Perbandingan Kurikulum Indonesia Dan Jepang
Perbandingan Kurikulum Indonesia Dan Jepang
5. Kurikulum 1975
Pemerintah memperbaiki kurikulum pada tahun itu. Kurikulum ini
menekankan pendidikan lebih efektif dan efisien. Menurut Mudjito, Direktur
Pembinaan TK dan SD Departemen Pendidikan Nasional kala itu, kurikulum
ini lahir karena pengaruh konsep di bidang manajemen MBO (management
by objective). Metode, materi, dan tujuan pengajaran dirinci dalam Prosedur
Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI), dikenal dengan istilah satuan
pelajaran, yaitu rencana pelajaran setiap satuan bahasan.
6. Kurikulum 1984
Kurikulum ini mengusung pendekatan proses keahlian. Meski mengutamakan
pendekatan proses, tapi faktor tujuan tetap penting. Kurikulum ini juga sering
disebut “Kurikulum 1975 disempurnakan”. Posisi siswa ditempatkan sebagai
subjek belajar. Dari mengamati sesuatu, mengelompokkan, mendiskusikan,
hingga melaporkan. Model ini disebut Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA).
7. Kurikulum 1994 dan Suplemen Kurikulum 1999
Pada tahun 1994 pemerintah memperbarui kurikulum sebagai upaya
memadukan kurikulum kurikulum sebelumnya, terutama Kurikulum 1975
dan 1984. Namun, perpaduan antara tujuan dan proses belum berhasil.
Sehingga banyak kritik berdatangan, disebabkan oleh beban belajar siswa
dinilai terlalu berat, dari muatan nasional sampai muatan lokal. Misalnya
bahasa daerah, kesenian, keterampilan daerah, dan lain-lain.
8. Kurikulum 2004, KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi)
Pada 2004 diluncurkan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) sebagai
pengganti Kurikulum 1994. Suatu program pendidikan berbasis kompetensi
harus mengandung tiga unsur pokok, yaitu pemilihan kompetensi sesuai,
spesifikasi indikator-indikator evaluasi untuk menentukan keberhasilan
pencapaian kompetensi, dan pengembangan pembelajaran.
KBK mempunyai ciri-ciri sebagai berikut, menekankan pada ketercapaian
kompetensi siswa baik secara individual maupun klasikal, berorientasi pada
hasil belajar dan keberagaman. Kegiatan belajar menggunakan pendekatan
dan metode bervariasi, sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber
belajar lainnya yang memenuhi unsur edukatif.
9. Kurikulum 2006, KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
Kurikulum ini hampir mirip dengan Kurikulum 2004. Perbedaan menonjol
terletak pada kewenangan dalam penyusunannya, yaitu mengacu pada jiwa
dari desentralisasi sistem pendidikan Indonesia. Pada Kurikulum 2006,
pemerintah pusat menetapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar.
Guru dituntut mampu mengembangkan sendiri silabus dan penilaian sesuai
kondisi sekolah dan daerahnya. Hasil pengembangan dari semua mata
pelajaran dihimpun menjadi sebuah perangkat dinamakan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP).
BIORMATIKA Jurnal Ilmiah FKIP Universitas Subang Vol. 4 No 2 September 2017 ISSN (p) 2461-3961 (e) 2580-6335
Ruang Kelas
Lingkup VII VIII IX
Bilangan Bilangan bulat dan Pola bilangan : Bilangan
pecahan : pola bilangan berpangkat dan
membandingkan pola konfigurasi bentuk akar :
bilangan bulat objek bilangan
dan pecahan pemecahan berpangkat
mengurutkan masalah yang bilangan bulat
bilangan bulat melibatkan pola (bilangan
dan pecahan bilangan berpangkat bulat
operasi dan sifat- positif, sifat-sifat
sifat operasi operasi bilangan
BIORMATIKA Jurnal Ilmiah FKIP Universitas Subang Vol. 4 No 2 September 2017 ISSN (p) 2461-3961 (e) 2580-6335
Perbandingan
pengertian dan
jenis-jenis
perbandingan
membandingkan
dua besaran
perbandingan
senilai dan
berbalik nilai
pemecahan
masalah yang
melibatkan
perbandingan
Aritmatika sosial
nilai suatu
barang
harga penjualan
BIORMATIKA Jurnal Ilmiah FKIP Universitas Subang Vol. 4 No 2 September 2017 ISSN (p) 2461-3961 (e) 2580-6335
dan pembelian
presentase
untung dan rugi
diskon, pajak,
bruto, tara, dan
netto
bunga tunggal
pajak
Geometri Garis dan sudut Relasi dan Fungsi Transformasi
dan garis pengertian relasi translasi
Pengukuran kedudukan garis pengertian fungsi refleksi
membagi garis atau pemetaan rotasi
perbandingan ciri-ciri relasi dan (perputaran)
ruas garis fungsi dilatasi
pengertian sudut rumus fungsi
jenis-jenis sudut grafik fungsi Kesebangunan dan
hubungan antar kekongruenan
sudut Persamaan garis kesebangunan
melukis sudut lurus dua bangun datar
kemiringan segitiga-segitiga
Bangun datar (segi persamaan garis sebangun
empat dan segitiga) lurus segitiga-segitiga
pengertian segi titik potong garis kongruen
empat dan kedudukan dua pemecahan
segitiga garis maslaah yang
jenis-jenis dan melibatkan
sifat-sifat Teorema kesebangunan
bangun datar Pythagoras dan
menaksir luas hubungan antar kekongruenan
bangun datar panjang sisi pada
yang tak segitiga siku-siku bangun ruang sisi
beraturan pemecahan lengkung
masalah yang tabung
melibatkan kerucut
teorema bola
Pythagoras luas permukaan :
tabung, kerucut,
Lingkaran dan bola
BIORMATIKA Jurnal Ilmiah FKIP Universitas Subang Vol. 4 No 2 September 2017 ISSN (p) 2461-3961 (e) 2580-6335
Peluang
titik sampel
ruang sampel
kejadian
peluang empiric
peluang teoretik
hubungan antara
peluang empiric
dengan peluang
teoretik
BIORMATIKA Jurnal Ilmiah FKIP Universitas Subang Vol. 4 No 2 September 2017 ISSN (p) 2461-3961 (e) 2580-6335
Ruang Kelas
Lingkup VII VIII IX
Numbers and Need for and Addition and The necessity
Algebraic meaning of subtraction of and the meaning
Expression positive and polynomials and of square roots
negative multiplication Calculation of
numbers and division of expressions
Four arithmetic monomials involving square
operations with Ideas that can be roots
positive and captured and Representing and
negative explained by
BIORMATIKA Jurnal Ilmiah FKIP Universitas Subang Vol. 4 No 2 September 2017 ISSN (p) 2461-3961 (e) 2580-6335
computers
Errors and
approximations
Unsur/komponen Gakusyuushidouyouryou
No yang di cermati Kurnas di Indonesia
Jepang
1. Karakteristik Menyesuaikan kondisi Berkembang sejalan
Kurikulum dan pemikiran, dan dengan perkembangan teori
berkembang sejalan dan praktek di lapangan
dengan perkembangan
teori dan praktek
pendidikan yang
dianutnya.
mengajar.