Anda di halaman 1dari 70

‫َربَّ‬ ‫ّٰ‬

‫َلِلّ‬
‫َ‬ ‫َُ‬
‫د‬ ‫َحم‬ ‫َل‬
‫ا‬
‫َن‪َ،‬‬ ‫ّي‬
‫َعالم‬ ‫ال‬
‫َُ‬‫ة َوالسَّالم‬ ‫َّالُ‬
‫والص‬
‫ّ َّٰ‬
‫لِلَّ‬
‫َ‬ ‫َل‬‫على َرسُو‬
‫ّنا َوموالناَ‬ ‫سيّد‬
‫َّ‬‫َد‬ ‫َنّ َعب‬ ‫ّب‬‫َ َا‬ ‫َّد‬
‫محم‬‫ُ‬
‫َّ‬‫لَ‬
‫ه‬ ‫َ‪َ ٬‬وعلى َآّ‬ ‫للا‬
‫هَ‬‫ّعُ‬ ‫َّومن‬
‫َ َت ب‬ ‫َّ‬
‫ه‬ ‫َب‬‫َح‬‫وص‬
‫دانَ‬ ‫َ‪َ ٬‬اشهُ‬ ‫َّله‬‫ومو‬
‫هَ‬ ‫ّله َاَّ‬
‫ّالهللُ َوحدُ‬
‫َ‬ ‫الا‬
‫َلُ‬
‫هَ‬
‫َ‬ ‫ّيك‬‫الشر‬
‫ن َسيّدناَ‬ ‫داَّ‬‫واشهُ‬
‫دُ‬
‫هَ‬ ‫َعبُ‬ ‫دا‬‫ًَّ‬
‫محم‬‫ُ‬
‫يََّ‬
‫َّ‬ ‫ه َال َنب‬ ‫ورسُوُلُ‬
‫َ‬
‫هََ‬‫َدُ‬
‫َ‬ ‫بع‬
‫ّ َعلىَ‬ ‫َصَ‬
‫ل‬ ‫َّ‬
‫هم‬ ‫َ َّ‬
‫للُ‬ ‫ا‬
‫َ ََنَّ‬‫َّد‬
‫محم‬ ‫َُ‬ ‫ّنا‬ ‫سيّد‬
‫يَّ‬‫َّ‬
‫َاألم‬ ‫َّ‬
‫الن ّ‬
‫َ‬
‫ي‬ ‫ّ‬‫ب‬
‫َّ‬
‫َّ‬
‫ه‬ ‫َب‬
‫َح‬
‫ّ َوص‬
‫لَ‬
‫ه‬ ‫وعلى َأّ‬
‫َ‪َ .‬‬
‫ّم‬‫ََوسل‬
‫ّك‬‫وبار‬
‫ََ‬‫ّي‬ ‫للاَُتع‬
‫َا لى َ ف‬ ‫َََ‬‫قال‬
‫َّ‬‫ّيَ‬
‫م‬ ‫ُرآنّ َالعظ‬ ‫َق‬ ‫ال‬
‫َُ‬‫َدَ‬
‫ق‬ ‫َاص‬ ‫هو‬
‫َ‬ ‫وُ‬
‫ُ‬
‫ُوذَ‬ ‫َ‪َ٬‬اع‬ ‫َن‬ ‫ّل‬
‫ّي‬ ‫َقاا‬ ‫ال‬
‫ّنَالشَّيطانَّ‬ ‫ّاهللَّم‬
‫ب‬
‫ّ َللاَّ‬ ‫م‪ َ ٬‬ب‬
‫ّسم‬ ‫َّجّيَ‬
‫ّ‬ ‫الر‬
‫َّحّيَ‬
‫ّ‪َ٬‬‬
‫م‬ ‫َالر‬ ‫َّحمنّ‬
‫الر‬
‫ََ‬‫ّين‬ ‫َـهاَ ََّ‬
‫الَ‬
‫ذ‬ ‫ياأي‬
‫ََ‬‫ُواَللا‬ ‫ُواَ َّ‬
‫اتق‬
‫َ‬ ‫آمن‬
‫ََ‬
‫ّه‬‫تقات‬‫ََُّ‬
‫حَ‬
‫ق‬
‫الَوأ‬
‫َ‬ ‫َّّ‬
‫َ‬ ‫ََّإ‬‫تَ‬
‫ن‬ ‫ُوُ‬
‫ََتم‬ ‫وال‬
‫َ‪٬‬وقا‬ ‫ُون‬ ‫ّم‬ ‫ََُ‬
‫مسل‬ ‫ُم‬‫نت‬
‫َيةَ‬ ‫ََا‬‫ّي‬ ‫لَتعالىَف‬
‫َـهاَ‬ ‫َرا َياأي‬ ‫ُخ‬ ‫ا‬
‫ُو‬
‫َ اَ‬ ‫َآمن‬ ‫َن‬
‫َ‬ ‫ّي‬ ‫ََّ‬
‫الذ‬
‫ََ‬
‫َللا‬ ‫ُوا‬ ‫َّ‬
‫اتـق‬
‫َ‬
‫َقوًَ‬
‫الَ‬ ‫َا‬ ‫ُو‬
‫َُلو‬ ‫وق‬
‫ُم‬
‫ََ‬ ‫ََلك‬‫ّح‬
‫َل‬‫يص‬ ‫داَُ‬ ‫ًَ‬
‫ّي‬‫سد‬
‫ََ‬ ‫ُم‬‫َمالك‬ ‫أع‬
‫ُم‬
‫ََ‬ ‫َلك‬‫ّر‬‫َف‬
‫ويغ‬
‫َّ‬
‫َّ‬
‫ع‬ ‫ُ‬
‫ََيط‬‫ََومن‬ ‫ُ‬
‫َبكم‬ ‫ُ‬
‫ذنو‬ ‫ُ‬
‫ََ‬
‫ه َفقد‬ ‫َلُ‬
‫َ‬ ‫َ َورسُو‬ ‫للا‬
‫َ‪ََ٬‬‬ ‫َن‬
‫ّو‬‫َّق‬
‫ُت‬ ‫َم‬‫فازَال‬
ََْ‫ْك‬
‫م‬ ُ ‫ْص‬
‫ّي‬ ُ
‫للاّ َأو‬
ََ َ ‫ّباد‬ ‫ع‬
ََ ‫ْوى‬
َّ‫للا‬ ‫ّتق‬
‫ّيْ َب‬َ‫ْس‬ ‫ونف‬
ََ‫َفاز‬ ْ‫فق‬
َ
‫د‬
‫ْن‬
َ ‫ّو‬‫َّق‬
‫ُت‬ ْ
‫الم‬
Hadhirin jama’ah jum’at yang dimuliyakan
‫َى‬‫َال‬
‫َع‬‫َت‬
‫ه َو‬َُ
َ ‫َان‬ ‫سُب‬
‫َح‬ َ‫ا‬. Tak terasa hari
ََ ُ‫هلل‬
berganti, musim berubah, kita sudah
sampai padaَ tanggal َ ‫ َذالحجة‬3 tak
lama lagi peristiwa itu terulang, seorang
ayah yang lama tidak punya anak, bukan
setahun dua tahun, 86 tahun lamanya
menunggu dengan do’a yang dipanjakan
pagi, petang, siang dan malam ََ‫ّي‬
‫ََ ل‬
‫بَّهب‬
َ‫ر‬
ََ
‫ن‬ ‫َّال‬
‫ّحّي‬ ‫َ َالص‬ ‫ّن‬‫ م‬. berikan aku anak yang
shalih, tetapi ketika anak itu datang, َ ‫اهلل‬
pinta dia, َ‫ اهلل‬tidak minta kambingnya, َ ‫اهلل‬
tidak minta untanya, َ ‫ اهلل‬tidak minta
hartanya, َ ‫ اهلل‬minta ruh yang lama Dia
nanti, Dia tunggu, kerena cinta َ ‫ اهلل‬tidak
ingin dicemburukan dengan yang lain َ َ ‫ال‬
ََ‫ُـم‬َ‫د‬
‫ك‬ َُ
َ ‫َُأ‬
‫َح‬ َّ
‫ن‬ ََ
‫م‬ ‫يؤ‬ُ. kamu tidak beriman َ‫َّى‬
َ ََ
‫ت‬ ‫ح‬
ّ
ََ
‫ه‬ ‫َي‬ ََ َّ
‫ّل‬
‫إ‬ ََ
‫ب‬ ‫َح‬
‫َ َأ‬ ‫ُو‬
‫َن‬ ََ
‫ك‬ ‫أ‬. Sampai engkau lebih
cinta kepad Aku, kata َ ‫للا‬ َُ ‫لی‬َّ‫للا َص‬
َّ ‫ل‬ُ‫رسُو‬
َ
‫لم‬
َ َّ‫ّ َوس‬َ‫ علي‬.َ , lebih cinta kepada َُ‫هلل‬
‫ه‬ َ‫ا‬
‫َى‬‫َال‬‫َع‬‫َت‬‫ه َو‬ َُ
َ ‫َان‬‫َح‬ َ , daripada harta,
‫سُب‬
daripada anak, dariada buah hati belaian
jiwa, sampai akhirnya kata-kata itu
terucap juga pada anak yang sudah lama

dirindukan َ‫ُن‬
َّ‫ى‬ ‫َيب‬ , wahai Anak-
Ku َ ‫ّى‬ ‫َ َف‬ ‫َ َأرى‬ ‫ّى‬ ‫ّن‬ ‫إ‬
َ‫َمنا‬
‫م‬
ّ ‫ ٱل‬, َ Aku lihat dalam
mimpi-Ku malam tadi َ َ ‫ّى‬ ‫أن‬
‫ُك‬
َ ‫َبح‬ ‫ أذ‬, Aku sembelih leher-Mu
‫ََماذاَترى‬
َ ‫ُر‬‫َظ‬ ‫فٱن‬
, apa pendapat-Mu wahai Anak-Ku, saat itu
jawaban amat sangat penting, karena ini
mempertaruhkan bukan hanya tentang
kesayangan, tetapi juga tentang keimanan

dan keyakinan, Jawaban Anak ّ‫ت‬


َ‫يأب‬
, wahai Ayahanda, Dia tidak katakan Yaa
Ibrahiim, Dia Tidak Katakan Yaa Abi, Yaa
Ayah, tetapi Dia jawab dengan panggilan
kelembutan, kasih sayang seorang Anak
pada Ayah yang sudah membesarkannya

ّ‫ت‬
َ‫يأب‬
dengan makanan yang halal

, wahai Ayah-Ku َ ‫َ َما‬‫َعل‬ ‫ّف‬ َ


‫ا‬
ُ
َ‫َم‬
‫ر‬ ‫تؤ‬ ُ , laksanakan apa yang
diperintahkan Allah ,

ََ
‫َ َشاء‬ ‫ّن‬ ‫َ َإ‬ ‫ّى‬‫دن‬ ُّ‫ستج‬
‫ه‬ َّ
ُ‫الـلـ‬
َ , kalau Allah

berkehendak, Dia tetap mengatakan َ


‫ّن‬
َ ‫إ‬
َ َّ
ُ‫الـلـ‬
‫ه‬ ََ
‫شاء‬ , Dia
tidak angkuh, Dia tidak sombong, Dia tidak
katakan Aku pasti, Dia katakan

ََ
‫َ َشاء‬ ‫ّن‬‫ّى َإ‬
َ‫دن‬ُّ‫ستج‬
ََ
‫ّن‬‫َم‬ ُ َّ
َ‫الـلـ‬
‫ه‬
‫َن‬
َ ‫ّي‬
‫ّر‬‫َّب‬
‫ ٱلص‬, Aku termasuk
Orang-Orang yang sabar menerima itu
Ayahanda.

Berapa tahun sudah kita mengulang


peristiwa ini terjadi, maka Dia disebut
dengan ‘Iid (Hari Mermakna, hari raya,
‘Iid), peristiwa itu terulang kembali, bila
ada diantara kita sudah 40 tahun, berarti
dia sudah melewati peritiwa itu 40 tahun,
sebagai mana permata yang indah,
dipandang mata dari berbagai sisi tetap
indah, ada yang memandangnya sebagai
sisi pengorbanan, ada yang
memandangnya sebagai sisi keyakinan,
tapi sesungguhnya dibalik itu semua ada
sisi lain “apakah anak- anak kita akan
menjawab jawaban yang sama!, seperti
yang dikatakan Nabi Ismail kepada
Ibrahim ‘Alaihimassalaam”, apakah anak
kita akan patuh memberikan apa yang
diminta, bukan hartanya, tetapi nyawanya
dia berikan, seperti yang dikatakan Ismail

‘Alaihissalaam, laksanakan perintah ‫اهلل‬


َ
ََ‫َ َشاء‬
wahai Ayahku ‫ّن‬‫إ‬
َ
‫ه‬ َّ
ُ‫الـلـ‬ , Kau dapati Aku
termasuk Orang-Orang yang sabar, ini
mengingatkan kita kembali tentang
pendidikan anak-anak kita, ibarat tanah,

ُ‫َسُبحان‬
َ‫ه‬
َ ُ‫هلل‬
َ‫ا‬
‫وتعالى‬ tidak pernah
memberikan kita tanah yang kosong,
“Mari kita tanamkan iman dalam anak-
anak kita”, ungkapan yang keliru, karena

ُ‫َسُبحان‬
َ‫ه‬
َ ُ‫هلل‬
َ‫ا‬
‫وتعالى‬ tidak pernah
memberikan tanah yang kosong, mereka
sudah diisi َ‫َ َموُلو‬
‫د‬ ‫ّن‬‫ ما َم‬,
setiap anak َ ‫د َعلى‬َُ‫يول‬ ََُّ‫ال‬
َّ ‫إ‬
.َّ‫ّطر‬
‫ة‬ ‫ الف‬, lahir dalam keadaan
“Fitrah”, Fitrah bukan kertas kanvas yang
belum dilukis, Fitrah bukan kertas putih
َ‫ّنا‬ ‫سيّد‬
yang belum ditulis, Fitrah kata

َُ‫ّي َللا‬
‫هريرة َرض‬ َُ ‫ّي‬ ‫أب‬
ُ‫َن‬
َ
‫ه‬ ‫ع‬,َ
‫َم‬‫َال‬
‫ّس‬ َُ
َ َ‫ة‬
‫ال‬ َ ‫ّط‬
‫َر‬ َ , anak itu
‫ف‬
sudah islam sebelum masuk ke dalam
rahim istri kita, kapan dia bersyahadat,
bila dia berkataَُ‫َللا‬ َّ ‫َه‬
َ ‫َاال‬ ‫ّل‬‫ََالَا‬ ُ‫َه‬
‫دَان‬ ‫َاش‬
َُ
‫ل َللا‬ ‫َّسُو‬ ًَّ
‫د َر‬
َ َّ‫د َا‬
َُ ‫ن‬
‫محم‬ ُ‫َه‬
‫واش‬ , ketika

ُ‫َسُبحان‬
َ‫ه‬
َ ُ‫هلل‬
َ‫ا‬
‫ وتعالى‬, mengumpulkan
seluruh ruh, belum ada bulu, belum ada
kuku, belum ada darah, belum ada tulang

َ‫ ا‬, berkata
‫هلل‬
sum-sum, saat itu

ََ
‫ّن‬ ‫َ َم‬
‫ََربك‬ ‫ََأخذ‬ ‫ّذ‬ ‫وإ‬
‫ّي َآدم‬
َ ‫ بن‬, ingatlah ketika
‫ اهلل‬, mengambil persaksian, dari
َ
semua anak cucu keturunan adam
َ‫َعلى‬ َ‫ه‬
‫م‬ ُ‫َهد‬ ‫وأش‬
‫ّم‬
َ ‫ّه‬ ‫ُس‬‫َف‬ ‫ أن‬, saat itu َ ‫ اهلل‬,
mengambil persaksian َ
‫ اهلل‬, bertanya
dengan satu kalimat َ ُ ََ
‫ت‬ ‫ألس‬
‫ُم‬
َ ‫ّك‬ ‫ّرب‬ ‫ ب‬, bukankah Aku Rab
kamu?, semua ruh waktu itu menjawab

‫َنا‬
‫ّد‬‫بلى َشه‬ , kami
bersaksi Engkaulah Rab kami.
Sesungguhnya selesai khutbah ini, di
raka’at kedua, kita akan mngulang
persaksian َ ُ‫َللا‬ َّ ‫َه‬
َ ‫َاال‬ ‫ّل‬‫َ َال َا‬ ُ‫َه‬
‫د َان‬ ‫اش‬
َُ
‫ل َللا‬ ‫َّسُو‬ ًَّ
‫د َر‬ َّ‫د َا‬
َُ ‫ن‬
‫محم‬ ‫ واش‬, pagi petang,
ُ‫َه‬
siang dan malam, terbit fajar tenggelam
matahari, bersimpuh sujud dihadapan

‫اهلل‬
َ , semuanya mengulang persaksian
َّ‫د َا‬
َ‫ن‬ ُ‫َه‬‫َللاُ َواش‬ َّ ‫َه‬
َ ‫َاال‬ ‫ّل‬‫َ َال َا‬ ُ‫شه‬
‫د َان‬ َ‫ا‬
َُ
‫لَللا‬ ‫َّسُو‬
‫دَر‬ًَّ
‫محم‬ُ,
Apakah anak-anak kita akan tetap
sependapat dengan kita, sekeyakinan
dengan kita, itulah yang dikhawatirkan
oleh Ya’kub Alaihissalam, maka menjelang
Akhir usianya, menjelang akhir umurnya,

َ‫ما‬
Dia berkata kepada Anak-anaknya

‫ّي‬
‫ََبعد‬
‫ّن‬‫َ َم‬ ُُ
‫دون‬ ‫تعب‬
, kalau Aku sudah mati nanti menghadap
‫اهلل‬
َ , Kutinggalkan kalian di atas
muka bumi yang fana ini,

ََ
‫ّن‬‫َم‬ ُُ
‫دون‬
َ ‫ماتعب‬
‫ّي‬‫بعد‬ , apa yang akan kalian
sembah setelah ini, aku tak khawatir apa
yang kalian makan, karena rejeki sudah

َ‫ َا‬, ََ
‫هلل‬
dijamin ‫ّن‬ ‫وماَم‬
ََ
‫ض‬
َّ ‫َر‬‫ّي َاأل‬ ‫ابة َف‬ َّ ‫د‬
َ‫َللا‬ ‫َعلى‬ َّّ
َ
‫ال‬ ‫إ‬
‫ُها‬ ‫َق‬ ‫ّز‬‫ ر‬, semua yang melata di
atas muka bumi ini, cacing yang tak
bermata, tetap dapat makanan dari

Makhluk ‫اهلل‬
َ , yang melata, binatang
yang tak berkaki, tetap dapat makanan
yang dapat terbang di atas angin, kuasa

ُ‫َسُبحان‬
َ‫ه‬
َ ُ‫هلل‬
َ‫ا‬
‫ وتعالى‬,
Tapi yang kita khawatirkan, apakah Ia
akan tetap Istiqamah sampai akhir hayat

mengatakan َّّ
َ ‫ال‬
َ ‫َ َإ‬
‫َه‬
‫ّل‬‫َ َإ‬
‫ال‬
ُ‫للا‬
َ , ketika Dia lahir kita yang
membisikkan ke telinga-Nya, masuk ke
tulang sum-sumnya, masuk ke tangkai
jantung-Nya, ke lubuk hati yang paling
dalam, sayup-sayup suara itu kita bisikkan
dengan lelehan air mata َ‫َه‬
‫ّل‬‫ََالَا‬‫دَان‬ُ‫َه‬‫اش‬
ُ‫َللا‬
َ ‫اال‬َّ , apa yang kita inginkan dari Dia,
kita tidak minta Dia berikan kita rumah
yang besar, kita tidak pernah menuntut
Dia, Kau mesti muliakan aku, aku ayahmu,
aku sudah memberikan engkau makanan,
minuman, tempat tinggal, tidak..!, yang kita
inginkan hanya satu, Nak, saat aku
meregang nyawa, saat aku terbujur kaku,
saat aku meninggalkan dunia ini, yang
kuinginkan Engkaulah yang berbisik ke

telingaku nanti, ke sebelah kanan ََ


‫ال‬
ُ‫للا‬ َّّ
ََ ‫ال‬
َ ‫َ َإ‬
‫َه‬‫ّل‬
‫إ‬ , tak ada
gunanya Dia kaya raya tetapi tak
beragama, yang dimintakan kepada Dia

ََ
‫ّن‬‫ََلناَم‬ ‫بناَهب‬ َّ‫ر‬
َ‫َواجّنا‬‫أز‬
‫ّنا‬ َّ
‫ّيات‬ ُ
‫ وذر‬, berikan kami
pasangan hidup dan Anak Keturunan

َُ
‫ن‬ ‫َي‬
‫ََأع‬ ‫ُر‬
‫َّة‬ ‫ ق‬, sejuk dipandang
mata, tak ada gunanya dia punya kuasa,
tetapi panas bola mata kita melihatnya,
karena dia bergandeng tangan dengan
orang yang tak mahram, tak ada gunanya
dia kaya raya, dia bawakan makanan yang
enak, dia bawakan pakaian yang mewah,
tapi panas bola mata kita melihatnya
karena dia jauh dari Agama. Sungguh satu

َ‫ ا‬, kedalam
‫هلل‬
sifat yang dilekatkan

‫ُن‬
diri-Nya َ ‫َي‬
‫ََأع‬‫َّة‬‫ُر‬
‫ ق‬.
Jangan-jangan ketika kita berkata

َُ‫للا‬
ََ َ ‫ّي‬
ََ
‫ض‬ ‫َ َر‬ ‫ْر‬ََ
‫ك‬ َ‫ّـ‬
‫يَْب‬ ََ
‫ب‬ ‫أ‬
ُْ
َ
‫ه‬ ََ
‫ن‬ ‫ ع‬, َُ‫للا‬
َََ ‫ّي‬ََ
‫ض‬ ‫َْر‬ََ
‫ر‬ ‫ُم‬ َ
‫ع‬
ُ
َ‫ن‬
‫ه‬ ََْ ‫ّي‬
‫ ع‬, ََ ََ
‫ض‬ ‫ن َر‬ْ
َ‫َا‬‫ثم‬َََُْ
‫ع‬
ُْ
َ
‫ه‬ ََ
‫ن‬ ‫للاَُع‬ ‫ّي‬
َ َ , ََ ََ
‫ض‬ َّ
‫يَْر‬ ََ
‫ل‬ ‫ع‬
ُْ
َ
‫ه‬ ََ
‫ن‬ ‫للاَُع‬
َ , dia malah berkataَ
Abubakar Laknatullah ‘Alaih, karena
kepalanya sudah dirusak oleh syiah
rafidhah, jangan-jangan dia menganggap
kita, hanya seorang pelaku bid’ah, karena
kepalanya sudah dirusak oleh kelompok
ahlut tahdzir, suka mentahdzir, suka
mentadbi’, kita membaca Al-Qur’an, dia
katakan kita pelaku bid’ah, padahal
perkara itu masih lagi diperdebatkan
diantara para ulama, jangan-jangan ketika
kita sedang puasa sunat, berbuka puasa

‫َا‬
‫َن‬‫َْل‬
َّ
‫ك‬ ‫ََّب‬
َ‫َ ا‬
‫ر‬ َ‫ه‬
‫م‬ ََٰ َ
ُ‫لل‬ ‫ا‬
, dia malah tersenyum sinis melihat kita,
hanya buang-buang masa saja, tak ada
gunanya agama, karena kepalanya sudah
dirusak virus sekuler, liberal, jangan-
jangan ketika kita mengangkat َ ‫تكبيرة‬
‫ الحرام‬,
ُ َ‫ ا‬, dari belakang dia mengejek
َ‫هللَُأكب‬
‫ر‬
kita, karena dia menganggap kita hanyalah
setumpuk daging busuk yang akan
dimakan cacing tanah, badannya tetap
sehat, dia tetap hidup, tetapi isi kepalanya
sudah lama dirusak, siapa yang
merusaknya? Salahkah televisi, salahkah
radio, salahkah internet, jangan terlalu
banyak menyalahkan yang diluar diri kita

ََّ‫ال‬
َّ ‫َ َإ‬
‫َد‬‫َُلو‬
‫ََمو‬‫ّن‬‫ماَم‬
َ‫َعلى‬ ُ‫َل‬
َ
‫د‬ ‫يو‬ُ
ّ
َ‫َر‬
‫ة‬ ‫ّط‬
‫َف‬‫ ال‬, karena dia dulu
masuk ke dalam diri istri kita dalam
keadaan suci, siapa yang merubahnya
menjadi yahudi, siapa yang merubahnya
menjadi nashrani, siapa yang merubahnya

menjadi majusi ُ‫َوا‬


‫ه‬
َ ‫فأب‬ ,
Kedua Orang Tuanya

ّ
َّ
‫ه‬ ‫ّدان‬ ُ
‫يهو‬ , merobahnya
menjadi yahudi

ّ
َّ
‫ه‬ ‫ّران‬ َُ
‫ينص‬ ‫او‬ , merobahnya
menjadi nashrani

ّ
َّ
‫ه‬ َُ
‫يمجّسان‬ ‫او‬ ,
merobahnya menjadi majusiَ.
Air mata tak dapat mengulang peristiwa
yang lama,
َ‫لنترجع َاأليام َالتي َمضت َالوقت‬
َ‫َ َمعي َمن‬
‫أثمن َمن َالذهب َان َالِل‬
‫انا؟‬
kemana engkau berada! Saat dia perlu
pendidikan agama, kemana engkau
berada! Saat dia ingin menunjukan bahwa
ia baru hafal surat-surat pendek, kemana
engkau berada! Ketika dia perlu butuh
kasih sayang, yang diharapkannya, ketika
itu, tidak ia dapatkan, dia hancur lebur,
saat itu generasi sudah hancur.
Masukkan Dia ke dalam pendidikan,
sekolah Islam terpadu, pondok pesantren,
boarding school (Sekolah Berasrama).
Yang kaya raya, mempunyai tanah sejauh
mata memandang, akan tinggal menjadi
pusaka, akte notaris akan berganti nama,
STNK, BPKB berubah, tapi ada satu nama
yang kekal abadi ......
ََ
‫ت‬ ‫َني‬
‫َ َ فأف‬
‫َت‬‫ ما َأكل‬yang kau makan akan
busuk ‫َت‬
َ ‫َلي‬
‫َ َفأب‬
‫َت‬‫ّس‬ ‫ أو‬, Yang
‫َ َلب‬
engkau pakai lapuk َ ‫َت‬
‫َ ضي‬
‫َ َفأم‬
‫َت‬ َّ‫َ َتص‬
‫دق‬ ‫أو‬
, Yang engkau sedekahkan itulah yang

َ ُ‫هلل‬
َ‫ا‬
engkau bawa menghadap

ُ‫سُبحان‬
‫ه َوتعالى‬
َ
,hanya tiga lokal yang Engkau tegakkan,
Kau panggil alumni-alumni pesantren
tahfidz Qur’an, Kau gaji mereka atas
keikhlasan, tapi kau sudah menyelamatkan
30 anak ummat Islam, selamat dari aliran
sesat, selamat dari kelompok ekstrim.
Dunia ini sudah gelap, terlalu banyak yang
mencaci maki kegelapan, mengapa gelap?,
mengapa gelap? Mengapa tak ada yang
menyalakan lilin untuk kegelapan ini,
terlalu banyak orang untuk kita salahkan,
kering air liur untuk mencaci maki,
sumpah serapah, mari kita pperbaiki anak-
anak bangsa ini, dengan kembali pada
pendidikan.
Politik boleh kalah, ekonomi boleh jatuh,
tetapi pendidikan jangan, karena Islam
datang membawa pesan IQRA (bacalah),
masa belum terlambat, kalau hendak
membentuk bulu/bambu, biarlah dari
rebung, ketika dia masih putih ََ
‫ّن‬‫إ‬
َ َّ
ُ‫الـلـ‬
‫ه‬ ََ
‫شاء‬ , dia bisa
dibentuk melingkar, melenggkung,
membulat, tapi kalau sudah dia menjadi
keras, hanya ada dua kemungkinan, kalau
tidak dia patah, kepala kita yang akan
pecah.

َ‫ُم‬‫ّيَولك‬‫باركَللاَُل‬
َّ‫ُرآن‬‫َق‬
‫َال‬ ‫ّي‬
َ ‫ف‬
ََ‫ّي‬
‫ّ َونفعن‬ ‫ّيم‬ ‫العظ‬
َّ‫ّيه‬ ‫ُمَب‬
‫ّماَف‬ َّّ
‫ياك‬ ‫وإ‬
‫َياتَّ‬‫َال‬ ‫ّن‬‫م‬
‫َّ‬‫ّيم‬‫ّ َالحك‬ ‫ّكر‬‫والذ‬
‫ََ‬‫ّي‬
‫ّن‬‫َم‬ ‫َّل‬
‫وتقب‬
‫هَ‬‫َوتُ‬‫ّال‬
‫َت‬ ‫ُم‬‫ّنك‬ ‫وم‬
‫َُ‬ ‫ُو‬
‫َر‬ ‫َغف‬‫َ ال‬ ‫ه َُ‬
‫هو‬ ‫نُ‬‫َّّ‬
‫إ‬
‫ََّ‬ ‫َّحّي‬
‫ََ‬
‫م‬ ‫الر‬
‫َّ َصل‬
‫ّ َعلىَ‬ ‫هم‬ ‫ا ٰ‬
‫للُ‬
‫َّدَ‬
‫محم‬‫ّناَُ‬‫سيّد‬
‫ّناَ‬
‫ّ َسيّد‬
‫وعلى َال‬
‫َّد‬
‫محم‬‫ُ‬

‫بَّ‬
‫د َهلل َرَ‬ ‫َ‬‫َُ‬
‫َحم‬
‫َل‬‫ا‬
‫َّ‬‫َّ‬
‫ه‬ ‫َن‪َ ،‬وب‬
‫ّي‬‫َعالم‬‫ال‬
‫َعلىَ‬ ‫ُ‬‫ّيَ‬
‫ن‬‫َتعَ‬‫نس‬
‫َياَ‬ ‫َالدن‬ ‫ََ‬
‫ر‬ ‫أُ‬
‫مو‬ ‫ُ‬
‫ّ‬
‫َ ‪َ،‬‬ ‫نّ‬‫ّي‬
‫ََ‬ ‫والد‬
‫ة َوالسَّالَ‬
‫َُ‬
‫م‬ ‫َّالُ‬
‫َ‬ ‫والص‬
‫َّ‬
‫ََ‬
‫ر‬ ‫َغ‬‫ّ َال‬‫َّ‬
‫د‬ ‫َاَ‬
‫ئ‬ ‫على َق‬
‫ََ‬
‫ّنا‬ ‫المحجلينَسيّد‬ ‫َْ‬
‫َّد‬
‫ََ‬ ‫محم‬ ‫َُ‬ ‫َلنا‬ ‫ومو‬
‫َّ‬
‫َّ‬
‫ه‬ ‫َب‬‫َّوصح‬ ‫لَ‬
‫ه‬ ‫وعلىَآّ‬
‫ََ‬
‫ّلى‬‫َ َإ‬ ‫ّعُ‬
‫ه‬ ‫َ َت ب‬ ‫ومن‬
‫نَّ‬
‫ََ‬‫ّي‬‫َّالد‬ ‫ََ‬
‫م‬ ‫يو‬
‫ََ‬
‫ّله‬‫َ َا‬ ‫َ َال‬‫د َان‬ ‫َهُ‬
‫َ‬ ‫اش‬
‫ََ‬
‫ه َال‬ ‫َدُ‬
‫َ‬ ‫الَّ ََ‬
‫للاُ َوح‬ ‫َّ‬‫ا‬
‫َهُ‬
‫دَ‬
‫َ‬ ‫ه َواش‬ ‫َ‬‫َ َلُ‬ ‫َك‬‫ّي‬‫شر‬
‫ََ‬
‫َنا‬‫َسيّد‬ ‫اَّ‬
‫َ‬
‫ن‬
‫داَ‬‫ًَّ‬
‫محم‬ ‫َّنا َُ‬ ‫ّي‬‫ونب‬
‫َُلُ‬
‫هَ‬
‫َ‬ ‫َورسُو‬ ‫دُ‬
‫َ‬
‫ه‬ ‫َُ‬‫عب‬
‫ّه‬
‫ََ‬ ‫ََ‬
‫ق‬ ‫َل‬ ‫ّن‬
‫َ َخ‬ ‫ه ََ‬
‫م‬ ‫َ‬‫ّيُ‬‫ََ‬
‫ف‬ ‫َص‬‫و‬
‫َ ىَ‬‫َد‬‫َأ‬
‫ه‪َ ،‬و‬ ‫لُ‬
‫َ‬‫َ‬‫َُ‬
‫ّي‬‫ََ‬
‫ل‬ ‫َخ‬‫و‬
‫ََ‬
‫بلغ‬‫َ َّ‬
‫َ‪َ ،‬و‬ ‫َة‬
‫َان‬ ‫َم‬‫األ‬
‫ََ‬
‫َح‬ ‫َص‬‫َن‬
‫َ‪َ ،‬و‬ ‫َة‬
‫َال‬‫ّس‬‫َ‬
‫الر‬
‫ّي‬
‫ََ‬ ‫َََ‬
‫ف‬ ‫َاهد‬ ‫َ‪َ،‬وج‬‫مة‬ ‫ُ‬
‫َّ‬
‫األَ‬
‫َ‬
‫ََّ‬
‫ََ‬
‫ق‬ ‫للاّ َح‬
‫ّ ََ‬ ‫ََ‬
‫ل‬ ‫ّـي‬ ‫ََ‬
‫ب‬ ‫س‬
‫ّه‬
‫َ‪َ،‬‬ ‫َاَ‬
‫د‬ ‫جّه‬
‫َ‬
‫ّناَ‬ ‫َّل‬
‫ّ َعلى َسيّد‬ ‫َّ َص‬
‫هم‬ ‫ا َّ‬
‫للُ‬
‫ّناَ‬ ‫َّد َوعلى َآل‬
‫ّ َسيّد‬ ‫محم‬‫ُ‬
‫َت َعلىَ‬ ‫لي‬‫َ‪َ ,‬كماصَّ‬ ‫َّد‬
‫محم‬ ‫ُ‬
‫َم َوعلىَ‬ ‫ّي‬‫َراه‬‫ّب‬‫ّناا‬‫سيّد‬
‫َمَ‬
‫ّي‬‫َراه‬‫ّب‬
‫ّناا‬ ‫َسيّد‬ ‫آل‬
‫ّ‬
‫ّنَ‬
‫َ َعلى َسيّد‬ ‫ّك‬
‫وبار‬
‫ّناَ‬ ‫َّد َوعلى َآل‬
‫ّ َسيّد‬ ‫محم‬ ‫ُ‬
‫َت َعلىَ‬‫َ‪َ ,‬كمابارك‬ ‫َّد‬
‫محم‬ ‫ُ‬
‫َم َوعلىَ‬ ‫ّي‬‫َرا َه‬ ‫ّب‬‫ّناا‬‫سيّد‬
‫َمَ‬
‫ّي‬‫َراه‬‫ّب‬
‫ّنا َا‬ ‫ّ َسيّد‬ ‫آل‬
‫ّينَ‬‫َعالم‬‫َال‬ ‫ّى‬‫ف‬
‫دَ‬‫ٌَ‬
‫َ‬ ‫دمجّي‬‫ٌَ‬
‫ّي‬‫ّنكَحم‬‫اَّ‬
‫ََ‬‫ّي‬ ‫للاَُتع‬
‫َا لى َ ف‬ ‫َََ‬‫قال‬
‫َّ‬‫ّيَ‬
‫م‬ ‫ُرآنّ َالعظ‬ ‫َق‬ ‫ال‬
‫َُ‬‫َدَ‬
‫ق‬ ‫َاص‬ ‫هو‬
‫َ‬ ‫وُ‬
‫َُ‬‫ُوذ‬ ‫َ‪َ٬‬اع‬ ‫َن‬ ‫ّل‬
‫ّي‬ ‫َقاا‬ ‫ال‬
‫ّنَالشَّيطانَّ‬ ‫ّاهللَّم‬
‫ب‬
‫ّ َللاَّ‬ ‫م‪ َ ٬‬ب‬
‫ّسم‬ ‫َّجّيَ‬
‫ّ‬ ‫الر‬
‫َّحّيَ‬
‫ّ‪َ٬‬‬
‫م‬ ‫َالر‬ ‫َّحمنّ‬
‫الر‬

‫َّّ‬
‫نَ‬
‫َ‬ ‫ّ َ(‪َ )1‬إ‬
‫ََ‬
‫ر‬ ‫َعص‬
‫وال‬
‫ََ‬
‫َر‬‫ُس‬
‫ّيَخ‬ ‫ََلف‬ ‫َسان‬ ‫ّن‬
‫َ‬
‫ال‬
‫ََ‬
‫َن‬‫ّي‬ ‫ال َ َّ‬
‫الذ‬ ‫َّّ‬
‫َ‬ ‫(‪َ )2‬إ‬
‫َا َوعمُ‬
‫ّلواَ‬ ‫ُو‬ ‫آمن‬
‫اتَّ‬
‫ّح َ‬ ‫َّال‬‫الص‬
‫َّ‬
‫َحَ‬
‫ق‬ ‫ّال‬ ‫َا َ ب‬ ‫وتواصو‬
‫َاَ‬‫وتواصو‬
‫ّ‪َ.‬‬‫ََ‬
‫ر‬ ‫َّب‬
‫ّالص‬ ‫ب‬
‫ََ‬
‫ّي‬ ‫‪٬‬وقالَتعالىَف‬
‫ََ‬ ‫َّّ‬
‫ن َللا‬
‫َ‬ ‫َرا َإ‬ ‫ُخ‬
‫َية َا‬‫ا‬
‫ََ‬
‫يصلون‬ ‫ه َُ‬‫ّكتُ‬
‫َ‬ ‫ومالئ‬
‫َ‪َ ٬‬ياَ‬ ‫ّي‬‫َّب‬
‫على َالن‬
‫ََ‬
‫ّين‬ ‫الد‬‫َ َّ‬ ‫أيها‬
‫َصلواَ‬ ‫ُوا‬ ‫َمن‬
‫ا‬
‫ُواَ‬ ‫ّم‬‫َوسل‬ ‫ّ‬
‫عليَ‬
‫ه‬
‫ًاََ‬‫ّيم‬ ‫تسل‬
‫ََ‬
‫ّر‬‫َف‬
‫َاغ‬ ‫َّ‬
‫هَ‬
‫م‬ ‫ا ٰ‬
‫للُ‬
‫ََ‬
‫َن‬ ‫ّن‬
‫ّي‬ ‫َم‬‫ُؤ‬
‫َم‬‫ّل‬‫ل‬
‫اتَّ‬
‫ّن َ‬‫َم‬‫ُؤ‬‫َلم‬‫وا‬
‫ََ‬‫َن‬
‫ّي‬‫ّم‬
‫َل‬‫ُس‬‫َلم‬‫وا‬
‫اتَّ‬
‫ّم َ‬‫َل‬‫ُس‬‫َلم‬‫وا‬
‫ََ‬
‫هم‬‫َُ‬
‫ّن‬‫َم‬ ‫َيآُ‬
‫َ‬
‫ء‬ ‫االح‬
‫ََ‬
‫ّك‬‫ّرحمت‬ ‫اتَّب‬
‫َو َ‬ ‫َالم‬
‫وا‬
‫ََ‬
‫َأرحم‬ ‫يا‬
‫َ‪َ٬‬‬‫ّين‬‫َّاحّم‬ ‫الر‬
‫ََّ‬
‫َاعَ‬
‫ّز‬ ‫َّ‬
‫هَ‬
‫م‬ ‫ا ٰ‬
‫للُ‬
‫ََ‬‫َم‬ ‫ّس‬
‫َال‬ ‫َال‬
‫ا‬
‫َ ‪َ٬‬‬
‫َن‬ ‫ّم‬
‫ّي‬ ‫َل‬‫ُس‬ ‫َلم‬ ‫وا‬
‫ََ‬
‫َكفرة‬‫ّ َال‬ ‫ذَ‬
‫ل‬ ‫َُ‬‫واخ‬
‫ََ‬
‫ّعة‬‫َتد‬ ‫ُب‬ ‫َم‬‫وال‬
‫َ ‪َ٬‬‬
‫َن‬‫ّي‬
‫ّك‬‫َر‬‫ُش‬ ‫َم‬‫وال‬
‫ََ‬
‫َك‬‫َائ‬ ‫َد‬
‫َع‬‫َأ‬ ‫ّر‬
‫َ‬ ‫ََ‬
‫م‬ ‫َد‬
‫و‬
‫نَّ‬
‫ََ‬‫ّي‬
‫ََ َ‬
‫الد‬ ‫َاء‬ ‫َد‬‫َع‬
‫أ‬
‫ََ‬
‫ََمن‬ ‫ُر‬
‫َص‬‫َََّان‬ ‫هَ‬
‫م‬ ‫ا ٰ‬
‫للُ‬
‫َ ‪َ0‬‬
‫َن‬‫ّي‬‫َالد‬ ‫نصر‬
‫َ‬
‫ََ‬
‫َ َخذل‬ ‫َ َ من‬ ‫ذل‬‫َُ‬‫واخ‬
‫َ‪ََ0‬‬ ‫َن‬
‫ّي‬‫ّم‬‫َل‬‫ُس‬‫َلم‬‫ا‬
‫ََ‬
‫ََمن‬ ‫ُر‬
‫َص‬‫َََّان‬ ‫هَ‬
‫م‬ ‫ا ٰ‬
‫للُ‬
‫َّد‬
‫َ‪َ0‬‬ ‫محم‬ ‫َ َُ‬
‫َن‬‫ّي‬‫َ َد‬ ‫نصر‬
‫ََ‬
‫َ َخذل‬ ‫َ َ من‬ ‫ذل‬ ‫َُ‬
‫واخ‬
‫َ ‪َ0‬‬‫َّد‬
‫محم‬‫َُ‬ ‫َن‬
‫َ‬ ‫ّي‬
‫د‬
‫َّ‬
‫مَ‬ ‫ُ‬ ‫ٰ‬
‫َاللهَ‬ ‫َعَ‬
‫ل‬
‫ّ‬ ‫واج‬
‫ّنً‬
‫ةَ‬
‫َ‬ ‫ََام‬‫ّه‬‫َدتناهذ‬ ‫بل‬
‫ََ‬
‫ّر‬ ‫ة َوسائ‬ ‫ًَّ‬
‫َ‬ ‫ّن‬ ‫َمئ‬ ‫ُ‬
‫مط‬
‫انَّ‬
‫َد َ‬ ‫ُ‬
‫بل‬
‫َ‪َ0‬‬‫َن‬
‫ّي‬‫ّم‬‫َل‬ ‫ُس‬
‫َم‬‫ال‬
‫ُر‬
‫ََ‬ ‫َص‬
‫َان‬ ‫َّ‬
‫هَ‬
‫م‬ ‫ا َّ‬
‫للُ‬
‫َوانناَ‬ ‫ّخ‬‫إ‬
‫ّيَ‬‫َ َف‬ ‫َن‬
‫ّي‬‫ّد‬‫ُجاه‬ ‫َم‬‫ال‬
‫ََ‬
‫ّي‬‫َوف‬ ‫َ‪٬‬‬‫َن‬
‫ّي‬ ‫َط‬
‫ّلس‬ ‫ف‬
‫ََ‬
‫َ َيمن‬ ‫ّي‬
‫َي َوف‬ ‫سُر‬
‫ََ‬
‫ّ َمكان‬ ‫ُل‬ ‫َ َك‬ ‫ّي‬‫وف‬
‫َإناَ‬ ‫َّ‬
‫هم‬ ‫ا َّ‬
‫للُ‬
‫َبةَ‬‫َّو‬
‫ألك َالت‬ ‫َ ُ‬‫نس‬
‫ّلةَ‬ ‫َلكام‬ ‫ا‬
‫ّرةَ‬‫َف‬ ‫َلمـغ‬ ‫وا‬
‫ّلةَ‬ ‫الشَّام‬
‫َّةَ‬
‫َلمـحب‬ ‫وا‬
‫َلخَُّ‬
‫لةَ‬ ‫ّلةَوا‬ ‫َلكام‬ ‫ا‬
‫َّةَ‬ ‫َّاف‬
‫ّي‬ ‫الص‬
‫ّفةَ‬‫َر‬ ‫َلمـع‬ ‫وا‬
‫ّعةَ‬ ‫َلواس‬ ‫ا‬
‫َوارَ‬ ‫َألن‬
‫وا‬
‫ّعةَ‬ ‫السَّاط‬
‫والشَّفاعةَ‬
‫َّةَ‬
‫ُج‬‫َلح‬
‫ّمةَوا‬ ‫َلقائ‬ ‫ا‬
‫ّغةَ‬ ‫َلبال‬ ‫ا‬
‫الدرجةَ‬‫و َّ‬
‫َوفكَّ‬ ‫َّة‬
‫ّي‬‫َلعال‬ ‫ا‬
‫ّنَ‬‫َم‬ ‫ّثاقنا‬ ‫و‬
‫َّة‬
‫َّ‬ ‫ّي‬‫َص‬‫َلمـع‬ ‫ا‬
‫ّنَ‬ ‫َم‬ ‫ّهاننا‬ ‫ور‬
‫ّبَّ‬ ‫ّمواه‬ ‫ّ َب‬‫َمة‬‫ّق‬‫الن‬
‫َّ‬‫َّة‬‫ّن‬‫َلم‬ ‫ّ َوا‬ ‫َل‬
‫َلفض‬ ‫ا‬
‫ََ‬‫َّ َال َتدع‬ ‫ا َّ‬
‫للُ‬
‫هم‬
‫ّالََّ‬
‫ًا َإ‬ ‫َب‬
‫لنا َذن‬
‫ًاَ‬ ‫َب‬‫ه َوال َعي‬ ‫َتُ‬‫غفر‬
‫ه َوالَ‬ ‫َتُ‬
‫ال َستر‬ ‫َّّ‬
‫إ‬
‫هَ‬‫َتُ‬ ‫ّالَّ َفر‬
‫َّج‬ ‫ًّا َإ‬ ‫هم‬
‫َّّ‬
‫الَ‬‫با َإ‬ ‫ًَ‬
‫وال َكر‬
‫ًاَ‬‫َن‬‫ه َوال َدي‬ ‫َتُ‬
‫كشف‬
‫ه َوالَ‬ ‫َتُ‬‫ّالَّ َقضي‬ ‫إ‬
‫َتُ‬
‫هَ‬ ‫ال َهدي‬‫َّّ‬ ‫ض ًّ‬
‫اال َإ‬
‫َّّ‬
‫الَ‬‫ّال َإ‬‫وال َعائً‬
‫ًّاَ‬
‫دو‬‫هَوالَعُ‬ ‫َتُ‬‫َني‬‫أغ‬
‫َتُ‬
‫هَ‬ ‫َخذل‬ ‫َّّ‬
‫ال‬ ‫إ‬
‫َوالَ‬ ‫َتُ‬
‫ه‬ ‫وكفي‬
‫َتُ‬
‫هَ‬ ‫َّّ‬
‫الَرحّم‬ ‫ًاَإ‬ ‫َق‬‫ّي‬
‫صد‬
‫َوالَ‬ ‫َتُ‬
‫ه‬ ‫وكافي‬
‫َّّ‬
‫الَ‬ ‫َإ‬ ‫فساً‬
‫دا‬
‫َوالَ‬ ‫َتُ‬
‫ه‬ ‫َلح‬‫أص‬
‫َّّ‬
‫الَ‬ ‫َإ‬ ‫ًا‬
‫َض‬‫ّي‬
‫مر‬
‫َوالَ‬ ‫َتُ‬
‫ه‬ ‫عافي‬
‫تُ‬
‫هَ‬ ‫ََّ‬ ‫َّّ‬
‫الَردد‬ ‫ًاَإ‬ ‫ّب‬‫غائ‬
‫ََ‬
‫ّن‬‫ة َم‬ ‫وال َحاجً‬
‫َياَ‬‫دن‬‫َلُ‬‫ّجّ َا‬ ‫حوائ‬
‫َهاَ‬‫ّي‬‫َّلكَف‬ ‫َلخّرة‬ ‫وا‬
‫َهاَ‬ ‫ًا َولنا َف‬
‫ّي‬ ‫ّض‬
‫ر‬
‫َهاَ‬ ‫ّالَّ َقضي‬
‫َت‬ ‫ُ َإ‬‫صالح‬
‫إَّ‬
‫نكَ‬ ‫َتها َفّ‬ ‫ويسَّر‬
‫َلَ‬
‫ّي‬‫َالسَّب‬ ‫ّي‬‫َد‬‫ته‬
‫َرَ‬
‫ّي‬‫َلكس‬ ‫ُ َا‬ ‫ّر‬
‫َب‬‫تج‬‫وُ‬
‫َرَ‬‫ّي‬‫َلفق‬ ‫ّي َا‬ ‫َن‬
‫تغ‬‫وُ‬
‫ََ َ‬
‫َن‬‫ّي‬
‫َلعالم‬ ‫ََّا‬
‫ياَرب‬
‫َّاَ‬
‫ََعن‬ ‫ََّاد‬
‫َ فع‬ ‫هم‬ ‫أ ٰ‬
‫للُ‬
‫َبالءَ‬ ‫َلغالء َوال‬ ‫ا‬
‫َوباءَ‬ ‫وال‬
‫ّباَ‬ ‫َ َور‬ ‫َشاء‬‫َفح‬ ‫وال‬
‫ََ‬‫َكر‬‫ُن‬‫َم‬
‫ّنا َول‬ ‫واز‬
‫َفَ‬‫ُو‬
‫والسي‬
‫ّفةَ‬ ‫َتل‬‫ُخ‬‫َلم‬ ‫ا‬
‫ّدَ‬ ‫والشَّدائ‬
‫ّحن َماظهرَ‬ ‫َم‬‫وال‬
‫َها َوما َبطن‪َ,‬‬ ‫ّن‬‫م‬
‫ّناَ‬‫َبلد‬ ‫ّن‬
‫َ‬ ‫م‬
‫ََ‬
‫ّن‬‫َوم‬ ‫ً‬
‫َّة‬
‫َاخآص‬ ‫ٰذ‬‫ه‬
‫َنَ‬ ‫ّم‬
‫ّي‬ ‫ُس‬
‫َل‬ ‫َلم‬ ‫َدانَّا‬ ‫بل‬‫ُ‬
‫نك َعلىَ‬ ‫َّّ‬
‫ة‪َ ,‬إ‬‫امً‬
‫ع َّ‬
‫ّ‪َ.‬‬
‫ََ‬
‫ر‬ ‫ّي‬
‫َء َقد‬ ‫ُل‬
‫ّ َشي‬ ‫ك‬
‫َّ‬
‫َل‬‫َعد‬‫ّال‬‫ُب‬ ‫َُ‬
‫مر‬ ‫ّن َللا َيأ‬ ‫ّبادللا َاَّ‬ ‫ع‬
‫َبىَ‬‫ُر‬‫َق‬
‫ّى َال‬ ‫ءذ‬‫َتاّ‬ ‫ّي‬‫َسانّ َوا‬ ‫ّح‬
‫َال‬‫وا‬
‫َّ‬ ‫ُن‬
‫َ كر‬ ‫َم‬
‫ءَوال‬ ‫َشاّ‬ ‫َفح‬ ‫َهىَعنَّال‬ ‫وين‬
‫ُم‬
‫ََ‬ ‫َلعَّ‬
‫لك‬ ‫ُم‬
‫َ‬ ‫ُك‬
‫ّظ‬‫َيع‬ ‫َىّ‬
‫َ بغ‬
‫وال‬
‫َمَ‬‫ّي‬
‫َلعظ‬ ‫ُوللا َا‬ ‫ُر‬
‫َك‬‫َ‪َ 0‬واذ‬ ‫ُو‬
‫َن‬ ‫َّر‬
‫تذك‬
‫ّه‬
‫َّ‬ ‫ّعم‬‫ه َعلى َن‬ ‫َُ‬ ‫ُر‬
‫ُو‬ ‫َك‬‫َ َواش‬ ‫ُم‬
‫َك‬‫ُر‬
‫َك‬ ‫يذ‬
‫ُم‬
‫َ‬ ‫َ َلك‬
‫َتجّب‬‫هَيس‬ ‫َُ‬‫ُو‬‫َع‬‫َ‪َ.‬واد‬ ‫ُم‬‫َك‬
‫ّد‬ ‫يز‬
‫َلىَ‬‫َلى َواو‬ ‫ُللاَّتعالى َاع‬ ‫َر‬‫ّك‬
‫ولذ‬
‫َّ َوَ‬ ‫واعز َواجل َواتم َواُ‬
‫هم‬
‫َُ‬ ‫هللَُاك‬
‫َبَ‬
‫ر‬ ‫اَ‬ ‫ُ‪.‬‬
‫َ بر‬
‫اك‬
َ–َ َ ‫ّى َ– َقال‬ ‫ّى َمال‬ ‫َُآدم‬
‫َ َ مال‬ ََ
‫ن‬ ُ‫ُو‬
‫ل َاب‬
َ ‫يق‬
ََّ‫ال‬
َّ ‫َ َإ‬
‫ّك‬‫َ َما ل‬
‫ّن‬‫َ َم‬
‫َ َآدم‬‫َن‬‫َ َيا َاب‬‫َ َ لك‬
‫وهل‬
ََ‫َت‬ ‫َلي‬
‫َ َفأب‬ ‫َت‬
‫ّس‬‫َ َ لب‬
‫َ َأو‬
‫َت‬‫َني‬‫َ َفأف‬
‫َت‬‫ما َ أكل‬
‫َت‬
َ ‫َ ضي‬
‫ََفأم‬‫َت‬ َّ‫ََتص‬
‫دق‬ ‫أو‬
“Manusia berkata, “Hartaku-hartaku.”
Beliau bersabda, “Wahai manusia, apakah
benar engkau memiliki harta? Bukankah
yang engkau makan akan lenyap begitu
saja? Bukankah pakaian yang engkau
kenakan juga akan usang? atau yang telah
kamu sedekahkan maka itu yang tersisa”
(HR. Muslim no. 2958)
‫من َأطعمه َللاَ‬
‫الطعام َفليقلَ‬
‫اللهمَباركَلناَ‬
‫َوأطعمناَ‬ ‫فيه‬
‫خيرا َمنه َومنَ‬
‫سقاه َللا َلبناَ‬
‫َاللهمَ‬ ‫فليقل‬
َ‫بارك َلنا َفيه‬
‫وزدناَمنه‬
Siapa yang diberikan makan oleh Allah
dengan sebuah makanan, maka hendaknya
membaca: ALLAHUMMA BARIK LANAA
FIIH WA ATH’IMNA KHAIRAN MINHU, dan
barang siapa yang diberikan oleh Allah
susu maka hendaknya membaca:
ALLAHUMMA BAARIK LANA FIIH WA
ZIDNAA MINHU.
*(HR. At Tirmdzi No. 3455, Imam At
Tirmidzi berkata: hasan. Abu Daud No.
3732, Ahmad No. 1978, Al Baihaqi dalam
Syu’abul Iman No. 5641)*
Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan:
hasan. *(Ta’liq Musnad Ahmad No. 1978),
juga Syaikh Al Albani mengatakan hasan
diberbagai kitabnya. (Al Misykah, Shahih
wa Dhaif Sunan Abi Daud No. 3732, Shahih
wa Dhaif Sunan At Tirmidzi No. 3455,
Shahih wa Dhaif Sunan Ibni Majah No.
3322, Mukhtashar Asy Syamail No. 176)*

ََ
‫ّن‬‫ََلناَم‬
‫بناَهب‬ َّ‫ر‬
َ‫َواجّنا‬‫أز‬
َََّ ُ
‫ّنا َقرة‬ َّ
‫ّيات‬ ُ
‫وذر‬
َ‫َنا‬
‫َعل‬
‫َ َواج‬ ‫ُن‬‫َي‬
‫أع‬
ً‫ّما‬
‫ما‬ ‫ََإ‬ ‫َّق‬
‫ّين‬ ‫ُت‬‫َم‬
‫ّل‬‫ل‬
Rabbana hab lana min azwajina
wa dzurriyyatina qurrata
a’yunin waj-’alna lil-
muttaqîna imama.

Ya Tuhan kami, anugrahkanlah


kepada kami isteri-isteri kami
dan keturunan kami sebagai
penyenang hati (kami), dan
jadikanlah kami imam bagi
orang-orang yang bertakwa.
[Qs. Al Furqan 25:74]
ََ
‫هو‬ُ‫َ َو‬ ‫َ َمات‬ ‫من‬
ََ
‫َه‬‫ّل‬‫ََإ‬ ُ‫ن‬
‫هَال‬
َ َّ‫َُأ‬
َ‫َل‬
‫م‬ ‫يع‬
‫َّة‬
َ ‫َ جن‬
‫ََال‬‫للاَُدخل‬ َّّ
ََ‫ال‬
َ ‫إ‬
“Siapa meninggal dunia sementara dia mengetahu bahwa tiada tuhan yang berhak
diibadahi kecuali Allah pasti masuk surga.” (HR. Muslim)

َ‫ابة‬َّ ‫َ َد‬ ‫ّن‬‫وما َم‬


َّّ
ََ
‫ال‬ ‫ض َإ‬ َ
َّ‫َر‬‫ّي َاأل‬ ‫ف‬
َ‫ُها‬ ‫َق‬
‫ّز‬‫على َللا َر‬
َ‫َّها‬ ‫َتقر‬‫مس‬َُ ُ ‫َلم‬
‫ويع‬
‫ُل‬
ٌَّ ‫َها َك‬ ‫َدع‬‫َتو‬
‫مس‬ُ‫و‬
َ‫ّين‬
‫مب‬َُ ‫ّتاب‬
‫ّي َك‬
‫ف‬
َ}6َ:‫{هود‬
“Dan tidak ada suatu binatang
melata pun di bumi melainkan
Allah-lah yang memberi
rezekinya, dan Dia mengetahui
tempat berdiam binatang itu
dan tempat penyimpanannya.
Semuanya tertulis dalam kitab
yang nyata (Al Lauh Al
Mahfuz).” (QS. Huud: 6).

Simak selengkapnya disini.


Klik
https://muslim.or.id/8470-
‫‪prinsip-seorang-muslim-kala-‬‬
‫‪mengais-rizki-dan-ingin-‬‬
‫‪sembuh-dari-penyakit.html‬‬

‫َ َشُهداء‬
‫ََ‬ ‫ُم‬ ‫ُن‬
‫َت‬ ‫َ َك‬‫أم‬
‫ُوب‬
‫ََ‬ ‫َق‬
‫َ َي ع‬‫َ َحضر‬ ‫ّذ‬‫إ‬
‫ََ‬
‫َ َقال‬ ‫ُ َإ‬
‫ّذ‬ ‫ََ‬
‫ت‬ ‫َمو‬‫ال‬
‫َماَ‬ ‫ّ‬
‫ّيَ‬
‫ه‬ ‫ّبن‬‫ل‬
‫ّيَ‬
‫َد‬‫ََبع‬‫ّن‬
‫َ َم‬‫دون‬‫ُُ‬‫َب‬
‫تع‬
‫ُُ‬
‫دَ‬
‫َ‬ ‫َب‬
‫َنع‬ ‫الوا‬‫ق ُ‬
‫ََ‬
‫ّله‬‫َوإ‬ ‫ّلهك‬
‫َ‬ ‫إ‬
ََ
‫ّيم‬‫َراه‬‫ّب‬‫َ َإ‬‫ّك‬
‫آبائ‬
ََ
‫ّيل‬
‫َماع‬ ‫ّس‬
‫وإ‬
َ‫ها‬ً‫ّل‬
‫َإ‬ ‫َحاق‬
َ ‫ّس‬
‫وإ‬
ُ‫ُ َل‬
َ‫ه‬
َ ََ
‫ن‬ ‫دا َونح‬ًّ‫واح‬
‫ُون‬
َ ‫ّم‬‫َل‬
‫مس‬ُ
Adakah kamu hadir ketika Ya'qub kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia berkata
kepada anak-anaknya: "Apa yang kamu sembah sepeninggalku?" Mereka menjawab:
"Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail dan
Ishaq, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya".
‫ََ‬
‫ّن‬‫َ َم‬
‫ََربك‬‫ََأخذ‬ ‫ّذ‬
‫وإ‬
‫ََ‬
‫ّن‬‫َ َم‬ ‫ّي َآدم‬ ‫بن‬
‫ََ‬ ‫ُ‬
‫ّيتهم‬‫َّ‬ ‫ُ‬
‫َ َذر‬‫ّم‬‫ّه‬
‫هور‬‫ُُ‬‫ظ‬
‫َعلىَ‬ ‫هم‬
‫َ‬ ‫َهدُ‬ ‫وأش‬
‫َُ‬
‫ََ‬
‫ت‬ ‫َألس‬ ‫ّم‬
‫َ‬ ‫ُس‬
‫ّه‬ ‫َف‬
‫أن‬
‫الواَ‬‫َق ُ‬ ‫ُم‬
‫َ‬ ‫ّك‬‫ّرب‬‫ب‬
‫َنا أنَ‬ ‫ّد‬
‫بلى َشه‬
‫َيومَ‬ ‫تقولوا‬
‫َإناَ‬ ‫القيامة‬
‫كناَعنَهذاَ‬
‫َرة؛َ‬ ‫هري‬ ‫ّي َُ‬ ‫َ َأب‬ ‫عن‬
‫ل‪َ:‬‬ ‫َ‬ ‫ُو‬
‫َُ‬ ‫َ َيق‬ ‫ه َكان‬ ‫نُ‬
‫َ‬ ‫أَّ‬
‫للاَّصلىَ‬ ‫َُ‬
‫ل ََ‬
‫َ‬ ‫ََرسُو‬‫قال‬
‫للا َعليه َوسلم َ‪َ:‬‬
‫الََّ‬
‫َّ‬ ‫َ َإ‬
‫َد‬‫َُلو‬
‫ََمو‬ ‫ّن‬
‫ماَم‬
‫َعلىَ‬ ‫َلُ‬
‫َ‬
‫د‬ ‫يو‬‫ُ‬
‫ّ‪َ.‬فأبواُ‬
‫هَ‬
‫َ‬ ‫َرَ‬
‫ة‬ ‫ّط‬‫َف‬
‫ال‬
‫ّ‬
‫َّ‬
‫ه‬ ‫ّدان‬
‫يهو‬ ‫ُ‬
‫َّ‬
‫َّ‬
‫ه‬ ‫ّران‬‫ينص‬‫وُ‬
‫َّ‬
‫َّ‬
‫ه‬ ‫يمجّسان‬‫وُ‬
‫َ‬

‫َ َمعُ‬
‫هَ‬
‫َ‬ ‫َّا َبلغ‬‫فلم‬
‫ُنَ‬
‫ىََّ‬ ‫َ َي ب‬
‫ََقال‬
‫َى‬‫ٱلسَّع‬
‫ّىَ‬
‫َ َف‬ ‫َ َأرى‬ ‫ّى‬‫ّن‬
‫إ‬
‫ََ‬
‫ّى‬‫َأن‬ ‫ّ‬‫َمناَ‬
‫م‬ ‫ٱل‬
‫ُر‬
‫ََ‬ ‫َظ‬
‫َفٱن‬ ‫ُك‬
‫َ‬ ‫َبح‬ ‫أذ‬
‫ََ‬
‫َ َقال‬ ‫ماذا َترى‬
‫َ َماَ‬ ‫َعل‬‫تّ َٱف‬ ‫يأبَ‬
‫ََ‬
‫ّن‬
‫َ َإ‬‫ّى‬
‫دن‬‫َُستجُّ‬ ‫َمَ‬
‫ر‬ ‫ُ‬
‫تؤ‬
‫ََ‬
‫ّن‬‫ه َم‬‫َ‬ ‫َّ‬
‫الـلـُ‬ ‫ََ‬‫شاء‬
‫َن‬
‫َ‬ ‫ّي‬ ‫َّب‬
‫ّر‬ ‫ٱلص‬
‫َ‬
‫‪Al-Qur’an Surah As-Shoffat : 102 :‬‬

‫ََ‬
‫ّي‬‫ّن‬
‫بنيََّإ‬‫قالَياَُ‬
‫َّ‬‫َمنام‬ ‫ّيَال‬‫أرىَف‬
‫ُكَ‬
‫َبح‬‫ّيَأذ‬ ‫أن‬
‫ََ‬
‫ََماذاَترى‬ ‫ُر‬‫َظ‬‫فان‬
‫قالَياَأبتَّ‬
‫َُ‬‫َمر‬ ‫ََماَُ‬
‫تؤ‬ ‫َعل‬‫اف‬
‫ََ‬‫ََشاء‬ ‫ّن‬‫ََإ‬
‫ّي‬ ‫ستجُّ‬
‫دن‬
‫َن‬
‫َ‬ ‫ّر‬
‫ّي‬ ‫َّاب‬
‫ّنَالص‬ ‫للاَُم‬
‫َ‬
Artinya: Ibrahim berkata : “Hai anakkku
sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku
menyembelihmu “maka fikirkanlah apa pendapatmu?
Ismail menjawab: Wahai bapakku kerjakanlah apa yang
diperintahkan kepadamu. InsyaAllah engkau akan
mendapatiku termasuk orang yang sabar.” (QS As-
shaffat: 102).

َ‫ّن‬
‫بناَهبَلناَم‬ َّ‫ر‬
َ‫أزواجّنا‬
‫ُر‬
َ‫َّة‬ ‫ّنا َق‬ ‫يات‬َّّ‫ُر‬
‫وذ‬
َ‫ُن َواجعلنا‬ ‫أعي‬
َ‫ما‬ ً‫ّما‬
‫َنَإ‬‫ّي‬‫َّق‬
‫ُت‬ ‫ّلم‬‫ل‬
‫وال َشيء َلهماَ‬
‫َالقائل‪َ،‬‬ ‫على‬
‫ألنهَليسَأحدهماَ‬
‫بأولىَمنَالخر‪َ،‬‬
‫ضرح َبه َالقاضيَ‬
‫حسينَواألصحابَ‬
‫َ‬
‫خجهماَعنهماَوالَ‬
‫هما َعلىَ‬‫شيء َلُ‬
‫القائلَإذاَليسَ‬
‫َلىَمنَ‬ ‫دُ‬
‫هماَأو‬ ‫أحُ‬
‫الخر‪َ ،‬ولؤ َعلمَ‬
‫سبقَأخيهماَ‬
‫َالروايةَ‬ ‫فى‬
‫األولى َثم َيتوبَ‬
‫للا َعلى َالقائلَ‬
‫َوفىَ‬ ‫فسلم‪،‬‬
‫َثمَ‬ ‫الثانية‪،‬‬
‫يتوبَللاَ‬
‫َ‬
‫َالقائلَ‬ ‫على‬
‫فسلمََ‬
‫علىَالقائلَإذاَ‬
‫دُ‬
‫هماَ‬ ‫َأحُ‬ ‫ليس‬
‫َلىَمنَالخرَ‬
‫أو‬

Anda mungkin juga menyukai