LAPORAN
Untuk memenuhi tugas besar mata kuliah Teknik Antarmuka
Yang dibina oleh Bapak Ilham Ari Elbaith Zaeni
Oleh :
Ahmad Pariyono (110534406825)
Bayu Prihatmoko (110534406821)
Faizatul Afifah (110534406862)
Gigih Tri Setyadi A (110534406862)
Herman (110534406882)
Lia Duwi Seviane (110534406886)
Sudianto (110534431027)
Sulaiman F (110534406862)
Tri Setyo Utomo (110534406862)
ABSTRAK
Pada project ini menggunakan LDR yang merupakan sensor cahaya, yang
akan diantarmukakan dalam bentuk data login tegangan melalui komunikasi serial,
data ini berupa sebuah grafik pada program DELPHI yang diperoleh dari nilai ADC
yang didapat melalui mikrokontroller ATMega 16.
1.1 PENDAHULUAN
1.1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi saat ini tidak dapat dilepaskan atau dipisahkan dari
perkembangan Ilmu Pengetahuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (IPTEK).
Saling bersinergi satu sama lain ini dimotori oleh perkembangan berbagai jenis ilmu
pengetahuan yang merupakan dasar inovasi dalam menghasilkan teknologi-teknologi
terbaru. Dengan arah arus siklus begitu cepat akan penemuan baru dan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang mempunyai ciri eksponensial telah
mengakibatkan persaingan akan teknologi yang ada semakin ketat untuk menawarkan
solusi dari kebutuhan yang ada. Kebutuhan akan teknologi tidak lain untuk
memberikan kemudahan, kenyamanan serta automatis dalam penggunaannya. Hal
tersebut memberikan nilai tawar dalam penerapan hasil teknologi.
Pada penerapan hasil teknologi tersebut salah satunya adalah lampu taman,
penggunaan lampu taman pada umumnya beroperasi dengan sistem tanpa terkontrol,
sistem tanpa terkontrol yang dimaksud adalah lampu taman akan mati dan nyala
2
sesuai dengan kondisi atau inputan dari sensor yang digunakan. Jika memang ada
sebuah kesalahan sistem atau error, dalam artian lampu taman tidak mampu
memberikan indikator akan kesalahan tersebut ini akan memberikan nilai minus,
karena tidak ada penangan secara sigap dalam sistem karena terbengkala jarak dan
waktu, dengan demikian lampu taman tidak mampu kita kontrol secara berkelanjutan.
Dengan permasalah demikian, lampu taman yang akan diterap kembangkan
yaitu mengantarmukakan penerapan lampu taman dengan sensor LDR tersebut
dengan media komputer, sistem yang akan diterap kembangkan pada lampu taman
dengan sensor LDR mampu kita kontrol melalui PC dengan beberapa indikator
seperti pemakaian daya beban pada lampu, outputan tegangan yang hasilkan sensor,
serta terciptanya report atau progres laporan pada penerapan secara keseluruhan pada
lampu taman tersebut.
Berdasarkan masalah diatas penulis membuat project dengan judul
“Pengontrolan Lampu Taman Otomatis Berbasis PC Menggunakan Komunikasi
Serial”.
1.1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, rumusan masalahnya adalah :
1. Mahasiswa mampu mengerti dan mengetahui cara mengantarmukakan sensor
cahaya menggunakan LDR dengan port serial.
2. Mahasiswa mampu mendesain perancangan sensor cahaya menggunakan
LDR dengan port serial..
3. Mahasiswa mengetahui kinerja atau prinsip kerja aplikasi sensor cahaya
menggunakan LDR dengan port serial.
3
Arsitektur ATMEGA16
Secara garis besar mikrokontroler ATMega16 terdiri dari :
1. Arsitektur RISC dengan throughput mencapai 16 MIPS pada frekuensi 16Mhz.
2. Memiliki kapasitas Flash memori 16Kbyte, EEPROM 512 Byte, dan SRAM
1Kbyte
3. Saluran I/O 32 buah, yaitu Bandar A, Bandar B, Bandar C, dan Bandar D.
4. CPU yang terdiri dari 32 buah register.
5. User interupsi internal dan eksternal
6. Bandar antarmuka SPI dan Bandar USART sebagai komunikasi serial
4
Bandar A berfungsi sebagai input analog pada konverter A/D. Bandar Ajuga
sebagai suatu bandar I/O 8-bit dua arah, jika A/D konverter tidak digunakan.
Pena - pena Bandar dapat menyediakan resistor internal pull-up (yang dipilih
untuk masing-masing bit). Bandar A output buffer mempunyai karakteristik
gerakan simetris dengan keduanya sink tinggi dan kemampuan sumber. Ketika
pena PA0 ke PA7 digunakan sebagai input dan secara eksternal ditarik rendah,
pena–pena akan memungkinkan arus sumber jika resistor internal pull-up
diaktifkan. Pena Bandar A adalah tri-stated manakala suatu kondisi reset menjadi
aktif, sekalipun waktu habis.
Bandar B (PB7..PB0)
Bandar B adalah suatu bandar I/O 8-bit dua arah dengan resistor internal
pull-up (yang dipilih untuk beberapa bit). Bandar B output buffer mempunyai
karakteristik gerakan simetris dengan keduanya sink tinggi dan kemampuan
sumber. Sebagai input, pena Bandar B yang secara eksternal ditarik rendah akan
arus sumber jika resistor pull-up diaktifkan. Pena Bandar B adalah tri-stated
manakala suatu kondisi reset menjadi aktif, sekalipun waktu habis.
Bandar C (PC7..PC0)
Bandar C adalah suatu bandar I/O 8-bit dua arah dengan resistor internal
pull-up (yang dipilih untuk beberapa bit). Bandar C output buffer mempunyai
karakteristik gerakan simetris dengan keduanya sink tinggi dan kemampuan
sumber. Sebagai input, pena bandar C yang secara eksternal ditarik rendah akan
arus sumber jika resistor pull-up diaktifkan. Pena bandar C adalah tri-stated
manakala suatu kondisi reset menjadi aktif, sekalipun waktu habis.
Bandar D (PD7..PD0)
Bandar D adalah suatu bandar I/O 8-bit dua arah dengan resistor internal
pull-up (yang dipilih untuk beberapa bit). Bandar D output buffer mempunyai
karakteristik gerakan simetris dengan keduanya sink tinggi dan kemampuan
sumber. Sebagai input, pena bandar D yang secara eksternal ditarik rendah akan
arus sumber jika resistor pull-up diaktifkan. Pena Bandar D adalah tri-stated
manakala suatu kondisi reset menjadi aktif, sekalipun waktu habis.
5
RESET (Reset input)
XTAL1 (Input Oscillator)
XTAL2 (Output Oscillator)
AVCC adalah pena penyedia tegangan untuk bandar A dan Konverter A/D.
AREF adalah pena referensi analog untuk konverter A/D.
1.2.2 LDR
Sensor cahaya adalah komponen elektronika yang dapat/berfungsi mengubah
suatu besaran optik (cahaya) menjadi besaran elektrik. Sensor cahaya berdasarkan
perubahan elektrik yang dihasilkan dibagi menjadi 2 jenis yaitu :
1. Photovoltaic : Yaitu sensor cahaya yang dapat mengubah perubahan besaran optik
(cahaya) menjadi perubahan tegangan. Salah satu sensor cahaya jenis
photovoltaic adalah solar cell.
2. Photoconductive : Yaitu sensor cahaya yang dapat mengubah perubahan besaran
optik (cahaya) menjadi perubahan nilai konduktansi (dalam hal ini nilai
resistansi). Contoh sensor cahaya jenis photoconductive adalah LDR, Photo
Diode,Photo
6
Simbol Dan Fisik Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor)
7
aluminium, baja, emas dan perak. Dari kelima bahan tersebut tembaga merupakan
penghantar yang paling banyak, digunakan karena mempunyai daya hantaryang baik
(TEDC,1998)
1.2.3 ADC
Penggunaan ADC sebagai pengonversi data analog menjadi data digital
merupakan sesuatu hal yang diperlukan jika data yang masuk ke dalam
mikrokontroler, biasanya data dari sensor berupa sinyal analog.
Fitur ADC dalam ATMega8535 adalah sebagai berikut:
Resolusi 10 bit.
Waktu konversi 65-260 μs.
Input 8 kanal.
Input ADC 0-5Vcc.
3 Mode pemilihan tegangan referensi.
Ada beberapa langkah yang harus dilakukan untuk inisialisasi ADC, yaitu
penentuan clock, tegangan referensi, format data output dan mode pembacaan.
Inisialisasi ini dilakukan pada register-register berikut:
ADMUX (ADC Multiplexer Selection Register)
ADMUX merupakan register yang mengatur tegangan referensi yang digunakan
ADC,
8
format data output dan saluran ADC.
9
ADCSRA (ADC Control and Status Register A)
10
ADCSRA adalah register 8 bit yang berfungsi untuk melakukan manajemen sinyal
kontrol dan status ADC.
11
SFIOR adalah register 8 bit yang mengatur sumber pemicu ADC. Jika bit
ADATE pada register ADCSRA bernilai 0 maka ADTS0-2 tidak berfungsi.
Rangkaian yang digunakan untuk mempelajari ADC dapat dilihat dalam Gambar
dibawah. Rangkaian ini merupakan rangkaian pembagi tegangan dimana tegangan
keluaran dapat dihitung dengan rumus:
Vout = R2 x Vcc
R1+R2
Beberapa komponen yang harus dimiliki oleh setiap data logger meliputi:
Hardware untuk mendigitalkan parameter yang dicatat, meliputi sensor,
12
pengkondisi sinyal dan perangkat keras pengkonversi dari analog ke digital.
Long-term data storage, umumnya berupa memori atau sebuah PC
Perangkat lunak Data-logging untuk akuisisi data, analisis, dan presentasi
13
a. Program Mengirim Data
Untuk mengirim data maka perlu dipersiapkan sebuah variabel yang bertipe string
atau integer. Untuk memulai proses pengiriman data maka com serial harus dibuka
atau dikoneksikan terlebih dahulu dengan delphinya. Adapun program transmit data
seperti yang terlihat dibawah:
Maksud program:
comport1.Open → open koneksi delphi dengan com serial computer
comport1.WriteStr(str) → transfer data string
maksud Program:
comport1.ReadStr(str5,count) → menerima data dari luar dan dipindahkan ke
variabel str5 yang bertipe string.
14
2. IC LM 7805 1 buah
3. IC LM 35 1 buah
4. IC max 232 1 buah
5. Kapasitor 1000 µF / 16V 1 buah
6. Kapasitor 22 pF 2 buah
7. Kapasitor 10 µF / 16V 2 buah
8. Kapasitor 100 µF / 16V 4 buah
9. Soket IC 40 pin 1 buah
10. Soket IC 14 pin 1 buah
11. Kristal 12000 MHz 1 buah
12. Tombol on off 1 buah
13. Push button 1 buah
14. Resistor 1 kΩ 1 buah
15. Resistor 330 Ω 2 buah
16. Led 1 buah
17. PCB 1 buah
18. Header secukupnya
19. Serial RS232 1 buah
20. Downloader 1 buah
Siang
Malam
15
1.3.4 Prosedur Pembuatan Alat
1. Mendesain rancangan sensor suhu LM35 pada PCB express.
2. Hasil desainnya kita cetak pada mika.
3. Desain rancangan pada mika kita setrika diatas PCB untuk mencetak jalur
PCB yang telah dibuat agar tidak ikut larut ketika di etcing.
4. Setelah panas dan menempel, kita larutkan dalam larutan fericloride.
5. Setelah beberapa menit kita angkat dan bersikan dengan air putih.
6. Setelah itu, kita gosok dengan amplas untuk menghilangkan bekas cetakan
jalur PCB dari mika dan untuk membuat goresan pada PCB agar mudah
disoder.
7. Lalu, pasangkan semua komponen pada PCB serta tentukan input dan
outputnya.
8. Solder semua komponennya pada PCB.
9. Pasang trafo, LCD dan motor.
10. Rancangan yang sudah jadi, bisa diujicoba
16
Gambar 1.8 Setting komunikasi ADC
while (1)
{
getchar();
read_adc(0);
Z=read_adc(0);
printf("%d",(int)Z);
}
17
2. Masukkan komponen berikut :
3. Buatlah menu dengan cara double click pada komponen Mainmenu kemudian
masukkan menu berikut ini.
18
5. Masukkan perintah pada kejadian/event disetiap komponen di bawah ini.
19
1.3.6 Rangkaian RS232 pada PCB express
void main(void)
{
// Declare your local variables here
// Port B initialization
// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In
Func0=In
// State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=T
PORTB=0x00;
DDRB=0x00;
// Port C initialization
// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In
Func0=In
// State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=T
PORTC=0x00;
DDRC=0x00;
18
// Port D initialization
// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In
Func0=In
// State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=T
PORTD=0x00;
DDRD=0x00;
// Timer/Counter 0 initialization
// Clock source: System Clock
// Clock value: Timer 0 Stopped
// Mode: Normal top=0xFF
// OC0 output: Disconnected
TCCR0=0x00;
TCNT0=0x00;
OCR0=0x00;
// Timer/Counter 1 initialization
// Clock source: System Clock
// Clock value: Timer1 Stopped
// Mode: Normal top=0xFFFF
// OC1A output: Discon.
// OC1B output: Discon.
// Noise Canceler: Off
// Input Capture on Falling Edge
// Timer1 Overflow Interrupt: Off
// Input Capture Interrupt: Off
// Compare A Match Interrupt: Off
// Compare B Match Interrupt: Off
TCCR1A=0x00;
TCCR1B=0x00;
TCNT1H=0x00;
TCNT1L=0x00;
ICR1H=0x00;
ICR1L=0x00;
OCR1AH=0x00;
OCR1AL=0x00;
OCR1BH=0x00;
OCR1BL=0x00;
// Timer/Counter 2 initialization
// Clock source: System Clock
// Clock value: Timer2 Stopped
// Mode: Normal top=0xFF
// OC2 output: Disconnected
ASSR=0x00;
TCCR2=0x00;
TCNT2=0x00;
OCR2=0x00;
18
// External Interrupt(s) initialization
// INT0: Off
// INT1: Off
// INT2: Off
MCUCR=0x00;
MCUCSR=0x00;
// USART initialization
// Communication Parameters: 8 Data, 1 Stop, No Parity
// USART Receiver: On
// USART Transmitter: On
// USART Mode: Asynchronous
// USART Baud Rate: 19200
UCSRA=0x00;
UCSRB=0x18;
UCSRC=0x86;
UBRRH=0x00;
UBRRL=0x26;
// ADC initialization
// ADC Clock frequency: 93.750 kHz
// ADC Voltage Reference: AVCC pin
// ADC Auto Trigger Source: Free Running
ADMUX=ADC_VREF_TYPE & 0xff;
ADCSRA=0xA7;
SFIOR&=0x1F;
// SPI initialization
// SPI disabled
SPCR=0x00;
// TWI initialization
// TWI disabled
TWCR=0x00;
while (1)
{
getchar();
18
read_adc(0);
Z=read_adc(0);
printf("%d",(int)Z);
}
}
1.4 HASIL
1.4.1 Gambar Alat
1.5 ANALISA
Berdasarkan data yang didapat diatas, diketahui bahwa setiap kenaikan
sensor suhu jika di panaskan akan semakin besar begitu juga dengan nilai
tegangannya. Sehingga nilai tegangan dan suhu yang dihasilkan dalam
18
tampilan Delphi akan berubah-ubah begtu pun dengan hasil grafik yang di
dapat semakin panas suhu yang diberikan maka gambar grafik akan semakin
naik dan berlaku sebaliknya.
Prinsip kerja dari project ini sama seperti data login yang merupakan data
dengan merubah nilai ADC yang ada pada suhu ketika dipanaskan atau tidak
yang diolah melalui mikrokontroller ATMega16 kemudian nilai ADC dikirim
melalui port serial ke computer dan selanjutnya diolah menjadi data login
yang berupa nilai ADC, nilai suhu dan grafik yang nilainya akan berubah-
rubah ketika sensor suhu diberi perlakuan.
1.6 KESIMPULAN
Setelah melakukan percobaan yang menghasilkan suatu project ini dapat
disimpulkan bahwa :
1. Project ini menggunakan data login tegangan komunikasi serial yang
dihasilkan oleh Sensor Suhu yang di antarmukakan melalui ADC pada
mikrokontroller ATMega16.
2. Hasil percobaan yang dihasilkan berupa nilai ADC, nilai suhu dan
grafik yang berubah-nilainya ketika suhu dinaikkan ataupun
diturunkan.
3. Semakin besar suhu yang diberikan maka semakin besar nilai ADC
dan gambar grafik yang dihasilkan semakin tinggi dan berlaku
sebaliknya ketika suhu diturunkan.
18
Jobshet Praktikum 8 Data Login Teggangan Melalui Komunikasi Serial
18