Anda di halaman 1dari 24

A.

Tema dan Judul Pelatihan


Tema : Manajemen waktu dan stress sebagai upaya meningkatkan kinerja
organisatoris sebagai bentuk optimalisasi kemampuan individu dalam
menjalankan tugas organisasi.
Judul : Self-Management Class

B. Latar Belakang
1. Karakteristik trainee
Anggota UPK (Unit Pelaksana Kegiatan) PSIKOLOGI HIJAU
Fakultas Psikologi UNDIP yang memiliki karakteristik sebagai berikut :
 Jumlah : 30 Orang
 Jenis Kelamin : 14 laki-laki dan 16 perempuan
 Fakultas : Psikologi Universitas Diponegoro
 Angkatan : 2011, 2012, 2013, dan 2014
 Aktif mengikuti kegiatan rutin organisasi

2. Metode asesmen
Kuesioner
Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawab (Sugiyono, 2009). Kuesioner berisi 2 jenis
pertanyaan, yaitu pertanyaan terbuka dan tertutup. Jumlah untuk
pertanyaan terbuka, yaitu 3 pertanyaan dan 12 pertanyaan untuk jenis
pertanyaan tertutup serta terdiri dari 5 pilihan jawaban yang menyatakan
sikap, dari tidak sesuai (1) hingga sesuai (5). Tujuan digunakannya
kuesioner adalah untuk mengetahui tingkat kebutuhan trainee dalam
mengenali hambatan diri, menghadapi tekanan, dan memiliki solusi untuk
mengatasi suatu tekanan. Kuesioner diberikan kepada 30 orang yang
menjadi jumlah keseluruhan calon trainee.

1
3. Prioritas kebutuhan
Berdasarkan assesmen yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan
bahwa prioritas kebutuhan pelatihan pada anggota UPK PSIKOLOGI
HIJAU, yaitu :
Prioritas Metode
Tujuan Pembelajaran
Kebutuhan Pembelajaran
a) Audio visual
technique-
Membutuhkan cara kognitif:
Peserta dapat membuat jadwal
untuk manajemen knowledge
kegiatan dan mempraktikannya
waktu b) Simulasi
behavioral:
skill
a) Presentasi-
Peserta mampu
Membutuhkan cara kognitif:
mengelola/mengarahkan stres
untuk Mengelola knowledge
kepada kegiatan-kegiatan yang
stres b) Roleplay-
positif
behavior: skill

C. Tujuan Pelatihan
1. Trainee mengetahui pentingnya mengelola waktu
2. Trainee dapat membuat life-plan beberapa tahun kedepannya masing-
masing
3. Trainee dapat menuliskan jadwal kegiatan keseharian
4. Trainee dapat memprioritaskan kegiatan yang akan dilakukan
5. Trainee mengetahui definisi dan kondisi seseorang menjadi stress
6. Trainee dapat bersikap dengan baik saat menghadapi stress
7. Trainee dapat mengelola stress yang dimilikinya
8. Trainee dapat melakukan relaksasi dalam kehidupan keseharian

2
D. Jadwal Pelatihan
Time Duration Activities Logistic PIC
Data delegates
08.00-08.30 30' Registrasi Snack
seminar kit Meydian
Mulyono,
08.30-08.40 10'
Opening Microphone Indri
LCD, Layar LCD,
08.40-08.50 10’ Pemutaran Video Microphone,
Laptop, Speaker Adnan
” Managing our PPT, mic, LCD,
08.50- 09.30 40' Time, Managing our sound system,
Lives” (materi 1) laptop Adnan
09.30-09.50 20' Tanya - Jawab Microphone Adnan
Welcome future
09.50-10.50 60'
(FGD) Flip chart, spidol Pradita
10.50-11.20 30' Time Log post note, pen Pradita
11.20-11.30 10' Kesimpulan PPT, mic, LCD Pradita
11.30-12.30 60' Isoma Konsumsi Meydian
Mulyono,
12.30-12.40 10' Energizer
mic Indri
Hallo stress! (materi Putri
12.40-13.25 45'
2) PPT, mic, LCD Marita
Putri
13.25-13.45 20' Tanya - Jawab
Microphone Marita
13.45-14.15 30' Katarsis Balon Addina
14.15-14.45 30' Relaxation Sound, music Addina
Mulyono,
14.45-15.15 30' Kesimpulan
PPT, mic, LCD Indri
Mulyono,
15.15-15.30 15' Closing
Microphone Indri

E. Modul Pelatihan
1. Nama Sesi : Registrasi
 Alokasi waktu : 30 menit
 Tujuan : Mengisi daftar hadir, pemberian seminar kit, dan pembagian
snack.
 Alat bantu dan setting ruangan : meja dan kursi registrasi, daftar hadir,
dua buah pena untuk panitia, konsumsi peserta, dan seminar kit peserta.
 Aktifitas : Peserta mendaftar ulang di meja panitia

3
2. Nama sesi : Opening
 Alokasi waktu : 15 menit
 Tujuan :
a) Menginformasikan tema, jargon, tujuan dan hasil pelatihan yang
diharapkan pada trainee
b) Memperkenalkan trainer pada trainee
 Alat bantu dan setting ruangan :
a) LCD
b) Layar LCD
c) Remote LCD
d) Laptop
e) Microphone
f) Speaker
 Aktifitas :
Pembawa acara memasuki ruangan dan menyapa peserta. Pembawa
acara kemudian menjelaskan tema acara yaitu “Face Stress With New
Face” beserta jargon “Hello problem, I’m ready!”. Trainee diminta
menirukan jargon yang sudah diberikan pembawa acara. Pihak
pelaksana pelatihan dipersilakan memberikan sambutan, yang antara
lain menjelaskan tujuan dan hasil pelatihan yang diharapkan. Pihak
pelaksana pelatihan juga mengucapkan terima kasih pada trainee dan
pihak-pihak yang mendukung, lalu membuka secara resmi acara
pelatihan. Pembawa acara kemudian memperkenalkan moderator yang
akan memandu sesi I dengan menerangkan curriculum vitae yang
ditampilkan. Moderator memasuki ruangan dan membacakan
curriculum vitae trainer.
3. Nama sesi: Pemutaran video
 Alokasi waktu: 15 menit
 Tujuan:
a) Trainee mengetahui siapa saja orang-orang yang sukses dalam
hidupnya

4
b) Trainee dapat termotivasi dengan video tersebut
 Alat bantu dan setting ruangan:
a) (pengeras suara)
b) Ruangan dikondisikan sedikit gelap dengan mematikan beberapa
lampu yang berada di sekitar layar LCD agar peserta fokus pada
tampilan LCD
 Aktivitas:
Pemutaran video motivasi mengenai orang-orang yang bukan siapa-
siapa menjadi orang yang hebat di dunia dan bagaimana mereka dapat
memanfaatkan waktunya untuk mencapai kesuksesan. Setelah
pemutaran video, trainer mengajukan beberapa pertanyaan kepada
peserta, seperti:
• Apakah dari tokoh-tokoh tersebut ada yang anda kenal?
• Apa pendapat anda mengenai video tersebut?
• Bagaimana cara anda mengatur waktu saat ini?
Pertanyaan diberikan satu per satu. Setelah satu pertanyaan terjawab,
dilanjutkan dengan pertanyaan berikutnya.
4. Nama sesi : ” Managing our Time, Managing our Lives”(Materi 1)
 Alokasi waktu : 40 menit
 Tujuan :
a) Trainee mampu mendefinisikan pengertian jam, pukul dan waktu
b) Trainee mampu menidentifikasi perbedaan antara waktu pada masa
lalu dan waktu pada masa kini.
c) Trainee mampu menyadari bagaimana dia menggunakan waktunya
 Alat bantu dan setting ruangan :
a) LCD
b) Layar LCD
c) Microphone
d) Laptop
e) Handout
f) Speaker (pengeras suara)

5
g) Kursi untuk trainer dan MC
h) Ruangan dikondisikan sedikit gelap dengan mematikan beberapa
lampu yang berada di sekitar layar LCD agar peserta fokus pada
tampilan LCD
 Aktifitas :
Metode yang digunakan adalah presentasi atau lecturing. Treinee
diberikan materi tentang pengertian waktu, dan cara mengggunakannya
yang akan disampaikan oleh trainer. Setelah selesai, peserta diberi
kesempatan untuk bertanya kepada trainer.
5. Nama sesi : Tanya-Jawab
 Alokasi waktu : 20 menit
 Tujuan : Evaluasi materi yang sudah diberikan
 Alat bantu dan setting ruangan : Microphone
 Aktivitas : Trainee memberikan pertanyaan didalam forum pelatihan.
6. Nama sesi : Welcome Future
 Alokasi waktu : 60 menit
 Tujuan :
a) Trainee mampu membuat timeline sukses
b) Trainee mampu mengidentifikasi kemungkinan masalah
 Alat bantu dan setting ruangan :
a. LCD
b. Layar LCD
c. Microphone
d. Flipchart
e. Sepidol
f. Setting ruangan dibuat terang, semua meja dan kursi di letakan di
pinggir atau belakang ruangan untuk memudahkan trainee dalam
berdiskusi
 Aktivitas :
Trainer memita trainee untuk membuat kelompok yang berjumlah 5
orang secara acak. Bentuknya aktivitas ini adalah Forum Group

6
Disscoussion (FGD). Pihak panitia membagikan flipchart dan spidol
sebagai sarana untuk menuliskan tentang tugas yang akan trainee
lakukan selanjutnya. Setelah itu, trainee diminta untuk berdiskusi dan
membuat kesepakatan tentang makna kesuksesan dalam karir (misalnya
CEO, komisaris, direktur atau wiraswasta). Setelah itu, trainee harus
menetapkan waktu untuk mencapai kesuksesan tersebut. Dalam kurun
waktu yang telah ditetapkan, trainee harus merancang apa saja yang
harus dilakukan untuk mencapai kesuksesan yang mereka buat. Trainee
juga harus mempertimbangkan tentang SWOT (Strenght, Weakness,
Opportunity, Treats) pada pilihan yang akan diambil. Kemudian,
trainee diperintahkan menggambarkan tentang gagasan yang mereka
buat di dalam flipchart yang telah tersedia. Setelah selesai, trainee
mempresentasikan hasil dari rancangan yang telah meraka lakukan.
7. Nama sesi : Time Log
 Alokasi waktu : 30 menit
 Tujuan :
a) Trainee mampu membuat time log
b) Trainee mampu mengidentifikasi alokasi waktu yang telah
digunakan sehari-hari
c) Membantu trainee obyektif melihat perbedaan antara apa yang kita
pikir kita lakukan apa yang sebenarnya kita lakukan.
 Alat bantu dan setting ruangan :
a) LCD
b) Layar LCD
c) Microphone
d) Kertas time log (terlampir)
e) Kotak
f) Setting ruangan
g) Setting ruangan dibuat terang, semua meja dan kursi di letakan di
pinggir atau belakang ruangan.
 Aktivitas :

7
Langkah pertama dalam memahami prioritas adalah dengan mengisi
“Time Log” pribadi. Kemudian kita satu tujuan, memprioritaskan
kegiatan dan mencari cara untuk mengatasi penundaan pekerjaan.
Berdasarkan lima aktivitas dasar kehidupan dan tentukan warna pada
setiap aktivitas tersebut:
1. Sekolah / Kerja merah
2. Tidur kuning
3. Keluarga dan kehidupan social hijau
4. Hobi dan rekreasi ungu
5. Keagamaan biru
Panitia membagikan kertas time log dan memberikan intruksi sebagai
berikut: Untuk mengisi time log Anda, gunakan lembar di atas dan
dimulai besok (ataupun hari ini). Tidak ada alasan untuk menundanya.
Pertama, kumpulkan lima pensil warna yang berbeda atau krayon.
Setiap warna akan digunakan untuk salah satu dari lima kegiatan yang
berbeda dari kehidupan anda.
Jika anda menggunakan warna merah untuk aktivitas kerja, maka
warnai kotak-kotak waktu yang anda gunakan untuk bekerja dengan
warna merah. Anda akan tahu itulah waktu anda dihabiskan untuk
pekerjaan. Hijau dapat digunakan untuk rekreasi. Setiap kali anda
mewarnai kotak waktu dengan warna hijau, anda akan tahu waktu yang
dihabiskan untuk rekreasi. Letakan time log ini di meja kerja anda atau
dimana pun yang sekiranya anda akan melihat dan bekerja di tempat
tersebut.
Hasil time log ini mungkin akan mengejutkan anda. Perbedaan antara
bagaimana kita berpikir kita menghabiskan waktu kita dan bagaimana
kita benar-benar melakukannya mungkin cukup berbeda.
8. Nama sesi : Kesimpulan
 Alokasi waktu : 10 menit
 Tujuan :

8
Membuat kesimpulan dari berbagai kegiatan yang telah dilakukan di
sesi sebelumnya
 Alat bantu dan setting ruangan : PPT, Mic, dan LCD.
 Aktvitas : Trainer menyampaikan inti sari dari kegiatan pada sesi-sesi
sebelumnya di depan para trainee dengan metode ceramah atau lecture.
9. Nama sesi : Isoma
 Alokasi waktu : 40 menit
 Tujuan : Trainee dan trainer beristirahat untuk makan dan sholat
 Alat bantu dan setting ruangan : Konsumsi
 Aktivitas : Trainer dan trainee istirahat untuk makan dan sholat
10. Nama sesi : Energizer (Boss berkata)
 Alokasi waktu : 10 menit
 Tujuan : Untuk mengembalikan fokus trainee pada materi yang akan
diberikan.
 Alat bantu dan setting ruangan : Mic
 Aktivitas:
Trainee diberikan beberapa perintah untuk melakukan sesuatu seperti
duduk, berdiri atau memegang benda tertentu. Namun, trainee hanya
melaksanakan suatu perintah jika diawali kata “boss berkata…”
11. Nama sesi : Hallo Stress! (Materi 2)
 Alokasi waktu : 45 menit
 Tujuan : Memberikan trainee pemahaman baru tentang stress,
bagaimana cara mengelolanya dan menyikapinya.
 Alat bantu dan setting ruangan : PPT, Mic, satu lembar kertas, spidol
dan LCD.
 Aktivitas :
Sebagai pembukaan, trainee diminta untuk mengambil satu lembar
kertas yang disediakan panitia di setiap sudut ruangan. Setelah itu,
trainer memberikan pengantar tentang apa yang harus mereka lakukan,
yaitu mengambar alat vital dengan waktu sepuluh detik. Setelah trainee

9
menyelesaikan gambarnya, trainer memanggil acak salah satu trainee
untuk menceritakan tentang gambar apa yang mereka buat.
Selanjutnya, trainer mengambil kesimpulan tentang permainan tersebut
yang intinya untuk memberikan pemahaman bahwa jika seseorang itu
sedang dalam kondisi stress, maka pandangan atau pola pikir mereka
akan sempit dan akan menyulitkan mereka untuk mengatasi masalah
yang sedang mereka hadapi.Kemudian terakhir, trainer memasuki sesi
inti untuk memberikan pengetahuan tentang stress, bagaimana cara
menyikapinya dan mengelolanya.
12. Nama sesi : Tanya-Jawab
 Alokasi waktu : 20 menit
 Tujuan : Memberikan kesempatan kepada trainee untuk menanyakan
tentang materi yang telah diberikan.
 Alat bantu dan setting ruangan : Microphone
 Aktivitas :
MC membuka kesempatan bertanya kepada trainee. Kemudian MC
menunjuk tiga orang terpilih untuk menanyakan pertanyaan yang sesuai
dengan materi sebelumnya.
13. Nama sesi : Katarsis
 Alokasi waktu : 30 menit
 Tujuan : Memberikan pemahaman kepada trainee tentang bagaimana
cara untuk mengalihkan stres ke kegiatan yang lebih positif.
 Alat bantu dan setting ruangan : Balon, mic, sound system, laptop, lcd,
penutup mata. Sewaktu sesi visualisasi berjalan, lampu dipadamkan dan
suasana dibiarkan sunyi (hanya suara trainer yang dominan).
 Aktivitas :
Pertama-tama trainer memasuki ruangan acara dan memberikan
pengantar tentang apa yang akan dilakukan. Setelah itu, trainee diminta
untuk menutup mata mereka menggunakan penutup mata yang telah
disediakan. Setelah semua trainee tertutup matanya, trainer
memberikan visualisasi. Visualisasi yang diberikan berupa ungkapan

10
kemarahan, ketidaknyaman dan kejenuhan yang akan memicu trainee
untuk menyalurkannya kedalam mulut mereka, dan akhirnya mereka
disuruh untuk mengeluarkan beban-beban tersebut kedalam balon yang
telah disediakan panitia. Trainee diminta untuk terus meniup balon
sampai semua kekesalan yang ada pada mereka tersalurkan semua ke
dalam balon tersebut dan trainer terus mendorongnya agar balonnya
meletus.
14. Nama sesi : Relaxation
 Alokasi waktu : 30 menit
 Tujuan : melatih tranee untuk dapat menenangkan diri saat menghadapi
situasi terdesak atau kondisi stres.
 Alat bantu dan setting ruangan : Sound system dan microphone
 Aktivitas :
Suasana ruang dibiarkan hening dari suara apapun, traner membimbing
tranee untuk bersikap santai dan tenang. Traner memberikan sugesti-
sugesti untuk merasakan setiap helaan nafas tranee dan masuk kedalam
pikirannya masing-masing. Kemudian, tranee mulai berada pada proses
keseimbangan masing-masing dan melihat diri serta permasalahan yang
dimilikinya.
15. Nama sesi : Kesimpulan
 Alokasi waktu : 30 menit
 Tujuan : untuk menyimpulkan aktivitas acara yang telah berlangsung
dan mengetahui proses belajar tranee.
 Alat bantu dan setting ruangan : PPT, Mic, dan LCD
 Aktivitas :
Trainer meminta perwakilan dari tranee untuk maju kedepan dan
memberikan kesimpulan, juga berupa kesan dan pesan terhadap acara
yang telah berlangsung.\
16. Nama sesi : Closing
 Alokasi waktu : 10 menit
 Tujuan : Menutup pelatihan

11
 Alat bantu dan setting ruangan : Microphone
 Aktivitas : Trainer dan trainee berdoa

F. Materi Pelatihan
1. Materi 1 :
a) Pengertian
 Pengertian Jam
Jam adalah sebuah unit waktu. Lama sebuah jam adalah 1/24 (satu per
duapuluh empat) hari. Satu jam bisa dibagi unit waktu yang lebih kecil
lagi. Satu jam terdiri dari 60 menit atau 3.600 detik.
 Pengertian Pukul
Pukul juga menunjukan satuan waktu. Jam bermakna makna atau
jangka waktu, sedangkan pukul bermakna saat atau waktu. Dalam
bahasa Indonesia, jika ingin mengungkapkan saat atau waktu,
digunakan kata pukul. (contoh: Berangkat ke sekolah pukul 6.00). Jika
ingin mengungkapkan “masa atau jangka waktu”, digunakan kata
‘jam’ (contoh: Di sekolah selama delapan jam). Jam juga dapat berarti
“benda penunjuk waktu”
 Pengertian Waktu
Waktu menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997) adalah seluruh
rangkaian saat ketika proses, perbuatan atau keadaan berada atau
berlangsung. Dalam hal ini, skala waktu merupakan interval antara
dua buah keadaan/kejadian, atau bisa merupakan lama berlangsungnya
suatu kejadian.
b) Teori Ilmiah Waktu
Waktu yang terasa begitu singkat, ternyata bukan hanya bermula dari
perasaan yang dimiliki manusia saja, akan tetapi sudah terbukti baik
secara ilmiah. Hal ini seperti yang dikatakan oleh Harun Yahya, yang
menyatakan bahwa terdapat frekuensi dasar yang bermula dari getaran
alami antara permukaan bumi dan ionosfer konduktif. Frekuensi dasar
ini dikenal dengan detak jantung dunia, dan diketahui sebagia

12
Resonansi Schumann. Teori Resonansi Schumann ini ditemukan oleh
fisikawan yang berasal dari Jerman, yaitu Winfried R. Schumann di
tahun 1952. Melalui teori tersebut, alam serta segala bentuk kehidupan
dan efek yang dimilikinya dapat terjaga dan diukur secara terus
menerus.
Kaitan antara waktu yang begitu singkat dengan teori ilmiah tersebut
adalah ketika diketahui, mengenai percepatan yang mengalami
perubahan dari bumi ini melalui teori tersebut. Perubahan yang
didapat melalui laporan dari Resonansi Schumann, setiap tahunnya
ternyata frekuensi yang terdapat disana menunjukan bahwa waktu
berjalan semakin cepat dalam perubahannya. Meskipun dalam pola
waktu tetap berjalan 24 jam selam 1 hari. Akan tetapi, waktu tersebut
justru terasa seperti 16 jam dalam 1 hari atau bahkan terasa kurang.
Meskipun teori tersebut sudah membuktikan bahwa waktu berjalan
semakin cepat dan singkat, tetapi pada dasarnya ilmu pengetahuan
belum bisa menjelaskan mengapa frekuensi tersebut mengalami
perubahan yang begitu signifikan.

2. Materi 2 :
Apa itu stress ?
Stress merupakan suatu tuntutan yang mendorong organisme untuk
beradaptasidan menyesuaikan diri. Stressor merupakan suatu sumber
stress. Stressor dapat didefinisikan sebagai kondisi stimulus yang
berbahaya dan menghasilkan reaksi stress (Nevid, Rathus, & Greene,
2005).
Stress, baik atau buruk ?
Jenis-jenis Stres menurut Quick dan Quick (1984)
mengkategorikan jenis stres menjadi dua, yaitu:
- Eustress, yaitu hasil dari respon terhadap stres yang bersifat sehat,
positif, dan konstruktif (bersifat membangun).

13
- Distress, yaitu hasil dari respon terhadap stres yang bersifat tidak
sehat, negatif, dan destruktif (bersifat merusak).
Coping stress
Dalam kamus psikologi (Reber & Reber, 2010) dipaparkan bahwa
coping adalah sebuah cara yang disadari dan rasional untuk menghadapi
dan mengatasi kecemasan hidup. Menurut Lazarus & Folkam (dalam
Smet, 1994), coping stres memiliki dua fungsi, yaitu emotion focused
coping (fokus pada emosi) dan problem focused coping (fokus pada
pemecahan masalah). Emotional focused coping digunakan untuk
mengatur respon emosional terhadap stres dengan cara penghindaran,
pengambilan jarak, perhatian yang bersifat selektif, dan pengambilan
makna dari kejadian-kejadian yang negatif; dan problem focused coping
digunakan dengan mempelajari cara-cara atau keterampilan yang baru.
Strategi ini digunakan oleh seseorang jika dirinya memang yakin akan
dapat mengubah situasi.
Menurut Carver, Weintraub, & Scheier (1989), problem focused
coping dibagi menjadi lima bagian. Pertama Active coping, yaitu suatu
proses pengambilan langkah aktif untuk mencoba memindahkan atau
menghilangkan sumber stres atau untuk menguranig akibatnya; kedua
yaitu Planning, adalah suatu usaha untuk menghilangkan sumber stres
dengan cara memikirkan bagaimana cara untuk mengatasi sumber dari
stres itu; ketiga Suppression of competing activities, yang memiliki arti
suatu usaha seseorang untuk menbatasi ruang gerak atau aktivitas dirinya
yang tidak berhubungan dengan masalah untuk berkonsentrasi penuh pada
tantangan maupun ancaman yang sedang dialaminya; keempat yaitu
restraint coping, merupakan latihan mengendalikan atau mengontrol
tindakan langsung sampai ada kesempatan yang tepat untuk bertindak; dan
terakhir, Seeking support for instrumental reasons, yaitu suatu usaha
seseorang untuk mencari informasi, nasehat atau pendapat orang lain
mengenai apa yang harus dilakukan.

14
Selain itu, ada penelitian yang mengungkapkan bahwa terapi tawa
dapat digunakan sebagai cara untuk menurunkan tingkat stres pada
karyawan. Penelitian yang dilakukan oleh Prasetyo & Nurtjahjanti (2012)
ini memaparkan bahwa terapi tawa atau yang sering dikenal dengan terapi
menggunakan humor dan tawa ini dapat membantu seseorang
menyelesaikan masalah dan gangguan fisik maupun mental. Hasil dari
penelitian tersebut mengungkapkan bahwa terapi tawa dapat diberikan
untuk menurunkan stres kerja pada pegawai atau karyawan PT KAI
(subjek yang menjadi fokus penelitian mereka). Penurunan stres kerja
tersebut dipengaruhi oleh komitmen dan kesediaan subjek untuk
menerapkan terapi tawa tersebut.
Penelitian yang menggunakan terapi tawa ini terdiri dari tiga tahap
utama yang disusun berdasarkan prinsip-prinsip psikologi yang berfungsi
menurunkan gejala-gejala stres (Prasetyo & Nurtjahjanti, 2012). Tahap
pertama yaitu tahap persiapan. Tahap ini memakai dua prinsip psikologi
yaitu breathing (pernafasan) dan physical relaxation yang berupa gerakan
tepuk tangan berirama dan teknik-teknik tawa yoga; tahap kedua masih
menggunakan prinsip physical relaxation, namun di tambahi lagi dengan
‘menggabungkan kemampuan komunikasi’ dan ‘mencari social support’;
dan pada tahap terakhir ditutup dengan menggunakan prinsip mental
relaxation yang menekankan pada penyelarasan antara tubuh, pikiran dan
jiwa.
Selain terapi tawa, ada cara lain yang bisa digunakan untuk
menurunkan stres, yaitu dengan menggunakan musik. Studi metaanalisis
yang dilakukan oleh Dewi (2009) menyebutkan bahwa musik dapat
meningkatkan perasaan relaksasi pada situasi yang menimbulkan stres.
Dengan kata lain musik dapat menurunkan stres sesuai dengan hipotesis
yang ia kemukakan. Kemudian berdasarkan analisis tambahan yang ia
lakukan, musik juga dapat memperbaiki kualitas aspek fisik, perilaku dan
psikologis. Hal ini terjadi karena musik berperan dalam menyeimbangkan

15
gelombang otak. Semakin lambat gelombang otak, maka semakin santai,
puas, dan timbulnya rasa damai dalam diri.
Dalam coping stress terdapat salah satu bentuk yang disebut
katarsis. Katarsis merupakan metode psikologi (psikoterapi) yang
digunakan untuk menghilangkan beban mental seseorang dengan
menghilangkan ingatan traumatisnya atau dengan membiarkannya
menceritakan atau mencurahkan semuanya terhadap sesuatu (Badudu,
2003).
Menurut Jacobson pada saat stress orang akan mengalami
ketegangan otot dan menginensifkan ketidaktenangan diri. Klien
cenderung tidak menyadari kontraksi tersebut. Relaksasi progresif ini
mengajarkan mengenai bagaimana cara untuk memonitor ketegangan otot
dan merilekskannya (Nevid, Rathus, & Greene, 2005).

16
Lampiran
A. Rancangan Asesmen
Rancangan Training Need Analysis
Nama/Inisial :
Usia :
Organisasi kemahasiswaan yang diikuti : 1.
2.
3.

Apakah Anda pernah merasa tertekan ketika mengikuti kegiatan organisasi?

Pada kondisi seperti apa Anda mengalami tekanan tersebut?

1. Pikiran saya terbebani ketika banyak kegiatan yang belum terselesaikan.


Tidak Sesuai 1 2 3 4 5 Sesuai
2. Saya menjadi sulit berkonsentrasi pada saat kuliah karena banyak kegiatan
organisasi.
Tidak Sesuai 1 2 3 4 5 Sesuai
3. Ketika mengikuti banyak kegiatan, saya sering kehilangan fokus pada saat
perkuliahan berlangsung.
Tidak Sesuai 1 2 3 4 5 Sesuai
4. Saya sering lupa karena terlalu banyak mengikuti kegiatan.
Tidak Sesuai 1 2 3 4 5 Sesuai
5. Saya menjadi mudah murung karena terlalu banyak kegiatan yang saya
pikirkan.

17
Tidak Sesuai 1 2 3 4 5 Sesuai
6. Emosi saya menjadi lebih mudah naik, ketika banyak kegiatan yang belum
diselesaikan.
Tidak Sesuai 1 2 3 4 5 Sesuai
7. Saya merasa tertekan ketika memiliki tanggungjawab lebih pada sebuah
acara.
Tidak Sesuai 1 2 3 4 5 Sesuai
8. Saya merasa kurang nyaman ketika dalam satu hari terdapat beberapa
kegiatan yang saling bertabrakan.
Tidak Sesuai 1 2 3 4 5 Sesuai
9. Saya sering tergesa-gesa dalam menyelesaikan pekerjaan dalam sebuah
kegiatan.
Tidak Sesuai 1 2 3 4 5 Sesuai
10. Saya berperilaku agresif (seperti mengumpat, bersikap kasar) ketika
banyak kegiatan yang belum terselesaikan.
Tidak Sesuai 1 2 3 4 5 Sesuai
11. Saya kurang mempedulikan kondisi diri sendiri, ketika saya mengikuti
banyak kegiatan.
Tidak Sesuai 1 2 3 4 5 Sesuai
12. Nafsu makan saya berubah ketika merasa tertekan dengan kegiatan yang
belum terselesaikan.
Tidak Sesuai 1 2 3 4 5 Sesuai

Pelatihan seperti apakah yang Anda harapkan?

18
B. Analisa Hasil Asesmen
Analisa Hasil Asesmen Kuesioner
 Jumlah subjek : 30 orang
 Jumlah pertanyaan terbuka :3
 Jumlah pertanyaan tertutup : 12
 Jumlah pilihan :5
 Kategori :
- 10 - 20 sangat tidak butuh
- 21 – 30 tidak butuh
- 31 – 40 butuh
- 41 – 50 sangat butuh
 Jumlah subjek yang masuk dalam katerori masing-masing :
- Sangat tidak butuh: 7 orang
- Tidak butuh : 2 orang
- Butuh : 3 orang
- Sangat butuh : 0 orang
 Kesimpulan : sangat tidak butuh
 Subjek yang memilih jawaban

No Pertanyaan Jumlah Respon Mean Kesimpulan


Skala Skor
1 Pikiran merasa 1 0 3.27 Tidak
terbebani saat 2 7 Butuh
banyak 3 11
kegiatan 4 9
5 3
2 Sulit 1 3 2.37 Sangat
konsentrasi 2 17 Tidak
karena banyak 3 6 Butuh
kegiatan 4 4

19
5 0
3 Kehilangan 1 0 2.63 Sangat
fokus saat 2 16 Tidak
kuliah 3 9 Butuh
karenaikut 4 5
banyak 5 0
kegiatan
4 Sering lupa 1 3 2.63 Sangat
karena banyak 2 12 Tidak
ikut kegiatan 3 8 Butuh
4 7
5 0
5 Mudah murung 1 5 2.03 Sangat
karena banyak 2 21 Tidak
memikirkan 3 3 Butuh
kegiatan 4 0
5 1
6 Mudah emosi 1 0 2.8 Sangat
karena banyak 2 13 Tidak
kegiatan belum 3 10 Butuh
selesai 4 7
5 0
7 Merasa 1 0 2.83 Sangat
tertekan sat 2 15 Tidak
memiliki 3 6 Butuh
tanggungjawab 4 8
dalam kegiatan 5 1
8 Kurang 1 0 3.77 Butuh
nyaman 2 2
dengan jadwal 3 7

20
kegiatan yang 4 17
bertabrakan 5 4
9 Tergesa-gesa 1 1 2.7 Sangat
dalam 2 13 Tidak
menyelesaikan 3 11 Butuh
pekerjaan 4 4
dalam kegiatan 5 1
10 Berperilaku 1 3 2.57 Tidak
agresif saat 2 11 Butuh
kegiatan belum 3 12
selesai 4 4
5 0
11 Kurang 1 0 3.27 Butuh
memperdulikan 2 9
kondisi diri 3 8
sendiri saat 4 9
ikut banyak 5 4
kegiatan
12 Nafsu makan 1 4 2.77 Butuh
berubah ketika 2 8
tertekan 3 9
dengan 4 9
kegiatan yang 5 0
belum selesai

 Bagian Pertanyaan Terbuka


1. Tertekan mengikuti organisasi
Pernah: 20
Tidak pernah: 10
2. Kondisi yang membuat tertekan
a. Manajemen Waktu: 8

21
b. Keadaan Emosi/ banyak tekanan : 6
c. Aksi tidak sesuai dengan prinsip : 1
d. Keadaan interaksi sosial : 3
e. Kurang teamwork: 2
f. Keadaan ekonomi : 3
3. Pelatihan yang diinginkan
a. Teamwork :1
b. Skill
- Manajemen stress : 5
- Manajemen waktu: 9
- Manajemen keuangan : 1
- Pelatihan motivasi : 3
- Pelatihan manajemen diri : 3
c. Sesuai dengan sasaran dan target yang ingin dicapai : 1
d. Pelatihan yangmenarik: 3
e. Hipnoterapi: 1
f. Katarsis: 1

22
C. Rancangan Evaluasi
Evaluasi pada pelatihan yang dilakukan terhadap Mahasiswa mengenai
Self Management adalah evaluasi hasil yang diambil secara lisan oleh trainee.
Sebagai bahan evaluasi maka pada saat berjalannya pelatihan, trainer
mengangkat beberapa isu mengenai Self Management, mencari tahu dan
menyamakan persepsi tentang materi yang akan dibahas, melihat respon yang
ditunjukan peserta saat awal pembahasan materi tentang waktu dan stress.
Pada dasarnya tujuan dari intervensi yang dilakukan adalah mewujudkan
perubahan oleh karena itu di adakan sebuah evaluasi untuk mengetahui apa
dampak yang dialami oleh mahasiswa mengenai intervensi yang mereka
dapatkan. Evaluasi yang dilakukan trainer adalah mengambil dua sampai tiga
orang untuk maju dan menyatakan apa yang mereka rasakan setelah pelatihan
ini, menyimpulkan kegiatan keseluruhan, menyatakan kritik dan saran
terhadap pelatihan yang telah berlangsung. Agar dapat mengetahui sejauh
mana pelatihan ini menghasilkan perubahan, untuk mengetahui sejauh mana
pelatihan ini berjalan dengan baik.
Pada pelatihan yang telah dilaksanakan, saran yang didapatkan adalah
penggunaan kalimat yang bermakna ganda, trainer harus lebih kreatif ketika
dalam kondisi mendapat sebuah kritik dari pesertanya mengenai makna yang
berbeda, persepsi yang berbeda antara peserta dan trainer akan menimbulkan
protes. Oleh karena itu disarankan kepada trainer untuk mampu memilih
kalimat-kalimat yang mudah dimengerti dan kecil kemungkinan untuk
terjadinya perbedaan persepsi.
Memperhatikan resiko yang terjadi saat pelatihan menjadi faktor yang
penting bagi kelancaran pelatihan yang berlangsung. Trainer harus
memperhatikan sasaran yang akan di intervensi. Karena pelaithan ini
menggunakan balon, maka trainer harus memastikan para peserta tidak ada
yang mengalami phobia atau trauma terhadap balon, atau peserta yang
mengalami penyakit jantung yang akan beresiko besar ketika mendengar
sebuah ledakan. Pelatihan ini juga menggukana teknik visualisasi dimana
peserta membayangkan sesuatu yang buruk, mengajak peserta untuk kembali

23
ke masa yang tidak menyenangkan. Hal tersebut perlu diperhatikan agar
menghindari resiko yang memungkinkan bisa terjadi.

24

Anda mungkin juga menyukai