BELNEG Makala
BELNEG Makala
1. latar Belakang
Memperhatikan dan menyikapi perkembangan situasi global yang begitu cepat bangsa
Indonesia harus semakin siap, mematangkan kualitas diri(SumberDayaManusia) agartidak
larut dalam gelombang perubahan global. Berbagai hal positip dapat dimanfaatkan dari
globalisasi dalam rangka mewujudkan cita-cita pembangunan nasional dan penegakkan
kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia, namun akan membawa pengaruh negatif
apabila bangsa Indonesia tidak siap menerima secara utuh dan mampu mengikuti perubahan
yang sangat cepat tersebut. Terjadinya perubahan ternyata menimbulkan berbagai
permasalahan antara lain permasalahan pertahanan negara, misalnya perbatasan wilayah,
masalah disintegrasi bangsa, pemikiran negara federasi, menurunnya semangat kebhinekaan
dan menurunnya rasa nasionalisme serta berbagai permasalahan sosial.
Bangsa Indonesia harus mampu berdiri tegak sebagai bangsa yang berdaulat,sekaligus
mampu merespons dan mengantisipasi perubahan lingkungan global denganmemperhatikan
kepentingan nasional
Semangat bela negara warga negara Republik Indonesia perlu diupayakan dandibina agar
siap didayagunakan untuk menjaga tetap tegaknya Negara KesatuanRepublik
Indonesia (NKRI), memberikan dukungan kepada TENTARA NASIONAL INDONESIA
(TNI) dalam usaha pertahanan dan keamanan negara serta dapat menangkal pengaruh negatif
globalisasi.
2. Permasalahan
Berdasarkan hal tersebut diatas maka dapat kami rumuskan masalah sehubungandengan judul
makalah, yakni sebagai berikut :“Sejauh mana Urgensi dan Implementasi Semangat Bela
Negara dalam kehidupanberbangsa dan bermasyarakat Guna Memantapkan
Ketahanan Nasional.”
BAB II
PEMBAHASAN
Selain 4 (empat) Aspek bela Negara ditinjau dari sisi Hakekat Bela Negara, dapat pula kita
lihat Semangat bela negara warga negara Republik Indonesia saat ini dari aspek ketahanan
nasional yakni :
1. Letak Geografi
Kondisi Indonesia dengan pulau-pulau terpencar dan tidak
berpenghuni,cenderung menimbulkan pelanggaran norma, terutama terkait dengan lintas
batas, seperti pencurian kekayaan laut, imigrasi gelap, trafficking dan infiltrasi.
2. Demografi.
Laju pertumbuhan penduduk belum seimbang dengan laju pertumbuhan ekonomi,
penyebaran penduduk yang kurang merata serta keengganan untuk tinggal di daerah terpencil
(perbatasan) menyebabkan kemiskinan dan kualitas hidup rendah.
3. Sumber kekayaan alam.
Kekayaan alam yang melimpah merupakan tantangan berat bagi bangsa Indonesia apabila
pemanfaatannya tidak untuk kesejahteraan rakyat. Kekayaan alam harus dipelihara dan
diamankan agar tidak menjadi obyek jarahan bangsa lain.
4 Ideologi
Derasnya arus globalisasi berdampak terhadap Indonesia yakni masuknya faham negara lain
(Komunis, Liberalis, Kapitalis) dan tatanan nilai budaya barat yang dapat merubah pola pikir,
pola tindak dan pola sikap bangsa Indonesia.
5 Politik
Bangsa Indonesia dalam berpolitik sampai saat ini masih mudah terhasut dan terpecah belah.
Padahal ini merupakan pra syarat terciptanya keseimbangan antara pemerintah dengan rakyat
dalam menentukan kebijakan nasional.
6 Ekonomi
Akibat krisis moneter, bangsa Indonesia, terutama rakyat kecil belumdapat mengentaskan
kemiskinan dan pengangguran semakin meningkat jumlahnya.
Iklim investasi yang masih lesu akibat pengaruh aksi teror beberapa waktu lalusehingga
mengurangi laju perekonomian Indonesia.
7. Sosial Budaya
Maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK) pengaruh negatif teknologi informasi dan
komunikasi, belum tuntasnya pemberantasan korupsi oleh pemerintah, menimbulkan
keresahan sosial serta menipisnya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah.
8 Pertahanan Keamanan
Maraknya tindak kekerasan, aksi terorisme menimbulkan kurang kondusifnya situasi
keamanan negara Indonesia. Minimnya sarana dan prasarana pertahanan dan keamanan (alut
sista yang dimiliki TENTARA NASIONAL INDONESIA(TNI) dan Polri), menyebabkan
tingkat kesulitan di bidang pertahanan keamanan semakin tinggi
Urgensi dan Implementasi Semangat bela negara yang diharapkan dari aspekhakekat
bela negara.
Untuk melihat urgensi dan implementasi Semangat Bela Negara dari sisi hakekat belaNegara
sebagaimana yang telah diuraikan sebelumnya maka setiap warga Negaraseharusnya
senantiasa menumbuhkembangkan kepribadian dan jati diri dari berbagai aspek antara lain :
1. Demografi.
Laju pertumbuhan penduduk harus diimbangi dengan peningkatan kualitas hidup, meliputi
ketercukupan kesehatan jasmani maupun rohani, tingkat pendidikan dan kebutuhan primer
(pembangunan manusia seutuhnya). Menciptakan lapangan kerja terutama di daerah pedesaan
dan daerah terpencil (perbatasan).
2. Kekayaan alam
Kekayaan alam Indonesia yang melimpah, harus dijaga dan dikelola untuk kepentingan
bangsa. Pembangunan yang dilaksanakan hendaknya pembangunan berkelanjutan (sustanable
development) berwawasan pada pelestaRepublik Indonesiaan lingkungan.
3. Ideologi
Warga negara Republik Indonesia masih berpedoman pada Pancasila dalammenghadapi
globalisasi sebagai tolok ukur dalam mewujudkan kehidupan berbangsa dan bernegara
4 Politik
Dalam berpolitik warga negara Indonesia memahami bahwa pengembangan demokrasi
di Indonesia harus diarahkan pada keseimbangan antara hak, kewajiban dan tanggung jawab
5 Ekonomi
Pengembangan ekonomi di Indonesia harus mengacu pada peningkatan pendapatan
pemerataan dan stabilitas, sehingga bantuan luar negeri perlu dikurangi dan
diseleksisedemikian rupa agar ketergantungan kepada Negara donor mampu diminimalkan,
meskipun bangsa Indonesia membutuhkan
6 Sosial Budaya
Dalam menerima budaya asing, warga negara Republik Indonesia dalam mengadopsi tetap
selektif dengan menggunakan sensor budaya yakni penilaian dengan menggunakan
pertimbangan budaya khas bangsa, karena sensor tidak melanggar HAM
a. Aspek geografi.
Geografi Indonesia selain menguntungkan, cenderung menimbulkan pelanggaran lintas batas,
pencurian kekayaan laut, imigrasi gelap dan infiltrasi. Bangsa Indonesia harus menyiapkan
kekuatan pertahanan dan membangun semangat bela negara agar memiliki kesadaran bahwa
masalah pertahanan dan keamanan tugas dan tanggung jawab seluruh warga negara Republik
Indonesia.
b. Aspek demografi
Indonesia dengan jumlah penduduk yang besar (± 220 juta jiwa) merupakan potensi sumber
daya manusia pertahanan didayagunakan untuk bela negara. Perlu diwaspadai kondisi
demografi Indonesia dengan pendidikan rendah, penyebarannya tidak merata, merupakan
kendala dalam mempersiapkan potensi sumber daya manusia pertahanan Perlu upaya
peningkatan kualitas hidup baik lahir maupun batiniah.
c. Aspek ideologi.
Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam suku, perlu alat untuk mempersatukan
keanekaragaman tersebut. Pancasila mengandung nilai-nilai persatuan yang berlaku universal
diharapkan dapat mengatasi segala perbedaan.
d. Aspek politik.
Demokrasi Pancasila dapat diterapkan sepenuhnya dalam kehidupan politik nasional apabila
bangsa Indonesia memiliki tingkat kematangan berpolitik. Perlu keseimbangan antara
kepentingan elit dan kepentingan rakyat dalam menentukan kebijaksanaan nasional.
f. Aspek ekonomi.
Meningkatnya laju inflasi tidak sesuai dengan ekonomi Pancasila, menyebabkan keresahan
masyarakat. Ekonomi Pancasila adalah ekonomi kerakyatan. Penanggulangan dampak negatif
ekonomi akibat globalisasi dilakukan dengan cara proteksi terhadap produksi dalam negeri,
meningkatkan tabungan masyarakat, meningkatkan produktifitas dan mengembangkan sistem
perbankan
Bela Negara.
1. Rasa kecintaan terhadap tanah air.
Warga negara Republik Indonesia masih memiliki rasa kecintaan terhadap tanah
air.Berdasarkan oleh hasil penelitian lapangan yang dilaksanakan oleh Pokja PuslitbangSDM
Balitbang Dephan, disimpulkan bahwa warga negara Republik Indonesia setujudengan
pernyataan “sejengkal tanah di wilayah republik Indonesia hendaknyadipertahankan hingga
titik darah penghabisan dan keberhasilan dalam merebut, mempertahankan dan mengisi
kemerdekaan merupakan tugas mulia seluruh warga Negara Republik Indonesia walaupun
jiwa dan raga taruhannya”.
6. Demografi.
Kualitas penduduk harus diutamakan dalam upaya bela negara, hal ini dirumuskan
daripertanyaan, bangsa Indonesia harus memanfaatkan teknologi global dan setiap warga
negara berhak mendapat pendidikan, khusus tingkat dasar merupakan tanggung
jawabpemerintah
8. Ideologi.
Warga negara Republik Indonesia masih berpedoman pada Pancasila dalammenghadapi
globalisasi sebagai tolok ukur dalam mewujudkan kehidupan berbangsa dan bernegara
9. Politik.
Dalam berpolitik warga negara Republik Indonesia berprinsip bahwa pengembangan
demokrasi di Indonesia harus diarahkan pada keseimbangan antara hak, kewajiban dan
tanggung jawab
10. Ekonomi.
Pengembangan ekonomi di Indonesia harus mengacu pada peningkatan
pendapatan,pemerataan dan stabilitas, sehingga bantuan luar negeri perlu diseleksi, meskipun
bangsa Indonesia membutuhkan.
Kesimpulan
1. Sejarah telah membuktikan Bahwa Kepribadian Bangsa Indonesia telah diuji dari Zaman ke
Zaman namun akhir-akhir ini Kepribadian Bangsa terasa cukup lemah, baiksemangat
kebangsaan rakyatnya yang sering disebut semangat bela Negara maupunsemangat
pertahanan dari alat Negara Republik Indonesia, Hal ini terlihat dari beberapakejadian yang
sungguh memiriskan hati kita seperti, kasus Timor-timur, kasus Ambalat, dan berbagai kasus-
kasus lain yang mencoreng dan menurunkan martabat kita sebagaiBangsa dimata bangsa
asing.
2. Sikap mental bela negara warga negara Republik Indonesia merupakan kondisi awalyang
harus diwujudkan dalam pencapaian tujuan nasional. Upaya peningkatan bela negara harus
memperhatikan perkembangan lingkungan global serta dampaknya, sehingga kecenderungan
dan pengaruh terhadap segenap aspek kehidupan nasional dapat diikuti memadukan secara
sinergis antara rasio yang merupakan pengaruh Barat dan rasa yang menimbulkan keinginan
berbuat baik yang merupakan ciri budaya Timur.
3. Hasil analisis data penelitian dari berbagai sumber menunjukkan semangat bela negara
warga negara Republik Indonesia mengalami penurunan, walaupun prosentasinya kurang
signifikan. Hal ini disebabkan kondisi dan situasi bangsa Indonesia masih sarat dengan
berbagai permasalahan di segala aspek kehidupan
Saran
1. Perlu disosialisasikan pemahaman tentang “upaya bela negara sesuai profesi kepada warga
negara Republic Indonesia lapisan bawah dengan metoda yang sederhana sehingga
dimengerti dan dipahami, dijabarkan dalam suatu aturan pelaksanaan untuk dipedomani
bangsa Indonesia.
2. Perlu dirumuskan peraturan pembinaan dan penggunaan komponen cadangan dan komponen
pendukung agar memiliki kelembagaan yang jelas, sehingga dapat mendukung pelaksanaan
tugas pokok komponen utama Tentara Nasional Indonesia (TNI)