Analisis Pengaruh Gangguan Beban Lebih Pada Inter Bus Transformer (Ibt) Terhadap Kinerja Over Load Shedding (Ols) Di Subsistem Krian-Gresik
Analisis Pengaruh Gangguan Beban Lebih Pada Inter Bus Transformer (Ibt) Terhadap Kinerja Over Load Shedding (Ols) Di Subsistem Krian-Gresik
ANALISIS PENGARUH GANGGUAN BEBAN LEBIH PADA INTER BUS TRANSFORMER (IBT)
TERHADAP KINERJA OVER LOAD SHEDDING (OLS) DI SUBSISTEM KRIAN-GRESIK
Ilda Nurida
Teknik Elektro, Teknik, Universitas Negeri Surabaya
e-mail : ildanuridaa@gmail.com
Tri Wrahatnolo
Teknik Elektro, Teknik, Universitas Negeri Surabaya
e-mail : triwrahatnolo@unesa.ac.id
Abstrak
Inter Bus Transformer (IBT) sebagai unsur utama dalam sistem penyaluran dan distribusi tenaga listrik.
Penyaluran daya dapat terhambat akibat adanya gangguan yang mengakibatkan kerusakan dan
berkurangnya lifetime pada peralatan. Gangguan yang sering terjadi pada IBT yaitu gangguan beban lebih,
kondisi ini dapat diatasi dengan penerapan strategi pelepasan beban secara otomatis (Over Load Shedding).
Penerapan strategi OLS bertujuan untuk menghindari pemadaman yang meluas pada subsistem.
Penelitian ini menggunakan studi kasus subsistem Krian-Gresik yang merupakan salah satu sistem
kelistrikan Area Jawa Timur. Tujuan penelitian yaitu menganalisis pengaruh beban lebih pada IBT 1,2
Krian terhadap kinerja OLS untuk melakukan proses pelepasan beban.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis gangguan beban lebih pada IBT 1,2 Krian berdasarkan
contingency screening dengan menguji lima kontingensi diantaranya terdapat IBT yang mengalami
pembebanan >80%, sehingga memberikan pengaruh terhadap kinerja OLS serta tegangan bus mengalami
undervoltage pada sistem 150 kV yaitu 142,5 kV (-5% dari tegangan nominal) dan sistem 70 kV yaitu 63
kV (-10% dari tegangan nominal). Diketahui tingkat gangguan beban lebih tertinggi pada kontingensi ke-
20 dengan gangguan PLTU Gresik, PLTGU Block 3 dan IBT 2 Krian yang mengakibatkan IBT 1 Krian
mengalami pembebanan lebih sebesar 524,7 MW (124%) dengan nilai arus sebesar 2.793 A. Kondisi ini
dinyatakan ekstrim, sehingga menyebabkan OLS tahap kedua bekerja melepaskan beban sebesar 249,7
MW.
Kata Kunci: Beban Lebih, Inter Bus Transformer, Over Load Shedding.
Abstract
Inter Bus Transformer (IBT) as a key element in the distribution system and electrical power distribution.
The distribution of power may be hampered due to a disturbance resulting in damage and reduced lifetime
on the equipment. Disturbance that often occurs on the IBT is over load disturbance, this condition can be
overcome with the implementation strategy of automatically load shedding (Over Load Shedding).
Application of OLS strategy aims to avoid widespread outages in the subsystem.
This study uses a case study of Krian-Gresik subsystem which is one of the electrical system of the Area
Jawa Timur. The research objective is to analyze the effect of load on the 1st and 2nd IBT Krian on the
performance of OLS to perform load shedding process.
The results showed that over load interference analysis on the 1st and 2nd IBT Krian based on contingency
screening by testing five contingency, one of it have IBT experiencing loading >80%, so as to give effect
to the performance of OLS and bus voltage experiencing undervoltage at 150 kV system is 142.5 kV (-5%
of nominal voltage) and a system of 70 kV is 63 kV (-10% of nominal voltage). Discovered the highest
load disruption level on 20th contingency with disturbance of PLTU Gresik, PLTU Block 3 and 2nd IBT
Krian resulting 1st IBT Krian experiencing excess loading as 524,7 MW (124%) with a rated current as
2.793 A. This condition is declared extreme, causing the second stage OLS working off a load as 249,7
MW.
Keywords: Overload, Inter Bus Transformator, Over Load Shedding.
23
Analisis Pengaruh Gangguan Beban Lebih Pada IBT Terhadap Kinerja OLS Di Subsistem Krian-Gresik
Volume 05 Nomor 03 Tahun 2016, 0 - 28
KAJIAN PUSTAKA
Transformator
Transformator atau trafo merupakan suatu peralatan
tenaga listrik yang berfungsi menyalurkan tenaga atau
daya listrik dari tegangan tinggi ke tegangan rendah
maupun sebaliknya. Dalam bentuknya yang paling
sederhana, transformator terdiri atas dua kumparan dan
satu induktansi mutual. Dua kumparan tersebut terdiri dari
kumparan primer dan kumparan sekunder yang dibelit Gambar 2. Transformator Daya
oleh inti besi.
Transformator terdapat tiga jenis, yaitu transformator
step up dengan tegangan 23,5 kV/500 kV kV dan 11,5
kV/150 kV, transformator sedang atau Inter Bus
Transformator dengan tegangan 500/150 kV dan 150/70
kV, transformator step down dengan tegangan 150/20 kV
dan 70/20kV.
gangguan beban lebih yaitu mengoptimalkan kapasitas Pada skema pelepasan beban menjelaskan apabila
pembangkit, pelepasan beban (load shedding), dan terjadi gangguan hingga menyebabkan trip maka OLS
pemisahan sistem (islanding). akan bekerja dan memberikan sinyal melalui teleproteksi
(TP). Kemudian akan membuat OCR tahap pertama
Dampak Gangguan Beban Lebih bekerja dan memutus beban terpilih, namun bila kondisi
Gangguan beban lebih dapat mempengaruhi antara tersebut tidak mengurangi gangguan beban lebih maka
daya yang dibangkitkan dan permintaan beban sehingga OCR tahap kedua akan bekerja.
dapat menyebabkan beberapa hal yang dapat
mengganggu kestabilan sistem, yaitu penurunan tegangan Penerapan Pola Over Load Shedding (OLS)
sistem (undervoltage) merupakan fenomena jatuhnya Penerapan pola pelepasan beban lebih ini
tegangan yang berkelanjutan akibat adanya gangguan dimaksudkan sebagai mengantisipasi untuk mengindari
beban lebih (overload), sehingga mengakibatkan sistem pemadaman yang meluas akibat terjadinya pembebanan
kelistrikan mengalami pemadaman total (blackout). lebih pada IBT atau saluran transmisi. Penerapan skema
Berdasarkan aturan jaringan sistem Jawa Bali tahun pelepasan beban dengan menggunakan OLS pada IBT
2007, tegangan operasi sistem harus dipertahankan dan merupakan pengaman agar tidak terjadi overload pada
diusahakan agar nilai tegangan masih dalam batasan IBT yang beroperasi yaitu dengan melepaskan sebagian
operasi sistem. beban atau memadamkan sebagian beban konsumen
sehingga pasokan daya yang melalui IBT dapat
Tabel 1. Batasan operasi tegangan sistem diturunkan hingga beban mencapai batas kemampuan
(Sumber : Permen ESDM No. 03 tahun 2007) IBT.
25
Analisis Pengaruh Gangguan Beban Lebih Pada IBT Terhadap Kinerja OLS Di Subsistem Krian-Gresik
Volume 05 Nomor 03 Tahun 2016, 0 - 28
Selesai
225 166.8
PRESENTASE PEMBEBANAN IBT 1 KRIAN 150
150%
135% 75
BEBAN IBT 1 KRIAN ( %)
120% 0
105% Gangguan Gangguan
Normal OLS Tahap 1
PLTU Gresik IBT 2 krian
90%
75% IBT 2 166.8 314.8 448.3 376.8
60%
45%
30%
Gambar 8. Grafik pembebanan IBT 2 Krian pada
15% skenario kedua
0%
Kontingensi Kont ingensi Kontingensi Kont ingensi Kont ingensi
Normal
ke-17 ke-18 ke-19 ke-20 ke-21
Beban IBT 2 40% 57% 105% 75% 124% 100%
Skenario 3 (Kontingensi Ke-19)
Gambar 7. Grafik presentase tingkat pembebanan pada Subsistem mengalami gangguan pada PLTGU Block
IBT 1 Krian 3 dan IBT 2 Krian, gangguan ini menyebabkan subsistem
kekurangan pasokan daya tanpa adanya peningkatan daya
Selain mempengaruhi kinerja OLS pada IBT 1,2 mampu dari pembangkit. Dalam hal ini, IBT 1 akan
Krian, gangguan beban lebih memberikan pengaruh menanggung beban IBT 2 sebesar 321 MW (75%). Arus
terhadap perubahan tegangan bus pada subsistem. yang mengalir pada IBT 1 Krian disisi primer sebesar
Terdapat beberapa bus mengalami undervoltage, pada sebesar 445,01 A dan sekunder sebesar 1.483,44 A. Pada
sistem 150 kV mengalami kondisi marginal sebesar 142,5 kondisi ini arus yang mengalir disisi sekunder belum
kV (-5% nominal) dan bus 70 kV mengalami kondisi menyentuh batasan relai OLS sehingga kondisi masih
kritikal sebesar 63 kV (-10% nominal). normal.
27
Analisis Pengaruh Gangguan Beban Lebih Pada IBT Terhadap Kinerja OLS Di Subsistem Krian-Gresik
Volume 05 Nomor 03 Tahun 2016, 0 - 28
DAFTAR PUSTAKA
Ahdiyat, Fariz. H. 2016. Studi Pelepasan Beban Akibat
Gangguan Beban Lebih Pada Jaringan PT. PLN
(Persero) APB Jakarta Dan Banten, Subsistem
Kembangan. Skripsi tidak diterbitkan. Jakarta :
Universitas Indonesia.
Tobing, B.L. 2003. Dasar Teknik Pengujian Tegangan
Tinggi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Seyedi. H. 2009. Design Of New Load Shedding Special
Protection Schemes For A Double Area Power
System. American Journal Of Applied Sciences Vol.
6, No.2.
29