Anda di halaman 1dari 1

Mekanisme sesak Sesak napas atau dispnea merupakan kesulitan atau kesukaran untuk

bernapas dan keluhan subjektif akan kebutuhan oksigen yang meningkat. Saat terjadi sesak napas
terdapat: peningkatan kerja akibat bertambahnya resistensi elastis paru (seperti pada pneumonia,
atelaktasis, dan penyakit pleura), dinding data (obesitas, kifoskoliosis), atau menigkatnya
resistensi nonelastisitas (emfisema, asma, dan bronchitis). Mekanisme dyspnea:

1. Mekanisme pertama yaitu stimulasi paru-paru reseptor. Reseptor ini distimulasi oleh
kontraksi otot polos bronkial, dinding bronkial, kongesti paru, dan kondisi yang
menurunkan penyesuaian paru-paru.
2. Mekanisme kedua berfokus pada mekanisme sistem saraf pusat yang mentransmisikan
informasi ke korteks tentang kelemahan otot pernapasan atau perbedaan antara upaya
peningkatan pernapasan dan kontraksi otot pernapasan yang tidak memadai.
3. Mekanisme ketiga berfokus pada pengurangan kapasitas ventilasi atau cadangan
pernapasan. Pengurangan cadangan pernapasan hingga kurang dari 65%-75%.
4. Mekanisme keempat yaitu stimulasi reseptor otot dan sendi di otot pernapasan karena
perbedaan dalam ketegangan yang dihasilkan oleh otot-otot dan volume tidal yang
dihasilkan.
5. Reseptor ini, sekali distimulasi, mengirimkan sinyal yang membawa kesadaran dari
perbedaan pernapasan. Pengobatan dispnea tergantung pada penyebabnya. Misalnya,
orang dengan gangguan fungsi pernapasan mungkin membutuhkan terapi oksigen, dan
mereka yang menderita edema paru mungkin memerlukan langkah-langkah untuk
meningkatkan fungsi jantung.

Anda mungkin juga menyukai