Anda di halaman 1dari 6

Anterior Jurnal, Volume 13 Nomor 1, Desember 2013, Hal 88 – 93

dari rencana pendidikan. Namun perlu dicatat


PELAKSANAAN PENGUKURAN RANAH KOGNITIF,bahwa
AFEKTIF,
tidakDAN PSIKOMOTOR
semua PADA
bentuk evaluasi MATA
dapat dipakai
PELAJARAN IPS KELAS III SD MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA
untuk mengukur pencapaian tujuan pendidikan
IIN NURBUDIYANI
yang telah ditentukan. Informasi tentang tingkat
Dosen Pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Palangkaraya
keberhasilan pendidikan akan dapat dilihat
apabila alat evaluasi yang digunakan sesuai dan
ABSTRAK
dapat mengukur setiap tujuan. Alat ukur yang
Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikantidak secararelevan
kuantitatif sejauhmengakibatkan
dapat mana pelaksanaan hasil
pengukuran ranah kognitif, afektif, dan psikomotor di kelas III SD. Penelitian ini menggunakan pendekatan
pengukuran tidak
kuantitatif, karena pendekatan penelitian ini dapat mendiskripsikan tepat
hasil bahkan
belajar salah sama
kognitif, afektifsekali.
dan
psikomotor kedalam angka-angka sehingga mudah dianalisis datanya secaraNasional
Ujian Akhir statistik.(UAN)
Prosedur ini juga
merupakan
untuk menghilangkan subjektifitas dalam hasil penelitian. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa
kelas III SD Muhammadiyah Palangkaraya, dan karenasalah jumlahsatu alat kurang
populasi evaluasidari yang dikeluarkan
100 orang maka
seluruh siswa kelas III SD Muhammadiyah menjadi sampel penelitian.yang
pemerintah Variabel dalam penelitian
merupakan bentuk ini adalah
lain dari
ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Metode atau teknik pengumpulan data yaitu menggunakan metode
EBTANAS
pertanyaan atau berupa tes dan observasi. Sedangkan instrument yang(Evaluasi
digunakan dalamBelajarpenelitian
Tahap ini Akhir
yaitu
berupa tes untuk mengukur kemampuan awal atau akhirNasional).pembelajaran,
Tujuan dan observasi
ujian pada saat
sebagaimana proses
disebutkan
pembelajaran berlangsung. Langkah-langkah dan prosedur dalam menganalisis data adalah sebagai
dalam Keputusan
berikut: pengumpulan data, editing, koding, tabulasi data, pengujian kualitas dataMendiknas adalah untuk
dan mendiskripsikan data.
Dalam suatu proses pembelajaran perlu selalu diadakan penilaian
mengukur mutuatau evaluasi agar
pendidikan seorang
di tingkat guru
nasional,
memperoleh data kemajuan kemampuan yang dimiliki siswa-siswanya secara lengkap, penilaian juga akan
bermakna ketika seorang guru tidak hanya melakukanprovinsi, satu atau kabupaten
dua kali dan sampai
penilaian, pada
tetapi tingkat
dilakukan
sesering mungkin agar dapat memonitoring kemajuan siswa secaraNamun
sekolah. terus-menerus sekaligus melihat
mutu pendidikan sejauh
tidak mungkin
mana tujuan pembelajaran telah tercapai. Selain itu evaluasi juga harus dapat menggambarkan
kemampuan siswa dalam tiga ranah, yaitu: ranah kognitif, diukur
afektifhanya dengan memberikan
dan psikomotor. Untuk mengukur tes ranah
pada
kognitif menggunakan alat ukur berupa tes pilihan ganda, sedangkan
beberapa matauntuk mengukur
pelajaran ranah
saja, dan afektiftahun
di akhir dan
psikomotor menggunakan lembar observasi.
saja.
Kata kunci: pengukuran, ranah kognitif, afektif, psikomotor, Mutu pendidikan
pelajaran terkait dengan semua mata
IPS kelas III.
pelajaran dan pembiasaan yang dipelajari dan
ditanamkan di sekolah, bukan hanya
PENDAHULUAN
pengetahuan kognitif saja. UAN tidak akan dapat
Pendidikan merupakan salah satu sektor
menjawab pertanyaan seberapa jauh
penting dalam pembangunan di setiap Negara.
perkembangan anak mengenal: seni, olah raga,
Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan
menyanyi, kepercayaan diri, keberanian
potensi anak agar memiliki kekuatan spiritual
mengemukakan pendapat dan bersikap
keagamaan, pengendalian diri, berkepribadian,
demokratis. Dengan kata lain UAN tidak mampu
memiliki kecerdasan, berakhlak mulia, serta
menyediakan informasi yang cukup mengenai
memiliki keterampilan yang diperlukan sebagai
mutu pendidikan, atau tujuan yang diinginkan
anggota masyarakat dan warga Negara. Kondisi
masih terlalu jauh untuk dicapai dengan UAN.
ideal dalam bidang pendidikan di Indonesia
Selain itu ujian juga bertujuan untuk
adalah tiap anak bisa sekolah minimal hingga
mempertanggungjawabkan penyelenggaraan
tingkat SMA. Namun hal tersebut sangat sulit
pendidikan kepada masyarakat. Ironis kalau UAN
untuk direalisasikan pada saat ini. Oleh karena
dipakai sebagai bentuk pertanggung jawaban
itu evaluasi pendidikan merupakan salah satu
penyelenggaraan pendidikan, karena pendidikan
komponen utama yang tidak dapat dipisahkan

88
Iin Nurbudiyani, Pelaksanaan Pengukuran Ranah Kognitif, Afektif dan Psikomotor Pada Mata Pelajaran

merupakan satu kesatuan terpadu antara kognitif, Dengan melaksanakan pengukuran ranah
afektif dan psikomotor. Selain itu pendidikan juga kognitif, afektif dan psikomotor diharapkan dapat
bertujuan untuk membentuk manusia yang menggambarkan kemampuan siswa secara utuh
berakhlak mulia, berbudi luhur, mandiri, cerdas, dan dapat dipertanggungjawabkan hasilnya.
dan kreatif yang semuanya itu tdak dapat dilihat
hanya dengan UAN. Artinya UAN belum KAJIAN PUSTAKA
memenuhi syarat untuk dipakai sebagai bentuk Pengertian Pengukuran Kognitif
pertanggungjawaban penyelenggaraan Pada umumnya hasil belajar dapat
pendidikan kepada masyarakat. Sebagai dikelompokkan menjadi tiga aspek yaitu: ranah
konsekuensinya guru harus mengembangkan kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotor, dan
system evaluasi yang dapat menjawab semua secara eksplisit ketiga aspek ini tidak dapat
kemampuan yang dipelajari dan diperoleh selama dipisahkan satu sama lain. Apapun jenis mata
mengikuti pendidikan. Selain itu pendidikan harus ajarnya selalu menggunakan tiga aspek tersebut
mampu membedakan antara anak yang mengikuti namun memiliki penekanan yang berbeda. Untuk
pendidikan dengan anak yang tidak mengikuti aspek kognitif lebih menekankan pada teori,
pendidikan. Dengan kata lain evaluasi tidak bisa aspek psikomotor menekankan pada praktek dan
dilakukan hanya pada saat tertentu, tetapi harus kedua aspek tersebut selalu mengandung aspek
dilakukan secara komprehensip atau menyeluruh afektif. Ranah kognitif adalah ranah yang
dengan beragam bentuk dan dilakukan secara mencakup kegiatan mental (otak) seperti
terus menerus dan berkelanjutan. Menurut kemampuan berpikir, memahami, menghapal,
Sukardi (2010: 4), evaluasi memiliki beberapa mengaplikasi, menganalisa, mensintesa, dan
jenis yaitu: (1) evaluasi harus masuk dalam kisi- kemampuan mengevaluasi. Menurut taksonomi
kisi yang telah ditentukan; (2) evaluasi sebaiknya Bloom, segala upaya yang mengukur aktifitas
dilaksanakan secara komprehensip; (3) evaluasi otak adalah termasuk dalam ranah kognitif. Dalam
diselenggarakan dalam proses kontinu; dan (4) ranah kognitif terdapat enam jenjang proses
evaluasi harus mempertimbangkan nilai-nilai yang berpikir, mulai dari jenjang terendah sampai
berlaku. Sedangkan menurut Slameto (2001: 16), jenjang yang paling tinggi. Keenam jenjang
evaluasi harus mempunyai minimal tujuh prinsip tersebut yaitu: pengetahuan (knowledge),
yaitu: (1) terpadu; (2) menganut cara belajar pemahaman (comprehension), penerapan
siswa aktif; (3) kontinuitas; (4) koherensi dengan (application), analisis (analysis), sintesis
tujuan; (5) menyeluruh; (6) membedakan; dan (7) (synthesis), dan penilaian (evaluation).
pedagogis. Hasil belajar kognitif adalah perubahan
Sesuai dengan permasalahan evaluasi perilaku yang terjadi dalam kawasan kognisi, hasil
yang dikemukakan di atas, maka peneliti ingin belajar kognitif tidak merupakan kemampuan
mengungkap bagaimana pelaksanaan tunggal melainkan kemampuan yang
pengukuran ranah kognitif, afektif dan psikomotor menimbulkan perubahan perilaku dalam domain
siswa kelas III SD Muhammadiyah Palangkaraya. kognitif yang meliputi beberapa jenjang atau

89
Anterior Jurnal, Volume 13 Nomor 1, Desember 2013, Hal 88 – 93

tingkat (Purwanto, 2010: 50). Tujuan pengukuran kunci jawaban dan beberapa pengecoh
ranah kognitif adalah untuk mendapatkan (distractor).
informasi yang akurat mengenai tingkat Pengertian Pengukuran Afektif
pencapaian tujuan instruksional oleh siswa pada David R. Krathwohl (1974: 247),
ranah kognitif khususnya pada tingkat hapalan berpendapat bahwa ranah afektif adalah ranah
pemahaman, penerapan, analisis, sintesa dan yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Beberapa
evaluasi. Manfaat pengukuran ranah kognitif pakar mengatakan bahwa sikap seseorang dapat
adalah untuk memperbaiki mutu atau diramalkan perubahannya jika seseorang telah
meningkatkan prestasi siswa pada ranah kognitif memiliki penguasaan kognitif tingkat tinggi. Cirri-
khususnya pada tingkat hapalan, pemahaman, ciri hasil belajar afektif tampak pada siswa dalam
penerapan, analisis, sintesa dan evaluasi. berbagai tingkah laku seperti: perhatian terhadap
Ranah kognitif dapat diukur melalui dua mata pelajaran, kedisiplinan dalam mengikuti
cara yaitu dengan tes subjektif dan objektif. Tes proses belajar, motivasinya dalam belajar,
subjektif biasanya berbentuk esay (uraian), penghargaan atau rasa hormatterhadap guru, dan
namun dalam pelaksanaannya tes ini tidak dapat sebagainya (Anas Sudjono, 2006: 54). Krathwohl
mencakup seluruh materi yang akan diujikan. dan kawan-kawan (1974), mengelompokkan
Oleh karena itu instrument dalam penelitian ini ranah afektif ini menjadi lima jenjang yaitu: (1)
tidak akan menggunakan tes subjektif, melainkan menerima atau memperhatikan (receiving); (2)
menggunakan tes objektif. Hal ini memang menanggapi (responding); (3) menailai atau
dimaksudkan untuk mengatasi kelemahan- menghargai (valuing); (4) mengatur atau
kelemahan dari tes bentuk isey (Suharsimi mengorganisasikan (organization); dan (5)
Arikunto, 2009: 162-164). Karena dalam karakterisasi dengan suatu nilai atau kelompok
penggunaan tes objektif jumlah soal yang nilai (characterization). Ada lima tipe karakteristik
diajukan jauh lebih banyak dari pada tes esay. afektif yang penting yaitu: sikap, minat, konsep
Menurut Suharsimi Arikunto ada beberapa diri, nilai dan moral (Depdiknas, 2008: 4).
macam tes objektif diantaranya yaitu: tes benar Tujuan pengukuran ranah afektif selain
salah, pilihan ganda, menjodohkan, dan tes isian. untuk mendapatkan informasi yang akurat
Diantara macam-macam tes objektif tersebut mengenai tingkat pencapaian tujuan instruksional
peneliti akan menggunakan tes pilihan ganda oleh siswa pada ranah afektif khususnya pada
(multiple choice test). Tes pilihan ganda terdiri tingkat penerimaan, partisipasi, penilaian,
atas suatu keterangan atau pemberitahuan organisasi dan internalisasi juga dapat
tentang suatu pengertian yang belum lengkap. mengarahkan peserta didik agar senang
Dan untuk melengkapinya harus memilih satu dari membaca buku, bekerja sama, menempatkan
beberapa kemungkinan jawaban yang telah siswa dalam situasi belajar-mengajar yang tepat,
disediakan. Adapun kemungkinan jawaban sesuai dengan tingkat pencapaian dan
(option) terdiri atas satu jawaban yang benar yaitu kemampuan serta karakteristik siswa. Manfaat
dari pengukuran ranah afekitif adalah untuk

90
Iin Nurbudiyani, Pelaksanaan Pengukuran Ranah Kognitif, Afektif dan Psikomotor Pada Mata Pelajaran

memperbaiki pencapaian tujuan instruksional oleh Pengertian Pengukuran Psikomotor


siswa pada ranah afektif khususnya pada tingkat Ranah psikomotor adalah ranah yang
penerimaan, partisipasi, penilaian, organisasi dan berkaitan dengan keterampilan (Skill) atau
internalisasi selain itu juga dapat memperbaiki kemampuan bertindak setelah seseorang
sikap, minat, konsep diri, nilai dan moral siswa. menerima pengalaman belajar tertentu. Menurut
Instrumen yang digunakan dalam pengukuran Singer (1972), mata ajar yang termasuk kelompok
ranah afektif adalah berupa observasi, sebab mata ajar psikomotor adalah mata ajar yang lebih
observasi dalam pengambilan datanya tidak berorientasi pada gerakan dan menekankan pada
terbatas pada orang saja, tetapi juga dapat reaksi-reaksi fisik. Menurut Ryan (1980: 3),
digunakan pada alam sekitar atau lingkungan penilaian hasil belajar psikomotor dapat dilakukan
alam. Observasi yaitu kegiatan pemusatan dengan tiga cara yaitu: melalui pengamatan
perhatian terhadap suatu objek dengan langsung selama proses belajar-mengajar
menggunakan seluruh alat indera. Menurut (persiapan), setelah proses belajar (proses), dan
Sutrisno Hadi (2004: 158-168), ada tiga jenis beberapa waktu setelah selesai proses belajar-
pokok dalam observasi yang masing-masing mengajar (produk). Tujuan pengukuran ranah
umumnya cocok untuk keadaan-keadaan tertentu, psikomotor adalah selain untuk memperbaiki
yaitu: observasi partisipan, observasi sistematis, pencapaian tujuan instruksional oleh siswa pada
dan observasi eksperimental. Dari ketiga jenis ranah psikomotor khususnya pada tingkat imitasi,
observasi ini, peneliti akan menggunakan manipulasi presisi, artikulasi, dan naturalisasi,
observasi sistematis, karena observasi sistematis juga dapat meningkatkan kemampuan gerak
dilakukan dengan menggunakan pedoman reflex, gerak dasar, keterampilan perseptual,
sebagai instrumen pengamatan. Masih menurut keterampilan fisik, gerak terampil, dan komunikasi
Sutrisno Hadi (2005: 169-173), ada beberapa non-diskusif siswa. Sedangkan manfaat dari
macam alat observasi yang dapat digunakan ranah psikomotor adalah selain untuk
dalam situasi-situasi berbeda, beberapa memperbaiki pencapaian tujuan instruksional oleh
diantaranya adalah: Anecdotal Records, Catatan siswa pada ranah psikomotor khususnya pada
Berkala, Check Lists, Rating Scale, Mechanical tingkat imitasi, manipulasi, presisi, artikulasi, dan
Devices. Dari beberapa macam alat observasi ini, naturalisasi juga dapat meningkatkan kemampuan
peneliti akan menggunakan observasi tipe rating gerak refleks, gerak dasar, keterampilan
scale, karena rating scale lebih fleksibel, tidak perseptual, keterampilan fisik, gerak terampil, dan
terbatas untuk pengukur sikap saja tetapi untuk komunikasi non-diskusif siswa.
mengukur persepsi responden terhadap Penilaian hasil belajar psikomotor dalam
fenomena lainnya, seperti skala untuk mengukur penelitian ini, dapat dilakukan dengan
status sosial ekonomi, kelembagaan, menggunakan pengamatan langsung serta
kemampuan, pengetahuan, proses kegiatan dan penilaian tingkah laku siswa dalam proses belajar-
lain-lain. mengajar, dan alat yang digunakan dalam
pengukuran ranah psikomotor berupa observasi.

91
Anterior Jurnal, Volume 13 Nomor 1, Desember 2013, Hal 88 – 93

Observasi merupakan teknik pengumpulan data pembelajaran berlangsung. Langkah-langkah dan


yang memiliki ciri spesifik bila dibandingkan prosedur dalam menganalisis data adalah
dengan teknik wawancara dan kuesioner. Kalau sebagai berikut: pengumpulan data, editing,
wawancara dan kuesioner selalu berkomunikasi koding, tabulasi data, pengujian kualitas data dan
dengan orang, maka observasi tidak terbatas mendiskripsikan data.
pada orang, tetapi juga pada objek-objek alam KESIMPULAN
yang lain. Teknik pengumpulan data dengan Dalam suatu proses pembelajaran perlu
observasi digunakan jika peneliti berkenaan selalu diadakan penilaian atau evaluasi agar
dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala- seorang guru memperoleh data kemajuan
gejala alam, dan bila jumlah responden tidak kemampuan yang dimiliki siswa-siswanya secara
terlalu besar (Sugiyono, 2009: 203). Dalam lengkap, penilaian juga akan bermakna ketika
penelitian ini akan digunakan observasi tipe rating seorang guru tidak hanya melakukan satu atau
scale, karena dalam rating scale lebih fleksibel, dua kali penilaian, tetapi dilakukan sesering
tidak terbatas untuk pengukuran sikap saja tetapi mungkin agar dapat memonitoring kemajuan
untuk mengukur status sosial, ekonomi, siswa secara terus-menerus sekaligus melihat
kelembagaan, pengetahuan, kemampuan, proses sejauh mana tujuan pembelajaran telah tercapai.
kegiatan dan lain-lain. Selain itu evaluasi juga harus dapat
PEMBAHASAN menggambarkan kemampuan siswa dalam tiga
Penelitian ini menggunakan pendekatan ranah, yaitu: ranah kognitif, afektif dan
kuantitatif, karena pendekatan penelitian ini dapat psikomotor. Untuk mengukur ranah kognitif
mendiskripsikan hasil belajar kognitif, afektif dan menggunakan alat ukur berupa tes pilihan ganda,
psikomotor kedalam angka-angka sehingga sedangkan untuk mengukur ranah afektif dan
mudah dianalisis datanya secara statistik. psikomotor menggunakan lembar observasi.
Prosedur ini juga untuk menghilangkan
subjektifitas dalam hasil penelitian. Sampel dalam
DAFTAR PUSTAKA
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SD
Anas Sujono. (2006). Pengantar evaluasi
Muhammadiyah Palangkaraya, dan karena jumlah
Pendidikan. Jakarta: PT. Raya Grafindo
populasi kurang dari 100 orang maka seluruh Persada.
siswa kelas III SD Muhammadiyah menjadi
__________. (2008). Pengembangan perangkat
sampel penelitian. Variabel dalam penelitian ini penilaian kognitif. Jakarta: Depdiknas.
adalah ranah kognitif, afektif dan psikomotor.
__________. (2008). Pengembangan perangkat
Metode atau teknik pengumpulan data yaitu penilaian afektif. Jakarta: Depdiknas.
menggunakan metode pertanyaan atau berupa
__________. (2008). Pengembangan perangkat
tes dan observasi. Sedangkan instrument yang penilaian psikomotor. Jakarta: Depdiknas.
digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa tes
Purwanto. (2010). Metodologi penelitian
untuk mengukur kemampuan awal atau akhir kuantitatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
pembelajaran, dan observasi pada saat proses

92
Iin Nurbudiyani, Pelaksanaan Pengukuran Ranah Kognitif, Afektif dan Psikomotor Pada Mata Pelajaran

Slameto. (2001). Evaluasi pendidikan. Jakarta:


Bumi Aksara.

Sugiyono. (2006). Metodologi penelitian


pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Suharsimi Arikunto. (2002). Prosedur penelitian


suatu pendekatan praktek. Jakarta:
Rineka Cipta.

Sukardi. (2010). Evaluasi pendidikan. Jakarta: PT.


Bumi Aksara.

93

Anda mungkin juga menyukai