Anda di halaman 1dari 6

JOB 2 : Kalibrasi dan Pemakaian Micrometer

A. KOMPETENSI DASAR
Mengkalibrasi, menggunakan dan membaca hasil pengukuran Micrometer dengan
prosedur yang benar
B. TUJUAN
1. Mahsiswa dapat mengkalibrasi Micrometer dengan alat dan prosedur yang benar.
2. Mahsiswa dapat menggunakan Micrometer untuk pengukuran dengan benar.
3. Mahsiswa dapat membaca hasil pengukuran menggunakan Micrometer dengan benar.
C. DASAR TEORI
Micrometer adalah alat ukur linier yang mempunyai ketelitiaanlebih baik dari pada
jangka sorong. Micrometer mempunyai bentuk yang bermacam-macam disesuaikan
dengan bentuk benda ukur. Bagian yang sangat penting dan Micrometer adalah ulir utama.
Dengan adanya ulir utama, poros ukur dapat bergerak menjauhi atau mendekati permukaan
bidang ukur dari benda ukur.
Ulir utama dibuat sedemikian rupa sehingga satu putaran ulir utama dapat
menggerakkan sepanjang satu kisaran tergantung dari jarak kisar (pitch) ulir Berarti gerak
rotasi diubah menjadi gerak translasi. Jarak kisar ulir biasanya dibuat 0.05 mm Pada ulir
utama inilah biasanya terjadi kesalahan kisar. Bila diamati kesalahan kisar ini mulai dari
awal gerak sampai batas akhir akan terjadi kesalahan kisar yang biasanya disebut dengan
kesalahan kumulatif.
Untuk mengurangi kesalahan kumulatif dari kisar ulir utama maka panjang ulir utama
hanya dibuat sampai 25 mm yang berarti panjang poros ukur maksimum hanya 25 mm
(panjang yang bisa dicapai oleh maju mundurnya poros ukur). Untukpengukuran yang
berjarak lebih besar dari pada 25 milimeter maka biasanya dibuat landasan tetap yang
dapat diganti-ganti.

Secara umum, tipe dari Micrometer ada tiga macam yaitu Micrometer luar (outside
micrometer). Micrometer dalam (inside micrometer dan Micrometer kedalaman (depth
micrometer). Meskipun Micrometer ini terbagi dalam tiga tipe yang masing-masing tipe
mempunyai bermacam-macam bentuk, akan tetapi komponen komponen penting dan
prinsip baca skalanya pada umumnya sama.
 Langkah penggunaan micrometer :
1. Bersihkan permukaan benda yang akan diukur\
2. Pastikan posisi nol skala ukur sudah benar, jika belum, lakukan kalibrasi.
1. Letakkan micrometer pada alat pemegangnya (jika ada). Bila tidak tersedia alat
pemegang Micrometer maka sebaiknya benda kerja dipegang dengan tangan
kiri dan Micrometer dengan tangan kanan.
2. Penekanan poros ukur terhadap muka bidang ukur, tidak boleh terlalu keras
ataupun lunak. Terlalu keras menekan poros ukur akar cepat merusakkan ulir
utama dan adanya kemungkinan untuk terjadinya perubahan bentuk benda ukur
sehingga menimbulkan kesalahan pengukuran. Terlalu lunak menekan poros
ukur juga akan menimbulkan kesalahan pengukuran karena kemungkinan tidak
menyentuhnya sensor pada bidang ukur dapat terjadi. Oleh karena itu, untuk
memastikan tekanan poros ukur yang cukup dapat digunakan alat pembantu
pemutar silinder putar yaitu gigi gelincir (rachet). Penekanan poros ukur pada
benda ukur dapat diatur dengan gigi gelincir ini begitu muka poros ukur
menempel pada muka bidang ukur.
 Pemeriksaan Kesejajaran Kedua Muka Ukur
Pemeriksaan Kesejajaran Kedua Muka Ukur Muka ukur dari Micrometer tidak saja
harus rata, tetapi juga harus sejajar bila dirapatkan antara muka ukur yang satu dengan
mua ukur yang lain. Pemeriksaan kesejajaran muka ukur juga dapat dilakukan dengan
menggunakan kaca datar, tetapi kaca datar yang mempunyai dua permukaan yang rata
paralel. Kaca datar seperti ini lebih dikenal dengan nama kaca paralel (optical parallel).
Ketebalan dari kaca paralel ini bermacam-macam, misalnya 12 mm, 12.12 mm, 12.25
mm dan 12.37 mm. Cara menggunakannya adalah dengan menjepitkan kaca paralel di
antara kedua muka ukur dari Micrometer. Cara menjepitkannya adalah dengan memutar
gigi gelincir (rachet) secara hati-hati. Seperti halnya pemeriksaan kerataan muka ukur,
maka untuk pemeriksaan kesejajaran juga menggunakan sinar monochromatis, bisa
juga sinar lampu. Dengan adanya sinar ini maka dapat dilihat apakah ada garis berwarna
padakedua muka ukur Micrometer yang diperiksa.
D. ALAT DAN PERLENGKAPAN
1. Micrometer luar
2. Blok ukur (gauge block)
3. Meja rata (surface plate)
4. Optical flat
5. Lampu monokromatis
6. Benda kerja
7. Alat pembersih.
E. KESELAMATAN KERJA
1. Sebelum dan sesudah praktek alat-alat harus selalu bersih
2. Jangan paksakan instrumen. Pergunakanlah pemutar (ratchet), dengan tiga kall bunyi
"klik sudah cukup.
3. Gerakan poros ukur secara perlahan-lahan sampai titik persinggungan.
F. LANGKAH KERJA
1. Langkah Kalibrasi
a. Bersihkan alat-alat ukur yang akan digunakan (Micrometer, blok ukur, pemegang
Micrometer).
b. Standarkan mikromrter yang akan dikalibrasi pada posisi nol
c. Ukur kerataan muka ukur sensor Micrometer dengan optical flat dan sinar
monokromatis.
d. Ceklah Micrometer dengan blok ukur pada ukuran yang sesuai dengan tabel
e. Catatlah setiap penyimpangan yang terjadi dalam tabel.
2. Langkah Pengukuran
a. Memepersiapkan peralatan yang diperlukan
b. Mengukur bagian-bagian benda kerja pada lokasi yang telah ditentukan.
c. Mencatat setiap hasil pengukuran ke dalam tabel
G. DATA PENGUKURAN
1. Data Kalibrasi Micrometer

Ukuran Pengamatan
No Blok Merk/type/seri Rata-rata Kesalahan
1 2
Ukur
1 0 0,09 0,09 0,09 0.090
2 1 0,9 0,9 0,9 0.100
3 1,2 1,18 1,17 1,175 0.025
4 1,5 1,49 1,48 1,485 0.015
5 2 1,99 1,99 1,99 0.010
6 3 MITUTOYO 2,99 2,99 2,99 0.010
7 5 4,98 4,99 4,985 0.015
8 10 9,98 9,99 9,985 0.015
9 15 14,92 14,90 14,91 0.090
10 20 19,98 19,99 19,985 0.015
11 25 24,99 24,97 24,98 0.020
Suhu Ruang : 24°C

Kelembaban : 76%

Tanggal Praktikum : Selasa, 17 September 2019

Pengukuran Benda Kerja


No Lokasi Pengamatan Rata - Rata

1 2 3 4

1 A 18,00 18,03 17,95 17,97 17,9875

2 B 21,99 22,00 22,00 22,00 21,9975

3 C 29,93 29,93 29,92 29,93 29,9275

4 D 15,09 15,05 15,06 15,06 15,0650

5 E 30,08 29,97 30,05 30,00 30,0250

6 F 19,83 19,82 19,83 19,81 19,8225

7 G 14,98 14,98 14,99 14,98 14,9825

ANALISIS DATA HASIL PENGUKURAN

Untuk mencari penyimpangan/ kesalahan dalam Micrometer, kami


melakukan beberapa kali pengambilan data, setelah itu kami hitung untuk
rata – rata dari seluruh data yang kami peroleh.setelah itu, kami mencari
nilai/ besar kesalahan yang terjadi pada tiap data dengan menggunakan
rumus :

Kesalahan = Pembacaan Micrometer – Ukuran Blok Ukur

Setelah menemukan nilai kesalahan dalam setiap data, kami mencari rata –
rata dari kesalahan tersebut untuk menyimpulkan rerata penyimpangan.

Rerata Kesalahan=(∑Kesalahan)/(∑Percobaan)

Rerata Kesalahan=0,090/11

Rerata Kesalahan=0,008 mm

Setelah mengetahui nilai rerata kesalahan, kami menghitung kesejajaran dari


data yang kami dapatkan dengan lampu monokromatik.

Dari pengujian tersebut, dapat dihitung kesejajarannya dengan cara berikut :

Poros Gerak = n1.λ/2 = 2.0,589/2 = 0,589 μm

Poros Tetap = n2.λ/2 = 3.0,589/2 = 0,8835 μm


Kesejajaran = (n1+n2).λ/2 = 1,4725 μm

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Dengan rerata kesalahan hingga 0,008 mm ( 8 μm), maka jangka sorong yang
kami gunakan untuk praktikum sudah melebihi kesalahan kumulatif yang
diijinkan menurut standar Jepang JIS B7502. Dengan hal ini, mak a
micrometer yang kami gunakan sudah tidak presisi dan membutuhkan
kalibrasi skala nol sebelum digunakan

Sedangkan untuk kesejajarannya yang setelah dianalisa didapatkan


kesejajaran sebesar 1,4725 μm, maka micrometer ini masih mumpuni (dalam
keadaan baik) jika micrometer ini dikalibrasikan skala nolnya terlebih
dahulu. Karena menurut standar ketidaksejajaran maksimum yang diijinkan
(JIS B7502), nilai ini masih masuk sebagai nilai yang masih diijinkan untuk
beroperasi.

Saran :

Untuk praktikum, akan lebih baik lagi jika disertakan proses kalibrasi
micrometer untuk menepatkan posisi nol skala, sehingga hasil dari data
pengukuran benda kerja yang telah ditentukan sesuai dan presisi.

Untuk pengecekan kesejajaran harus lebih teliti lagi, terutama dalam


memposisikan permukaan poros, sehingga nilai n yang dihasilkan sesuai dan
akurat dan tidak berlebihan (garisnya).

Anda mungkin juga menyukai