Anda di halaman 1dari 6

Nama:Miranti

Judul cerpen:perj

Kelas:X IIS 2

Kini hidup ku yang tentunya serba bingung. yang ketika aku ada
pengumuman Kelulusan SMP memasuki SMA, yang aku ingin kan
berencana untuk memilih SMAN, tetapi sayang dengan hasil nilai Ujian
Nasional yang sangat memalukan dan mengecewakan bagi saya dan
orangtua. “ya Allah mengapa ini bisa terjadi, aku telah mengecewakan
orangtua”. Tangis ku dalam Batin dengan rasa kecewa dan penyesalan.

Aku yang merasa malu sama teman-teman ku dan mengecewakan


orangtua. Orangtua ku sangat marah, malu dan kecewa dengan hasil
yang seperti ini. tetapi mau bagaimana lagi kalau ini sudah kemampuan
yang aku miliki yang tak bisa dipaksa. pilihan ku yang ingin memasuki
sekolah SMAN tak terwujud. dan Mama ku memaksa ku untuk
melanjutkan Sekolah ku di Pondok dengan secara paksa “pokoknyA kamu
kalo gak mau pondok, gak usah sekolah!” Teriak nya Mama ku yang ingin
aku masuk Pondok dengan paksa.
“Gak Mam, aku gak mau Pondok! Ya sudah kalo Mama gak mau gak apa”.
Teriak ku ke Mama ku dengan tangis. Daripada aku pusing bila harus
berdebat dengan Mama ku, dan akhir nya mau tidak mau aku
memutuskan untuk meninggalkan Rumah ini tanpa sepengetahuan dan
seizin oleh Orangtua. Aku mengemaskan pakaian dan barang yang harus
aku bawa.

Malam larut itu aku jalan sendirian dan masih membawa suasana Tangis
dan kecewa. Aku gak tau aku harus pergi kemana dan melanjutkan
perjalanan ini kemana. Aku duduk dan termenung di sebuah warung
warung yang tidak jauh dari Rumah.

sekolahan SMP ku, aku tidur disana untuk sementara ini.

Tak lama kemudian aku telah sampai di sebuah panti Teman ku.
“Ada apa dengan mu kawan, kenapa kamu pergi larut larut malam ini
dengan sambil nangis nagis, itu lihat mata kamu sampai besar benjolnya”
Tanya nya teman ku dengan rasa heran dan penasaran.
“Besok saja ya aku ceritakan semua, aku pusing dan tak tau harus cerita
mulai darimana”
“Iya sudah kamu istirahat saja, sini aku anterin ke kamar ku”.
Aku melangkah mengikuti teman ku menuju Kamar nya.

Sesampai di kamar nya Teman ku, aku ganti baju tidur dan melangkah ke
tempat tidur susun itu. semua telah Tidur, dan aku sendiri belum tidur
karena gak bisa tidur dan masih memikirkan masalah yang tadi Siang
terjadi.

Nisa. Itu nama sahabat saya yang selama bantu aku dalam kesusahan
apalagi membawa ku untuk menumpang di kamar Panti Asuhan nya ini.
Sejak awal aku masuk di SMP tetap setia membantu ku. Aku berhutang
budi sama dia. tak lama kemudian aku mulai mengantuk, aku berbaring
dan menghadap Langit atap atas. “Ya allah baru pertamakali ini tidur di
panti Asuhan dalam suasana sempit dan panas karena tidak ada kipas
angin. Meski di sini saya hanya menumpag untuk sementara tapi saya
sudah diperlakuin seperti anak Panti. Harus bangun shubuh untuk
melaksanakan Sholat Shubuh, lalu mengaji sampai jam 5 pagi.

Pagi yang cerah telah datang lagi, dan aku melakukan kegiatan sehariku
tak seperti biasanya. di sini aku gak boleh diam saja yang seperti Ratu.
Aku pun bergerak untuk membantu anak-anak panti lainnya
membersihkan setiap ruangan yag ada di panti.
“Hari sungguh capek yah Rul”. Saut nya teman ku itu, Nisa
“Alhamdulilah gak sayang”.
“oh ya btw kata nya kamu janji mau cerita soal kejadian tadi malam
kawan?”.
Aku diam dan kaget, namun akhir nya aku ceritakan semua nya ke
sahabat ku itu
“Kamu sabar saja sayang, kamu anak satu-satu nya pasti orangtua
menginginkan yang terbaik untuk anak nya”. Saran nya teman ku.
Aku terdiam dan berpikir sejenak.
“oh ya btw maaf ya fasilitas di Panti ini gak bisa memuaskan dengan apa
yang kamu inginkan seperti di rumah kamu sendiri”. Nisa memotong
lamunan ku itu.
“oh, Iya gak papa Nis, santai aja kelles. lagian aku juga terimakasih
cukup dikasih izin untuk tinggal di sini aku sudah senang Nis”. Sahutku
dengan apa adanya.

Di Panti ini tak boleh megang HP, jadi apa boleh buat aku gak
menyalakan Handphone untuk sementara ini.

Hari kedua aku berada di Panti, seperti kemarin aku membantu teman
teman panti membersihkan setiap Ruangan, lalu aku isitirahat dan
melakukan sholat Dhuhah bersama anak anak panti di sini.
Usai melaksanakan Ibadah Dhuhah, aku pun duduk di teras Panti sambil
terlamun
“Ya Allah, mengapa OrangTua ku masi belum juga cari cari saya” Batin
ku.
Tak tersadar aku melamun hingga aku ketiduran di Teras Panti hingga
Hampir Ashar, sungguh memuaskan tidur siang ku kali ini.
Lalu aku menuju untuk mengambil air Wudhu untuk siap-siap
melaksanakan Sholat Ashar. dan sambil mengaji hingga menunggu
Maghrib yang akan datang.

Tak lama kemudian aku terhenti mengaji, karena ada salah satu Anak
Panti memanggil ku yang kata nya ada seorang mencari ku, entah siapa
itu orangnya
“Nurul, ada yang mencari kamu di luar sana”.
“Siapa?” Tanyaku dengan penasaran
“Aku gak tau sapa orang nya, tapi yang jelas itu orang sedang ingin
mencari kamu”.
Nisa pun menyuruh ku untuk menghampiri itu orang “sudah Rull, kamu
temui saja!”
Akhir nya aku melangkah dan menemui siap orang tersebut.

Dan yang tak disangka menjadi tersangka, yang tak dinyata menjadi
ternyata. Dan ternyata itu orang adalah kedua Orangtua ku. Dan akhir
nya aku menghampiri nya dan memeluk nya. Karena betapa rinduku pada
nya.
“Maafin Mama nak, sekarang kamu pulang ya sayang!”. pinta nya sambil
masih memeluk ku juga.
“Aku janji, mama akan menuruti semua apa yang kamu mau”

Hari semakin sore, matahari mulai terbenam “sebaik nya kita pulang ntar
ma habis sholat Isya”.
Lalu aku masuk ke kamar dan mengkemaskan semua barang barang ku,
lalu siap siap untuk ambil air wudhu melaksanakan sholat Maghrib.
Usai Maghrib kami semua makan malam di Panti.
ini adalah sebuah kebahagian ku dan pengalaman kenangan yang tak
terlupa. makan malam bersama orangtua dan anak-anak panti.

Usai makan malam dan melaksanakan sholat Isya saya dan kedua
Orangtua kembali ke rumah, sebelum nya aya berpamitan ke Ibu Panti
dan teman-teman Panti. Terutama Nisa, yang selama ini membantu saya
dalam susah dan senang.
“terimakasih ya kawan, kalian semua baik membantu aku”
Usai pamit, aku melangkah keluar ke Panti. Dan melambaikan tangan ke
teman-teman Panti.

Dan akhir nya kini aku sadari, selama aku tinggal di panti meski hanya 2
hari tetapi bermakna bagi ku. Dan kini misi ku yang aku dapat kan dari
panti “KEGAGALAN BUKAN LAH UNTUK KITA JATUH DARI MISI RENCANA
KITA, TETAPI KEGAGALAN ADALAH AWAL KUNCI DARI KESUKSESAN
NANTI”

sekolahan SMP ku, aku tidur disana untuk sementara ini.


Tak lama kemudian aku telah sampai di sebuah panti Teman ku.
“Ada apa dengan mu kawan, kenapa kamu pergi larut larut malam ini
dengan sambil nangis nagis, itu lihat mata kamu sampai besar benjolnya”
Tanya nya teman ku dengan rasa heran dan penasaran.
“Besok saja ya aku ceritakan semua, aku pusing dan tak tau harus cerita
mulai darimana”
“Iya sudah kamu istirahat saja, sini aku anterin ke kamar ku”.
Aku melangkah mengikuti teman ku menuju Kamar nya.

Sesampai di kamar nya Teman ku, aku ganti baju tidur dan melangkah ke
tempat tidur susun itu. semua telah Tidur, dan aku sendiri belum tidur
karena gak bisa tidur dan masih memikirkan masalah yang tadi Siang
terjadi.

Nisa. Itu nama sahabat saya yang selama bantu aku dalam kesusahan
apalagi membawa ku untuk menumpang di kamar Panti Asuhan nya ini.
Sejak awal aku masuk di SMP tetap setia membantu ku. Aku berhutang
budi sama dia. tak lama kemudian aku mulai mengantuk, aku berbaring
dan menghadap Langit atap atas. “Ya allah baru pertamakali ini tidur di
panti Asuhan dalam suasana sempit dan panas karena tidak ada kipas
angin. Meski di sini saya hanya menumpag untuk sementara tapi saya
sudah diperlakuin seperti anak Panti. Harus bangun shubuh untuk
melaksanakan Sholat Shubuh, lalu mengaji sampai jam 5 pagi.

Pagi yang cerah telah datang lagi, dan aku melakukan kegiatan sehariku
tak seperti biasanya. di sini aku gak boleh diam saja yang seperti Ratu.
Aku pun bergerak untuk membantu anak-anak panti lainnya
membersihkan setiap ruangan yag ada di panti.
“Hari sungguh capek yah Rul”. Saut nya teman ku itu, Nisa
“Alhamdulilah gak sayang”.
“oh ya btw kata nya kamu janji mau cerita soal kejadian tadi malam
kawan?”.
Aku diam dan kaget, namun akhir nya aku ceritakan semua nya ke
sahabat ku itu
“Kamu sabar saja sayang, kamu anak satu-satu nya pasti orangtua
menginginkan yang terbaik untuk anak nya”. Saran nya teman ku.
Aku terdiam dan berpikir sejenak.
“oh ya btw maaf ya fasilitas di Panti ini gak bisa memuaskan dengan apa
yang kamu inginkan seperti di rumah kamu sendiri”. Nisa memotong
lamunan ku itu.
“oh, Iya gak papa Nis, santai aja kelles. lagian aku juga terimakasih
cukup dikasih izin untuk tinggal di sini aku sudah senang Nis”. Sahutku
dengan apa adanya.

Di Panti ini tak boleh megang HP, jadi apa boleh buat aku gak
menyalakan Handphone untuk sementara ini.
Hari kedua aku berada di Panti, seperti kemarin aku membantu teman
teman panti membersihkan setiap Ruangan, lalu aku isitirahat dan
melakukan sholat Dhuhah bersama anak anak panti di sini.
Usai melaksanakan Ibadah Dhuhah, aku pun duduk di teras Panti sambil
terlamun
“Ya Allah, mengapa OrangTua ku masi belum juga cari cari saya” Batin
ku.
Tak tersadar aku melamun hingga aku ketiduran di Teras Panti hingga
Hampir Ashar, sungguh memuaskan tidur siang ku kali ini.
Lalu aku menuju untuk mengambil air Wudhu untuk siap-siap
melaksanakan Sholat Ashar. dan sambil mengaji hingga menunggu
Maghrib yang akan datang.

Tak lama kemudian aku terhenti mengaji, karena ada salah satu Anak
Panti memanggil ku yang kata nya ada seorang mencari ku, entah siapa
itu orangnya
“Nurul, ada yang mencari kamu di luar sana”.
“Siapa?” Tanyaku dengan penasaran
“Aku gak tau sapa orang nya, tapi yang jelas itu orang sedang ingin
mencari kamu”.
Nisa pun menyuruh ku untuk menghampiri itu orang “sudah Rull, kamu
temui saja!”
Akhir nya aku melangkah dan menemui siap orang tersebut.

Dan yang tak disangka menjadi tersangka, yang tak dinyata menjadi
ternyata. Dan ternyata itu orang adalah kedua Orangtua ku. Dan akhir
nya aku menghampiri nya dan memeluk nya. Karena betapa rinduku pada
nya.
“Maafin Mama nak, sekarang kamu pulang ya sayang!”. pinta nya sambil
masih memeluk ku juga.
“Aku janji, mama akan menuruti semua apa yang kamu mau”

Hari semakin sore, matahari mulai terbenam “sebaik nya kita pulang ntar
ma habis sholat Isya”.
Lalu aku masuk ke kamar dan mengkemaskan semua barang barang ku,
lalu siap siap untuk ambil air wudhu melaksanakan sholat Maghrib.
Usai Maghrib kami semua makan malam di Panti.
ini adalah sebuah kebahagian ku dan pengalaman kenangan yang tak
terlupa. makan malam bersama orangtua dan anak-anak panti.

Usai makan malam dan melaksanakan sholat Isya saya dan kedua
Orangtua kembali ke rumah, sebelum nya aya berpamitan ke Ibu Panti
dan teman-teman Panti. Terutama Nisa, yang selama ini membantu saya
dalam susah dan senang.
“terimakasih ya kawan, kalian semua baik membantu aku”
Usai pamit, aku melangkah keluar ke Panti. Dan melambaikan tangan ke
teman-teman Panti.
Dan akhir nya kini aku sadari, selama aku tinggal di panti meski hanya 2
hari tetapi bermakna bagi ku. Dan kini misi ku yang aku dapat kan dari
panti “KEGAGALAN BUKAN LAH UNTUK KITA JATUH DARI MISI RENCANA
KITA, TETAPI KEGAGALAN ADALAH AWAL KUNCI DARI KESUKSESAN
NANTI”

Anda mungkin juga menyukai