untuk menghindari Kerusakan
berkepanjangan. Kegiatan Kuadran I ini seperti misal : Kecelakaan Lalu Lintas, Serangan Jantung, Bencana Alam, Meeting
Closing Akhir Bulan dan lainnya. Aktivitas Penting dan Mendesak ini merupakan sebuah Aktivitas Tiba-tiba yang
“mungkin” tidak diperkirakan sebelumnya.
Kuadran II : Penting – Tidak Mendesak
Kegiatan dan Aktivitas yang dapat Anda lakukan untuk waktu tertentu karena merupakan sebuah Aktivitas yang “akan”
dilakukan pada masa datang. Penting karena akan menjadi Performa Masa Depan Anda dan Tidak Mendesak karena
masih dapat dipersiapkan dengan jauh lebih baik dan waktu yang memadai. Kegiatan di Kuadran II ini diantaranya seperti
: Perencanaan Bisnis, Membangun Networking, Belajar Ilmu Baru, Membaca Literatur, Activity Plan dan lainnya. Kegiatan
dikuadran II yang tidak dilakukan dengan baik dapat menjadi kegiatan yang bergeser ke Kuadran I, sehingga meningkatkan
Stress dan Tekanan Kerja Anda. Aktivitas disini adalah Aktivitas Proaktif dengan Mendisiplinkan Diri.
Kuadran III : Tidak Penting – Mendesak
Merupakan sebuah Respon yang terburu-buru sehingga menjadi kegiatan yang sia-sia. Seperti misal Anda mengikuti Tren
Telepon Genggam yang berganti setiap 6 bulan, dimana ini adalah sebuah Aktivitas yang Tidak Penting karena Telepon
Genggam Anda masih Berfungsi dengan Baik, namun karena Lingkungan sangat Berpengaruh maka Anda menggantinya
dengan Model terbaru. Contoh lainnya seperti Rekan Kerja yang mengajak Makan Siang Bersama sementara Anda masih
banyak Target Pekerjaan yang belum selesai dan Anda mengikuti Acara Makan Siang tersebut.
Kuadran IV : Tidak Penting – Tidak Mendesak
Akhir dari Ketegangan Kerja dan Stress Berlebihan yang berdampak Anda Menyerah dan Pasrah dengan Keadaan. Semisal
Target Penjualan yang tidak pernah Tercapai dalam 6 bulan terakhir, maka Anda akan berkata bahwa ini sudah biasa dan
tidak perlu Usaha Lebih untuk Mencapainya. Anda akan bersantai-santai dengan Waktu yang Ada. Kegiatan dan Aktivitas
Kuadran IV lainnya seperti Begadang, Nonton Film, Melamun, Iseng, Nimbrung dengan Obrolan Orang lain dan lain
sebagainya. Kuadran IV menjadi Muara dari Kuadran I akibat Pengerjaan Kuadran II yang tidak Disiplin.
Makin Anda memahami bahwa setiap Kegiatan ada yang Utama maka Anda akan paham Bagaimana Menjalani Sebuah
Ritme Pekerjaan yang Baik dan memberikan Hasil Maksimal. Menjadi Manusia Efektif adalah dengan Mendahulukan yang
Utama dalm setiap Kegiatan dan Aktivitas Anda.

Kemenangan publik atau Interdependensi


Tiga kebiasaan berikutnya adalah apa yang harus dilakukan untuk menuju kemenangan publik atau interdependensi
(misalnya bekerja dengan orang lain):

 Kebiasaan 4: Berpikir Menang-Menang


Ringkasan: Benar-benar berusaha untuk mencapai solusi atau perjanjian saling menguntungkan dalam hubungan Anda.
Nilai dan hormati orang lain dengan memahami bahwa "kemenangan" untuk semua orang adalah suatu resolusi jangka
panjang yang lebih baik daripada jika hanya satu orang saja yang telah mendapatkan keinginannya.

 Kebiasaan 5: Berusahalah untuk mengerti orang lain dahulu, baru kemudian dimengerti
Ringkasan: Pakailah cara mendengarkan dengan empati agar dapat benar-benar dipengaruhi orang lain, yang akan
mendorong mereka untuk balas mendengarkan Anda dan berpikiran terbuka untuk dapat Anda pengaruhi. Ini
menciptakan suasana kepedulian, menghormati, dan pemecahan masalah secara positif.

 Kebiasaan 6: Sinergi
Ringkasan: Menggabungkan kekuatan dari beberapa orang melalui kerjasama tim yang positif, sehingga untuk mencapai
tujuan tidak ada satu orangpun yang bisa melakukannya sendiri. Mendapatkan performa terbaik dari sekelompok orang
dengan mendorong kontribusi yang berarti, dan pemodelan kepemimpinan inspirasional dan mendukung.

Pembaharuan diri
Kebiasaan terakhir berkaitan dengan peremajaan-diri:
 Kebiasaan 7: Asahlah gergaji
Ringkasan: Seimbangkan dan perpaharui sumber daya, energi, dan kesehatan Anda untuk menciptakan gaya hidup yang
berkelanjutan, jangka panjang, dan efektif.

Mentalitas kelimpahan
Covey menciptakan ide "mentalitas kelimpahan" atau "pola pikir kelimpahan", sebuah konsep yang menyebutkan bahwa
seseorang mempercayai terdapat cukup sumber daya dan kesuksesan untuk dibagikan dengan sesamanya. Dia
membandingkanya dengan "pola pikir kelangkaan" (contohnya: kompetisi yang merusak dan tidak perlu), yang ditemukan
pada ide bahwa, jika orang lain menang atau berada dalam situasi sukses, itu berarti Anda yang kalah; tidak
mempertimbangkan kemungkinan adanya kemenangan bagi kedua belah pihak (dalam satu cara atau lainnya) pada situasi
yang terjadi. Individu dengan mentalitas kelimpahan akan mampu ikut merayakan keberhasilan orang lain daripada
merasa terancam olehnya

Setelah terbitnya buku ini, sejumlah buku lainnya bermunculan membahas tentang ide tersebut. Covey berpendapat
bahwa mentalitas kelimpahan muncul dari memiliki harga diri yang tinggi dan rasa aman (lihat kebiasaan 1, 2, and 3), dan
memimpin kepada pembagian keuntungan, pengakuan dan tanggung jawab. Organisasi juga perlu mengaplikasikan
mentalitas kelimpahan ketika melakukan bisnisnya.

Spiral ke atas
Covey menjelaskan model "Spiral ke atas" dalam bagian mengasah gergaji. Melalui hati nurani kita, bersama dengan
kemajuan yang berarti dan konsisten, spiral akan menghasilkan pertumbuhan, perubahan, dan perkembangan yang
konstan. Pada dasarnya seseorang selalu berusaha mengintegrasikan dan menguasai prinsip-prinsip yang diuraikan dalam
7 kebiasaan pada tingkat yang semakin tinggi pada setiap iterasi. Perkembangan selanjutnya pada kebiasaan apapun akan
membuat pengalaman yang berbeda dan Anda akan mempelajari prinsip-prinsip tersebut dengan pemahaman yang lebih
dalam. Model spiral ke atas terdiri dari tiga bagian: belajar, komitmen, melakukan. Menurut Covey, seseorang harus
semakin meningkatkan pembelajaran hati nuraninya agar dapat tumbuh dan berkembang pada spiral ke atas. Ide
pembaharuan dengan pendidikan akan mendorong seseorang menuju kebebasan personal, rasa aman, kebijaksanaan,dan
kekuasaan.

Pengertian Kewirausahaan menurut para ahli :

Wirausaha atau enterpreneur adalah orang yang memiliki kemampuan melihat dan menilai kesempatan kesempatan
bisnis mengumpulkan sumber sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan daripadanya serta
mengambil tindakan yang tepat, guna memastikan kesuksesan (Geoffrey G. Meredit et ak)

Seorang wirausahawan mencoba untuk menyikapi & memprediksi perubahan pasar. Penjelasan ini menekankan
peranan seorang wirausahawan dalam menghadapi ketidakstabilan pada dinamika pasar. Seorang wirausahawan
disyaratkan untuk melakukan semua fungsi manajerial mendasar seperti Kewirausahaan adalah suatu kemampuan
(ability) dalam berfikir kreatif dan berperilaku inovatif yang dijadikan dasar, sumber daya, tenaga penggerak tujuan,
siasat kiat dan proses dalam menghadapi tantangan hidup. (Soeparman Spemahamidjaja) pengawasan &
pengarahan.(Frank Knight)

Inpres no. 4 tahun 1995 (GNMMK) : Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam
menangani usaha atau kegiatan yang mengarah kepada upaya cara kerja teknologi dan produk baru dengan
meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan keuntungan yang lebih besar.

Ciri – Ciri Umum Kewirausahaan

1. Memiliki Motif Berprestasi Tinggi. Wirausaha melakukan sesuatu hal secara tidak asal-asalan, sekalipun hal
tersebut dapat dilakukan oleh orang lain.
2. Memiliki Perspektif ke Depan. Sukses adalah sebuah perjalanan, bukan tujuan, apapun impian atau target kita ingat
kata kunci SMART (Specific, Measurable, Achieveable, Reality-based, Time-frame) yang berarti harus spesifik dan jelas ,
teratur, dapat dicapai, berdasarkan realitas atau kondisi kita saat ini dan memiliki jangka waktu tertentu.

3. Memiliki Kreatifitas Tinggi. Hal-hal yang belum terfikirkan oleh orang lain sudah terfikirkan olehnya dan wirausaha
mampu membuat hasil inovasinya tersebut menjadi permintaan.

4. Memiliki Sifat Inovasi Tinggi. Seorang wirausaha harus segera menerjemahkan mimpi-mimpinya menjadi inovasi
untuk mengembangkan bisnisnya, sifat inovatif dapat ditumbuhkan dengan memahami bahwa inovasi adalah suatu
contoh suatu kerja keras, terobosan dan perbaikan yang terus menerus.

Memiliki Komitmen Terhadap Pekerjaan. Menurut Sony Sugema terdapat tiga hal yang harus dimiliki oleh seorang
wirausaha yang sukses yaitu : Mimpi, Kerja keras, dan Ilmu.

Memiliki Tanggung Jawab. Komitmen sangat diperlakukan dalam pekerjaan sehingga mampu melahirkan tanggung
jawab.

Memiliki Kemandirian atau Ketidaktergantungan Terhadap Orang Lain. Orang yang mandiri adalah orang yang tidak suka
mengandalkan orang lain namun justru mengoptimalkan segala daya dan upaya yang dimilikinya sendiri.

Memiliki Keberanian Menghadapi Resiko. Berani mengambil resiko yang telah diperhitungkan sebelumnya merupakan
kunci awal dalam dunia usaha, karena hasil yang akan dicapai akan proposional terhadap resiko yang akan diambil.
Resiko yang diperitungkan dengan baik akan lebih banyak memberikan kemungkinan berhasil. Wirausaha harus bias
belajar mengelola resiko dengan cara mentransfer atau berbagi resiko ke pihak lain seperti bank, investor, konsumen,
pemasok dan lain sebagainya.

Selalu Mencari Peluang. Seorang wirausaha sejati mampu melihat sesuatu dalam perspektif atau dimensi yang berlainan
pada satu waktu.

Memiliki Jiwa Kepemimpinan. Seorang wirausaha harus memiliki kemampuan dan semangat untuk mengembangkan
orang-orang disekelilingnya, seorang pemimpin lebih baik tidak diukur dari berapa banyak pengikut atau pegawainya,
tetapi kualitas orang-orang yang mengikutinya serta berapa banyak pemimpin baru disekelilingnya.

Memiliki Kemampuan Manajerial. Kemampuan manajerial seseorang dapat dilihat dati 3 kemampuan yaitu :
Kemampuan teknik, Kemampuan pribadi/personal dan Kemampuan emosional.

Memiliki Kemampuan Personal. Seorang wirausaha harus memperkaya diri dengan berbagai keterampilan personal
contoh: seorang pemilik toko roti dan kue harus memiliki kemampuan personal dalam membuat kue dengan berbagai
macam resep.

1. Pengertian Inovatif

Untuk menjadi manusia yang mempunyai semangat wirausaha diperlukan orang-orang yag bersifat kreatif dan inovatif.
Para wirausaha yang sukses selalu menggunakan taktik dan strategi tersendiri dengan membuat produk atau pelayanan
yang unik dan khusus dengan inovatif-inovatif baru, sehingga tidak memandang usaha yang lain sebagai pesaing.

Inovasi adalah suatu proses yang mengubah ide baru atau aplikasi baru menjadi produk yang berguna. Inovasi juga
diartikan sebagai proses mengubah peluang menjadi gagasan atau ide-ide yang rumit bahkan inovasi berasal dari ide-
ide yang sepele dan sejenis saja, asal merupakan yang baru dan baik dari yang telah ada. Sedangkan kemampuan
inovatif seorang wirausaha merupakan proses mengubah peluang suatu gagasan dan ide-ide yang dapat dijual.

2. Pentingnya Inovatif

Jika seorang wirausaha ingin sukses dalam kegiatan usahanya, maka ia akan membuat produk dengan inovasi baru.
Hal ini dikarenakan dalam dunia bisnis sekarang, produk-produk dan pelayanan tanpa adanya inovatif tidak akan
berkembang dan tidak semakin sukses dalam berwirausaha. Keterlambatan melakukan inovasi terhadap produk akan
membawa perkembangan dan perubahan dalam otonomi (Joseph Schumpeter).
Proses inovasi atau perumusan baru, baik pada usaha unit menengah maupun besar muncul disebabkan adanya proses
khusus melakukan persiapan dalam penelitian dan pengembangan. Pada unit usaha kecil penemuan baru lebih banyak
terjadi karena pengalaman atau secara tidak sengaja. Hasilnya dapat langsug ditetapkan dengan atau ujicoba secara
lanjut. Sikap kreatif akan mendorong anak mengadakan penemuan baru, misalnya pelajar kreatif dapat menggunakan
barang –barang bebas untuk dibuat produk baru.

1. Ketahui Kemampuan Yang Anda Miliki. Cara pertama yang dapat Anda lakukan untuk bisa mendapatkan ide
bisnis dan peluang usaha secara cepat yaitu dengan bertanya kepada diri kita sendiri mengenai keahlian yang kita
miliki. Jujurlah pada diri anda sendiri dan telusuri serta eksplorasi sedalam mungkin tentang apa yang Anda dapat
lakukan untuk orang lain dengan keahlian dan keterampilan Anda. Jika Anda berhasil menemukan jawabannya
maka Anda akan dapat dengan mudah menemukan ide bisnis dan peluang usaha yang sesuai dengan potensi yang
Anda miliki.

2. Carilah Sesuatu Yang Sedang Trend Saat Ini. Cara kedua yang dapat Anda lakukan untuk memperoleh ide bisnis
dan peluang usaha secara cepat yaitu dengan mencari sesuatu yang sedang trend saat ini. Tentu saja Anda tidak
dapat berdiam diri saja di dalam rumah untuk dapat mengetahui apa yang trend saat ini. Sebaiknya Anda keluar
rumah dan jalan-jalan ke lingkungan yang menjadi kantong bisnis kemudian mengamati setiap peluang usaha yang
ada. Dengan terjun langsung di lapangan serta memperhatikan trend pasar maka dengan cepat Anda akan
menemukan ide bisnis dan peluang usaha yang mungkin belum terpikirkan oleh Anda sebelumnya. Dengan
semakin banyak referensi trend yang kita peroleh maka semakin luas juga kemungkinan peluang usaha yang dapat
dikembangkan.

3. Berikan Nilai Tambah Pada Produk Yang Tersedia. Cara ketiga yaitu dengan memberikan nilai tambah pada
produk yang telah ada. Dengan kreatifitas yang Anda miliki maka Anda dapat melakukan teknik ATM (Amati, Tiru
lalu Modifikasi) dengan melakukan beberapa percobaan pada produk yang telah ada. Tentu saja dibutuhkan
sebuah kreativitas yang tinggi serta juga daya pikir yang out of the box.

4. Membuat Riset dan Penelitian Di Pasar. Cara keempat untuk mendapatkan ide bisnis dan peluang usaha secara
cepat yaitu dengan melakukan riset atau penelitian di pasar. Cara ini akan sangat dubutuhkan untuk jenis usaha
dengan nilai investasi yang cukup banyak. Dengan riset yang lengkap maka akan memunculkan beberapa peluang
usaha yang tepat untuk mulai membangun sebuah usaha dan bisnis.

5. Menciptakan Jenis Produk atau Jasa Baru. Sebuah langkah terakhir yang dapat ditempuh dari 5 cara menemukan
ide bisnis dan peluang usaha secara cepat yaitu dengan menciptakan sebuah jenis produk atau jasa yang baru.
Hanya saja untu dapat mulai menciptakan produk yang baru maka Anda akan membutuhkan berbagai macam
bahan, kemudian melakukan eksperimen secara kreatif. Melakukan uji coba juga wajib Anda lakukan sebelum
produk tersebut Anda jual ke pasaran. Kelebihan mencoba berkreasi dan menciptakan sesuatu yang baru akan
memberikan peluang untuk menjadi usaha yang unik dan terbaik karena merupakan pelopor di pasaran.

John C. Maxwell merumuskan 21 tips untuk mengembangkan kualitas kepemimpinan dalam bukunya berjudul “The 21
Indispensable Qualities of a Leader”

Pemimpin

Kharismatik

Seorang pemimpin harus memiliki kharisma yang beda dengan para staf. Bagaimana ia mampu membuat orang lain
tertarik. Menjadi kharismatik bukanlah sifat bawaan dari lahir melainkan pembentukan dari pengalaman seseorang di
bidang tertentu.

Komitmen

Memiliki komitmen yang kuat sangat diperlukan bagi seorang pemimpin sejati. Kalau Anda bisa memegang omongan dan
melakukannya secara sinkron, maka staff Anda akan respect dan segan. Anda juga bisa menjadi sosok pemimpin yang bisa
dipercaya oleh para staff.
Berkarakter

Berkarakter di sini maksudnya Anda memiliki karakter yang kuat agar sifat-sifat yang sekiranya mampu melemahkan Anda,
bisa berkurang bahkan hilang ketika menjadi pemimpin.

Keberanian yang Penuh Perhitungan Dibutuhkan

Perhitungan yang teliti untuk memberikan Anda keberanian yang bertanggung jawab. Lakukan riset, buat persiapan
dengan matang, baru kemudian wujudkan ide tersebut dengan penuh keberanian.

Fokus

Pemimpin yang disegani staff adalah pemimpin yang fokus, tidak plin-plan. Fokus dengan hal yang menjadi prioritas.
Komunikasi yang Efektif Sebagai pemimpin, lakukan komunikasi yang efektif, tidak bertele-tele dan langsung tepat
sasaran. Dengan komunikasi yang efektif, orang lain jadi mengerti tujuan yang ingin Anda sampaikan.

Mendengarkan

Terdengar mudah namun sulit dilakukan. Mendengarkan keluhan dari bawahan, kritikan dan nasehat dari orang lain
bahkan dari pihak lawan.

Disiplin

Hasil maksimal membutuhkan kedisiplinan. Pemimpin yang disiplin menjadi contoh nyata bagi para bawahan.

Inisiatif

Pemimpin yang disegani adalah pemimpin yang berani berinisiatif mengambil peluang dan memanfaatkannya dengan
maksimal.

Mengerti & Memahami

Memahami dengan baik bisa membuat seseorang menemukan akar permasalahan dan menemukan solusinya.

Mau Diajar

Pemimpin yang baik harus bersedia diajarkan oleh bawahan untuk hal-hal tertentu. Karena ilmu pengetahuan terus
berkembang dan berubah.

Semangat Tinggi

Lakukan sesuatu karena Anda menikmatinya, maka semangat yang tinggi akan muncul dengan sendirinya. Jiwa

Melayani

Pemimpin adalah pelayan bagi bawahannya. Pemimpin sejati akan tahu kebutuhan orang lain dan mewujudkannya tanpa
pamrih.

Menggunakan Metode TEACH

T : Time (Waktu), luangkan waktu.

E: Exposure (Pengalaman), cari tahu solusi dari orang lain yang menghadapi masalah serupa.

A: Assistance (Bantuan), minta bantuan tim untuk mempelajarinya

C: Creativity (Kreativitas), meminta masukan untuk solusi.

H: Hit It (Serang), laksanakan solusi terbaik untuk menyelesaikannya.

Kompetensi
Pemimpin harus belajar tanpa henti, jangan putus asa dan bosan, berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai target.

Mapan

Pemimpin yang sudah mapan berkemampuan menaburkan kekuatan terhadap tim yang dipimpinnya.

Seorang pemimpin handal juga harus menjaga hubungan baik dengan bawahan dan relasi, memiliki visi yang jelas,
bersikap positif, bertanggung jawab dan murah hati. Namun seluruh tips ini akan terkesan sulit bahkan easier said than
done kalau tidak dipraktekkan satu persatu. Challenge yourself as a leader! Jika Anda tidak menantang diri sendiri, Anda
tidak akan pernah tahu sampai sejauh apa kemampuan yang dimiliki.

“Kepemimpinan sejati tidak dihadiahkan, ditunjuk atau ditugaskan kepada seseorang. Ini hanya muncul dari pengaruh dan
ini tidak dapat diperintahkan. Ini harus diperoleh.” – John C. Maxwell.

Bagaimana menjadi pembicara

Proses Belajar dan Berlatih

Ada alasan baik bahwa kita mengatakan, "Practice makes perfect!" Anda tidak bisa menjadi percaya diri, dan menjadi
pembicara yang menarik tanpa praktek. Untuk mendapatkan latihan adalah mencari peluang untuk berbicara di depan
orang lain. Anda juga bisa menempatkan diri dalam situasi yang memerlukan berbicara di depan umum, seperti dengan
cross-pelatihan grup dari departemen lain, atau dengan sukarela untuk berbicara di pertemuan tim.

Lingkungan yang Kondusif

Terlibat Dengan Audiens Anda

Ketika Anda berbicara, cobalah untuk melibatkan audiens Anda. Hal ini membuat Anda merasa komunikatif sebagai
pembicara dan membuat semua orang yang terlibat juga memahami dengan pesan Anda. Jika sesuai, mengajukan
pertanyaan yang mengarah dan ditargetkan kepada individu atau kelompok, dan mendorong orang untuk berpartisipasi
dan mengajukan pertanyaan.

Perhatikan Bahasa Tubuh

Jika Anda tidak menyadari hal itu, bahasa tubuh Anda akan memberikan audiens Anda konstan petunjuk halus tentang
keadaan batin Anda. Jika Anda gugup, atau jika Anda tidak percaya pada apa yang Anda katakan, penonton bisa segera
tahu. Perhatikan bahasa tubuh Anda: berdiri tegak, mengambil napas dalam-dalam, melihat orang di mata, dan senyum.
Jangan bersandar pada satu kaki atau menggunakan gerakan yang merasa tidak wajar.

Berpikir positif

Berpikir positif dapat membuat perbedaan besar untuk keberhasilan komunikasi Anda, karena akan membantu Anda
merasa lebih percaya diri. Gunakan afirmasi dan visualisasi untuk meningkatkan rasa percaya diri Anda. Ini benar terutama
penting sebelum pidato atau presentasi. Memvisualisasikan akan memberikan presentasi sukses dan membayangkan
bagaimana Anda akan merasa setelah itu lebih dan ketika Anda telah membuat perbedaan positif bagi orang lain.

Bakat

Gangguan Public Speaking: Gugup!


Gugup disebabkan dua hal: tidak biasa dan tidak menguasai materi. Agar terbiasa, banyakin latihan! Agar menguasai
materi, banyakin baca dan data. Dijamin, jika terbiasa dan menguasai materi, Anda tidak akan gugup. Selain mempelajari
materi, persiapan juga dilakukan dengan cara berlatih. Latihan akan menambah jam terbang dan melancarkan
penyampaian. Luangkan waktu untuk latihan di depan cermin atau di depan teman.
Relaksasi tubuh dan relaksasi suara dan tersenyum juga merupakan hal-hal yang dapat membuat kita mengurangi
kegugupan.

Anda mungkin juga menyukai