Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perangkat lunak aplikasi adalah program yang biasa dipakai oleh pemakai
untuk melakukan tugas-tugas yang spesifik, misalnya untuk membuat dokumen,
memanipulasi data, atau membuat laporan keuangan (Abdul, Terra, 2004)
Toko adalah sebagai sebuah badan usaha yang berorientasi pada laba. Oleh
karena sangat dibutuhkan sebuah sistem yang terkomputerisasi dalam
mengumpulkan, menyimpan, dan mengelola data. Sistem yang terkomputerisasi
akan dapat menghasilkan informasi yang cepat dan akurat, dan akan membantu
dalam perencanaan strategi bisnis serta pengambilan keputusan. Suatu proses bisnis
yang masih dikelola secara manual tanpa komputerisasi akan menghadapi kendala
dalam mendapatkan informasi yang akurat dan aktual, dan menyebabkan proses
bisnis berjalan dengan kurang optimal.
Toko Tani Makmur adalah sebuah badan usaha yang bergerak di bidang
pertanian. Toko Tani Makmur menyediakan berbagai kebutuhan dalam aspek
pertanian, seperti bibit, pupuk, serta racun hama tanaman. Toko ini terletak di Kota
Payakumbuh, Provinsi Sumatera Barat, yang mana sebagian besar mata pencarian
masyarakatnya adalah bertani.
Saat ini setiap proses bisnis yang terjadi pada Toko Tani Makmur masih
dilakukan secara manual. Setiap data dan informasi masih disimpan dan dikelola
secara manual. Hal ini membuat setiap proses bisnis yang berlangsung tidak optimal
dan tidak efektif, dapat menyebabkan kerancuan dan redudansi data, mengingat data
yang disimpan berskala besar. Tidak efektifnya proses bisnis dapat dilihat dari
lamanya proses untuk memperoleh data dan informasi serta lamanya proses
pelayanan. Karena lokasi toko dan gudang yang berbeda, proses transaksi dapat
memakan waktu yang cukup lama karena harus melakukan cek langsung pada
gudang untuk memperoleh data mengenai stok barang. Sering terjadi juga redudansi
pada data pelanggan, yang dapat menyebabkan kerancuan riwayat transaksi. Pada
setiap transaksi dan proses yang berjalan dapat memakan waktu yang lama, karena
setiap terjadinya transaksi pegawai toko harus melakukan cek stok barang terlebih
dahulu, kemudian melakukan cek harga barang yang terdapat dalam sebuah berkas
hard file, setelah itu barulah transaksi dapat dilakukan kepada pelanggan.
Dilatar belakangi oleh masalah di atas, maka pemanfaatan perangkat lunak
aplikasi akan sangat membantu dalam menjalankan kegiatan bisnis pada Toko Tani
Makmur. Diharapkan dengan implementasi aplikasi ini pada proses bisnis Toko Tani
Makmur maka setiap data dan informasi dapat dikelola dengan optimal dan efisien,
meningkatkan kualitas informasi, memudahkan pelayanan kepada pelanggan agar
transaksi dapat diproses lebih cepat, serta dapat membantu dalam menyusun strategi
bisnis dan pengambilan keputusan selanjutnya.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasar permasalahan yang telah dijabarkan pada latar belakang, maka


rumusan masalahnya adalah bagaimana merancang sebuah Aplikasi Penjualan pada
Toko Tani Makmur Berbasis Web.

1.3 Tujuan dan Manfaat

Tujuan:

Tujuan dari pembuatan tugas akhir ini adalah pengembangan Aplikasi


Penjualan pada Toko Tani Makmur yang meliputi pendataan barang, pendataan
pelanggan, dan pencatatan transaksi.
Manfaat:

Adapun manfaat dari tugas akhir ini adalah untuk mengoptimalkan proses
bisnis pada Toko Tani Makmur dengan cara mengubah setiap pendataan barang,
pendataan pelanggan, serta pencatatan transaksi yang semula masih diproses secara
konvesional yang mana sangat kurang efisien dalam penjalanan suatu bisnis menjadi
berbasis aplikasi.

1.4 Ruang Lingkup

1. Aplikasi dapat dikelola sepenuhnya oleh pihak Toko Tani Makmur


2. Aplikasi dapat menampilkan informasi mengenai data stok barang, data
pelanggan, dan riwayat transaksi.
3. Saat terjadinya transaksi, stok barang akan otomatis berkurang.
4. Aplikasi dapat menampilkan pemberitahuan stok barang yang kosong.
5. Aplikasi dapat menampilkan pemberitahuan jatuh tempo hutang setiap
pelanggan.
6. Aplikasi dikembangkan dengan pemograman PHP.
7. Model pengembangan perangkat lunak yang digunakan adalah Waterfall.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Aplikasi

Perangkat lunak aplikasi adalah program yang biasa dipakai oleh pemakai
untuk melakukan tugas-tugas yang spesifik, misalnya untuk membuat dokumen,
memanipulasi data, atau membuat laporan keuangan (Kadir dan Triwahyuni, 2004)

2.2 Proses Pengembangan Perangkat Lunak

Pengembangan Aplikasi Penjualan ini menggunakan model Waterfall. Model


pengembangan Waterfall adalah suatu proses pengembangan perangkat lunak yang
berurutan, dimana kemajuan dipandang sebagai terus mengalir ke bawah (seperti air
terjun) melewati fase-fase perencanaan, pemodelan, implementasi (konstruksi), dan
pengujian (Tristianto, 2018)
Pengembangan perangkat lunak menggunakan model Waterfall dibagi menjadi
beberapa fase oleh Presmann seperti pada gambar 2.1 berikut.

Gambar 2.1 Model Waterfall (Pressman, 2010)


a. Communication
Ini merupakan tahap awal pengembangan menggunakan model Waterfall.
Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap kebutuhan perangkat lunak yang akan
dibangun, dan mengumpulkan data dari customer, serta data-data penunjang yang
didapat dari jurnal, artikel, dan internet.
b. Planning
Tahap ini merupakan kelanjutan dari tahap communication. Pada tahap
planning ini akan dihasilkan sebuah dokumen user requirement, yaitu sebuah
dokumen yang berisi data-data keinginan user mengenai perangkat lunak yang
akan dibangun.
c. Modeling
Tahap ini merupakan langkah untuk mengubah syarat kebutuhan menjadi
sebuah perancangan perangkat lunak yang diperkirakan sebelum masuk pada
tahap pengkodean. Tahap ini fokus pada merancang struktur data, arsitektur
perangkat lunak, representasi desain interface, dan detail prosedural. Tahapan ini
akan menghasilkan sebuah software requirement.
d. Concstruction
Tahapan construction ini merupakan tahapan untuk pengkodean perangkat
lunak. Pengkodean (coding) merupakan proses menerjemahkan dari sebuah
desain perangkat lunak menjadi sebuah Bahasa yang dapat dikenali oleh
komputer. Programmer akan menerjemahkan semua hal yang telah diminta oleh
user sebelumnya agar dapat menjadi sebuah perangkat lunak.
Setelah selesai dengan coding dan sudah menjadi sebuah aplikasi perangkat
lunak, maka akan dilakukan pengujian (testing) terhadap aplikasi tersebut.
Testing bertujuan untuk menemukan kesalahan-kesalahan yang mungkin
terdapat pada aplikasi tersebut agar dapat diperbaiki dan disempurnakan.
e. Deployment
Merupakan tahapan final dari pengembangan perangkat lunak yang
menggunakan model pengembangan waterfall. Setelah melakukan semua
tahapan yang ada sebelumnya, maka aplikasi akan diserahkan kepada user untuk
digunakan. Perangkat lunak yang sudah ada tersebut akan dilakukan
pemeliharaan secara berkala.

2.3 Basis Data

Basis data dapat didefinisikan dalam berbagai sudut pandang.


a. Himpunan kelompok data yang saling berhubungan yang diorganisasi
sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan mudah dan
cepat
b. Kumpulan data yang saling berhubungan, disimpan secara bersamaan dan
tanpa pengulangan yang tidak perlu untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
c. Kumpulan file, tabel, atau arsip yang saling berhubungan dan disimpan dalam
media penyimpanan.
Pengelolaan basis data membutuhkan sebuah perangkat lunak yang disebut dengan
DBMS (Database Management System). Menurut Fathansyah (2007) DBMS adalah
perangkat lunak yang memungkinkan para pemakai membuat, memelihara,
mengontrol dan mengakses basis data dengan cara yang praktis dan efisien.

2.4 PHP

PHP (Hypertext Prepocessor) adalah bahasa pemrograman scripting sisi


server. Bahasa yang digunakan oleh server web untuk menghasilkan dokumen
HTML. PHP merupakan interpreter yang dapat dieksekusi sebagai modul dari server
web. PHP merupakan bahasa scripting yang paling popular dilingkungan pemrogram
dan pengembang web (Peranginangin, 2006)

2.5 MySQL

MySQL adalah database server open source yang cukup popular


keberadaannya. Dengan berbagai keunggulan yang dimiliki, membuat software
database ini banyak digunakan oleh praktisi untuk membangun suatu project.
Adanya fasilitas API (Application Programming Interface) yang dimiliki oleh
MySQL, memungkinkan bermacam-macam aplikasi komputer yang ditulis dengan
berbagai bahasa pemrograman dapat mengakses basis data MySQL (Komputer,
2010)

2.6 Pengujian Perangkat Lunak

Menurut IEEE (1990), pengujian perangkat lunak adalah proses sistem operasi
atau komponen menurut kondisi tertentu, pengamatan atau pencatatan hasil dan
mengevaluasi beberapa aspek sistem atau komponen, proses analisis item perangkat
lunak untuk mendeteksi perbedaan antara kondisi yang ada dengan yang diinginkan
dan mengevaluasi fitur item perangkat lunak. Tujuan pengujian perangkat lunak
(IEEE, 1990):

a. Tujuan langsung
i. Identifikasi dan menemukan beberapa kesalahan yang mungkin ada
dalam perangkat lunak yang diuji.
ii. Setelah perangkat lunak dibetulkan, diidentifikasi lagi kesalahan dan
dites ulang untuk menjamin kualitas level penerimaan.
iii. Membentuk tes yang efisien dan efektif dengan anggaran dan jadwal
yang terbatas.
b. Tujuan tidak langsung
Mengumpulkan daftar kesalahan untuk digunakan dalam daftar
pencegahan kesalahan. Terdapat dua strategi pengujian perangkat lunak
berdasarkan konsep pengujian sebagai berikut (IEEE, 1990):
i. Black box (functionality) testing. Mengidentifikasi kesalahan yang
berhubungan dengan kesalahan fungsionalitas perangkat lunak yang
tampak dalam kesalahan output. Definisi menurut IEEE, adalah
pengujian yang mengabaikan mekanisme internal sistem atau
komponen dan fokus semata-mata pada output yang dihasilkan yang
merespon input yang dipilih dan kondisi eksekusi. Pengujian yang
dilakukan untuk mengevaluasi pemenuhan sistem atau komponen
dengan kebutuhan fungsional tertentu.
ii. White box (structural) testing. Memeriksa kalkulasi internal path untuk
mengidentifikasi kesalahan. Definisi menurut IEEE, adalah pengujian
yang memegang perhitungan mekanisme internal sistem atau
komponen.
BAB III
METODOLOGI

3.1 Metode Pengumpulan Data

a. Metode Studi Pustaka


Metode studi pustaka adalah metode yang mempelejari literatur berupa buku-
buku, jurnal, maupun artikel yang berhubungan dengan materi yang dipelajari
guna mendukung tugas akhir yang dikerjakan.
b. Metode pengamatan
Mengumpulkan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung
objek-objek yang yang berhubungan dengan aplikasi yang akan dibangun.
c. Metode wawancara
Mengajukan pertanyaan atau tanya jawab dengan pihak Toko Tani Makmur agar
didapatkan rincian kebutuhan aplikasi yang dibangun.

3.2 Garis Besar Penyelesaian Masalah

Dalam pengembangan aplikasi ini menggunakan model pengembangan


Waterfall. Pada model pengembangan Waterfall terdapat lima tahap, yaitu
communication, planning, modelling, construction, deployment. Berikut penjelasan
setiap-setiap tahap pada model pengembangan waterfall yang digunakan pada
pengembangan aplikasi ini.

3.2.1 Communication

Pada tahap awal ini dilakukan analisis terhadap kebutuhan Toko Tani Makmur.
Analisis kebutuhan dilakukan dengan cara melakukan wawancara dengan pihak toko
tani makmur. Setelah mengetahui kebutuhan dari toko tani makmur maka dilakukan
analisis lanjut dengan mencari referensi melalui internet berupa artikel dan jurnal,
serta buku-buku yang berhubungan dengan pengembangan aplikasi ini.
3.2.2 Planning

Merupakan tahapan yang dilakukan setelah tahap communication. Kebutuhan


toko tani makmur yang telah dianalisis pada tahap communication, dituangkan dalam
sebuah bentuk dokumen yang disebut dengan user requirement. Setelah user
requirement tersusun, dokumen tersebut dilanjutkan kepada pihak Toko Tani
Makmur. Apabila user requirement tersebut sudah sesuai dengan keinginan pihak
Toko Tani Makmur, maka pengembangan dilanjutkan pada tahap selanjutnya, namun
jika user requirement belum sesuai dengan keinginan pihak Toko Tani Makmur
maka dilakukan analisis ulang terhadap kebutuhannya, hingga user requirement
disetujui oleh pihak Toko Tani Makmur.

3.2.3 Modelling

Pada tahap ini akan dilakukan perancangan terhadap aplikasi yang akan
dibangun berdasar pada user requirement yang telah dihasilkan pada tahap planning
sebelumnya. Perancangan aplikasi ini merupakan perkiraan aplikasi yang akan
dibangun sebelum masuk pada tahapan pengkodean. Pada tahap ini akan dilakukan
desain basis data, interface, serta detail prosedural aplikasi yang akan dibangun.
Tahapan ini akan menghasilkan sebuah dokumen yang disebut dengan software
requirement. Apabila software requirement sudah sesuai dengan kebutuhan pihak
terkait, maka akan dilanjutkan pada tahap selanjutnya.

3.2.4 Construction

Setelah menghasilkan user requirement dan software requirement maka


selanjutnya dilakukan pengkodean (coding) terhadap aplikasi yang akan dibangun.
Desain yang sebelumnya sudah dirancang pada tahap modelling diterjemahkan
menjadi sebuah bahasa komputer dan menghasilkan sebuah perangkat lunak. Bahasa
yang digunakan untuk pengembangan aplikasi ini adalah bahasa PHP.
Selanjutnya dilakukan pengujian (testing) terhadap aplikasi yang telah
dihasilkan. Pengujian berfungsi untuk mencari kesalahan yang mungkin terjadi
selama proses pengkodean. Metode pengujian yang digunakan, yaitu metode black
box. Apabila ditemukan kesalahan (bug), maka akan dilakukan penyempurnaan
terhadap aplikasi tersebut. Proses tersebut diulang sampai tidak ditemukan bug pada
aplikasi yang dibangun.

3.2.5 Deployment

Merupakan tahapan terakhir pada model pengembangan waterfall. Software


yang dihasilkan dan telah melalui proses pengujian akan diteruskan pada pihak Toko
Tani Makmur.

3.3 Jadwal

Jadwal kegiatan merupakan estimasi waktu yang dibutuhkan untuk


menyelesaikan pengembangan Tugas Akhir ini. Rincian kegiatan dapat dilihat pada
tabel berikut.
Waktu

Aktifitas September Oktober November Desember Januari Februari


2019 2019 2019 2019 2020 2020

Minggu ke- 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Penyusuna
n TA 1

Seminar TA
1
Analisis
Kebutuhan
Sistem

Desain

Implement
asi
Testing

Laporan TA
2
Sidang TA
2
Revisi

Anda mungkin juga menyukai