Anda di halaman 1dari 25

TANGGAPAN, SARAN TERHADAP

D DOKUMEN KERANGKA ACUAN KERJAA


(KAK) DAN INOVASI

Dokuemen Kerangka Acuan Kerja adalah suatu dokumen yang menginformasikan


gambaran umum dan penjelasan mengenai keluaran kegiatan yang akan dicapai sesuai dengan
tugas dan fungsi kementerian negara/lembaga yang memuat latar belakang, penerima manfaat,
strategi pencapaian, waktu pencapaian, dan biaya yang diperlukan. Dari dokumen ini berisi
banyak informasi yang didapatkan yang berguna sebagai acuan dalam melaksanakan pekerjaan
yang akan dilaksanakan, oleh sebab itu Dokumen KAK diharuskan berisikan informasi yang jelas
dan terperinci sehingga dapat dipahami dengan saksama.

Pada Pekerjaan Supervisi Pembangunan Drainase Pidie Jaya Lanjutan (Paket IV) Di
Kabupaten Pidie Jaya. Konsultan berharap dengan adanya adendum ini dapat menyempurnakan
Dokumen KAK yang sebelumnya. Berikut respon (tanggapan) dan saran serta inovasi yang dapat
konsultan berikan untuk Dokuemn KAK yang telah diadendum sebelumnya

D.1. Tanggapan Konsultan Terhadap Dokumen Kerangka Acuan Kerja

Konsultan telah menerima dan membaca Dokumen Kerangka Acuan Kerja yang telah
diberikan, adapun informasi yang terdapat didalam Dokumen Kerangka Acuan Kerja adalah:

1. Latar Belakang,
2. Penerima Manfaat,
3. Strategi Pencapaian Keluaran,
4. Lingkup Kegiatan,
5. Keluaran,
6. Peralatan Material, Personil Dan Fasilitas Dari Pejabat Pembuat Komitmen,

Supervisi Pembangunan Drainase Pidie Jaya Lanjutan (Paket IV) Di Kabupaten Pidie Jaya `
7. Lingkup kewenangan penyedia jasa,
8. A`suransi,
9. Jangka Waktu Penyelesaian Kegiatan,
10. Personil,
11. Tugas Tenaga Profesional,
12. Tugas Tenaga Pendukung,
13. Jadwal Tahapan Pelaksanaan Kegiatan,
14. Laporan-Laporan,
15. Produksi Dalam Negeri,
16. Persyaratan Kerjasama,
17. Alih Pengetahuan,
18. Kurun Waktu Capaian Keluaran, dan
19. Biaya.

Point – point diatas sudah terpaparkan dengan baik di dalam Dokumen Kerangka Acuan
Kerja. Konsultan akan memberikan taggapan terhadap point – point tersebut pada sub – bab
berikut:

D.1.1. Latar belakang

Pada Pekerjaan Supervisi Pembangunan Drainase Pidie Jaya Lanjutan (Paket IV) Di
Kabupaten Pidie Jaya ini konsultan menanggapi bahwa latar belakang pekerjaan ini adalah:

Banjir adalah permasalahan yang terjadi di wilayah ini, hal ini disebabkan adanya
fenomena alam dan perilaku manusia, keberadaannya semakin sulit dikendalikan. Selain itu
banjir yang terjadi di wilayah ini disebabkan juga oleh kurang berfungsinya drainase perkotaan,
hal ini disebabkan tidak terawatnya drainase perkotaan. Apabila tidak dilakukan tindakan untuk
mengatasi masalah banjir ini, maka akan membawa dampak yang lebih buruk lagi, yaitu
terhambatnya perekonomian dan sosial budaya masyarakat.

Saluran drainase sebagai bagian dari sistem sanitasi mempunyai peran penting terutama
dalam mengatasi terjadinya banjir atau genangan air pada saat terjadi hujan. Drainase merupakan
salah satu fasilitas dasar yang dirancang sebagai system guna memenuhi kebutuhan masyarakat

Supervisi Pembangunan Drainase Pidie Jaya Lanjutan (Paket IV) Di Kabupaten Pidie Jaya `
dan merupakan komponen penting dalam perencanaan kota. Untuk itu dalam perencanaan
pembangunan saluran diperlukan optimasi berdasarkan pertimbangan kebutuhan.

Tanggapan konsultan mengenai Sub – bab Latar Belakang yang tertera di dalam dokumen
KAK adalah:

 Sudah sangat jelas informasi yang disampaikan oleh Dokumen KAK;


 Konsultan dapat memahami dengan baik permasalahan yang terdapat dalam
Dokumen KAK sehingga Pekerjaan Supervisi Pembangunan Drainase Pidie Jaya
Lanjutan (Paket IV) Di Kabupaten Pidie Jaya diperlukan; dan
 Di dalam sub – bab ini juga konsultan mendapatkan informasi mengenai referensi
hokum dan juga gambaran umum yang ada dilapangan sehingga informasi ini menjadi
informasi tambahan.

D.1.2. Penerima Manfaat

Pada Pekerjaan Supervisi Pembangunan Drainase Pidie Jaya Lanjutan (Paket IV) Di
Kabupaten Pidie Jaya ini konsultan menanggapi bahwa penerima manfaat pekerjaan ini adalah:

Penerima manfaat adalah masyarakat Kabupaten Pidie Jaya

Tanggapan konsultan mengenai Sub – bab Penerima Manfaat yang tertera di dalam
dokumen KAK adalah:

 Sudah sangat jelas informasi yang disampaikan oleh Dokumen KAK; dan
 Konsultan dapat memahami dengan baik siapa yang diuntukan dengan adanya
pekerjaan ini.

D.1.3. Strategi Pencapaian Keluaran

Pada Pekerjaan Supervisi Pembangunan Drainase Pidie Jaya Lanjutan (Paket IV) Di
Kabupaten Pidie Jaya ini konsultan menanggapi bahwa strategi pencapaian pekerjaan ini terdiri
dari:

Supervisi Pembangunan Drainase Pidie Jaya Lanjutan (Paket IV) Di Kabupaten Pidie Jaya `
1. Metode Pelaksanaan
2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan Tahapan Pelaksanaan

Tanggapan konsultan mengenai Sub – bab Strategi Pencapaian Keluaran yang tertera di
dalam dokumen KAK adalah:

 Sudah sangat jelas informasi yang disampaikan oleh Dokumen KAK; dan
 Konsultan sangat terbantu dengan adanya sub – bab ini, informasi yang tertera di
dalam bab ini membatu konsultan untuk menyusun metodologi yeng efektif guna
mencapai keluatan (produk).

D.1.4. Lingkup Kegiatan

Pada Pekerjaan Supervisi Pembangunan Drainase Pidie Jaya Lanjutan (Paket IV) Di
Kabupaten Pidie Jaya ini konsultan menanggapi bahwa lingkup kegiatan pekerjaan ini terdiri dari:

Bagian Pelaksana Kegiatan Sungai dan Pantai-IV (Drainase), SNVT PJSA Sumatera-I,
Balai Wilayah Sungai Sumatera-I, Direktorat jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat akan menggunakan layanan jasa konsultan nasional untuk
membantu PPK Sungai dan Pantai-IV (Drainase) dalam pengawasan/ supervisi pelaksanaan
konstruksi Pembangunan Drainase Pidie Jaya Di Kabupaten Pidie Jaya, yang meliputi pada aspek
teknis dan administrasi, aspek pengendalian waktu, biaya dan mutu konstruksi. Untuk itu
konsultan harus menyiapkan tim ahli dan tenaga pendukung yang kompeten di bidangnya yang
bekerja secara penuh dan berada di lokasi pekerjaan selama pelaksanaan pekerjaan pengawasan
konstruksi. Untuk melaksanakan jasa konsultansi seperti tersebut diatas, konsultan akan
melaksanakan tugas-tugas seperti dijelaskan sebagai berikut :

1. Umum,

2. Pengawasan Pekerjaan Konstruksi

Tanggapan konsultan mengenai Sub – bab Strategi Pencapaian Keluaran yang tertera di
dalam dokumen KAK adalah:

Supervisi Pembangunan Drainase Pidie Jaya Lanjutan (Paket IV) Di Kabupaten Pidie Jaya `
 Sudah sangat jelas informasi yang disampaikan oleh Dokumen KAK; dan
 Ruang lingkup yang tertera di dalam Dokumen KAK membantu konsultan untuk
memahami lebih baik wewenang dan tanggung jawab dalam raung lingkup pekerjaan.

D.1.5. Keluaran

Pada Pekerjaan Supervisi Pembangunan Drainase Pidie Jaya Lanjutan (Paket IV) Di
Kabupaten Pidie Jaya ini konsultan menanggapi bahwa keluaran pekerjaan ini terdiri dari:

Keluaran yang dihasilkan adalah laporan pelaksanaan kegiatan Supervisi Paket Supervisi
Pembangunan Drainase Pidie Jaya Lanjutan (Paket IV) Di Kabupaten Pidie Jaya yang terdiri dari :

1. Rencana Mutu Kontrak (RMK),


2. Laporan penggandaan Gambar A3 (As Built Drawing),
3. Laporan Pendahuluan,
4. Laporan Bulanan,
5. Laporan Mingguan,
6. Draft Laporan Akhir,
7. Laporan Akhir dan Penunjang,
8. Laporan pedoman Operasi dan Pemeliharaan,
9. Laporan Review Desain,
10. Dokumentasi/ Album Photo,
11. Dokumentasi Video / Photo Drone,
12. Cetak Leaflet, dan
13. External Memory 1 TB (Berisi Laporan, File Photo Dokumentasi Lapngan dan
Gambar).

Tanggapan konsultan mengenai Sub – bab Keluaran yang tertera di dalam dokumen KAK
adalah:

 Sudah sangat jelas informasi yang disampaikan oleh Dokumen KAK;

Supervisi Pembangunan Drainase Pidie Jaya Lanjutan (Paket IV) Di Kabupaten Pidie Jaya `
 Konsultan dapat memahami dengan baik kebutuhan Keluaran yang akan bekerja di
dalam Pekerjaan Supervisi Pembangunan Drainase Pidie Jaya Lanjutan (Paket IV) Di
Kabupaten Pidie Jaya ; dan

 Konsultan menyanggupi untuk membuat dan menyerahkan produk – produk yang


dimaksud di dalam Dokumen KAK dan juga tertera di dalam Kontrak.

D.1.6. Peralatan Material, Personil Dan Fasilitas Dari Pejabat Pembuat Komitmen

Pada Pekerjaan Supervisi Pembangunan Drainase Pidie Jaya Lanjutan (Paket IV) Di
Kabupaten Pidie Jaya ini konsultan menanggapi bahwa Peralatan Material, Personil Dan Fasilitas
Dari Pejabat Pembuat Komitmen pekerjaan ini adalah:

1. Peralatan;

PPK Sungai dan Pantai-IV (Drainase) SNVT PJSA Sumatera-I tidak menyediakan
peralatan yang digunakan untuk pekerjaan supervisi, peralatan yang digunakan
penyedia jasa dalam bentuk sewa dan harus dipelihara dengan baik oleh penyedia jasa.
Dalam hal penyedia jasa melakukan diskusi dan presentasi, SNVT Pelaksanaan
Jaringan Sumber Air Sumatera I menyediakan peralatan yang dibutuhkan.

2. Material, dari Penyedia Jasa Konsultansi

PPK Sungai dan Pantai-IV (Drainase) SNVT PJSA Sumatera-I tidak menyediakan
material yang digunakan untuk pekerjaan supervisi, material yang digunakan inklud
dalam pekerjaan supervisi dan penyedia jasa harus menggunakan dengan baik dan
efisien.

3. Personil

Personil yang disediakan oleh PPK Sungai dan Pantai-IV (Drainase) SNVT PJSA
Sumatera- I adalah Pengawas/Pendamping (Pengguna akan mengangkat petugas atau
wakilnya yang bertindak sebagai pengawas atau pendamping/countepart, dan/atau
project officer) dalam rangka pengawasan pelaksanaan Jasa Konsultan Supervisi sejak
diterbitkan SPMK sampai pelaksanaan kontrak selesai.

4. Fasilitas dari PPK Sungai dan Pantai-IV (Drainase) SNVT PJSA Sumatera-I

PPK Sungai dan Pantai-IV (Drainase) SNVT PJSA Sumatera-I tidak menyediakan

Supervisi Pembangunan Drainase Pidie Jaya Lanjutan (Paket IV) Di Kabupaten Pidie Jaya `
fasilitas penunjang, penyedia jasa menggunakan fasilitas dalam bentuk sewa dan
menjamin setiap fasilitas terpelihara dengan baik.

Tanggapan konsultan mengenai Sub – bab Peralatan Material, Personil Dan Fasilitas Dari
Pejabat Pembuat Komitmen yang tertera di dalam dokumen KAK adalah:

 Sudah sangat jelas informasi yang disampaikan oleh Dokumen KAK;

 Konsultan dapat memahami dengan baik Peralatan Material, Personil Dan Fasilitas
Dari Pejabat Pembuat Komitmen dari Pekerjaan Supervisi Pembangunan Drainase
Pidie Jaya Lanjutan (Paket IV) Di Kabupaten Pidie Jaya ;

 Data dan fasilitas penunjang sangatlah berperan penting dalam kegiatan pengawasan,
data – data tersebut dapat dijadikan landasan dalam mengambil tindakan apabila
terjadi perselisihan. Fasilitas penunjang merupakan kebutuhan untuk lancarnya
perkerjaan, fasilitas ini juga harus lah dalam kondisi layak pakai.

D.1.7. Lingkup Kewenangan Penyedia Jasa

Pada Pekerjaan Supervisi Pembangunan Drainase Pidie Jaya Lanjutan (Paket IV) Di
Kabupaten Pidie Jaya ini konsultan menanggapi bahwa Lingkup Kewenangan Penyedia Jasa
pekerjaan ini adalah:

Semua barang dan peralatan yang mempunyai risiko tinggi terjadi kecelakan, pelaksanaan
pekerjaan, serta pekerja-pekerja untuk pelaksanakan pekerjaan kontrak atas segala risiko yaitu
kecelakaan, kerusakan-kerusakan, kehilangan, serta risiko lain yang tidak dapat diduga dan pihak
ketiga sebagai akibat kecelakan di tempat kerjanya, harus di asuransikan.

Tanggapan konsultan mengenai Sub – bab Lingkup Kewenangan Penyedia Jasayang


tertera di dalam dokumen KAK adalah:

 Sudah sangat jelas informasi yang disampaikan oleh Dokumen KAK;

Supervisi Pembangunan Drainase Pidie Jaya Lanjutan (Paket IV) Di Kabupaten Pidie Jaya `
 Konsultan dapat memahami dengan baik Lingkup Kewenangan Penyedia Jasa dari
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Drainase Pidie Jaya Lanjutan (Paket IV) Di
Kabupaten Pidie Jaya ; dan

 Dengan mengetahui informasi ini konsultan juga harus menyadari atau saling
mengingatkan terkait wewenang dalam pekerjaan ini.

 Informasi ini juga memperjelas wewenangan yang dimiliki sehingga tidak terjadi
tumpang tindih oleh wewenangan lainnya.

D.1.8. Asuransi

Pada Pekerjaan Supervisi Pembangunan Drainase Pidie Jaya Lanjutan (Paket IV) Di
Kabupaten Pidie Jaya ini konsultan menanggapi bahwa Asuransi pekerjaan ini adalah:

Hal-hal lain yang ditentukan berkaitan dengan asuransi dan besarnya asuransi sudah
diperhitungkan dalam penawaran dan termasuk dalam nilai kontrak.

Tanggapan konsultan mengenai Sub – bab Jangka Waktu Pelaksanaan yang tertera di
dalam dokumen KAK adalah:

 Sudah sangat jelas informasi yang disampaikan oleh Dokumen KAK; dan

 Konsultan dapat memahami dengan baik asuransi yang akan diterpakan di dalam
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Drainase Pidie Jaya Lanjutan (Paket IV) Di
Kabupaten Pidie Jaya.

D.1.9. Jangka Waktu

Pada Pekerjaan Supervisi Pembangunan Drainase Pidie Jaya Lanjutan (Paket IV) Di
Kabupaten Pidie Jaya ini konsultan menanggapi bahwa Jangka Waktu Pelaksanaan pekerjaan ini
adalah:

Supervisi Pembangunan Drainase Pidie Jaya Lanjutan (Paket IV) Di Kabupaten Pidie Jaya `
Jadwal Supervisi Pembangunan Drainase Pidie Jaya Lanjutan (Peket IV) di Kabupaten
Pidie Jaya untuk seluruh kegiatan direncanakan selama 270 (Dua Ratus Tujuh Puluh) hari
kalender.

Tanggapan konsultan mengenai Sub – bab Jangka Waktu Pelaksanaan yang tertera di
dalam dokumen KAK adalah:

 Sudah sangat jelas informasi yang disampaikan oleh Dokumen KAK;

 Konsultan dapat memahami dengan baik Jangka Waktu Pelaksanaan yang akan
diterpakan di dalam Pekerjaan Supervisi Pembangunan Drainase Pidie Jaya Lanjutan
(Paket IV) Di Kabupaten Pidie Jaya ; dan

 Dengan mengetahui lama waktu yang diberikan untuk menyelesaikan perkerjaan ini
dapat memberikan gambaran kepada konsultan untuk menyusun rencana dan jadwal
pekerjaan yang optimal, sehingga konsultan dapat menyelesaikan perkerjaanya
dengan tepat waktu.

D.1.10.Personil

Pada Pekerjaan Supervisi Pembangunan Drainase Pidie Jaya Lanjutan (Paket IV) Di
Kabupaten Pidie Jaya ini konsultan menanggapi bahwa Personil pekerjaan ini adalah:

Tenaga ahli Konsultan yang dipekerjakan untuk jasa konsultansi ini harus memiliki
kemampuan yang tinggi dibidangnya masing-masing dan pemahaman yang baik atas pekerjaan.

Setiap tenaga ahli yang diajukan harus memiliki beberapa tahun pengalaman profesional
dan pendidikan yang sesuai spesifikasi yang tertera di dalam KAK. Personil yang diperlukan di
dalam kegiatan ini adalah:

1. Tenaga Ahli
a. Supervision Engineer (SE)
b. Structure Engineer.
2. Tenaga teknis dan pendukung

Supervisi Pembangunan Drainase Pidie Jaya Lanjutan (Paket IV) Di Kabupaten Pidie Jaya `
a. Pengawas Konstruksi-1
b. Juru Ukur /Surveyor
c. Draftman AutoCAD
d. Sekretaris/ Bendahara
e. Operator Computer

Tanggapan konsultan mengenai Sub – bab Personil yang tertera di dalam dokumen KAK
adalah:

 Sudah sangat jelas informasi yang disampaikan oleh Dokumen KAK;

 Konsultan dapat memahami dengan baik personil yang akan diterpakan di dalam
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Drainase Pidie Jaya Lanjutan (Paket IV) Di
Kabupaten Pidie Jaya ; dan

 Konsultan menyanggupi dengan spesifikasi personil dan bersedia mempersiapkannya.

D.1.11.Tugas Tenaga Profesional

Pada Pekerjaan Supervisi Pembangunan Drainase Pidie Jaya Lanjutan (Paket IV) Di
Kabupaten Pidie Jaya ini konsultan menanggapi bahwa Tugas tenaga profesional:

Tanggapan konsultan mengenai Sub – bab tugas tenaga profesional yang tertera di
dalam dokumen KAK adalah:

 Sudah sangat jelas informasi yang disampaikan oleh Dokumen KAK;

 Konsultan dapat memahami dengan baik tugas tenaga profesional yang akan
diterpakan di dalam Pekerjaan Supervisi Pembangunan Drainase Pidie Jaya Lanjutan
(Paket IV) Di Kabupaten Pidie Jaya ; dan

 KAK telah menguraikan dengan baik tugas – tugas dari Tenga Profesional yang
nantinya akan bekerja dalam pekerjaan ini sehingga konsultan dan pengguna jasa
dapat mengetahui wewenang dan juga kewajiban dari personil tersebut.

Supervisi Pembangunan Drainase Pidie Jaya Lanjutan (Paket IV) Di Kabupaten Pidie Jaya `
D.1.12.Tugas Tenaga Pendukung

Pada Pekerjaan Supervisi Pembangunan Drainase Pidie Jaya Lanjutan (Paket IV) Di
Kabupaten Pidie Jaya ini konsultan menanggapi bahwa Tugas tenaga pendukung:

Tanggapan konsultan mengenai Sub – bab tugas tenaga pendukung yang tertera di
dalam dokumen KAK adalah:

 Sudah sangat jelas informasi yang disampaikan oleh Dokumen KAK;

 Konsultan dapat memahami dengan baik tugas tenaga pendukung yang akan
diterpakan di dalam Pekerjaan Supervisi Pembangunan Drainase Pidie Jaya Lanjutan
(Paket IV) Di Kabupaten Pidie Jaya ; dan

 KAK telah menguraikan dengan baik tugas – tugas dari Tenaga Pendukung yang
nantinya akan bekerja dalam pekerjaan ini sehingga konsultan dan pengguna jasa
dapat mengetahui wewenang dan juga kewajiban dari personil tersebut.

D.1.13.Jadwal Tahapan Pelaksanaan Kegiatan

Pada Pekerjaan Supervisi Pembangunan Drainase Pidie Jaya Lanjutan (Paket IV) Di
Kabupaten Pidie Jaya ini konsultan menanggapi bahwa Jadwal Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
pekerjaan ini adalah:

1. Kegiatan Mobilisasi / persiapan


2. Pengumpulan data;
3. Survey Geoteknik/Mekanika Teknik (Lapangan dan Laboratorium);
4. Review Design;
5. Supervisi konstruksi; dan
6. Pembuatan Laporan.

Tanggapan konsultan mengenai Sub – bab jadwal tahapan pelaksanaan kegiatan yang
tertera di dalam dokumen KAK adalah:

 Sudah sangat jelas informasi yang disampaikan oleh Dokumen KAK;

Supervisi Pembangunan Drainase Pidie Jaya Lanjutan (Paket IV) Di Kabupaten Pidie Jaya `
 Konsultan dapat memahami dengan baik jadwal tahapan pelaksanaan kegiatan
untuk Pekerjaan Supervisi Pembangunan Drainase Pidie Jaya Lanjutan (Paket IV) Di
Kabupaten Pidie Jaya sehingga memudahkan konsultan untuk berdiskusi, meminta
saran/masukan serta kepentingan administrasi;
 Konsultan sangat terbantu dengan adanya informasi ini; dan
 Informasi ini membantu konsultan dalam menyusun metode dan menrencanakan
jadwal pekerjaan dengan baik.

D.1.14.Laporan-Laporan

Pada Pekerjaan Supervisi Pembangunan Drainase Pidie Jaya Lanjutan (Paket IV) Di
Kabupaten Pidie Jaya ini konsultan menanggapi bahwa Laporan-Laporan pekerjaan ini adalah:

1. Laporan Rencana Mutu Kontrak (RMK);


2. Laporan Penggandaan Gambar A3 (As Built Drawing);
3. Laporan Pendahuluan;
4. Laporan Bulanan;
5. Laporan Mingguan;
6. Draft Laporan Akhir;
7. Laporan Akhir dan Penunjang;
8. Laporan Review Desain;
9. Laporan pedoman Operasi dan Pemeliharaan; dan
10. Dokumentasi, Album Photo, video Drone, dan External Disk.

Tanggapan konsultan mengenai Sub – bab laporan - laporan yang tertera di dalam
dokumen KAK adalah:

 Sudah sangat jelas informasi yang disampaikan oleh Dokumen KAK;


 Konsultan dapat memahami dengan baik laporan – laporan untuk Pekerjaan
Supervisi Pembangunan Drainase Pidie Jaya Lanjutan (Paket IV) Di Kabupaten Pidie
Jaya sehingga memudahkan konsultan untuk berdiskusi, meminta saran/masukan
serta kepentingan administrasi;

Supervisi Pembangunan Drainase Pidie Jaya Lanjutan (Paket IV) Di Kabupaten Pidie Jaya `
 Konsultan sangat terbantu dengan adanya informasi, dengan adanya informasi ini
konsultan dapat mengetahui isi laporan yang akan diserahkan oleh konsultan.
 Kosultan juga mengetahui waktu untuk menyerahkan laporan – laporan yang
merupakan tanggung jawab dari konsultan
 Dengan adanya waktu penyerahan laporan yang dijelaskan dengan dengan baik di
dalam Dokumen KAK konsultan dapat menyusun jadwal pekerjaan dengan baik,
tetapi konsultan akan menyesuaikan jadwal yang ada di dalam Dokumen KAK
dengan jadwal yang akan konsultan buat.

D.1.15.Produksi Dalam Negeri

Pada Pekerjaan Supervisi Pembangunan Drainase Pidie Jaya Lanjutan (Paket IV) Di
Kabupaten Pidie Jaya ini konsultan menanggapi bahwa Produksi Dalam Negeri pekerjaan ini
adalah:

Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini dilakukan dalam wilayah Negara
Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dalam KAK dengan pertimbangan keterbatasan
kompetensi dalam negeri.

Tanggapan konsultan mengenai Sub – bab Produksi Dalam Negeri yang tertera di dalam
dokumen KAK adalah:

 Sudah sangat jelas informasi yang disampaikan oleh Dokumen KAK;


 Konsultan dapat memahami dengan baik Produksi Dalam Negeri untuk Pekerjaan
Supervisi Pembangunan Drainase Pidie Jaya Lanjutan (Paket IV) Di Kabupaten Pidie
Jaya sehingga memudahkan konsultan untuk berdiskusi, meminta saran/masukan
serta kepentingan administrasi.

D.1.16.Persyaratan Kerja Sama

Supervisi Pembangunan Drainase Pidie Jaya Lanjutan (Paket IV) Di Kabupaten Pidie Jaya `
Pada Pekerjaan Supervisi Pembangunan Drainase Pidie Jaya Lanjutan (Paket IV) Di
Kabupaten Pidie Jaya ini konsultan menanggapi bahwa Persyaratan Kerja Sama pekerjaan ini
adalah:

Dalam hal peserta akan melakukan kerjasama operasi (KSO)/kemitraan maka


disyaratkan sebagai berikut:

a. Wajib mempunyai perjanjian Kerja Sama Operasi/kemitraan yang memuat


kemitraan dan perusahaan yang mewakili kemitraan tersebut:

b. Penilaian kualifikasi dilakukan terhdap seluruh eserta yang tergabung dalam


Kerja Sama Operasi/kemitraan;

c. Membentuk kemitraan/KSO dengan nama kemitraan/KSO tertentu;

d. Menunjuk 1 nama peserta sebagai perusahaan utama (leading firm) untuk


kemitraan/ KSO dan mewakili serta bertindak umtuk dan atas nama
kemitraan/KSO;

e. Menyetujui apabila ditunjuk sebagai pemenang, wajib bertanggung jawab baik


secara bersama-sama atau masing-masinh atas semua kewajiban sesuai
ketentuan dokumen kontrak.

Perjanjian secara otomatis menjadi batal dan tidak berlaku lagi bila seleksi tidak
dimenangkan oleh perusahaan kemitraan/KSO.

Tanggapan konsultan mengenai Sub – bab Persyaratan Kerja Sama yang tertera di dalam
dokumen KAK adalah:

 Sudah sangat jelas informasi yang disampaikan oleh Dokumen KAK;


 Konsultan dapat memahami dengan baik Persyaratan Kerja Sama untuk Pekerjaan
Supervisi Pembangunan Drainase Pidie Jaya Lanjutan (Paket IV) Di Kabupaten Pidie
Jaya sehingga memudahkan konsultan untuk berdiskusi, meminta saran/masukan
serta kepentingan administrasi.

Supervisi Pembangunan Drainase Pidie Jaya Lanjutan (Paket IV) Di Kabupaten Pidie Jaya `
D.1.17.Alih Pengetahuan

Pada Pekerjaan Supervisi Pembangunan Drainase Pidie Jaya Lanjutan (Paket IV) Di
Kabupaten Pidie Jaya ini konsultan menanggapi bahwa Alih Pengetahuan pekerjaan ini adalah:

Apabila dipandang perlu oleh pengguna jasa, maka Konsultan supervisi harus
mengadakan pelatihan, kursus singkat, diskusi dan seminar terkait dengan substansi pelaksanaan
pekerjaan dalam rangka alih pengetahuan kepada staf PPK Sungai dan Pantai-IV (Drainase) dan
Sumatera - I.

Tanggapan konsultan mengenai Sub – bab Alih Pengetahuan yang tertera di dalam
dokumen KAK adalah:

 Sudah sangat jelas informasi yang disampaikan oleh Dokumen KAK;


 Konsultan dapat memahami dengan baik alih pengetahuan Supervisi Pembangunan
Drainase Pidie Jaya Lanjutan (Paket IV) Di Kabupaten Pidie Jaya sehingga
memudahkan konsultan untuk berdiskusi, meminta saran/masukan serta
kepentingan administrasi; dan
 Konsultan sangat setuju dengan adanya pelatihan/ kursus singkat/ diskusi/ seminar
terkait dengan substansi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dalam rangka alih
pengetahuan kepada staf dilingkungan organisasi Satuan Kerja terkait. Kegiatan ini
dapat menambah wawasan dan pengatahuan personil sehingga memjadi personil yang
professional dan juga berkualitas.

D.1.18.Biaya

Pada Pekerjaan Supervisi Pembangunan Drainase Pidie Jaya Lanjutan (Paket IV) Di
Kabupaten Pidie Jaya ini konsultan menanggapi bahwa Biaya pekerjaan ini adalah:

Pembiayaan kegiatan ini dibebankan pada DIPA TA 2020 SNVT Pelaksanaan Jaringan
Sumber Air Sumatera I, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat dengan total biaya sebesar Rp. 1.000.000.000 (Satu milyar rupiah)

Supervisi Pembangunan Drainase Pidie Jaya Lanjutan (Paket IV) Di Kabupaten Pidie Jaya `
Tanggapan konsultan mengenai Sub – bab Biaya yang tertera di dalam dokumen KAK
adalah:

 Sudah sangat jelas informasi yang disampaikan oleh Dokumen KAK;

 Konsultan dapat memahami dengan baik dari mana biaya untuk Pekerjaan Supervisi
Pembangunan Drainase Pidie Jaya Lanjutan (Paket Iv) Di Kabupaten Pidie Jaya; dan

 Dengan dana sebesar Rp. 1.000.000.000 (Satu milyar rupiah) menurut konsultan
sudahlah lebih dari cukup untuk menyelesaikan Konsultan dapat memahami dengan
baik dari mana biaya untuk Pekerjaan Supervisi Pembangunan Drainase Pidie Jaya
Lanjutan (Paket Iv) Di Kabupaten Pidie Jaya.

D.2. Saran Tehadap Dokumen Kerangka Acuan Kerja

Konsultan telah memahami dengan saksama mengenai informasi – informasi yang


tercantum didalam Dokumen KAK yang telah diberikan. Akan tetapi konsultan memiliki
beberapa saran yang diharapkan dapat membuat Dokumen KAK ini menjadi lebih baik. Saran
yang dapat konsultan berikan adalah:

1. Sebaiknya dibuat Sub – bab Pengguna Jasa seca terpisah


2. Pada Sub – bab Penerima Manfaat
Sebaiknya dijelaskan juga dengan adanya pekerjaan ini dampak nya terhadap
masyarakat setempat;

3. Sebaiknya dibuat Sub – bab Tujuan dan Sasaran


4. Pada Sub – bab Tenaga Ahli
Konsultan menyarankan pada kolom Jumlah Orang Bulan untuk menambahkan
Laboratorium Technician.

D.3. Inovasi

Dalam upaya meningkatkan efisiensi terhadap sumber daya namun tetap mampu
memberikan peningkatan kualitas sasaran Pekerjaan Supervisi Pembangunan Drainase Pidie Jaya

Supervisi Pembangunan Drainase Pidie Jaya Lanjutan (Paket IV) Di Kabupaten Pidie Jaya `
Lanjutan (Paket IV) Di Kabupaten Pidie Jaya . Selain peningkatan kualitas sasaran, innovasi yang
direncanakan diharapkan juga akan menekan dampak-dampak negatif terhadap lingkungan
disekitarnya akibat proses pelaksanaan konstruksi. Namun pada pekerjaan kali ini konsultan akan
menyesuaikan inovasi terhadap kondisi dan keadaan dilapangan.

Tujuan penerapan innovasi adalah untuk menghemat secara efisien dan efektif dengan
tetap berpedoman terhadap dasar-dasar peraturan yang berlaku, pertanggung jawaban teknis
konstruksi, dengan penerapan kegiatan Supervisi Pembangunan Drainase Pidie Jaya Lanjutan
(Paket IV) Di Kabupaten Pidie Jaya .

Untuk mendapatkan hasil innovasi yang optimal, dilaksanakan dengan memperhatikan


hal-hal sebagai berikut:

1. Memahami maksud dan tujuan pelaksanaan kegiatan dan lingkup tugas yang telah
disampaikan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK)

2. Pemahaman terhadap keluaran hasil innovasi dengan tetap memperhatikan kaidah


teknis dan peraturan yang berlaku.

3. Pemahaman terhadap keluaran hasil innovasi dengan tetap memperhatikan kaidah


teknis dan peraturan yang berlaku.

4. Mempertimbangkan secara komprehensif terhadap kemungkinan dampak- dampak


negatif akibat langkah-langkah innovasi.

D.3.1. Innovasi Metodologi

Konsultan Manajemen Proyek sebaiknya memiliki innovasi dalam pelaksaan kegiatan


memanajemen suatu pekerjaan, diataran:

1. Innovasi Sistim Komunikasi


Komunikasi antar tiap unsur yang terlibat dalam proses pelaksanaan sangatlah
penting. Konsultan MK sebagai fungsi koordinator dalam pelaksanaan proyek harus
menjaga kesinambungan komunikasi antar setiap unsur yang terlibat dalam proses
kegiatan pelaksanaan.

Supervisi Pembangunan Drainase Pidie Jaya Lanjutan (Paket IV) Di Kabupaten Pidie Jaya `
Untuk menunjang kelancaran dan fungsi koordinasi maupun komunikasi dari
masing-masing pihak maka diusulkan penggunaan website proyek yang berperan
untuk menjaga kesinambungan K3 (Koordinasi-komuniksi-kolaborasi). Dengan
pembagian / share informasi kegiatan proyek melalui website maka segenap pihak
yang mempunyai wewenang dan akses terhadap semua kegiatan “ke proyek an” dapat
secara setiap saat mengakses website dimanapun berada dan pada gilirannya dapat
secara terus menerus memantau pelaksanaan kegiatan.

Dengan perencanaan akses terbatas dengan password login, maka materi yang ada di
dalam website tersebut hanya dapat diakses oleh pihak-pihak yang diijinkan.

Cakupan menu yang dapat diakses informasinya melalui website misalnya :


- Rencana kerja mingguan, bulanan
- Jadwal pelaksanaan dan realisasi
- Permasalahan dalam rapat rutin dan perkembangannya
- Kejadian khusus di lapangan
- Visualisasi, dll

2. Innovasi Target Quality Control


perlu ditekankan fungsi quality control, sehingga output pekerjaan yang dihasilkan
memenuhi target baik dari segi estetika maupun fungsinya.
Sistim-sistim Quality Control yang akan disampaikan oleh PT. KARLA INDAH
PRAMUDITHA KSO CV. TRIKARYA PRATAMA CONSULTAN KSO CV.
CICUBA CONSULTANT selaku peserta lelang Konsultan Supervisi adalah sebagai
berikut:

D.3.2. Building Information Modeling (BIM)

Supervisi Pembangunan Drainase Pidie Jaya Lanjutan (Paket IV) Di Kabupaten Pidie Jaya `
Building Information Modeling (BIM) merupakan salah satu teknologi di bidang AEC
(Arsitektur, Engineering dan Konstruksi) yang mampu mensimulasikan seluruh informasi di
dalam proyek pembangunan ke dalam model 3 dimensi. Teknologi ini sudah tidak asing lagi bagi
industri AEC di dunia, termasuk di Indonesia. Selama berjalanannya BIM sendiri mendapat
respon yang positif dari masyarakat mengingat keuntungan yang ditawarkan di bidang AEC.
Dengan menerapkan metode BIM, baik developer, konsultan maupun kontraktor mampu
menghemat waktu pengerjaan, biaya yang dikeluarkan serta tenaga kerja yang dibutuhkan.
Perlahan-lahan BIM mulai diaplikasikan di masing-masing sektor.

1. Era Baru Industri Konstruksi di Indonesia

Industri konstruksi merupakan salah satu industri terbesar di dunia, dimana dengan
semakin meningkatnya populasi penduduk, maka akan semakin meningkat pula
permintaan di bidang konstruksi. Hal ini tentunya terkait dengan berbagai
permasalahan dan tantangan khususnya di bidang kinerja dan produktivitas,
keuntungan perusahaan, maupun keberlanjutan lingkungan. Selama ini,
permasalahan yang sering terjadi di dalam industri konstruksi tradisional adalah
sebagai berikut:
a. Konflik dan kesalahpahaman antar pihak terkait karena alur informasi yang
kurang jelas dan tidak tercatat dengan baik;
b. Engineer kurang detail dalam menjelaskan dan mendeskripsikan masalah yang
terjadi di lapangan melalui gambar 2D (gambar kerja);
c. Terjadinya pengerjaan ulang dan keterlambatan waktu pelaksanaan pekerjaan
karena masalah pelaksanaan baru diketahui setelah proyek berjalan;
d. Biaya yang membengkak dan mutu pekerjaan kurang baik akibat re-work dan
keterlambatan waktu pengerjaan;
e. Ketidak akuratan dalam perhitungan material maupun pekerjaan;
f. Penggunaan software konvensional yang beragam untuk satu proyek (AutoCad
untuk desain gambar, SAP untuk analisa struktur, Ms. Excel untuk perhitungan
volume dan biaya, dan Ms. Project untuk penjadwalan)
g. Pemakaian/konsumsi kertas untuk mengeprint dan mengevaluasi gambar kerja
yang semakin meningkat apabila terjadi rework.

Supervisi Pembangunan Drainase Pidie Jaya Lanjutan (Paket IV) Di Kabupaten Pidie Jaya `
Adanya pengembangan teknologi baru mengubah wajah industri konstruksi. Beberapa
teknologi konstruksi penting diantaranya adalah teknologi digital dengan investasi awal
mungkin sedikit lebih tinggi, namun dalam jangka panjang, perusahaan konstruksi
akanmenghemat uang.

Perkembangan teknologi digital pun kemudian memberikan dampak yang besar dalam
melakukan percepatan pembangunan infrastruktur sehingga menjadi lebih efisien dan
produktif, salah satunya dengan Building Information Modelling (BIM).

BIM merupakan sistem, manajemen, metode atau runutan pengerjaan suatu proyek
yang diterapkan berdasarkan informasi terkait dari keseluruhan aspek bangunan yang
dikelola dan kemudian diproyeksikan ke dalam model 3 dimensi.

Di dalamnya melekat semua informasi bangunan tersebut, yang berfungsi sebagai


sarana untuk membuat perencanaan, perancangan, pelaksanaan pembangunan, serta
pemeliharaan bangunan tersebut beserta infrastrukturnya bagi semua pihak yang terkait
di dalam proyek seperti konsultan, owner, dan kontraktor.

Dengan demikian keberadaan BIM mengubah proses konstruksi tradisional, dimana


sering terjadi konflik dan kesalahpahaman antar stakeholder terkait karena alur
informasi yang kurang jelas dan tidak tercatat dengan baik. Hal ini dapat menghasilkan
pengerjaan ulang yang mengakibatkan keterlambatan waktu pelaksanaan pekerjaan
karena masalah pelaksanaan baru diketahui setelah proyek berjalan. Secara otomatis
biaya membengkak akibat keterlambatan waktu pengerjaan. Demikian pula dengan
penggunaan software konvensional yang beragam untuk satu proyek berpotensi untuk
menghasilkan ketidakakuratan dalam perhitungan material maupun pekerjaan yang
secara sistematis akan mengakibatkan kurang baiknya mutu pekerjaan.

Supervisi Pembangunan Drainase Pidie Jaya Lanjutan (Paket IV) Di Kabupaten Pidie Jaya `
Gambar D.1 Proses konstruksi secara tradisional (kiri) dan modernisasi melalui
pemakaian BIM (kanan)

Konsep BIM membayangkan konstruksi virtual sebelum konstruksi fisik yang


sebenarnya, untuk mengurangi ketidakpastian, meningkatkan keselamatan,
menyelesaikan masalah, dan menganalisis dampak potensial (Smith, Deke 2007). BIM
berimplikasi memberi perubahan, mendorong pertukaran model 3D antara disiplin
ilmu yang berbeda, sehingga proses pertukaran informasi menjadi lebih cepat dan
berpengaruh terhadap pelaksanaan konstruksi.

2. Siklus Konstruksi Dengan Menggunakan BIM

Supervisi Pembangunan Drainase Pidie Jaya Lanjutan (Paket IV) Di Kabupaten Pidie Jaya `
Gambar D.2 Siklus Konstruksi Dengan Menggunakan BIM

3. Keuntungan Penggunaan BIM


Keuntungan penerapan BIM adalah Meningkatkan produktivitas karena adanya
koordinasi dan kolaborasi informasi yang terintegrasi satu sama lainnya (collaboration
management); Mendeteksi mitigasi/mengurangi risiko dalam proses perencanaan,
ketidakpastian, meningkatkan keselamatan, menganalisis dampak potensial;
Mengoptimalisasi resources (biaya, waktu dan SDM); Memproduksi gambar teknis
lebih cepat dan akurat; serta Meminimalisir terjadinya variation order (VO).

BIM dan CAD (Computer Aided Design) berangkat dari pendekatan yang berbeda.
Aplikasi CAD meniru proses desain tradisional, dimana desain dan dokumentasi
bangunan dibuat dari elemen grafis 2 dimensi seperti garis, hatch dan teks, dll. Semua
objek yang digambar hanya memuat informasi vektor (baik 2D atau 3D). Gambar CAD
diciptakan secara independen atau tidak ada keterkaitan antara objek-objek yang
digambar sehingga perubahan desain perlu ditindaklanjuti dan diterapkan secara
manual pada setiap gambar CAD.

Aplikasi BIM meniru proses bangunan sebenarnya, dimana bangunan sebenarnya

Supervisi Pembangunan Drainase Pidie Jaya Lanjutan (Paket IV) Di Kabupaten Pidie Jaya `
dimodelkan dari elemen konstruksi nyata seperti dinding, jendela, lempengan dan atap,
dan lain-lain. Pada aplikasi BIM, semua objek yang digambar memiliki informasi mulai
dari material, dimensi, ketebalan dengan penggambaran langsung pada 3 dimensi.
Karena sifatnya yang bi-directional relationship maka setiap objek gambar memiliki
keterkaitan dengan objek lainnya.

Pemodelan BIM tidak hanya mereprentasikan 2D dan 3D saja, namun selain 3D,
keluarannya dapat diperoleh 4D, 5D, 6D dan bahkan sampai 7D. 3D berbasis obyek
pemodelan parametric, 4D adalah urutan dan penjadwalan material, pekerja, luasan
area, waktu, dan lain-lain, 5D termasuk estimasi biaya dan part-lists, dan 6D
mempertimbangkan dampak lingkungan termasuk analisis energi dan deteksi konflik,
serta 7D untuk fasilitas manajemen.

4. Latar Belakang Pentingnya Adopsi BIM Dalam Organisasi


Dalam rangka peningkatan pertumbuhan ekonomi melalui pengembangan
infrastruktur di Indonesia, Pemerintah melakukan upaya percepatan proyek-proyek
yang dianggap strategis dan memiliki urgensi tinggi untuk dapat direalisasikan dalam
kurun waktu yang singkat. Hal ini didukung oleh adanya Peraturan Presiden No. 3
tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional dan Instruksi
Presiden No. 6 tahun 2016 tentang Percepatan Proyek Strategis Nasional yang
kemudian diperbaharui ke dalam Perpres Nomor 58 Tahun 2017.

Salah satu langkah percepatan infrastruktur adalah dukungan penerapan digital


technology, salah satunya adalah Building Information Modeling (BIM), dimana BIM
membantu para pelaku industri konstruksi untuk mendesain, mensimulasi,
memvisualisasikan dan membangun infrastruktur yang lebih baik. Dari sisi pembinaan
usaha, pengggunaan BIM akan meningkatkan kinerja organisasi pengguna jasa
konstruksi dan penyedia konstruksi.

Berdasarkan hal tersebut, Kementerian PUPR telah menyusun roadmap implementasi


BIM di lingkungan Kementerian PUPR, yang kemudian pelaksanaan di lingkungan
kementerian akan diinisiasi oleh Tim BIM PUPR. Roadmap implementasi BIM

Supervisi Pembangunan Drainase Pidie Jaya Lanjutan (Paket IV) Di Kabupaten Pidie Jaya `
dilaksanakan pada periode 2017-2024, terbagi ke dalam beberapa fase, yaitu tahap
adopsi, digitalisasi, kolaborasi, serta integrasi.

Gambar D.3 Roadmap Implementasi BIM di Lingkungan Kementerian PUPR


(Sumber: Panduan Adopsi BIM dalam Organisasi, Tim BIM PUPR dan Institut BIM
Indonesia, 2018)

5. Pengaplikasiannya
Untuk Pekerjaan Supervisi Pembangunan Drainase Pidie Jaya Lanjutan (Paket IV) Di
Kabupaten Pidie Jaya pengaplikasiannya akan disesuaikan dan BIM itu sendiri
dimaksudkan dapat mengontrol kualitas, kuantitas, biaya dan waktu lebih terkontrol.

D.3.3. Perubahan Lingkungan dan Penganganan

Konsultan Supervisi sebagai penanggung jawab pelaksanaan konstruksi baik dari segi
teknis maupun administratif, diwajibkan untuk lebih mengetahui secara mendalam kondisi
eksiting lapangan baik internal maupun eksternal.

Dampak negatif kegiatan konstruksi bangunan terhadap lingkungan sekitar diantaranya


sebagai berikut:

1. Dampak terhadap lalu lintas disekitar proyek

Supervisi Pembangunan Drainase Pidie Jaya Lanjutan (Paket IV) Di Kabupaten Pidie Jaya `
a. Kemacetan :
Kemacetan tersebut dapat berupa kemacetan lalu lintas akibat lalu lalang
kendaraan yang keluar masuk area proyek.

Antisipasi :
Penerapan pola manajemen traffic kendaraan pada proyek, Aktivitas traffic
yang padat diarahkan pada saat malam hari dengan kontrol terbatas, dan dapat
menjadwalkan mobalisasi kendaraan proyek pada saat jam-jam tidak sibuk
untuk meminimalisir terjadinya kemacetan.
b. Jalan yang kotor
Jalan yang kotor yang diakibatkan oleh lumpur yang terbawa oleh kendaraan
proyek ke jalanan dan juga tumpahan material yang dibawa oleh kendaraan
proyek. Jalan yang kotor dapat mengakibatkan licinnya jalan ketika hujan dan
jalan yang berdebu ketika kering.

Antisipasi :
Akan dilakukan pembersihan jalan setiap ada kendaraan yang keluar masuk
ke lokasi proyek yang berpotensi membawa lumpur yang menempel di
kendaraan proyek, ataupun tumpahan-tumpahan material proyek.

c. Dampak terhadap Polusi udara


Selain polusi suara, polusi debu dan sampah proyek yang mungkin terbang
karena angin juga dapat menimbulkan gangguan terhadap lingkungan.

Antisipasi :

Penggunaan jaring bangunan saat konstruksi sudah mencapai ketinggian


tertentu. Dengan adanya jaring tersebut maka dapat mengurangi gangguan
debu dan sampah terhadap lingkungan sekitar serta pembuatan tempat
sampah dan pengaturan waktu pembuangan sampah.

Supervisi Pembangunan Drainase Pidie Jaya Lanjutan (Paket IV) Di Kabupaten Pidie Jaya `

Anda mungkin juga menyukai