Anda di halaman 1dari 4

Study Kasus

Dapatkah Perusahaan Penerbangan Menyelesaikan Masalah Kapasitas Bagasi Mereka

Ini merupakan masa yang sulit bagi industry penerbangan. Ancaman terorisme,
melonjaknya harga miyak, dan guncangan ekonomi secara keseluruhan telah merusak
sendi-sendi utama system penerbangan pada tahun 2007, hamper setiap perusahaan
pennerbnagan mengenakan biaya atas barang bawaan guna meningkatkan pendapatan.
Penumpang merasa tidak senang atas pelayanan bagasi yang buruk, namun membayar
untuk barang bawaan yang kecil dan penanganan bagasi yang tak dapat dipercaya salah
satu sumber terbesar ketidakpuasan pelanggan pada industru penerbangan.

Untuk meningkatkan kepuasan pelanggan, sekaligus menekan biaya, perusahaan


penerbangan mengembangkan system penanganan bagasi yag dirancang untuk
mengurangi angka kehilangan dan keterlambatan barang bawaan. Pada 2011, tingkat
kegagalan penanganan bagasi pada perusahaan penerbangan turun menjadi 0,9% yang
berarti hanya 9 dari 1000 bawaan yang gagal ditangani dibandingkan pada tahun
sebelumnya, yakni 18dari 1000 barang bawaan. System penanganan bagasi didunia
adalag system yang paling rumit dari seluruh system didalam dunia, karena melibatkan
sejumlah besar dan berbagai jenis sensor, actuator (perangkat motorik untuk
memindahkan barang dengan menggunakan daya lsitrik atau tekanan cairan), perangkat
mekanik, dan computer.sistem ini menggunakan 3juta baris bahasa pemograman.
Beberapa teknologi yang telah dimutakhirkan pada system penanganan bagasi
diantaranya, Destination Coded Vehicle (DCVs), scannerbarcode otomatis, radio
frecuency identification (rfid) serta alat pembawa barang berteknologi tinggi yang
dilengkapi ddengan mesin penyortir.

Pada saat check in barang bawaan penumpang akan ditandai . tanda tersebut
berisi informasi penerbangan, barcode yang dapat dibaca oleh computer yang terdapat
padasistem penanganan bagasi. Ketika barcode di pindai oleh computer ,System segera
memproses infromasi pada barcode dan menentukan kemana barang bawaan tersebut
harus dikirim. Setekah di scan system akan mengetahui dimaanapun barang bawaan
anda berada. Barang bawaan disimpan di DCVs untuk di antar ke gerbang cepat. DCVs
adalah kendaraan tanpa manusia yang mampu membongkar dan memuat barang tanpa
menghentikan gerakan. Ketika barang bawaan mencapai gerbang , barang-barang
trsebut masuk kedalam stasiun penyortiran barang dimana karyawan penerbangan
menggunkan terminal computer untuk megirim barang bawan tersebut ke pseawat yang
tepat. Para penyedia system beralih dari penggunaan tanda barcode menggunakn RFID
untuk melekatkan tanda pada setiap brang bawaan. RFID adalah perangkat nirkabel
yang berfungsi memberikan infromasi keberadaan dan lokasi barang bawaan yang jauh
lebih mudah dalam meamantau barang bawaan ketimbang barcode. Tetapi, RFID jauh
lebih mahal ketimbang penanda barcode.

System penanganan bagasi luar biasa mahalya, namun apabila berhasil


diimplemenntasikan semua pengeluaran itu akan terbayar. Kehilangan dan kegagalan
penanganan bagasi adalah pengeluaran utama perusahaan penerbangan, dan mengurangi
tingkat kehilangan dan kegagalan tersebut akan menciptakan penghematan yang
signifikan setiap tahunnya. Menurut Asosiasi Transportasi Udara Internasional baiaya
kegagalan penanganan barang bawaan membebani perusahaan penerbangan rata-rata
$100/barang bawaan, dan secara global sebesar $2,5 miliar per tahun. Pada tahun 2007,
US Airways kehilangan Sembilan barang bawaan per seribu penumpanh. Setelah
mengimplementasikan system penanganan bagasi, angka tersebut turun menjadi tiga per
seribu penumpang. US Airways menghabiskan $16 juta untuk teknologi pemindaian
dan biaya-biaya terkait system penanganan bagasi, namun system tersebut menghemat
$25 juta per tahun dan menningkatkan kepuasan penumpang.

System penerbangan bagasi bukannya tanpa cact. Pada juli 2010, terjadi
kesalahan pada perangkat lunak yang menyebabkan tertutupnya system penanganan
bagasi di terminal penerbangan American Airlines di bandara JFK. Kegagalan
perangkat lunak pada perangkat pemindai bbarcode, memaksa barag bawaan secara ma
ual,menunda beberapa penerbangan dan menyebabkan menupuknya barang bawaan di
konter tiket. Kegagalan program modernisai system penanganan bagasi terbesar, terjadi
di Denver International periode 1993-2005. Setelah ,menghabiskan $250 juta , pihak
yang berwenang di bandara akhirnya memutuskan menghentikan ushaa modernisasi
systemnya dan kembali ke sistemnya yang lama., yang kemudian secra perlahan
diperbaiki hingga tahun 2011. System itu sendiri bukanlah pekerjaan yang sepele,
melibatkan 4000 kendaraan, 5,5 mil mesin pembawa barang , dan 22 mil jalur barang .
kegagalan yang terjadi pada Denver, memberikan pelajaran penting tentang
pemogramana bagasi yang harus dijadikan petunjuk dan teknologi penangnan bagasi
yang garus dijadikan peutnujuk dan teknologi penangann bagasi yang lebih baik akan
meningkatkan pelayanan secara signifikan kepada penumpang penerbangan.

Pertanyaan Study Kasus

1. Transaksi seperti apa yang dilayani system penanganan bagasi?


Transaksi yang dilayani dalam penaganan barang ialah yang memonitoring
atau memantau aktifitas yang terjadi didalam penanganan bagais dari awal
masuk hingga bagasi keluar. Pihak bandara dalam hal ini memiliki sebuah
system yang dapat menyeleksi bagasi lalu mengirimkannya sesuai dengan
infromasi penerbangannya.
2. Komponen manajemen, organisasi, dan teknologi apa saja yang terlibat
dalam system penanganan bagasi?
a. Komponen manajmen
- System administrasi dan operasional :pegawai bandara menerima
barang bawaan.
- System pealporan managemen : data yang dimasukan dalam system
yang mmencantumkan tentang semua hal atau transaksi barang yang
ada bagian check-in bandara.
- System database: kumpulan dari data transaksi barang.
b. Komponen teknologi
Sensor actuator, perangkat mekanik dan computer, scanner barcode
otomatis, DCVs, radio frekuensi identifikasi, alat pembawa barang yang
berteknologi tinggi yang dilengkapi dengan meja penyortir.
3. Masalah apa yang coba dipecahkan oleh system penanganan bagasi,
diskusikan dampak system dari masalah ini. apakah system penanganan
bagasi saat ini adalah jawabn atas persoalan tersebut?
Masalah yang dipecahkan system penanganan bagasi, antara lain:
a. System barcode, system yang memudahkan dalam menentukan kemana
barang akan dikirim da juga untuk mengetahui diman posisi barang
berada.
b. RFID, perngkat nirkabel yangberfungsi untuk memberikan informasi
keberadaan dan lokasi barang.
4. Laporan managemen seperti apa yang dapat dihasilkan dari system penangan
bagasi ini?
Laporan tentang informasi aktivitas perusahaan dalam kurun waktu/ periode
tertentu . laporan yang bisa dihasilkan antara lan:
- Lapran jumlah penumpang yang kehilangan bagasinya dalam periode
1 bulan.
- Laporan jumlah penumpang yang mengalami keterlambtan dalam
pengambilan bagasi dalam kurun waktu 1 bulan.

Anda mungkin juga menyukai