Anda di halaman 1dari 27

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA Tn.

R DENGAN GANGGUAN
SISTEM KARDIOVASKULER PADA KASUS HIPERTENSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Keperawatan Gerontik

Dosen Ampu: Guling Setiawan S.Kep.,Ners.,M.Kep.

Disusun oleh :

Kelompok 2

III B

Ajeng Natasha Firdaus 17.053

Camelia Nur Azahra 17.059

Eka Dian Sapitri 17.065

I Komang Putra Yudha 17.073

I Nyoman Desta P 17.075

Resa Pitriani 17.082

Silvia Ayu Maharani 17.091

AKADEMI KEPERAWATAN RUMAH SAKIT DUSTIRA

CIMAHI

2019
FORMAT PENGKAJIAN FISIK KLIEN GERONTIK

A. PENGKAJIAN
1. Identitas Klien
Nama : Tn. R
Umur : 56 Tahun
Alamat :
Pendidikan : SMP
Tgl Pengajian : 29 Agustus 2019
Jenis Kelamin : Laki-laki
Suku : Sunda
Agama : Islam
Status Perkawinan : Menikah
2. Biodata Keluarga
Pasangan Anak-anak
 Hidup : ya Hidup
 Status Kesehatan : 1. .......... :
 Umur : 49 Tahun 2. .......... :
 Pekerjaan : IRT dst
 Meninggal : Meninggal :
 Tahun meninggal : Thn meninggal:
 Penyebab Kematian: Penyebab kematian:
3. Riwayat Pekerjaan
 Pekerjaan saat ini :
 Pekerjaan sebelumnya :
 Sumber Pendapatan :

Status / Riwayat Kesehatan Saat ini

Pasien mengatakan nyeri kepala dirasakan dibagian kepala bagian belakang dan
berkurang saat diberi ....... , nyeri dirasakan seperti berdenyut -denyut, dan nyeri
dirasakan hanya dibagian kepala, skala nyeri 5(1-10) nyeri dirasakan secara
mendadak.
Riwayat Kesehatan Dahulu

Pasien mengatakan mempunyai riwayat hipertensi.

1. Riwayat Kesehatan Keluarga


Pasien mengatakan anggota keluarganya tidak mempunyai riwayat penyakit
keturunan dan penyakit menular.
2. Riwayat Kesehatan Kelurga
 Keadaan umum
Keadaan pasien dengan kesadaran compos mentis, Tanda-tanda vital klien TD :
160/90 mmHg, N : 87 x/menit ,S : 36,7o C, RR : 20 x/menit, BB : 45 kg.
 Integument
Kebersihan baik, warna kulit hitam, lembab, tidak ada gangguan pada kulit.
 Sistem hemopoietik

 Kepala
Normocephalus, rambut tampak ubanan, dan kelihatan kotor, tidak ada luka, tidak
ada nyeri tekan pada kepala dan tidak ada benjolan.
 Mata
Bentuk tampak simetris, konjungtiva tampak anemis, sclera tidak ikterik, pupil
isokor, penglihatan kabur, tidak ada peradangan, tampak menggunakan kaca
mata, tidak ada nyeri dan tidak ada benjolan.
 Telinga
Bentuk simetris, tidak ada luka, tidak tampak serumen, tidak ada peradangan,
tidak nyeri tekan pada bagian belakng telinga (mastoideus), tidak ada benjolan,
pendengaran masih bagus
 Mulut dan tengorokan
Mulut tampak sedikit kotor, mukosa mulut tampak kering, tidak ada peradangan,
gigi tampak kuning, tampak careas gigi dan gigi tampak ompong, sudah hilang
tiga, mengalami kesulitan saat mengunyah dan tidak ada kesulitan saat menelan.

 Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada luka, tidak ada bendungan vena
jugularis, klien mengeluh leher bagian belakang, terasa berat (kaku kuduk).
 Payudara
Tidak terdapat adanya nyeri tekan, tdak ada benjolan disekitar payudara.
 Sistem pernafsan
Bentuk hidung simetris, tidak ada PCH, tidak ada pendarahan dari hidung,
mukosa hidung berwarna merah muda, tidak ada polip, distribusi bulu hidung
merata, tidak ada nyeri pada sinus, bentuk dada normal, pergerakan dada simetris,
frekuensi nafas 20x/menit, tidak teraba adanya massa pada daerah dada, tidak ada
pelebaran intracosta, terasa getaran seimbang pada dada kanan dan kiri, terdengar
bunyi resonan pada area paru ICS 1 sampai 5 dada kanan, dan ICS 1 dan 2 dada
kiri terdengar dalnes, tidak ada suara naas tambahan.
 Sistem kardiovaskuler
Konjungtiva berwarna merah muda, tidak sianosis, tekanan darah 160/90 MmHg,
dan nadi 87x/menit, bunyi jantung terdengar normal, S1 terdengar lup dan S2
terdengar dug, tidak ada suara tambahan seperti gallop adan murmur.
 Sistem gastrointestinal
Muut simetris, bibir sedikit kering, lida tampak bersih, tidak terdapat stomatitis,
mukosa mulut sedikit kering, releks menelan baik, tidak teradi refleksi gaster,
abdomen berbentuk cembung lembut, bising usus 8x/menit, terdengar bunyi
timpani saat dilakukan perkusi, tidak terdapat hemoroid.
 Sistem perkemihan
Tidak terdapat nyeri tekan pada ginjal kiri dan kanan, dalam pengeluaran urine
saat BAK lancer.
 Sistem genitoreproduksi ( pria/ wanita )
Klien mengatakan pada alat reproduksi tidak ada keluhan.
 Sistem musculoskeletal
Ekstremitas atas dan bawah baik, dapat melakukan ROM, kekuatan otot kien juga
baik, reflex pada ekstremitas atas seperti bisep, trisep dan brachioradialis positif,
dan bagian refleks ekstremitas bawah seperti refleks babynski negatif, dan reflesk
patella positif, tidak terdapat edema pada ekstremitas atas maupun bawah.

 Sistem saraf pusat


Kesadaran klien compos mentis, dengan GCS motorik : 6, verbal : 5 ,dan Eyes :
4. Fungsi nervus cranial dari mulai nervus 1 sampai 12 baik.
 Sistem endokrin
Tidak tampak pembesaran pada daerah tiroid, tidak ada nyeri tekan.

3. Teknik Pengkajian Psikologis dan Spiritual


 Psikososial
Pasien mengatakan dapat bersosialisasi dengan penghuni yang lain . Status emosi
pasien stabil dan kooperatif saat diajak bicara, sikap klien terhadap keluarga,
tetangga
 Spiritual
Pasien beragama Islam, dan mengatakan selalu menjalankan ibadah sholat lima
waktu
4. Teknik Pengkajian Emosi
PERTANYAAN TAHAP 1
 Apakah klien mengalami sukar tidur ? Tidak
 Apakah klien sering merasa gelisah ? Tidak
 Apakah klien sering murung / menangis sendiri ? Tidak
 Apakah klien sering was-was atau kuatir ? Tidak
Lanjutkan ke pertanyaan tahap 2 jika lebih dari atau sama dengan
1 jawaban “Ya”

PERTANYAAN TAHAP 2

 Keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih dari 1 kali dalam 1 bulan ?
 Ada masalah atau banyak pikiran ?
 Ada gangguan / masalah dari keluarga lain ?
 Menggunakan obat tidur / penenang atau atas anjuran dokter ?
 Cenderung mengurung diri ?

Bila lebih dari atau sama dengan 1 jawaban “Ya”

MASALAH EMOSIONAL POSITIF (+)


5. Teknik Pengkajian Spiritual .
Pasien mengatakan selama sakit tidak pernah meninggalkan sholatnya, dan klien
percaya bila meninggal nanti semua amal dan ibadahnya selama ini semoga diterima
sisi ALLAH S.W.T
6. Teknik Pengkajian Fungsional
KATZ Indeks :

Bantuan Bantuan
No. Kegiatan Mandiri
Sebagian Penuh
1. Mandi A
2. Berpakaian A
3. Ke Kamar Kecil A
4. Berpindah Tempat A
5. BAK/BAB A
6. Makan/Minum A

Kesimpulan:

Pasien dapat beraktivitas secara mandiri tanpa pengawasan, pengarahan, atau bantuan
aktif dari orang lain

7. Teknik PengkajianTingkat Kemandirian Klien

Barthel Indeks (modifikasi)

Termasuk yang manakah klien :

No Kriteria Dengan Mandiri Keterangan


bantuan

1 Makan 0 10 Frekuensi :

Jumlah :
Jenis :

2 Minum 0 10 Frekuensi :

Jumlah :

Jenis :

3 Berpindah dari kursi ke 0 15


tempat tidur, sebaliknya.

4 Personal toilet (cuci 0 5 Frekuensi :


muka, menyisir rambut,
menggosok gigi)

5 Keluar masuk toilet 0 10


(mencuci pakaian,
menyeka tubuh,
menyiram)

6 Mandi 0 15 Frekuensi :

7 Jalan di permukaan datar 0 5

8 Naik turun tangga 0 10

9 Mengenakan pakaian 0 10

10 Kontrol bowel (BAB) 0 10 Frekuensi :

Konsistensi :

11 Kontrol bladder (BAK) 0 10 Frekuensi :


Warna :

12 Olahraga/latihan 0 10 Frekuensi :

Jenis :

13 Rekreasi/pemanfaat 0 10 Jenis :
waktu luang
Frekuensi :

Keterangan :

130 : Mandiri

8. Teknik pengkajian status mental

Identifikasi tingkat kerusakan intelektual dengan menggunakan short portable mental


status questioner (SPMSQ)

Instruksi :

Ajukan pertanyaan 1 – 10 pada daftar ini dan catat semua jawaban dengan
memberikan tanda v (cheklist)

Catat jumlah kesalahan total berdasarkan 10 pertanyaan .

Benar Salah No Pertanyaan

√ 01 Tanggal berapa hari ini ?

√ 02 Hari apa sekarang ini ?

√ 03 Apa nama tempat ini ?

√ 04 Dimana alamat anda ?

√ 05 Berapa umur anda ?

√ 06 Kapan anda lahir ? (minimal tahun lahir )


√ 07 Siapa presiden indonesia sekarang ?

√ 08 Siapa presiden indonesia sebelumnya ?

√ 09 Siapa nama ibu anda ?

√ 10 Kurangi 3 dari 20 & tetap pengurangan 3 dari


tiap angka baru semua secara umum.

∑= 9 ∑= 1

Score total = 9

Interpretasi :

Salah 0 – 3 : fungsi intelektual utuh

9. Teknik Pengkajian aspek kognitif pada fungsi mental dengan menggunakan


MMSE ( Mini Mental Status Exam ) :
 Orientasi
 Registrasi
 Perhatian
 Kalkulasi
 Mengingat kembali
 Bahasa

No Asep Nilai Nilai Kriteria


Kognitif Maks Klien

1 Orientasi 3 3 Menyebutkan dengan benar:

□ Tahun

□ Musim

□ Tanggal
□ Hari

□ Bulan

2 Orientasi 5 5 Dimana kita sekarang berada ?

□ Negara Indonesia

□ Provinsi Jawa Barat

□ Kota …

□ PSTW…

□ Wisma …

3 Registrasi 3 3 Sebutkan nama 3 objek (oleh pemeriksa) 1


detik untuk mengatakan masing-masing
objek. Kemudian tanyakan kepada klien
ketiga objek tadi (untuk disebutkan )

□ Objek …

□ Objek …

□ Objek …

4 Perhatian & 5 3 Minta klien untuk mulai dari angka 100


kalkulasi kemudian dikurangi 7 sampai lima tingkat

□ 93

□ 96

□ 79

□ 72

□ 65
5 Mengingat 3 Minta klien untuk menyebutkan kembali
ketiga objek no. 2 (registrasi). Bila benar satu
point untuk masing-masing objek.

6 Bahasa 9 8 Tunjukkan satu benda dan tanyakan namanya


pada klien;

□ … (mis; jam)

□ … (mis; pensil)

□ … (mis; keratas)

Minta klien untuk mengulang kata berikut : “


taka da jika , dan, atau, tetapi ;” (dapat diganti
dengan bahasa daerah klien), bila benar nilai 1
point

□ Benar 2 kata tak ada, tetapi minta klien


untuk mengikuti 3 langkah perintah berikut ;

o Ambil kertas dan pegang


o Lipat dua
o Letakkan diatas meja
□ minta klien untuk mengikuti perintah
berikut (bila benar dapat 1 point) :

o “ tutup mata “
o Tuliskan 1 kalimat …
o Salin gambar
TOTAL NILAI :

Interpretasi Hasil :
18 - 22 : kerusakan aspek fungsi mental ringan

10. Pengkajian keseimbangan (Tinneti, ME dan Ginter, S.F., 1998)


Keseimbangan di nilai dari dua komponen utama dalam bergerak ialah:
10.1 Perubahan posisi atau gerakan keseimbangan ;
Beri nilai 0, bila klien tidak menunjukkan kondisi di bawah ini.
nilai 1 bila menunjukkan salah kondisi.
 Gunakan kursi yang keras dan tanpa lengan
 Bangun dari duduk dengan satu kali gerakan, tetapi mendorong badan ke
atas dengan tangan atau bergeser bagian depan kursi terlebih dahulu dan
atau tidak stabil pada saat pertama berdiri.
 Duduk dengan menjatuhkan diri ke kursi atau tidak duduk di tengah kursi
 Menahan dorongan pada sternum (pemeriksa mendorong sternum
perlahan-lahan sebanyak 3 kali)
 Klien menggerakkan kaki, memegang objek untuk dukungan atau kaki
tidak menyentuh sisi-sisinya.
 Mata tertutup
 Sama seperti di atas (periksa kepercayaan klien dalam input penglihatan
untuk keseimbangan).
 Perputaran Ieher (mata terbuka)
 Menggerakkan kaki, menggenggam objek untuk dukungan, kaki tidak
menyentuh sisi-sisinya, keluhan vertigo, pusing atau sempoyongan.
 Gerakan menggapai sesuatu
 Tidak mampu menggapai sesuatu dengan bahu fleksi penuh sambil berdiri
pada ujung-ujung jari kaki, tidak stabil, memegang sesuatu untuk
dukungan.
 Membungkuk
 Tidak mampu membungkuk untuk mengambil objek kecil (misalnya pensil)
dari lantai, memegang objek atau memerlukan berbagai usaha pada saat
akan kembali berdiri.

10.2 Komponen gaya atau gerakan berjalan


Beri nilai 0 bila klien tidak menunjukkan kondisi di bawah ini dan beri nilai 1
jika menunjukkan salah satu kondisi;
 Minta klien berjalan ke tempat yang telah ditentukan
 Ragu-ragu, tersandung, memegang objek untuk dukungan.
 Ketinggian langkah kaki
 Kaki tidak terangkat dari lantai secara konsisten (menggeser atau menyeret
kaki) atau mengangkat kaki terlalu tinggi (> 5 cm)
 Kontinuitas langkah kaki (observasi dari samping klien)
 Setelah langkah awal, langkah tidak konsisten, mulai mengangkat satu kaki
sementara kaki yang Iain menyentuh lantai.
 Kesimetrisan langkah (observasi dari samping klien)
 Tidak berjalan dalam garis Iurus, bergoyang dari suatu sisi ke sisi lain.
 Berbalik
 Berhenti sebelum mulai berbalik, sempoyongan, bergoyang memegang
objek untuk dukungan.

Interpretasi hasil :

Jumlah nilai perolehan klien, kemudian interprestasikan sebagai berikut :

Nilai 0 – 5 : resiko jatuh rendah

Nilai 6 – 10 : resiko jatuh sedang

Nilai 11 – 15 : resiko jatuh tinggi

10.3 Pengkajian Sosial ( APGAR Keluarga )

ASPEK YANG DINILAI NILAI

3 2 1 0

1. Saya puas bahwa saya dapat kembali pada keluarga / teman- 2


teman (adaptation)

2. Saya puas bahwa keluarga / teman-teman membicarakan 2


sesuatu dengan saya (partnership)

3. Saya puas bahwa keluarga / teman-teman mendukung 2


keinginan saya (growth)
4. Saya puas bahwa keluarga / teman-teman saya 2
mengekspresikan dan berespon terhadap emosi saya
(affection)
5. Saya puas bahwa keluarga / teman-teman saya dan saya 2
menyediakan waktu bersama (resolve)

Penilaian :

7 – 10 : Fungsi keluarga baik

11. Pengkajian Hasil Laboratorium dan Diagnostik

Dalam mengkaji hasil laboratorium dan tes diagnostik hendaknya di cari respon klien
terhadap berbagai penyakit yang pernah dialami dan pengaruh pengobatannya serta
hasil pemeriksaan laboratorium yang diperlukan.

Sumber data dapat berasal dari :

a. Wawancara dengan klien


b. Wawancara dengan keluarga atau kerabat terdekat dengan klien
c. Konsultasi dengan profesi kesehatan lainnya

Review catatan klinik

Review ini diperlukan untuk melihat kembali riwayat kesehatan masa lalu dan
pengobatannya untuk melakukan validasi hasil wawancara yang telah diperoleh
sebelumnya.

Review literatur

Untuk melengkapi data dasar yang telah terkumpul perlu dilakukan review
kepustakaan agar ada peningkatan pengetahuan tentang tindakan, gejala, prognosa dan
standar praktek klinik bagi peserta didik.

12. ANALISA DATA


No Data penyebab Masalah
1 DS : Arteri besar kehilangan Nyeri
- pasien mengeluh sakit kelenterun dan menjadi kaku
kepala
- sakit kepalanya
berdenyut-denyut
- sakit dirasakan di Pembuluh darah tidak
belakang kepala dapat mengembang
- sakit dirasakan secara
mendadak
Vasokonstriksi pembuluh
DO : darah
TD : 160/90 mmHg,
N : 87 x/menit
S : 36,7oC TD meningkat
RR : 20 x/menit

Peningkatan tekanan
vaskuler serebral

Nyeri

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nyeri akut berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskuler serebral
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
Tujuan / kriteria hasil Intervensi Rasional

setelah dilakukan tindakan 1. Kaji keadan umum 1.Keadan umum


menunjukkan keadaan
keperawatan sealama ..... pasien
klien secarautuh dan
diharapkan nyeri dapat dengan mengetahui tanda-
tanda vital terutama
teratasi.
tekanan darah. Untuk
menentukan tindakan
selanjutnya.

2. Kaji tingkat nyeri klien. 2. Untuk mengetahui


tingkat nyeri pasien
3. Untuk mengetahui nyeri
3. Kaji lokasi intensitas yang dirasakan klien
dan skala nyeri. sehingga bisa ditentukan
intervensi yang tepat
selanjutnya
4. Berikan tindakan non 4. Mengurangi atau
farmakologis menghilangkan sakit
5. Berikan penjelasan cara kepala.
untuk meminimalkan 5. Aktifitas yang
aktifitas vasokontriksi. meningkatkan
vasokontriksi menyebabkan
sakit kepala

6. B
e
r
i
k
a
n

t
i
n
d
a
k
a
n

n
o
n

f
a
r
m
a
k
o
l
o
g
i
s
7.

B
e
r
i
k
a
n

p
e
n
j
e
l
a
s
a
n

c
a
r
e

u
n
t
u
k

m
e
m
i
n
i
m
a
l
k
a
n

a
k
t
i
f
i
t
a
s

v
a
s
o
k
o
n
t
r
i
k
s
i
.

D. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN


AKADEMI KEPERAWATAN RS.
DUSTIRA

LEMBAR OBSERVASI
PENILAIAN KOMPETENSI

JUDUL UNIT : Meaksanakan asuhan keperawatan pada kelompok lansia


Nama Peserta :
Tanggal :
No. Elemen Kriteria Penilaian
I.Pengkajian YA TDK
1 Mengimplementasikan prinsip 1.1 salam disampaikan dengan
dan teknik komunikasi dalam spontan
pengkajian keperawatan 1.2 perawat memperkenalkan
kelompok lansia. diri
2 Mengaplikasikan prinsip dan 2.1 tujuan dan prosedur
etika, norma, budaya dan aspek pengkajian dijelaskan dengan
legal dalam pengkajian lengkap
keperawatan. 2.2 privacy klien/kelompok
lansia dijaga
2.3 melakukan kontrak waktu
untuk melakukan pegkajian
2.4 menjelaskan hal-hal yang
mungkin terjadi pada saat
pengkajian
3 Melaksanakan prosedur 3.1 menyiapkan alat da bahan
pengkajian keperwatan siap pakai
kelompok lansia. 3.2 mengatur posisi klien yang
dibutuhkan saat pengkajian
3.3 pengkajian identitas klien
3.4 mengkaji status kesehatan
saat ini
3.5 mengkaji riwayat kesehatan
dahulu
3.6 mengkaji riwayat kesehatan
keluarga
3.7 melakukan peeriksaan fisik
persistem (keadaan umum,
integumen, system
hemopoitek, kepala, mata,
telinga, mulut dan
tenggorokan, leher, payudara,
system pernafasan,
kardiovaskuler
gastrointestinal, perkemihan,
genetoreproduksi,
muskuloskeletal, SSP,
endokrin )
3.8 mengkaji psikoogi klien
3.9 mengkaji tingkat social kien
3.10 mengkaji spiritual klien
3.11 mengkaji status emosi
klien
3.12 mengkaji fungsioal klien
( KATZ indeks )
3.13 mengkaji tingkat
kemandirian klien ( Barthel
Indeks )
3.14 mengkaji status mental
klien ( SPMSQ )
3.15 mengkaji aspek kognitif
pada fungsi mental ( MMSE )
3.16 mengkaji keseimbangan
klien ( Tinneti, ME dan
Ginter, SF . 1998 )
3.17 mengkaji APGAR
keluarga
3.18 mengkaji hasil lab dan
diagnostic
3.19 review catatan kinik
3.20 review literature
Jumlah :

II. Pengkajian Ya Tidak


1. Melakukan analisa data keperawatan 1.1. Data dikelompokkan
kelompok lansia 1.2. Dibuat interpretasi data
1.3. Ditentukan masalah
keperawatan klien .
2. Merumuskan diagnosa keperawaatan 2.1. Diagnosa dirumuskan
kelompok lansia. dengan spesipik ( aktual,
resiko atau sejahtera )
3. Memprioritaskan masalah keperawatan 3.1. Diagnosa keperawatan
klien. klien di prioritaskan
Jumlah :
III. Perencanaan Ya Tidak
1. Merumuskan tujuan pemecahan setiap 1.1. Tujuan umum dan khusus
diagnosa keperawatan kelompok ditetapkan untuk setiap
lansia. diagnosa keperawatan
kelompok lansia
1.2. Tujuan dibuat dengan
spesipik dapat diukur,
rasional, dapat dicapai
dan menunjukkan kriteria
waktu.
2. Menyusun rencana tindakan 2.1. Membuat rencana
keperawatan kelompok lansia tindakan keperawatan
pada klien
2.2. Membuat rencana
evaluasi tindakan
keperawatan pada klien.
Jumlah :

IV. Pelaksanaan Ya Tidak


a. Pendidikaan kesehatan
1. Menyusun pre planing pendidikan 1.1. Membuat pre planing
kesehatan pada kelompok lansia pendidikan kesehatan
sesuai kebutuhan dan
masalah kesehatan
kelompok lansia.
1.2. Membuat pre planing
dengan lingkup waktu,
tujuan, materi, metode,
media, KMB dan evaluas.
2. Melaksanakan pendidikan kesehatan 2.1. Mengucapkan salam
pada kelompok lansia terapeutik.
2.2. Menjelaskan kontrak
waktu
2.3. Menjelaskan tujun
pendidikan kesehatan
2.4. Menyampaikan materi
dengan singkat dan jelas
2.5. Menggunakan metode
pendidikan kesehatan
yang tepat
2.6. Menggunakan media
pendidikan kesehatan
yang sesuai
2.7. Melaksanakan evaluasi
Jumlah :
b. Pendidikan Kesehatan YA TIDAK
1. Menunjukan kerja 1.1. Mengidentifikasikan
sama unsur terkait program kesehatan yang
sesuai kebutuhan terkait sesuai kebutuhan
1.2. Melakukan pendekatan/
lobiying dan negoisasi
dengan penanggung
jawab program terkait
1.3. Menyusun MoU dengan
penanggung jawab
program terkait

2. Menunjukan 2.1. Mengidentifikasikan


prosedur program yang akan
kolaborasi dilaksanakan
tindakan skrining 2.2. Membuat surat
kesehatan pada pengantar untuk urat
kelompok lansia terkait
2.3. Membuat dan
melakukan MoU
dengan unsur terkait
2.4. Membuat dan
melakukan MoU
dengan unsur terkait

3. Melakukan 3.1. Mencatat setiap


evaluasi tindak kegiatan/ program yang
lanjut tindakan telah dilakukan
3.2. Mencatat tingkat
pencapaian tujuan yang
ditetapkan pada
perencanaan
3.3. Merevisi perencanaan
yang belum tercapai
bersama sektor/
program terkait

Jumlah

c. Memberikan bantuan ADL YA TIDAK


1. Dapat 1.1. Menyampaikan salam
menunjukan terapeutik
prosedur bantuan 1.2. Menginformasikan pada
ADL klien bahwa akan
dilakuan bantuan ADL
1.3. Jelaskan tujuan dari
bantuan ADL
1.4. Melakukan kesempatan
dengan klien tentang
prosedur bantuan ADL
1.5. Mengatur posisi klien
sesuai kebutuhan
1.6. Menjelaskan hal-hal
yang mungkin terjadi
seperti ketidaknyamanan
1.7. Menunjukan alat dan
bahan yang harus
disiapkan
1.8. Menyiapkan alat dan
bahan siap pakai
1.9. Meletakkan alat sesuai
urutan penggunaannya
1.10. Meletakkan alat
yang mudah dijangkau
dan dekat dengan klien
1.11. Mencuci tangan
sesuai SOP
1.12. Menutup jendela/
memasang sampiran

Jumlah

d. Memberikan bantuan kognitif YA TIDAK


1. Membantu latihan 1.1. Menyampaikan
kognitif pada salam terapeutik.
kelompok lansia 1.2. Menginformasikan
pada klien bahwa
akan dilakukan
bantuan latihan
kognitif.
1.3. Jelaskan tujuan dari
bantuan latihan
kognitif.
1.4. Melakukan
kesepakatan dengan
klien tentang
prosedur latihan.
1.5. Mengatur posisi
klien sesuai
kebutuhan.
1.6. Menjelaskan hal-hal
yang mungkin
terjadi seperti
ketidaknyamanan.
1.7. Menunjukkan alat
dan bahan yang
harus disiapkan.
1.8. Menyiapkan alat dan
bahan siap pakai.
1.9. Meletakkan alat
sesuai urutan
penggunaannya.
1.10. Meletakkan
alat yang mudah di
jangkau dan dekat
dengan klien.
1.11. Mencuci
tangan sesuai SOP.
1.12. Menutup
jendela/memasang
sampiran
Jumlah

V. Evaluasi YA TIDAK
1. Melaksanakan 1.1. Menjelasakan kepada
evaluasi asuhan lansia tujuaan
keperawatan melakukan evaluasi
kelompok lansia 1.2. Mengidentifikasi aspek
yang dievaluasi
1.3. Mengumpulkan bukti
pencapaian asuhan
sesuai tujuan, kriteria
dan standar
1.4. Melakukan penilaian
tingkat kemandirian
lansia
1.5. Membuat rencana tindak
lanjut

Jumlah :
VI. Dokumentasi YA TIDAK
1. Melaksanakan 1.1. Menuliskan pengkajian
dokumentasi asuhan klien
keperawatan pada 1.2. Menuliskan diagnosa
klien keperawatan dalam
dokumen klien/
kelompok lansia
1.3. Menuliskan
perencanaan
keperawatan kelompok
lansia
1.4. Menuliskan pelaksanaan
intervensi
1.5. Menuliskan
penilaian/evaluasi
1.6. Mencatat respon
klien/kelompok lansia
dan hasil evaluasi
Jumlah :

Anda mungkin juga menyukai