Anda di halaman 1dari 3

1.

Kearifan lokal gempa bumi

1. Mitigasi Gempa Bumi Suku Baduy

Masyarakat Baduy merupakan salah satu suku di Indonesia yang masih


mempertahankan nilai-nilai budaya dasar yang dimiliki dan diyakininya. Masyarakat
Baduy saat ini banyak yang mendiami Pegunungan Keundeng di Kabupaten Lebak,
Banten.

Dalam merespons adanya gempa bumi, seperti digambarkan Suparmini dalam


jurnalnya tahun 2014 masyarakat Baduy menyiasatinya dengan membuat aturan
adat atau pikukuh dan larangan dalam membangun rumah. Dalam hal ini, bahan
bangunan yang digunakan adalah bahan-bahan yang lentur, seperti bambu, ijuk, dan
kiray supaya rumah tidak mudah rusak. Rumah juga tidak boleh didirikan langsung
menyentuh tanah. Hal ini dilakukan supaya rumah tidak mudah roboh.

Selain itu, kolom bangunan dan sambungan tidak boleh menggunakan paku, hanya
pasak dan tali ijuk yang boleh digunakan. Dengan demikian, meski terjadi gempa
bumi, tercatat lingkungan masyarakat Baduy belum pernah mengalami kerusakan
hebat.

2. Mitigasi Gempa Bumi Masyarakat Mentawai

Masyarakat Mentawai adalah kelompok individu yang tinggal di pulau-pulau kecil di


bagian barat Provinsi Sumatera Barat. Wilayah Mentawai tercatat kerap dilanda
gempa bumi dengan skala tinggi.

Gempa di Mentawai

Oleh karena kerap dilanda gempa bumi, masyarakat Mentawai memiliki mitigasi
yang berbasis kearifan lokal tersendiri. Berdasarkan uraian Ade Rahadian, penulis
berdarah Minangkabau, mereka memiliki lagu berjudul Teteu Amusiast Loga (gempa
akan datang tupai sudah menjerit).

Lagu tersebut kerap dinyanyikan oleh anak-anak Mentawai saat bermain gasing dari
batang bakau atau manggis hutan juga saat bermain petak umpet. Namun, mereka
yang menyanyikannya ini tidak tahu bahwa ada makna lain di balik lagu ini.

Kata 'Teteu' diartikan sebagai kakek atau juga bisa sebagai gempa bumi. Menurut
kepercayaan masyarakat Mentawai yang beraliran Arat Sabulungan, mereka percaya
pada roh-roh penguasa alam sejagat. Teteu adalah salah satu penguasa bumi.
Jika Teteu murka, maka ia akan menggoncangkan bumi hingga mengeluarkan
gempa.

Namun, sebelum gempa tersebut mengguncang, ada beberapa pertanda yang


disampaikan oleh binatang. Sebagai contohnya adalah tupai akan gelisah, begitu juga
dengan ayam peliharaan akan berkotek tanpa sebab. Lagu ini tak ubahnya
seperti early warning system yang bersifat kultural bagi masyarakat di Kepulauan
Mentawai.

3.

Anda mungkin juga menyukai