SPESIFIKASI TEKNIS PAVING DRAINASE KWS. TUWELEY 2018 Ok PDF

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 11

2018

SPESIFIKASI TEKNIS
PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH

KAWASAN TUWELEY
KEC. BAOLAN KAB.TOLI - TOLI
Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman, Ditjen Cipta Karya
SPESIFIKASI TEKNIS
SATUAN KERJA PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN
PROPINSI SULAWESI TENGAH
.
SPESIFIKASI TEKNIS
Pasal-1
Uraian Pekerjaan

Pekerjaan meliputi :
1.1 Pekerjaan yang dilaksanaan meliputi :
PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN PERMUKIMAN KUMUH KAWASAN
TUWELEY, KEC. BAOLAN, KAB. TOLITOLI,:
a. Pembuatan Jalan Paving Block, P= 1.652,50 m; dan
b. Pembuatan Saluran drainase Type 50/60, P= 1.643,00 m.
1.2 Pekerjaan tersebut pada pasal 1 ayat 1 diatas dilaksanakan sesuai
dengan :
 Uraian dan syarat-syarat kerja (Bestek);
 Gambar situasi, Detail dan gambar susulan bila ada;
 Rízala rapat penjelasan (Aanwijzing); dan
 Petunjuk-petunjuk dari direksi pelaksanaan dengan kondisi lapangan.

Pasal-2
Lokasi Pekerjaan
2.1 Lokasi pekerjaan Kawasan Tuweley, Kec. Baolan, Kab. Tolitoli.
2.2 Tempat pekerjaan akan ditunjukkan kemudian oleh Direksi.
2.3 Lokasi pekerjaan akan dijelaskan pada Pemborongan pada saat
Aanwijzing berlangsung berdasarkan gambar-gambar perencanaan.

Pasal-3
Pengukuran/Pematokan
3.1 Ukuran-ukuran pokok dan detail tertera pada gambar penyedia
barang/jasa harus mentaati ukuran tersebut dan ikut menelitinya apabila
ada perbedaan/penggambaran harus dibicarakan dengan Direksi.
3.2 Semua pekerjaan pengukuran/pematokan yang bertalian dengan
pekerjaan ini menjadi tanggung jawab penyedia barang/jasa dan
dilaksanakan dengan alat ukur yang baik.
3.3 Penyedia barang/jasa harus mengerjakan pematokan untuk menetukan
kedudukan dan peil bangunan sesuai dengan gambar rencana.
Pekerjaan ini harus seluruhnya telah disetujui oleh direksi sebelum memulai
pekerjaan selanjutnya.
3.4 Direksi dapat melakukan revisi pemasangan patok tersebut bila
dipandang perlu. Penyedia barang/jasa harus mengerjakan revisi
tersebut sesuai petunjuk direksi.

Kawasan Tuweley, Kec. Baolan, KAB. TOLITOLI 1


SPESIFIKASI TEKNIS
SATUAN KERJA PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN
PROPINSI SULAWESI TENGAH
.
3.5 Sebelum memulai pekerjaan pemasangan pematokan tersebut,
penyedia barang/jasa harus memberitahukan kepada direksi dalam
waktu tidak kurang dari 24 jam sehingga direksi dapat menyiapkan
peralatan yang perlu untuk melakukan pengawasan.
3.6 Pekerjaan pematokan yang telah diukur oleh penyedia barang/jasa
untuk kemudian disetujui oleh direksi.
3.7 Hasil pengukuran yang disetujui oleh direksi dapat dilaksanakan dasar
pembayaran.

Pasal-4
Pekerjaan Persiapan dan Papan Nama Kegiatan
4.1 Penyedia barang/jasa harus membuat dan memasang Papan Nama
Kegiatan pada lokasi pekerjaan dengan ukuran 120 cm x 80 cm, sebagai
Papan Nama Pemberitahuan yang berisikan informasi pekerjaan yang
akan dilaksanakan, pembiayaan, jangka waktu pelaksanaan dan nama
penyedia barang/jasa pekerjaan.
4.2 Bahan-bahan harus ditempatkan pada tempat yang tidak akan
mengganggu lalu lintas dan selambat-lambatnya dalam waktu satu kali
24 jam.
4.3 Setiap kecelakaan yang disebabkan oleh kelalaian penyedia
barang/jasa memberi pengamanan seperti tersebut diatas sepenuhnya
tanggung jawab penyedia barang/jasa.
4.4 Sebelum melaksanakan pekerjaan lokasi harus dibersihkan dari segala
kotoran dan setelah pekerjaan selesai harus dibersihkan dari segala sisa
bahan dan lain-lain.

Pasal-5
Penyediaan Pos Kerja, Kantor, dan Gudang
5.1 Penyedia barang/jasa herus menyiapkan kantor direksi sementara, yang
dilengkapi oleh fasilitas meja, kursi, papan tulis dan sebagainya seperti
disebutkan dalam syarat-syarat khusus dan petunjuk direksi.

5.2 Juga harus disediakan gudang untuk penyimpanan material yang cukup
dan memenuhi syarat agar material maupun peralatan lain tidak menjadi
lembab atau karena sebab-sebab lain. Bila diperlukan tempat kerja dan
tempat tersebut terletak diluar daerah yang disediakan direksi, maka
penyedia barang/jasa harus menyelesaiakan ganti rugi atau biaya-biaya
lain sehubungan hal tersebut dan tidk diperkenankan meminta biaya-
biaya tambahan.

Kawasan Tuweley, Kec. Baolan, KAB. TOLITOLI 2


SPESIFIKASI TEKNIS
SATUAN KERJA PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN
PROPINSI SULAWESI TENGAH
.
Pasal-6
Penyediaan Tenaga, Peralatan, dan Lampu Penerangan
6.1 Tenaga yang diperlukan bagi pelaksanaan pekerjaan harus disediakan
sendiri oleh penyedia barang/jasa dengan jumlah dan kapasitas yang
sesuai dengan pekerjaan yang dilaksanakan, yaitu seorang tenaga teknis
dengan pendidikan minimal sarjana muda sipil dengan pengalaman
lebih dari 5 tahun dan memiliki SKA/SKT serta seorang tenaga administrasi
dengan pendidikan minimal SLTA dengan pengalaman kerja lebih dari 5
tahun. dan harus disetujui oleh direksi.
6.2 Penyedia barang/jasa harus mengajukan daftar peralatan secara
terperinci yang akan digunakan untuk melaksanakan pekerjaan. Daftar
tersebut harus disetujui direksi. Kerusakan yang timbul pada sebagian
atau keseluruhan alat-alat tersebut yang akan mengganggu
pelaksanaan pekerjaan harus segera diperbaiki atau diganti sehingga
direksi menganggap pekerjaan dapat dimulai/dilanjutkan yaitu Memiliki :
1 Unit Water Tank Truck;
2 Unit Dump Truck 3-4 m3; dan
2 Unit Concrete Mixer.

Pasal-7
Penyediaan Rambu-Rambu Lalu Lintas
7.1 Dimana yang dipandang perla, penyedia barang/jasa harus
menyediakan rambu-rambu untuk keperluan lalu lintas melewati jalan
dan rambu tersebut harus cukup jelas untuk menjamin keselamatan lalu
lintas.
Apabila melalui jalan-jalan yang sibuk, maka penyedia barang/jasa
harus melaksanakan secara bertahap dan apabila perlu dikerjakan pada
malam hari. Biaya yang dikeluarkan akibat keperluan-keperluan tersebut
diatas harus menjadi tanggungan Penyedia barang/Jasa.

Kawasan Tuweley, Kec. Baolan, KAB. TOLITOLI 3


SPESIFIKASI TEKNIS
SATUAN KERJA PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN
PROPINSI SULAWESI TENGAH
.
Pasal-8
Penyediaan Air
8.1 Air yang diperlukan harus disediakan oleh penyedia barang/jasa
termasuk penyediaan peralatan dan perpipaan antara ukuran dan
gambarnya, maka segera diminta petunjuk direksi untuk menetapkan
ukuran yang benar.
Pasal-9
Ukuran-Ukuran/Gambar-Gambar
9.1 Ukuran-ukuran yang tertera dalam gambar adalah usulan sebenarnya,
jika tidak ada kesamaan antara usulan dan gambarnya, maka segera
diminta petunjuk Direksi menetapkan ukuran yang benar.

9.2 Gambar-gambar rencana untuk pekerjaan ini akan diberikan kepada


penyedia barang/jasa dan gambar tersebut merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari dokumen kontrak. Gambar-gambar tersebut
adalah gambar-gambar yang paling akhir setelah diadakan perubahan-
perubahan dan merupakan patokan bagi pelaksanaan pekerjaan.

9.3 Penyedia barang/jasa wajib melaksanakan pekerjaan sesuai dengan


gambar rencana spesifikasi lain yang berhubungan dengan hal itu. Tidak
dibenarkan menarik keuntungan dari kesalahan-kesalahan, kekurangan-
kekurangan pada gambar atau perbedaan ketentuan antara gambar
rencana dan spesifikasi-spesifikasi.

9.4 Apabila ternyata terdapat kekurangan dan lain-lain yang meragukan


penyedia barang/jasa diharuskan mengajukan kepada direksi secara
tertulis dan direksi akan mengoreksi dan menjelaskan gambar-gambar
rencana tersebut untuk kelengkapan yang disebutkan dalam spesifikasi.
Penyimpangan keadaan lapangan terhadap gambar rencana akan
ditentukan selanjutnya oleh direksi dan akan disampaikan kepada secara
tertulis, penyedia barang/jasa harus menyiapkan gambar-gambar yang
menunjukkan perbedaan antara gambar-gambar kontrak dan gambar-
gambar pelaksanaan, semua biaya untuk menyiapkan dokumen cetak
akan ditanggung oleh penyedia barang/jasa.

9.5 Apabila pekerjaan telah selesai dilaksanakan, penyedia barang/jasa


harus membuat gambar lengkap sesuai pelaksanaan di lapangan atau
As Build Drawing dan harus diserahkan kepada pihak Satuan Kerja
Sementara sebelum mengajukan termin terakhir.

Kawasan Tuweley, Kec. Baolan, KAB. TOLITOLI 4


SPESIFIKASI TEKNIS
SATUAN KERJA PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN
PROPINSI SULAWESI TENGAH
.
P a s a l - 10
Peyediaan Material
10.1 Penyedia barang/jasa harus menyediakan sendiri material seperti yang
disebutkan dalam daftar volume pekerjaan. Material-material yang
disediakan oleh direksi atau pemberi perintah akan ditentukan tersendiri
dalam syarat-syarat khusus atau dalam rapat penjelasan.

10.2 Penyedia barang/jasa harus memeriksa terlebih dahulu meterial-meterial


tersebut dan harus bertanggung jawab atas pengangkutan sampai di
lokasi pekerjaan. Penyadia barang/jasa harus mengganti kalau material
itu rusak yang diakibatkan oleh cara pengangkutan yang salah, hilang
atau berkurangnya material yang disebabkan oleh kelalaian penyedia
barang/jasa.

P a s a l - 11
Perlindungan Terhadap Cuaca
11.1 Penyedia barang/jasa harus mengusahakan atas tanggungannya sendiri,
langkah-langkah peralatan yang perlu untuk melindungi pekerjaan dan
bahan-bahan yang digunakan agar tidak rusak atau berkurangnya mutu
karena pengaruh cuaca.

P a s a l - 12
Rencana Kerja
Rencana kerja tersebut harus mencakup :
12.1 Tanggal mulai, serta selesai pekerjaan konstruksi dan atau pemasangan
kegiatan pekerjaan termasuk pengujiannya.
12.2 Jam kerja bagi tenaga yang disediakan oleh penyedia barang/jasa
12.3 Jumlah dari tenaga yang dipakai pada setiap tahap pekerjaan dengan
disertai latar belakang pendidikan dan pengalaman kerja.
12.4 Macam serta jumlah mesin-mesin serta alat-alat yag akan dipakai pada
pelaksanaan pekerjaan.
12.5 Cara pelaksanaan pekerjaan.

P a s a l - 13
Pemberitahuan Untuk Memulai Pekerjaan
Penyedia barang/jasa diharuskan untuk memberikan secara tertulis akan
memulai pekerjaan kepada direksi selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah
Surat Printah Mulai Kerja (SPMK) diterbitkan. Dalam keadaan apapun tidak
diperkenankan untuk memulai pekerjaan yang sifatnya permanen tanpa
terlebih dahulu mendapat persetujuan direksi, pemberitahuan lengkap dan
jelas harus terlebih dahulu disampaikan kepada direksi dan dalam jangka
waktu yang cukup sebelum dimulainya pekerjaan tersebut.

Kawasan Tuweley, Kec. Baolan, KAB. TOLITOLI 5


SPESIFIKASI TEKNIS
SATUAN KERJA PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN
PROPINSI SULAWESI TENGAH
.

P a s a l - 14
Pelaksanaan Pembuatan Jalan Paving Block

14.1 Umum
1. Perkerasan jalan paving ini dilaksanakan sesuai dengan luasan dan
elevasi /ketinggian yang tertera padda gambar rencana, termasuk
dalam pekerjaan ini adalah beton pengunci/pembatas (kanstin);
2. Kanstin yang digunakan terdiri dari 2 (dua) type berukuran 20x40 cm
dan 20x30 cm sesuai gambar rencana; dan
3. Bila kedudukan permukaan tanah yang ada tidak sesuai dengan
kedudukan yang ditentukan, maka kontraktor berkewajiban untuk
menggali dan mengurug sesuai dengan ketinggian yang tercantum
di gambar rencana.
14.2 Bahan-Bahan
1. Beton paving block merupakan struktur perkerasan paling atas yang
dipasang diatas lapisan pasir sebagai perata. Kualitas paving block
harus setara dengan beton mutu K-225 sesuai dengan petunjuk Direksi
Teknik dengan tebal 80 mm hasil produk pabrikan dengan
menggunakan press mesin;
2. Bahan yang digunakan adalah paving block empat persegi panjang
dengan dimensi 10 x 20 x tebal sesuai gambar;
3. Paving block yang digunakan terdiri atas dua warna dasar, yaitu:
 Warna Natural, digunakan pada pekerjaan jalan secara umum dan
menyeluruh; dan
 Warna Merah, digunakan untuk pekerjaan pada stretching (border)
dan pada ornamen dengan ketentuan, yaitu Full colour (homogen)
di semua sisinya sesuai tebal paving dan warna merah harus tahan
terhadap perubahan cuaca dan tidak luntur.
14.3 Tahapan Pelaksanaan
1. Penebaran pasir alas
Pasir alas adalah pasir dengan ketebalan tertentu sebagai alas
perletakan paving blok. Pasir alas yang digunakan harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
 Butiran pasir alas adalah pasir kasar dengan besar butir maksimum
9,5 mm seperti pasir beton, bersih dari lumpur dan kotoran lainnya;
 Pada saat penebaran harus dalam keadaan kering atau kadar air
kurang dari 10% dan bersifat gembur; dan
 Tebal pasir alas 5 cm sesuai gambar rencana.
2. Pemasangan pola

Kawasan Tuweley, Kec. Baolan, KAB. TOLITOLI 6


SPESIFIKASI TEKNIS
SATUAN KERJA PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN
PROPINSI SULAWESI TENGAH
.
 Benang pembantu dipasang setiap jarak 4-5 meter. Bilamana pada
lokasi pemasangan terdapat lubang saluran atau konstruksi
lainnya, maka harus dibuat benang pembantu tambahan agar
pola blok terkunci dapat dipertahankan;
 Pola pemasangan paving blok yang digunakan adalah pola tulang
ikan (herring bone) sesuai gambar rencana; dan
 Untuk membentuk pola yang yang baik dan teratur, unit paving
block harus mengikuti benang pembantu dengan sudut yang
tepat terhadap beton pengunci.
14.4 Penyelesaian Tepi Perkerasan padan Beton Pengunci (Kanstin)
1. Plesteran pada tepi perkerasan dilakukan dengan campuran 1
PC : 3 Psr dengan ketebalan 2 cm;
2. Agregat halus yang digunakan adalah pasir sungai yang berasal
dari quarry;
3. Plesteran dilakukan pada bagian yang terlihat (sesuai gambar);
4. Setelah dipelester kemudian diaci dengan saus semen; dan
5. Bukaan atau pelaluan air pada kanstin harus dipasang sedemikian
sehingga dapat meloloskan aliran air dari badan jalan.
14.5 Pekerjaan Akhir
Sisa-sisa material, tanah galian dan kotoran sisa pelaksanaan pekerjaan
di sekitar dikumpulkan dan dibuang ditempat pembuangan yang tidak
merusak lingkungan.
P a s a l - 15
Pekerjaan Drainase
Pekerjaan Pembangunan Talud dengan rincian secara garis besar sebagai
berikut :
15.1 Uitzet/Bouwplank
1. Semua papan bouwplank menggunakan kayu kuat kelas III
denganketebalan 2 cm dipasang terentang pada patok kayu ukuran
5/7 dan diserut rata pada permukaan atas dan terpasang water pass
dengan peil + 0.00;
2. Bouwplank dipasang memanjang keliling bangunan, pada as kolom
dan dinding penyekat supaya diberi tanda dengan cat warna merah;
3. Bouwplank dipasang di luar garis bangunan dengan jarak minimal 2
m untuk mencegah kelongsoran terhadap galian tanah pondasi.
4. Setelah pemasangan bouwplank selesai, Kontraktor wajib melapor
kepada Direksi/Pengawas Lapangan untuk mendapatkan
persetujuan pekerjaan selanjutnya; dan
5. Pembersihan dan Perapihan, Setelah pekerjaan selesai semua,
permukaan harus bersih dari segala macam kotoran dan dalam
keadaan baik sempurna.

Kawasan Tuweley, Kec. Baolan, KAB. TOLITOLI 7


SPESIFIKASI TEKNIS
SATUAN KERJA PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN
PROPINSI SULAWESI TENGAH
.
15.2 Pekerjaan Galian
1. Penggalian harus dilakukan untuk mencapai garis elevasi permukaan
dan kedalaman-kedalaman yang disyaratkan atau ditentukan dan
diindikasikan dalam gambar dengan cara yang sedemikian rupa,
sehingga persyaratan dari pekerjaan selanjutnya terpenuhi;
2. Galian mencakup pemindahan tanah serta batu-batuan dan bahan
lain yang dijumpai dalam pelaksanaan pekerjaan;
3. Galian untuk pondasi harus mempunyai lebar yang cukup untuk
membangun maupun memindahkan rangka/bekisting yang
diperlukan, dan juga untuk mengadakan pembersihan;
4. Jika terdapat air menggenang dalam parit/galian pondasi harus
dipompa keluar, sehingga pada waktu pemasangan pondasi
parit/galian pondasi dalam keadaan kering; dan
5. Jika terdapat tempat yang gembur pada dasar parit / galian pondasi
harus digali dan ditimbun kembali dengan material yang disetujui oleh
Direksi/Direksi Teknik, disiram air dan dipadatkan.
15.3 Pekerjaan Pasangan Batu Kali
1. Semua galian harus selalu bebas air dan Kontraktor harus melengkapi
semua bahan-bahan yang diperlukan, peralatan dan tenaga untuk
membuang atau mengalirkan air, termasuk saluran-saluran
sementara, pengaliran lintasan air dan menyediakan dinding cut off;
2. Bowplank, peil dan segala titik referensi yang dibutuhkan telah
terpasang dengan baik, sehingga akan menjamin hasil akhir sesuai
dengan gambar rencana. Tiap batu untuk pasangan harus
seluruhnya dibasahi lebih dahulu sebelum dipasang dan harus
diletakan dengan alasnya tegak lurus kepada tegangan pokok;
3. Pada pasangan batu yang terlihat dibuat pasangan batu muka, batu
muka harus mempunyai bentuk seragam dan bersudut dengan
ukuran tebal minimum 15 cm, kecuali ada permintaan lain dari Direksi.
Permukaan batu muka harus merata setelah dipasang. Pasangan
batu muka harus bersatu dengan batu-batu belah yang dipasang di
dalamnya dan paling sedikit ada satu batu pengikat (pengunci)
untuk tiap-tiap meter persegi. Pasangan batu muka harus dikerjakan
secara bersama-sama dengan pasangan batu inti agar supaya
pengikat dapat dipasang dengan sebaik-baiknya; dan
4. Batu harus dipilih dan diletakan dengan hati-hati sehingga tebal
adukan tidak kurang dari pada rata-rata 1 cm.

Kawasan Tuweley, Kec. Baolan, KAB. TOLITOLI 8


SPESIFIKASI TEKNIS
SATUAN KERJA PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN
PROPINSI SULAWESI TENGAH
.
15.4 Pekerjaan Plesteran dan Acian Beton
1. Spesi untuk plesteran adalah 1Pc : 3Psr.
2. Sebelum pekerjaan plesteran dilakukan, bidang-bidang yang akan
diplester harus dibersihkan terlebih dahulu, kemudian dibasahi
dengan air agar plesteran tidak cepat kering dan tidak retak-retak;
3. Semua permukaan beton yang diplester permukaanya harus
dikasarkan terlebih dahulu;
4. Adukan untuk plesteran harus benar-benar halus sehingga plesteran
tidak terlihat pecah-pecah;
5. Tebal plesteran 1,5 cm;
6. Plesteran supaya digosok berulang-ulang sampai mantap dengan
acian PC sehingga tidak terjadi retak-retak dan pecah dengan hasil
halus dan rata;
7. Pekerjaan plesteran terakhir harus lurus, rata, vertikal dan tegak lurus
dengan bidang lainnya;
8. Semua pekerjaan plesteran harus menghasilkan bidang yang tegak
lurus, halus, tidak bergelombang. Sedang sponeng/tali air harus lurus
dan baik;
9. Susunan adukan untuk siaran harus terdiri dari campuran 1 pc : 3 psr
dalam volume dan airnya cukup untuk menghasilkan kekentalan
untuk keperluan yang diinginkan; dan
10. Sebelum pekerjaan siaran dimulai, celah-celah diantara batu harus
dikorek sebelum adukan dipasang (atau dicungkil untuk pasangan
batu yang sudah lama) dan permukaannya harus dibersihkan
dengan sikat kawat dan dibasahi.

P a s a l - 17
Penutup
17.1 Perbaikan terhadap kerusakan
 Jika terjadi ketidaksesuaian dengan persyaratan atau ketentuan-
ketentuan yang telah ditetapkan, dan terjadinya kerusakan atau
cacat baik yang terlihat maupun yang tersembunyi, penyedia
barang/jasa diwajibkan untuk memperbaiki dan menyempurnakan
sesuai peralatan teknis yang ada dan sesuai petunjuk direksi; dan
 Segala biaya dan resiko yang timbul akibat seperti hal diatas menjadi
tanggung jawab penyedia barang/jasa.
17.2 Jalan Alternatif atau Jembatan Darurat
 Dalam hal penyedia barang/jasa melaksanakan pekerjaan jalan yang
mengakibatkan lalu lintas kendaraan maupun pejalan kaki terganggu
penyedia barang/jasa diwajibkan untuk membuat jalan alternatif atau
jembatan darurat; dan

Kawasan Tuweley, Kec. Baolan, KAB. TOLITOLI 9


SPESIFIKASI TEKNIS
SATUAN KERJA PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN
PROPINSI SULAWESI TENGAH
.
 Segala biaya dan resiko yang timbul akibat seperti hal diatas menjadi
tanggung jawab penyedia barang/jasa.
17.3 Hubungan Masyarakat
 Penyedia barang/jasa diwajibkan menjalin hubungan baik dengan
masyarakat, tokoh dan aparat setempat;
 Penyedia barang/jasa dapat menjamin hubungan imbal balik yang
saling menguntungkan dengan masyarakat setempat, seperti sewa
tanah dan rumah untuk kepentingan pelaksanaan pekerjaan,
pembelian material seperti pasir, batu, kayu dan lain-lain; dan
 Segala akibat dan resiko yang timbul dalam hubungan masyarakat
adalah tanggung jawab penyedia barang/jasa.

Pejabat Pembuat Komitmen


Pengembangan Kawasan Permukiman
Propinsi Sulawesi Tengah

AZMI HAYAT, ST
NIP. 19770226 200502 1 003

Kawasan Tuweley, Kec. Baolan, KAB. TOLITOLI 10

Anda mungkin juga menyukai