KELOMPOK 1
2. Tahun 1960
Terbit Undang-Undang Pokok Kes No. 9 Th 1960 tentang Pokok-Pokok
Kes. “ Tiap - tiap warganegara berhak mencapai derajat kes yg setinggi-
tingginya dan wajib diikutsertakan dlm kegiatan yg diselenggarakan oleh
pemerintah ”.
3. Pelita I
1. Dimulai Pelayanan kesehatan melaui puskesmas
4. Pelita II
1. Mulai dikembangkan PKMD, sebagai bentuk oprasional dari
Primary Health Care (PHC). Pada saat ini juga mulai timbul kesadaran
untuk keterlibatan partisipasi masyarakat dalam bidang kesehatan.
5. Pelita III
1. Lahir SKN th 1982, menekankan pada; Pendekatan kesistem
2. Pendekatan kemasyarakat
3. Kerja sama lintas program (KLP) & lintas sektoral (KLS)
4. Peran serta masyarakat
5. Menekankan pada pendekatan promotive & prefentive.
6. Pelita IV
1. PHC / PKMD diwarnai dengan prioritas untuk menurunkan tingkat
kematian bayi, anak & ibu serta meningkatkan tingkat kelahiran, &
menyelenggarakan program posyandu di tiap desa.
7. Pelita V
1. Digalangkan dengan upaya peningkatan mutu posyandu,
melaksanakan Panca Krida Posyandu serta Sapta Krida Posyandu.
8. Menjelang Th 2000 (th 1998)
1. Pergeseran visi pembangunan kesehatan di Indonesia, yang
semua menganut paradigma sakit menjadi paradigama sehat. Visi
pembangunan kesehatan dewasa ini adalah “Indonesia Sehat th 2010”
dengan misi sebagai berikut:
2. Menggerakkan pembangunan nasional berwawasan
kesehatan.
3. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat
4. Memelihara & menaikkan pelayanan kesehtan yang bermutu,
merata & terjangkau.
5. Memelihara dan menaikkan kesehatan individu, keluarga,
masyarakat & lingkungan.
Logo IPKKI
Daftar Pustaka
www.faithcommunitynursing.nz/fcn/the-role-of-a-faith-community-nurse
https://www.fcninternational.org/becoming-a-faith-community-nurse.html
https://dokumen.tips/documents/visi-misi-dan-prog-prioritas-ipkki-serta-
logo.html
1.
TM : 6
Aktivitas Exploratory Learning 1 :
Jawaban :
1. Melakukan Aktivitas Fisik Perilaku kehidupan modern seringkali membuat banyak orang
minim melakukan aktivitas fisik; baik itu aktivitas fisik karena bekerja maupun berolah
raga. Kemudahan – kemudahan dalam kehidupan sehari – hari karena bantuan teknologi
dan minimnya waktu karena banyaknya kesibukan telah menjadikan banyak orang
menjalani gaya hidup yang kurang sehat. Bagian germas aktivitas fisik merupakan salah
satu gerakan yang diutamakan untuk meningkatkan kualitas kesehatan seseorang.
2. Budaya Konsumsi Buah dan Sayur Keinginan untuk makan makanan praktis dan enak
seringkali menjadikan berkurangnya konsumsi sayur dan buah yang sebenarnya jauh
lebih sehat dan bermanfaat bagi kesehatan. Beberapa jenis makanan dan minuman seperti
junk food dan minuman bersoda sebaiknya dikurangi atau dihentikan konsumsinya.
Menambah jumlah konsumsi buah dan sayur merupakan contoh GERMAS yang dapat
dilakukan oleh siapapun.
3. Tidak Merokok Merokok merupakan kebiasaan yang banyak memberi dampak buruk
bagi kesehatan. Berhenti merokok menjadi bagian penting dari gerakan hidup sehat dan
akan berdampak tidak pada diri perokok; tetapi juga bagi orang – orang di sekitarnya.
Meminta bantuan ahli melalui hipnosis atau metode bantuan berhenti merokok yang lain
dapat menjadi alternatif untuk menghentikan kebiasaan buruk tersebut.
5. Melakukan Pemeriksaan Kesehatan Secara Berkala Salah satu bagian dari arti
germas sebagai gerakan masyarakat hidup sehat adalah dengan lebih baik dalam
mengelola kesehatan. Salah satunya adalah dengan melakukan pemeriksaan kesehatan
secara rutin dan tidak hanya datang ke rumah sakit atau puskesmas ketika sakit saja.
Langkah ini dapat memudahkan mendeteksi penyakit atau masalah kesehatan lebih dini.
7. Menggunakan Jamban Aspek sanitasi menjadi bagian penting dari gerakan masyarakat
hidup sehat; salah satunya dengan menggunakan jamban sebagai sarana pembuangan
kotoran. Aktivitas buang kotoran di luar jamban dapat meningkatkan resiko penularan
berbagai jenis penyakit sekaligus menurunkan kualitas lingkungan.
Jawaban :
Keluarga sebagai fokus dalam pendekatan pelaksanaan program Indonesia Sehat karena
menurut Friedman (1998), terdapat Lima fungsi keluarga, yaitu:
Fungsi keluarga yang utama untuk mengajarkan segala sesuatu untuk mempersiapkan
anggota keluarga berhubungan dengan orang lain. Fungsi ini dibutuhkan untuk perkembangan
individu dan psikososial anggota keluarga.
2. Fungsi sosialisasi
Proses perkembangan dan perubahan yang dilalui individu yang menghasilkan interaksi
sosial dan belajar berperan dalam lingkungan sosialnya. Sosialisasi dimulai sejak lahir. Fungsi ini
berguna untuk membina sosialisasi pada anak, membentuk norma-norma tingkah laku sesuai
dengan tingkat perkembangan anak dan dan meneruskan nilai-nilai budaya keluarga.
Keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan keluarga secara ekonomi dan tempat
untuk mengembangkan kemampuan individu meningkatkan penghasilan untuk memenuhi
kebutuhan keluarga.
Dalam rangka pelaksanaaan Program Indonesia Sehat telah disepakati adanya 12 indikator
utama untuk penanda status kesehatan sebuah keluarga. Kedua belas indikator utama tersebut
adalah sebagai berikut.
Jawaban :
GERMAS adalah sebuah gerakan yang bertujuan untuk memasyarakatkan budaya hidup
sehat serta meninggalkan kebiasaan dan perilaku masyarakat yang kurang sehat.
Aksi GERMAS ini juga diikuti dengan memasyarakatkan perilaku hidup bersih sehat dan
dukungan untuk program infrastruktur dengan basis masyarakat.
Program ini memiliki beberapa fokus seperti membangun akses untuk memenuhi
kebutuhan air minum, instalasi kesehatan masyarakat serta pembangunan pemukiman yang
layak huni. Ketiganya merupakan infrastruktur dasar yang menjadi pondasi dari gerakan
masyarakat hidup sehat.
Sebagai pendidik atau penyuluh kesehatan, fungsi yang dilakukan adalah sebagai
berikut :
Sebagai pelaksana konseling keperawatan, perawat melaksanakan fungsi antara lain sebagai
berikut :
1. Memberikan informasi, mendengarkan secara objektif, memberi
dukungan, memberikan asuhan, dan menjaga kepercayaan yang diberikan klien.
Jawaban :
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) merupakan suatu tindakan sistematis dan
terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa dengan
kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup.
Pelaksanaan GERMAS harus dimulai dari keluarga, karena keluarga adalah bagian terkecil
dari masyarakat yang membentuk kepribadian.
Jawaban :
Riskesdas merupakan survei yang dirancang untuk mengumpulkan data dasar bidang
kesehatan dan dapat menghasilkan indikator kesehatan, sehingga bermanfaat untuk perbaikan
sistem informasi kesehatan berbasis data. Data Riskesdas dikumpulkan dengan tiga cara yaitu
wawancara menggunakan kuesioner, pengukuran fisik, dan pemeriksaan biokimia. Ruang
lingkup data yang dikumpulkan sebagai berikut:
e) Kesehatan lingkungan
m) Pemeriksaan visus
n) Pemeriksaan telinga
o) Pemeriksaan gigi
Survei Sosial Ekonomi (Susenas) adalah survei yang dikumpulkan oleh Badan Pusat
Statistik (BPS). Data yang dikumpulkan yaitu mengenai pengeluaran rumah tangga, karakteristik
sosial, dan beberapa yang terkait dengan kesehatan. Pendataan dilakukan untuk mendapatkan
data pada tingkat individu dan rumah tangga berdasarkan wawancara dengan individu.
Badan Pusat Statistik (BPS) juga melakukan survei Potensi Desa (Podes). Podes
bertujuan menyediakan data tentang potensi dan kinerja pembangunan di desa/ kelurahan dan
perkembangnnya yang meliputi keadaan sosial, ekonomi, sarana dan prasarana, serta potensi
yang ada di desa/ kelurahan. Data yang dikumpulkan termasuk data terkait bidang kesehatan
mengenai sumber daya manusia dan fasilitas kesehatan. Pendataannya menggunakan cara sensus
untuk seluruh desa/ kelurahan atau wilayah administrasi setingkat lainnya yang ada di Indonesia.
TM : 6
1. Apa yang Anda pahami tentang 5 Prinsip mendasar yang menyeimbangkan dimensi
ekonomi, sosial dan lingkungan (5P) dalam SDGs?
Jawaban :
1) People (manusia)
2) Planet (bumi)
3) Prosperity (kemakmuran)
4) Peace (perdaiaman)
5) Partnership (kerjasama)
Kelima prinsip dasar ini dikenal dengan istilah 5 P dan menaungi 17 Tujuan dan 169
Sasaran yang tidak dapat dipisahkan, saling terhubung, dan terintegrasi satu sama lain guna
mencapai kehidupan manusia yang lebih baik.
Jawaban :
Di dalam Konferensi Internasional Promosi Kesehatan di Ottawa-Canada (1986)
menghasilkan piagam Ottawa (Ottawa charter). Piagam tersebut merumuskan upaya promosi
kesehatan mencakup 5 butir,yaitu:
Jawaban :
Implikasi atau bentuk keterlibatan dari Ottawa Charter di Indonesia yaitu berupa bentuk
dukungan dalam bentuk kebijakan mengenai promosi kesehatan dengan tujuan yaitu
masyarakat mau dan mampu dalam meningkatkan derajat kesehatannya. Sebuah langkah
strategis yang tercantum pada piagam Ottawa Charter mampu berperan dalam meningkatkan
promosi kesehatan di Indonesia yaitu :
Jawaban :
Situasi kesehatan yang ada di Indonesia saat ini masih mengkhawatirkan karena pola hidup
sehat masyarakat Indonesia masih buruk. Rendahnya kesadaran menjaga lingkungan dan
mengatur pola makan memunculkan masalah kesehatan masyarakat Indonesia saat ini.
Kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan masih rendah. Tingkat kesehatan masyarakat
yang tidak merata dan sangat rendah khususnya terjadi pada masyarakat yang tinggal di
pemukiman kumuh. Perilaku masyarakat yang masih tidak higienis ditambah lagi dengan tidak
adanya sarana dan prasarana lingkungan yang mendukung berdampak pada kesehatan
masyarakat yang tinggal pada pemukiman kumuh tersebut. Banyak masalah kesehatan
masyarakat yang mungkin akan timbul akibat perilaku masyarakat dan kondisi lingkungan yang
tidak memperhatikan kesehatan seperti masalah kekurangan gizi, penyakit menular, dsb.
Peran perawat dalam mendukung kondisi kesehatan yang ada di Indonesia yaitu dengan
melakukan promosi kesehatan, membantu klien belajar tentang kesehatan dan cara memulihkan
atau memelihara kesehatan mereka , memberikan informasi yang diperlukan klien atau
memfasilitasi agar tenaga kesehatan lain memberikan informasi yang diperlukan klien,
membantu klien untuk mengembangkan sikap, perasaan dan perilaku dengan melihat alternatif
perilaku lain yang lebih sehat dan meningkatkan kemampuan pengendalian diri.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.depkes.go.id/article/view/17070700004/program-indonesia-sehat-dengan-
pendekatan-keluarga.html, Diakses pada 21 Maret 2019.