Uji Ketangguhan Material Baja A36 PDF
Uji Ketangguhan Material Baja A36 PDF
Abstrak
Uji ketangguhan material baja ASTM A36 (American Standard Testing & Material Section A Designation 36)
dengan menggunakan metode pengujian yaitu uji impak, menggunakan standar ASTM E23 (American Standard
Testing & Material Section E No 23). Uji impak adalah pengujian pada material dimana material dapat menyerap
gaya atau beban yang diberikan secara tiba tiba (beban kejut) untuk mengetahui ketangguhan material tersebut, baik
dalam temperatur normal maupun transisi. Pengujian dilakukan karena suatu bahan logam yang dalam keadaan
biasa bersifat ulet dapat menjadi getas akibat tumbukan tiba-tiba pada suatu kondisi/temperature. Tujuan dari
penulisan ini adalah mampu menganalisa hal yang diketahui dari pengujian impak yaitu hasil/harga impak (Joule),
lateral expansion (mm) dan shear area (%) dari setiap pengujian uji impak pada beberapa suhu yang di tentukan
yaitu 100oc, 50oc, 30oc, 0oc, -10oc, -20oc dan -40oc. Pengujian impak dilakukan menggunakan standar ASTM E23
(American Standard Testing & Material Section E No 23) dengan metode charpy impact test dengan preparasi
takikan V-notch. Analisa dan pengujian uji impak yang dilakukan memperoleh hasil untuk dibandingkan dengan
standar material yang sudah ada, dan mendapatkan nilai dari hal yang diperoleh dari pengujian impak. Hasil tersebut
memiliki range yang tidak jauh berbeda, dijelaskan pada tulisan ini.
TABLE I
TABEL KONVERSI SUBSIZE SPESIMEN PADA ASTM E23 [4]
Prosedur pengujian impak : lakukan langkah-langkah Siapkan sampel uji impak dan cek semua
berikut ; dimensi sampel uji, siapkan peralatan yang
dibutuhkan dalam pengujian (mesin uji impak,
Siapkan spesimen uji sesuai dengan yang
perlengkapan perendaman spesimen, dry ice
dipersyaratkan ASTM E23 [4].
dan methanol).
Spesimen Uji adalah Charpy V Notch
Campurkan dry ice dengan cairan metanol ke
Spesimen diberi takikan kemudian diukur dalam kotak pendingin sampai ketinggian
dengan menggunakan Profile Projector atau metanol sekurangnya bisa 10 mm di atas
Go No Go. specimen.
Profile Projector adalah alat pengecekan pada Ukur temperatur yang dihasilkan oleh
dimensi notch dengan cara mengukur takikan campuran dry ice dan cairan metanol
sesuai dengan standar yang ada. Cara pakai alat menggunakan termometer digital.
Rendam setiap atau masing-masing spesimen b. Patah Ulet :
untuk temperatur yang dinginkan Energi impak besar
menggunakan dry ice (00C, -100C, -200C dan
-400C) dan dengan air panas untuk suhu Temperatur Tinggi
(1000C, 500C ) dan tunggu selama ± 10 menit. Bekas patahan berserabut
Sesuai rekomendasi mesin uji minimum
perendaman adalah 10 menit sehingga Terjadi pada butir
perendaman mengikuti rekomendasi dari
mesin uji).
Sebelum memulai pengujian letakan penunjuk
angka dalam kondisi maksimum, kemudian
ayunkan pendulum sekali untuk melihat
penunjuk angka pembacaan kembali ke Nol,
kemudian diayunkan kembali dan dikunci pada
posisi tergantung.
Letakan penunjuk angka pada pembacaan Gambar 13: Bentuk Patahan Baja A36 pada Berbagai
maksimum skala (406.75 Joule) pada setiap Temperatur [4]
akan memukul sampel uji.
Letakan spesimen dengan menggunakan Hal yang dihasilkan dari pengujian Impak
Centre tong pada penghalang yang ada di Lateral Expansion : Lateral expansion adalah
mesin impak jarak lebar suatu material sebelum uji impak
Lepaskan pendulum secepatnya (kurang dari 5 dengan jarak lebar material sesudah uji impak.
detik dimulai dari pengangkatan sampel uji Dimana pada lateral expansion ini dapat dilihat
dari tempat perendaman hingga sampel jenis material yang dihasilkan dari uji impak dan
tersebut patah) dengan melepas “kunci pengaruhnya terhadap hasil dari pengujian.
pengaman” bersamaan secara berurutan. Lateral expansion dapat dilihat berdasarkan
Catat pembacaan hasil energi uji impak dalam gambar dibawah ini.
satuan joule ke format laporan yang sudah ada.
Lakukan setiap pengujian pada tiap-tiap
sampel di berbeda suhu dengan langkah kerja
yang sama sampai selesai.
Analisa data yang didapat, bandingkan dengan
standar material
TABLE III
SPESIMEN UJI DI SUHU -40OC
TABLE II
TABEL KONVERSI SHEAR AREA PERCENTAGE
Jumlah
Jenis Temperatur
spesimen
material ◦C
(1)
Harga Impak
10
(J)
Lateral
Expansion A36 -40OC 0.21
(mm)
Shear Area
10
(%)
TABLE IV TABLE VII
SPESIMEN UJI DI SUHU -20OC SPESIMEN UJI DI SUHU 30OC
Jumlah Jumlah
Jenis Temperatur Jenis Temperatur
spesimen spesimen
material ◦C material ◦C
(1) (1)
Harga Impak Harga Impak
14 119
(J) (J)
Lateral Lateral
Expansion A36 -20OC 0.38 Expansion A36 30OC 1.10
(mm) (mm)
Shear Area Shear Area
10 100
(%) (%)
TABLE V TABLE VIII
SPESIMEN UJI DI SUHU -10OC SPESIMEN UJI DI SUHU 50OC
Jumlah Jumlah
Jenis Temperatur Jenis Temperatur
spesimen spesimen
material ◦C material ◦C
(1) (1)
Harga Impak Harga Impak
57 146
(J) (J)
Lateral Lateral
Expansion A36 -10OC 0.96 Expansion A36 50OC 1.22
(mm) (mm)
Shear Area Shear Area
20 100
(%) (%)
TABLE VI TABLE IX
SPESIMEN UJI DI SUHU 0OC SPESIMEN UJI DI SUHU 100OC
Jumlah Jumlah
Jenis Temperatur Jenis Temperatur
spesimen spesimen
material ◦C material ◦C
(1) (1)
Harga Impak Harga Impak
46 174
(J) (J)
Lateral Lateral
Expansion A36 0OC 0.75 Expansion A36 100OC 1.41
(mm) (mm)
Shear Area Shear Area
20 100
(%) (%)
Dari pengujian impak dibeberapa temperatur dapat
diketahui hasil atau harga impak (Joule). Data yang
didapat pada setiap temperatur adalah -40OC (10
Joule), -20OC (14 Joule), -10OC (57 Joule), 0OC (46
Joule), 30OC (119 Joule), -50OC (146 Joule), 100OC
(174 Joule). Harga impak dari penelitian yang
dilakukan, secara keseluruhan sesuai dengan standar
hasil dari pengujian material A36. Setelah pengujian
terdapat satu ketidaksesuain atau penyimpangan yang
tidak sesuai dengan standar hasil pengujian pada
material A36, yaitu pada suhu -10OC (57 Joule) lebih
besar dibandingkan pada suhu 0OC (46 Joule).
Berdasarkan dari pengujian material yang dilakukan di
berbagai suhu, maka dapat digambarkan temperatur
transisi material A36 ada pada daerah yang terlihat
pada grafik gambar 18.