Tugas dan wewenang BPD dalam bagian kedua Pasal 32 Permendagri Nomor
110 Tahun 2016 tentang BPD Yaitu:
1) Menggali, menampung , mengeloal dan menyalurkan aspirasi
masyarakat
2) Menyelenggarakan musyawarah BPD dan musyawarah desa
3) Membentuk panitia pemilihan kepala desa, BPD berhak membentuk
panitia pemilihan kepala desa yang sesuai dengan peraturan daerah
kabupaten
4) Memberi persetujuan dan pemberhentian sementara perangkat desa
5) Membuat susunan tata tertib BPD
6) Menyelenggarakan musyawarah khusus desa untuk pemilihan kepala
desa antarwaktu
7) Membahas dan menyepakati racangan peraturan desa Bersama kepala
desa
8) Melakukan pengawasan atas kinerja kepala desa
9) Mengevaluasi laporan keterangan penyelenggaraan pemerintahan desa
10) Menciptakan hubungan yang harmonis dengan pemerintah desa
dan Lembaga desa lainnya
11) Menjalankan tugas lain yang diatur dalam ketentuan peraturan
perundang undangan.
Adanya UU No.6 Tahun 2014 tentan Desa yang menempatkan desa sebagai
subyek bagi pembangunan di wilayahnya sendiri membuat peran BPD mutlak
dan penting. Pasalnya, desa yang selama ini di posisikan sebagai obyek, kini
telah menjadi subyek bagi pengembanga potensi dirinya sendiri.
BUMDes misalanya, adalah salah satu produk yang dibentuk untuk mendorong
peningkatan kesejahteraan desa meliputin seluruh warganya dengan
memanfaatkan sebaik – baiknya asset dan potensi yang dimiliki. BUMDes bisa
berjalan dengan menggunakan penyertaab modal dari desa dan atau bekerja
sama dengan pihak ketiga.
Sebagai sebuah Lembaga usaha yang sekaligus mengemban misi
pemberdayaan potensi desa, BUMDes harus memiliki manajerial yang
tangguhn. Disinilah tantangannya, kebaruan wacana BUMDes membuat
kebanyakan desa masih bingung dengan apa yang akan dilakukan BUMDes jika
Lembaga itu terbentuk. Di lain sisi pemerintah pusat telah menganggarkan
dana yang jumlahnya cukup besar bagi desa demi mendukung pengembangan
kesejahteraannya