Anda di halaman 1dari 4

Fistula Umbilikalis

An umbilical fistula is a term that describes a connection between organs and the external
environment through the umbilicus, but vascular fistulas may also arise at this anatomical site.
Various forms of intestinal and urinary fistulas are described in the literature, and extensive
imaging studies are required to confirm the exact type.

Diagnosis

- Pemeriksaan lab rutin tidak diperlukan untuk menegakkan diagnosis


- Dari penemuan histologi umbilikalis sisa-sisa tergantung pada jaringan asal dan dapat
mengungkapkan usus atau mukosa lambung. Pemeriksaan urachal sisa-sisa
menunjukkan transisional atau kolumnar epitelium.
- Radiography tidak disarankan kepada kebanyakkan anak-anak dengan kelainan
umbilicus. Fistulography atau sinography mungkin dijalankan jika pembukaan secara
definitive diperhati dalam umbilicus. Fistulography boleh dilaksanakan dengan
menginjeksi kontras ‘water-soluble’ dalam pembukaan di dasar umbilicus. Jika saluran
adalah ‘blind-ended’ anaknya ada sinus; atau jika memasuki intestine atau buli-buli,
maka ternyata adanya fistula.

Penalaksanaan.

Pengobatan untuk fistulae bervariasi tergantung penyebabnya dan sejauh mana para fistula,
tetapi sering melibatkan operasi intervensi dikombinasikan dengan terapi antibiotik.Berbagai
prosedur bedah yang umumnya digunakan, yang paling umum fistulotomy, penempatan seton
( tali yang melewati jalur fistula untuk tetap terbuka untuk menguras ), atau sebuah lipatan
endorectal prosedur ( di mana jaringan sehat ditarik atas internal sisi fistula untuk menjaga
kotoran atau bahan lain dari reinfecting saluran ). Laparoskopi adalah tambahan yang berharga
untuk membuka tali eksplorasi. Hal ini memungkinkan identifikasi struktur normal dan
abnormal. Laparoskopi pendekatan dapat digunakan untuk menghilangkan sisa-sisa urachal,
serta kelainan omphalomesenteric

Prognosis

Kebanyakkan kasus akan membawa hasil yang baik . Dalam jangka masa panjang ,tidak ada
masalah berlaku.
Cleft lip and palate

Cleft Lip and Palate is a condition where there are abnormal gaps on the upper lip and roof of
the mouth that occurs when parts fail to join together during early pregnancy. The lips and
palate develop separately, making it possible for babies to be born only with cleft lip, only cleft
in the palate ceiling or a combination of both.

A typical orofacial cleft can be classified by laterality, extent, and severity. The laterality (left,
right, asymmetric/symmetric bilateral) is noted with the unilateral deformity being more
common than the bilateral. The extent of the cleft lip is variable and can include the cleft
alveolus, which can be complete or notched. Independent of the cleft lip type, the cleft palate
is described as unilateral (one palatal shelf is attached to the nasal septum)or bilateral. The
extent of the cleft is classified as complete and incomplete or microform. In the complete cleft,
there is disruption of the lip’s mucosal up to the nasal floor with the associated nasal deformity.
There is a spectrum of incomplete clefting, ranging from vermilion notching to near-complete
disruption of the lip with a remaining Simonart band. An incomplete bilateral cleft lip can be
quite asymmetric. The severity of the cleft lip width can make the repair more difficult because
of wound tension. Management of the more severe cleft lip often requires a more prolonged
presurgical preparation period (eg, presurgical infant orthopedics [PSIO]).

Etiologi dan Faktor Resiko

Cleft Lip atau Celah Bibir adalah penyakit yang disebabkan oleh kontribusi dari faktor
lingkungan serta faktor genetik. Faktor resiko terjadinya celah bibir pada anak bayi sudah ada
sejak bayi tersebut masih berada dalam kandungan. Beberapa faktor resiko bagi janin untuk
mengalami celah bibir adalah :

- Sang ibu merokok


- Sang ibu mengidap diabetes
- Konsumsi obat-obatan tertentu pada masa kehamilannya yang
- Meningkatkan kemungkinan anaknya untuk mengalami celah bibir
- Terinfeksi virus Rubella
- Terjadi kekurangan beberapa vitamin pada masa kehamilan
Diagnosis

Orofacial cleft termasuk cleft lip dengan atau tanpa cleft palate adalah abnormalitas kongenital
yang umum. Namun deteksi prenatal yang tepat sangat penting karena jenis dan ekstensi dari
cleft berhubungan dengan outcome yang berhubungan secara anatomi dan abnormalitas
kromosom. Cleft lip tanpa cleft palate memiliki prognosis yang lebih baik daripada cleft lip
yang disertai cleft palate. Teknik rekonstruksi, operasi, risiko untuk kronis otitis media,
kehilangan kendengaran, lafal yang abnormal akan sangat berbeda dibandingkan keduanya.
Cleft lip yang disertai cleft palate menimbulkan morbiditas yang lebih besar dan memerlukan
perbaikan yang lebih banyak yang berhubungan dengan lebih banyaknya tindakan operasi.

Transabdominal ultrasonography (TA-US) yang dilakukan pada trimester dua kehamilan


adalah pilihan pertama untuk screening orofacial cleft. TA-US banyak dilakukan karena mudah
dan tidak menimbulkan radiasi. Selain itu ada juga 3-D US seperti Ultrasonographic surface
rendered oro-palatal (SROP) yang adalah gambaran rekonstruksi 3D dari regio perioral fetal.
SROP dapat melihat superior lip, alveolar ridge, dan palate sekunder dalam satu kali scan.
SROP ini digunakan untuk managemen cleft lip dengan atau tanpa cleft palate, uni atau
bilateral yang telah didiagnosis pada umur gestasi 22-28 minggu namun 3-D US lebih jarang
digunakan karena membutuhkan waktu lebih lama.

Komplikasi

Terdapat komplikasi lain yang mungkin terkait dengan celah bibir dan celah langit-langit,
termasuk yang berikut :

- Kesulitan makan terjadi lebih banyak dengan kelainan langit-langit celah. Bayi
mungkin tidak dapat mengisap dengan baik karena langit-langit mulut tidak terbentuk
sepenuhnya.
- Infeksi telinga sering disebabkan oleh disfungsi tuba yang menghubungkan telinga
tengah dan tenggorokan. Infeksi berulang dapat menyebabkan gangguan pendengaran.
- Karena pembukaan atap mulut dan bibir, fungsi otot dapat menurun, yang dapat
menyebabkan keterlambatan bicara atau bicara abnormal. Rujukan ke ahli terapi bicara
harus didiskusikan dengan dokter anak Anda.

Pengobatan dan Manajemen

Penderita dengan celah bibir dan langit-langit memerlukan perawatan yang ektensif dan rutin.
Perawatan dilakukan dalam 4 tahap yaitu sebelum pembedahan awal untuk memperbaiki
bentuk bibir, selama masa gigi geligi sulung, masa gigi geligi bercampur, dan awal masa gigi
geligi tetap. Untuk menangani masalah penelanan yaitu masuknya bahan makanan untuk
kepentingan pertumbuhan dan perkembangan, maka dibuatkanlah suatu obturator yang
disesuaikan dengan pertumbuhan tulang maksila untuk membantu fungsi penelanan penderita
dan diharapkan penderita akan mendapa

Prognosis

Pada umumnya, prognosis buat celah bibir dan celah langit-langit adalah bagus kalau pasien di
beri perawatan. Perawatan yang terbaik buat pasien celah bibir dan celah langit-langit ialah
pembedahan.

Anda mungkin juga menyukai