Anda di halaman 1dari 10

SAHABAT WINDUSARI

Oleh Saiful Hanafi

Pendidikan Teknik Otomotif

Abstrak

Artikel ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa persaudaraan dan mempererat tali
silaturahmi, yang mana nantinya akan terjalin hubungan kekeluargaan yang selalu terjalin
walaupun seseorang disibukkan dengan kegiatannya.

Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah dengan melaksanakan kegiatan /
program berupa silaturahmi, dedikasi dan mempererat jalinan persaudaraan. Silaturahmi
salah satunya dengan mengajak kegiatan bersama dalam suatu perkumpulan, dedikasi
merupakan cara seseorang dapat memasukan materi-materi ataupun hal-hal kecil didalam
suatu kegiatan. Hal yang tak kalah penting yaitu meneruskan ikatan persaudaraan dan
persahabatan adalah dengan mempererat jalinan persauaraan.

Pembuatan program kerja “sahabat windusari” mendapat respon-respon yang baik dari
semua kalangan, menggunakan metode Silaturahmi adalah awal, dedikasi adalah bekal,
memepererat jalinan silaturahmi adalah final. Pembuatan akun media sosial yang akan kami
pegang bersama teman-teman KKN dan perwakilan dari dusun Windusari. Media Sosial
yang dibuat adalah grup whatshap “sahabat windusari”, instagram “ sahabatwindusari”
dan facebook “sahabat windusari”.

Kata Kunci: sahabat, windusari dan persaudraan

A. PENDAHULUAN

Manusia merupakan makhluk yang unik, setiap manusia memiliki


karakteristik masing-masing sesuai dengan kepribadian yang dimiliki oleh setiap
individu. Menurut al-Farabi (Mujib, 2007) seorang psikolog Muslim, kepribadian
merupakan eksistensi individu yang menunjukan keadaan, kepribadian dan
keunikanya yang dapat membedakan individu tersebut dengan individu yang lain.
Karakteristik berbeda itu sering ditampakkan ke dalam situasi sosial, dimana manusia
bukan hanya makhluk individu akan tetapi juga merupakan makhluk sosial. Dalam
Artian, setiap manusia, mau tidak mau, harus berhubungan dengan orang lain agar ia
dapat hidup, berkembang, bertumbuh dan mencapai tujuan hidupnya (Sitorus, 1997).
Manusia di tuntut dapat beradaptasi dengan orang lain, dimana individu lain memiliki
kepribadian yang berbeda-beda, akan tetapi ada beberapa bagian yang sama seperti
hobbi atau kesukaan. Persamaan yang ada, maka akan timbul pertemanan dan akan
berkembang menjadi persahabatan.
Hubungan persaudaraan adalah sebuah hubungan yang tidak hanya terjalin
lewat hubungan darah atau yang sering disebut sebagai saudara kandung, namun
hubungan persaudaraan bisa juga terjalin melalui pertemanan kemudian berlanjut
dengan persahabatan dan dari sanalah kemudian meningkat menjadi persaudaraan
sejati. bahkan hubungan persaudaraan melalui persahabatan akan lebih intim
dibanding dengan persaudaraan yang tercipta dari saudara kandung, karena dalam
suatu keluarga kadang kita tidak sehati bahkan selalu terjadi bentrok maka di sana lah
hubungan menjadi tidak punya arti yang mendalam. Tuhan malah menganjurkan
untuk kita memperluas hubungan persaudaraan itu tidak terbatas pada saudara
kandung saja.
Mungkin sebagian dari kita tidak percaya dengan kedekatan hubungan
persaudaraan yang terjalin melalui hubungan persahabatan namun tidak sedikit pula
yang meyakini akan ke-sakral-an persaudaraan tersebut, semua tergantung dari diri
kita yang menjalani hubungan itu, bila kita sangat menghargai hubungan itu maka
dengan sendirinya kita akan meletakkan hubungan persaudaraan itu sebagai hal yang
perlu mendapatkan tempat khusus yang tidak ada bedanya dengan dengan
persaudaraan sedarah.
Arti sebuah persaudaraan yang terjalin melalui persahabatan tidak bisa
disepelekan karena dengan saudara itulah kita bisa saling mendukung dalam
menggapai mimpi walau itu bukan mimpi bersama, mimpi bersama bukan merupakan
syarat mutlak untuk kita tetap saling mendukung namun niat dan kebesaran hati untuk
saling mendukung walau dijalan impian yang berbeda, karena arti sebuah
persaudaraan sejati adalah " ketika kita membiarkan dan mendukung saudara kita
tumbuh sesuai dengan impian dan cita-cita dia dan bukan sebaliknya" karena sejatinya
setiap manusia mempunyai jalan hidup yang berbeda-beda namun tujuannya sama
ingin dihargai dan dianggap ada. jadi akan terasa sangat zalim bila kita mengaku
sayang dan cinta kepada saudara kita bila faktanya kita mendikte dia untuk turuti apa
yang kita mau.
Persaudaraan yang diperintahkan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wa Sallam ini
bukan sekedar ucapan lisan saja, atau pengakuan-pengakuan kosong. Tetapi ia
membuahkan rasa yang tertanam di jiwa. Akarnya adalah cinta yang murni karena
Allah. Hasilnya adalah pergaulan yang baik dengan saudaranya, dan kemudian
membelanya. Sebuah persaudaraan yang menuntut agar mencintai buat saudara kita,
apa yang kita cintai buat diri kita sendiri; senang melihat saudaranya menjadi orang
shalih, berwibawa, kuat, kaya dan berakhlak mulia. Persaudaraan ini juga menuntut
untuk saling nasihat-menasihati dengan cara terbaik, agar tujuan bisa tercapai.
Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman dalam Al Qur’an:
‫صللمحوُا بنرينن أننخنوُريمكرم نواتلمقوُا ان لننعللمكرم تمررنحمموُنن‬
‫إلنلنماَ ارلممرؤلممنوُنن إلرخنوُةة فنأ ن ر‬
Sesungguhnya orang-orang mu’min adalah bersaudara, karena itu damaikanlah antara
kedua saudaramu dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat. (QS
Al Hujurat:10).
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wa Sallam bersabda:
‫ام لفيِ نح اَنجتلله نونمبرن نفبلرنج نعبرن ممرسبللمم مكررنببةة‬ ‫ارلممرسللمم أنمخوُ ارلممرسلللم نل ين ر‬
‫ظللممهم نونل يمرسللممهم نونمرن نكاَنن لفيِ نحاَنجلة أنلخيله نكاَنن ل‬
‫ام ينروُنم ارلقلنياَنملة‬
‫ت ينروُلم ارلقلنياَنملة نونمرن نستننر ممرسللةماَ نستننرهم ل‬ ‫فنلرنج ل‬
‫ام نعرنهم مكرربنةة لمرن مكمرنباَ ل‬
Seorang muslim adalah saudara dari muslim lainnya, dia tidak akan
menzhaliminya dan tidak akan membiarkannya. Orang yang membantu saudaranya,
maka Allah akan membantunya. Orang yang melepaskan seorang muslim dari
kesusahan, maka Allah akan melepaskannya dari satu kesusahan diantara kesusahan-
kesusahan pada hari kiamat. Dan barangsiapa yang menutup aib seorang muslim,
maka Allah akan menutup aibnya pada hari kiamat. (HR Bukhari dan Muslim).
“Dan bertaqwalah kepada Allah yang dengan mempergunakan nama-
namaNya, kamu saling meminta, dan (peliharalah) hubungan silaturahmi.” (QS. An
Nisa: 1) “Seorang mukmin terhadap mukmin (lainnya) bagaikan satu bangunan, satu
sama lain saling menguatkan.” (HR. Al Bukhari dan Muslim).
Ukhuwah Islamiyah atau persaudaraan Islam adalah salah satu aspek yang
vital dan sangat ditekankan di dalam ajaran agama Islam. Begitu banyak anjuran dan
perintah yang menyerukan untuk mengeratkan ikatan persaudaraan antar sesama umat
Islam, dan banyak pula larangan untuk memutuskan tali persaudaraan di dalam Islam.
Semua itu telah disampaikan di dalam ajaran agama Islam, baik melalui firman Allah
swt di dalam Al Quran maupun melalui sabda Rasulullah saw di dalam Al Hadits.
Rasulullah saw sendiri yang merupakan seorang manusia pilihan telah
menunjukkan bagaimana seharusnya umat Islam senantiasa menjaga hubungan
persaudaraannya. Melalui sabdanya, beliau telah begitu banyak mengingatkan kepada
umatnya untuk senantiasa menjaga keutuhan persaudaraanya di dalam Islam, karena
Islam adalah agama yang mengharamkan umatnya untuk memutuskan tali
persaudaraan atau silaturahmi, terutama dengan saudara yang berada dalam satu
naungan agama Islam.
Dari Abdullah bin Abi Aufa ra. berkata, ketika sore hari pada hari Arafah, pada
waktu kami duduk mengelilingi Rasulullah saw, tiba-tiba beliau bersabda, “Jika di
majelis ini ada orang yang memutuskan silaturahmi, silahkan berdiri, jangan duduk
bersama kami.” Dan ketika itu, diantara yang hadir hanya ada satu yang berdiri, dan
itupun duduk di kejauhan. Kemudian lelaki itu pergi dalam waktu yang tidak lama,
setelah itu ia pun datang dan duduk kembali.
Kemudian, Rasulullah saw pun bertanya kepadanya,“Karena diantara yang
hadir hanya kamu yang berdiri, dan kemudian kamu datang dan duduk kembali, apa
sesungguhnya yang terjadi? Ia kemudian berkata, “Begitu mendengar sabda Engkau,
saya segera menemui bibi saya yang telah memutuskan silaturahmi dengan saya.
Karena kedatangan saya tersebut, ia berkata, “Untuk apa kamu datang, tidak seperti
biasanya kamu datang kemari.” Lalu saya menyampaikan apa yang telah Engkau
sabdakan. Kemudian ia memintakan ampunan untuk saya, dan saya meminta
ampunan untuknya (setelah kami berdamai, lalu saya datang lagi ke sini).
Maka Rasulullah saw pun bersabda kepadanya, “Kamu telah melakukan
perbuatan yang baik, duduklah, rahmat Allah tidak akan turun ke atas suatu kaum jika
di dalamnya ada orang yang memutuskan silaturahmi.”Apa yang telah terjadi dalam
riwayat tersebut di atas tentunya sangat sesuai sekali dengan firman Allah swt berikut:
“Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara, karena itu
damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu
mendapat rahmat” (QS. Al Hujuraat: 10)
Mempererat persaudaraan Islam juga merupakan salah satu bentuk penegakan
power Islam dalam kehidupan sehari-hari. Karena umat Islam yang satu dengan yang
lain itu ibarat sebuah bangunan yang saling melengkapi dan saling menguatkan. Jika
ada kekurangan dari saudaranya, maka sudah menjadi kewajibannyalah untuk
senantiasa melengkapi atau menjaganya, bukan justru membuang atau
memutuskannya. Umat muslim yang satu dengan yang lain ibarat satu tubuh yang jika
salah satu anggota badannya mengalami sakit, maka seluruh tubuh akan
merasakannya pula. Di sinilah kekuatan Islam akan terbentuk melalui sebuah
hubungan persaudaraan yang kuat.
“Perumpamaan orang-orang beriman dalam hal saling mencintai, mengasihi,
dan saling berempati bagaikan satu tubuh. Jika salah satu anggotanya merasakan sakit
maka seluruh tubuh turut merasakannya dengan berjaga dan merasakan demam.”
(HR. Muslim)
Rasulullah juga pernah bersabda, “Tidak ada satu kebaikan pun yang
pahalanya lebih cepat diperoleh daripada silaturahmi, dan tidak ada satu dosapun yang
adzabnya lebih cepat diperoleh di dunia, disamping akan diperoleh di akherat,
melebihi kezaliman dan memutuskan tali silaturahmi.” Dalam sebuah riwayat lain,
dari Anas ra, ia berkata bahwa Rasullah saw bersabda, “Barangsiapa yang suka
dilapangkan rezekinya dan dilamakan bekas telapak kakinya (dipanjangkan umurnya),
hendaknya ia menyambung tali silaturahmi. (HR. Mutafaq ‘alaih).
Artikel ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa persaudaraan dan mempererat
tali silaturahmi, yang mana nantinya akan terjalin hubungan kekeluargaan yang selalu
terjalin walaupun seseorang disibukkan dengan kegiatannya.

B. METODE
Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah dengan melaksanakan
kegiatan / program berupa silaturahmi, dedikasi dan mempererat jalinan persaudaraan.
Silaturahmi salah satunya dengan mengajak kegiatan bersama dalam suatu
perkumpulan, dedikasi merupakan cara seseorang dapat memasukan materi-materi
ataupun hal-hal kecil didalam suatu kegiatan. Hal yang tak kalah penting yaitu
meneruskan ikatan persaudaraan dan persahabatan adalah dengan mempererat jalinan
persauaraan. Dimana jalinan persaudaraan ini yang akan menyambung silaturahmi
yang mana kagiatan ini akan selalu ada walaupun purna tugas.
C. HASIL dan PEMBAHASAN
HASIL
1. Pembuatan program kerja “sahabat windusari” mendapat respon-respon yang
baik dari semua kalangan yang mana dijelaskan dari beberapa narasumber yang
berpengaruh dilingkungan sekitar.
2. “Sahabat Windusari” menggunakan metode Silaturahmi adalah awal, dedikasi
adalah bekal, memepererat jalinan silaturahmi adalah final.
3. Pembuatan akun media sosial yang akan kami pegang bersama teman-teman
KKN dan perwakilan dari dusun Windusari. Media Sosial yang dibuat adalah
grup whatshap “sahabat windusari”, instagram “ sahabatwindusari” dan
facebook “sahabat windusari”.

PEMBAHASAN
Pembuatan program kerja “sahabat windusari” mendapatkan respon yang baik
dari semua kalangan. Salah satunya dari program silaturahmi yang ada di program
kerja “sahabat windusari” bersimpati untuk meneruskan hubungan kekeluargaan.
Salah satunya adalah pendapat dari bapak ketua RT.02, “yen awakmu rabi aku
dikabari, aku mesti teko, kanggo neruske persaudaraan” (bila nanti kamu nikah saya
diberi kabar, akan pasti kan datang, untuk meneruskan hubungan persaudaraan), kata
bapak Bardi.
Berdasarkan semua kegiatan dalam lingkup Kuliah Kerja Nyata ataupun dalam
kata lain pengabdian, metode-metode yang digunakan dalam kegiatan pelaksanaan
program hanya terjalin proses silaturahmi dan dedikasi. Silaturahmi tentunya
mempunyai peranan penting dan tahap awal terjadinya kegiatan-kegiatan yang akan
datang. Sedangkan untuk dedikasi merupakan jalan terpenting dalam
“menyelundupkan” ilmu-ilmu yang kita peroleh agar dapat tersampaikan kepada
semua kalangan masyarakat.
Padahal yang tak kalah penting dalam kegiatan ini adalah bagaimana cara kita
untuk meneruskan jalinan persaudaraan yang nantinya akan menjadi suatu
persahabatan (kawan, teman bahkan saudara). Pada masa sekarang merupakan waktu
yang tepat dimana masa remaja, masa-masa seseorang / individu membentuk
kelompok teman sebaya yang nanti didalamnya timbul persahabatan. Salah satu unsur
persahabatan adalah mempunyai komitmen bersama. Komitmen, baik dalam
kelompok KKN UNY 291 maupun dengan Pemuda pemudi Windusari dan semua
warganya. Apabila komitmen tersebut kita jaga dan kita lestarikan maka akan
timbullah rasa percaya antar warga, karena untuk kegiatan selanjutnya setelah purna
tugas KKN akan mempersahabatkan ataupun mempersaudarakan elemen-elemen
didalamnya.
Dalam hubungan persahabatan (paseduluran/kawan/teman), terkadang
seseorang melakukan kesalahan yang dapat menyakiti sahabatnya. Untuk tetap
mempertahankan hubungan persahabatan maka tetap dibutuhkan suatu komitmen,
yaitu “narimo lan legowo” atau dalam kata lain maaf memaafkan. Kepada kelompok
ataupun individu yang melakukan kesalahan dalam persahabatan tersebut. Tujuan dari
program kerja “ Sahabat Windusari” adalah untuk meneruskan silaturahmi sehingga
dapat mempererat jalinan persaudaraan dan persahabatan. Menurut (Try Abriyansyah
Arif) dalam journalnya adanya hubungan tingkatan komitmen memaafkan, yaitu
semakin tinggi komitmen memafkan akan semakin tinggi pula komitmen dalam
menjalin hubungan dan mempererat persaudaraan.
Dalam prosesnya Saiful Hanafi selaku koordinator program kerja baik
kelompok maupun individu dan dibantu teman-teman KKN 291 akan meneruskan
program kerja “Sahabat Windusari”. Dalam proses selanjutnya dibuatlah suatu akun
media sosial yang akan kami pegang bersama teman-teman KKN dan perwakilan dari
dusun Windusari. Media Sosial yang dibuat adalah grup whatshap “sahabat
windusari”, instagram “ sahabatwindusari” dan facebook “sahabat windusari”.
Diharapkan dalam pembuatan akun-akun ini akan menambah erat hubungan setelah
purna tugas KKN. Tak lupa pula memberi sambung tresno kepada tetangga dan juga
pemberian tumbuhan yang sangat bermanfaat yaitu tunas kelapa sebagai simbol
jadilah orang yang berguna seutuhnya.
Di akhir masa KKN 2018 di dusun Windusari diadakanlah bakti sosial berupa
pemberian kenang-kenangan berupa “ageman” sebagai sambung tali silaturahmi dan
kenang-kenangan yang nantinya mampu mengingatkan bahwasannya di dusun
Windusari pernah terselenggara KKN yang fenomenal. Yang sedikit mampu merubah
sedikit rasa nasionalis saat peringatan hari ulang tahun kemerdekaan Republik
Indonesia. Bapak Tumadiyono berkata : “seko tahun ke tahun wingi-wingi, durung tau
melaksanakke peringatan malam tirakatan dengan mengumpulkan satu desa ono ning
satu titik, lagi pisan wingi nek ono wengi tirakatan iso kumpul bareng ono ning satu
titik” (dari tahun ke tahun yang lalu, belum pernah melaksanakan untuk memperingati
malam tirakatan dengan mengumpulkan warga dusun Windusari di satu titik, baru
sekali kemarin kalau malam tirakatan bisa berkumpul bersama dalam satu titik.
Dipenghujung kegiatan “sahabat windusari” mempertemukan kaum muda
mudi Windusari dengan tim KKN UNY 291. Untuk diajak suatu kegiatan bersama
berupa kegiatan tazabur alam di desa Selo. Untuk rencana selanjutnya yaitu
mempertemukan lagi “sahabat windusari” baik tim KKN dengan muda-mudi dalam
suatu lingkup yang dapat menambah erat tali persaudaraan.
Dari semua penilaian orang-orang yang saya yakin memberi pengaruh pada
masyarakat mempunyai penilaian kualitatif dari masing-masing individu, yang akan
selalu ku ingat sebagai motivasi untuk selalu menghubungkan teman-teman KKN dan
warga Windusari terutama untuk pemuda-pemudinya. Bisa diulas kata-kata tersebut
diantaranya:
“Belajarlah membuat prinsip dalam kehidupan, karena kamu
takkan dapat merubah karakter seseorang. Tapi kamu dapat
merubah tingkah laku seseorang dengan karakter yang kurang baik
dengan prinsip yang tepat. Kamu bisa membimbing teman-temanmu
yang mempunyai ” (Santoso)
“Urip kui kedadean seko 5 perkoro; ageman (agama), tutur laku
(tingkah laku), ati, pemikiran lan paseduluran. Agama koe wes
duwe, tutur lakumu ugo becik, atimu resik, pemikiranmu apik,
paseduluranmu matur nuwun gelem nyrawungi aku” (hidup itu
terlaksana karena 5 hal: agama, tingkah laku, perasaan, pemikiran
dan persaudaraan), mbah Waji.
“Sukses mas, koe wes berhasil KKN di Windusari, ojo lali sesuk
meneh mampir nang omah kene. Ojo nganti lali nek lali tak antili
(ngakak)” (sukses kamu mas, kamu sudah berhasil menjalankan
KKN di Windusari, jangan lupa besuk lagi mampir di rumah sini,
jangan lupa kalau lupa aku jewer)”, bapak Tumat.
“Yen awakmu rabi aku dikabari, aku mesti teko, kanggo neruske
persaudaraan” (bila nanti kamu nikah saya diberi kabar, akan pasti
kan datang, untuk meneruskan hubungan persaudaraan), bapak
Bardi.
“Ojo lali karo warga Windusari, nek iso tiap taun pas lebaran
moro rene, aku kapan-kapan tak dolan neng Parangtritis, mugo-
mugo biso nyambung paseduluran” (jangan lupa dengan dengan
warga Windusari, kalau bisa setiap tahun saat lebaran datang kesini,
saya suatu saat main ke Parangtritis, semoga bisa menyambung
persaudaraan), bapak Giyatno.
“Koe ki barang cilik ora tau diperhatiin, opo meneh wonge ratau
entuk perhatian, mulakno opo-opo diperhatiin” (bentuk rasa sayang
Sahabat Windusari dari tim KKN), anggota yang paling kecil
mungkin minta diperhatiin, Leny D A.
“Orang jawa itu tidak masalah kalau soal makanan, yang
penting kamu datang kesini atau kami datang kesana untuk
menyambung tali persaudaraan”, ibu Galang

D. PENUTUP
Kegiatan program kerja “sahabat windusari” adalah salah satu program kerja
yang mana nantinya dapat menyambung tali persaudaraan dan tali silaturahmi
walaupun setelah purna tugas KKN, karena pastinya kita disibukkan dengan kegiatan
masing-masing sehingga untuk mengurangi terputusnya tali persaudaraan dibuatlah
baberapa akun media sosial sehingga kita dapat mendekatkan yang jauh.
Kegiatan ini memperoleh hasil diantaranya:
1. Pembuatan program kerja “sahabat windusari” mendapat respon-respon yang baik
dari semua kalangan yang mana dijelaskan dari beberapa narasumber yang
berpengaruh dilingkungan sekitar.
2. “Sahabat Windusari” menggunakan metode Silaturahmi adalah awal, dedikasi
adalah bekal, memepererat jalinan silaturahmi adalah final.
3. Pembuatan akun media sosial yang akan kami pegang bersama teman-teman
KKN dan perwakilan dari dusun Windusari. Media Sosial yang dibuat adalah
grup whatshap “sahabat windusari”, instagram “ sahabatwindusari” dan facebook
“sahabat windusari”.

DAFTAR PUSTAKA

Arif, T. A. (2013). Komitmen Dengan Pemaafan Dalam Hubungan Persahabatan.


“Hubungan Komitmen Dengan Pemaafan Dalam Hubungan
Persahabatan, volume 1 no 2“, halaman 2.

Bukhori, P. P. (2017). “Membina Persaudaraan Sesama Muslim“. Surakarta: Pondok


Pesantren Imam Bukhori.

Tumadiyana. 2018. Kawil Windusari. Magelang: windusari kalibening dukun.

Anda mungkin juga menyukai