853 2145 1 PB PDF
853 2145 1 PB PDF
Korespondensi : Melisa Novita Sari, S.Ked, Alamat Perumahan Bumi Puspa Kencana, Blok C No 16, Bandar Lampung,
HP 08217513826, e-mail bellacaroline28@gmail.com
Pendahuluan
Gangguan jiwa merupakan salah satu prevalensi masalah kesehatan jiwa saat ini
masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. cukup tinggi, 25% dari penduduk dunia pernah
Secara umum gangguan jiwa disebabkan menderita masalah kesehatan jiwa, 1%
karena adanya tekanan psikologis baik dari luar diantaranya adalah gangguan jiwa berat.1
individu maupun dari dalam individu. Beberapa Potensi seseorang mudah terserang
hal yang menjadi penyebab adalah gangguan jiwa memang tinggi, setiap saat 450
ketidaktahuan keluarga dan masyarakat juta orang diseluruh dunia terkena dampak
terhadap gangguan jiwa ini. World Health permasalahan jiwa, saraf, maupun perilaku.
Organization (WHO) menyebutkan bahwa Salah satu bentuk gangguan jiwa yang terdapat
yang melihat kejadiannya, sakit ‘ayan’ pasien menekuk kaku dan kaki lurus kaku, mata
kambuh saat menimba air, kemudian terjatuh mendelik ke atas, mulut terkunci rapat. Saat
ke dalam sumur. Sejak kejadian itu, pasien kejang selesai, pasien tertidur sekitar 30 menit.
semakin sering nyeri kepala yang disertai Saat bangun tidur, pasien mulai berubah.
kejang. Perilaku pasien dirasakan oleh keluarga Pasien marah-marah tanpa sebab dan bicara
berubah, seperti orang yang ‘plonga-plongo’ sendiri dengan nada tinggi, isi pembicaraannya
tetapi masih bisa berkomunikasi dengan baik. seperti memarahi apapun yang dilakukan oleh
Keluarga hanya membawa ke pengobatan anggota keluarganya.
alternatif, diurut dan diberikan air doa. Pasien Pasien membanting alat-alat rumah
biasanya sering sulit tidur dan sering marah- tangga seperti gelas dan piring saat disuruh
marah tanpa sebab, namun akan normal makan atau minum, mudah tersinggung bila
kembali. diajak bicara, saat malam sulit tidur dan hanya
Pada akhir tahun 2013, karena pasien mondar-mandir sambil bicara sendiri seperti
sering kambuh kejang dan mengamuknya. memarahi orang lain, lari-lari keluar rumah.
Pasien dua kali dibawa berobat ke Rumah Sakit Sudah diberikan obat tidur dari poli psikiatri
Abdul Moeloek (RSAM) untuk CT-Scan dan 1 RSJ namun tidak bisa tidur juga. Pasien baru
kali direhabilitasi medik. Dikatakan oleh dokter bisa tertidur saat subuh. Selama wawancara,
bahwa pasien mengalami saraf terjepit di pasien menanyakan kapan bisa dipulangkan.
bagian tulang leher dan epilepsi. Pasien Karena pasien sudah merasa membaik dan
disarankan untuk rutin berobat untuk terapi nyeri kepalanya sudah hilang. Pasien
nyeri kepalanya dan untuk kejangnya, tetapi mengatakan sering sulit tidur karena nyeri
keluarga berhenti berobat karena kekurangan kepala terutama di bagian tengkuk, walaupun
biaya. Apabila pasien nyeri kepala, pasien sudah minum obat tidur dari rumah sakit. Saat
hanya dibawa ke pengobatan alternatif untuk sulit tidur, pasien hanya diam sambil memijat
diurut. bagian kepala yang sakit.
Keluarga mengatakan, bahwa sehari-hari Pasien mengaku memiliki sakit ‘ayan’
pasien bersikap seperti orang normal dan rajin. sejak kecil, yang biasanya kambuh apabila nyeri
Pasien juga sering mengikuti pengajian di kepalanya sangat hebat. Pasien juga
kampung, main ke tetangga, bisa pergi sendiri mengatakan pernah berobat ke RSAM karena
naik angkot main ke rumah kakaknya di saraf dipunggungnya terjepit dan tidak diobati
Pringsewu. Pasien memiliki kepribadian yang lagi. Pasien tidak menyadari bila sering
terbuka dan ramah namun terkadang tertutup mengamuk, hanya diceritakan oleh
bila ada masalah. Menurut keluarga, pasien keluarganya. Pasien menyangkal adanya
terkadang bercerita ingin menikah seperti mendengar suara-suara yang membisikinya
kakak dan adiknya, memiliki istri dan anak. maupun yang menyuruhnya. Dan juga
Dari tahun 2013 sampai awal 2014, menyangkal melihat sesuatu yang hanya bisa
perjalanan penyakit pasien hilang timbul dilihat olehnya. Riwayat keluyuran keluar
namun tidak separah di tahun 2014. Nyeri rumah juga disangkal. Pasien mengatakan
kepala, kejang, mengamuk masih sering sebenarnya mengetahui dirinya sering kejang,
muncul. Biasanya pasien berhenti mengamuk namun tidak menyadari jika dirinya sering
setelah 3-4 hari setelah kejang dan tidak mengamuk sehingga dirawat di RSJ.
sampai mengganggu lingkungan. Pada tahun Pada pemeriksaan fisik didapatkan
2014, dalam 1 bulan pasien bisa mengalami keadaan umum baik, tekanan darah 120/80
kejang, sekitar 1-3 kali. Pasien pernah dirawat mmHg, nadi 83 x/menit, frekuensi nafas 18
di RSJ Provinsi Lampung pada bulan Februari x/menit dan kondisi medis umum: nyeri kepala
2014 dan Juli 2014 karena keluhan yang sama, dan epilepsi. Pada status psikiatri didapatkan
yaitu sering mengamuk setelah kejangnya saat dilakukan pemeriksaan tampak pasien
timbul. Rutin kontrol ke poli psikiatri dan rajin kooperatif. Pasien terlihat nyaman saat diajak
minum obat. tanya jawab, spontan, volume cukup, intonasi
Menurut ibu dan adik pasien, sekitar 3 cukup, amplitudo cukup, artikulasi jelas,
hari SMRS pasien mengeluh nyeri kepala saat kualitas cukup, kuantitas cukup. Ketika ditanya,
sedang menjemur pakaian di halaman rumah pasien menjawab dengan santai. Terdapat
kemudian terjatuh dan tidak sadarkan diri lalu gangguan berupa perubahan perilaku
kejang-kejang sekitar 4-5 menit. Kedua lengan emosional, gangguan proses pikir dalam