Anda di halaman 1dari 9

Pengaruh Strategi Pemasaran dan Perilaku Dalam Organisasi Terhadap

Usaha Mikro di Mitra SelSel CheeseTea

Oleh :

Achmad Molyadi
(20170703041009/Akuntansi Syariah,
Alamat email: yadiachmad789@gmail.com)

Moh. Alfin Arrizki


(201707031064/Akuntansi Syariah,
Alamat email: alvinarizky1@gmail.com)

Syaiful Romadhon
(201707031104/Akuntansi Syariah,
Alamat email: mazz.ipoenk49@gmail.com)

Irma Dwi Okti Anggraini


(20170703042050/Akuntansi Syariah,
Alamat email: irmadokta99@gmail.com)

Sukma Ningsih
(20170703042101/Akuntansi Syariah,
Alamat email: sukmaningsih.nyohma99@gmail.com)
Abstrak

Strategi pemasaran adalah salah satu cara memenangkan keunggulan bersaing yang
berkesinambungan baik itu untuk perusahaan yang memproduksi barang atau jasa.
Strategi pemasaran dapat dipandang sebagai salah satu dasar yang dipakai dalam
menyusun perencanaan perusahaan secara menyeluruh. Di era milenial sekarang ini,
peluang untuk berbisnis sangatlah luas. Apalagi dengan menggunakan media sosial,
itu akan mempermudah akses seseorang dalam berbisnis, dan mempermudah untuk
memasarkan suatu produk.

BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Strategi adalah cara yang dilakukan seorang manajer maupun pengelola


dalam memasarkan bisnisnya, mengatur dan merancang atau merencanakan suatu
kegiatan agar mencapai suatu tujuan yang diinginkan oleh sebuah organisasi maupun
perusahaan. Serta, memahami perilaku organisasi yang berarti memahami perilaku
para anggota organisasi, baik secara individu maupun secara kelompok. Memahami
perilaku organisasi bukan memahami bagaimana organisasi itu berperilaku, tetapi
memahami bagaimana para anggota organisasi itu berperilaku. Memahami
bagaimana para anggota organisasi berperilaku berarti berusaha memahami perilaku
manusia. Memahami perilaku manusia adalah suatu hal yang sulit karena setiap
manusia sebagai individu mempunyai perilaku yang berbeda-beda.

RUMUSAN MASALAH

1. Apakah ada pengaruh strategi pemasaran dan perilaku dalam organisasi terhadap
usaha mikro di mitra SelSel CheeseTea?

TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk menguji dan menganalisis apakah ada pengaruh strategi pemasaran dan
perilaku dalam organisasi terhadap usaha mikro di mitra SelSel CheeseTea

MANFAAT PENELITIAN

1. Mengenalkan kepada masyarakat tentang usaha SelSel CheeseTea


2. Terinspirasi dengan strategi pemasarannya
3. Memahami perilaku organisasi
BAB II

LANDASAN TEORITIS

A. Pengendalian Manajemen

Pengendalian manajemen merupakan keharusan dalam suatu organisasi yang


mempraktikkan desentralisasi. Salah satu pandangan berargumentasi bahwa sistem
pengendalian manajemen harus sesuai dengan strategi perusahaan. Ini menyiratkan
bahwa strategi pertama kali dikembangkan melalui proses formal dan rasional, dan
strategi ini kemudian menentukan desain sistem manajemen perusahaan. Satu
perspektif alternatif mengatakan bahwa strategi muncul melalui eksperimentasi yang
dipengaruhi oleh sistem manajemen perusahaan. menurut pandangan ini, sistem
pengendalian manajemen dapat mempengaruhi perkembangan strategi.

B. Memahami Strategi

Strategi adalah rencana-rencana untuk mencapai tujuan organisasi. Ada 2


tingkatan strategi dalam suatu organisasi, yaitu:

1. Strategi Tingkat Korporat. Strategi korporat adalah mengenai keberadaan di


tengah-tengah bauran bisnis yang tepat.
2. Strategi Unit Bisnis. Strategi unit bisnis adalah unit bisnis independen di bawah
perusahaan yang bertujuan untuk mengoptimalisasi sumber daya dan
memaksimalkan nilai perusahaan.
C. Perilaku dalam Organisasi

Sistem pengendalian manajemen mempengaruhi perilaku manusia. Sistem


pengendalian manajemen yang baik mempengaruhi perilaku sedemikian rupa
sehingga memiliki tujuan yang selaras, artinya tindakan-tindakan individu yang
dilakukan untuk meraih tujuan-tujuan pribadi juga akan membantu untuk mencapai
tujuan-tujuan organisasi. Bagaimana hal tersebut dipengaruhi oleh tindakan informal
dan sistem formal. Sistem formal dapat dibagi ke dalam 2 kategori: aturan-aturan
dan metode-metode sistematis untuk perencanaan dan mempertahankan
pengendalian.

D. Pusat Tanggung Jawab: Pusat Pendapatan dan Beban

Pusat tanggung jawab merupakan struktur sistem pengendalian dan pemberian


tanggung jawab kepada subunit organisasi harus mencerminkan strategi organisasi.
Ada dua jenis pusat tanggung jawab: pusat pendapatan dan pusat beban. Pusat
pendapatan merupakan unit pemasaran/ penjualan yang tak memiliki wewenang
untuk menetapkan harga jual dan tidak bertanggung jawab atas harga pokok
penjualan dari barang-barang yang mereka pasarkan.pusat beban adalah pusat
tanggung jawab yang inputnya diukur secara moneter, namun outputnya tidak.
E. Pusat Laba

Ketika kinerja finansial suatu pusat tanggung jawab diukur dalam ruang lingkup
laba (yaitu, selisih antara pendapatan dan beban), maka pusat ini disebut sebagai
pusat laba (profit center). Laba merupakan ukuran kinerja yang berguna karena laba
memungkinkan manajemen senior untuk dapat menggunakan satu indikator yang
komprehensif, dibandingkan jika harus menggunakan beberapa indikator (beberapa
diantaranya menunjuk ke arah yang berbeda).
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Pendekatan penelitian dapat dikelompokkan ke dalam 2 bagian besar :


Pendekatan Kualitatif dan Pendekatan Kuantitatif. Penelitian Kuantitatif
menekankan pada penilaian numerik atas fenomena yang dipelajari. Pendekatan
Kualitatif menekankan pada pembangunan naratif atau deskripsi tekstual atas
fenomena yang diteliti. Pada penelitian ini, saya menggunakan pendekatan kulitatif.
Karena, penelitian dilakukan dengan cara wawancara dan observasi langsung ke
lapangan.

BAB IV

HASIL dan PEMBAHASAN

A. Profil Usaha

Nama usaha yang dikelola dalam penelitian ini adalah SelSel CheeseTea.
Tergolong dalam usaha mikro yang bergerak di bidang minuman dan merupakan
mitra dari perusahaan besar. SelSel CheeseTea ini merupakan franchise minuman
yang sedang trend dan sedang digemari banyak kalangan. Berdiri sejak Agustus
2019 dan berlokasi di JL.KH.Agus Salim Pamekasan (sebelah utara Bank Mandiri
Syariah).

B. Struktur Organisasi

Struktur organisasi dalam usaha SelSel CheeseTea berbeda dengan struktur


organisasi yang biasanya. Karena, dalam usaha tersebut hanya ada seorang owner.
Tidak ada karyawan dan bersifat kekeluargaan. Yang mana, para pekerja dalam
usaha tersebut sistemnya dibantu oleh keluarga.

C. Sumber Daya Manusia

Jumlah SDM (Sumber Daya Manusia) dalam usaha SelSel CheeseTea ini
terdapat 7 orang. Terdiri dari 2 orang owner yang merupakan sepasang suami-istri
yang bernama Helmy Kurniawan dan Farakh Firziah Tri Ayuningtyas. Sebagaimana
yang sudah dijelaskan di awal bahwasanya usaha tersebut di bantu oleh keluarga,
maka 5 orang sisanya tersebut adalah Rahman Hidayat (orangtua dari Helmy
Kurniawan), Juhairiyah (orangtua dari Helmy Kurniawan), Eny Soenarto (orangtua
dari Farakh Firziah Tri Ayuningtyas), Irma Dwi Okti Anggraini (adik dari Helmy
Kurniawan), dan Aldha Desyana Fitria (adik dari Farakh Firziah Tri Ayunintyas).
D. Proses Produksi

Sistem produksi dari usaha SelSel CheeseTea ini tergolong cukup panjang
namun mudah. Pertama yang harus dilakukan adalah membuat bahan bakunya
terlebih dahulu seperti menimbang atau menakar varian rasa dari SelSel yang
berbentuk seperti bubuk susu dan serbuk teh. Dimana jikalau varian rasa yang seperti
bubuk susu itu sebanyak 10gram dan yang berbentuk serbuk teh sebanyak 5 gram.
Bahan baku yang kedua adalah membuat bubble boba dengan menggunakan air
hangat dan gula merah. Bahan baku yang ketiga adalah cheese cream yang dibuat
dengan menggunakan resep rahasia yang telah ditentukan oleh SelSel CheeseTea
pusat dan telah di modif oleh owner agar rasa cheese cream lebih enak. Setelah itu,
jikalau ada pembeli dengan varian rasa seperti bubuk susu, lama pembuatan cheese
tea ini kurang lebih hanya 3 menit untuk 1 varian rasa. 3 menit tersebut terdiri dari :
mencampurkan 1 varian rasa sebanyak 10 gram yang berbentuk seperti bubuk susu
dengan 50ml air panas, lalu diaduk hingga tercampur rata, selanjutnya mengisi cup
dengan bubble boba, es batu, dan susu 40ml diaduk dengan air dingin sebanyak
60ml, setelah cup terisi bahan-bahan tersebut dilanjutkan dengan menuangkan varian
rasa diatasnya, lalu menuangkan cheese cream diatas varian rasa tersebut. Apabila
ada pembeli dengan varian rasa berbentuk serbuk teh, pembuatan lebih lama sekitar
5 menit karena harus menyeduh serbuk teh tersebut dengan 50ml air panas. Dan
proses selanjutnya tidak jauh beda dengan varian rasa yang berbentuk seperti bubuk
susu. Setelah cup terisi penuh, langkah terakhir adalah mengepress cup dengan
menggunakan cup sealer. Seperti itulah langkah maupun proses produksi dari
minuman SelSel CheeseTea.

E. Pemasaran

Strategi pemasaran dalam usaha SelSel CheeseTea yang dilakukan oleh owner
pertama kali adalah dengan menarik kaula muda yang identik dengan sosial media.
Owner menarik pasar dengan menggunakan sosial media yang ada seperti instagram.
Dengan cara seperti itu usaha tersebut akan lebih mudah dikenal oleh masyarakat di
Pamekasan. Karena, sampai saat ini 70% pelanggan dari SelSel CheeseTea ini
merupakan followers instagram usaha tersebut. Selain itu, pemasaran yang dilakukan
juga dengan mengendorsement selebgram Pamekasan yang terkenal dan sudah
memiliki ribuan followers. Karena, hampir semua orang sudah memiliki sosial media
sudah jamannya promosi melalui sosial media akan lebih menarik pasar.

F. Perilaku dalam Organisasi

Perilaku organisasi dalam usaha SelSel CheeseTea dilihat dari segi budaya
kerjanya berjalan secara signifikan. Dimana sistem penjagaan booth SelSel dibagi
menjadi 2, yaitu sore dan malam. Perlu diketahui bahwa SelSel ini buka dari pukul
14:30-habis. Dan di SelSel ini terdapat 2 grup penjagaan, yaitu grup tua dan grup
muda. Grup tua terdiri dari Bapak-Ibu dari Helmy dan Ibu dari Ayuningtyas dan
grup muda yang terdiri dari 2 owner, adik dari Helmy dan adik dari Farakh. Pada
pukul 14:30 penjagaan SelSel di lakukan oleh grup tua. Berhubung dengan 2 owner
yang masih bekerja dan 2 orang adiknya yang masih kuliah, maka pergantian shift
dimulai pukul 17:00 ke atas. Setelah pukul 17:00 ke atas penjagaan SelSel sudah
dilakukan oleh grup muda. Di dalam usaha tersebut tidak ada aturan-aturan yang
begitu mencolok seperti pada organisasi lain. Hanya saja ada pembagian tugas di
dalamnya. Seperti halnya: ada yang membuat varian rasa, press cup dengan cup
sealer, menuangkan bubble boba dan susu ke dalam cup, dan sebagainya.

G. Strategi Organisasi

Strategi yang digunakan dalam usaha SelSel CheeseTea ini adalah unit bisnis.
Karena, usaha yang sedang digeluti oleh Helmy dan Ayuningtyas ini merupakan
franchise dari perusahaan besar. SelSel CheeseTea milik Helmy dan Ayuningtyas ini
merupakan mitra dari perusahaan SelSel. Dan usaha tersebut masih merupakan usaha
kecil, oleh karena itu usaha tersebut membahas strategi unit bisnis. Sedangkan
perusahaan SelSel menggunakan strategi korporat, karena merupakan usaha besar
dan sudah memiliki banyak mitra.

H. Zona Organisasi

Jika dilihat dari model BCG usaha SelSel CheeseTea ini bisa digolongkan pada 2
zona. Yang pertama termasuk zona Question Mark karena, usaha tersebut masih
membangun pangsa pasar lebih banyak lagi. Yang kedua juga termasuk pada zona
star yang artinya sedang mempertahankan pasar. Yang mana SelSel ini sudah
memiliki pasar namun ingin lebih meluaskan dan menambah pangsa pasar yang lain.

I. Diversifikasi Produk

SelSel CheeseTea merupakan usaha yang tidak terdapat hubungan (tidak saling
berkaitan) antara usaha yang satu dengan usaha yang lainnya. Yang artinya
diversifikasi produk SelSel ini adalah diversifikasi tidak terkait.

J. Pusat Tanggung Jawab : Pendapatan-Beban, Laba, dan Investasi

Pusat tanggung jawab SelSel CheeseTea dipegang penuh oleh owner Helmy
Kurniawan, sedangkan istrinya Ayuningtyas sebagai pemegang tanggung jawab
keluar masuknya dana. Modal awal untuk menjadi mitra pada perusahaan SelSel
kurang lebih Rp. 15.000.000 (dana pribadi). Pendapatan dari usaha tersebut kurang
lebih Rp. 2.000.000 per hari. Dari pendapatan tersebut dikurangi oleh beban beban
yang ada, seperti biaya akomodasi becak Rp 40.000 per hari, biaya untuk membeli es
batu Rp 50.0000 per hari. Sedangkan beban per bulan yang harus ditanggung, seperti
biaya sewa tempat senilai Rp 150.000 per bulan dan untuk memberi upah atau uang
jajan kepada kelima orang keluarga yang membantu sebesar Rp. 4.000.000 per
bulan.
Pada pendapatan yang diperoleh setiap harinya setelah dikurangi beban
akomodasi dan biaya membeli es batu, hasilnya dibagi menjadi 60% : 40%. 60% dari
pendapatan tersebut ditabung dan disimpan untuk nantinya akan di investasikan lagi.
Dan 40% dari pendapatan tersebut digunakan untuk biaya bahan baku. Dimana
bahan baku dari usaha tersebut dibeli dalam 3hari sekali dengan nominal yang tidak
sedikit, kurang lebih sekitar Rp. 1500.000. Dengan pendapatan per hari yang
lumayan besar, usaha tersebut sudah mengalami yang namanya balik modal dengan
jangka waktu yang lumayan cepat. Investasi yang dilakukan oleh owner saat ini
masih belum ada tetapi, owner sedang merancang rencana yang besar untuk
melakukan investasi dengan membuka franchise lain seperti makanan. Hanya saja
rencana itu masih belum terwujud karena owner sedang mempersiapkan segala hal
termasuk modal.

K. Penentuan Harga Transfer

Harga transfer pada usaha SelSel CheeseTea ini terjadi ketika usaha tersebut
mengalami kehabisan stock dari pabrik langsung. Maka, yang dilakukan oleh owner
dengan memesan bahan baku ke toko online shop. Yang harga nya tidak jauh beda
dengan harga dari pabrik SelSel langsung. Akan tetapi bisa saja lebih murah seharga
Rp 1.000.000 dengan berbagai varian rasa.
BAB V

KESIMPULAN

Dalam hal ini, produsen atau owner mempunyai cara tersendiri dalam
memasarkan produknya. Dengan menggunakan aspek aspek untuk menarik ataupun
mempertahankan pangsa pasar. Dan dalam berbisnis itu pasti mempunyai strategi
pemasaran dan berperilaku dalam organisasi sesuai aturan-aturan yang sudah diatur
oleh organisasi tersebut.

DAFTAR RUJUKAN

Rajagukguk, Tiur, 2015, Perilaku Organisasi terhadap Prestasi Karyawan


pada PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) Medan, Vol. 29 No.1, Jurnal
Administrasi Bisnis (JAB)

Wibowo, Dimas Hendika, 2017, Analisis Strategi Pemasaran untuk


Meningkatkan Daya Saing UMKM (Studi pada Batik Diajeng Solo), Vol. 3 No.2,
Jurnal Methonomi

Robert N. Anthony, Vijay Govindarajan, 2005, Management Control System:


Sistem Pengendalian Manajemen, Salemba Empat

Anda mungkin juga menyukai