GASTROINTESTINAL
GASTROINTESTINAL
MICHEL A LEUWOL
DEPARTEMEN RADIOLOGI
1) ESOFAGUS
ANATOMI & FISIOLOGI
• Merupakan organ silindris berongga, P : 25 cm, garis tengah 2 cm.
• Mulai dari hipofaring s/d kardia lambung.
• Letak :
a) Diposterior jantung & trakea.
b) Anterior vertebra
c) Melalui lubang pada diafragma ( anterior aorta ) Hiatus esophageal.
2 spinchter esofagus
SUPERIOR
Tdd : serabut otot rangka.
Normal : keadaan tonik / kontraksi. Kecuali : menelan.
INFERIOR
Bersifat semu ( tidak nyata secara anatomis).
Fs: sawar terhadap refluks isi lambung ke esofagus.
Normal : menutup, kecuali : makanan masuk lambung & muntah
• Dinding esofagus tdd 4 lapisan, yaitu :
I. Mukosa :
epitel berlapis gepeng bertingkat s/d faring ujung atas epitel selapis toraks ( esofao-gastric
junction).
Sifat : alkali, tidak tahan terhadap asam lambung.
II. Submukosa :
Sel-sel sekretoris ( hasilkan : mukus)
Permudah jalan makanan & lindungi mukosa
III. Lapisan otot luar : longitudinal.
Dalam : sirkular.
Otot bagian atas ( 5%) : otot rangka, otot pada separuh bawah : otot polos, bagian diantaranya
terdapat campuran otot polos & otot rangka.
IV. Bagian luar : tidak memiliki lapisan serosa / peritoneum, terdiri dari jaringan ikat jarang yang
hubungin esofagus dengan struktur yang berdekatan.
PERSARAFAN ESOFAGUS
• Utama : serabut-serabut simpatis & parasimpatis dari SSO.
• Parasimpatis : nervus vagus ( saraf motorik), simpatis : kurang diketahui.
• Intrinsik : serbut saraf intramural diantara otot sirkular & longitudinal ( pleksus Auerbach)
fs : atur peristaltik esofagus normal
Distribusi Darah
Terdiri dari :
Bagian atas : arteri Tiroidea inferior & subklavia.
Bagian tengah : cabang segmental aorta & arteria bronkiales.
Bagian subdiafragmatika : Arteria gastrika sinistra & frenika inferior
Bagian vena:
Daerah leher : alirkan vena azigos & hemiazigos
Dibawah diafragma : vena gastrica sinistra
Hub antara vena porta & sistemik : pintas hati( hipertensi portal)Varises esofagus
PROSES MENELAN
FASE ORAL
• Makanan dikunyah mulut ( bolus) didorong ke belakang ke dinding post faring ( oleh lidah).
• Rangsangan untuk gerakan refleks menelan
FASE FARINGEAL
• Palatum mole & uvula bergerak refleks menutup rongga hidung.
• Laring terangkat, tutup glotis, cegah makanan masuk trakea.
• Konstriktor faringeus kontraksi + retroversi epiglotis untuk lindungi saluran pernafasan.
• Pernapasan serentak dihambat ( cegah aspirasi)
Fase esofageal
• Otot krikofaringeus relaksasi, bolus masuk esofagus.Gelombang peristaltik primer ( sepanjang
esofagus,dorong bolus s/d spn eso distal)
• Setinggi arkus aorta gel peristaltik sekunder.
• Posisi tegak & gaya gravitasi mempermudah transport.
• Istirahat,tekanan esofagus dibawah atmosfer ( tekanan intratorakal ).
• Daerah sfingter esofagus atas & bawah merupakan daerah tekanan tinggi
• Untuk cegah aspirasi & refluks isi lambung.
Gejala Gangguan Esofagus
• Disfagia Obstruktif :striktur,tumor
ekstrinsik/intrinsik
Motorik :ggn peristaltik(-),
disfungsi sfingter
atas atau bawah.
• Pirosis : refluks asam lambung & sekret empedu ke esofagus bawah ( iritasi mukosa)
• Odinofagia : nyeri menelan + disfagia, etio : spasme esofagus akibat peregangan akut atau
sekunder karena peradangan mukosa esofagus.
• Waterbrash : regurgitasi isi lambung ke dalam rongga lambung, pada bayi akibat sfingter
esofagus bawah yang tidak sempurna.
Gangguan pergerakan Esofagus
Akalasia
• Kardiospasme, gangguan hipomotilitas.
• Tanda : aperistalsis korpus esofagus, gagal sfingter esofagus bawah untuk relaksasi sempurna.
• Degenerasi pleksus Auerbach pengaturan neurologis (-) peristaltik primer tidak capai sfingter
esofagus bawah untuk rangsang relaksasi.
Spasme Esofagus Difus
• Kontraksi esofagus tidak terkoordinasi, non-propulsif yang timbul menelan.
• Respon nonperistaltik sering ditemukan pada pemeriksaan radiogram.
• Etio : mewakili degenerasi neuron lokal
Skleroderma
• Disfungsi motorik esofagus.
• Aperistalsis atau peristaltik lemah pada setengah s/d duapertiga distal, sehingga sfingter
esofagus distal.
• Inkompentensi : esofagitis refluks + pembentukan striktur esofagus bagian bawah
ESOFAGITIS
• Peradangan mukosa esofagus akut atau kronik.
• Etio : menelan cairan panas + refluks asam lambung.
• Efek jangka panjang : fibrosis & striktur esofagus.
Hernia Hiatus
• Herniasi bagian lambung ke dalam dada melalui hiatus esofagus hernia.
• Hernia sliding, Hernia hiatus menggelinding atau hernia paraesofageal
TUMOR
• Tumor jinak jarang, sering adalah leiomioma.
• Kanker esofagus tidak jarang.
• Fc predisposisi : merokok,banyak minum alkohol, obstruksi esofagus
• Karsinoma sel gepeng merupakan jenis karsinoma esofagus paling sering
( duapertiga bawah )
LAMBUNG
ANATOMI
• Terletak oblik dari kiri ke kanan, menyilang di abdomen atas tepat dibawah diafragma kiri.
• Bentuk : kosong : tabung “J”, penuh : “giant avocado”.
• Terdiri dari : Fundus, korpus,antrum pilorikum & pilorus.
• 2 cekungan : kanan atas : kurvatura minor
kiri bawah : kurvatura major
• Mempunyai 2 sfingter sf.kardia .
sf. Pilorikum.
• Sf.pilorikum, punya arti klinis yang penting, karena dapat mengalami sumbatan ( stenosis),
pada bayi :pilorospasme.
• Tdd; 4 lapisan :
A. Serosa.
Bagian luar, dari peritoneum visceralis.
2 lapisan peritoneum visceralis menyatu di Kurv minor & duodenum, memanjang ke hati
( omentum minus)/ lig. Hepatogastrikum & lig hepatoduodenale.
Ligamentum : lipatan peritoneum yang keluar dari satu organ menuju organ lain.
Peritoneum pada kurvatura major terus ke bawah membentuk omentum majus ( apron bagi usus
halus bagian depan).
Sakus om minus : penimbunan cairan (pseudokista e.c.pancreatitis akut).
Muskularis
• Tersusun atas 3 lapis otot polos ( long, sirk, oblik).Keperluan kontraksi.
• Pecahin makan menjadi partikel kecil, aduk & campur makanan dengan cairan lambung, dorong
ke duodenum
Submukosa
• Tdd : lapisan areolar jarang.
• Hubungkan mukosa & muskularis, shg mukoa bergerak saat peristaltik.
• Mengandung ; pleksus saraf,p.darah, p.limfe.
Lapisan mukosa
• Lapisan dalam lambung, tersusun lipatan longitudinal : rugae dapat distensi makanan.
• 2 kelenjar :
i. Kelenjar kardia : sekresikan mukus.
ii. Kelenjar fundus/gastric : 3 tipe sel :
Chief sel : sekresi pepsinogen.
Parietal : HCL & Fc intrinsik ( absorbsi b-12 di usus halus)
Mukus sel : sekresikan mukus.
• Terdapat hormon gastrin. Oleh sel “G”.
Persarafan lambung
PARASIMPATIS.
• Melalui nervus vagus.
• Trunkus vagus cabangkan ramus gastric, pilorik, hepatik,& seliaka.
Simpatis
• Melalui : Nervus splangnikus major & ganglia seliakum.
• Afferen ; hantarkan impuls nyeri.
• Eferen : hambat gerakan & sekresi lambung.
• Pleksus auerbach & meissner : persarafan intrinsik dinding lambung & koordinasi motorik &
sekresi mukosa lambung.
SUPLAI DARAH
• Terutama oleh : arteri seliaka & trunkus seliakus, yang cabangkan suplai untuk kurv major &
minor.
• 2 arteri penting : gastroduodenalis & pankreatikoduodenale ( retroduodenalis) di bulbus
posterior duodenum.
• Erosi arteri akibat tukak lambung, timbulkan perdarahan.
• Darah vena berjalan ke hati melalui vena porta.
Fisiologi
• Fungsi motorik :
– Fs reservoir
– Fs Mencampur
– Fs Pengosongan lambung.
• Fungsi pencernaan & sekresi
– Fs pencernaan protein : Pepsin & HCL.
– Fs sintesis & pelepasan gastrin
– Sekresi Fc intrinsik
– Sekresi mukus
Pengaturan sekresi lambung
• Tdd atas 3 fase :
– Fase sefalik :
• Sebelum makanan masuk lambung.
• Fs melihat, mencium, memikir & mengecap makanan.
• Saraf Vagus, Cortex cerebri
• Hasl : Kelenjar gastrik, haslkan : HCL, pepsinogen & mukus.
• Fase Gastrik
– Makanan mencapai antrum pilorus.
– Distensi antrum Rangasangan mekanis reseptor dinding lambung
– Impuls menuju medula mell aferen & kembali ke lambung mell efeen.
– Pelepasan gastrin : rangsang sekresi HCL.
• Fase Intestinal.
– Gerakan kimus dari lambung ke duodenum.
– Adanya protein yang dicerna sebagian dalam duodenum tampaknya rangsang pelepasan
gastrin usus, lambung mensekresikan cairan lambung.
– Distensi usus halus timbulkan refleks entrograstrik
Gastritis
Gastritis Superfisialis Akut
• Respon mukosa lambung terhadap iritan lokal.
• Mukosa memerah, edematosa & ditutupi mukus, erosi kecil & perdarahan.
Gastritis atrofi kronik
• Atrofi progresif epitel kelj + kehilangan sel parietal & chief cell.
• Produksi HCL, pepsin,Fc intrinsik menurun.
• Dinding lambung tipis & mukosa rata
USUS HALUS
• Merupakan tabung kompleks, berlipat membentang dari pilorus sampai katup ileosekal.
• Mengisi bagian tengah & bawah rongga abdomen
• Tdd : duodenum, jejunum, ileum.
• Dinding usus halus tdd 4 lapisan dasar
– Paling luar : serosa dibentuk oleh peritoneum.
Mesenterium , merp lipaan peritoneum yg lebar, seperti kipas menggantung jejunum & ileum ke
dinding posterior
LIPATAN PERITONEUM
• Mesenterium
– Lipatan peritoneum lebar.
– Seperti kipas
– Menggantung jejunum & ileum dari dinding post abdomen.
– Menyokong pbl darah & limfe yang mensuplai usus.
Omentum
MAYUS
• Lapisan ganda peritoneum
• Menggantung kurvatura mayor lambung, kmd berjln turun didepan viscera abdome ( “celemek” )
• Mgd lemak>>>+ kelj limfe ( protek thd infeksi )
MINUS
• Lipatan peritoneun terbentang dari kurvatura minor & bag atas duodenum.
• Menuju hati, bentuk Lig Hepatogastrikum & hepatoduodenale.
Otot Usus halus
• Mempunyai 2 lapisan
• Lapisan luar : serabut longitudinal yg tipis. Membantu peristaltik usus
• Lapisan dalam : serabut sirkular
Lapisan Submukosa
• Tdd : jar penyambung.
• Bagian dalam tdd : Lapisan mukosa yang tebal yang mengandung Pembuluh darah & kelenjar.
• 3 struktur yg menambah luas permukaan & membantu fs absorbsi.
• Lap Mukosa & submukosa membentuk lipatan sirkular (Valvula Koniventes/ lipatan
Kerckringi ) yn menonjol ke lumen sekitar 3-10 mm
VILI
• Tonjolan spt jari dari mukosa yg jumlahnya 4-5 juta.
• Panjang : 0.5-1.5 mm.
• Gambaran mukosa seperti beludru.
MIKROVILI
• Tonjolan menyerupai jari dengan panjang sekitar 1 mikro.
• Terlihat dengan Mikroskop elektron ( “ Brush Border”).
Struktur Vilus
Tdd :
• Saluran limfe sentral ( lakteal) dikelilingi jalinan kapiler dalam jaringan limfoid.
• Epitel vilus tdd :
– Sel goblet : mukus.
– Sel absoptif
• Disekeliling vilus terdapat sumur : “Kripta Lieberkuhn”
Perdarahan & Persarafan
A. Mesenterika superior
• Cabang dari Aorta, dibawah arteri seliaka.
• Mendarahi seluruh usus halus, kecuali; duodenum ( arteri gastroduodenalis & cabangnya
A.Pankreatikoduodenalis sup).
• Darah balik oleh : Vena mesenterika Sup yg menyatu dgn vena lienalis bentuk Vena porta.
• Dipersarafi cabang ke-2 SSO
• PS : rangsang aktivitas sekresi & pergerakan
• S : Hambat pergerakan usus.
• Serabut sensorik simpatis : hantarkan nyeri, PS : atur refleks usus.
• Suplai intrinsik : fs motorik mell : pleksus Aurbach ( lap muskularis) & pleksus Meisner
( submukosa).
USUS BESAR
ANATOMI & FISIOLOGI
• Merupakan tabung muskular berongga dengan panjang sekitar 5 kaki dari sekum sampai kanalis
ani.
• Tdd : sekum,kolon dan rektum.
• Sekum :
– Tdp katup ileosekal & appendiks.
– Hanya 2-3 inchi pertama usus besar
– Kontrol aliran kimus dari ileum ke sekum.
• Kolon :
– Tdd atas ascendens.gmoisetransversum,descendens, sigmoid.
– Tdp belokan tajam yaitu : fleksura hepatika & lienalis.
– Sigmoid setinggi krista iliaka, berbentuk “s”.
• Rektum :
– Terbentang dari kolon sigmoid s/d anus.
– Satu inci terakhir dari rektum dinamakan : kanalis ani & dilindungi Sf.ani eksternus &
internus.
– Panjang : 15 cm.
Tanda khas Usus Besar
• Taenia koli :
– Pita tempat berkumpulnya lapisan otot longitudinal ang tak sempurna.
– Bersatu pada sigmoid distal.
– Taenia lebih pendek dari usus, sehingga menyebabkan usus tertarik dan berkerut.
• Haustra :
– Kantong-kantong kecil yang terbentuk akibat usus yang tertarik & berkerut.
• Appendises Epiploika:
– Kantong kecil peritoneum berisi lemak .
– Melekat di sepanjang taenia.
Pendarahan & Persarafan
A.Mesenterika superior
o Mendarahi belahan kanan (sekum,kolon ascendens, 2/3 proksimal kolon transversum.
A.Mesenterika inferior
o Mendarahi belahan kiri ( 1/3 distal kolon transv,kolon desc & sigmoid, proksimal rektum).
A.Sakralismedia & A.hemoroidalis inferior & media.
o Mendarahi rektum (tambahan)
Aliran balik
V. Mesenterika sup & Inf & hemoroidalis superior
Menerima darah dari kolon dan rektum superior.
Merupakan bagian sistem portal.
V.Hemoroidalis media & inferior.
Merupakan bagian sistemik.
Mengalirkan darah ke vena iliaka.
Diantara ke-v.hemoroidalis sup,media dan inferior terdapat anastomosis, sehingga peningkatan tekanan
portal berakibat aliran balik vena meningkat ( hemoroid)
Persarafan
Dilakukan oleh SSO.
Kec: Sf eksternal dibawah kontrol voluntar.
PS : mell N.Vagus ke bag tengah kolon transv + N.Pelvikus dari sakral untuk daerah distal.
S:meniggalkan MS mell NnSplangnikus.
Perangasangan PS : Rangsangan sekresi & kontraksi, & penghambatan Sf.Rektum.
Perangsangan S : berlawanan dengan PS
FUNGSI USUS BESAR
Mengabsorbsi air & elektrolit
• Tekanan intralumen
• Herniasi mukosa mell lapisasn otot
KOLITIS
• Radang pada usus besar.
• Tdd : Ulseratif & Crrohn.
• Peranan Fc genetik, Fc otoimun,fc psikologis.
• Lesi pada mukosa
• Pembentukan abses pada kriptus./ crohn menyerang seluruh tebal dinding usus.
copyright by rizki p.
visit qq_viera@yahoo.com