Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

LINGKUNGAN HIDUP

NAMA KELOMPOK

KELAS XI IPS2:

 TEDI RAMADHAN
 SHANDY MUCHAMAD FADILLAH
 DEPIANA INSANA
 YUDA FIRMANSYAH
 BAYU FADILLAH
 AHMAD GILANG RIYADI
 KHOERUL AMIN
 CECEP RIRI RAHAYU

SMA PGRI 31 PANGALENGAN

2019/2020

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjakan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan karunia-Nya, kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Lingkungan Hidup di Indonesia” tepat pada waktunya.

Makalah ini merupakan inovasi pembelajaran untuk memahami secara mendalam, semoga makalah ini
dapat berguna pada umumnya. Saya ucapkan terima kasih kepada teman-teman atas bimbingan dan
pengarahannya selama penyusunan makalah ini serta pihak-pihak yang telah membantu dan tidak dapat
disebutkan satu per satu.

Saya juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saya sangat
membutuhkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dan pada intinya untuk memperbaiki
kekurangan-kekurangan agar dimasa yang akan datang lebih baik lagi.

Pangalengan,18Febuari20210

DAFTAR ISI
Kata Pengantar....................................................................................................... i

Daftar isi ............................................................................................................ ii

BAB 1. PENDAHULUAN.................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang.................................................................................... 1

1.2 Perumusan Masalah............................................................................ 1

1.3 Tujuan................................................................................................. 2

1.4 Metodelogi penulisan.......................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................... 3

2.1 Identifikasi kualitas lingkungan hidup............................................... 3

2.2 Keterbatasan Ekologi dalam Pembangunan....................................... 4

2.3. Analisa Lingkungan Hidup................................................................. 5

2.4. Masalah-Masalah Pada Lingkungan Hidup........................................ 5

2.5. Penyebab&Dampak Masalah Lingkungan Hidup.............................. 6

2.6. Upaya-Upaya Mengatasi Masalah Lingkungan Hidup....................... 6

BAB III PENUTUP.............................................................................................. 9

3.1. Kesimpulan......................................................................................... 9

3.2. Saran.................................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pada umumnya manusia bergantung pada keadaan lingkungan disekitarnya yaitu berupa sumber daya
alam yang dapat menunjang kehidupan sehari-hari. Sumber daya alam yang utama bagi manusia adalah
tanah, air, dan udara. Tanah merupakan tempat manusia untuk melakukan berbagai kegiatan. Air sangat
diperlukan oleh manusia sebagai komponen terbesar dari tubuh manusia. Untuk menjaga keseimbangan,
air sangat dibutuhkan dengan jumlah yang cukup banyak dan memiliki kualitas yang baik. Selain itu,
udara merupakan sumber oksigen yang alami bagi pernafasan manusia. Lingkungan yang sehat
akanterwujud apabila manusia dan lingkungannya dalam kondisi yang baik.

Lingkungan hidup di Indonesia perlu ditangani dikarenakan adanya beberapa faktor yang
mempengaruhinya, salah satunya yaitu adanya masalah mengenai keadaan lingkungan hidup seperti
kemerosotan atau degradasi yang terjadi di berbagai daerah. Secara garis besar komponen lingkungan
dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok biotik (flora darat dan air, fauna darat dan air),
kelompok abiotik ( sawah, air dan udara) dan kelompok kultur (ekonomi, sosial, budaya serta kesehatan
masyarakat).

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang yang telas dijelaskan, maka dapat dibuat perumusan masalah sebagai
berikut:

1. Masalah apa saja yang terjadi pada lingkungan hidup?

2. Apa penyebab dan dampak yang ditimbulkan dari masalah lingkungan hidup?

3. Bagaimana upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah lingkungan hidup?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan yang dari penulisan makalah ini yaitu dapat mengetahui masalah-masalah yang terjadi
pada lingkungan hidup serta upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut.

1.4 Metodelogi Penulisan

Pada pembuatan makalah ini metode yang digunakan dalam mengumpulkan data yaitu dari buku-buku
mengenai lingkungan hidup dan data dari internet. Sehingga apabila dalam penulisan makalah ini ada
kata-kata atau kalimat yang hampir sama dari sumberatau penulis lain harap dimaklumi dan merupakan
unsur ketidaksengajaan.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Identifikasi Kualitas Lingkungan Hidup

Lingkungan biotik adalah segala makhluk hidup mulai dari organisme yang tidak kasat mata sampai pada
hewan dan vegetasi raksasa yang terdapat dipermukaan bumi. Sedangkan lingkungan abiotik merupakan
segala segala sesuatu yang ada di sekitar makhluk hidup yang bukan berupa organisme.

Adanya keinginan untuk mencapai sasaran pembangunan yang ideal ialah membntuk manusia Indonesia
seutuhnya secara material dan spiritual. Setiap pembangunan perlu mengkaji komponen yang meliputi
komponen biotik, abiotik dan kultur yaitu sebagai berikut:

1. Pembangunan berwawasan lingkungan

Merupakan pengelolaan sumber daya sebaik mungkin dengan pembangunan yang berkesinambungan
serta peningkatan terhadap mutu hidup masyarakat. Sasaran pembangunan yaitu untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Kegiatan pembangunan dapat menimbulkan pengaruh yang cukup besar
terhadap lingkungan. Kegiatan tersebut dapat bersifat secara alamiah, kimia maupun secara fisik.

2. Kualitas Lingkungan hidup

Yaitu dengan memperhatikan kondisi lingkungan hidup sekitar yang berhubungan dengan mutu hidup.
Kualitas hidup dapat ditentukan oleh tiga komponen utama yaitu terpenuhinya kebutuhan untuk
kelangsungan hidup hayati, terpenuhinya kebutuhan untuk kelangsungan hidup manusiawi dan
terpenuhinya kebebasan untuk memilih. Lingkungan harus dijaga agar dapat mendukung terhadap
kualitas berupa tingkat hidup masyarakat yang lebih tinggi. Lingkungan mempunyai kemampuan untuk
menghasilkan sumber daya serta mengurangi zat pencemaran dan ketegangan sosial terbatas. Batas
kemampuan itu disebut daya dukung. Dalam Undang-Undang Lingkungan Hidup, daya dukung
lingkungan ialah kemampuan suatu lingkungan untuk mendukung peri kehidupan manusia dan makhluk
hidup lainnya.

2.2 Keterbatasan Ekologi dalam Pembangunan

Biolog lingkungan atau yang biasa dikenal dengan ekologi adalah bagian dari ilmu pengetahuan yang
mempunyai hubungan erat dengan lingkungan. Ekologi berasal dari kata oikos yang berarti rumah
tangga dan logos yang mempunyai arti ilmu pengetahuan. Jadi, ekologi dapat diartikan sebagai ilmu
pengetahuan tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan keadaan lingkungannya yang
bersifat dinamis. Hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya sangat terbatas terhadap
lingkungan yang bersangkutan, hubungan inilah yang disebut dengan keterb

atasan ekologi. Dalam keterbatasan ekologi terjadi degradasi ekosistem yang disebabkan oleh dua hal
yaitu peristiwa alami dan kegiatan manusia. Secara alami merupakan peristiwa yang terjadi bukan karena
disebabkan oleh perilaku manusia. Sedangkan yang disebabkan oleh kegitan manusia yaitu degradasi
ekosistem yang dapat terjadi diberbagai bidang meliputi bidang pertanian, pertambangan, kehutanan,
konstruksi jalan raya, pengembangan sumber daya air dan adanya urbanisasi.
2.3. Dalam lingkungan hidup di Indonesia, banyak terjadi permasalahan di sungai, laut, tanah dan
hutan yaitu sebagai berikut:

1. Pencemaran Sungai dan laut

Sungai dan laut dapat tercemar dari kegiatan manusia seperti penggunaan bahan logam berat,
pembuangan limbah cair kapal dan pemanfaatan air panas. Secara biologis, fisik dan kimia senyawa
seperti logam tidak dapat dihancurkan. Di berbagai sektor industri dan rumah tangga seperti pemakaian
bahan-bahan dari plastik.

2. Pencemaran Tanah

Tanah bisa dapat tercemar apabila penggunaan secara berlebihan terhadap pupuk dan bahan pestisida.
Pencemaran tanah mempunyai ciri yaitu adanya perubahan tanah menjadi kering dan keras, hal ini
disebabkan oleh jumlah kandungan garam yang sangat besar yang terdapat di dalam tanah. Selain itu,
pencemara tanah juga dapat disebabkan oleh sampah plastik karena pada umumnya sampah plastik
tidak mengalami proses penghancuran secara sempurna.

3. Pencemaran Hutan

Hutan juga bisa mengalami kerusakan apabila dalam pemanfaatannya tidak terkendali dengan baik.
Hutan merupakan salah satu sumber daya alam yang dapat diperbaharui. Salah satu contoh pencemaran
atau kerusakan hutan adalah adanya penebangan secara liar. Jika kegiatan tersebut dilakukan secara
terus-menerus maka dapat mengakibatkan penggundulan hutan.

2.4. Penyebab &Dampak Masalah Lingkungan Hidup

Perubahan ekosistem lingkungan yang paling utama disebabkan oleh perilaku masyarakat yang kurang
baik dalam pemanfaatan sumber-sumber daya dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal inilah
yang menyebabkan adanya perubahan ekosistem. Perubahan ekosistem suatu lingkungan terjadi dengan
adanya kegiatan masyarakat seperti pemanfaatan lahan yang dijadikan sebagai daerah pertanian
sehingga dapat mengurangi luas lahan lainnya. Adanya pertambahan jumlah penduduk dalam
memanfaatkan lingkungan akan membawa dampak bagi mata rantai yang ada dalam suatu ekosistem.
Selain itu kerusakan hutan yang terjadi karena adanya penebangan dan kebakaran hutan dapat
mengakibatkan banyak hewan dan tumbuhan yang punah. Padahal hutan merupakan sumber kehidupan
bagi sebagian masyarakat yang berfungsi sebagai penghasil oksigen, tempat penyedia makanan dan
obat-obatan.

Jumlah kerusakan flora dan fauna akan terus bertambah dan berlangsung lama jika dalam
penggunaannya masyarakat tidak memperhatikan keseimbangan terhadap ekosistem lingkungan.
Dampak dari perubahan ekosistem akan berkurang jika masyarakat mengetahui dan memahami fungsi
dari suatu ekosistem tersebut. Kerusakan ekosistem membawa dampak bukan hanya pada
keanekaragaman terhadap flora dan fauna juga dapat mmbawa pengaruh lain terhadap masyarakat itu
sendiri seperti longsor, banjir dan erosi. Selain itu kerusakan lingkungan bisa di sebabkan oleh sampah.
Sampah yang semakin banyak dapat menimbulkan penguapan sungai dan kehabisan zat asam yang
sangat dibutuhkan bagi mikroorganisme yang hidup di sungai. Serta dapat pula disebabkan dari
pembuangan limbah cair dari kapal dan pemanfaatan terhadap penggunaan air panas yang dapat
menimbulkan laut menjadi tercemar.

2.5. Upaya-Upaya Mengatasi Masalah Lingkungan Hidup

1. Usaha Mengatasi Berbagai Masalah Lingkungan Hidup Pada Umumnya Permasalahan Yang Terjadi
Dapat Diatasi Dengan Cara-Cara Sebagai Berikut:

Menerapkan penggunaan teknologi yang ramah lingkungan pada pengelolaan sumber daya alam baik
yang dapat maupun yang tidak dapat diperbaharui dengan memperhatikan daya dukung dan daya
tampungnya. Untuk menghindari terjadinya pencemaran lingkungan dan kerusakan sumber daya alam
maka diperlukan penegakan hokum secara adil dan konsisten. Memberikan kewenangan dan tanggung
jawab secara bertahap terhadap pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup.

Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup secara bertahap dapat dilakukan dengan cara
membudayakan masyarakat dan kekuatan ekonomi. Untuk mengetahui keberhasilan dari pengelolaan
sumber daya alam dan lingkungan hidup dengan penggunaan indicator harus diterapkan secara efektif.
Penetapan konservasi yang baru dengan memelihara keragaman konservasi yang sudahada sebelumnya.
Mengikutsertakan masyarakat dalam rangka menanggulangi permasalahan lingkungan global.

2. Pengelolaan Sumber Daya Alam Berwawasan Lingkungan Hidup Dan Berkelanjutan Untuk
Menanggulangi Masalah Kerusakan Yang Terjadi Pada Lingkungan Perlu Diadakan Konservasi. Konservasi
Dapat Diartikan Sebagai Upaya Untuk Memelihara Lingkungan Mulai Dari Lingkungan Keluarga,
Masyarakat Sampai Bangsa. Pengelolaan sumber daya alam merupakan usaha secara sadar dengan cara
menggali sumber daya alam, tetapi tidak merusak sumber daya alam lainnya sehingga dalam
penggunaannya harus memperhatikan pemeliharaan dan perbaikan kualitas dari sumber daya alam
tersebut. Adanya peningkatan perkembangan kemajuan di bidang produksi tidak perlu mengorbankan
lingkungan yang dapat menimbulkan kerusakan lingkungan.

Apabila lingkungan tercemar maka akan berdampak buruk bagi kelanjutan dari keberadaan sumber daya
alam yang akhirnya dapat menurunkan kehidupan masyarakat. Dalam pengelolaan sumber daya alam
perlu diperhatikan keserasiannya dengan lingkungan. Keserasian lingkungan merupakan proses
pembentukan lingkungan yang sifatnya relatif sama dengan pembentukan lingkungan. Pengelolaan
sumber daya alam agar berkelanjutan perlu diadakannya pelestarian terhadap lingkungan tanpa
menghambat kemajuan.

3. Pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan

Dalam pengelolaan sumber daya alam agar tetap lestari maka dapat dilakukan uasaha atau upaya
sebagai berikut:
Menjaga kawasan tangkapan hujan seperti kawasan pegunungan yang harus selalu hijau karena daerah
pegunungan merupakan sumber bagi perairan di darat. Untuk mengurangi aliran permukaan serta untuk
meningkatkan resapan air sebagia air tanah, maka diperlukan pembuatan lahan dan sumur resapan.
Reboisasi di daerah pegunungan, dimana daerah tersebut berfungsi sebagai reservoir air, tata air,
peresapan air, dan keseimbangan lingkungan. Adanya pengaturan terhadap penggunaan air bersih oleh
pemerintah. Sebelum melakukan pengolahan diperlukan adanya pencegahan terhadap pembuangan air
limbah yang banyak dibuang secara langsung ke sungai. Adanya kegiatan penghijauan di setiap tepi jalan
raya, pemukiman penduduk, perkantoran, dan pusat-pusat kegiatan lain. Adanya pengendalian terhadap
kendaraan bermotor yang memiliki tingkat pencemaran tinggi sehingga menimbulkan polusi.
Memperbanyak penggunaan pupuk kandang dan organik dibandingkan dengan penggunaan pupuk
buatan sehinnga tidak terjadi kerusakan pada tanah. Melakukan reboisasi terhadap lahan yang kritis
sebagai suatu bentuk usaha pengendalian agar memiliki nilai yang ekonomis. Pembuatan sengkedan,
guludan, dan sasag yang betujuan untuk mengurangi laju erosi. Adanya pengendalian terhadap
penggunan sumber daya alam secara berlebihan. Untuk menambah nilai ekonomis maka penggunaan
bahan mentah perlu dikurangi karena dianggap kurang efisien. Reklamasi lahan pada daerah yang
sebelumnya dijadikan sebagai daerah penggalian.

4. Pengelolaan Daur Ulang Sumber Daya alam Tingkat pencemaran dan kerusakan lingkungan dapat
dikurangi dengan cara melakukan pengembangan usaha seperti mendaur ulang bahan-bahan yang
sebagian besar orang menganggap sampah, sebenarnya dapat dijadikan barang lain yang bisa
bermanfaat dan tentunya dengan pengolahan yang baik. Pengelolaan limbah sangat efisien dalam upaya
untuk mengatasi masalah lingkungan. Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengelolaan limbah
dengan menggunakan konsep daur ulang adalah sebagai berikut: Melakukan pengelompokan dan
pemisahan limbah terlebih dahulu. Pengelolaan limbah menjadi barang yang bermanfaat serta memilki
nilai ekonomis. Dalam pengolahan limbah juga harus mengembangkan penggunaan teknologi.

5. Pelestarian Flora dan Fauna

Untuk menjaga kelestarian flora dan fauna, upaya yang dapat dilakukan adalah mendirikan tempat atau
daerah dengan memberikan perlindungan khusus yaitu sebagai berikut: Hutan Suaka Alam merupakan
daerah khusus yang diperuntukan untuk melindungi alam hayati. Suaka Marga Satwa merupakan salah
satu dari daerah hutan suaka alam yang tujuannya sebagai tempat perlindungan untuk hewan-hewan
langka agar tidak punah. Taman Nasional yaitu daerah yang cukup luas yang tujuannya sebagai tempat
perlindungan alam dan bukan sebagai tempat tinggal melainkan sebagai tempat rekreasi. Cagar alam
merupakan daerah dari hutan suaka alam yang dijadikan sebagai tempat perlindungan untuk keadaan
alam yang mempunyai ciri khusus termasuk di dalamnya meliputi flora dan fauna serta lingkungan
abiotiknya yang berfungsi untuk kepentingn kebudayaan dan ilmu pengetahuan.

BAB III

PENUTUP
3.1. Kesimpulan

Penyebab terjadinya masalah lingkungan hidup adalah adanya kegiatan masyarakat seperti pembuangan
limbah pabrik, sampah dari rumah tangga, penebangan dan kebakaran hutan yang dapat menimbulkan
pencemaran terhadap sungai dan laut, tanah, hutan sehingga banyak flora dan fauna yang punah.

3.2. Saran

masyarakat harus menjaga kelestarian lingkungan hidup. Dalam pemanfaatan sumber daya harus
memperhatikan dampak yang timbul dari penggunaan sumber daya tersebut terhadap lingkungan
sekitar agar tidak terjadi pencemaran atau kerusakan lingkungan hidup.

DAFTA PUSTAK
http://antarakojot.blogspot.com/2015/03/makalah-lingkungan-hidup.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai