Selain itu, kolom bangunan dan sambungan tidak boleh menggunakan paku, hanya
pasak dan tali ijuk yang boleh digunakan. Dengan demikian, meski terjadi gempa
bumi, tercatat lingkungan masyarakat Baduy belum pernah mengalami kerusakan
hebat.
Gempa di Mentawai
Oleh karena kerap dilanda gempa bumi, masyarakat Mentawai memiliki mitigasi
yang berbasis kearifan lokal tersendiri. Berdasarkan uraian Ade Rahadian, penulis
berdarah Minangkabau, mereka memiliki lagu berjudul Teteu Amusiast Loga (gempa
akan datang tupai sudah menjerit).
Lagu tersebut kerap dinyanyikan oleh anak-anak Mentawai saat bermain gasing dari
batang bakau atau manggis hutan juga saat bermain petak umpet. Namun, mereka
yang menyanyikannya ini tidak tahu bahwa ada makna lain di balik lagu ini.
Kata 'Teteu' diartikan sebagai kakek atau juga bisa sebagai gempa bumi. Menurut
kepercayaan masyarakat Mentawai yang beraliran Arat Sabulungan, mereka percaya
pada roh-roh penguasa alam sejagat. Teteu adalah salah satu penguasa bumi.
Jika Teteu murka, maka ia akan menggoncangkan bumi hingga mengeluarkan
gempa.
3.