A DENGAN
DIAGNOSA ABDOMINAL PAIN
DI RUANG AL-IKHLAS
PKU MUHAMMADIYAH BANTUL
Disusun oleh :
RISA RIYANTI
1910206095
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Nyri adalah sensasi yang sangat tidak menyenangkan dan sangat individual
yang tidak dapat dibagi dengan orang lain. Penyebab nyeri pada anak tidak hanya
penyakit yang mengancam jiwa seperti kanker, tetapi juga cidera, oprasi, luka
bakar, infeksi, dan efek kekerasan.
Pada pengkajian nyeri pada anak berbeda dengan pengkajian nyeri pada orang
dewasa, pada pengkajian nyeri anak perawat harus mengkaji dari respon verbal
dan non verbal. Salah satu pendekatan yang digunakan adalah QUESTT: Question
the child (bertanya pada anak mengenai rasa nyeri yang dialami), use pain rating
scale( menggunakan skala peringatan rasa nyeri sesuai dengan umur dan
kemampuan anak, missal dengan menggunkan skala wajah). Evaluate behavior
and physiologic changes ( mengevaluasi perubahan tingkah laku dan fisologis
seperti : menangis keras atau menjerit, memukul dengan tangan atau kaki ), secure
parent’s involvement ( melibatkan orang tua untuk mengamati reaksi anak dalam
menghadapi nyeri) , take cause or pain into account (menentukan dan mencatat
penyebab rasa nyeri), takeaction and evaluate results ( mengambil tindakan dan
mengevaluasi hasilnya, mengambil tindakan yaitu dengan menggunakan obat atau
tanpa obat, sedangkan untuk mengevaluasi dapat dilakukan secara verbal dan non
verbal)
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian diatas, member dasar bagi penulis untuk merumuskan asuhan
keperawatan dengan diagnose nyeri pada An.A dibangsal Al ikhlas PKU
Muhmmadiyah Bantul.
C. TUJUAN
1. Tujan Umum
Mampu melaksanakan asuhan keperawatan dengan masalah utama nyeri pada
An.A dibangsal Al ikhlas ikhlas PKU Muhmmadiyah Bantul.
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian pada An. A
b. Merumuskan dan menegakkan diagnosa keperawatan pada An.A
c. Menyusun intervensi yang sesuai dengan diagnose An.A
d. Melakukan implementasi keperawatan pada An. A
e. Mengevaluasi pelaksanaan asuhan keperawatan pada An.A
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
Nyeri merupakan keadaan ketika individu mengalami sensasi ketidaknyaman dalam
merespons suatu rangsangan yang tidak menyenangkan (Lynda Juall, 2012). Nyeri akut
adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan yangmuncul akibat
kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam halkerusakan
sedemikian rupa (International Association for the Study of Pain); serangan yang tiba-
tiba atau lambat dari intesitas ringan hingga berat dengan akhir yang dapat diantidipasi
ataudiprediksi dan berlangsung < 6 bulan (NANDA, 2012).
Nyeri kronis adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkanyan
g muncul akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam
halkerusakan sedemikian rupa (International Association for the Study of Pain); serangan
yang tiba-tiba atau lambat dari intesitas ringan hingga berat dengan akhir yang dapat
diantidipasi ataudiprediksi dan berlangsung > 6 bulan (NANDA, 2012).
B. Etiologi
Faktor resiko
a. Nyeri akut
- Melaporkan nyeri secara verbal dan nonverbal
- Menunjukan kerusakanc.
- Posisi untuk mengurangi nyerid.
- Gerakan untuk melindungie.
- Tingkah laku berhati-hatif.
- Muka dengan ekspresi nyerig.
- Gangguan tidur (mata sayu, tampak lingkaran hitam, menyeringai)h.
- Fokus pada diri sendirii.
- Fokus menyempit (penurunan persepsi waktu, tempat, dan orang, proses berpilur)
- Tingkah laku distraksik.
- Respon otonom (perubahan tekanan darah, suhu tubuh, nadi, dilatasi pupil)
- Tingkah laku ekspresif (gelisah, merintih, nafas panjang, mengeluh)
- Perubahan nafsu makan
b. Nyeri kronisa
- Perubahan berat badan
- Melaporkan secara verbal dan nonverbal
- Menunjukkan gerakan melindungi, gelisah, depresi, focus pada diri sendiri
- Perubahan pola tidur
- Kelelahan
- Atrofi yang melibatkan beberapa otot
- Takut cederah.
- Interaksi dengan orang lain menurun
c. Faktor predisposisi
1) Trauma
- Mekanik : rasa nyeri timbul akibat ujung saraf bebas mengalami
kerusakan,misalnya akibat benturan, gesekan, luka
- Thermis : nyeri timbul karena ujung saraf reseptor mendapat rangsanganakibat
panas, dingin, misalnya api atau air panas
- Khermis : nyeri timbul karena kontak dengan zat kimia yang bersifat asamatau
basa kuat
- Elektrik : nyeri timbul karena pengaruh aliran listrik yang kuat mengenaireseptor
rasa nyeri yang menimbulkan kekejangan otot dan luka bakar
- Neoplasma, bersifat jinak maupun ganas
- Peradangan
- Kelainan pembuluh darah dan gangguan sirkulasi darah
- Trauma psikologis
Faktor presipitasi
- Ligkungan
- Suhu ekstrim
- Kegiatan
- Emosi
C. Proses terjadinya
a. Teori pemisahan (Specificity theory)
Rangsangan nyeri masuk ke medulla spinalis (spinal card) melalui karnu
dorsalisyang bersinapsis dari daerah posterior, kemudian naik ke tractus lissur
danmenyilang dari garis median ke garis/ ke sisi lainnya dan berakhir dari
kortekssensoris tempat rangsangan nyeri tersebut diteruskan.
b. Teori pola (Pathern theory)Rangsangan nyeri masuk melalui akar ganglion dorsal
ke medulla spinalis danmerangsang sel T. Hal ini mengakibatkan suatu reson
yang merangsang ke bagianyang lebih tinggi yaitu korteks serebri serta kontraksi
menimbulkan persepsi danotot berkontraksi sehingga menimbulkan nyeri.
D. Komplikasi
a. Gangguan pola istirahat tidur
b. Syok neurogenik
E. Pemeriksaan penunjang
- CT scanc)
- Pemeriksaan darah lengkap
- MRI
- EKG
F. Penatalaksanaan keperawatan
a) Monitor gejala cardinal/ tanda-tanda vital
b) Kaji adanya infeksi atau peradangan di sekitar nyeri
c) Beri rasa aman
d) Sentuhan therapeutic
Teori ini mengatakan bahwa individu yang sehat mempunyai keseimbanganenergy
antara tubuh dengan lingkungan luar. Orang sakit berarti adaketidakseimbangan
energi, dengan memberikan sentuhan pada pasien, diharapkanada transfer energy.
e) Akupressure
Pemberian tekanan pada pusat-pusat nyerif
f) Guided imagery
Meminta pasien berimajinasi membayangkan hal-hal yang menyenangkan,tindakan
ini memerlukan suasana dan ruangan yang terang, serta konsentrasi dari pasien.
g) Distraksi
Mengalihkan perhatian terhadap nyeri, efektif untuk nyeri ringan sampai
sedang.Distraksi visual (melihat TV atau ertandingan bola), distraksi audio
(mendengarmusik), distraksi sentuhan massage, memegang mainan), distraksi
intelektual(merangkai puzzle).
h) Anticipatory guidance
Memodifikasi secara langsung cemas yang berhubungan dengan nyeri.
i) Hipnotis
Membantu persepsi nyeri melalui pengaruh sugesti positif.
j) Biofeedback
Terapi prilaku yang dilakukan dengan memberikan individu informasi tentangrespon
nyeri fisiologis dan cara untuk melatih control volunter terhadap respon.Terapi ini
efektif untuk mengatasi ketegangan otot dan migren dengan caramemasang elektroda
pada pelipis.
G. Skala Nyeri
0 : tidak nyeri
1 : nyeri sangat ringan
2 : nyeri ringan. Ada sensai seperti dicubit, namun tidak begitu sakit
3 : nyeri sudah mulai terasa, namun masih bisa ditoleransi
4 : nyeri cukup mengganggu (contoh: nyeri sakit gigi)
5 : nyeri benar-benar mengganggu dan tidak bisa didiamkan dalam waktu lama
6 : nyeri sudah sampai tahap mengganggu idera, trauma indera penglihatan
7 : nyeri sudah membuat anda tidak bisa melakukan aktivitas
8 : nyeri mengakibatkan anda tida bisa berpikir jernih, bahkan terjadi perubahan
perilaku
9 : nyeri mengakibatkan anda menjerit-jerit dan menginginkan cara apapun untuk
menyembuhkan nyeri
10 : nyeri berada ditahap yang paling parah dan bisa menyebabkan anda tak sadarkan
diri
H. Etiologi
a. Intensitas teori
Timbulnya nyeri disebabkan oleh stimulus yang bertubi-tubi dari reseptor
b. Pattern Teori
Persepsi nyeri akibat intensitas stimulasi (waktu dan jumlah rangsangan yang terlibat)
J. Proses Terjadi
Respon Nyeri timbul apabila suatu stimulus nyeri mengaktifkan reseptor nyeri.
Informasi dari reseptor nyeri mencapai sistem saraf sentral melalui serabut desenden.
Bila informasi telah sampai di hipotalamus, maka seseorang akan merasakan adanya
suatu sensori serta mempelajari tentang lokasi dan kekuatan stimulus. Bila informasi
telah sampai di korteks serebri maka seseorang menjadi lebih terlibat dengan sensori
nyeri mencoba menginterprestasikan arti nyeri dan mencari jalan untuk menghindari
sensori nyeri lebih lanjut.
K. Manifestasi Klinis
a. Mayor
Pengungkapan tentang descriptor nyeri (individu akan melaporkan bahwa nyeri masih
terasa)
b. Minor
– Mengatpkan rahang atau mengepalkan tangan
– Ansietas
– Peka rangsangan
– Menggosok bagian yang nyeri
– Mengorok
– Gangguan konsentrasi
– Perubahan pola tidur
– Menarik bila disentuh
– Mual dan muntah
– Dilatasi pupil
– Perut kembung
L. Pemeriksaan Diagnostik
– Pemeriksaan Kimia Klinik
1. DATA IDENTITAS
Nama : An.A
Tanggal lahir : 09-04-2015
Agama : Islam
Nama ibu : Ny.M
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Nama ayah : Tn.S
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Warak
Tanggal masuk RS : 19-10-2019
Tanggal pengkajian : 21-10-2019
Diagnose : Abdominal Pain
2. KELUHAN UTAMA
a. Alas an utama dibawa ke Rumah Sakit :
Ibu mengatakan anaknya tiba-tiba sakit perut hilang timbul
b. Tanda dan gejala yang dilihat oleh orang tua
Ibu melihat anaknya merasakan kesakitan dibagian perut
4. RIWAYAT KELUARGA
1. Penyekit yang pernah/sedang diderita oleh keluarga:
Ibu mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit keluarga
2. Gambarkan genogram
Keterangan :
Nenek ibu
5. RIWAYAR SOSIAL
1. Yang mengasuh anak :
Ibu mengatakan anaknya diasuh oleh kedua orang tua dan di bantu oleh kakek
neneknya
2. Hubungan dengan anggota keluarga :
Ibu mengatakan hubungan dengan anggota keluarga sangat baik
3. Hubungan dengan teman :
Ibu mengatakan hubungan dengan teman anaknya baik-baik saja
4. Pembawaan secara umum :
Ibu menilai anaknya aktif dan ceria
5. Lingkungan rumah
Ibu mengatakan lingkungan rumah bersih, ada pentilasinya, ada wc dan kamar
mandi,aman, tidak ada ancaman keselamatan bagi anaknya, tetapi jarak antar
rumah satu dengan rumah yang lainnya jaraknya dekat.
6. KEBUTUHAN DASAR
1. Nutrisi
a. Pemberian ASI/PASI :
Ibu mengatakan anaknya sudah tidak minum asi
b. Makanan yang disukai / tidak disukai :
Anak menyukai makanan seperti bakso atau mie ayam, minuman yang
disukai seperti susu bendera.
c. Makan dan minum selama 24 jam
Ibu mengatakan frekuensi makan sebelum sakit
d. Kebiasaan makan:
Ibu mengatakan anak biasanya makan disuapin
e. Alat makan yang digunakan :
menggunakan tangan ibunya, piring
f. BB lahir dan BB saat ini :
Ibu mengatakan BB lahir 2,5 Kg, dan BB saat ini :15 Kg
g. Masalah dikulit :
Ibu mengatakan tidak ada masalah dengan kulitnya
2. Pola istirahat tidur
a. Ritual/ kebiasaan sebelum tidur:
Ibu mengatakan sebelum tidur anak nya minum susu terlebih dahulu
Frekuensi tidur selama sakit 6 jam ,terbangun kalau pipis dan
kesakitan perutnya
b. Tidur siang:
Ibu mengatakan anaknya tidur siang sekitar 2 jaman
3. Mandi
a. Rutinitas mandi:
Ibu mengatakan anaknya mandi 2 kali sehari, tapi untuk di rumah sakit
belum pernah mandi hanya di lap-lap saja.
b. Kebersihan sehari-hari :
Ibu mengatakan anaknya selalu terjaga kebersihan nya
4. Aktivitas
a. Aktivitas sehari-hari:
Ibu mengatakan anaknya aktivitas sehari-hari adalah sekolah paud,
TPA, bermain dan tidur
b. Tingkat aktiviats anak:
Ibu mengatakan anak nya sering bermain di luar rumah dengan teman-
teman sebayanya
c. Persepsi terhadap kekuatan :
Ibu mengatakan anaknya kuat
d. Kemampuan kemandirian anak:
Ibu mengatakan anaknya sudah bisa ke wc sendiri pipis, anak sudah
bisa mandi sendiri dan makan sendiri
5. Eliminasi BAK dan BAB
a. Pola defekasi :
Ibu mengatakan tidak ada kesulitan dalam eliminasi, tidak ada darah,
frekuensi BAB saat sakit ini sudah 2 x, warna kecoklatan, testur agak
padat.
b. Mengganti pakaian dalam:
Ibu mengatakan kadang mengganti sebanyak 2-3 kali tergantung
aktivitas anak
c. Pola eliminasi urine:
Ibu pasien mengatakan BAK saat sakit ini sudah 6 kali, warna putih.
6. Kenyamanan
Ibu mengatakan anak mengeluh sakit perut , saking sakitnya sampai
keringatan .skala 3
7. Pola kognitif-persepsi
a. Responsive secara umum anak :
Responsivenya baik
b. Respons anak untuk berbicara, suara, objek sentuhan :
Respons nya baik
c. Apakah anak mengikuti objek dengan matanya
Iya, anak mengikuti dengan matanya
d. Vocal suara, pola bicara kata-kata:
Anak sudah bisa bicara dengan baik
e. Kemampuan untuk mmengatakan nama, waktu,alamat:
Anak sudah dapat menyebutkan namanya sendiri,nama ayah dan
ibunya
f. Kemampuan anak untuk mengidentifikasi kebutuhan
Anak sudah bisa mengidentifikasi kebutuhannya saat ia lapar, haus,
nyeri dan merasa tidak nyaman
8. Keamanan dan perlindungan:
Anak memiliki resiko jatuh, dan harus di angkat tiang pagar tempat
tidurnya
9. ANALISA DATA
DATA FOKUS ETIOLOGI MASALAH
DS: Agen cedera biologis : Nyeri
- Ibu mengatakan anaknya asam lambung
mengeluh kesakitan dibagian
perut
DO:
- Pasien tampak berbaring
ditempat tidur
- KU : sedang Kesadaran : CM,
N:22 x/menit, RR:
110x/menit, T: 36,6 0C
TD:105/78 mmHg
- Terpasang infuse RL 12 tpm
10. RENCANA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan Tujuan (NOC) Rencana tindakan (NIC) Rasional
- Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan tindakan Manajemen nyeri : akut 1. Untuk mengetahui lokasi,
dengan agen cedera biologis: keperawatan selama 3 x 24 jam 1. Lakukan pengkajian nyeri karakteristik, durasi,
asam lambung yang ditandai diharapkan mampu mencapai komprehensip yang meliputi lokasi, frekuensi dan kualitas nyeri
dengan Ibu mengatakan kerikteria hasil : karakteristik, durasi, frekuensi dan 2. Untuk mengetahu
anaknya mengeluh kesakitan 1. Mengenali nyeri, skala 4 kualitas intensitas nyeri selama
dibagian perut, anak tampak 2. Menggunakan tindakan 2. Indentifikasi interfensi nyeri selama pergerakan
lemes, KU: sedang, N:22 pencegahan nyeri, skala 4 pergerakan misanya aktivitas yang 3. agar pasien dan keluarga
3. Mengkolaborasi dengan diperlukan untuk pemulihan (nafas mengetahu mengenai nyeri
x/menit, RR: 110x/menit, T:
farmakologi dan dalam, ambulasi) 4. agar meringankan rasa
36,6 0C nonfarmakologi, skala 4 3. Ekplorasi pengetahuan dan kepercayaan nyeri
- 4. Melakukan teknik relaksasi mengenai nyeri, meliputi pengaruh 5. mengetahui status tanda
efektif skala 4 budaya dan mengatu posisi senyaman tanda vital pasien apakah
mungkin dalam batas normal
4. Gunakan kolaborasi dengan
farmakologi dan nonfarmakologi
5. Monitor TTV
Risa Riyanti