2 (2016) 46-51
ISSN 2302 934X
Industrial Management
Tahap Informasi, Kreatif, dan Analisa Pada Rekayasa Nilai Untuk
Meningkatkan Kualitas Pelayanan Hotel
Abstrak – Persaingan hotel semakin hari semakin meningkat. Agar Hermesone Hotel tetap eksis sebagai
Hotel pertama di Subulussalam-Aceh, sudah seharusnya Hermesone Hotel terus berbenah diri untuk
peningkatan pelayanannya agar tidak ditinggalkan para tamu. Penerapan Metode Rekayasa Nilai
merupakan suatu pendekatan yang bersifat kreatif dan sistematis dari sejumlah teknik yang telah
ditentukan atau yang telah direkomendasikan. Terdapat 5 tahapan dalam rencana kerja penerapan
metode rekayasa nilai yaitu: tahap informasi, tahap kreatif, tahap analisa, tahap pengembangan dan
tahap rekomendasi. Dengan menggunakan Metode Rekayasa Nilai, hasil sementara dari penelitian ini
adalah pada tahap informasi diperoleh dua fungsi dalam pelayanan hotel yaitu pelayanan dan fasilitas,
pada tahap kreatif diperoleh desain awal dan dua desain usulan dan pada tahap analisa dapat
disimpulkan beberapa keuntungan dan kerugian dari beberapa alternative yang dibuat dan dibuatkan
bobot masing-masing criteria.
Manuscript received September 26th, 2016, revised October 3rd, 2016 Copyright © 2016 Department of Industrial Engineering. All rights reserved.
47
Muhammad Fazri Pasaribu dan Riana Puspita
Copyright © 2016 Department of Industrial Engineering. All rights reserved. Industrial Engineering Journal Vol.5 No.2 (2016) 46-51
48
Tahap Informasi, Kreatif, dan Analisa Pada Rekayasa Nilai Untuk
Meningkatkan Kualitas Pelayanan Hotel
Sistematika langkah-langkah pada tahap spekulasi b. Tersedianya sumber daya untuk implementasi
rekayasa nilai, yang berurusan dengan mencari (biaya, tenaga atau jam-orang, peralatan dan
berbagai macam alternatif yang memenuhi fungsi lain-lain).
objek, yang perlu diperhatikan adalah: c. Jadwal implentasi.
a. Pusatkan perhatian dan pemikiran khusus ke d. Organisasi yang melaksanakan implementasi.
masalah fungsi. Munculkan beberapa ide untuk e. Manajemen implementasi.
maksud tersebut dengan fungsi dasar tidak
2.4 Nilai, Biaya, dan Fungsi
diubah.
Nilai mengandung arti subjektif apalagi bila
b. Yang dicari pada tahap ini adalah ide. Jadi, bukan
dihubungkan dengan moral, estetika, sosial, ekonomi
keputusan mengenai bisa tidaknya ide tersebut
dan lain-lain. Dalam rekayasa nilai, nilai hanya dikaitkan
diterima.
dengan ekonomi. Pengertian nilai dibedakan dengan
c. Mencatat semua masukan, meneliti apakah ada
biaya karena:
yang sama atau dapat dikombinasikan.
1. Ukuran nilai ditentukan oleh fungsi atau
d. Mengkaji adakah fungsi kedua yang dapat
kegunaannya sedangkan harga atau biaya ditentukan
dikurangi atau bahkan dihilangkan.
oleh substansi barangnya atau harga komponen-
3. Tahap Analisa
komponen yang membentuk barang tersebut.
Proses ini berurusan dengan memilih dan
2. Ukuran nilai condong ke arah subjektif sedangkan
mengadakan keputusan (judgment) yang akan
biaya tergantung kepada angka (monetary value)
memberi jalan kepada pengembangan yang bisa
pengeluaran yang telah dilakukan untuk
diimplementasikan. Guna menangani tahap analisis
mewujudkan barang tersebut.
diperlukan personil dengan pengalaman dan
pengetahuan yang berspektrum luas dan berkaitan Ada empet jenis nilai (value) yang bisa
dengan objek yang dikaji, seperti latar belakang, dipertimbangkan dalam perencanaan menurut Lockyer
familiarity dengan objek atau yang sejenis, teknik- [4] yaitu:
teknik baru dalam memproduksi atau pabrikasi, 1. Nilai kegunaan (Use value)
constructability. Adalah nilai yang menggmbarkan seberapa besar
4. Tahap Pengembangan tingkat kegunaan atau tingkat pelayanan yang akan
Pada tahap ini alternatif-alternatif yang terpilih dari diperoleh akibat terpenuhinya fungsi dari suatu
tahap sebelumnya dibuat program desain produk, pada umumnya sangat tergantung
pengembangannya sampai menjadi usulan yang pada sifat dan kualitas produk.
lengkap. Alternatif yang memiliki aspek teknis paling 2. Nilai kebanggan (Esteem value)
baik akan dievaluasi lebih lanjut mengenai biaya Nilai ini dapat membangkitkan kesan atau image
untuk mendukung usulan pemilihannya. terhadap konsumen yaitu seberapa besar produk
5. Tahap Penyajian dan Program Tindak Lanjut tersebut dapat memberi kepuasan terhadap
Merupakan tahap akhir proses rekayasa nilai yang konsumen untuk memenuhi sifat-sifat khusus produk
terdiri dari persiapan dan penyajian kesimpulan hasil seperti : daya tarik, keindahan dan prestise produk.
rekayasa nilai kepada yang berkepentingan. Jadi 3. Nilai tukar (Exchange value)
laporan akhir akan berisikan: Nilai ini menunjukkan seberapa besar konsumen
- Identifikasi objek atau proyek. mengeluarkan biaya untuk mendapatkan produk
- Penjelasan fungsi masing-masing komponen dan tersebut.
keseluruhan komponen, sebelum dan sesudah 4. Nilai biaya (Cost value)
dilakukan rekayasa nilai. Adalah nilai yang menunjukkan seberapa besar biaya
- Perubahan desain (pengurangan, peningkatan) total yang diperlukan untuk menghasilkan produk
yang diusulkan. serta memenuhi semua fungsi yang diinginkan.
- Perubahan biaya.
Biaya adalah jumlah segala usaha dan pengeluaran
- Total penghematan biaya yang akan diperoleh.
yang dilakukan dalam mengembangkan, memproduksi,
6. Tahap Implementasi
dan mengaplikasikan produk. Penghasil produk selalu
Suatu usulan atau rekomendasi yang dimuat dalam
memikirkan akibat dari biaya terhadap kualitas,
laporan hasil rencana kerja rekayasa nilai,
reabilitas, dan maintainability karena ini akan
bagaimanapun baiknya tidak akan bermanfaat bila
berpengaruh terhadap biaya bagi pemakai. Biaya
tidak diikuti dengan implementasi. Agar implentasi
pengembangan merupakan komponen yang cukup besar
dapat berjalan lancar sewaktu dilakukan perlu
dari total biaya sedangkan perhatian terhadap biaya
dipikirkan dan direncanakan hal-hal berikut:
produksi amat diperlukan karena mengandung sejumlah
a. Bagaimana keberhasilan akan diukur dan
biaya yang tidak perlu (unnecessary cost). Pentingnya
didefinisikan.
analisis biaya bertambah karena rekayasa nilai bertujuan
untuk mengetahui hubungan antara fungsi yang
diperlukan dan memberikan cara pengambilan
Copyright © 2016 Department of Industrial Engineering. All rights reserved. Industrial Engineering Journal Vol.5 No.2 (2016) 46-51
49
Muhammad Fazri Pasaribu dan Riana Puspita
Copyright © 2016 Department of Industrial Engineering. All rights reserved. Industrial Engineering Journal Vol.5 No.2 (2016) 46-51
50
Tahap Informasi, Kreatif, dan Analisa Pada Rekayasa Nilai Untuk
Meningkatkan Kualitas Pelayanan Hotel
dan direkomendasikan sebagai hasil terpilih dalam tahap 4.4 Tahap Analisa
pengembangan. Pada tahap ini dilakukan penilaian terhadap
alternatif yang muncul berdasarkan kriteria yang
ditetapkan melalui penilaian kelayakan dan penilaian
4 Hasil dan Pembahasan evaluasi. Analisa dilakukan tim rekayasa nilai kepada
Hasil dan pembahasan yang akan diuraikan hanya tamu yang menginap di hotel.
pada tiga tahapan saja yaitu tahap informasi, tahap
kreatif, dan tahap analisa. 4.5 Analisa Keuntungan dan Kerugian
4.1 Tahap Informasi Analisa keuntungan dan kerugian, sebagai tahap
awal dalam melakukan analisa dilakukan untuk
Tahap ini menggambarkan keadaan saat ini serta memastikan bahwa alternatif yang benar-benar
kondisi yang mengakibatkan munculnya permasalahan. bermanfaat saja yang akan diperhitungkan pada analisa
Yang termasuk pada tahap ini adalah deskripsi kondisi berikutnya. Dari uraian pada tahap kreatif, maka
awal, dalam memberikan pelayanan pada konsumen deskripsi altematif yang diusulkan dapat dilihat pada
Hotel melayani restauran, kamar, ruang meeting dan Tabel 2.
karaoke.
Hotel memiliki beberapa departemen seperti Tabel 2 Deskripsi desain awal dan desain alternatif
departemen marketing, departemen office, departemen usulan
front office, departemen Food and Baverage, Alternatif Desain komponen
departemen scurity, departemen housekeeping dan Desain Awal a. Pelayanan hotel
departemen engineering. (0) b. Adanya akses internet di lobby
Hotel Hermesone memiliki 1 ruang meeting dan 1
c. Pelayanan Food and Baverage
hall, 87 kamar dan 4 kamar karaoke, dengan jumlah
kesemua outlet
karyawan 48 sehingga apabila pesanan jamuan dalam d. Informasi hotel dari salescall
jumlah besar dan membutuhkan banyak kamar marketing
mengakibatkan kurangnya pelayanan diberikan kepada
Usulan 1 a. Pelayanan Food and Baverage
tamu.
kesemua outlet
b. Adannya training untuk karyawan
4.2 Analisa Fungsi
c. Dibuat akses internet ke kamar
Analisa fungsi dilakukan sebagai pendekatan
Usulan 2 a. Pelayanan Food and Baverage
fungsional terhadap keberadaan pelayanan hotel dan
berdasarkan outlet
fasilitas yang ada. Fungsi yang mendukung dan
b. Adanya training untuk karyawan
menggambarkan keadaan hotel serta fasilitasnya
c. Informasi hotel melalui website
dideskripsikan dalam dua kata yang terdiri atas kata
kerja dan kata benda. Analisa fungsi dapat dilihat pada
4.6 Analisa matrik kelayakan
Tabel 1.
Agar fokus analisa terarah pada keadaan yang ada,
Tabel 1 Analisa Fungsi maka sebelumnya perlu ditentukan kriteria-kriteria yang
akan dipertimbangkan dalam penilaian ini. Kriteria yang
Uraian Fungsi Tingkat
dipertimbangkan adalah sebagai berikut: keadaan
Kata Kerja Kata Benda
kamar, waktu pelayanan, ketepatan pelayanan, adanya
Pelayanan Mempersiapkan Fasilitas Primer
fasilitas penunjang, kualitas sumber daya manusia, dan
Hotel
Melayani Tamu Sekunder keluasan jaringan layanan informasi.
Fasilitas Mempersiapkan fasilitas Primer Pada tahap ini dilakukan pembuatan kuisioner
hotel dimana nantinya kuisioner ini akan disebarkan kepada
Mempercepat Pelayanan sekunder
tamu yang menginap di hotel. Penyebaran kuisioner
dilakukan sebanyak 100 pengunjung yang menjadi
4.3 Tahap Kreatif responden.
Tahap ini selanjutnya akan dimunculkan alternatif- Dari Jumlah 100 kuisioner yang disebarkan berhasil
alternatif yang mungkin untuk melakukan perbaikan kembali kepada peneliti adalah 100 lembar, pertanyaan
sebagai langkah pengembangan terhadap keberadaan terdiri dari 6 Kriteria: Keadaan Ruangan Kamar, Waktu
dan kondisi pelayanan hotel beserta fasilitas kerja yang pelayanan, Ketepatan pelayanan, Adanya Fasilitas
ada desain usulan yang telah ada, kemudian akan dinilai Penunjang Hotel, Keramahtamahan Karyawan, Jaringan
keuntungan kerugiannya serta kelayakannya dalam Layanan Informasi.
implementasi. Komponen yang terpilih kemudian akan Adapun rekapitulasi hasil penilaian matrik kelayakan
dikombinasikan untuk menghasilkan alternatif yang yang dilakukan terhadap setiap kriteria sebagai
akan dievaluasi dan dikembangkan lebih lanjut. berikutdapat dilihat pada Tabel 3.
Copyright © 2016 Department of Industrial Engineering. All rights reserved. Industrial Engineering Journal Vol.5 No.2 (2016) 46-51
51
Muhammad Fazri Pasaribu dan Riana Puspita
Tabel 3 Penilaian Responden Terhadap kriteria [2] Zimmerman, L.W., dan Glen D. Hart, Value Engineering a
Practical Approach for Owners, (Penerbit Van Nostrand Reinhold
No Kriteria Jumlah Rata-rata Company, 1982).
1. Keadaan Kamar 692 0.183214 [3] Soeharto, Iman, Manajemen Proyek (Dari Konseptual sampai
2. Waktu pelayanan 580 0.153561 Operasional),( Penerbit Erlangga, 2001).
3. Ketepatan pelayanan 610 0.161504 [4] Keith Lockyer, Alan Muhlemann, dan Jhon Oakland, Manajemen
Produksi dan Operasi, (Penerbit PT. Elex Media Komputindo,
4. Adanya fasilitas
633 0.167593 Jakarta, 1990).
penunjang hotel
5. Keramahtamahan
642 0.169976
karyawan
6. Jaringan layanan
620 0.164151
informasi
Total 3777
5 Kesimpulan
Pada tahap informasi diperoleh dua fungsi dalam
pelayanan hotel yaitu pelayanan dan fasilitas.
Pada tahap Kreatif diperoleh desain awal yaitu:
Pelayanan hotel, adanya akses internet di lobby,
pelayanan food and baverage kesemua outlet, informasi
hotel dari salescall marketing, dan desain usulan 1
yaitu: pelayanan food and baverage kesemua outlet,
adannya training untuk karyawan, dibuat akses internet
ke kamar, serta usulan 2 yaitu: pelayanan food and
baverage berdasarkan outlet, adanya training untuk
karyawan, informasi hotel melalui website
Pada tahap Analisa dapat disimpulkan beberapa
keuntungan dan kerugian dari beberapa alternative yang
dibuat dan dibuatkan bobot masing-masing criteria
Acknowledgements
Terimakasih kepada Kemenristek Dikti dan LPPM-ITM
serta bapak Pimpinan Hermes One Hotel Subulussalam
yang telah memfasilitasi kegiatan penelitian yang
dilakukan.
References
[1] Rochmanhadi, Teknik Penilaian Desain (Value Engeneering),
(Semarang, Indonesia, 1992).
Copyright © 2016 Department of Industrial Engineering. All rights reserved. Industrial Engineering Journal Vol.5 No.2 (2016) 46-51