Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN

HIPERTENSI

A. PENGKAJIAN
a. Identitas klien
Nama : Ny. N
Umur : 45 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Alamat : Indramayu
Diagnosa : Hipertensi (riwayat stroke)
Tanggal masuk : 13/02/2020
Tanggal Pengkajian : 14/02/2020
b. Riwayat Kesehatan
1). Riwayat Kesehatan Sekarang
a). ` Keluhan Utama Saat Masuk Rumah Sakit :
Klien dibawa ke rumah sakit dengan keluhan
utama nyeri kepala dan lemas. Nyeri sudah dirasakan
+ 3 hari, nyeri dari bagian belakang kepala sampai
pundak. Bertambah jika klien beraktifitas dan
berkurang bila klien istirahat. Rasa nyeri tumpul dan
dirasakan < selama 30 menit. Skala nyeri 5.
b). Keluhan Utama Saat Dikaji :
Klien mengeluh nyeri kepala dan lemas. Nyeri
sudah dirasakan + 3 hari, nyeri dari bagian belakang
kepala sampai pundak. Bertambah jika klien
beraktifitas dan berkurang bila klien istirahat. Rasa
nyeri tumpul dan dirasakan < selama 30 menit. Skala
nyeri 5.
2). Riwayat Kesehatan Dahulu :
Klien mengatakan sekitar 3 tahun yang lalu klien
mengalami serangan stroke dan menjalani perawatan dan
terapi hingga klien sembuh dari stroke nya. Riwayat alergi
obat tidak ada. Riwayat DM tidak ada.
3). Riwayat kesehatan keluarga :
Menurut klien tidak ada keluarganya yang menderita
penyakit seperti asma, TBC, Hipertensi, penyakit jantung
ataupun yang seperti klien alami.

B. POLA AKTIFITAS SEHARI-HARI


No Pola kebiasaan Di rumah/24 jam Di RS / 24 jam
1. Nutrisi
a. Makanan
Jenis Mie instan, nasi, tahu,tempe, Diet Rendah Garam
ikan. Tidak ada
frekuensi 3-4 kali/hari Porsi makan yang
Pantangan Tidak ada diberikan dari rumah sakit
Masalah Klien lebih suka makan mie jarang dihabiskan karena
instant, dibandingkan makan tidak sesuai dengan selera
nasi,sayur dan lauk, dalam makan klien, dan biasanya
sehari pasien bisa makan mie klien hanya makan 1/3
instan hingga 4 kali/hari porsi dari porsi yg
namun bila makan nasi 1 diberikan di RS
kali/hari, kadang-kadang
dalam sehari hanya mie
instan saja
b. Minuman
Jenis Air putih Air putih
Jumlah 8 gelas/hari 2000 cc 6 gelas/hari 1500cc
2. Eliminasi
a. Bab
Konsistensi Lembek Lembek
Frekuensi 1-2kali/hari 1 kali/hari
Warna Kuning Kuning
b. Bak
Frekuensi 2-3 kali/hari 2-3 kali/menit
Warna Kuning jernih Kuning jernih

3. Istirahat
a. Tidur siang 2-3 jam/hari 2-3 jam /hari
b. Tidur 6-8 jam 6-7 jam/hari
malam
Keluhan tidak ada Tidak ada

4. Personal
hygiene
a. Mandi 2x/hari Belum pernah
b. Gosok gigi 2x/hari 1x/hari
c. Keramas 1x/minggu tidak pernah
d. Gunting 2x/minggu tidak pernah
kuku
e. Masalah tidak ada tidak ada

5. Aktivitas Klien dapat melaksanakan Aktivitas dibantu oleh


aktivitas seperti bekerja dan keluarga dan perawat
mengurus rumah
C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Sistem Penafasan
Bentuk hidung simetris, septum berada di tengah, tidak terdapat secret,
tidak teraba nyeri tekan dan tidak teraba nodul. Bentuk dada simetris,
tidak ada retraksi dinding dada, pengembangan dada simetris, bunyi
nafas vesikuler, irama nafas reguler, tidak ada pernafasan cuping hidung,
respirasi 22x/menit.
2. Sistem Kardiovaskular
Conjungtiva berwarna merah muda, jvp 7 cm , tidak terlihat denyutan
apeks ICS 5, ictus kordis teraba pada ICS 5 midclavikula kiri, bunyi
jantung murni reguler s1 dan s2, tidak terdengar bunyi tambahan, CRT
kembali kurang dari 2 detik, akral klien teraba hangat dan tidak ada
clubbing finger, tekanan darah 180/120 mmhg, nadi 78x/menit. pada
pemeriksaan perkusi terdengar bunyi redup.
3. Sistem Pencernaan
Bentuk bibir simetris, mukosa lembab, gigi lengkap terdapat caries pada
geraham, lidah agak kotor, tidak terdapat lesi, gusi berwarna merah
muda, tidak terdapat stomatitis, umbilical tidak menonjol, bising usus
14x/menit, bentuk abdomen datar dan simetris
4. Sistem Persyarafan
Kesadaran: compos mentis 14 ; gcs: (e= 4 , m= 5 , v= 5), orientasi
klien terhadap waktu, tempat dan orang cukup baik, terbukti klien dapat
menyebutkan keluarganya, tempat dimana di rawat dan mengingat
kejadian yang lampau dan baru di alami.
Tes nervus kranial
a. Nervus Olfaktorius (N I)
Klien mampu membedakan bau minyak kayu putih dan bau kopi
b. Nervus Optikus (N II)
Klien dapat membaca papan nama dengan jelas pada jarak 30 cm,
lapang pandang 150.
c. Nervus Okulomotorius, Troklearis, Abdusken (N.III, IV, VI)
Klien dapat menggerakan bola mata ke arah atas, bawah kiri dan
kanan, refleks cahaya positif dapat berkedip dengan spontan.
d. Nervus Trigeminus (N.V)
Klien dapat menggerakan rahangnya tanpa rasa nyeri, klien dapat
merasakan sentuhan kapas pada wajah.
e. Nervus Fasialis (N VII)
Klien dapat membedakan rasa asin dan manis pada lidahnya, klien
mampu mengerutkan dahi dan tersenyum secara simetris.
f. Nervus Audiotorius (N.VIII)
Klien mampu mendengar bisikan dan merespon pertanyaan
g. Nervus Glossofaringeus (N.IX)
Klien dapat merasakan rasa pahit, refleks menelan positif
h. Nervus Nagus (N.X)
Klien dapat menelan, uvula terdapat di tengah dan bergetar saat
mengucapkan kata “ ah “
i. Nervus Asesorius (N.XI)
Klien dapat mengangkat bahu kanan dan kiri, klien dapat
menggerakan leher
j. Nervus Hipoglosus (N.XII)
Klien dapat menggerakan lidahnya ke segala arah
5. Sistem Endokrin
Tidak terdapat pembesaran kelenjar tyroid dan kelenjar getah bening.
6. Sistem Urinaria
Tidak terdapat edema periorbital, tidak tampak distensi kandung kemih,
ginjal tidak teraba, blas kosong, keadaan genital bersih (tidak ada gatal-
gatal), terdapat luka post circumcici, keadaan luka kering, tidak terdapat
tanda infeksi ( rubor,color, dolor, oedema, fungsiolesa ), Produksi urine
tiap jam ± 20-50cc, perkusi pada kandung kemih terdengar bunyi
tymphany, sedangkan pada ginjal terdengar bunyi pekak dan klien tidak
merasakan nyeri.
7. Sistem Muskuloskeletal
a. Ektremitas Atas
Bentuk simetris, rom kiri dan kanan mampu bergerak ke segala arah.
Tidak terdapat nyeri pada daerah persendian dan tulang, tidak tampak
adanya deformitas tulang atau kontraktur sendi, kekuatan otot 4 4,
klien mampu menahan tekanan penuh dari perawat, refleks biseps
++/++, refleks triceps ++/++, tangan kanan terpasang infus 30
tetes/menit dengan cairan ringer laktat (RL)
b. Ekstremitas Bawah
Bentuk simetris, rom kiri dan kanan bebas bergerak ke segala arah,
tidak terdapat nyeri, tidak ada kontraktur dan deformitas, kekuatan
otot 4 4, refleks patela ++/++, refleks archiles ++/++.
8. Sistem Integumen
9. Kulit kepala dan rambut agak kotor, warna rambut hitam, distribusi
merata, kulit tubuh lembab, turgor kulit baik, kuku pendek, terdapat luka
pada perut kiri bagian bawah tertutup balutan kassa, tampak kering.
10. Sistem Penginderaan
a. Sistem Pendengaran
Bentuk telinga simetris, tampak ada kotoran, klien dapat menjawab
pertanyaan dengan benar ketika ditanya (nama, alamat, hobi),
mampu mendengar dengan baik (dapat mengulang dengan benar
kalimat yg diucapkan oleh petugas).
b. Sistem Penglihatan
Bentuk mata simetris, conjungtiva berwarna merah muda, sklera
berwarna putih bersih, refleks kedua pupil terhadap cahaya positif,
terjadi vasokonstriksi, ukuran pupil 2mm.

Data Psikologis
1). Status Emosi
Emosi klien stabil, klien tampak tenang.
2). Pola Koping
Keluarga sering bertanya tentang penyakit yang sedang
dialami klien, keluarga mengatakan tidak memahami
tentang penyakitnya. Klien juga mengatakan tidak
mengetahui diit yang benar untuk hipertensi.
3). Gaya Komunikasi
Klien kooperatif dan dapat bekerja sama dengan baik
dengan perawat
4). Konsep Diri
a) Gambaran Diri
Klien mengatakan senang setelah di operasi dan
berharap untuk cepat sembuh dan tidak kambuh lagi
sehingga dapat kembali beraktivitas.
b) Harga Diri
Klien mengatakan sering merasa minder dengan
teman-temanya karena penyakit yang dialami, namun
setelah di operasi klien mengatakan bahwa klien
merasa nyaman mendapat perawatan yang baik di RS
Pertamina Cirebon dan berharap ingin cepat sembuh
sehingga dapat kembali ke rumah untuk
melaksanakan aktivitas.
c) Peran
Klien mengatakan saat ini dirinya tidak dapat
berperan sebagai kepala keluarga karena sakit.
d) Identitas Diri
Klien mengatakan dirinya adalah anak ke dua dari
kedua orang tuanya.
e) Ideal Diri
Klien berharap segera sembuh dan dapat beraktifitas
lagi seperti sebelumnya.
Data Sosial
Keluarga klien mengatakan hubungan klien dengan ke dua
oarang tua serta saudara baik, serta keluarga mengatakan interaksi klien
dengan teman-temannya baik.

Data Spiritual
Keluarga klien mengatakan segalanya di serahkan kepada tuhan
dan berdoa semoga klien cepat di beri kesembuhan.
2. Analisa Data
Setelah dilakukan validasi dan pengelompokan data kemudian
dilakukan analisa data untuk menentukan masalah keperawatan yang
mungkin muncul serta mencari penyebabnya.
No Data Interpretasi Masalah
1 Ds= Luka operasi Gangguan rasa
- Klien mengatakan ada ↓ nyaman nyeri
luka operasi pada perut merangsang ujung saraf
sebelah kiri bawah bebas
- klien mengeluh nyeri ↓
pada daerah luka operasi merangsang enzim
- klien mengatakan nyeri bradikinin, serotonin,
datang pada saat histanin
mengubah posisi dari ↓
berbaring ke duduk dan merangsang SSP pada
pada saat berjalan thalamus
- Klien mengatakan nyeri ↓
seperti ditusuk corteks cerebri interpretasi
- Skala nyeri 2 nyeri
Do= ↓
- terdapat luka post nyeri
operasi pada daerah
perut sebelah kiri bawah
- wajah klien tampak
tenang dan tangan
memegang daerah perut
saat merubah posisi
- Tampak terpasang infus
pada ekstremitas atas kiri
- TTV :
TD : 100/80mmHg
N : 72x/mt
R : 16x/mt
SB : 360 C
- Tampak adanya luka
yang masih tertutup
verban
2 DS= perubahan menu makanan Gangguan
Klien mengatakan kurang ↓ pemenuhan
suka dengan menu Penurunan nafsu makan kebutuhan
makanan RS dan ingin ↓ nutrisi: intake
makan mie instan intake kurang kurang dari
↓ kebutuhan
DO= gangguan pemenuhan
- Tampak sisa Makanan nutrisi
pada tempat makan dari
RS.
- Tampak klien minta
dibawakan makanan dari
rumah
3 DS = Luka operasi Gangguan
Klien mengatakan belum ↓ Personal
mandi sejak dilakukan Nyeri higiene
tindakan operasi ↓
Hernioraphy Gangguan pola aktivitas

DO= gangguan personal
- Kulit tampak kotor higiene
- rambut lengket dan
kotor
4 DS= Kurangnya informasi Gangguan rasa
Keluarga klien ↓ aman cemas
mengatakan tidak kurang pengetahuan
mengetahui tentang ↓
penyakit dan cara cemas
perawatan luka di rumah

DO=
- Keluarga menanyakan
tentang penyakit yg
sedang dialami klien
- klien tidak mendapatkan
informasi tentang
penyakitnya, ditandai
ketika ditanya tentang
hernia klien tidak dapat
menerangkan.
- keluarga klien dan klien
tampak cemas, ditandai
dengan pernyataan
keluarga klien bahwa
setelah pulang apa yg
harus dilakukan.
5 DS= Luka operasi Potensial
DO= ↓ terjadinya
- Tampak adanya luka resiko kuman berkembang infeksi
operasi pada perut kiri biak
bawah ↓
- panjang luka ± 10 cm infeksi
dan tertutup verban
- Terdapat luka post
sirkumsisi dengan
keadaan kering dan
bersih
Tampak terpasang infus
pada ekstremitas atas

3. Diagnosa Keperawatan

No Diagnosa keperawatan Tanggal Nama perawat Tanda


ditemukan tangan
1 Gangguan rasa nyaman nyeri 24-01-2020
sehubungan dengan
terputusnya kontuinitas
jaringan oleh karena insisi
pembedahan

2 Gangguan pemenuhan 24-01-2020


kebutuhan nutrisi sehubungan
dengan intake nutrisi tidak
adekuat
3 Gangguan personal higiene 24-01-2020
sehubungan dengan
keterbatasan aktifitas oleh
karena nyeri

4 Gangguan rasa aman cemas 24-01-2020


sehubungan dengan
kurangnya informasi tentang
penyakit dan perawatan luka

5 Potensial terjadinya infeksi 24-01-2020


sehubungan dengan luka
operasi

4. Perencanaan

Diagnose Perencanaan
No
Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
1 Gangguan rasa Tupan= - Observasi - Mengenal dan
nyaman nyeri, Nyeri hilang atau TTV, memudahkan
sehubungan berkurang intensitas/ska dalam
dengan Tupen= la nyeri melakukan
terputusnya Setelah tindakan
kontuinitas dilakukan keperawatan
jaringan oleh tindakan
karena insisi keperawatan - Anjurkan - Istirahat untuk
pembedahan selama 3x24 jam, pasien untuk mengurangi
Ds= diharapkan nyeri istirahat intensitas
- Klien hilang atau ditempat nyeri
mengatakan ada berkurang tidur
luka operasi Kriteria hasil
pada perut - nyeri berkurang - Atur posisi - Posisi yang
sebelah kiri atau hilang pasien tepat
bawah - TTV dalam senyaman mengurangi
- klien mengeluh batas normal mungkin penekanan dan
nyeri pada TD (terlentang, mencegah
daerah luka 120/80mmHg lateral) ketegangan
operasi N 60-80x/menit otot serta
- klien R 12-20 mengurangi
mengatakan x/menit nyeri
nyeri datang Sb 36-370 c
pada saat - Skala nyeri 0
mengubah posisi - Klien tampak
dari berbaring ke tenang dan
rileks
duduk dan pada - Ajarkan -Relaksasi
saat berjalan tehnik mengurangi
- Klien relaksasi ketegangan
mengatakan nafas dalam dan membuat
nyeri seperti perasaan lebih
ditusuk nyaman
- Skala nyeri 2
Do= - Kolaborasi - Analgetik
- terdapat luka untuk berguna untuk
post operasi pemberian mengurangi
pada daerah analgetik nyeri sehingga
perut sebelah klien menjadi
kiri bawah lebih nyaman
- wajah klien
tampak tenang
dan tangan
memegang
daerah perut saat
merubah posisi
- TTV :
TD
100/80mmHg
N : 72x/mt
R : 16x/mt
SB: 360 C
- Tampak
terpasang infus
pada ekstremitas
atas
- Tampak adanya
luka yang masih
tertutup verban
2 Gangguan Tupan= - Beri - Pemahaman
pemenuhan Kebutuhan penjelasan keluarga dan
kebutuhan nutrisi nutrisi terpenuhi kepada klien tentang
sehubungan Tupen= keluarga dan pentingnnya
dengan intake Setelah klien tentang asupan nutrisi
nutrisi tidak dilakukan pentingnya dapat
adekuat Tindakan asupan merangsang
DS= keperawatan nutrisi untuk usaha
- Klien 3x24 jam klien melalui merubah
mengatakan mau merubah asupan kebiasaan
kurang suka pola makan makanan yang lama
dengan menu Dengan kriteria
makanan RS - klien mengerti - Beri
tentang motivasi
- klien ingin pentingnya kepada - Menumbuhka
makan mie nutrisi melalui keluarga dan n semangat /
instan asupan klien agar keinginan
makanan mau klien untuk
DO= terhadap merubah merubah pola
- Tampak sisa proses pola makan makan
Makanan pada penyembuhan klien
tempat makan luka
dari RS. - klien mau
- Tampak klien merubah pola
minta makan
dibawakan
makanan dari
rumah

3 Gangguan Tupan= - jelaskan - Agar klien


personal higiene Kebutuhan kepada klien dan keluarga
sehubungan personal higiene dan keluarga dapat
dengan terpenuhi bahwa termotifasi
keterbatasan kebutuhan untuk
aktifitas Tupen = personal menjaga
Setelah higiene personal
DS = dilakukan (mandi,sikat higiene
- Klien tindakan gigi, keranas)
mengatakan keperawatan harus tetap
belum mandi 1x24 jam dilaksanakan
sejak dilakukan keluarga mampu walaupun
tindakan operasi membantu klien dalam
Hernioraphy dalam keadaan sakit
pemenuhan
DO= kebutuhan - ajarkan
- Kulit tampak personal higiene keluarga
kotor Kriteria : klien tentang - Dengan
- Rambut - Keluarga tindakan pemahaman
lengket dan klien dan personal tantang cara
kotor klien dapat higiene di melaksanakan
- Tampak memahami tempat tindakan maka
aktivitas klien pentingnya tidur(meman keluarga dapat
dibantu personal dikan/ termotivasi
higiene seka,mencuci untuk
rambut, sikat melaksanakan
gigi)

- keluarga
dapat - Bimbing
membantu keluarga
klien dalam klien untuk - kemampuan
melaksanakan mendemokan keluarga dapat
personal tindakan melaksanakan
higiene. personal tindakan
higiene personal
higiene secara
mandiri maka
kebutuhan
personal
higiene klien
- Berikan dapat terpenuhi
pujian
kepada klien - Menumbuhka
tantang n rasa
kebersihanny percaya diri
a klien agar
klien lebih
kooperatif
dalam
memenuhi
kebutuhan
personal
higiene

4 Gangguan rasa Tupan= - Kaji - Mengetahui


aman cemas Klien dan penyebab penyebab
sehubungan keluarga tidak cemas cemas
dengan kurangnya lagi cemas
informasi tentang
penyakit dan Tupen = - Beri - Dengan
perawatan luka Setelah penjelasan pemahaman
DS= dilakukan kepada yang baik
- Keluarga klien tindakan keluarga dan tentang
mengatakan keperawatan, klien tentang pentingnya
tidak mengetahui keluarga klien pentingnya perawatan
tentang penyakit dan klien dapat perawatan luka maka
dan cara memahami luka klien dan
perawatan luka tentang sakit keluarga akan
di rumah yang sedang lebih
DO= dialami klien, termotivasi
- Keluarga klien klien tidak terus dan
bertanya tentang bertanya tentang kooperatif
penyakit yang penyakitnya. dalam
sedang dialami perawatan
- keluarga klien luka
bertanya tentang Kriteria
cara perawatan - klien dan - Ajarkan - Meningkatka
luka di rumah keluarga kepada n kemampuan
- wajah tampak mengerti keluarga keluarga
murung tentang tentang cara tentang cara
keadaan sakit perawatan melaksanakan
yang sedang luka perawatan
dialaminya luka
- klien dan - Bimbing - Keluarga
keluarga keluarga mampu
dapat untuk melaksanakan
melaksanaka mendemokan tindakan
n perawatan cara perawatan
luka post melaksanaka luka secara
operasi n perawatan mandiri
secara luka secara
mandiri mandiri
- Klien dapat
mengekspresi
kan
kecemasan
secara
konstruktif,
klien dapat
tidur dengan
tenang dan
berkomunika
si dengan
keluarga

Diagnose Perencanaan
No
Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
5 Potensial Tupan = - Observasi TTV - Untuk
terjadinya Tidak terjadi mengidentifikasi
infeksi infeksi kemajuan atau
sehubungan Tupen = penyimpangan
dengan luka Setelah dari hasil yang
operasi dilakukan diharapkan
intervensi - Identifikasi - Untuk mengenal
DS= - keperawatan tanda-tanda secara dini
tidak terdapat infeksi, seperti terjadinya
DO= tanda-tanda perubahan infeksi
Tampak adanya infeksi. warna,
luka operasi Kriteria suhu,adanya
pada perut kiri - Luka kering cairan yang
bawah dengan - Tidak ada keluar atau
panjang ± 10 Pus bengkak
cm, tertutup - Pertumbuhan
Verban dan jaringan (+) - Lakukan - Agar luka insisi
terdapat pula - TTV dalam perawatan tetap dalam
luka post batas normal luka dengan keadaan steril
sirkumsisi TD tehnik aseptik
120/80mmHg - Anjurkan klien - Tindakan
N 60- untuk menjaga perlindungan
80x/menit luka agar tetap khusus
R 12-20 bersih dan membantu
x/menit kering dengan mengurangi
Sb 36-370 c cara mencuci resiko infeksi.
tangan yang tindakan
baik bila pencegahan
menyentuh tersebut
darah atau melindungi
cairan tubuh klien dan
ketika perawat
merawat klien
- Lakukan - Mendapatkan
kontarak persetujuan
waktu dengan klien dan
klien dan keluarga untuk
keluarga pelaksanaan
tentang kegiatan
pelaksanaan PENKES
PENKES
- Berikan - untuk mencegah
pendidikan kekambuhan
kesehatan
persiapan
pulang
- Berikan
pengetahuan
tentang
tanda-tanda
infeksi
- Pemeriksaan
ulang(kontol)
3 hari setelah
keluar dari
rumah sakit

5. Implementasi Dan Evaluasi


Tgl / jam Implementasi dan evaluasi Paraf
24-01-2020

09.00 WIB - Mengkaji tingkatan nyeri

Hasil
Klien terasa nyeri bila berjalan dan di
tekan pada daerah luka
Skala nyeri 1-3 wajah tenang menahan
sakit

09.15 WIB - Mengobservasi tanda-tanda vital

Hasil
Td 100/80 mmhg
N 72x/menit
R 16x/menit
Sb 360c

09.30 WIB - Menganjurkan klien istirahat di tempat


tidur

Hasil
Klien tatap berada di tempat tidur

- Mengatur posisi klien senyaman


09.40 WIB mungkin

Hasil
Klien mengatatan nyaman dengan
posisi supine dan lateral kanan

- Mengajarkan tehnik relaksasi dan


10.00 WIB nafas dalam

Hasil
Klien mengikuti ajaran perawat dalam
tehnik relaksasi nafas dalam
10.15 WIB - Membersihkan luka dengan tehnik
aseptik dan antisepsik
- Mengganti balutan

Hasil
Luka bersih
Tidak berbau

10.25 WIB - Menganjurkan keluarga klien dan


klien untuk menjaga luka agar tetap
bersih dan kering dengan cara
mencuci tangan

Hasil
Keluarga klien mengikuti anjuran
perawat

10.30 WIB - Memberikan penjelasan kepada klien


dan keluarga tentang pentingnya
asupan gizi melalui menu makanan

Hasil
Klien dan keluarga mengatakan
mengerti

- MemBerikan motivasi kepada klien


10.45 WIB dan keluarga agar mau merubah pola
makan klien.

Hasil

Keluarga dan klien mengatakan akan


mengusahakan pola makan klien

- Menjelaskan kepada klien dan


10.40 WIB keluarga bahwa kebutuhan personal
higiene (mandi,sikat gigi, keramas)
harus tetap dilaksanakan walaupun
dalam keadaan sakit
Hasil
11.00WIB
Klien dan keluarga mengatakan
mengerti

- mengkaji penyebab cemas

Hasil
11.15 WIB Keluarga mengatakan cemas karena
tidak mengetahui cara merawat luka di
rumah

- melakukan kontrak dengan klien dan


11.30 WIB keluarga untuk penyuluhan

hasil
klien dan keluarga menyetujui di
adakan penyuluhan

- Memberikan penkes kepada klien dan


12.00 WIB keluarga tentang hernia, luka operasi
dan cara perawatanya

Hasil
Keluarga mampu menyebutkan
pengertian hernia tanda dan
gejala,penyebab serta pencegahannya

Anda mungkin juga menyukai